Surga Gay di Tanah Dijanjikan Tuhan
Halaman 1 dari 2 • Share
Halaman 1 dari 2 • 1, 2
Surga Gay di Tanah Dijanjikan Tuhan
Selama ini, Israel dikenal sebagai tujuan wisata ziarah. Namun lima tahun terakhir, tanah yang Tuhan janjikan versi bangsa Yahudi, ini telah menjadi daya tarik bagi kaum gay.
Menurut Yaniv Poria, profesor di jurusan hotel dan manajemen wisata Universitas Ben Gurion, hampir tiap hotel kelas atas di Israel menyediakan pantai khusus untuk kaum lelaki penyuka sesama jenis itu.
Sebut saja pantai Hassidic di Tel Aviv. Bagian pantai yang dikelola Hotel Hilton ini dibagi dua dengan tembok lebih dari delapan meter. Di bagian dalam, saban Ahad, Selasa, Kamis, khusus bagi perempuan. Pada Senin, Rabu, dan Jumat giliran kaum lelaki.
Aturan ini sesuai halachic, ajaran agama Yahudi yang melarang lelaki dan perempuan belum menikah melihat lawan jenis dengan pakaian minim. Tapi di luar tembok, kaum pria, para homo, bisa mandi tiap hari di pantai.
Ini tidak menghenrankan. Sebab menurut Poria, pemerintah mendukung promosi wisata kaum gay yang dikenal dengan industri "dolar merah muda". "Seperti negara-negara lain, pemerintah memasarkan di tingkat lokal atau secara rahasia," ujarnya, seperti dilansir surat kabar Christian Science Monitor.
Karena itu tidak mengherankan bila wisatawan gay ke Israel terus melonjak. Menurut Shai Doitsh, kepala departemen wisata gay di Agudah (Perkumpulan Gay, Lesbian, Biseksual, dan Transkelamin Israel), tahun ini saja jumlah pelancong gay sudah ribuan. Padahal lima tahun lalu masih ratusan.
Aturan yang kian longgar memang mempermudah. Mahkamah Agung Israel telah menetapkan sodomi bukan kejahatan sejak dua dekade lalu. Kaum gay juga bisa masuk militer, mewarisi hartanya, dan menikah. Tahun ini, pasangan sesama jenis dibolehkan mengadopsi anak.
Tentu saja, lonjakan ini menggusarkan kelompok Yahudi konsevatif. Tahun lalu, mereka memaksa kementerian pariwisata menghentikan promosi wisata gay dan anggota parlemen ortodoks mengancam menggulingkan pemerintahan. "Pihak-pihak yang tidak mengakui kesucian Yerusalem harus menjauh," kata Wakil Perdana Menteri Eli Yishai dari Partai Shas yang sangat religius.
http://www.merdeka.com/khas/surga-gay-di-tanah-dijanjikan-tuhan-balada-gay-di-israel-1.html
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Dua hati sejenis berlabuh di Tel Aviv
Pasangan gay di Israel.
Sebut saja namanya Salim, 33 tahun. Lelaki Palestina ini adalah gay dari Kota Jenin, Tepi Barat. Ia sudah delapan tahun menjalin hubungan cinta dengan Ezra, 40-an tahun, gay Israel yang bekerja sebagai teknisi komputer.
Hubungan rahasia itu awalnya berjalan lancar dan tidak ketahuan siapapun. Namun itu hanya bertahun tiga tahun. Aib itu diketahui keluarga Salim. Tak pelak, sejak saat itu nyawa Salim terancam. Palestina memang masih mengharamkan hubungan sejenis. Sebab itu jika ketahuan pelakunya dapat dibunuh. Apalagi, Islam memang melarang gay dan lesbian.
Situasi ini sangat mencemaskan. Sebab itu, mereka berupaya agar bisa tinggal bersama di Tel Aviv, rumah Ezra. "Hati saya sangat tersiksa dan membutuhkan kekasih di samping saya," kata Ezra, seperti dilansir surat kabar Yediot Ahronot.
Di Israel, pasangan gay dan lesbian dapat hidup aman dan tenang. Meski agama Yahudi juga mengharamkan, namun pemerintah Israel telah mengesahkan undang-undang yang membolehkan hubungan sejenis pada 1998. Bahkan pada bulan lalu, negara Zionis itu membolehkan pasangan semacam itu mengadopsi anak.
Harapan itu terkabul pada akhir Maret lalu. Otoritas keamanan Israel di Tepi Barat memberikan izin bagi Salim tinggal di Tel Aviv. Dokumen itu harus diperpanjang saban bulan hingga ada keputusan dari Kementerian Keamanan Dalam Negeri. "Kami memberikan izin sementara kepada orang Palestina ini karena pengacaranya mengatakan hidupnya terancam dalam masyarakat karena orinetasi seksualnya," ujar Peter Lerner, juru bicara keamanan Israel.
Semua itu tak didapatkan dengan mudah. Karena putus asa, Salim langsung menyurati Mayor Jenderal Yusuf Mishlav, pejabat tinggi keamanan Israel di Tepi Barat. Ia mengadukan dirinya menerima ancaman sejak keluarganya tahu ia seorang gay dan berpacaran dengan gay Israel.
Mungkin ini yang membuat Mishlav tersentuh. Salim pun lantas menjalani sejumlah prosedur, termasuk diperiksa Shin Beth (dinas rahasia dalam negeri Israel). "Tidak ada yang salah dengan saya. Apa yang saya inginkan adalah bersatu dengan pacar saya," kata Salim.
Kini keduanya sudah bersama. Salim dan Ezra bisa menjadi satu contoh bahwa perdamaian Israel dan Palestina masih mungkin terjadi.
http://www.merdeka.com/khas/dua-hati-sejenis-berlabuh-di-tel-aviv-balada-gay-di-israel-2.html
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Surga Gay di Tanah Dijanjikan Tuhan
gay juga manusia..
trus mo kamu apakan, bantai???
trus mo kamu apakan, bantai???
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Sepenggal kisah seorang gay di negara Yahudi
Pasangan gay di Israel.
Malam kian gelap saat Ruru, 23 tahun, mulai menjalani rutinitasnya sebagai pelacur. Ia mulai pamer diri di tepi sebuah jalan dekat terminal bus lama di Ibu Kota Tel Aviv, Israel.
Pekerjaan haram itu sudah ia geluti sejak berusia 12 tahun setelah diusir dari kediaman orang tuanya, sebuah desa berpenduduk mayoritas Arab di wilayah tengah Israel. Sebab, ia ketahuan menyukai sesama jenis. "Dari saya belia, saya tahu saya ini gay. Tapi saya takut membicarakan soal itu," kata Ruru kepada surat kabar Haaretz.
Ia lantas pergi ke Tel Aviv dan mencari kerja di wilayah yang kini menjadi tempat mangkalnya. Ia menjadi pelacur setelah berkenalan dengan seorang gay Palestina yang lari dari rumahnya lantaran dituduh berkhianat. Malam itu pun, ia diajari cara mencari uang banyak dalam waktu singkat.
Rata-rata penghasilan para gay yang bekerja sejak matahari mulai rebah hingga tengah malam Rp 1,8 juta. Bahkan, kalau sedang kebanjiran pelanggan bisa mencapai Rp 3 juta. "Dengan fulus itu, saya membeli makanan, rokok, dan vodka," ujar Ruru. Baru dua tahun, ia mulai mencicipi obat bius, namun tidak lama. Ia sekarang rutin mengisap ganja dan minuman keras agar bisa tidur nyenyak di pinggir jalan.
Seperti orang normal lainnya, meski sama-sama gay, kaum homo Arab dan Yahudi saling bermusuhan. Karena itulah, pada usia 18 tahun, Ruru pernah mendekam di Penjara Ofek karena menusuk seorang gay Israel 26 kali. Kejadian itu berlangsung dalam sebuah klub khusus kaum homo seksual.
Ia dilemapri batu lantaran berbicara dalam bahasa Arab. Lalu, seseorang mendorong dia sambil mengatai ia seorang Arab busuk. Saking emosinya, ia mencabut pisau dan menusuk orang itu hingga menemui ajal. Di penjara, ia juga melukai seorang tahanan hingga masa kurungannya ditambah. Ia baru bebas Februari lalu.
"Menusuk atau ditusuk," kata Ruru menjelaskan hukum yang berlaku di jalanan. Sebab itu, ia selalu membawa pisau dan bukan sekadar perlengkapan bersolek dalam ransel kecilnya.
Ruru pun sadar tidak ada pihak yang benar-benar memperhatikan nasib orang seperti dia. "Siapa saja yang tidur enak di rumah lupa terhadap orang-orang yang terlelap di jalan," ujarnya.
http://www.merdeka.com/khas/sepenggal-kisah-seorang-gay-di-negara-yahudi-balada-gay-di-israel-3.html
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Pasangan homoseksual arab menjadikan Israel lokasi selamat untuk bersama
Hak-hak Lesbian dan gay di Israel dianggap yang paling maju dan berkembang di Timur Tengah. Berbeza dengan negara timur tengah lainnya, Israel sangat melindung kaum minoriti ini.
Para gay dan lesbian dari Iran, Saudi Arabia, Kuwait, Iraq, dan negara sekitar, datang untuk bercuti di Israel. Jika di negara asal mereka, mereka harus berpasangan dengan sembunyi-sembunyi, di Israel, para gay dan lesbian dapat memegang tangan pasangan mereka tanpa rasa takut. Mereka dapat berpelukan dan mencium pasangan mereka tanpa rasa khuatir.
Israel memang Oasis bagi gay dan lesbian di timur tengah. Walaupun akhir-akhir ini Lebanon dan Turki ikut-ikutan bersaing untuk mendapatkan pelancung gay dan lesbian dari timur tengah.
Salah satu gerakan terbaru adalah pasangan gay dan lesbian dapat mengambil anak dan melakukan inseminasi buatan. Israel juga mengenal pernikahan sesama jenis.
Para pasangan gay dan lesbian di Israel senang menghabiskan waktu di taman dan pantai.
61 peratus penduduk Israel mendukung pernikahan sesama jenis.
Di Israel, Jordania, Turki, Iraq, dan Cyprus, homoseksual antara 2 orang dewasa adalah LEGAL. Israel merupakan negara pertama di Asia Barat yang mengeluarkan peraturan anti-diskriminasi untuk gay dan lesbian.
Isreal dapat dikatakan : IBUKOTA GAY DI TIMUR TENGAH
http://busuk.org/ping/view/144137
Para gay dan lesbian dari Iran, Saudi Arabia, Kuwait, Iraq, dan negara sekitar, datang untuk bercuti di Israel. Jika di negara asal mereka, mereka harus berpasangan dengan sembunyi-sembunyi, di Israel, para gay dan lesbian dapat memegang tangan pasangan mereka tanpa rasa takut. Mereka dapat berpelukan dan mencium pasangan mereka tanpa rasa khuatir.
Israel memang Oasis bagi gay dan lesbian di timur tengah. Walaupun akhir-akhir ini Lebanon dan Turki ikut-ikutan bersaing untuk mendapatkan pelancung gay dan lesbian dari timur tengah.
Salah satu gerakan terbaru adalah pasangan gay dan lesbian dapat mengambil anak dan melakukan inseminasi buatan. Israel juga mengenal pernikahan sesama jenis.
Para pasangan gay dan lesbian di Israel senang menghabiskan waktu di taman dan pantai.
61 peratus penduduk Israel mendukung pernikahan sesama jenis.
Di Israel, Jordania, Turki, Iraq, dan Cyprus, homoseksual antara 2 orang dewasa adalah LEGAL. Israel merupakan negara pertama di Asia Barat yang mengeluarkan peraturan anti-diskriminasi untuk gay dan lesbian.
Isreal dapat dikatakan : IBUKOTA GAY DI TIMUR TENGAH
http://busuk.org/ping/view/144137
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Israel izinkan gay jadi rabbi
Seorang rabbi sedang memimpin upacara pernikahan pasangan Yahudi. (apracticalwedding.com)
Kelompok seminari Yahudi Masorti di Israel kemarin akhirnya mengizinkan seorang homoseksual mengikuti pendidikan agama dan dilantik menjadi rabbi. Keputusan ini hasil pemungutan suara alot antara para pemimpin sekte itu.
Surat kabar Haaretz melaporkan, Jumat (20/4), pemungutan suara itu diikuti 18 rabbi utama sekte Masorti. Hanya seorang abstain, sisanya sepakat membolehkan gay menjadi pemuka agama Yahudi.
Presiden Majelis Rabbi Konservatif Israel Mauricio Balter menyatakan dukungan atas keputusan para rahib kelompok Masorti. "Hal ini merupakan sebuah kemajuan dalam pengembangan hukum Yahudi, kita memang seharusnya menganggap gay dan lesbian setara manusia lainnya," ujar Balter.
Seminari Masorti memiliki seminari yang memberi pendidikan bagi calon rabbi. Selain pelajaran kitab seperti Talmud dan Taurat, kelompok ini juga membuka kajian agama secara formal hingga jenjang strata dua.
Masorti selama ini dikenal sebagai sekte berpaham Yahudi dan Zionisme garis keras, termasuk tidak mengizinkan kaum gay berpeluang menjabat pemuka agama. Namun, sikap kelompok ini akhirnya melunak karena tekanan kalangan Yahudi Amerika Serikat.
Seminari Masorti cabang Amerika sejak lima tahun terakhir sudah mengizinkan pria dengan orientasi seksual menyimpang belajar agama. Kelompok reformis dari Negeri Paman Sam ini mendesak pelbagai sekte konservatif di Israel buat melakukan hal serupa.
Meski demikian, keputusan ini bukan tanpa perlawanan dari kalangan konservatif. Merujuk hukum Taurat, hubungan sesama jenis dilarang keras. Tidak heran beberapa rabbi dari kelompok seminari Masorti memilih keluar karena organisasi mereka memberi izin seorang gay menjadi rohaniwan.
Dari seluruh seminari konservatif di penjuru dunia, tinggal Yerusalem dan Buenos Aires, Argentina, yang berkukuh melarang homoseksual mengikuti pendidikan mereka.
http://www.merdeka.com/dunia/israel-izinkan-gay-jadi-rabbi.html
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Tel Aviv reinvented as gay hotspot
With a raging night life that Claire Danes described to Conan O’Brian as “the most intense party town I’d ever been to,” its gay-friendly atmosphere and fast-paced vibe, Tel Aviv has become one of the world’s top destinations for gay tourism, the Daily Beast recently wrote.
The city emerged as a hot spot nearly overnight, in large part due to efforts by its mayor, Ron Huldai, who recognized the potential for tourism revenue and began marketing the city as its own entity – Tel Aviv, not Israel.
The municipality expects some 50,000 LGBT visitors to travel to Tel Aviv in 2013 and possibly twice that number in 2014, according to the report.
Yaniv Waizman, the mayor’s adviser on gay community affairs, described some of the city’s efforts to attract gay tourists.
“The first thing they did was send well-known (and good-looking) Israeli performers to gay pride events in major cities around the world,” he told the Beast. “They also placed sexy ads in major gay rags across Europe and America, including Out and The Advocate. They even reached out to celebrity bloggers, like Perez Hilton, with a hard-to-resist offer: a free trip to Tel Aviv, all expenses paid, in return for a little publicity.”
The piece cited disturbing statistics offered by the Israel AIDS Task Force that describe a startling jump in the number of HIV cases in Israel – a 30 percent increase since 2007, when gay tourism began to take off. But the task force’s Dr. Yuval Livnat is quoted offering a differing opinion for the rise in HIV infection.
“People are less careful today because of the new medications,” he was quoted as saying.
Tel Aviv was voted one of the best gay cities in a poll in 2011 and was chosen as one of the hottest tourist destinations by Lonely Planet that same year. CNN also ranked the city as second in the world for its pride week campaign, citing two concerts (June 3-4) by gay rights activist and singer-songwriter Rufus Wainwright.
Shai Deutsch, in charge of tourism for Israel’s Gay Association, said that in 2011 a record number of tourists visited during gay pride, thanks in part to concerted efforts to market the city as gay-friendly. For example, the city’s hotels coordinated with the municipality to offer a range of packages. Excellent parties, he added, were thrown all week long.
http://www.timesofisrael.com/tel-aviv-gay-tourism-booming/
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Mesjid pertama untuk kaum homo/gay di eropa
http://id.berita.yahoo.com/video/europes-first-gay-friendly-mosque-151115630.html
http://www.tempo.co/read/news/2012/12/02/117445358/Prancis-Punya-Masjid-Gay-Pertama
Sebuah Masjid yang diklaim sebagai Masjid Kemerdekaan hadir di kawasan Paris, Prancis. Masjid ini dibuka oleh seorang gay Muslim bernama Ludovic-Mohamed Zahed. Ia mengelola sebuah ruangan kecil di dalam dojo Budha yang diubah menjadi tempat sholat.
Kini mulai 30 November 2012, saban Jumat, ruangan tersebut akan terbuka untuk umat muslim Minoritas di Prancis. Minoritas dalam hal pilihan orientasi seksualnya seperti gay, transgender dan transeksual. Bahkan, Zahed menyatakan mendorong penggunaan Masjid yang setara antara pria dan wanita dalam satu saf atau wanita yang menjadi imam.
"Ini adalah tempat yang aman bagi seluruh muslim dan siapapun yang ingin mencari momen spiritualitas dari pertukaran, berbagi dan refleksi dari aneka pertanyaan terhadap umat muslim di Prancis," kata Zahed, "Segala hal yang sulit kita temui di masjid lain di Prancis."
Pria 35 tahun itu berharap bisa mengajak sekitar 20 umat untuk menyambangi masjid ini pada Jumat pertama di bulan Desember. Tapi, Ia berharap jumlahnya akan terus naik seperti organisasi yang dikelolanya Homoseksual Muslim di Prancis. Organisasi ini awalnya hanya diikuti enam orang, kini berkembang dengan anggota mencapai 325 orang.
"Homoseksual atau trans-identitas tidak melawan alam, Aku rasa ini bukan kesalahan mereka, ini adalah bagian dari alam, karena tuhan menciptakan mereka seperti itu," ujar dia. Di masjid ini, Zahed melanjutkan, adalah tempat yang aman untuk mempertanyakan itu semua. Khususnya bagi mereka yang krisis identitas dan tak merasa nyaman di tempat peribadatan tradisional.
"Apa yang mereka lakukan di luar komunitas Muslim," kata Dalil Boubakeur, Imam Masjid Besar Paris. Artinya, kata Dalid, masjid yang dikelola zahid bukanlah anggota mereka. Dan komunitas tidak akan merekomendasikan tempat ibadah Zahed bagi umat muslim lainnya. Sebab masjid itu dibangun atas dasar penghukuman oleh agama. "Suatu hal yang sangat prinsip," ujar dia.
Zahed mengatakan masjid yang Ia bangun tak bertujuan untuk memicu debat nasional. Masjid-masjid inklusif yang dilakukan Zahed bukan lah pertama di dunia. Ada masjid serupa di Afrika Selatan, Amerika Serikat dan Eropa.
http://www.tempo.co/read/news/2012/12/02/117445358/Prancis-Punya-Masjid-Gay-Pertama
Sebuah Masjid yang diklaim sebagai Masjid Kemerdekaan hadir di kawasan Paris, Prancis. Masjid ini dibuka oleh seorang gay Muslim bernama Ludovic-Mohamed Zahed. Ia mengelola sebuah ruangan kecil di dalam dojo Budha yang diubah menjadi tempat sholat.
Kini mulai 30 November 2012, saban Jumat, ruangan tersebut akan terbuka untuk umat muslim Minoritas di Prancis. Minoritas dalam hal pilihan orientasi seksualnya seperti gay, transgender dan transeksual. Bahkan, Zahed menyatakan mendorong penggunaan Masjid yang setara antara pria dan wanita dalam satu saf atau wanita yang menjadi imam.
"Ini adalah tempat yang aman bagi seluruh muslim dan siapapun yang ingin mencari momen spiritualitas dari pertukaran, berbagi dan refleksi dari aneka pertanyaan terhadap umat muslim di Prancis," kata Zahed, "Segala hal yang sulit kita temui di masjid lain di Prancis."
Pria 35 tahun itu berharap bisa mengajak sekitar 20 umat untuk menyambangi masjid ini pada Jumat pertama di bulan Desember. Tapi, Ia berharap jumlahnya akan terus naik seperti organisasi yang dikelolanya Homoseksual Muslim di Prancis. Organisasi ini awalnya hanya diikuti enam orang, kini berkembang dengan anggota mencapai 325 orang.
"Homoseksual atau trans-identitas tidak melawan alam, Aku rasa ini bukan kesalahan mereka, ini adalah bagian dari alam, karena tuhan menciptakan mereka seperti itu," ujar dia. Di masjid ini, Zahed melanjutkan, adalah tempat yang aman untuk mempertanyakan itu semua. Khususnya bagi mereka yang krisis identitas dan tak merasa nyaman di tempat peribadatan tradisional.
"Apa yang mereka lakukan di luar komunitas Muslim," kata Dalil Boubakeur, Imam Masjid Besar Paris. Artinya, kata Dalid, masjid yang dikelola zahid bukanlah anggota mereka. Dan komunitas tidak akan merekomendasikan tempat ibadah Zahed bagi umat muslim lainnya. Sebab masjid itu dibangun atas dasar penghukuman oleh agama. "Suatu hal yang sangat prinsip," ujar dia.
Zahed mengatakan masjid yang Ia bangun tak bertujuan untuk memicu debat nasional. Masjid-masjid inklusif yang dilakukan Zahed bukan lah pertama di dunia. Ada masjid serupa di Afrika Selatan, Amerika Serikat dan Eropa.
F-22- LETNAN SATU
-
Posts : 2414
Kepercayaan : Protestan
Location : Indonesia
Join date : 02.11.12
Reputation : 28
Astaghfirullah, seorang imam gay menikahkan dua pria gay Muslim Prancis dengan 'Syariat Islam'
http://m.arrahmah.com/read/2012/04/09/19290-astaghfirullah-seorang-imam-gay-menikahkan-dua-pria-gay-muslim-prancis-dengan-syariat-islam.html
PRANCIS (Arrahmah.com) - Astaghfirullah, dua pria gay muslim, yang sangat saling mencintai, mengikat tali simpul pernikahan di Perancis dengan restu dari seorang imam.
Ludovic Mohamed Zahed, seorang pria Prancis asal Aljazair, dan pasangannya Qiyam al-Din dari Afrika Selatan, dilaporkan telah menikah sesuai dengan 'Syari'at Islam' di hadapan seorang imam asal Mauritius bernama Jamal, yang merestui mereka pada (12/2/2012), seperti yang dilansir Albawbaba pada (2/4).
Sebelumnya, keduanya telah menikah di Afrika Selatan di bawah hukum pernikahan sesama jenis di negara tersebut, yang mengizinkan pernikahan gay karena Prancis tidak mengizinkan pernikahan sesama gay.
Zahed berbagi tentang ceritanya melalui televisi France24, bercerita bagaimana ia bertemu dengan Din tahun lalu pada konvensi tentang AIDS di Afrika Selatan.
"Saya sedang berada di ruang ceramah ketika seorang imam, yang kebetulan ia adalah seorang gay, mengenalkan saya kepada Din. Kami menemukan, kami memiliki banyak kesamaan dan saling mengagumi yang erat. Saya bertahan setelah konvensi berlalu dua bulan, memutuskan untuk menikah, sejak hukum Afrika Selatan lebih 'ramah' (terhadap pasangan sesama jenis)," kata Zahed.
Setelah pernikahan yang diselenggarakan oleh keluarga Din, pasangan ini memutuskan untuk kembali ke Prancis dan menetap di pinggiran kota Paris, pasangan gay itu berharap bahwa pemerintah Prancis akan mengakui legalitas pernikahan mereka. Namun ternyata pemerintah Prancis menolak.
Keluarga Zahed meerestui pernikahannya dengan Din setelah berjuang untuk mengubah Zahed akhirnya mereka menyerah, Zahed mengatakan bahwa dia menghadapi lebih banyak hambatan dengan hukum Prancis dan "diskriminasi" dari umat Islam.
Meskipun penyelesaian hukumnya masih tertunda, Zahed memutuskan untuk membuat pernikahannya menjadi urusan keluarganya saja, dengan Imam asal Mauritania yang terpercaya di belakangnya. Pernikahan terjadi di sebuah rumah sederhana di Servon di pinggiran Paris, dan dihadiri oleh orang tuanya dan teman-teman dekatnya.
"Menikah di depan keluarga saya, seperti sebuah awal baru kehidupan bagi saya, saya tidak pernah membayangkan hari seperti ini akan datang, melihat kebahagiaan di mata orangtua saya setelah mereka berjuang dengan kondisi seksualitas saya dengan sekuat tenaga mereka untuk mengubah arah orientasi seksualitas saya," kata Zahed.
Melawan Segala Rintangan
Zahed didiagnosa AIDS sejak usia 19 tahun, tetapi penyakit itu memberinya tujuan baru dalam hidup dan menarik dia lebih dekat dengan agama.
"Saya berubah untuk ibadah dan sholat untuk melawan situasi, saya menjadi relijius, dan saya melaksanakan Umrah dan Hajj dua kali, mencari kesedarhanaan, kehidupan normal," ujar Zahed.
Meskipun telah mendapat kecaman dari kaum Muslimin, Zahed merasa nyaman dengan identitasnya sendiri.
Zahed ingin melanjutkan studi doktornya tentang Islam dan Homoseksualitas, dan dia juga mengepalai sebuah organisasi yang meneliti masalah yang berhubungan dengan Islam dan homoseksualitas. Dia mengatakan prioritas utama dirinya dan pasangannya adalah untuk mendapatkan izin resmi dengan pasangannya untuk tinggal dan bekerja di Prancis.
Pasangan gay ini tidak berniat untuk melakukan perjalanan ke negeri-negeri Arab atau negeri kaum Muslimin lainnya karena takut mendapatkan 'diskriminasi' atas pernikahan ilegalnya.
PRANCIS (Arrahmah.com) - Astaghfirullah, dua pria gay muslim, yang sangat saling mencintai, mengikat tali simpul pernikahan di Perancis dengan restu dari seorang imam.
Ludovic Mohamed Zahed, seorang pria Prancis asal Aljazair, dan pasangannya Qiyam al-Din dari Afrika Selatan, dilaporkan telah menikah sesuai dengan 'Syari'at Islam' di hadapan seorang imam asal Mauritius bernama Jamal, yang merestui mereka pada (12/2/2012), seperti yang dilansir Albawbaba pada (2/4).
Sebelumnya, keduanya telah menikah di Afrika Selatan di bawah hukum pernikahan sesama jenis di negara tersebut, yang mengizinkan pernikahan gay karena Prancis tidak mengizinkan pernikahan sesama gay.
Zahed berbagi tentang ceritanya melalui televisi France24, bercerita bagaimana ia bertemu dengan Din tahun lalu pada konvensi tentang AIDS di Afrika Selatan.
"Saya sedang berada di ruang ceramah ketika seorang imam, yang kebetulan ia adalah seorang gay, mengenalkan saya kepada Din. Kami menemukan, kami memiliki banyak kesamaan dan saling mengagumi yang erat. Saya bertahan setelah konvensi berlalu dua bulan, memutuskan untuk menikah, sejak hukum Afrika Selatan lebih 'ramah' (terhadap pasangan sesama jenis)," kata Zahed.
Setelah pernikahan yang diselenggarakan oleh keluarga Din, pasangan ini memutuskan untuk kembali ke Prancis dan menetap di pinggiran kota Paris, pasangan gay itu berharap bahwa pemerintah Prancis akan mengakui legalitas pernikahan mereka. Namun ternyata pemerintah Prancis menolak.
Keluarga Zahed meerestui pernikahannya dengan Din setelah berjuang untuk mengubah Zahed akhirnya mereka menyerah, Zahed mengatakan bahwa dia menghadapi lebih banyak hambatan dengan hukum Prancis dan "diskriminasi" dari umat Islam.
Meskipun penyelesaian hukumnya masih tertunda, Zahed memutuskan untuk membuat pernikahannya menjadi urusan keluarganya saja, dengan Imam asal Mauritania yang terpercaya di belakangnya. Pernikahan terjadi di sebuah rumah sederhana di Servon di pinggiran Paris, dan dihadiri oleh orang tuanya dan teman-teman dekatnya.
"Menikah di depan keluarga saya, seperti sebuah awal baru kehidupan bagi saya, saya tidak pernah membayangkan hari seperti ini akan datang, melihat kebahagiaan di mata orangtua saya setelah mereka berjuang dengan kondisi seksualitas saya dengan sekuat tenaga mereka untuk mengubah arah orientasi seksualitas saya," kata Zahed.
Melawan Segala Rintangan
Zahed didiagnosa AIDS sejak usia 19 tahun, tetapi penyakit itu memberinya tujuan baru dalam hidup dan menarik dia lebih dekat dengan agama.
"Saya berubah untuk ibadah dan sholat untuk melawan situasi, saya menjadi relijius, dan saya melaksanakan Umrah dan Hajj dua kali, mencari kesedarhanaan, kehidupan normal," ujar Zahed.
Meskipun telah mendapat kecaman dari kaum Muslimin, Zahed merasa nyaman dengan identitasnya sendiri.
Zahed ingin melanjutkan studi doktornya tentang Islam dan Homoseksualitas, dan dia juga mengepalai sebuah organisasi yang meneliti masalah yang berhubungan dengan Islam dan homoseksualitas. Dia mengatakan prioritas utama dirinya dan pasangannya adalah untuk mendapatkan izin resmi dengan pasangannya untuk tinggal dan bekerja di Prancis.
Pasangan gay ini tidak berniat untuk melakukan perjalanan ke negeri-negeri Arab atau negeri kaum Muslimin lainnya karena takut mendapatkan 'diskriminasi' atas pernikahan ilegalnya.
F-22- LETNAN SATU
-
Posts : 2414
Kepercayaan : Protestan
Location : Indonesia
Join date : 02.11.12
Reputation : 28
Dubai; Surga Kaum Gay Di Tanah Arab
http://islampos.com/dubai-surga-kaum-gay-di-tanah-arab-26741/
Dubai; Surga Kaum Gay Di Tanah Arab
DUBAI, sebagai salah satu negara Arab terkaya di Timur Tengah ternyata menyimpan sebuah sisi gelap yang tak dimiliki oleh negara-negara Arab lainnya. Apa itu?
Tiada lain, tiada bukan, Dubai menjadi surga kaum gay—utamanya yang berasal dari tanah Arab. Tidak seperti Negara-negara Arab lainnya, para gay di Dubai tidak mendapatkan tekanan yang keras dari pemerintah, malah menemukan kebebasan di sini.
“Dubai adalah tempat terbaik di dunia untuk kaum gay!” Emirati, 25 tahun, berkata, sambil tangannya melilit seorang “suami” yang berusia 31-tahun “Kami tinggal di sini. Kami bisa bertemu.”
Sebenarnya secara hukum, adalah illegal untuk menjadi gay di Dubai, dan jika ketahuan akan dihukum 10 tahun penjara. Namun lokasi terbaru klub gay tidak resmi beredar secara online, dan laki-laki yang punya kelainan orientasi seksual di sana, tampaknya tidak takut kepada polisi. “Mereka hanya patung, dan mereka hanya akan membubarkan kami,” kata salah satu dari mereka. “Polisi hanya sesuatu yang lain.”
Di setiap kota besar, gay menemukan cara untuk menemukan satu sama lain—tetapi Dubai telah menjadi rumah kliring untuk wilayah homoseksual, suatu tempat di mana mereka dapat hidup dengan relatif aman. Saleh, seorang pegawai swasta di Arab Saudi, datang ke Dubai untuk menonton konser Coldplay, dan mengatakan Dubai “besar” untuk kaum gay: “Semua Arab gay ingin tinggal di Dubai,” ujarnya. [sa/islampos/independent)
Dubai; Surga Kaum Gay Di Tanah Arab
DUBAI, sebagai salah satu negara Arab terkaya di Timur Tengah ternyata menyimpan sebuah sisi gelap yang tak dimiliki oleh negara-negara Arab lainnya. Apa itu?
Tiada lain, tiada bukan, Dubai menjadi surga kaum gay—utamanya yang berasal dari tanah Arab. Tidak seperti Negara-negara Arab lainnya, para gay di Dubai tidak mendapatkan tekanan yang keras dari pemerintah, malah menemukan kebebasan di sini.
“Dubai adalah tempat terbaik di dunia untuk kaum gay!” Emirati, 25 tahun, berkata, sambil tangannya melilit seorang “suami” yang berusia 31-tahun “Kami tinggal di sini. Kami bisa bertemu.”
Sebenarnya secara hukum, adalah illegal untuk menjadi gay di Dubai, dan jika ketahuan akan dihukum 10 tahun penjara. Namun lokasi terbaru klub gay tidak resmi beredar secara online, dan laki-laki yang punya kelainan orientasi seksual di sana, tampaknya tidak takut kepada polisi. “Mereka hanya patung, dan mereka hanya akan membubarkan kami,” kata salah satu dari mereka. “Polisi hanya sesuatu yang lain.”
Di setiap kota besar, gay menemukan cara untuk menemukan satu sama lain—tetapi Dubai telah menjadi rumah kliring untuk wilayah homoseksual, suatu tempat di mana mereka dapat hidup dengan relatif aman. Saleh, seorang pegawai swasta di Arab Saudi, datang ke Dubai untuk menonton konser Coldplay, dan mengatakan Dubai “besar” untuk kaum gay: “Semua Arab gay ingin tinggal di Dubai,” ujarnya. [sa/islampos/independent)
F-22- LETNAN SATU
-
Posts : 2414
Kepercayaan : Protestan
Location : Indonesia
Join date : 02.11.12
Reputation : 28
Ke Arab, Siap-siap Diperkosa Jiwa dan Raga
http://media.kompasiana.com/buku/2011/07/14/ke-arab-siap-siap-diperkosa-jiwa-dan-raga-380937.html
Ke Arab, Siap-siap Diperkosa Jiwa dan Raga
Akhirnya buku terbaru yang saya beli dari Gramedia, Cinere Mall, bisa saya selesaikan dalam waktu semalam, walaupun resikonya saya harus mengedap-ngendap diantar kubikel untuk menghindari pandangan boss akibat saya kesorean datang ke kantor (tapi tetap dihujat dengan tatapan sirik teman-teman sekantor). Yah resiko yang sebanding menurut saya dengan buku “Kedai 1001 Mimpi” karya Valiant Budi.
Anda pasti bertanya apa sih hebatnya buku karya seorang TKI “jadi-jadian” sampai membuat saya sampai merelakan tidur yang merupakan kemewahan terindah bagi seorang broadcaster. Membaca buku ini membuat saya seperti mempunyai ikatan sebangsa dan se-tanah air dengan Valiant atau Vibi. Pemuda yang tergila-gila dengan Timur Tengah ini dengan lancar (dan emosi) menceritakan pengalamannya selama bekerja di sebuah jaringan kedai kopi Amerika Serikat di Kerajaan Arab Saudi. Dengan niat ingin merasakan hidup di Timur Tengah, Vibi melamar menjadi Barista, yang akhirnya membuat pria ini harus menghadapi kenyataan pahit budaya Arab dan segala tetek bengeknya. Dan hal ini memerlukan pengorbanan jiwa dan raga yang tidak sedikit.
Kehebohan tentang Arab Saudi dimulai sejak pertama kali Vibi tiba di kota Dhamman, kota yang berbatasan dengan Bahrain ini ternyata memberikan Culture Shock bagi Vibi. Bayangkan saja, baru masuk sudah disuruh kerja oleh boss asal Lebanon tanpa dikasih pengarahan apapun. Belum lagi harus mendapatkan rekan kerja dari Filipina yang selalu punya 1001 cara untuk “ngerjain” pelanggan yang notabene orang Arab dan suka korupsi. Lalu ada rekan kerja dari Saudi, yang kerjanya malas, penjilat dan arogan karena merasa mereka kasta tertinggi di Saudi.
Itu belum seberapa, Vibi terkaget-kaget ketika mengetahui betapa susahnya pria dan perempuan di Arab Saudi untuk sekedar bertemu dan bercakap-cakap akibat dari ketatnya pengawasan Muttawa (semacam polisi syariah), sehingga akhirnya mereka mempunyai sejuta cara agar bisa “berkencan” mulai dari cara sopan dengan lirik-lirikan yang berakhir dengan lemparan kertas berisi nomor telpon, mengaktifkan bluetooth ketika berada di tempat umum siapa tahu ada yang mau kenalan sampai cara yang benar-benar tidak sopan dan kelihatan kebelet ketemu lawan jenis, yaitu nongkrong di toilet perempuan….alamak….gak banget.
Itu masih soal lawan jenis, masih ada yang lebih heboh lagi, ternyata di Arab Saudi juga mengenal istilah gay, homo dan teman-temannya. Parahnya lagi Vibi yang memiliki perawakan tinggi dan berkulit putih termasuk tipe pria yang disukai oleh pria homo berbangsa Arab. Bahkan seringkali dikira orang Filipini (istilah orang Filipna dalam Bahasa Arab) yang suka mempunyai perkerjaan “part time” membahagiakan para pria Arab penyuka sesama jenis.
Vibi sering dikejar-kejar oleh pria Arab sambil mengipas-ngipas uang di depannya agar mau menemani mereka ke hotel. Yang tak malu bahkan menawar tarif dia ketika masih di bar tempat Vibi melayani tamu saking kebelet melihat sosok Vibi yang menurut mereka menggemaskan.
Buku ini juga membahas tentang budaya Orang Arab yang suka marah-marah kepada pelayan, arogan terhadap pekerja asing dan bagaimana mereka memandang rendah pekerja Indonesia. Vibi bahkan pernah ditanya kok dia bisa bahasa Inggris dengan baik, dituduh mencuri dan menggelapkan uang perusahaan karena punya 2 HP dan Notebook,kok bisa dia mendengarkan Black Eyed Peas dan dianggap aneh ketikan membaca buku karya Dan Brown oleh orang-orang Arab takut dianggap tidak mengerti oleh mereka. Padahal mereka sendiri adalah orang kaya, namun karena pendidikannya minim sehingga kebanyakan orang Arab kampungan, bahkan menggunakan Notebook untuk mengakses internet saja tidak bisa. Lebih pintar dan intelek pembantu mereka yang asal Filipina daripada majikan Arab mereka.
Yang paling membuat Vibi marah terhadap orang Arab, adalah ketika seorang Bapak-Bapak Arab menceritakan liburannya di Puncak ketika tahu Vibi orang Indonesia. Mending kalau ceritanya bagus, si Bapak yang tidak tahu malu ini malah bercerita tentang pengalamannya nikah sementara dengan perempuan Indonesia di Puncak hanya demi memuaskan nafsu birahi yang jarang bisa dilampiaskan di negerinya. Cerita ini dibalas dengan bentakan amarah oleh Vibi yang isinya betapa tidak tahu malu dan pengecutnya pria macam itu, menebar benih kemana-mana tapi tidak mau bertanggung jawab eh malah berlindung dibalik agama.
Adanya diskriminasi terhadap orang asing, membuat orang Saudi suka semena-mena terhadap pekerja asing. Bahkan jika ada perkelahian, biarpun orang Saudi yang salah tetap orang asing yang dikenai hukuman. Jadi tidak heran jika kasus TKW bunuh majikan pria yang suka memperkosanya, malah berbalik jadi salahnya TKW, sudah terancam kehilangan anggota tubuh yaitu kepala (meminjam istilah Vibi) masih disuruh bayar uang ganti rugi juga.
Membaca buku ini bagi saya memperluas cakrawala budaya saya tentang orang Arab. Dulu teman Bapak saya ada yang meninggal dipancung gara-gara mobilnya ditabrak oleh anggota keluarga Kerajaan Arab Saudi, lalu ada juga teman kerja Uncle Sam (teman orang tua saya, orang India warga negara Malaysia) yang pernah bekerja di Arab Saudi tetapi akhirnya minta pulang karena salah seorang rekan pria Malaysia-nya keturunan Tionghoa diculik orang, balik-balik langsung masuk Rumah Sakit karena diperkosa secara bergilir oleh pria-pria Arab. Saat itu saya tidak percaya dengan semua cerita itu karena bagi saya orang Arab adalah keturunan yang dipilih oleh Allah SWT, seharusnya mereka baik dan terlindung dari perbuatan dosa. Ternyata orang Arab juga manusia, walaupun konon mereka keturunan para Nabi namun mereka tetap manusia yang bisa berbuat salah. Mengutip salah satu kalimat di buku ini “Ke Arab, siap-siap diperkosa jiwa dan raga” sepertinya ada benarnya.
Dilain pihak Guru Agama sekolah saya selalu berkata bahwa Bangsa Arab adalah bangsa yang unggul baik sdari segi fisik, mental maupun intelektual, sehingga tak heran Islam turun di negeri Padang Pasir ini. Bukan hanya itu mereka juga punya budaya yang tinggi dan mereka juga amat menyukai sastra dan keindahan. Setelah menjelaskan hal itu biasanya Bapak Guru saya ini akan menyebutkan nama tokoh-tokoh intelektual yang menurutnya orang Arab, Ibnu Sina Bapak Kedokteran dan Al Khwarizmi Bapak Al Jabbar. Ah, Bapak lupa atau gak tahu yah kalau Ibnu Sina dan Al Khwarizmi orang Persia yang beragama Islam bukan orang Arab. Jadi orang Arab nurunin apa dong???
Ke Arab, Siap-siap Diperkosa Jiwa dan Raga
Akhirnya buku terbaru yang saya beli dari Gramedia, Cinere Mall, bisa saya selesaikan dalam waktu semalam, walaupun resikonya saya harus mengedap-ngendap diantar kubikel untuk menghindari pandangan boss akibat saya kesorean datang ke kantor (tapi tetap dihujat dengan tatapan sirik teman-teman sekantor). Yah resiko yang sebanding menurut saya dengan buku “Kedai 1001 Mimpi” karya Valiant Budi.
Anda pasti bertanya apa sih hebatnya buku karya seorang TKI “jadi-jadian” sampai membuat saya sampai merelakan tidur yang merupakan kemewahan terindah bagi seorang broadcaster. Membaca buku ini membuat saya seperti mempunyai ikatan sebangsa dan se-tanah air dengan Valiant atau Vibi. Pemuda yang tergila-gila dengan Timur Tengah ini dengan lancar (dan emosi) menceritakan pengalamannya selama bekerja di sebuah jaringan kedai kopi Amerika Serikat di Kerajaan Arab Saudi. Dengan niat ingin merasakan hidup di Timur Tengah, Vibi melamar menjadi Barista, yang akhirnya membuat pria ini harus menghadapi kenyataan pahit budaya Arab dan segala tetek bengeknya. Dan hal ini memerlukan pengorbanan jiwa dan raga yang tidak sedikit.
Kehebohan tentang Arab Saudi dimulai sejak pertama kali Vibi tiba di kota Dhamman, kota yang berbatasan dengan Bahrain ini ternyata memberikan Culture Shock bagi Vibi. Bayangkan saja, baru masuk sudah disuruh kerja oleh boss asal Lebanon tanpa dikasih pengarahan apapun. Belum lagi harus mendapatkan rekan kerja dari Filipina yang selalu punya 1001 cara untuk “ngerjain” pelanggan yang notabene orang Arab dan suka korupsi. Lalu ada rekan kerja dari Saudi, yang kerjanya malas, penjilat dan arogan karena merasa mereka kasta tertinggi di Saudi.
Itu belum seberapa, Vibi terkaget-kaget ketika mengetahui betapa susahnya pria dan perempuan di Arab Saudi untuk sekedar bertemu dan bercakap-cakap akibat dari ketatnya pengawasan Muttawa (semacam polisi syariah), sehingga akhirnya mereka mempunyai sejuta cara agar bisa “berkencan” mulai dari cara sopan dengan lirik-lirikan yang berakhir dengan lemparan kertas berisi nomor telpon, mengaktifkan bluetooth ketika berada di tempat umum siapa tahu ada yang mau kenalan sampai cara yang benar-benar tidak sopan dan kelihatan kebelet ketemu lawan jenis, yaitu nongkrong di toilet perempuan….alamak….gak banget.
Itu masih soal lawan jenis, masih ada yang lebih heboh lagi, ternyata di Arab Saudi juga mengenal istilah gay, homo dan teman-temannya. Parahnya lagi Vibi yang memiliki perawakan tinggi dan berkulit putih termasuk tipe pria yang disukai oleh pria homo berbangsa Arab. Bahkan seringkali dikira orang Filipini (istilah orang Filipna dalam Bahasa Arab) yang suka mempunyai perkerjaan “part time” membahagiakan para pria Arab penyuka sesama jenis.
Vibi sering dikejar-kejar oleh pria Arab sambil mengipas-ngipas uang di depannya agar mau menemani mereka ke hotel. Yang tak malu bahkan menawar tarif dia ketika masih di bar tempat Vibi melayani tamu saking kebelet melihat sosok Vibi yang menurut mereka menggemaskan.
Buku ini juga membahas tentang budaya Orang Arab yang suka marah-marah kepada pelayan, arogan terhadap pekerja asing dan bagaimana mereka memandang rendah pekerja Indonesia. Vibi bahkan pernah ditanya kok dia bisa bahasa Inggris dengan baik, dituduh mencuri dan menggelapkan uang perusahaan karena punya 2 HP dan Notebook,kok bisa dia mendengarkan Black Eyed Peas dan dianggap aneh ketikan membaca buku karya Dan Brown oleh orang-orang Arab takut dianggap tidak mengerti oleh mereka. Padahal mereka sendiri adalah orang kaya, namun karena pendidikannya minim sehingga kebanyakan orang Arab kampungan, bahkan menggunakan Notebook untuk mengakses internet saja tidak bisa. Lebih pintar dan intelek pembantu mereka yang asal Filipina daripada majikan Arab mereka.
Yang paling membuat Vibi marah terhadap orang Arab, adalah ketika seorang Bapak-Bapak Arab menceritakan liburannya di Puncak ketika tahu Vibi orang Indonesia. Mending kalau ceritanya bagus, si Bapak yang tidak tahu malu ini malah bercerita tentang pengalamannya nikah sementara dengan perempuan Indonesia di Puncak hanya demi memuaskan nafsu birahi yang jarang bisa dilampiaskan di negerinya. Cerita ini dibalas dengan bentakan amarah oleh Vibi yang isinya betapa tidak tahu malu dan pengecutnya pria macam itu, menebar benih kemana-mana tapi tidak mau bertanggung jawab eh malah berlindung dibalik agama.
Adanya diskriminasi terhadap orang asing, membuat orang Saudi suka semena-mena terhadap pekerja asing. Bahkan jika ada perkelahian, biarpun orang Saudi yang salah tetap orang asing yang dikenai hukuman. Jadi tidak heran jika kasus TKW bunuh majikan pria yang suka memperkosanya, malah berbalik jadi salahnya TKW, sudah terancam kehilangan anggota tubuh yaitu kepala (meminjam istilah Vibi) masih disuruh bayar uang ganti rugi juga.
Membaca buku ini bagi saya memperluas cakrawala budaya saya tentang orang Arab. Dulu teman Bapak saya ada yang meninggal dipancung gara-gara mobilnya ditabrak oleh anggota keluarga Kerajaan Arab Saudi, lalu ada juga teman kerja Uncle Sam (teman orang tua saya, orang India warga negara Malaysia) yang pernah bekerja di Arab Saudi tetapi akhirnya minta pulang karena salah seorang rekan pria Malaysia-nya keturunan Tionghoa diculik orang, balik-balik langsung masuk Rumah Sakit karena diperkosa secara bergilir oleh pria-pria Arab. Saat itu saya tidak percaya dengan semua cerita itu karena bagi saya orang Arab adalah keturunan yang dipilih oleh Allah SWT, seharusnya mereka baik dan terlindung dari perbuatan dosa. Ternyata orang Arab juga manusia, walaupun konon mereka keturunan para Nabi namun mereka tetap manusia yang bisa berbuat salah. Mengutip salah satu kalimat di buku ini “Ke Arab, siap-siap diperkosa jiwa dan raga” sepertinya ada benarnya.
Dilain pihak Guru Agama sekolah saya selalu berkata bahwa Bangsa Arab adalah bangsa yang unggul baik sdari segi fisik, mental maupun intelektual, sehingga tak heran Islam turun di negeri Padang Pasir ini. Bukan hanya itu mereka juga punya budaya yang tinggi dan mereka juga amat menyukai sastra dan keindahan. Setelah menjelaskan hal itu biasanya Bapak Guru saya ini akan menyebutkan nama tokoh-tokoh intelektual yang menurutnya orang Arab, Ibnu Sina Bapak Kedokteran dan Al Khwarizmi Bapak Al Jabbar. Ah, Bapak lupa atau gak tahu yah kalau Ibnu Sina dan Al Khwarizmi orang Persia yang beragama Islam bukan orang Arab. Jadi orang Arab nurunin apa dong???
F-22- LETNAN SATU
-
Posts : 2414
Kepercayaan : Protestan
Location : Indonesia
Join date : 02.11.12
Reputation : 28
Pangeran gay dari Saudi
http://www.merdeka.com/khas/pangeran-gay-dari-saudi-aib-para-pengeran-saudi-4.html
Pangeran gay dari Saudi
Menjadi gay di Arab Saudi bukan sekadar sungguh memalukan, namun juga bisa terancam hukuman mati. Kegelisahan ini dihadapi oleh Pangeran Saud bin Abdulaziz bin Nasir al-Saud dari Negeri Dua Kota Suci itu.
Pengadilan Kejahatan Pusat di Ibu Kota London, biasa disebut Old Bailey, tiga tahun lalu memvonis lelaki 34 tahun ini dengan hukuman penjara seumur hidup. Dia terbukti bersalah membunuh pembantu lelakinya, Bandar Abdulaziz. Selama sidang, sang pangeran berupaya menyembunyikan rahasia memalukan, yakni dia seorang gay.
Pengacaranya, Kelsey-Fry berusaha keras agar pertanyaan-pertanyaan hakim tidak menjurus ke arah orientasi seksual. Menurut dia, hal itu tidak relevan dengan kasus kliennya. Dia juga menekankan homoseksual merupakan dosa besar dalam hukum Islam. "Jika diketahui dia seorang homo, dia bisa dihukum mati di negara asalnya," katanya, seperti dilansir BBC, Oktober 2010.
Meski Pangeran Saud dan kuasa hukumnya berupaya mengelak dari tudingan gay, namun seorang buruh angkut Hotel Landmark, Dobromir Dimitrov, juga homo, melihat pangeran dan pembantunya sebagai pasangan gay. "Mereka seperti pasangan gay." Pangeran saud dan Badar menginap di sana sebulan.
Meski tidak pernah memberikan bukti, hasil penyidikan polisi juga menyimpulkan Pangeran saud adalah gay. Ketika Bandar ditemukan tewas di atas ranjang kamar 312 Hotel Landmark, terdapat luka gigitan di kedua pipi korban. Polisi juga menemukan sejumlah foto telanjang Bandar di telepon seluler sang majikan.
Bandar, lebih muda dua tahun, selalu menemani Pangeran Saud berkeliling dunia dan menginap di hotel-hotel mewah. Pasangan homo ini menghabiskan waktu di London dengan berbelanja, makan malam di restoran-restoran kelewat mahal, serta menenggak sampanye dan koktail hingga mabuk. Mereka juga tidur seranjang.
Dua pelacur gay, Pablo Silva dan Louis Szikora, mengungkapkan pernah disewa Pangeran Saud buat menari telanjang. "Dia minta pijatan seksual," ujar Silva seraya menambahkan sang pangeran malu-malu mengajak bercinta.
Vonis sudah dijatuhkan dan Pangeran Saud harus mendekam dua dekade di penjara Inggris sebelum dideportasi ke Saudi. Boleh jadi, sebagai pangeran dia bisa bebas dari hukuman mati. Namun terkenal sebagai gay bisa membuat dia stres karena sungguh memalukan.
Tapi dampak itu belum seberapa. "Keluarga besarnya akan menggelar rapat dan mungkin setoran fulus haknya bakal diputus," ucap Christoph Wilcke, ahli Arab Saudi dari Human Rights Watch.
Pangeran gay dari Saudi
Menjadi gay di Arab Saudi bukan sekadar sungguh memalukan, namun juga bisa terancam hukuman mati. Kegelisahan ini dihadapi oleh Pangeran Saud bin Abdulaziz bin Nasir al-Saud dari Negeri Dua Kota Suci itu.
Pengadilan Kejahatan Pusat di Ibu Kota London, biasa disebut Old Bailey, tiga tahun lalu memvonis lelaki 34 tahun ini dengan hukuman penjara seumur hidup. Dia terbukti bersalah membunuh pembantu lelakinya, Bandar Abdulaziz. Selama sidang, sang pangeran berupaya menyembunyikan rahasia memalukan, yakni dia seorang gay.
Pengacaranya, Kelsey-Fry berusaha keras agar pertanyaan-pertanyaan hakim tidak menjurus ke arah orientasi seksual. Menurut dia, hal itu tidak relevan dengan kasus kliennya. Dia juga menekankan homoseksual merupakan dosa besar dalam hukum Islam. "Jika diketahui dia seorang homo, dia bisa dihukum mati di negara asalnya," katanya, seperti dilansir BBC, Oktober 2010.
Meski Pangeran Saud dan kuasa hukumnya berupaya mengelak dari tudingan gay, namun seorang buruh angkut Hotel Landmark, Dobromir Dimitrov, juga homo, melihat pangeran dan pembantunya sebagai pasangan gay. "Mereka seperti pasangan gay." Pangeran saud dan Badar menginap di sana sebulan.
Meski tidak pernah memberikan bukti, hasil penyidikan polisi juga menyimpulkan Pangeran saud adalah gay. Ketika Bandar ditemukan tewas di atas ranjang kamar 312 Hotel Landmark, terdapat luka gigitan di kedua pipi korban. Polisi juga menemukan sejumlah foto telanjang Bandar di telepon seluler sang majikan.
Bandar, lebih muda dua tahun, selalu menemani Pangeran Saud berkeliling dunia dan menginap di hotel-hotel mewah. Pasangan homo ini menghabiskan waktu di London dengan berbelanja, makan malam di restoran-restoran kelewat mahal, serta menenggak sampanye dan koktail hingga mabuk. Mereka juga tidur seranjang.
Dua pelacur gay, Pablo Silva dan Louis Szikora, mengungkapkan pernah disewa Pangeran Saud buat menari telanjang. "Dia minta pijatan seksual," ujar Silva seraya menambahkan sang pangeran malu-malu mengajak bercinta.
Vonis sudah dijatuhkan dan Pangeran Saud harus mendekam dua dekade di penjara Inggris sebelum dideportasi ke Saudi. Boleh jadi, sebagai pangeran dia bisa bebas dari hukuman mati. Namun terkenal sebagai gay bisa membuat dia stres karena sungguh memalukan.
Tapi dampak itu belum seberapa. "Keluarga besarnya akan menggelar rapat dan mungkin setoran fulus haknya bakal diputus," ucap Christoph Wilcke, ahli Arab Saudi dari Human Rights Watch.
F-22- LETNAN SATU
-
Posts : 2414
Kepercayaan : Protestan
Location : Indonesia
Join date : 02.11.12
Reputation : 28
Israel: HIV cases among gay men up 55% since 2005
Israel's Health Department blames the spike on the number of men having unprotected anal sex
Israel’s Ministry of Health reports a 55% increase in HIV infections in the country among gay men over the past eight years.
Figures released show there are now an estimated 7,750 people living with HIV in Israel and over 1,200 of them are gay men.
The rate of infection among gay Israeli men is 4.5 times higher than for heterosexuals.
Israel’s Health Department blames the spike on the number of men having unprotected anal sex.
Haaretz reports the results were similar to the previous survey that the ministry had conducted in 2005 of 2,569 gay men, in which a third of those with HIV reported having casual sex.
Of these, 40.6% reported having anal sex with random partners.
More than a third of those questioned said they had a regular partner, but of these, 52.6% reported that they used condoms irregularly or not at all.
The research in Israel comes as the Health Protection Agency for England and Wales said a fall in the number of gay and bisexual men using condoms over the past 20 years is responsible for a rise in HIV cases among the group.
http://www.pinknews.co.uk/2013/02/19/israel-hiv-cases-among-gay-men-up-55-since-2005/
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Tel Aviv Jadi Kota Gay Di Dunia, Israel Diambang Kehancuran!!
Mataharinews.com. Tel Aviv. Kondisi ibukota Israel, Tel Aviv, benar-benar menjadikan surga bagi kaum Gay sedunia. Kota itu terpilih jadi Kota gay terbaik tahun 2011. Hal itu berdasarkan survey yang disposnsori oleh American Airlines.
Walikota Tel Aviv, Ron Hulda’I dengan bangga memproklamirkan kotanya adalah surga bagi kaum gay di seluruh dunia. “Ya ini kota surge bagi Gay, silahkan kau gay menikmati pantai yang indah, bersenang-senang, ada tempat gratis untuk semua orang” katanya kepada media Israel, Jumat (13/1)
Seorang gay dari Oslo, Eivind Andersen, 37, yang mengunjungi Israel pekan lalu dengan kakasihnya dari New York mengatakan bahwa ia memiliki pengalaman indah dan menyenangkan di Tel Aviv “Kami merasa benar-benar bebas memegang tangan atau bercium di jalan, sebenarnya ada banyak orang memegang tangan. Itu sama sekali pengalaman indah. "katanya dengan bangga.
Menurutnya ia ke Israel adalah perjalanan kedua kalinya. . Yang pertama, sembilan tahun yang lalu, ia menyewa pesawat pribadi ke Laut Merah dan bersantai di resort Eilat, Waktu itu ia masih malu-malu. “tapi sekarang menyenangkan sekali” katanya
Eivin yang kemayu itu berjanji akan merekomendasikannya kepada teman-temannya di seluruh dunia untuk menikmati Tel Aviv dan Negara Israel sebagai surge kaum Gay.
"Juga, saya juga merekomendasikan mereka pergi di Yerusalem, tapi mungkin tidak akan samaluar biasanya di Tel Aviv . karena Anda dapat merasakan keagamaan di Yerusalem" paparnya
Terdengar seolah-olah ia berada di staf Hulda'i itu, Andersen menambahkan "Saya merasa begitu santai ketika kami kembali ke kembali ke Tel Aviv. Saya menyukai restoran, aku mencintai tempat, orang-orang ... "
Assaf Baker 28 tahun, bekerja sebagai koki pastry merasa senang oleh pengumuman dari walikotanya, “Ini lebih patriotik daripada alasan pariwisata” katanya, karena Gay suka menghambur-hamburkan uang demi kesenangan
"Saya benar-benar senang dengan ini! Saya pikir ini sangat penting bagi citra internasional Israel, "kata Baker.
" Saya pikir itu benar-benar hal-hal yang kita tidak dipandang sebagai negara yang dilanda perang dengan palestina seperti banyak orang luar negeri berpikir ketika mereka berpikir tentang kita, tetapi bahwa kita maju dan liberal di daerah yang orang mungkin tidak mengharapkannya.
"Selain citra kita sebagai tempat keagamaan dan konflik Israel-Arab, aku senang kami dikenal sebagai tempat yang terbuka dan berpikiran terbuka ketika datang ke hal penting seperti hak-hak gay."
Namun, Walikota Tel Aviv, Ron Hulda’I, tak sadar bahwa ketika zaman nabi Luth, bangsa Sodom dimusnahkan dengan perbuatan mereka yang senang sesame jenis. Akibatnya sesuai dengan perjanjian lama yang menyebut Kota itu adalah Kota Sodom.
Kajian arkeologis mengungkapkan bahwa kota tersebut berada di wilayah Laut Mati yang terbentang memanjang di antara perbatasan Israel-Yordania.
Sebelum mencermati sisa-sisa dari bencana ini, marilah kita lihat mengapa kaum Luth dihukum seperti ini. Al Quran menceritakan bagai-mana Luth memperingatkan kaumnya dan apa jawaban mereka:
"Kaum Luth telah mendustakan rasulnya, ketika saudara mereka Luth, berkata kepada mereka, "Mengapa kamu tidak bertakwa?". Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam. Mengapa ka-mu mendatangi jenis lelaki di antara manusia, dan kamu tinggalkan istri-istri yang dijadikan Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas. Mereka menjawab "Hai Luth, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti, benar-benar kamu termasuk orang yang diusir". Luth berkata 'Sesungguhnya aku sangat benci kepada perbuatanmu '." (QS. Asy-Syu'araa', 26: 160-168 ) !
Nah, apakah kehancuran Israel di ambang pintu oleh Allah Swt , lewat tentara-tentara Iran dengan gempuran gempuran rudal. Sebagaimana pernah diungkapkan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinedjad bahwa ia akan menghilangkan Israel dari Peta bumi. Kita tunggu! (MN/Gp)
http://mataharinews.com/internasional/timur-tengah/551-tel-aviv-jadi-kota-gay-di-dunia-israel-diambang-kehancuran.html
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Homosexual Couples get Adoption, 'Maternity' Leave
In two recent legal breakthroughs, homosexual men have won the right to adopt foster children, take “maternity” leave.
Two recent precedent-setting cases have given male homosexual couples in Israel the right to adopt children from foster care and to take “maternity” leave.
On Monday, the National Insurance Institute (Bituach Leumi) ruled that petitioner Yonatan Gher should be paid for “maternity leave” taken in 2008 upon the birth of his biological son to an Indian surrogate mother. Gher's partner has requested the right to take leave as well.
Gher and his partner have also filed for payment of NIS 10,000 in hospital costs for the time they spent with the surrogate mother prior to delivery.
The two argue that the state owes them compensation for expenses accrued during the surrogacy process, because they were legally unable to hire an Israeli surrogate mother. Gher rejected the option of having a child with an Israeli woman who wanted a baby as well, saying such an agreement would have put the child in a difficult situation.
Last Tuesday, Justice Alisa Miller of the Ramat Gan Family Court also ruled that homosexual couple Uzi Even and Amit Kama may adopt 30-year-old Yossi Even-Kama. Yossi became Even and Kama's foster child in 1995.
Even and Kama were the first homosexual couple to become official foster parents after taking in Yossi.
The adoption was made possible after Yossi's father signed away his parental rights. Yossi's parents, who raised him until age 14, rejected him after he informed them that he is homosexual.
MK Nitzan Horowitz of Meretz, himself openly homosexual and a gay rights activist, expressed satisfaction with the court's decision, which he called “an immensely important step towards state recognition of gay families.”
http://www.israelnationalnews.com/News/News.aspx/130463
Two recent precedent-setting cases have given male homosexual couples in Israel the right to adopt children from foster care and to take “maternity” leave.
On Monday, the National Insurance Institute (Bituach Leumi) ruled that petitioner Yonatan Gher should be paid for “maternity leave” taken in 2008 upon the birth of his biological son to an Indian surrogate mother. Gher's partner has requested the right to take leave as well.
Gher and his partner have also filed for payment of NIS 10,000 in hospital costs for the time they spent with the surrogate mother prior to delivery.
The two argue that the state owes them compensation for expenses accrued during the surrogacy process, because they were legally unable to hire an Israeli surrogate mother. Gher rejected the option of having a child with an Israeli woman who wanted a baby as well, saying such an agreement would have put the child in a difficult situation.
Last Tuesday, Justice Alisa Miller of the Ramat Gan Family Court also ruled that homosexual couple Uzi Even and Amit Kama may adopt 30-year-old Yossi Even-Kama. Yossi became Even and Kama's foster child in 1995.
Even and Kama were the first homosexual couple to become official foster parents after taking in Yossi.
The adoption was made possible after Yossi's father signed away his parental rights. Yossi's parents, who raised him until age 14, rejected him after he informed them that he is homosexual.
MK Nitzan Horowitz of Meretz, himself openly homosexual and a gay rights activist, expressed satisfaction with the court's decision, which he called “an immensely important step towards state recognition of gay families.”
http://www.israelnationalnews.com/News/News.aspx/130463
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Israel rekrut kaum gay dan lesbian sebagai "utusan resmi"
YERUSALEM – Ditengah-tengah pro dan kontra dunia internasional terkait kasus komunitas gay dan lesbian, Israel merekrut gay dan lesbian sebagai “utusan resmi” dalam upaya meningkatkan “citra Internasional”.
Israel berusaha keras untuk mencuci otak manusia dari berbagai kalangan untuk mendukung Israel. Kementrian Diplomasi Publik dan Urusan Diaspora telah membentuk “kader relawan” untuk menyebarkan propaganda pro-Israel di seluruh dunia. baru-baru ini, ada laporan bahwa Israel membayar 2.000 USD kepada setiap mahasiswa Israel untuk menyebarkan propaganda pro-Israel di jejaring sosial facebook.
Dalam sebuah posting terakhir di situs resminya, Israel mendorong kaum gay dan lesbian untuk “melangkah maju”.
Isreal telah mempomosikan dirinya “gay friendly”, yang bertujuan agar orang-orang berfikir bahwa agama mereka (yahudi) “toleransi” terhadap kaum gay dan lesbian, yang pada dasarnya adalah untuk meningkatkan pro-Israel. (siraaj/arrahmah.com)
http://arrahmah.com/read/2012/01/07/17276-israel-rekrut-kaum-gay-dan-lesbian-sebagai-utusan-resmi.html
Israel berusaha keras untuk mencuci otak manusia dari berbagai kalangan untuk mendukung Israel. Kementrian Diplomasi Publik dan Urusan Diaspora telah membentuk “kader relawan” untuk menyebarkan propaganda pro-Israel di seluruh dunia. baru-baru ini, ada laporan bahwa Israel membayar 2.000 USD kepada setiap mahasiswa Israel untuk menyebarkan propaganda pro-Israel di jejaring sosial facebook.
Dalam sebuah posting terakhir di situs resminya, Israel mendorong kaum gay dan lesbian untuk “melangkah maju”.
Isreal telah mempomosikan dirinya “gay friendly”, yang bertujuan agar orang-orang berfikir bahwa agama mereka (yahudi) “toleransi” terhadap kaum gay dan lesbian, yang pada dasarnya adalah untuk meningkatkan pro-Israel. (siraaj/arrahmah.com)
http://arrahmah.com/read/2012/01/07/17276-israel-rekrut-kaum-gay-dan-lesbian-sebagai-utusan-resmi.html
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Israel Menjadi Surga Bagi Komunitas Lesbian, Gay, Bisexual & Transgender Dunia
LGBT merupakan singkatan dari Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender. Menurut Wikipedia LGBT dapat dijelaskan sebagai:
LGBT adalah singkatan yang secara kolektif mengacu pada komunitas khusus kaum "lesbian, gay, biseksual, dan transgender". Digunakan sejak1990-an, istilah "LGBT" merupakan adaptasi dari singkatan "LGB", yang mewakili "komunitas gay" dimulai sejak pertengahan hingga akhir1980-an. Singkatan ini telah menjadi arus utama penunjukan diri dan telah diadopsi oleh "seksualitas dan identitas gender berbasis" mayoritas pusat-pusat komunitas dan media di Amerika Serikat dan beberapa negara berbahasa Inggris lainnya.
Istilah LGBT dimaksudkan untuk menekankan keragaman "seksualitas dan identitas gender berbasis budaya" dan kadang-kadang digunakan untuk merujuk kepada siapapun yang non-heteroseksual.
Lesbian adalah perempuan yang menyukai dan menjalin hubungan seks dengan sesama perempuan. Gay adalah lelaki yang menyukai dan menjalin hubungan seks dengan sesama lelaki. Bisexual adalah lelaki atau perempuan yang menyukai dan menjalin hubungan seks dengan lawan jenisnya masing-masing tetapi juga menyukai dan menjalin hubungan seks dengan sesama lelaki dan sesama perempuan. Sedangkan transgender adalah lelaki atau perempuan yang lebih suka jika dirinya beralih menjadi jenis kelamin lawannya, jika perempuan ia lebih suka menjadi lelaki dan jika ia lelaki ia lebih suka dirinya menjadi seorang perempuan.
Dunia modern dewasa ini benar-benar telah menghamba kepada faham Liberalisme (kebebasan mutlak) sehingga komunitas yang menyimpang secara seksual bukan saja diizinkan keberadaannya bahkan diperbolehkan mengembangkan diri. Salah satu situs Islam sampai menulis artikel sebagai berikut:
Sekarang Barat menghadapi kekuatan baru yang sangat menakutkan, yaitu gerakan kaum gay, lesbian, biseksual, dan transgender (GLBT). Seperti air bah yang melanda seluruh daratan Eropa dan Amerika. GLBT benar-benar menjadi“trend”baru di seantero jagad. Tak kurang Presiden Barack Obama dan Michele yang liberal, mendukung pernikahan sesama jenis.
Ini bukan basa-basi politik Obama yang akan menghadapi pemilihan presiden akhir tahun ini, tetapi Obama memahami “trend” global, yang sekarang tumbuh di setiap negara.
Di Amerika Serikat berdasarkan Gallup Poll, di mana rakyat Amerika Serikat 50,7 persen mendukung perkawinan sejenis. Perkawinan sejenis sudah menjadi pilihan dan keyakinan. (“Bangkitnya Gerakan Gay, Lesbian, Biseksual, dan Transgender Dunia” www.voa-islam.com)
Pada kenyataannya bukan hanya dunia barat yang menghadapi gerakan LGBT, bahkan di negeri-negeri muslim-pun trend serupa mulai bermunculan. Coba perhatikan betapa terbuka dan beraninya apa yang ditulis oleh kaum LGBT di negeri ini:
Sedikit demi sedikit dunia ini menjadi lebih baik untuk kita, kaum LGBT. Seperti perempuan dan orang kulit hitam yang pada akhirnya memperoleh haknya, saat ini kita sedang berada di jalur yang tepat dalam memperoleh hak kita sebagai seorang manusia, hak untuk mencintai siapapun yang kita cintai.
Jadi teman-teman, bahkan orang sebesar dan se-berpengaruh seperti Presiden Barack Obama tidak membedakan kita karena orientasi seksual kita, tidak ada alasan untuk kita merasa tidak nyaman dengan diri kita sendiri. Ingat, Orientasi Seksual kita hanyalah sebagian kecil dari siapa kita sesungguhnya. (“Presiden Obama Mendukung Pernikahan LGBT” http://lgbtindonesia.org/main/)
Lalu, dimanakah tempat di muka bumi dewasa ini yang dianggap paling menyenangkan bagi kaum gay? Ternyata di ibukota negara zionis Israel, yaitu di Tel Aviv. Setidaknya demikianlah yang ditulis di media Israel berikut ini:
Tel Aviv is the best gay destination in the world. That's what a worldwide survey hosted in January by GayCities.com and American Airlines showed, and Israeli diplomats in Western countries proudly put the fact on display. (“LGBT Rights in Israel” www.haaretz.com)
Artinya:
Tel Aviv adalah tujuan gay terbaik di dunia. Itulah yang ditunjukkan survei di seluruh dunia yang diselenggarakan pada bulan Januari oleh GayCities.com dan American Airlines, lalu para diplomat Israel di negara-negara Barat dengan bangga menyajikan fakta tersebut.
Masih bersumber dari media Israel yang sama, ada artikel lainnya yang memuat tulisan berikut:
Israel's LGBT community has a reason to be proud: It has officially been proclaimed the best gay travel destination of 2011.
In a world-wide survey conducted by GayCities.com and American Airlines, 43 percent of voters cast their ballot in favor of the White City, followed by New York City with 14 per cent, Toronto with 7 per cent, Sao Paulo with 6 per cent, Madrid and London with 5 per cent each and New Orleans and Mexico City with 4 per cent each. (“Tel Aviv declared world's best gay travel destination” www.haaretz.com)
Artinya:
Komunitas LGBT Israel memiliki alasan untuk bangga: Ia secara resmi telah dicanangkan sebagai tujuan wisata terbaik kaum gay tahun 2011. Dalam sebuah survei di seluruh dunia yang dilakukan oleh GayCities.com dan American Airlines, 43 persen pemilih memberikan suara mereka dalam mendukung Kota Putih (Tel Aviv) ,diikuti oleh New York City dengan 14 persen, Toronto dengan 7 persen, Sao Paulo dengan 6 persen, Madrid dan London masing-masing dengan 5 persen, dan New Orleans serta Mexico City masing-masing dengan 4 persen.
Hasil survei di atas jelas menunjukkan bahwa –alhamdulillah- tidak satupun kota yang dipilih sebagai surga kaum gay berlokasi di negeri muslim. Semua kota yang dipilih merupakan kota-kota di negeri barat (baca: negeri kafir). Dan kota yang paling favorit adalah ibukota negeri penjajah kafir yahudi, yaitu Israel...! Memang sudah sepantasnyalah bahwa negeri dengan penduduk yang mayoritas bakal menyambut dengan antusias kedatangan puncak fitnah, yaitu Al-Masih Ad-Dajjal, menjadi surga bagi kaum yang jelas-jelas dikutuk oleh Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم :
قال ملعون من عمل عمل قوم لوط ملعون من عمل عمل قوم لوط ملعون من عمل عمل قوم لوط ملعون من ذبح لغير الله ملعون من عق والديه الحديث
رواه الطبراني والحاكم وقال صحيح الإسناد
Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم bersabda: “Terkutuklah barangsiapa yang melakukan perbuatan kaum Luth (yakni melakukan hubungan sejenis kelamin/homoseksual), terkutuklah barangsiapa yang melakukan perbuatan kaum Luth, terkutuklah barangsiapa yang melakukan perbuatan kaum Luth, terkutuklah barangsiapa yang menyembelih (hewan) tanpa menyebut nama Allah, terkutuklah barangsiapa yang durhaka kepada kedua orang-tuanya.” (HR Thabrani dan Al-Hakim dengan isnad shahih)
Bahkan dalam kesempatan berbeda Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم menyuruh orang-orang beriman agar membunuh orang yang kedapatan melakukan perbuatan kaum Luth. Yang disuruh bunuh adalah kedua pelakunya, bukan hanya salah satunya saja...!
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ وَجَدْتُمُوهُ
يَعْمَلُ عَمَلَ قَوْمِ لُوطٍ فَاقْتُلُوا الْفَاعِلَ وَالْمَفْعُولَ بِهِ
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang kalian dapati melakukan perbuatan kaum Nabi Luth (yakni melakukan homoseksual), maka bunuhlah pelaku dan pasangannya." (TIRMIDZI - 1376) Shahih
http://www.globalmuslim.web.id/2012/05/israel-menjadi-surga-bagi-komunitas.html
LGBT adalah singkatan yang secara kolektif mengacu pada komunitas khusus kaum "lesbian, gay, biseksual, dan transgender". Digunakan sejak1990-an, istilah "LGBT" merupakan adaptasi dari singkatan "LGB", yang mewakili "komunitas gay" dimulai sejak pertengahan hingga akhir1980-an. Singkatan ini telah menjadi arus utama penunjukan diri dan telah diadopsi oleh "seksualitas dan identitas gender berbasis" mayoritas pusat-pusat komunitas dan media di Amerika Serikat dan beberapa negara berbahasa Inggris lainnya.
Istilah LGBT dimaksudkan untuk menekankan keragaman "seksualitas dan identitas gender berbasis budaya" dan kadang-kadang digunakan untuk merujuk kepada siapapun yang non-heteroseksual.
Lesbian adalah perempuan yang menyukai dan menjalin hubungan seks dengan sesama perempuan. Gay adalah lelaki yang menyukai dan menjalin hubungan seks dengan sesama lelaki. Bisexual adalah lelaki atau perempuan yang menyukai dan menjalin hubungan seks dengan lawan jenisnya masing-masing tetapi juga menyukai dan menjalin hubungan seks dengan sesama lelaki dan sesama perempuan. Sedangkan transgender adalah lelaki atau perempuan yang lebih suka jika dirinya beralih menjadi jenis kelamin lawannya, jika perempuan ia lebih suka menjadi lelaki dan jika ia lelaki ia lebih suka dirinya menjadi seorang perempuan.
Dunia modern dewasa ini benar-benar telah menghamba kepada faham Liberalisme (kebebasan mutlak) sehingga komunitas yang menyimpang secara seksual bukan saja diizinkan keberadaannya bahkan diperbolehkan mengembangkan diri. Salah satu situs Islam sampai menulis artikel sebagai berikut:
Sekarang Barat menghadapi kekuatan baru yang sangat menakutkan, yaitu gerakan kaum gay, lesbian, biseksual, dan transgender (GLBT). Seperti air bah yang melanda seluruh daratan Eropa dan Amerika. GLBT benar-benar menjadi“trend”baru di seantero jagad. Tak kurang Presiden Barack Obama dan Michele yang liberal, mendukung pernikahan sesama jenis.
Ini bukan basa-basi politik Obama yang akan menghadapi pemilihan presiden akhir tahun ini, tetapi Obama memahami “trend” global, yang sekarang tumbuh di setiap negara.
Di Amerika Serikat berdasarkan Gallup Poll, di mana rakyat Amerika Serikat 50,7 persen mendukung perkawinan sejenis. Perkawinan sejenis sudah menjadi pilihan dan keyakinan. (“Bangkitnya Gerakan Gay, Lesbian, Biseksual, dan Transgender Dunia” www.voa-islam.com)
Pada kenyataannya bukan hanya dunia barat yang menghadapi gerakan LGBT, bahkan di negeri-negeri muslim-pun trend serupa mulai bermunculan. Coba perhatikan betapa terbuka dan beraninya apa yang ditulis oleh kaum LGBT di negeri ini:
Sedikit demi sedikit dunia ini menjadi lebih baik untuk kita, kaum LGBT. Seperti perempuan dan orang kulit hitam yang pada akhirnya memperoleh haknya, saat ini kita sedang berada di jalur yang tepat dalam memperoleh hak kita sebagai seorang manusia, hak untuk mencintai siapapun yang kita cintai.
Jadi teman-teman, bahkan orang sebesar dan se-berpengaruh seperti Presiden Barack Obama tidak membedakan kita karena orientasi seksual kita, tidak ada alasan untuk kita merasa tidak nyaman dengan diri kita sendiri. Ingat, Orientasi Seksual kita hanyalah sebagian kecil dari siapa kita sesungguhnya. (“Presiden Obama Mendukung Pernikahan LGBT” http://lgbtindonesia.org/main/)
Lalu, dimanakah tempat di muka bumi dewasa ini yang dianggap paling menyenangkan bagi kaum gay? Ternyata di ibukota negara zionis Israel, yaitu di Tel Aviv. Setidaknya demikianlah yang ditulis di media Israel berikut ini:
Tel Aviv is the best gay destination in the world. That's what a worldwide survey hosted in January by GayCities.com and American Airlines showed, and Israeli diplomats in Western countries proudly put the fact on display. (“LGBT Rights in Israel” www.haaretz.com)
Artinya:
Tel Aviv adalah tujuan gay terbaik di dunia. Itulah yang ditunjukkan survei di seluruh dunia yang diselenggarakan pada bulan Januari oleh GayCities.com dan American Airlines, lalu para diplomat Israel di negara-negara Barat dengan bangga menyajikan fakta tersebut.
Masih bersumber dari media Israel yang sama, ada artikel lainnya yang memuat tulisan berikut:
Israel's LGBT community has a reason to be proud: It has officially been proclaimed the best gay travel destination of 2011.
In a world-wide survey conducted by GayCities.com and American Airlines, 43 percent of voters cast their ballot in favor of the White City, followed by New York City with 14 per cent, Toronto with 7 per cent, Sao Paulo with 6 per cent, Madrid and London with 5 per cent each and New Orleans and Mexico City with 4 per cent each. (“Tel Aviv declared world's best gay travel destination” www.haaretz.com)
Artinya:
Komunitas LGBT Israel memiliki alasan untuk bangga: Ia secara resmi telah dicanangkan sebagai tujuan wisata terbaik kaum gay tahun 2011. Dalam sebuah survei di seluruh dunia yang dilakukan oleh GayCities.com dan American Airlines, 43 persen pemilih memberikan suara mereka dalam mendukung Kota Putih (Tel Aviv) ,diikuti oleh New York City dengan 14 persen, Toronto dengan 7 persen, Sao Paulo dengan 6 persen, Madrid dan London masing-masing dengan 5 persen, dan New Orleans serta Mexico City masing-masing dengan 4 persen.
Hasil survei di atas jelas menunjukkan bahwa –alhamdulillah- tidak satupun kota yang dipilih sebagai surga kaum gay berlokasi di negeri muslim. Semua kota yang dipilih merupakan kota-kota di negeri barat (baca: negeri kafir). Dan kota yang paling favorit adalah ibukota negeri penjajah kafir yahudi, yaitu Israel...! Memang sudah sepantasnyalah bahwa negeri dengan penduduk yang mayoritas bakal menyambut dengan antusias kedatangan puncak fitnah, yaitu Al-Masih Ad-Dajjal, menjadi surga bagi kaum yang jelas-jelas dikutuk oleh Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم :
قال ملعون من عمل عمل قوم لوط ملعون من عمل عمل قوم لوط ملعون من عمل عمل قوم لوط ملعون من ذبح لغير الله ملعون من عق والديه الحديث
رواه الطبراني والحاكم وقال صحيح الإسناد
Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم bersabda: “Terkutuklah barangsiapa yang melakukan perbuatan kaum Luth (yakni melakukan hubungan sejenis kelamin/homoseksual), terkutuklah barangsiapa yang melakukan perbuatan kaum Luth, terkutuklah barangsiapa yang melakukan perbuatan kaum Luth, terkutuklah barangsiapa yang menyembelih (hewan) tanpa menyebut nama Allah, terkutuklah barangsiapa yang durhaka kepada kedua orang-tuanya.” (HR Thabrani dan Al-Hakim dengan isnad shahih)
Bahkan dalam kesempatan berbeda Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم menyuruh orang-orang beriman agar membunuh orang yang kedapatan melakukan perbuatan kaum Luth. Yang disuruh bunuh adalah kedua pelakunya, bukan hanya salah satunya saja...!
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ وَجَدْتُمُوهُ
يَعْمَلُ عَمَلَ قَوْمِ لُوطٍ فَاقْتُلُوا الْفَاعِلَ وَالْمَفْعُولَ بِهِ
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang kalian dapati melakukan perbuatan kaum Nabi Luth (yakni melakukan homoseksual), maka bunuhlah pelaku dan pasangannya." (TIRMIDZI - 1376) Shahih
http://www.globalmuslim.web.id/2012/05/israel-menjadi-surga-bagi-komunitas.html
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
janganbilangbilang- SERSAN MAYOR
-
Age : 78
Posts : 507
Kepercayaan : Islam
Location : Sulawesi
Join date : 09.04.12
Reputation : 8
Pasangan gay muslim menikah di Afrika Selatan
http://www.merdeka.com/dunia/pasangan-gay-muslim-menikah-di-afrika-selatan.html
Pasangan gay muslim menikah di Afrika Selatan
Sepasang gay muslim melangsungkan pernikahan dengan restu seorang ustadz gay di Afrika Selatan tahun ini.
Stasiun televisi Al-Arabiya melaporkan, Senin (9/4), Ludovic Muhammad Zahid, lelaki Prancis keturunan Aljazair, akhirnya menikah dengan Qiyam al-Din, pria asal Afrika Selatan sesuai syariah Islam pada 12 Februari. Penghulunya bernama Ustadz Jamal asal Mauritania yang juga homoseksual.
Mereka bertemu pertama kali dalam sebuah konferensi tentang AIDS di Kota Pretoria, Afrika Selatan, tahun lalu. Keduanya saling tertarik dan menikah di Ibu Kota Johannesburg. Hukum Afrika Selatan membolehkan pernikahan pasangan sejenis.
"Saya sedang berada di sebuah kelas saat Qiyam mengajak berkenalan. Dia kemudian bicara tentang agama kepada saya," kata Zahid. Dia mengaku memiliki kesamaan pandangan dengan Qiyam. Dua bulan kemudian keduanya memutuskan tinggal bersama sebelum menikah.
Setelah menikah, keduanya kembali ke Prancis seraya berharap pemerintah mau memberikan legalitas terhadap pernikahan mereka dan bisa menetap. Namun pemerintah menolak.
Keluarga Zahid merestui keputusannya menikah walau dengan sesama jenis. Dia pun melangsungkan resepsi di sebuah rumah di daerah Servon, pinggiran Ibu Kota Paris dihadiri oleh seluruh keluarga besarnya dan penghulunya, ustadz Jamal.
Zahid diketahui mengidap AIDS pada umur 19 tahun. Tetapi, menurut dia, penyakit itu memberi tujuan baru dalam hidup. Dia kemudian menjadi rajin shalat dan berdoa, melaksanakan umrah, dan telah dua kali naik haji.
Walau hingga kini Zahid mengaku masih diteror lewat telepon atau surat elektronik dan mendapat cemoohan dari kaum muslim. Namun, dia mengaku merasa hidupnya lebih nyaman.
Lelaki itu kini sedang menempuh pendidikan doktor tentang studi Islam dan Homoseksual. Zahid juga memimpin sebuah organisasi riset yang meneliti soal Islam dan homoseksual. Dia tetap berupaya agar penikahannya diakui dan bisa menetap serta bekerja di Prancis.
Pasangan itu tidak berani bepergian ke tanah Arab atau negeri muslim lain karena takut akan diperlakukan diskriminatif. "Kami akan tinggal di Prancis karena suami saya senang dengan negara ini. Tetapi jika kami tidak dapat tinggal di sini, kami akan kembali ke Afrika Selatan," ujar Zahid.
Islam sangat menentang keras homoseksual. Perbuatan itu haram dan termasuk dosa besar. Bahkan, dalam Al-Qur'an diriwayatkan Nabi Luth diutus menyadarkan kaum sodom agar meninggalkan perbuatan itu. Namun mereka tidak mengindahkan larangan tersebut sehingga dibinasakan oleh Allah. Mereka terkubur hidup-hidup.
Pasangan gay muslim menikah di Afrika Selatan
Sepasang gay muslim melangsungkan pernikahan dengan restu seorang ustadz gay di Afrika Selatan tahun ini.
Stasiun televisi Al-Arabiya melaporkan, Senin (9/4), Ludovic Muhammad Zahid, lelaki Prancis keturunan Aljazair, akhirnya menikah dengan Qiyam al-Din, pria asal Afrika Selatan sesuai syariah Islam pada 12 Februari. Penghulunya bernama Ustadz Jamal asal Mauritania yang juga homoseksual.
Mereka bertemu pertama kali dalam sebuah konferensi tentang AIDS di Kota Pretoria, Afrika Selatan, tahun lalu. Keduanya saling tertarik dan menikah di Ibu Kota Johannesburg. Hukum Afrika Selatan membolehkan pernikahan pasangan sejenis.
"Saya sedang berada di sebuah kelas saat Qiyam mengajak berkenalan. Dia kemudian bicara tentang agama kepada saya," kata Zahid. Dia mengaku memiliki kesamaan pandangan dengan Qiyam. Dua bulan kemudian keduanya memutuskan tinggal bersama sebelum menikah.
Setelah menikah, keduanya kembali ke Prancis seraya berharap pemerintah mau memberikan legalitas terhadap pernikahan mereka dan bisa menetap. Namun pemerintah menolak.
Keluarga Zahid merestui keputusannya menikah walau dengan sesama jenis. Dia pun melangsungkan resepsi di sebuah rumah di daerah Servon, pinggiran Ibu Kota Paris dihadiri oleh seluruh keluarga besarnya dan penghulunya, ustadz Jamal.
Zahid diketahui mengidap AIDS pada umur 19 tahun. Tetapi, menurut dia, penyakit itu memberi tujuan baru dalam hidup. Dia kemudian menjadi rajin shalat dan berdoa, melaksanakan umrah, dan telah dua kali naik haji.
Walau hingga kini Zahid mengaku masih diteror lewat telepon atau surat elektronik dan mendapat cemoohan dari kaum muslim. Namun, dia mengaku merasa hidupnya lebih nyaman.
Lelaki itu kini sedang menempuh pendidikan doktor tentang studi Islam dan Homoseksual. Zahid juga memimpin sebuah organisasi riset yang meneliti soal Islam dan homoseksual. Dia tetap berupaya agar penikahannya diakui dan bisa menetap serta bekerja di Prancis.
Pasangan itu tidak berani bepergian ke tanah Arab atau negeri muslim lain karena takut akan diperlakukan diskriminatif. "Kami akan tinggal di Prancis karena suami saya senang dengan negara ini. Tetapi jika kami tidak dapat tinggal di sini, kami akan kembali ke Afrika Selatan," ujar Zahid.
Islam sangat menentang keras homoseksual. Perbuatan itu haram dan termasuk dosa besar. Bahkan, dalam Al-Qur'an diriwayatkan Nabi Luth diutus menyadarkan kaum sodom agar meninggalkan perbuatan itu. Namun mereka tidak mengindahkan larangan tersebut sehingga dibinasakan oleh Allah. Mereka terkubur hidup-hidup.
F-22- LETNAN SATU
-
Posts : 2414
Kepercayaan : Protestan
Location : Indonesia
Join date : 02.11.12
Reputation : 28
"Selingan" Para Tentara Israel
Apa yang dilakukan para tentara Israel saat tidak menembaki rakyat sipil Palestina? Salah satunya adalah "menghibur" para turis homo asing.
Sudah menjadi rahasia umum di kalangan kaum homo internasional bahwa para tentara Israel yang gagah (namun pengecut, sehingga harus mengenakan pampers saat bertempur melawan pejuang Arab dan menangis setelah dikalahkan oleh Hizbollah) dan memiliki kecenderungan diviasi seksual adalah orang-orang yang bisa memuaskan hasrat seksual mereka.
Dalam beberapa tahun terakhir sejumlah event promosi telah dilakukan untuk memperkenalkan Israel sebagai surganya kaum homo internasional. Sebagai contohnya dua perusahaan asal New York, Steele Travel dan Lucas Entertainment, menawarkan paket perjalanan ke Israel kepada komunitas homo internasional.
Lucas Entertainment, sebuah perusahaan film porno, baru-baru ini berhasil "memenangkan" persaingan memperebutkan pasar pariwisata ke Israel melalui inovasinya yang "jitu". Perusahaan ini menawarkan paket wisata bagi kaum homoseksual internasional ke Israel dengan salah satu andalannya mengunjungi markas angkatan perang Israel serta kesempatan berfoto dengan tentara homo "gantheng".
Sementara tentara Israel mendapakan imej yang jelek di mata masyarakat dunia, mereka tidak peduli dan tetap dengan keasyikannya sendiri. Setidaknya di mata Michael Lucas, bintang porno, produser sekaligus pemilik Lucas Entertainment.
"Potografer Israel yang bekerja untuk saya mengenal banyak tentara seksi. Ia telah banyak memotret sebagian dari mereka. Jadi kami akan membawa para turis kepada mereka dan siapa saja yang tertarik bisa berfoto dengan mereka." kata Lucas.
Lucas, adalah yahudi imigran asal Rusia yang bermigrasi ke Amerika sejak ia berumur 25 tahun. Ia sering mengungkapkan kecintaannya terhadap negara Israel kepada publik. Tahun lalu ia bankan telah membuat film porno di Israel dengan judul "Men of Israel" alias para "pejantan" Israel. Kini ia tengah memasarkan paket perjalanan wisata ke Israel selama 9 hari dengan harga $2,800 tidak termasuk tiket pesawat. Para lelaki homo akan diantar ke sejumlah tempat wisata di Israel, termasuk mengunjungi barak militer Israel dan berfoto dengan para tentara. Sejauh ini belasan orang telah memesan paket tersebut.
"Saya membantu teman-teman saya di IDF (tentara Israel) selama di Amerika, namun lebih afdhol lagi jika mendonorkannya langsung di Israel. Saya akan membawa para turis ke barak-barak militer sehingga mereka bisa melihat Israel sebagai tempatnya orang-orang cinta damai yang tidak menginginkan perang, kecuali untuk melindungi negara mereka sendiri."
Dalam promosinya Lucas menyebarkan leaflet bergambar para serdadu Israel dalam pose "sexi"-nya, termasuk foto Lucas tengah bermesraan dengan seorang serdadu.
Lukas mengatakan apa yang dilakukannya adalah murni bermotif bisnis. "Saya tidak melihat adanya masalah membawa sekelompok turis homo ke pangkalan-pangkalan militer. Saya melakukan apa yang negara tidak cukup cerdik melakukannya: mempromosikan sisi cantik negara Israel!" Katanya.
Selama kunjungan wisatanya ke Israel, Lukas merencanakan sekaligus untuk membuat film porno, termasuk melakukan pertunjukan sex live di sebuah nightclub. Hanya saja "Saya belum mendapatkan partner untuk melakukan adegan itu," katanya. Israel memang menjadi salah satu negara yang membolehkan pertunjukan sex live di klub-klub malam. "Kebebasan berekspresi" adalah jargon yang digunakan dalam hal ini.
"Saya akan membuka mata dunia tentang apa yang dihadapi oleh rakyat Israel saat ini, khususnya para gay dan homo yang menjadi target kebencian Hizbollah," tambahnya. (Cahyono Adi)
http://www.islamicgeo.com/2012/11/selingan-para-tentara-israel.html
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Alasan Tel Aviv Destinasi Wisata Favorit Kaum Gay
Tel Aviv (Foto: tourism-in-europe.net)
LEWAT sebuah jajak pendapat, didapat hasil bahwa Tel-Aviv kini menjadi destinasi wisata favorit kaum gay di kawasan mediterania. Beberapa keistimewaan dimiliki kota yang terletak hanya satu jam dari Kota Suci, Yerusalem, ini.
"Tel Aviv adalah kota yang unik," tutur Adir Steiner, koordinator parade gay di kota ini. "Di Timur Tengah tidak mudah menjadi bagian dari kaum gay, namun tidak dengan Tel Aviv. kami merasa seperti berada di surga," lanjutnya, seperti dilansir Reuters, Rabu (25/01/2012).
Leon Avigad, pemilik hotel yang ramah bagi gay, Hotel Brown, mengatakan bahwa Tel Aviv telah menjadi kiblat bagi kaum gay dan membuat pariwisatanya meningkat selama beberapa tahun ini. "Tel Aviv memang kota kecil, namun cukup besar untuk menyerap ratusan ribu wisatawan setiap tahun. Kota ini sangat kosmopolitan dan kebarat-baratan. Di sisi lain, kami juga memiliki kehangatan dan keramahan khas Timur, menjadikannya kombinasi yang menarik," kata Avigad.
Bulan ini, Tel Aviv memenangkan penghargaan Kota Terbaik yang diselenggarakan American Airlines dan situs Gaycities, mengalahkan New York, Berlin, dan San Fransisco dengan perolehan suara 43 persen. Pemerintah Israel tidak memiliki data pasti mengenai jumlah wisatawan gay yang datang mengunjungi Tel Aviv, namun Steiner menyatakan kedatangan wisatawan internasional yang berpartisipasi dalam parade gay tahunan Tel Aviv meningkat sebanyak 25 persen pada musim panas lalu.
"Saya jatuh cinta dengan kota ini," kata lliya Sheirtz, seorang wisatawan dari Berlin yang mengikuti parade. "tidak peduli apakah musim panas atau musim dingin, Tel Aviv memiliki pantai dan pesta-pesta meriah, jauh lebih baik dari Berlin," lanjutnya.
Russel Lord, seorang konsultan wisata yang dengan spesialisasi wisata gay menyatakan telah dibanjiri permintaan wisata sejak setahun ini. Ia mendesain rute wisata gay yang hampir sama dengan rute wisata biasa, namun dengan sedikit sentuhan berbeda.
"Misalnya di memorial holokaust Yad Vashem, kami memastikan pemandu wisata menceritakan mengenai penganiayaan Nazi kepada kaum homoseksual di masa lalu," ujarnya.
Tel Aviv sering disebut Israel sebagai "Si Gelembung", sebuah kota yang berbeda jauh dari Yerusalem, yang dipenuhi umat Yahudi ultra-ortodoks dengan pakaian tradisional hitam mereka. Sebaliknya, Tel Aviv dipenuhi galeri seni, kafe, klub, dan masyarakat yang hidup dengan gaya bohemian yang bebas.
Di Tel Aviv, pasangan gay yang berjalan sambil bergandengan tangan merupakan pemandangan biasa. "Kami adalah kota dimana setiap orang bisa bangga akan diri mereka masing-masing," kata Walikota Tel Aviv, Ron Huldai.
Sementara, Steiner mengatakan wisata gay telah menjadi pasar internasional yang berkembang pesat. "Setiap wisatawan gay yang datang ke Tel Aviv menghabiskan banyak uang, dengan makan di restoran atau pergi menonton opera," katanya.
Kenyataan ini diamini Kementerian Pariwisata Israel, bersamaan diluncurkannya kampanye wisata gay Tel Aviv sejak tiga tahun lalu. "Wisatawan gay menghabiskan lebih banyak uang dari wisatawan reguler, dan ini menjadi suatu tren," kata Pini Shani selaku Direktur Departemen Luar Negeri Israel.
http://travel.okezone.com/read/2012/01/25/409/563044/alasan-tel-aviv-destinasi-wisata-favorit-kaum-gay
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Surga Gay di Tanah Dijanjikan Tuhan
trus..
gay oleh muslim/islam harus diperlakukan seperti apa?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Ali Ahmad Asseri, Diplomat Saudi Di AS Yang Menjadi Gay
http://islampos.com/ali-ahmad-asseri-diplomat-saudi-di-as-yang-menjadi-gay-4246/
Ali Ahmad Asseri, Diplomat Saudi Di AS Yang Menjadi Gay
islampos.com—INI adalah kisah lama, namun sungguhan terjadi pada satu tahun yang lalu. Betapa takutnya Ali Ahmad Asseri untuk kembali ke negara asalnya, Arab Saudi. Ia adalah sekretaris pertama konsulat Saudi di Los Angeles.
Diplomat itu kemudian memberitahu pejabat Department of Homeland Security Amerika Serikat bahwa para pejabat Saudi telah menolak untuk memperbarui paspor diplomatiknya dan secara efektif mengakhiri pekerjaannya. Pasalnya, Asseri ternyata diketahui sebagai seorang gay dan berteman dekat dengan seorang wanita Yahudi.
Dalam surat terakhir yang ia kirim ke situs Saudi, Asseri dengan marah menyebutkan “keterbelakangan negaranya” serta peran “imam militan” dalam masyarakat Saudi yang telah “merusak toleransi Islam.” Mungkin yang paling provokatif dari semua itu, ia mengancam akan membeberkan informasi politik yang memalukan tentang anggota kerajaan yang hidup dalam kemewahan kerajaan Saudi di Amerika Serikat.
Jika dia terpaksa kembali ke Arab Saudi—seperti yang dituntut oleh pejabat Saudi—Asseri mengatakan dia bisa menghadapi penganiayaan politik dan bahkan kematian.
“Hidup saya berada dalam bahaya besar di sini dan jika saya kembali ke Arab Saudi, mereka akan membunuh saya secara terbuka (terang-terangan) di siang hari bolong,” kata Asseri, melalui email kepada NBC.
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Asseri dan pengacaranya mengatakan bahwa diplomat Saudi itu ditanyai oleh pejabat Departemen Keamanan Dalam Negeri di Los Angeles pada 30 Agustus lalu setelah secara resmi mengajukan permohonan suaka dengan alasan bahwa ia adalah anggota dari kelompok “sosial tertentu” (gay) yang jelas-jelas dicerca dan dilarang jika ia kembali ke negara asalnya.
Sebaliknya, para pejabat Departemen Keamanan Dalam Negeri di Washington serta Kedutaan Besar Saudi di Washington dan konsulat Saudi di Los Angeles menolak memberikan komentar.
Seorang juru bicara Departemen Keamanan Dalam Negeri mengatakan, bahwa departemennya memang dilarang oleh hukum untuk memberikan komentar berdasarkan permintaan suaka individu.
Permohonan Asseri untuk suaka ini sangat tidak biasa: tidak ada seorang pun diplomat Saudi yang meminta suaka karena menjadi gay. Pada tahun 1994, Mohammed al-Khilewi, sekretaris pertama Saudi untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, diberi suaka setelah secara publik mengkritik hak asasi manusia di negaranya dan dugaan dukungan bagi terorisme. Aplikasi Asseri jelas membuat pemerintahan Obama terjebak dalam dilema, yang telah secara aktif mencari dukungan dari Saudi untuk proses perdamaian Timur Tengah. Pemerintah Saudi telah lama menjadi salah satu sekutu Amerika Serikat terdekat di Timur Tengah dan penguasanya, Raja Abdullah, disambut hangat oleh Presiden Obama di Gedung Putih Juni lalu.
Tapi Saudi juga dikecam secara menyakitkan oleh Departemen Luar Negeri AS dan kelompok hak asasi manusia karena intoleransi agama dan politik, termasuk perlakuan terhadap orang gay. Laporan terbaru Departemen itu tentang Arab Saudi adalah karena menyangkal hak-hak politik dan agama minoritas, “di bawah hukum Syariah, aktivitas seksual antara dua orang dari gender yang sama dihukum mati atau cambuk.”
Sementara laporan itu menyatakan bahwa tidak ada diskriminasi “resmi” berdasarkan orientasi seksual dalam pekerjaan dan perumahan, “orientasi seksual bisa merupakan dasar untuk pelecehan, pemerasan, atau tindakan lain.” Dalam satu kasus yang dilaporkan di surat kabar Saudi tiga tahun yang lalu, dua orang di kota Al-Bahah dicambuk 7000 kali di depan umum setelah dinyatakan bersalah karena terbukti melakukan praktik sodomi.
Ali Ahmed, sang pembangkang Saudi terkemuka di AS saat ini, mengatakan kepada NBC bahwa ketakutannya karena kritik terbuka terhadapp anggota keluarga kerajaan Saudi. Dalam surat yang ia kirim kepada situs Saudi, ia menyebutkan “empat orang pangeran Saudi” digaji tinggi dan mendapat tunjangan dari konsulat namun tidak bekerja apapun.” Keempat orang pangeran itu tinggal di Amerika Serikat “menghabiskan waktu mereka dengna pelesir seolah-olah mereka diciptakan dari cahaya.”
“Bagian ini dianggap sebagai penghinaan terhadap raja dan keluarganya, dan tantangan untuk kebijakan mereka,” ia berkata dalam sebuah deklarasinya bersama dengan NBC. “Pernyataan ini cukup untuk menempatkannya dalam membahayakan bahaya jika kembali ke Arab Saudi.”
Asseri, dalam wawancara telepon baru-baru ini, mengatakan ia telah mengabdi kepada konsulat Saudi di Los Angeles selama lima tahun terakhir. Masalahnya mulai beberapa bulan lalu, ketika karyawan konsulat Saudi lainnya menduga ia gay, dan mereka dengan diam-diam membuntutinya ke bar gay. Mereka juga menemukan ia mempunyai persahabatan yang dalam dengan seorang wanita Yahudi dari Israel. Saat itu beberapa saat setelah penemuan-penemuan itu, Asseri berkata, bahwa pejabat konsulat mulai mengganggunya, dan mereka menolak untuk memperbarui paspor diplomatiknya. Juga menolak memberinya perawatan medis. Mereka juga terus memantau kehidupan pribadinya dan menuntut agar dia kembali ke Arab Saudi.
Dalam beberapa bulan terakhir, katanya, ia hidup “bersembunyi” di daerah Los Angeles.
“Kata-kata tidak bisa mengekspresikan kemarahan saya bagaimana saya diperlakukan!” sembur Asseri.
Ally Bolour, pengacara Asseri, yang mengkhususkan diri dalam kasus suaka untuk gay dan lesbian, mengatakan bahwa orang Saudi lainnya telah diberikan suaka oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri berdasarkan orientasi seksual. Tapi dia mengakui bahwa kasus Asseri tidak biasa karena ia seorang diplomat, sehingga meningkatkan isu-isu politik yang mungkin tidak akan mewakili rakyat Saudi lain yang tinggal di Amerika Serikat. Sampai sekarang, belum lagi ada kabar tentang Aseri. [sa/islampos/msnbc]
Ali Ahmad Asseri, Diplomat Saudi Di AS Yang Menjadi Gay
islampos.com—INI adalah kisah lama, namun sungguhan terjadi pada satu tahun yang lalu. Betapa takutnya Ali Ahmad Asseri untuk kembali ke negara asalnya, Arab Saudi. Ia adalah sekretaris pertama konsulat Saudi di Los Angeles.
Diplomat itu kemudian memberitahu pejabat Department of Homeland Security Amerika Serikat bahwa para pejabat Saudi telah menolak untuk memperbarui paspor diplomatiknya dan secara efektif mengakhiri pekerjaannya. Pasalnya, Asseri ternyata diketahui sebagai seorang gay dan berteman dekat dengan seorang wanita Yahudi.
Dalam surat terakhir yang ia kirim ke situs Saudi, Asseri dengan marah menyebutkan “keterbelakangan negaranya” serta peran “imam militan” dalam masyarakat Saudi yang telah “merusak toleransi Islam.” Mungkin yang paling provokatif dari semua itu, ia mengancam akan membeberkan informasi politik yang memalukan tentang anggota kerajaan yang hidup dalam kemewahan kerajaan Saudi di Amerika Serikat.
Jika dia terpaksa kembali ke Arab Saudi—seperti yang dituntut oleh pejabat Saudi—Asseri mengatakan dia bisa menghadapi penganiayaan politik dan bahkan kematian.
“Hidup saya berada dalam bahaya besar di sini dan jika saya kembali ke Arab Saudi, mereka akan membunuh saya secara terbuka (terang-terangan) di siang hari bolong,” kata Asseri, melalui email kepada NBC.
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Asseri dan pengacaranya mengatakan bahwa diplomat Saudi itu ditanyai oleh pejabat Departemen Keamanan Dalam Negeri di Los Angeles pada 30 Agustus lalu setelah secara resmi mengajukan permohonan suaka dengan alasan bahwa ia adalah anggota dari kelompok “sosial tertentu” (gay) yang jelas-jelas dicerca dan dilarang jika ia kembali ke negara asalnya.
Sebaliknya, para pejabat Departemen Keamanan Dalam Negeri di Washington serta Kedutaan Besar Saudi di Washington dan konsulat Saudi di Los Angeles menolak memberikan komentar.
Seorang juru bicara Departemen Keamanan Dalam Negeri mengatakan, bahwa departemennya memang dilarang oleh hukum untuk memberikan komentar berdasarkan permintaan suaka individu.
Permohonan Asseri untuk suaka ini sangat tidak biasa: tidak ada seorang pun diplomat Saudi yang meminta suaka karena menjadi gay. Pada tahun 1994, Mohammed al-Khilewi, sekretaris pertama Saudi untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, diberi suaka setelah secara publik mengkritik hak asasi manusia di negaranya dan dugaan dukungan bagi terorisme. Aplikasi Asseri jelas membuat pemerintahan Obama terjebak dalam dilema, yang telah secara aktif mencari dukungan dari Saudi untuk proses perdamaian Timur Tengah. Pemerintah Saudi telah lama menjadi salah satu sekutu Amerika Serikat terdekat di Timur Tengah dan penguasanya, Raja Abdullah, disambut hangat oleh Presiden Obama di Gedung Putih Juni lalu.
Tapi Saudi juga dikecam secara menyakitkan oleh Departemen Luar Negeri AS dan kelompok hak asasi manusia karena intoleransi agama dan politik, termasuk perlakuan terhadap orang gay. Laporan terbaru Departemen itu tentang Arab Saudi adalah karena menyangkal hak-hak politik dan agama minoritas, “di bawah hukum Syariah, aktivitas seksual antara dua orang dari gender yang sama dihukum mati atau cambuk.”
Sementara laporan itu menyatakan bahwa tidak ada diskriminasi “resmi” berdasarkan orientasi seksual dalam pekerjaan dan perumahan, “orientasi seksual bisa merupakan dasar untuk pelecehan, pemerasan, atau tindakan lain.” Dalam satu kasus yang dilaporkan di surat kabar Saudi tiga tahun yang lalu, dua orang di kota Al-Bahah dicambuk 7000 kali di depan umum setelah dinyatakan bersalah karena terbukti melakukan praktik sodomi.
Ali Ahmed, sang pembangkang Saudi terkemuka di AS saat ini, mengatakan kepada NBC bahwa ketakutannya karena kritik terbuka terhadapp anggota keluarga kerajaan Saudi. Dalam surat yang ia kirim kepada situs Saudi, ia menyebutkan “empat orang pangeran Saudi” digaji tinggi dan mendapat tunjangan dari konsulat namun tidak bekerja apapun.” Keempat orang pangeran itu tinggal di Amerika Serikat “menghabiskan waktu mereka dengna pelesir seolah-olah mereka diciptakan dari cahaya.”
“Bagian ini dianggap sebagai penghinaan terhadap raja dan keluarganya, dan tantangan untuk kebijakan mereka,” ia berkata dalam sebuah deklarasinya bersama dengan NBC. “Pernyataan ini cukup untuk menempatkannya dalam membahayakan bahaya jika kembali ke Arab Saudi.”
Asseri, dalam wawancara telepon baru-baru ini, mengatakan ia telah mengabdi kepada konsulat Saudi di Los Angeles selama lima tahun terakhir. Masalahnya mulai beberapa bulan lalu, ketika karyawan konsulat Saudi lainnya menduga ia gay, dan mereka dengan diam-diam membuntutinya ke bar gay. Mereka juga menemukan ia mempunyai persahabatan yang dalam dengan seorang wanita Yahudi dari Israel. Saat itu beberapa saat setelah penemuan-penemuan itu, Asseri berkata, bahwa pejabat konsulat mulai mengganggunya, dan mereka menolak untuk memperbarui paspor diplomatiknya. Juga menolak memberinya perawatan medis. Mereka juga terus memantau kehidupan pribadinya dan menuntut agar dia kembali ke Arab Saudi.
Dalam beberapa bulan terakhir, katanya, ia hidup “bersembunyi” di daerah Los Angeles.
“Kata-kata tidak bisa mengekspresikan kemarahan saya bagaimana saya diperlakukan!” sembur Asseri.
Ally Bolour, pengacara Asseri, yang mengkhususkan diri dalam kasus suaka untuk gay dan lesbian, mengatakan bahwa orang Saudi lainnya telah diberikan suaka oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri berdasarkan orientasi seksual. Tapi dia mengakui bahwa kasus Asseri tidak biasa karena ia seorang diplomat, sehingga meningkatkan isu-isu politik yang mungkin tidak akan mewakili rakyat Saudi lain yang tinggal di Amerika Serikat. Sampai sekarang, belum lagi ada kabar tentang Aseri. [sa/islampos/msnbc]
F-22- LETNAN SATU
-
Posts : 2414
Kepercayaan : Protestan
Location : Indonesia
Join date : 02.11.12
Reputation : 28
Review Film Israel yang Bertema Gay dan Lesbian
Menyambung tulisanku sebelumnya yang berjudul “Queer Movie”, aku mau review beberapa film. Kalau film tentang Jahudi banyak dibuat di berbagai Negara terutama USA dan German. Tapi yang ingin aku bahas adalah film buatan Israel. Semoga pembaca paham bedanya. Yahudi adalah suku bangsa yang menyebar ke seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Sedangkan Israel adalah Negara yang dari 7.412.200 jiwa populasinya (berdasarkan sensus thn 2008), mayoritas adalah Yahudi (75,3%), kemudian ada juga suku bangsa lain seperti Arab (20,5%) serta etnis lain (4,2%).
Luas Israel cuman sekitar 20,770 km2. Coba bandingkan dengan Indonesia yang 1.919.400km2. Berarti luas Israel itu hanya sekitar 1% luas Indonesia. Atau setengahnya Jawa Baratlah. Tapi penduduknya kalah banyak loh sama Jakarta! Saat ini penduduk Jakarta sekitar 10 jt jiwa.
Jadi bisa dikata Israel itu sangat kecil dari sisi luas areal dan jumlah penduduk bila dibanding dengan negara kita. Ibarat kata, bila kita kencing bareng-bareng bisa tenggelam tuh negara. Tapi buktinya terbalikkan? Nama Israel malah jauh lebih menggema dari Indonesia di pergaulan internasional. Terlepas dari permasalahannya dengan Palestina, maka negara kecil ini memang mencengangkan dari sains yang mereka kembangkan.
Ya, mungkin banyak yang tidak suka dengan negara ini sehubungan dengan perselisihannya dengan Palestina mengenai batas wilayah. Setahuku perselisihan di sana bukan agama tapi –sekali lagi- karena batas wilayah dan pengakuan kedaulatan. Sebaiknya tidak kita bahas di sini ya!
Aku cukup terkesan dengan film-film mereka. Walaupun sangat terbatas film yang bisa kunikmati karena sulitnya mendapatkan film Israel di negeri ini, juga kendala bahasa. Aku tidak paham bahasa Ibrani.
Tapi dari sedikit film Israel yang ku tonton, ada 3 film gay yang ingin kuulas. Mungkin menjadi spoiler karena aku akan menceritakan sinopsisnya. Maaf ya! Bagi yang tidak ingin tahu cerita lengkapnya, sebaiknya jangan baca karena akan jadi spoiler.
Film Israel jadi menarik karena kompleksitas permasalahan di sana seperti agama, politik dan sosial yang sangat berbeda dengan film dari negara lain. Israel adalah pusat agama Jahudi orthodox yang tidak toleran dengan semua cara hidup di luar Taurat, menjadi sangat menarik karena Israel pula satu-satunya Negara di Timur Tengah yang paling demokratis dan mengakui kaum gay.
Plot cerita yang bagus dan tehnik bercerita apa adanya membuat kita bisa mengerti sedikit keadaan yang terjadi disana. Berikut sedikit ulasan tentang film Israel yang sudah kutonton.
1. Ha-Buah / The bubble
Film yang di release tahun 2006 ini mencatatkan ranking 7.0 di IMBd. Film yang disutradari oleh Eytan Fox dan screenplay nya ditulis oleh Gal Uchovsky dan Eytan Fox, bercerita tentang seorang serdadu Israel, Noam yang diperankan oleh Ohad Knoller yang bertugas di check point, di mana tugasnya adalah memeriksa semua orang yang bukan warga Negara Israel memasuki negara Israel. Suatu siang, dia tengah memeriksa sekumpulan orang Palestina. Saat pemeriksaan berlangsung, seorang wanita yang sedang hamil besar tiba-tiba jatuh ke tanah dan berteriak-teriak kesakitan. Karena dia juga para medis, Noam secara refleks berusaha menolong wanita itu tapi ditentang oleh pria-pria yang menemani wanita itu. Tapi Noam bersikeras membantu wanita itu.
Suatu hari seorang pemuda Palestina Ashraf yang diperankan oleh Yousef (Joe) Sweid mengantarkan ID card Noam ke apartemen, yang jatuh saat dia membantu wanita itu melahirkan. Karena Ashraf belum punya tempat tinggal di Tel Aviv, dia ditawarkan menginap di apartemen Noam dimana dia tinggal dengan 2 orang teman lainnya, Yali dan Lulu. Mereka kemudian menjadi sepasang kekasih.
Saat itu di Tel Aviv sedang ada gerakan dari kaum gay untuk dapat pengakuan dari negara. Noam dan teman-temannya terlibat di dalam kampanye tersebut. Di sini tergambar bahwa sebenarnya gay di Israel sangat ingin mengajak teman-teman mereka dari Palestina untuk bergabung, tapi selalu timbul halangan dari kondisi politik karena komunitas gay di Palestina tidak berani menampakkan diri dan mereka mengalami kesulitan bila harus masuk ke Tel Aviv.
Noam membujuk Yali supaya menerima Ashraf bekerja di cafe tempatnya bekerja. Dia setuju asal Ashraf mau berganti nama menjadi Shimi, nama Yahudi. Setelah sekian lama, suatu saat mantan pacar Lulu sedang minum di cafe dan mengetahui kalau Shimi ini adalah orang Palestina. Ashraf ketakutan dan pulang ke keluarganya di Nablus, Tepi Barat tanpa pamit pada Noam. Dia juga tidak mau menerima telpon Noam.
Saat Noam patah hati karena ditinggalkan Ashraf, mereka menyaksikan bom meledak di Nablus. Mereka khawatir tentang Ashraf. Tanpa berpikir panjang, Noam ditemani Lulu berangkat ke Nablus dan menyamar sebagai reporter TV Francis. Mereka diterima di rumah Ashraf yang sedang mempersiapkan perkawinan adik perempuan Ashraf dengan Jihad, anggota Hamas. Tanpa mereka sadari, Jihad melihat Ashraf dan Noam berciuman. Jihad marah sehingga Noam dan Lulu buru-buru pergi.
Jihad memaksa Ashraf segera mengawini sepupunya, kalau tidak mau dia akan membuka rahasianya pada keluarga. Suatu hari Ashraf mendengar Jihad merencanakan pemboman di Tel Aviv, dan Yali kehilangan ke dua kakinya pada peristiwa itu. Militer Israel segera mencari otak peristiwa tersebut ke rumah Ashraf dan adik perempuannya meninggal kena tembak saat mencari Jihad. Jihad berjanji akan membalas dendam. Lagi-lagi Jihad memaksanya untuk segera menikah atau kalau tidak dia akan menyebarkan sebuah poster pawai gay dimana ada foto Ashraf bersama orang Israel yang merupakan musuh Palestina.
Ashraf merasa tak punya harapan lagi. Dia merasa tidak mampu untuk menikahi perempuan. Tapi bila ke Israel pun dia akan dikejar oleh orang kampungnya karena dianggap penghianat. Ibaratnya, di Israel dia merasa tidak di terima karena dia berdarah Palestina, dan di kampungnya sendiri dia tidak di terima karena gay dan berteman dengan orang Israel.
Akhirnya dia mengambil alih tugas Jihad sebagai suicide bomber. Dia pergi ke Tel Aviv dengan wajah tanpa ekspresi dan dingin. Saat dia berjalan di depan café tempat dia pernah bekerja, Noam yang berada di dalam café melihatnya dan berlari mengejarnya. Mereka berjalan ke tengah jalan menjauhi kafe, mereka berciuman dan tiba-tiba terjadi ledakan dahsyat.
Akhir ceritanya sungguh mencengangkan. Membuat aku berpikir, cinta saja tidak pernah cukup dalam masyarakat yang berkonflik. Perang senantiasa membawa cerita sedih.
Pada suatu scene Ashraf bercerita bahwa pernah suatu ketika saat dia masih sekitar 3 atau 4 tahu, ibunya membawanya bermain ke sebuah taman. Saat itu dia melihat ibunya berbincang santai dengan seorang ibu muda Yahudi. Mereka tampak akrab laksana bersaudara. Noam mengatakan, “Aku juga pernah melihat ibuku ngobrol akrab dengan seorang wanita Palestina.” Kemudian mereka berdua saling pandang dan tertawa, karena saat itu mereka ada diantara anak-anak yang bermain itu. Cerita itu menjadi menyakitkan karena politik negara menyebabkan mereka berseberangan.
Tanpa ingin menilai berat sebelah tapi jelas terlihat dalam film itu bahwa Tel Aviv tampak sangat cosmopolitan dan gaya hidup yang modern, tapi pada saat mobil Noam keluar dari wilayah Israel dan masuk wilayah Palestina, pemandangannya berubah total. Itulah kekuatan film, kita bisa ikut menjelajah negara orang yang belum pernah kita kunjungi.
2. Einayim Petukhoth / Eyes Wide Open
Film yang di release tahun 2009, di sutradarai oleh Haim Tabakman dan screenplaynya ditulis oleh Merav Doster ini mencatatkan ranking 7,1 di IMDb.
Film ini dimulai dengan seorang lelaki berjenggot 40an membuka sebuah ruko di pagi hari yang masih sepi. Dia membersihkan toko yang tampak tidak beroperasi beberapa lama. Pria menempelkan tulisan “ada lowongan” pada pintunya. Ya pria itu adalah Aaron Fleischman yang dimainkan dengan sangat sempurna oleh Zohar Strauss. Dia bersama keluarganya – seorang istri yang setia dan 4 orang anak – tinggal di suatu sudut kota di Jerusalem. Aaron yang sangat religius juga merupakan salah satu pemimpin komunitas Ultra Orthodox dilingkungannya.
Aaron melanjutkan usaha bapaknya – yang baru meninggal – sebagai tukang daging. Hari itu turun hujan dan masuklah seorang pemuda yang tampan, Ezri yang diperankan Ran Danker. Dia minta tolong meminjamkan telepon padanya. Ezri adalah pemuda yang baru mau masuk Yeshiva (sekolah agama Yahudi) dan baru tiba di Jerusalem dan belum punya tempat tinggal. Teman yang Ezri harapkan akan menampungnya ternyata tidak menelponnya balik. Dia meminta untuk bisa bekerja di toko Aaron, tapi ditolak.
Aaron kemudian mengetahui Ezri tidur di Sinagoge (rumah ibadah Yahudi) saat ia beribadah. Ahirnya Arron menawarkan tempat tinggal di lantai 2 tokonya sebagai tempat tinggal Ezri. Suatu hari Ezri mengajak Aaron melakukan ritual mandi di pinggiran kota. Mereka mejadi akrab setelah itu. Ezri sangat berbakat melukis, dia menawarkan diri untuk melukis Aaron, tapi dia menolak. Suatu malam Aaron yang kaku mendatangi Ezri di atap ruko, minta di lukis. Karena terbawa suasana yang intim, Ezri hendak menciumnya, tapi di tahan oleh Aaron. Tapi di hari selanjutnya Aaron tidak bisa menahan diri lagi dan sehingga mereka terlibat dalam hubungan sexual yang membuat Aaron merasa hidup lagi.
Rivka, istri Aaron, mulai curiga karena suaminya setiap hari pulang malam. Dia menelidiki dan melihat Aaron keluar bersama Ezri dari toko saat tengah malam.
Suatu hari Ezri mendatangi mantan pacar yang tidak mengindahkannya sejak hari pertama kedatangannya. Pacarnya tersebut juga murid di Yesiva. Akhirnya mereka bicara di sebuah gang sempit. Ezri di tolak oleh pemuda itu. Karena kesal, Ezri berusaha menciumnya disaksikan oleh banyak orang. Aaron melihat dari kejauhan. Ezri dihina dan dipukuli oleh teman-teman mantan pacarnya. Aaron mendekati Ezri yang sudah babak belur dan membawanya pulang. Perasaannya semakin dalam pada Ezri.
Karena peristiwa itu, Ezri dipecat dari sekolah. Rabbi meminta supaya Aaron juga mengusir Ezri karena telah memberikan pengaruh buruk pada Aaron, tapi dia tidak mengindahkan. Toko dading Aarong mulai di terror. Berbagai selebaran beredar yang melarang membeli daging dari toko Aaron karena tidak kosher (halal). Dibawah semua tekanan itu, Ezri memutuskan pergi meninggalkan Aaron.
Film ini isunya sangat sederhana. Pergulatan batin seorang pria antar memilih keluarga dan Tuhan atau kekasih hati yang memberinya semangat hidup yang baru. Aaron menjadi sangat tertekan karenanya. Saat terakhir ada adegan di dalam kamar, Rivka duduk di pinggir tempat tidur membelakangi Aaron yang sedang berdoa. Kemudian Rivka bertanya “Apakah kamu mau pergi?” Aaron balik bertanya, “Apakah kamu menyuruh aku pergi?” Jawab Rivka “Tidak.” Kemudian jawab Aaron, “Aku tidak akan pergi, tempatku disini.” Rivka hanya diam. Kemudian Aaron mendekati istrinya dan meminta Rivka melindunginya. Aaron bersimpuh dan menangis di pangkuan Rivka.
Adegan trakhir, Aaron kembali ke tempat permandian dan dia menenggelamkan dirinya di bawah air dalam waktu lama, kemudian kamera memudar dan jadi hitam.
Bila dilihat dari endingnya, maka jelas film ini tidak berpihak pada gay. Tapi seperti aku bilang pada artikelku sebelumnya, bahwa sineas akan memotret kejadian yang ada di sekitarnya. Pasti banyak yang menginginkan supaya Aaron mengejar cintanya dan dia hidup bahagia bersama Ezri.
Tapi menurutku cinta itu tidak memandang gender. Demikian juga pengkhianatan. Cinta tetap cinta pada siapapun dia berlabuh. Demikian juga pengkhianatan tetap penghianatan walaupun itu atas nama cinta agung. Bila cinta sudah berkomitmen pada pernikahan, maka yang harus diperjuangkan adalah komitmennya. Pada film ini Aaron memilih kembali pada keluarganya walaupun dia merasa lebih hidup saat bersam Ezri. Hidup itu memang tidak selalu berakhir menyenangkan bukan?
Sesungguhnya keputusan ada di tangan Aaron. Istrinya sudah merelakannya. Apapun yang dia putuskan pasti berakhir pada kerusakan. Akhirnya dia berhitung. Bila dia memilih keluarganya dia mematikan dirinya sendiri, sedangkan bila dia memilih Ezri maka dia menghancurkan banyak orang terutama istri dan anak-anaknya.
3. Ha-Sodot / The Secrets
Film yang di release 2007, dan mendapat rangking IMDb: 7,0. Director-nya berhasil mengaduk beberapa masalah dengan sempurna. Film ini kaya dengan isu keyakinan yang kaku, kemanusian, budaya Yahudi dan percintaan yang kompleks. Uniqnya film ini adalah film lesbian yang dibuat oleh sutradara yang bukan wanita. Avi Nesher adalah seorang, sutradara, producer, writer & actor. Sosok yang sangat lengkap.
Avi Nesher (Director) dan Hadar Garlon (Screenplay writer) membawa kita masuk kedalam sekolah seminari (Midrasha) anak perempuan yang berada di kota tua Safed, yakni kota tempat lahirnya aliran spiritual Kabbalah. Kita dipertunjukkan bagaimana kehidupan sehari-hari siswi-siswi di sekolah yang sangat kental dengan kegiatan religiusnya. Naomi yang diperankan oleh Ania Bukstein adalah murid yang sangat berdedikasi dan genius. Ayahnya adalah Rabbi yang sangat dihormati yang juga pemimpin Yeshiva untuk calon-calon Rabbi. Michael, tunangan Naomi, adalah salah satu murid ayahnya, selalu merasa dirinya lebih pintar dari Naomi. Saat film dimulai, kita disuguhkan adegan ibadah berkabung untuk ibunda Naomi yang meninggal. Pada saat berkabung itu juga Michael meminta Naomi untuk melanjutkan pernikahan mereka, tapi Naomi menolak dan memutuskan menunda pernikahannya dan masuk ke seminary khusus perempuan. Awalnya ayahnya menolak, tapi dia keras hati dan akhirnya mendapat ijin.
Suatu hari sekolah mereka kadatangan murid baru. Anak baru itu bergabung di kamar Naomi yang sudah dihuni 3 orang. Anak baru yang bernama Michelle itu dipindahkan secara paksa oleh bapaknya dari Prancis. Dia lahir di Israel dan pindah ke Prancis saat usianya 12 tahun. Michelle adalah gadis yang periang dan cenderung melanggar aturan. Naomi dan kedua temannya Sigi dan Shiren tidak suka pada Michelle karena dia suka merokok di kamar walaupun di jendela terbuka. Naomi memiliki sakit asma. Beberapa kali mereka berantem karena masalah asap rokok.
Suatu hari kepala seminari menugaskan Naomi & Michelle membantu mengantar kebutuhan sehari-hari seorang perempuan tua, Anouk, yang baru saja keluar dari penjara karena membunuh suaminya di Paris. Michelle menjadi penterjemah antara Anouk yang hanya bisa berbahasa Prancis dan Naomi yang hanya berbahasa Ibrani.
Anouk ingin sekali membersihkan dosa-dosanya sebelum meninggal, Michelle menganjurkan supaya Naomi membantu wanita tua itu dalam ritual penebusan dosa. Awalnya Naomi tidak mau karena itu adalah ritual Kabbalah yang dilarang Seminari. Setelah diyakinkan Michelle bahwa tidak ada salahnya membantu sesama, akhirnya Naomi setuju.
Naomi adalah sosok yang kaku dan taat pada aturan. Dia juga sangat ingin menjadi Rabbi wanita. Michael, tunangannya selalu melecehkan intelegensianya. Michael tidak percaya Naomi mendapat pelajaran yang sama seperti yang dia dapatkan di sekolahnya. Hal ini menyebabkan Naomi tidak menyukainya. Michael juga Yahudi kolot yang tidak suka melihat pacarnya memakai lipstick walaupun tipis.
Kegiatannya dengan Michelle untuk membantu Anouk walaupun banyak konflik-konflik kecil membuat hubungan mereka lebih akrab. Michelle tak sungkan-sungkan memuji kepintaran Naomi pada Sigi dan Shiren dan juga Anouk. Naomi luluh pada permintaan Michelle untuk membimbing Anouk dalam ritual Kabbalah. Mereka sering bersama mempelajari ilmu terlarang itu hingga larut malam. Anouk merasakan ada perubahan pada perutnya yang sering sakit setelah menjalani ritual tersebut.
Saat libur sekolah, Naomi mengajak Michelle ke rumahnya. Saat hendak tidur mereka terbawa suasana dan melakukan hubungan sexual. Besoknya Michelle tidak bisa menerima yang telah dia lakukan, walaupun pada awalnya dia yang mulai melakukan sentuhan-sentuhan pada Naomi. Dia pamit pada ayah Naomi dengan alasan om dan tantenya yg tinggal di kota yang sama sudah menjemputnya. Naomi mengejarnya dan mengatakan mereka harus membicarakan yang semalam dan dia akan tidur di sofa malam ini asal Michelle tidak pergi. Michelle cuma mengatakan tidak mau membicarakannya. Dan sampai ketemu minggu depan setelah liburan di Safet.
Naomi kembali ke asrama di Safet sebelum liburan berakhir. Dia sempat menjenguk Anouk, tapi tidak ada. Saat dia sedang belajar di ranjangnya, tiba-tiba Michelle memasuki kamar. Mereka sama-sama kaget karena liburan belum berakhir dan mereka sudah kembali ke asrama. Setelah itu mereka sama-sama menjenguk Anouk yang ternyata sedang di rawat di rumah sakit. Sepulang dari RS, saat malam, Michelle tampak gelisah dengan membuat keributan, tapi di cuekin Naomi yang tetap belajar di tempat tidurnya.
Akhirnya Michelle menyerah dan sambil menangis, dia minta Naomi mau membicarakan kejadian saat di rumahnya. Michelle menjauhi Naomi karena menganggap yang mereka lakukan adalah dosa. Naomi mengatakan setelah dia meyelidiki kitab suci, tidak ada disebutkan apa yang mereka lakukan adalah dosa. Akhirnya mereka berbaikan lagi walaupun awalnya Naomi menatap marah pada Michelle, tapi akhirnya dia luluh lagi..
Hingga pada suatu hari saat mereka melakukan ritual kabbalah lagi untuk membantu anouk, mereka mengajak Sigi dan Shiren. Ternyata Sigi yang baru masuk ke agama Yahudi telah berubah menjadi sangat religius, melaporkan hal tersebut pada Rabbi dan kepala sekolah. Mereka dimarahi dan dipisahkan. Michelle harus keluar dari kamar tersebut dan mereka di larang berdua.
Akhirnya tempat jemuran di malam hari adalah tempat pertemuan mereka. Naomi memberitahukan bahwa dia telah memutuskan hubungannya dengan Michael dan dia menawarkan supaya Michelle tinggal bersamanya karena dia akan menyewa rumah asal Michelle mau bersama. Michelle menyetujui.
Mereka mendapat telpon dari RS, Anouk sakit keras dan masuk rumah sakit lagi. Mereka kesana dengan cara sembunyi-sembunyi. Anouk meminta Noumi melakukan doa terakhir baginya. Karena saat itu Naomi tidak siap, dia berjanji melakukannya besok. Michelle meminta perawat menghubunginya kapan saja bila keadaan Anouk memburuk. Mereka berdua lari dari ibadah Sabbat saat menerima telpon dari perawat di rumah sakit. Anouk sudah krritis. Mereka bergegas ke sana dan melakukan doa terakhir hingga akhirnya Anouk meninggal dengan tersenyum di depan mata mereka.
Saat pulang ke asrama, kembali Sigi memergoki mereka. Akhirnya mereka berdua dikeluarkan dari seminari. Ayah Naomi yang selalu membanggakannya sangat marah dan malu pada sejawat dan murid-muridnya. Kembali Michael punya kesempatan untuk menyakiti perasaan Naomi.
Michelle mengatakan pada Naomi pulang ke Paris dulu dan akan kembali ke Safet. Sebelum berangkat, Naomi sempat bertemu dengan Yanki, pemuda anak pemilik toko farmasi sekaligus pemain klarinet yang dia sukai, dan Yanki juga sangat menyukainya. Mereka pernah double date, Naomi dan Michale dan Michelle dengan Yanki. Yanki adalah pemuda yang menyenangkan.
Naomi yang sudah mempersiapkan rumah untuk mereka berdua sangat terluka saat Michelle datang dan mengatakan dia akan menikah dengan Yanki karena dia ingin keluarga normal. Naomi sangat terluka karena dia merasa dituduh tidak normal oleh orang yang sangat dia cintai.
Saat sedang belajar, pintu rumahnya di ketuk. Rupanya Yanki yang ingin mengundangnya secara khusus untuk datang ke pernikahan mereka. Naomi bersikeras tidak akan datang. Yanki mengatakan bahwa dia mengetahui kalau Michelle lebih mencintai Naomi dari dirinya sendiri dan dia rela. Naomi marah atas kelancangan Yanki dan melemparnya dengan vas bunga.
Tapi kataYanki sebelum meninggalkan Naomi: “Boleh aku mengatakan satu hal terakhir? Aku tidak ahli dalam hal hati, tapi aku cukup ahli dibidang musik. Dalam bermusik, engkau diajarkan bermain secara tradisional. Tapi terkadang cara yang bukan tradisional adalah cara yang terasa benar.
Setelah dipertimbangkan akhirnya Naomi datang juga saat upacara pemberkatan pernikahan itu. Dia menangis saat Michelle menatapnya. Kali pertama dia menangis, karena saat ibunya meninggal pun dia tidak menangis. Saat acara menari setelah pemberkatan, Michelle mendatangi Naomi dan bertanya, “Apakah engkau sudah memaafkan aku?” Naomi menggeleng dan menjawab “Tidak.” Setelah sekian lama mereka saling tatap dan tampak larut dalam kesedihan yang dalam. Akhirnya Naomi tersenyum dan kemudian mereka tertawa. Michelle menariknya ketengah kerumunan dan menari berdua. Yunki yang memainkan klarinetnya tersenyum melihat mereka tertawa dan menari bersama.
Aku tidak tahan untuk tidak menceritakan storyline film ini. Maafkan kalo menjadi spoiler. Aku sangat suka keseluruhan film ini, cerita yang sangat kuat. Sebagai film yang bertema lesbian, Avi Nesher (Director) tidak mengumbar adegan lesbian seperti biasanya di film lesbian lainnya. Yang ditekankan dalam film ini adalah masalah hubungan manusia yang sangat religius dengan pendosa seperti Anouk yang dipandang sebelah mata oleh Rabbi. Kita juga disuguhi kondisi sosial dan nilai-nilai yang dianut masyarakat disana. Aku melihat itu sangat indah dan mengesankan.
Banyak komentar penonton yang tidak puas karena filmnya tidak happy ending, karena di Israel hal itu sangat memungkinkan. Tapi aku melihat bahwa penulis skripnya mau mengatakan bahwa hubungan Lesbian itu dapat berlanjut setelah salah satunya menikah. Ini jelas terbaca dari ucapan Yanki terakhir kalinya saat mengunjungi Naomi. Sepertinya dia memberi kesempatan buat mereka tetap melanjutkan hubungan. Dan juga tetangkap pada wajah Yanki yang tersenyum bahagia melihat Naomi dan Michelle tertawa dan menari bersama.
Banyak pula komentar yang menghujat Michelle yang melarikan diri saat Naomi sudah siap bersamanya. Karena awalnya Michelle yang selalu menggoda Naomi. Hal ini sering kali terjadi, sipenggoda malah melarikan diri saat yang digoda sudah didapatkannya. Berlari dengan membuat keputusan yang salah. Itu yang kulihat pada karakter Michelle.
Aku suka karakter Naomi yang selalu terlihat kuat dan cerdas saat berhadapan dengan siapapun. Juga saat terakhir berhadapan dengan kepala sekolahnya yang meminta maaf karena tidak bisa mempertahankannya di seminary. Kepala sekolah mengatakan bahwa melihat Naomi, dia seperti melihat masa mudanya yang bersemangat. Naomi menjawab, “kita tidak serupa, karena aku bukan pengecut.” Ini merujuk pada kepala sekolah yang tidak membelanya saat membantu Anouk, hanya karena Anouk bukan seorang Yahudi.
Kita selalu disuguhkan ending yang ekstreem dalam film-film bertema gay. Kalau tidak tragis, ya happy ending. Tapi ini menurutku manis walaupun mereka tidak bersama. Naomi bisa menerima keputusan Michelle walaupun itu sangat menyakitinya. Wanita kuat yang memiliki hati seluas cakrawala. Mungkin dia optimis bahwa masih ada orang lain diluar sana yang akan membuatnya bahagia. Semangat belajarnya tidak pernah luntur walaupun sedang patah hati.
http://apaja.wordpress.com/2012/05/02/review-film-israel-yang-bertema-gay-dan-lesbian/
http://apaja.wordpress.com/2012/05/02/review-film-israel-yang-bertema-gay-dan-lesbian-part-2/
Luas Israel cuman sekitar 20,770 km2. Coba bandingkan dengan Indonesia yang 1.919.400km2. Berarti luas Israel itu hanya sekitar 1% luas Indonesia. Atau setengahnya Jawa Baratlah. Tapi penduduknya kalah banyak loh sama Jakarta! Saat ini penduduk Jakarta sekitar 10 jt jiwa.
Jadi bisa dikata Israel itu sangat kecil dari sisi luas areal dan jumlah penduduk bila dibanding dengan negara kita. Ibarat kata, bila kita kencing bareng-bareng bisa tenggelam tuh negara. Tapi buktinya terbalikkan? Nama Israel malah jauh lebih menggema dari Indonesia di pergaulan internasional. Terlepas dari permasalahannya dengan Palestina, maka negara kecil ini memang mencengangkan dari sains yang mereka kembangkan.
Ya, mungkin banyak yang tidak suka dengan negara ini sehubungan dengan perselisihannya dengan Palestina mengenai batas wilayah. Setahuku perselisihan di sana bukan agama tapi –sekali lagi- karena batas wilayah dan pengakuan kedaulatan. Sebaiknya tidak kita bahas di sini ya!
Aku cukup terkesan dengan film-film mereka. Walaupun sangat terbatas film yang bisa kunikmati karena sulitnya mendapatkan film Israel di negeri ini, juga kendala bahasa. Aku tidak paham bahasa Ibrani.
Tapi dari sedikit film Israel yang ku tonton, ada 3 film gay yang ingin kuulas. Mungkin menjadi spoiler karena aku akan menceritakan sinopsisnya. Maaf ya! Bagi yang tidak ingin tahu cerita lengkapnya, sebaiknya jangan baca karena akan jadi spoiler.
Film Israel jadi menarik karena kompleksitas permasalahan di sana seperti agama, politik dan sosial yang sangat berbeda dengan film dari negara lain. Israel adalah pusat agama Jahudi orthodox yang tidak toleran dengan semua cara hidup di luar Taurat, menjadi sangat menarik karena Israel pula satu-satunya Negara di Timur Tengah yang paling demokratis dan mengakui kaum gay.
Plot cerita yang bagus dan tehnik bercerita apa adanya membuat kita bisa mengerti sedikit keadaan yang terjadi disana. Berikut sedikit ulasan tentang film Israel yang sudah kutonton.
1. Ha-Buah / The bubble
Film yang di release tahun 2006 ini mencatatkan ranking 7.0 di IMBd. Film yang disutradari oleh Eytan Fox dan screenplay nya ditulis oleh Gal Uchovsky dan Eytan Fox, bercerita tentang seorang serdadu Israel, Noam yang diperankan oleh Ohad Knoller yang bertugas di check point, di mana tugasnya adalah memeriksa semua orang yang bukan warga Negara Israel memasuki negara Israel. Suatu siang, dia tengah memeriksa sekumpulan orang Palestina. Saat pemeriksaan berlangsung, seorang wanita yang sedang hamil besar tiba-tiba jatuh ke tanah dan berteriak-teriak kesakitan. Karena dia juga para medis, Noam secara refleks berusaha menolong wanita itu tapi ditentang oleh pria-pria yang menemani wanita itu. Tapi Noam bersikeras membantu wanita itu.
Suatu hari seorang pemuda Palestina Ashraf yang diperankan oleh Yousef (Joe) Sweid mengantarkan ID card Noam ke apartemen, yang jatuh saat dia membantu wanita itu melahirkan. Karena Ashraf belum punya tempat tinggal di Tel Aviv, dia ditawarkan menginap di apartemen Noam dimana dia tinggal dengan 2 orang teman lainnya, Yali dan Lulu. Mereka kemudian menjadi sepasang kekasih.
Saat itu di Tel Aviv sedang ada gerakan dari kaum gay untuk dapat pengakuan dari negara. Noam dan teman-temannya terlibat di dalam kampanye tersebut. Di sini tergambar bahwa sebenarnya gay di Israel sangat ingin mengajak teman-teman mereka dari Palestina untuk bergabung, tapi selalu timbul halangan dari kondisi politik karena komunitas gay di Palestina tidak berani menampakkan diri dan mereka mengalami kesulitan bila harus masuk ke Tel Aviv.
Noam membujuk Yali supaya menerima Ashraf bekerja di cafe tempatnya bekerja. Dia setuju asal Ashraf mau berganti nama menjadi Shimi, nama Yahudi. Setelah sekian lama, suatu saat mantan pacar Lulu sedang minum di cafe dan mengetahui kalau Shimi ini adalah orang Palestina. Ashraf ketakutan dan pulang ke keluarganya di Nablus, Tepi Barat tanpa pamit pada Noam. Dia juga tidak mau menerima telpon Noam.
Saat Noam patah hati karena ditinggalkan Ashraf, mereka menyaksikan bom meledak di Nablus. Mereka khawatir tentang Ashraf. Tanpa berpikir panjang, Noam ditemani Lulu berangkat ke Nablus dan menyamar sebagai reporter TV Francis. Mereka diterima di rumah Ashraf yang sedang mempersiapkan perkawinan adik perempuan Ashraf dengan Jihad, anggota Hamas. Tanpa mereka sadari, Jihad melihat Ashraf dan Noam berciuman. Jihad marah sehingga Noam dan Lulu buru-buru pergi.
Jihad memaksa Ashraf segera mengawini sepupunya, kalau tidak mau dia akan membuka rahasianya pada keluarga. Suatu hari Ashraf mendengar Jihad merencanakan pemboman di Tel Aviv, dan Yali kehilangan ke dua kakinya pada peristiwa itu. Militer Israel segera mencari otak peristiwa tersebut ke rumah Ashraf dan adik perempuannya meninggal kena tembak saat mencari Jihad. Jihad berjanji akan membalas dendam. Lagi-lagi Jihad memaksanya untuk segera menikah atau kalau tidak dia akan menyebarkan sebuah poster pawai gay dimana ada foto Ashraf bersama orang Israel yang merupakan musuh Palestina.
Ashraf merasa tak punya harapan lagi. Dia merasa tidak mampu untuk menikahi perempuan. Tapi bila ke Israel pun dia akan dikejar oleh orang kampungnya karena dianggap penghianat. Ibaratnya, di Israel dia merasa tidak di terima karena dia berdarah Palestina, dan di kampungnya sendiri dia tidak di terima karena gay dan berteman dengan orang Israel.
Akhirnya dia mengambil alih tugas Jihad sebagai suicide bomber. Dia pergi ke Tel Aviv dengan wajah tanpa ekspresi dan dingin. Saat dia berjalan di depan café tempat dia pernah bekerja, Noam yang berada di dalam café melihatnya dan berlari mengejarnya. Mereka berjalan ke tengah jalan menjauhi kafe, mereka berciuman dan tiba-tiba terjadi ledakan dahsyat.
Akhir ceritanya sungguh mencengangkan. Membuat aku berpikir, cinta saja tidak pernah cukup dalam masyarakat yang berkonflik. Perang senantiasa membawa cerita sedih.
Pada suatu scene Ashraf bercerita bahwa pernah suatu ketika saat dia masih sekitar 3 atau 4 tahu, ibunya membawanya bermain ke sebuah taman. Saat itu dia melihat ibunya berbincang santai dengan seorang ibu muda Yahudi. Mereka tampak akrab laksana bersaudara. Noam mengatakan, “Aku juga pernah melihat ibuku ngobrol akrab dengan seorang wanita Palestina.” Kemudian mereka berdua saling pandang dan tertawa, karena saat itu mereka ada diantara anak-anak yang bermain itu. Cerita itu menjadi menyakitkan karena politik negara menyebabkan mereka berseberangan.
Tanpa ingin menilai berat sebelah tapi jelas terlihat dalam film itu bahwa Tel Aviv tampak sangat cosmopolitan dan gaya hidup yang modern, tapi pada saat mobil Noam keluar dari wilayah Israel dan masuk wilayah Palestina, pemandangannya berubah total. Itulah kekuatan film, kita bisa ikut menjelajah negara orang yang belum pernah kita kunjungi.
2. Einayim Petukhoth / Eyes Wide Open
Film yang di release tahun 2009, di sutradarai oleh Haim Tabakman dan screenplaynya ditulis oleh Merav Doster ini mencatatkan ranking 7,1 di IMDb.
Film ini dimulai dengan seorang lelaki berjenggot 40an membuka sebuah ruko di pagi hari yang masih sepi. Dia membersihkan toko yang tampak tidak beroperasi beberapa lama. Pria menempelkan tulisan “ada lowongan” pada pintunya. Ya pria itu adalah Aaron Fleischman yang dimainkan dengan sangat sempurna oleh Zohar Strauss. Dia bersama keluarganya – seorang istri yang setia dan 4 orang anak – tinggal di suatu sudut kota di Jerusalem. Aaron yang sangat religius juga merupakan salah satu pemimpin komunitas Ultra Orthodox dilingkungannya.
Aaron melanjutkan usaha bapaknya – yang baru meninggal – sebagai tukang daging. Hari itu turun hujan dan masuklah seorang pemuda yang tampan, Ezri yang diperankan Ran Danker. Dia minta tolong meminjamkan telepon padanya. Ezri adalah pemuda yang baru mau masuk Yeshiva (sekolah agama Yahudi) dan baru tiba di Jerusalem dan belum punya tempat tinggal. Teman yang Ezri harapkan akan menampungnya ternyata tidak menelponnya balik. Dia meminta untuk bisa bekerja di toko Aaron, tapi ditolak.
Aaron kemudian mengetahui Ezri tidur di Sinagoge (rumah ibadah Yahudi) saat ia beribadah. Ahirnya Arron menawarkan tempat tinggal di lantai 2 tokonya sebagai tempat tinggal Ezri. Suatu hari Ezri mengajak Aaron melakukan ritual mandi di pinggiran kota. Mereka mejadi akrab setelah itu. Ezri sangat berbakat melukis, dia menawarkan diri untuk melukis Aaron, tapi dia menolak. Suatu malam Aaron yang kaku mendatangi Ezri di atap ruko, minta di lukis. Karena terbawa suasana yang intim, Ezri hendak menciumnya, tapi di tahan oleh Aaron. Tapi di hari selanjutnya Aaron tidak bisa menahan diri lagi dan sehingga mereka terlibat dalam hubungan sexual yang membuat Aaron merasa hidup lagi.
Rivka, istri Aaron, mulai curiga karena suaminya setiap hari pulang malam. Dia menelidiki dan melihat Aaron keluar bersama Ezri dari toko saat tengah malam.
Suatu hari Ezri mendatangi mantan pacar yang tidak mengindahkannya sejak hari pertama kedatangannya. Pacarnya tersebut juga murid di Yesiva. Akhirnya mereka bicara di sebuah gang sempit. Ezri di tolak oleh pemuda itu. Karena kesal, Ezri berusaha menciumnya disaksikan oleh banyak orang. Aaron melihat dari kejauhan. Ezri dihina dan dipukuli oleh teman-teman mantan pacarnya. Aaron mendekati Ezri yang sudah babak belur dan membawanya pulang. Perasaannya semakin dalam pada Ezri.
Karena peristiwa itu, Ezri dipecat dari sekolah. Rabbi meminta supaya Aaron juga mengusir Ezri karena telah memberikan pengaruh buruk pada Aaron, tapi dia tidak mengindahkan. Toko dading Aarong mulai di terror. Berbagai selebaran beredar yang melarang membeli daging dari toko Aaron karena tidak kosher (halal). Dibawah semua tekanan itu, Ezri memutuskan pergi meninggalkan Aaron.
Film ini isunya sangat sederhana. Pergulatan batin seorang pria antar memilih keluarga dan Tuhan atau kekasih hati yang memberinya semangat hidup yang baru. Aaron menjadi sangat tertekan karenanya. Saat terakhir ada adegan di dalam kamar, Rivka duduk di pinggir tempat tidur membelakangi Aaron yang sedang berdoa. Kemudian Rivka bertanya “Apakah kamu mau pergi?” Aaron balik bertanya, “Apakah kamu menyuruh aku pergi?” Jawab Rivka “Tidak.” Kemudian jawab Aaron, “Aku tidak akan pergi, tempatku disini.” Rivka hanya diam. Kemudian Aaron mendekati istrinya dan meminta Rivka melindunginya. Aaron bersimpuh dan menangis di pangkuan Rivka.
Adegan trakhir, Aaron kembali ke tempat permandian dan dia menenggelamkan dirinya di bawah air dalam waktu lama, kemudian kamera memudar dan jadi hitam.
Bila dilihat dari endingnya, maka jelas film ini tidak berpihak pada gay. Tapi seperti aku bilang pada artikelku sebelumnya, bahwa sineas akan memotret kejadian yang ada di sekitarnya. Pasti banyak yang menginginkan supaya Aaron mengejar cintanya dan dia hidup bahagia bersama Ezri.
Tapi menurutku cinta itu tidak memandang gender. Demikian juga pengkhianatan. Cinta tetap cinta pada siapapun dia berlabuh. Demikian juga pengkhianatan tetap penghianatan walaupun itu atas nama cinta agung. Bila cinta sudah berkomitmen pada pernikahan, maka yang harus diperjuangkan adalah komitmennya. Pada film ini Aaron memilih kembali pada keluarganya walaupun dia merasa lebih hidup saat bersam Ezri. Hidup itu memang tidak selalu berakhir menyenangkan bukan?
Sesungguhnya keputusan ada di tangan Aaron. Istrinya sudah merelakannya. Apapun yang dia putuskan pasti berakhir pada kerusakan. Akhirnya dia berhitung. Bila dia memilih keluarganya dia mematikan dirinya sendiri, sedangkan bila dia memilih Ezri maka dia menghancurkan banyak orang terutama istri dan anak-anaknya.
3. Ha-Sodot / The Secrets
Film yang di release 2007, dan mendapat rangking IMDb: 7,0. Director-nya berhasil mengaduk beberapa masalah dengan sempurna. Film ini kaya dengan isu keyakinan yang kaku, kemanusian, budaya Yahudi dan percintaan yang kompleks. Uniqnya film ini adalah film lesbian yang dibuat oleh sutradara yang bukan wanita. Avi Nesher adalah seorang, sutradara, producer, writer & actor. Sosok yang sangat lengkap.
Avi Nesher (Director) dan Hadar Garlon (Screenplay writer) membawa kita masuk kedalam sekolah seminari (Midrasha) anak perempuan yang berada di kota tua Safed, yakni kota tempat lahirnya aliran spiritual Kabbalah. Kita dipertunjukkan bagaimana kehidupan sehari-hari siswi-siswi di sekolah yang sangat kental dengan kegiatan religiusnya. Naomi yang diperankan oleh Ania Bukstein adalah murid yang sangat berdedikasi dan genius. Ayahnya adalah Rabbi yang sangat dihormati yang juga pemimpin Yeshiva untuk calon-calon Rabbi. Michael, tunangan Naomi, adalah salah satu murid ayahnya, selalu merasa dirinya lebih pintar dari Naomi. Saat film dimulai, kita disuguhkan adegan ibadah berkabung untuk ibunda Naomi yang meninggal. Pada saat berkabung itu juga Michael meminta Naomi untuk melanjutkan pernikahan mereka, tapi Naomi menolak dan memutuskan menunda pernikahannya dan masuk ke seminary khusus perempuan. Awalnya ayahnya menolak, tapi dia keras hati dan akhirnya mendapat ijin.
Suatu hari sekolah mereka kadatangan murid baru. Anak baru itu bergabung di kamar Naomi yang sudah dihuni 3 orang. Anak baru yang bernama Michelle itu dipindahkan secara paksa oleh bapaknya dari Prancis. Dia lahir di Israel dan pindah ke Prancis saat usianya 12 tahun. Michelle adalah gadis yang periang dan cenderung melanggar aturan. Naomi dan kedua temannya Sigi dan Shiren tidak suka pada Michelle karena dia suka merokok di kamar walaupun di jendela terbuka. Naomi memiliki sakit asma. Beberapa kali mereka berantem karena masalah asap rokok.
Suatu hari kepala seminari menugaskan Naomi & Michelle membantu mengantar kebutuhan sehari-hari seorang perempuan tua, Anouk, yang baru saja keluar dari penjara karena membunuh suaminya di Paris. Michelle menjadi penterjemah antara Anouk yang hanya bisa berbahasa Prancis dan Naomi yang hanya berbahasa Ibrani.
Anouk ingin sekali membersihkan dosa-dosanya sebelum meninggal, Michelle menganjurkan supaya Naomi membantu wanita tua itu dalam ritual penebusan dosa. Awalnya Naomi tidak mau karena itu adalah ritual Kabbalah yang dilarang Seminari. Setelah diyakinkan Michelle bahwa tidak ada salahnya membantu sesama, akhirnya Naomi setuju.
Naomi adalah sosok yang kaku dan taat pada aturan. Dia juga sangat ingin menjadi Rabbi wanita. Michael, tunangannya selalu melecehkan intelegensianya. Michael tidak percaya Naomi mendapat pelajaran yang sama seperti yang dia dapatkan di sekolahnya. Hal ini menyebabkan Naomi tidak menyukainya. Michael juga Yahudi kolot yang tidak suka melihat pacarnya memakai lipstick walaupun tipis.
Kegiatannya dengan Michelle untuk membantu Anouk walaupun banyak konflik-konflik kecil membuat hubungan mereka lebih akrab. Michelle tak sungkan-sungkan memuji kepintaran Naomi pada Sigi dan Shiren dan juga Anouk. Naomi luluh pada permintaan Michelle untuk membimbing Anouk dalam ritual Kabbalah. Mereka sering bersama mempelajari ilmu terlarang itu hingga larut malam. Anouk merasakan ada perubahan pada perutnya yang sering sakit setelah menjalani ritual tersebut.
Saat libur sekolah, Naomi mengajak Michelle ke rumahnya. Saat hendak tidur mereka terbawa suasana dan melakukan hubungan sexual. Besoknya Michelle tidak bisa menerima yang telah dia lakukan, walaupun pada awalnya dia yang mulai melakukan sentuhan-sentuhan pada Naomi. Dia pamit pada ayah Naomi dengan alasan om dan tantenya yg tinggal di kota yang sama sudah menjemputnya. Naomi mengejarnya dan mengatakan mereka harus membicarakan yang semalam dan dia akan tidur di sofa malam ini asal Michelle tidak pergi. Michelle cuma mengatakan tidak mau membicarakannya. Dan sampai ketemu minggu depan setelah liburan di Safet.
Naomi kembali ke asrama di Safet sebelum liburan berakhir. Dia sempat menjenguk Anouk, tapi tidak ada. Saat dia sedang belajar di ranjangnya, tiba-tiba Michelle memasuki kamar. Mereka sama-sama kaget karena liburan belum berakhir dan mereka sudah kembali ke asrama. Setelah itu mereka sama-sama menjenguk Anouk yang ternyata sedang di rawat di rumah sakit. Sepulang dari RS, saat malam, Michelle tampak gelisah dengan membuat keributan, tapi di cuekin Naomi yang tetap belajar di tempat tidurnya.
Akhirnya Michelle menyerah dan sambil menangis, dia minta Naomi mau membicarakan kejadian saat di rumahnya. Michelle menjauhi Naomi karena menganggap yang mereka lakukan adalah dosa. Naomi mengatakan setelah dia meyelidiki kitab suci, tidak ada disebutkan apa yang mereka lakukan adalah dosa. Akhirnya mereka berbaikan lagi walaupun awalnya Naomi menatap marah pada Michelle, tapi akhirnya dia luluh lagi..
Hingga pada suatu hari saat mereka melakukan ritual kabbalah lagi untuk membantu anouk, mereka mengajak Sigi dan Shiren. Ternyata Sigi yang baru masuk ke agama Yahudi telah berubah menjadi sangat religius, melaporkan hal tersebut pada Rabbi dan kepala sekolah. Mereka dimarahi dan dipisahkan. Michelle harus keluar dari kamar tersebut dan mereka di larang berdua.
Akhirnya tempat jemuran di malam hari adalah tempat pertemuan mereka. Naomi memberitahukan bahwa dia telah memutuskan hubungannya dengan Michael dan dia menawarkan supaya Michelle tinggal bersamanya karena dia akan menyewa rumah asal Michelle mau bersama. Michelle menyetujui.
Mereka mendapat telpon dari RS, Anouk sakit keras dan masuk rumah sakit lagi. Mereka kesana dengan cara sembunyi-sembunyi. Anouk meminta Noumi melakukan doa terakhir baginya. Karena saat itu Naomi tidak siap, dia berjanji melakukannya besok. Michelle meminta perawat menghubunginya kapan saja bila keadaan Anouk memburuk. Mereka berdua lari dari ibadah Sabbat saat menerima telpon dari perawat di rumah sakit. Anouk sudah krritis. Mereka bergegas ke sana dan melakukan doa terakhir hingga akhirnya Anouk meninggal dengan tersenyum di depan mata mereka.
Saat pulang ke asrama, kembali Sigi memergoki mereka. Akhirnya mereka berdua dikeluarkan dari seminari. Ayah Naomi yang selalu membanggakannya sangat marah dan malu pada sejawat dan murid-muridnya. Kembali Michael punya kesempatan untuk menyakiti perasaan Naomi.
Michelle mengatakan pada Naomi pulang ke Paris dulu dan akan kembali ke Safet. Sebelum berangkat, Naomi sempat bertemu dengan Yanki, pemuda anak pemilik toko farmasi sekaligus pemain klarinet yang dia sukai, dan Yanki juga sangat menyukainya. Mereka pernah double date, Naomi dan Michale dan Michelle dengan Yanki. Yanki adalah pemuda yang menyenangkan.
Naomi yang sudah mempersiapkan rumah untuk mereka berdua sangat terluka saat Michelle datang dan mengatakan dia akan menikah dengan Yanki karena dia ingin keluarga normal. Naomi sangat terluka karena dia merasa dituduh tidak normal oleh orang yang sangat dia cintai.
Saat sedang belajar, pintu rumahnya di ketuk. Rupanya Yanki yang ingin mengundangnya secara khusus untuk datang ke pernikahan mereka. Naomi bersikeras tidak akan datang. Yanki mengatakan bahwa dia mengetahui kalau Michelle lebih mencintai Naomi dari dirinya sendiri dan dia rela. Naomi marah atas kelancangan Yanki dan melemparnya dengan vas bunga.
Tapi kataYanki sebelum meninggalkan Naomi: “Boleh aku mengatakan satu hal terakhir? Aku tidak ahli dalam hal hati, tapi aku cukup ahli dibidang musik. Dalam bermusik, engkau diajarkan bermain secara tradisional. Tapi terkadang cara yang bukan tradisional adalah cara yang terasa benar.
Setelah dipertimbangkan akhirnya Naomi datang juga saat upacara pemberkatan pernikahan itu. Dia menangis saat Michelle menatapnya. Kali pertama dia menangis, karena saat ibunya meninggal pun dia tidak menangis. Saat acara menari setelah pemberkatan, Michelle mendatangi Naomi dan bertanya, “Apakah engkau sudah memaafkan aku?” Naomi menggeleng dan menjawab “Tidak.” Setelah sekian lama mereka saling tatap dan tampak larut dalam kesedihan yang dalam. Akhirnya Naomi tersenyum dan kemudian mereka tertawa. Michelle menariknya ketengah kerumunan dan menari berdua. Yunki yang memainkan klarinetnya tersenyum melihat mereka tertawa dan menari bersama.
Aku tidak tahan untuk tidak menceritakan storyline film ini. Maafkan kalo menjadi spoiler. Aku sangat suka keseluruhan film ini, cerita yang sangat kuat. Sebagai film yang bertema lesbian, Avi Nesher (Director) tidak mengumbar adegan lesbian seperti biasanya di film lesbian lainnya. Yang ditekankan dalam film ini adalah masalah hubungan manusia yang sangat religius dengan pendosa seperti Anouk yang dipandang sebelah mata oleh Rabbi. Kita juga disuguhi kondisi sosial dan nilai-nilai yang dianut masyarakat disana. Aku melihat itu sangat indah dan mengesankan.
Banyak komentar penonton yang tidak puas karena filmnya tidak happy ending, karena di Israel hal itu sangat memungkinkan. Tapi aku melihat bahwa penulis skripnya mau mengatakan bahwa hubungan Lesbian itu dapat berlanjut setelah salah satunya menikah. Ini jelas terbaca dari ucapan Yanki terakhir kalinya saat mengunjungi Naomi. Sepertinya dia memberi kesempatan buat mereka tetap melanjutkan hubungan. Dan juga tetangkap pada wajah Yanki yang tersenyum bahagia melihat Naomi dan Michelle tertawa dan menari bersama.
Banyak pula komentar yang menghujat Michelle yang melarikan diri saat Naomi sudah siap bersamanya. Karena awalnya Michelle yang selalu menggoda Naomi. Hal ini sering kali terjadi, sipenggoda malah melarikan diri saat yang digoda sudah didapatkannya. Berlari dengan membuat keputusan yang salah. Itu yang kulihat pada karakter Michelle.
Aku suka karakter Naomi yang selalu terlihat kuat dan cerdas saat berhadapan dengan siapapun. Juga saat terakhir berhadapan dengan kepala sekolahnya yang meminta maaf karena tidak bisa mempertahankannya di seminary. Kepala sekolah mengatakan bahwa melihat Naomi, dia seperti melihat masa mudanya yang bersemangat. Naomi menjawab, “kita tidak serupa, karena aku bukan pengecut.” Ini merujuk pada kepala sekolah yang tidak membelanya saat membantu Anouk, hanya karena Anouk bukan seorang Yahudi.
Kita selalu disuguhkan ending yang ekstreem dalam film-film bertema gay. Kalau tidak tragis, ya happy ending. Tapi ini menurutku manis walaupun mereka tidak bersama. Naomi bisa menerima keputusan Michelle walaupun itu sangat menyakitinya. Wanita kuat yang memiliki hati seluas cakrawala. Mungkin dia optimis bahwa masih ada orang lain diluar sana yang akan membuatnya bahagia. Semangat belajarnya tidak pernah luntur walaupun sedang patah hati.
http://apaja.wordpress.com/2012/05/02/review-film-israel-yang-bertema-gay-dan-lesbian/
http://apaja.wordpress.com/2012/05/02/review-film-israel-yang-bertema-gay-dan-lesbian-part-2/
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Kaum Gay Gelar Parade di Kota Yerusalem
Kota Yerusalem pada Kamis dihiasi warna-warni pelangi. Ini dilakukan oleh komunitas gay Israel di Yerusalem yang mengikuti parade dan perayaan ulang tahun ke-10 Gay Pride.
Ratusan orang turun ke jalan di pusat kota Yerusalem, membawa bendera dan berbagai atribut warna-warni sebagai penanda perayaan 10 tahun parade.
Direktur Eksekutif Yerusalem Open House, Elionr Sidi, mengatakan parade dijadikan refleksi atas kemajuan dan perubahan sikap terhadap kaum LGBT di Yerusalem dalam dekade terakhir.
"Kami memang tidak melihat lagi insiden di 2005 dan 2006 di mana terjadi hasutan, penusukan dan aksi kekerasan pada peserta," ungkapnya.
"Namun kami belum juga mendapat situasi yang normal, masih ada insiden kekerasan dan masih sulit menjadi gay dan lesbian di Yerusalem dibanding Tel Aviv yang lebih santai," tambahnya.
Ratusan polisi dan petugas penjaga perbatasan diterjunkan mengingat parade ini mendapat kecaman dari sebagian masyarakat Israel di Yerusalem. Seorang Yahudi ultra ortodoks bahkan menikam tiga orang peserta pada tahun 2005 lalu.
http://id.berita.yahoo.com/astaghfirullah-kaum-gay-yerusalem-gelar-parade-045418642.html
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Halaman 1 dari 2 • 1, 2
Similar topics
» Ke Arab, Siap-siap Diperkosa Jiwa dan Raga
» Apakah di Surga Ada Gereja? Firman Tuhan Renungan Rohani Kristen
» [YG bisa terkait][penari](atau)[ tarian/TarianRohani /TarianPenyembahan !!!] Lagu Gereja | Kebahagiaan Di Tanah Kanaan Yang Baik | Memuji Tuhan Selama
» SarapanPagi : sebenarnya Tuhan menciptakan manusia, untuk diutus ke bumi, bukan untuk hidup kekal di surga
» Apakah penempatan manusia di surga atau neraka nanti sesuai amal perbuatannya ataukah sesuai takdir Tuhan ?
» Apakah di Surga Ada Gereja? Firman Tuhan Renungan Rohani Kristen
» [YG bisa terkait][penari](atau)[ tarian/TarianRohani /TarianPenyembahan !!!] Lagu Gereja | Kebahagiaan Di Tanah Kanaan Yang Baik | Memuji Tuhan Selama
» SarapanPagi : sebenarnya Tuhan menciptakan manusia, untuk diutus ke bumi, bukan untuk hidup kekal di surga
» Apakah penempatan manusia di surga atau neraka nanti sesuai amal perbuatannya ataukah sesuai takdir Tuhan ?
Halaman 1 dari 2
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik