Revolusi bukanlah jalan keluar
Halaman 1 dari 1 • Share
Revolusi bukanlah jalan keluar
Revolusi adalah perubahan sosial dan budaya yang dilakukan secara cepat baik dengan perencanaan maupun sporadis. Dalam satu kesempatan (seperti dikutip oleh media),,seorang mengajak untuk melakukan revolusi. Lantas revolusi seperti apakah yang dimaksud oleh orang tersebut?
Bila revolusi yang dimaksud orang tersebut adalah merebut kekuasaan dengan dalih agama,maka sewajarnya bila gerakan itu dicurigai sebagai permulaan dari makar. Islam tidak mengajarkan atau mengijinkan adanya makar terhadap pemerintahan yang sah. Tetapi bagaimanapun juga bila rekayasa konstitusinoal bisa dilakukan tentu revolusi akan dilakukan. Pengerahan massa untuk melakukan demonstrasi di gedung perwakilan rakyat tentu boleh dilakukan dengan batas tertentu. Dan bila demonstrasi ini dilanjutkan dengan menduduki untuk kemudian mendorong dilakukan sidang istimewa maka konteks demonstrasi sudah berubah menjadi makar melalui rekayasa konstitusi. Ada kemungkinan inilah yang disebut revolusi sesuai prosedur.
Ulama manapun tentu akan menolak jika makar dilakukan secara terang benderang tetapi kebanyakan dari mereka akan diam bila dilakukan melalui upaya rekayasa. Makar dalam bahasa Arab dimaknai sebagai upaya tipu daya dan kesulitan untuk pembuktian adalah bila tipu muslihat ini dilakukan secara halus. Ulama tidak bisa memutuskan sesuatu berdasarkan suara hati dari pelaku karena urusan hati adalah wilayah Tuhan yang malaikat pun tidak diberi wewenang mengintip isi hati manusia. Ini menjadi kesulitan tersendiri ketika anggota majelis menyetujui sidang dilakukan di bawah tekanan massa.
Dalam tuntutan untuk melakukan sidang istimewa pun kita tidak bisa menemui alasan hukum yang berupa pelanggaran preiden dan wakil presiden terhadap konstitusi,dengan kata lain tuntutan sidang istimewa untuk digelar adalah sebuah pemenuhan syahwat berbungkus agama dan di sisi lain adalah buah dari sebuah romantisme dan ketidaksabaran.
Mengusung ide untuk mengganti pemerintah yang sah melalui rekayasa konstitusi adalah ide terburuk yang pernah ada dalam benak muslim. Hukum pidana (KUHP) adalah kesepakatan muslim dengan non muslim untuk saat ini sekalipun KUHP adalah produk kolonial toh sampai tulisan ini dibuat kita belum mendengar atau mengetahui RUU yang akan menggantikan KUHP secara total sehingga KUHP yang berlaku sekarang harus dipandang sebagai kesepakatan antar golongan,antar agama,antar suku dst.
Agama,seperti kita tahu,adalah bahan bakar yang paling mudah diperoleh dan paling cepat dibakar. Dengan mengemas kata penistaan,hujatan,penghinaan dan pelecehan disertai dalil pembenaran maka akan dengan cepat rumput itu terbakar. Islam tidak menghendaki adanya sumbu pendek pada tiap orang yang mengaku muslim karena “tabayyun”/klarifikasi merupakan perintah Allah. Mengendapkan masalah itu lebih disukai daripada tergesa2 karena tergesa2 adalah dari setan. Siapapun itu selama masih bersumbu pendek dan mengedepankan emosi selama itu pula saya katakan adalah orang yang gagap beragama sekalipun telah disematkan label ulama atau kyai kondang dengan berbagai macam titel dan gelar akademis karena tolok ukur kekuatan adalah ketika mampu meredam emosi.. Tidak akan pernah mencium bau surga sekalipun guru,kyai,ulama anda mengatakan revolusi adalah jihad dan itu berbuah surga.
Kegagalan memahami Islam dan mungkin karena merasa lebih baik keislaman serta keimanan muslim lain merupakan syarat utama dalam melakukan revolusi. Revolusi yang akan dilakukan adalah undangan azab karena berpotensi melahirkan kerusakan baru. Anda mengundang darah mengalir atas nama Tuhan. Nama Tuhan mulai digaungkan demi sebuah keinginan yang sebenarnya keinginan itu sudah memiliki jalan keluar,keinginan itu telah berdiri di atas kesepakatan hukum.
Hendaklah orang berpikir bahwa sebaik-baik perkara adalah yang di tengah dan umat yang terbaik adalah yang mendahulukan rahmat dibandingkan murka,dan orang hendaknya juga mengetahui bahwa ada kaidah dalam melakukan amar maruf nahi munkar termasuk menegur penguasa ataupun ulama.
Untuk Indonesia.
Bila revolusi yang dimaksud orang tersebut adalah merebut kekuasaan dengan dalih agama,maka sewajarnya bila gerakan itu dicurigai sebagai permulaan dari makar. Islam tidak mengajarkan atau mengijinkan adanya makar terhadap pemerintahan yang sah. Tetapi bagaimanapun juga bila rekayasa konstitusinoal bisa dilakukan tentu revolusi akan dilakukan. Pengerahan massa untuk melakukan demonstrasi di gedung perwakilan rakyat tentu boleh dilakukan dengan batas tertentu. Dan bila demonstrasi ini dilanjutkan dengan menduduki untuk kemudian mendorong dilakukan sidang istimewa maka konteks demonstrasi sudah berubah menjadi makar melalui rekayasa konstitusi. Ada kemungkinan inilah yang disebut revolusi sesuai prosedur.
Ulama manapun tentu akan menolak jika makar dilakukan secara terang benderang tetapi kebanyakan dari mereka akan diam bila dilakukan melalui upaya rekayasa. Makar dalam bahasa Arab dimaknai sebagai upaya tipu daya dan kesulitan untuk pembuktian adalah bila tipu muslihat ini dilakukan secara halus. Ulama tidak bisa memutuskan sesuatu berdasarkan suara hati dari pelaku karena urusan hati adalah wilayah Tuhan yang malaikat pun tidak diberi wewenang mengintip isi hati manusia. Ini menjadi kesulitan tersendiri ketika anggota majelis menyetujui sidang dilakukan di bawah tekanan massa.
Dalam tuntutan untuk melakukan sidang istimewa pun kita tidak bisa menemui alasan hukum yang berupa pelanggaran preiden dan wakil presiden terhadap konstitusi,dengan kata lain tuntutan sidang istimewa untuk digelar adalah sebuah pemenuhan syahwat berbungkus agama dan di sisi lain adalah buah dari sebuah romantisme dan ketidaksabaran.
Mengusung ide untuk mengganti pemerintah yang sah melalui rekayasa konstitusi adalah ide terburuk yang pernah ada dalam benak muslim. Hukum pidana (KUHP) adalah kesepakatan muslim dengan non muslim untuk saat ini sekalipun KUHP adalah produk kolonial toh sampai tulisan ini dibuat kita belum mendengar atau mengetahui RUU yang akan menggantikan KUHP secara total sehingga KUHP yang berlaku sekarang harus dipandang sebagai kesepakatan antar golongan,antar agama,antar suku dst.
Agama,seperti kita tahu,adalah bahan bakar yang paling mudah diperoleh dan paling cepat dibakar. Dengan mengemas kata penistaan,hujatan,penghinaan dan pelecehan disertai dalil pembenaran maka akan dengan cepat rumput itu terbakar. Islam tidak menghendaki adanya sumbu pendek pada tiap orang yang mengaku muslim karena “tabayyun”/klarifikasi merupakan perintah Allah. Mengendapkan masalah itu lebih disukai daripada tergesa2 karena tergesa2 adalah dari setan. Siapapun itu selama masih bersumbu pendek dan mengedepankan emosi selama itu pula saya katakan adalah orang yang gagap beragama sekalipun telah disematkan label ulama atau kyai kondang dengan berbagai macam titel dan gelar akademis karena tolok ukur kekuatan adalah ketika mampu meredam emosi.. Tidak akan pernah mencium bau surga sekalipun guru,kyai,ulama anda mengatakan revolusi adalah jihad dan itu berbuah surga.
Kegagalan memahami Islam dan mungkin karena merasa lebih baik keislaman serta keimanan muslim lain merupakan syarat utama dalam melakukan revolusi. Revolusi yang akan dilakukan adalah undangan azab karena berpotensi melahirkan kerusakan baru. Anda mengundang darah mengalir atas nama Tuhan. Nama Tuhan mulai digaungkan demi sebuah keinginan yang sebenarnya keinginan itu sudah memiliki jalan keluar,keinginan itu telah berdiri di atas kesepakatan hukum.
Hendaklah orang berpikir bahwa sebaik-baik perkara adalah yang di tengah dan umat yang terbaik adalah yang mendahulukan rahmat dibandingkan murka,dan orang hendaknya juga mengetahui bahwa ada kaidah dalam melakukan amar maruf nahi munkar termasuk menegur penguasa ataupun ulama.
Untuk Indonesia.
risdianto- PRAJURIT
-
Age : 50
Posts : 14
Kepercayaan : Islam
Location : Boyolali
Join date : 28.11.16
Reputation : 9
Re: Revolusi bukanlah jalan keluar
Terlalu dini untuk suudzon kepada sesama muslim, plus tidak tabayyun dan bertanya langsung kepada yang bersangkutan ttg kata "revolusi" yang dia ucapkan.
Revolusi atau bahkan makar oleh rakyat,... catat... OLEH RAKYAT pasti terjadi kalau pemimpin zolim dan tidak adil atau setidaknya tidak berusaha untuk adil. Sekalipun tidak ada Habib, revolusi bisa terjadi kapanpun dimanapun KETIKA Umara tidak lagi dianggap berpihak pada rakyat. Revolusi 98 terjadi bukan karena Amin Rais, bukan karena Gusdur, Yusril, bukan pula karena anak Soekarno, tapi karena Soeharto tidak lagi dianggap pemimpin yang adil.
Ulama manapun akan mendukung setiap revolusi ketika pemimpin sudah zolim dan tidak adil. Sebaliknya ulama manapun pasti akan menolak setiap pemberontakan yang berdasarkan nafsu semata dan bukan karena zolimnya penguasa.
Revolusi atau bahkan makar oleh rakyat,... catat... OLEH RAKYAT pasti terjadi kalau pemimpin zolim dan tidak adil atau setidaknya tidak berusaha untuk adil. Sekalipun tidak ada Habib, revolusi bisa terjadi kapanpun dimanapun KETIKA Umara tidak lagi dianggap berpihak pada rakyat. Revolusi 98 terjadi bukan karena Amin Rais, bukan karena Gusdur, Yusril, bukan pula karena anak Soekarno, tapi karena Soeharto tidak lagi dianggap pemimpin yang adil.
Ulama manapun akan mendukung setiap revolusi ketika pemimpin sudah zolim dan tidak adil. Sebaliknya ulama manapun pasti akan menolak setiap pemberontakan yang berdasarkan nafsu semata dan bukan karena zolimnya penguasa.
isaku- KAPTEN
-
Posts : 3590
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 17.09.12
Reputation : 141
Re: Revolusi bukanlah jalan keluar
isaku wrote:Terlalu dini untuk suudzon kepada sesama muslim, plus tidak tabayyun dan bertanya langsung kepada yang bersangkutan ttg kata "revolusi" yang dia ucapkan.
Revolusi atau bahkan makar oleh rakyat,... catat... OLEH RAKYAT pasti terjadi kalau pemimpin zolim dan tidak adil atau setidaknya tidak berusaha untuk adil. Sekalipun tidak ada Habib, revolusi bisa terjadi kapanpun dimanapun KETIKA Umara tidak lagi dianggap berpihak pada rakyat. Revolusi 98 terjadi bukan karena Amin Rais, bukan karena Gusdur, Yusril, bukan pula karena anak Soekarno, tapi karena Soeharto tidak lagi dianggap pemimpin yang adil.
Ulama manapun akan mendukung setiap revolusi ketika pemimpin sudah zolim dan tidak adil. Sebaliknya ulama manapun pasti akan menolak setiap pemberontakan yang berdasarkan nafsu semata dan bukan karena zolimnya penguasa.
merah : masa ?? katanya sih revolusi 98 terjadi karena ada "keterlibatan" amerika ... karena Suharto "dianggap" sudah tidak mau lagi nurut dengan amerika ... lalu soros main2in kurs dunia ... rupiah anjlok ... terjadi krismon ... baru deh terjadi "kompor2" dsb ... berakhir dengan jatuhnya Suharto
ungu : ulama manah ?? ... di Suriah itu ada banyak ulama ... toh mereka berantem juga antara yang pro dan anti Assad ...
apakah yang terjadi di Suriah, Irak, Mesir, Libia dsb adalah revolusi karena zolimnya penguasa ?? belum tentu
kan banyak juga yang bilang ... bla bla bla atas nama revolusi di timteng terjadi karena ada kepentingan pihak luar dalam gerakan revolusi itu sendiri
coba kita tanya kenapa di Irak Saddam bisa jatuh ... sementara raja2 di Arab Saudi dan Emirat santai2 saja sampai sekarang .... kenapa ??
apakah karena Saddam lebih zalim dibanding raja2 arab itu ?? ... kalau menurut saya ga ...
bedanya antara saddam dan raja2 arab itu cuma satu >>> yang satu baik2 dan bersahabat dengan kezaliman itu sendiri (makanya ga ada revolusi) ... sementara yang di hukum gantung menentang si pembuat kezaliman (makanya dia dijatuhkan)
hmmmm .... sampai sini dulu deh ... sekedar preview
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Revolusi bukanlah jalan keluar
merah: iya udah benar, siapanya tidak penting. Ketika pemerintah gagal, siapapun bisa muncul. Artinya awalnya tidak pernah dari teriakan revolusi si A, tapi berawal dari kegagalan pemerintah. Selama pemerintah berhasil mempertahankan keberhasilan, teriakan si A, B, C tidaklah berarti.
ungu: khayalan terlalu tinggi, terlalu jauh dan terlalu lebar. Setiap tempat punya situasi masing2.
Kalimat saya itu umum, emang ulama di didepan rumah mb Dee pasti mendukung pemimpin yang zolim?
ungu: khayalan terlalu tinggi, terlalu jauh dan terlalu lebar. Setiap tempat punya situasi masing2.
Kalimat saya itu umum, emang ulama di didepan rumah mb Dee pasti mendukung pemimpin yang zolim?
isaku- KAPTEN
-
Posts : 3590
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 17.09.12
Reputation : 141
Re: Revolusi bukanlah jalan keluar
isaku wrote:dee-nee wrote:isaku wrote:Revolusi atau bahkan makar oleh rakyat,... catat... OLEH RAKYAT pasti terjadi kalau pemimpin zolim dan tidak adil atau setidaknya tidak berusaha untuk adil. Sekalipun tidak ada Habib, revolusi bisa terjadi kapanpun dimanapun KETIKA Umara tidak lagi dianggap berpihak pada rakyat. Revolusi 98 terjadi bukan karena Amin Rais, bukan karena Gusdur, Yusril, bukan pula karena anak Soekarno, tapi karena Soeharto tidak lagi dianggap pemimpin yang adil.
merah : masa ?? katanya sih revolusi 98 terjadi karena ada "keterlibatan" amerika ... karena Suharto "dianggap" sudah tidak mau lagi nurut dengan amerika ... lalu soros main2in kurs dunia ... rupiah anjlok ... terjadi krismon ... baru deh terjadi "kompor2" dsb ... berakhir dengan jatuhnya Suharto
merah: iya udah benar, siapanya tidak penting. Ketika pemerintah gagal, siapapun bisa muncul. Artinya awalnya tidak pernah dari teriakan revolusi si A, tapi berawal dari kegagalan pemerintah. Selama pemerintah berhasil mempertahankan keberhasilan, teriakan si A, B, C tidaklah berarti.
kalimat saya itu ... nyambung dengan kalimat anda sebelumnya ... bahwa menurut anda ... revolusi (atau makar) oleh rakyat pasti terjadi kalau pemimpin zolim dan tidak adil (yang underline)
NO ... yang disebut revolusi TIDAK SELALU ada hubungannya dengan ke-zolim-an dan ke-tidak adil-an >>> contohnya ... ya yang saya tulis diatas ... bahwa nyatanya revolusi 98 terjadi karena ada "keterlibatan" amerika
bahwa rakyat akan otomatis bergerak bila terjadi ketidak adilan >>> ya .. kalimat ini saya sepakat >>> tapi gerakan tersebut tidak harus dengan revolusi
revolusi BUKAN lawan kata dari ketidak adilan >>> bahwa karena ada ketidak adilan ... maka pasti terjadi revolusi >>> bukan seperti ini definisi revolusi ... saya ambil definisi dari wiki (dan sudah di-urai juga oleh TS)
wiki wrote:revolusi wrote:Revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakatevolusi wrote:Evolusi adalah proses perubahan secara berangsur-angsur (bertingkat) dimana sesuatu berubah menjadi bentuk lain (yang biasanya) menjadi lebih kompleks/ rumit ataupun berubah menjadi bentuk yang lebih baik.
Berbeda dengan revolusi, proses evolusi biasanya berlangsung lama. Dalam konteks penggunaan istilah, evolusi seringkali digunakan untuk menggambarkan perkembangan yang lambat
revolusi HANYA MASALAH PERUBAHAN (yang cepat) ... dan yang disebut perubahan secara cepat ini bisa macam2 bentuknya
bisa dari apel manis menjadi jeruk manis (A yang baik menjadi B yang baik) .... atau dari apel busuk menjadi jeruk manis (A yang buruk menjadi B yang baik) .... atau bisa juga dari apel busuk menjadi jeruk busuk (A yang buruk menjadi B yang juga buruk) ... atau dari apel manis menjadi jeruk busuk (A yang baik menjadi B yang buruk) ... dsb
coba lihat yang biru ....
jadi tidak ada jaminan bahwa yang disebut revolusi ... SELALU DAN PASTI disebut perubahan dari buruk menjadi baik >>>> JANGAN PERNAH PERCAYA dengan kalimat bold underline ini ... karena hasilnya TIDAK SELALU seperti itu
kalau kita langsung percaya pada bold underline sementara hasilnya masih 50-50 ... itu artinya kita gambling ... itu artinya kita mempertaruhkan suatu hal yang sudah jelas untuk dirubah menjadi apapun yang belum jelas
sekali lagi : revolusi BUKAN lawan kata dari ketidak adilan >>> bahwa karena ada ketidak adilan ... maka pasti terjadi revolusi >>> atau baca judul TS
itulah kenapa saya respon kalimat ungu anda setelah itu (yang membawa2 kata ulama)
-------------------------------------------
isaku wrote:dee-nee wrote:isaku wrote:Ulama manapun akan mendukung setiap revolusi ketika pemimpin sudah zolim dan tidak adil. Sebaliknya ulama manapun pasti akan menolak setiap pemberontakan yang berdasarkan nafsu semata dan bukan karena zolimnya penguasa.
ungu : ulama manah ?? ... di Suriah itu ada banyak ulama ... toh mereka berantem juga antara yang pro dan anti Assad ...
apakah yang terjadi di Suriah, Irak, Mesir, Libia dsb adalah revolusi karena zolimnya penguasa ?? belum tentu
kan banyak juga yang bilang ... bla bla bla atas nama revolusi di timteng terjadi karena ada kepentingan pihak luar dalam gerakan revolusi itu sendiri
coba kita tanya kenapa di Irak Saddam bisa jatuh ... sementara raja2 di Arab Saudi dan Emirat santai2 saja sampai sekarang .... kenapa ??
apakah karena Saddam lebih zalim dibanding raja2 arab itu ?? ... kalau menurut saya ga ...
bedanya antara saddam dan raja2 arab itu cuma satu >>> yang satu baik2 dan bersahabat dengan kezaliman itu sendiri (makanya ga ada revolusi) ... sementara yang di hukum gantung menentang si pembuat kezaliman (makanya dia dijatuhkan)
ungu: khayalan terlalu tinggi, terlalu jauh dan terlalu lebar. Setiap tempat punya situasi masing2.
underline : dan setiap tempat ini punya pemimpin-nya masing2 .... pemimpin2 inilah yang mempengaruhi setiap situasi di masing2 tempat
jadi dimana khayalannya ?? ... daripada dituduh berhayal ... mending jawab yang hijau
------------------------------------------
isaku wrote:Kalimat saya itu umum, emang ulama di didepan rumah mb Dee pasti mendukung pemimpin yang zolim?
kalimat ungu anda itu bukan umum dong ah ... tapi ambigu (sekedar dibolak balik untuk membentuk opini) ... karena point kalimat ungu anda tentang ulama ... bukan tentang ulama mendukung atau tidak mendukung pemimpin yang zolim (yang underline)
point kalimat ungu anda adalah "Ulama manapun akan mendukung setiap revolusi dan pemberontakan (yang bukan karena nafsu semata) ... ketika pemimpin sudah zolim dan tidak adil"
nyatanya .... ulama di depan rumah saya ... saya yakin TIDAK AKAN mendukung revolusi dan pemberontakan pada pemerintahan yang sah (dengan alasan apapun - apakah pakai nafsu atau tidak pakai nafsu)
>>> bila pemerintah itu dinilai zolim dan tidak adil sekalipun .. ADA CARA LAIN untuk menolak pemerintah yang seperti itu ... tapi tetap BUKAN dengan cara revolusi atau pemberontakan (seperti kalimat ungu anda)
jadi kalimat ungu anda bukan kalimat umum >>> tapi kalimat "klaim" bahwa ulama manapun PASTI mendukung adanya revolusi/perubahan (yang belum jelas hasilnya seperti apa) ... dengan cara melakukan pemberontakan pada pemerintah yang sah"
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Similar topics
» Soteriologi Salib Bukanlah Jalan Keselamatan menurut Yesus
» NUBUAT ALKITAB : YESUS BUKANLAH ANAK TUHAN, DEMIKIAN JUGA PAULUS BUKANLAH RASUL
» [pemandangan][jalan-jalan] Breathtaking Painted Hills, Oregon - 4K Nature Documentary Film
» [beauty oriental] CAROL'S DIARY #01 "ULTAH BROTHER/VLOG PERTAMA/JALAN-JALAN"
» [pemandangan][jalan-jalan] 4K (Ultra HD) Scenic Drive in Utah - Burr Trail Road (with Music) - 5.5 HRS
» NUBUAT ALKITAB : YESUS BUKANLAH ANAK TUHAN, DEMIKIAN JUGA PAULUS BUKANLAH RASUL
» [pemandangan][jalan-jalan] Breathtaking Painted Hills, Oregon - 4K Nature Documentary Film
» [beauty oriental] CAROL'S DIARY #01 "ULTAH BROTHER/VLOG PERTAMA/JALAN-JALAN"
» [pemandangan][jalan-jalan] 4K (Ultra HD) Scenic Drive in Utah - Burr Trail Road (with Music) - 5.5 HRS
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik