Yesus sering melaksanakan shalat di malam hari
Halaman 1 dari 1 • Share
Yesus sering melaksanakan shalat di malam hari
Dalam agama Islam ada istilah “Qiyamul Lail” yang berarti “berdiri atau berjaga malam”, maksudnya orang yang bangun waktu malam untuk melaksanakan shalat (sambil berdiri, duduk dan sujud) menyembah Allah yang Maha kuasa sambil menanti waktu subuh untuk melaksanakan shoalat subuh berjamaaah di masjid. “Berjaga malam” berarti menghidupkan waktu malam dengan mengisi amalan dzikir, shalat, doa kepada Allah swt.
Orang Islam sudah dianggap bangun/berjaga shalat malam apabila melaksanakan shalat Isya’ dan Shubuh secara berjama’ah. Dalam hal ini Nabi Muhammad Rasulullah saw bersabda : “ Barangsiapa shalat Isya’ berjamaah maka seolah-olah dia telah berjaga-jaga separo malam, dan barangsiapa yang shalat Isya’ dan Fajar/subuh berjamaah maka seolah-olah dia telah berjaga-jaga sepanjang malam”. Terhadap masalah ini Allah telah menetapkan dalam Al Qur’an, “Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa engkau berdiri (shalat) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua, atau sepertiganya dan demikian pula segolongan dari orang-orang yang bersamamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang.” (Q.S. 73 : 20 ).
Nabi Muhammad saw menetapkan bahwa sepertiga malam yang terakhir adalah waktu yang paling diberkati, seperti yang disebutkan dalam sabdanya : “Pada setiap sepertiga malam yang terakhir tiba, Tuhan kita akan turun ke langit yang terdekat dan Ia berfirman, ‘Barangsiapa bertanya kepadakKu maka akan Kujawab, Barangsiapa berdoa maka akan Kukabulkan, barangsiapa yang memohon ampun maka akan Kuampuni!’ ” Dan Allah swt melukiskan orang-orang yang berjaga malam dalam firmanNya, “Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa dengan penuh cemas dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki mereka yang kami berikan. Tak seorang pun mengetahui apa yang disembunyikan bagi mereka berupa berbagai kenikmatan yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan”.
Sehingga yang nanti akan ditemui oleh Isa as, adalah kaum muslimin sedangkan orang Kristen yang mengaku pengikut Isa as tidak akan ditemui Isa, karena mereka tidak mengamalkan perintah Isa as agar bangun malam berdo’a, shalat.
Kaum muslimin yang akan ditemui pertama kali oleh Isa putra Maryam, Rasulullah saw bersabda : “Akan senatiasa ada segolongan dari umatku yang berjuang membela kebenaran dengan memperoleh pertolongan hingga datangnya hari kiamat….Kemudian akan turun Isa putra Maryam ‘alaihissalam, lalu pemimpin mereka berkata (kepada Isa), ‘Silahkan Anda shalat mengimami kami?’ Isa menjawab, ‘Tidak usah, sesungguhnya sebagian kalian adalah pemimpin bagi sebagian yang lain, sebagai kemuliaan dari Allah bagi umat ini”.
Isa as mengatakan dalam injil kepada pengikutnya, “Bangunlah dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu aku dapati sempurna di hadapan Allahku”. . (Wahyu 3 : 2-3)
Hal ini mengisyaratkan bahwa setelah Isa as diangkat ke langit, semua pengikutnya tidak akan mampu melaksanakan tugasnya dengan sempurna, sehingga muncul fitnah. Sebagian pengikutnya mulai menuhankan Isa as (menganggap Isa as adalah Allah), sebagian lagi menganggap Isa as sebagai anak Tuhan. Ini adalah syirik (dalam injil perbuatan syirik dilambangkan dengan percabulan ). Pemahaman ini semakin menguat setelah adanya Paulus orang yahudi yang mengaku Rasul / nabi. Maka tersesatlah orang yang menganggap Isa as adalah Tuhan atau Anak Tuhan. Sedangkan Isa as sendiri mengatakan bahwa dirinya adalah Anak Manusia. Terhadap orang-orang seperti ini, maka Isa as tidak akan turun. Mereka tidak akan ditemui oleh Isa as.
Dalam hal ini, Isa dalam Injil mengisyaratkan bahwa nanti banyak pengikutnya yang tidak setia : “ Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya ? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya, ketika tuannya itu datang. Aku berkata kepadamu : Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya : Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain , dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangka-sangka , dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi ”. (Matius 24 : 45 –51 dengan judul “Perumpamaan tentang hamba yang setia dan hamba yang jahat).
Dari teks di atas menjelaskan bahwa akan banyak pengikut Isa as yang tidak setia, tidak melakukan tugas dengan baik, tidak bersabar, terutama dari orang-orang Kristen keturunan Yahudi dan pendukung-pendukungnya, yaitu sebagian orang Amerika dan Eropa. Sehingga ketika Isa a.s datang lagi, beliau langsung membunuh mereka dan orang-orang munafik. Hal ini akan terjadi di medan Armagedon II. Orang munafik dalam hal ini adalah orang yang mengaku pengikut Isa as, akan tetapi tidak satupun ajaran Isa yang diamalkan misalnya : Pertama, Nasehat Berjaga Malam (dalam tradisi Islam, orang munafik tidak akan bisa bangun/jaga malam, bangunnya selalu kesiangan sehingga tidak bisa shalat subuh); kedua, nasehat agar tidak mabuk dalam pesta pora dunia (tetapi dalam kenyataannya orang-orang Kristen serta tulisan pendeta-pendetanya selalu menganjurkan kemewahan dunia). Sebagaimana Isa telah nasehatkan dalam Injil Lukas 21 : 34-36 berjudul “Nasehat Supaya Berjaga-jaga” :
“Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. ….Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia”.
Dalam Tradisi Islam, terdapat hukum kausal metefisik, yaitu bahwa orang yang tidak bisa berjaga/bangun malam (yaitu tidak bisa shalat shubuh berjamaah) biasanya disebabkan karena dia banyak melakukan dosa, sehingga sangat berat untuk bangun shalat shubuh. Orang yang banyak melakukan dosa disebabkan karena dia terlalu cinta dunia, mabuk oleh pesta pora dunia. Hatinya penuh atau sarat dengan kepentingan dunia. Oleh Karen itu orang yang biasa berjaga malam (menghidupkan shalat malam, minimal shalat shubuh berjamaah di masjid) hanyalah orang-orang pilihan Allah, Orang-orang yang berada dalam jaminan Allah. Orang-orang yang tidak berlebihan dalam kemewahan dunia sehingga dia dijauhkan dari melakukan dosa-dosa besar. Hal ini sesuai dengan nasehat Isa al Masih putra Maryam di atas, yaitu agar jangan mabuk oleh kemewahan dunia sehingga dengan begitu mampu untuk berjaga malam. Hal inilah yang tidak dipahami oleh orang Kristen. Segala puji bagi Allah yang menunjuki kita semua menjadi seorang muslim.
Hamba yang setia adalah yang taat dan melaksanakan segala perintah, yaitu senatiasa berjaga-jaga malam (shalat malam, shalat subuh berjamaah di masjid), tidak mabuk dunia. mereka inilah yang nanti ditemui Isa as dan ditolong dari fitnah terbesar yaitu fitnah Dajjal.
Tanda yang menunjukkan sudah dekatnya Isa as turun ke bumi (untuk yang kedua kali) adalah hidupnya masjid pada malam hari yaitu shalat Subuh berjamaah. Masjid penuh orang untuk shalat subuh. Hari ini masih sedikit umat Islam yang memakmurkan masjid pada waktu subuh, apalagi orang-orang non muslim, mereka masih banyak yang tidur. Maka berdakwah mengajak kaum muslimin agar mereka menegakkan shalat berjamaah adalah suatu pekerjaan yang bernilai besar di mata Allah, karena orang-orang seperti inilah yang merupakan perintis bagi turunnya Nusrotullah / pertolongan Allah berupa kedatangan Isa as di akhir jaman. Janganlah menunggu kedatangan tapi mempersiapkan segala sarana yang menunjang bagi kedatangan. Inilah orang melaksanakan perintah dengan sempurna.
Kedatangan Isa as (Anak Manusia) diibaratkan seperti air bah/banjir pada jaman Nabi Nuh alaihissalam, yang datangnya tak diduga-duga. Pada saat itu ada dua kelompok orang, yaitu yang setia atau beriman kepada Nabi Nuh as sehingga mereka bersedia membangun perahu di tempat yang tidak ada airnya sama sekali, sehingga Nabi Nuh as menjadi buah ejekan (diejek oleh orang yang tak beriman); kelompok yang kedua adalah orang yang tidak bersedia melaksanakan nasehat Nabi Nuh as, bahkan menentangnya. Golongan yang pertama, yang membuat perahu kemudian setelah perahu jadi maka mereka taat kepada perintah Nabinya untuk masuk perahu sambil menunggu-nunggu banjir yang dijanjikan Allah kepada Nuh as. mereka dengan taat dan sabar berjaga-jaga (di dalam perahu) terhadap banjir yang akan datang dengan tak terduga-duga, meraka inilah yang diselamatkan oleh Allah swt. Tetapi orang-orang yang mengabaikan perintah Nuh as, maka mereka dilenyapkan dengan banjir tersebut.
Dalam hal ini Injil Matius 24 : 37-44 yang berjudul Nasehat Supaya Berjaga-jaga disebutkan : “Sebab sebagaimana halnya pada jaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan; kalau ada dua orang perempuan sedang memutar batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuanmu datang”.
“Tetapi ketahuilah ini : Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri datang, sudahlah pasti berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu juga bersiap sedia, karena Anak Manusia (Isa as) datang pada saat yang tidak kamu duga.”
Jadi yang dimaksud menunggu dengan sabar adalah mempersiapkan segala sarana bagi kedatangan air bah/banjir, yaitu dengan membuat perahu, mengisi bahan makanan dan minuman kemudian masuk perahu untuk berjaga-jaga terhadap banjir yang datangnya tak diduga-duga. Inilah orang yang beruntung dan selamat. Sedangkan orang yang mengira bahwa banjir tidak akan datang, sehingga mereka terlena dengan pesona dunia, tidak mau berjaga-jaga, inilah orang yang merugi karena mereka akan ditenggelamkan banjir yang datang dengan tiba-tiba, mereka mati semua tanpa sisa. Yang hidup hanya orang-orang dalam perahu. Inilah realisasi doa Nabi Nuh “Ya Allah jangan sisakan orang-orang kafir di muka bumi ini!” maka Allah mengabulkan doa Nabi-Nya, semua orang kafir mati tanpa sisa. Hal inilah yang nanti akan terjadi pada jaman Isa Al Masih ketika turun lagi ke bumi, semua orang kafir akan mati tanpa sisa, hanya ada dua pilihan saja : Tunduk pada Islam (yang berarti tetap hidup) atau Mati dalam kekafiran, sebuah pilihan yang tak bisa ditawar lagi. Hal ini terjadi pada saat meletusnya Armageddon II.
Hanyalah orang-orang yang memakmurkan masjid yang akan di selamatkan oleh Allah swt. Sebagaimana orang-orang yang masuk perahunya Nabi Nuh as yang selamat, yang tidak masuk perahu akan dibinasakan. Begitu juga saran atau nasehat nabi Isa as agar semua orang yang beriman ‘berjaga-jaga’ pada malam hari, yaitu dengan masuk masjid shalat lima waktu berjamaah, terutama shalat subuh berjamaah, karena nanti Isa a.s akan datang pada waktu menjelang subuh. Sebagaimana yang diberitakan Nabi Muhammad saw. dalam hadits di atas “….Kemudian turunlah Isa Ibnu/putra Maryam, lalu beliau menyeru pada waktu sahur “ . Dalam hadits yang lain Rasulullah saw bersabda : “Bagaimana keadaanmu nanti apabila Putra Maryam telah diturunkan di tengah-tengah kamu, sedangkan Imam kamu adalah dari antara kamu sendiri?”
Alhamdulillah pada saat ini terdapat gerakan dakwah oleh kaum muslimin yang bertujuan mengajak manusia agar memakmurkan masjid-masjid, memakmurkan rumah-rumah Allah sehingga dengan masuk rumah Allah maka manusia akan aman, diselamatkan, dilindungi karena menjadi tamu-tamunya Allah swt sebagaimana firman Allah dalam hadits Qudsi : “Sesungguhnya rumah-rumah-Ku di atas permukaan bumi adalah masjid-masjid, dan sesungguhnya yang menjadi tamu-tamunya adalah orang-orang yang senantiasa memakmurkannya”.
Tidakkah orang-orang Nasrani dan Yahudi memahami hal ini? Hanya kaum Muslimin yang mampu memahami dan mengamalkan. Oleh karena itu setiap kaum Muslimin diwajibkan membaca ayat ini di setiap shalatnya : “Ya Allah tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalannya orang yang kau beri nikmat, (nikmat iman yaitu dari golongan para nabi, shiddiqin, syuhada dan shalihin); bukan jalannya orang yang tersesat (Nasrani) dan Engkau murkai (Yahudi), amin!”
Orang Islam sudah dianggap bangun/berjaga shalat malam apabila melaksanakan shalat Isya’ dan Shubuh secara berjama’ah. Dalam hal ini Nabi Muhammad Rasulullah saw bersabda : “ Barangsiapa shalat Isya’ berjamaah maka seolah-olah dia telah berjaga-jaga separo malam, dan barangsiapa yang shalat Isya’ dan Fajar/subuh berjamaah maka seolah-olah dia telah berjaga-jaga sepanjang malam”. Terhadap masalah ini Allah telah menetapkan dalam Al Qur’an, “Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa engkau berdiri (shalat) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua, atau sepertiganya dan demikian pula segolongan dari orang-orang yang bersamamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang.” (Q.S. 73 : 20 ).
Nabi Muhammad saw menetapkan bahwa sepertiga malam yang terakhir adalah waktu yang paling diberkati, seperti yang disebutkan dalam sabdanya : “Pada setiap sepertiga malam yang terakhir tiba, Tuhan kita akan turun ke langit yang terdekat dan Ia berfirman, ‘Barangsiapa bertanya kepadakKu maka akan Kujawab, Barangsiapa berdoa maka akan Kukabulkan, barangsiapa yang memohon ampun maka akan Kuampuni!’ ” Dan Allah swt melukiskan orang-orang yang berjaga malam dalam firmanNya, “Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa dengan penuh cemas dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki mereka yang kami berikan. Tak seorang pun mengetahui apa yang disembunyikan bagi mereka berupa berbagai kenikmatan yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan”.
Sehingga yang nanti akan ditemui oleh Isa as, adalah kaum muslimin sedangkan orang Kristen yang mengaku pengikut Isa as tidak akan ditemui Isa, karena mereka tidak mengamalkan perintah Isa as agar bangun malam berdo’a, shalat.
Kaum muslimin yang akan ditemui pertama kali oleh Isa putra Maryam, Rasulullah saw bersabda : “Akan senatiasa ada segolongan dari umatku yang berjuang membela kebenaran dengan memperoleh pertolongan hingga datangnya hari kiamat….Kemudian akan turun Isa putra Maryam ‘alaihissalam, lalu pemimpin mereka berkata (kepada Isa), ‘Silahkan Anda shalat mengimami kami?’ Isa menjawab, ‘Tidak usah, sesungguhnya sebagian kalian adalah pemimpin bagi sebagian yang lain, sebagai kemuliaan dari Allah bagi umat ini”.
Isa as mengatakan dalam injil kepada pengikutnya, “Bangunlah dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu aku dapati sempurna di hadapan Allahku”. . (Wahyu 3 : 2-3)
Hal ini mengisyaratkan bahwa setelah Isa as diangkat ke langit, semua pengikutnya tidak akan mampu melaksanakan tugasnya dengan sempurna, sehingga muncul fitnah. Sebagian pengikutnya mulai menuhankan Isa as (menganggap Isa as adalah Allah), sebagian lagi menganggap Isa as sebagai anak Tuhan. Ini adalah syirik (dalam injil perbuatan syirik dilambangkan dengan percabulan ). Pemahaman ini semakin menguat setelah adanya Paulus orang yahudi yang mengaku Rasul / nabi. Maka tersesatlah orang yang menganggap Isa as adalah Tuhan atau Anak Tuhan. Sedangkan Isa as sendiri mengatakan bahwa dirinya adalah Anak Manusia. Terhadap orang-orang seperti ini, maka Isa as tidak akan turun. Mereka tidak akan ditemui oleh Isa as.
Dalam hal ini, Isa dalam Injil mengisyaratkan bahwa nanti banyak pengikutnya yang tidak setia : “ Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya ? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya, ketika tuannya itu datang. Aku berkata kepadamu : Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya : Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain , dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangka-sangka , dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi ”. (Matius 24 : 45 –51 dengan judul “Perumpamaan tentang hamba yang setia dan hamba yang jahat).
Dari teks di atas menjelaskan bahwa akan banyak pengikut Isa as yang tidak setia, tidak melakukan tugas dengan baik, tidak bersabar, terutama dari orang-orang Kristen keturunan Yahudi dan pendukung-pendukungnya, yaitu sebagian orang Amerika dan Eropa. Sehingga ketika Isa a.s datang lagi, beliau langsung membunuh mereka dan orang-orang munafik. Hal ini akan terjadi di medan Armagedon II. Orang munafik dalam hal ini adalah orang yang mengaku pengikut Isa as, akan tetapi tidak satupun ajaran Isa yang diamalkan misalnya : Pertama, Nasehat Berjaga Malam (dalam tradisi Islam, orang munafik tidak akan bisa bangun/jaga malam, bangunnya selalu kesiangan sehingga tidak bisa shalat subuh); kedua, nasehat agar tidak mabuk dalam pesta pora dunia (tetapi dalam kenyataannya orang-orang Kristen serta tulisan pendeta-pendetanya selalu menganjurkan kemewahan dunia). Sebagaimana Isa telah nasehatkan dalam Injil Lukas 21 : 34-36 berjudul “Nasehat Supaya Berjaga-jaga” :
“Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. ….Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia”.
Dalam Tradisi Islam, terdapat hukum kausal metefisik, yaitu bahwa orang yang tidak bisa berjaga/bangun malam (yaitu tidak bisa shalat shubuh berjamaah) biasanya disebabkan karena dia banyak melakukan dosa, sehingga sangat berat untuk bangun shalat shubuh. Orang yang banyak melakukan dosa disebabkan karena dia terlalu cinta dunia, mabuk oleh pesta pora dunia. Hatinya penuh atau sarat dengan kepentingan dunia. Oleh Karen itu orang yang biasa berjaga malam (menghidupkan shalat malam, minimal shalat shubuh berjamaah di masjid) hanyalah orang-orang pilihan Allah, Orang-orang yang berada dalam jaminan Allah. Orang-orang yang tidak berlebihan dalam kemewahan dunia sehingga dia dijauhkan dari melakukan dosa-dosa besar. Hal ini sesuai dengan nasehat Isa al Masih putra Maryam di atas, yaitu agar jangan mabuk oleh kemewahan dunia sehingga dengan begitu mampu untuk berjaga malam. Hal inilah yang tidak dipahami oleh orang Kristen. Segala puji bagi Allah yang menunjuki kita semua menjadi seorang muslim.
Hamba yang setia adalah yang taat dan melaksanakan segala perintah, yaitu senatiasa berjaga-jaga malam (shalat malam, shalat subuh berjamaah di masjid), tidak mabuk dunia. mereka inilah yang nanti ditemui Isa as dan ditolong dari fitnah terbesar yaitu fitnah Dajjal.
Tanda yang menunjukkan sudah dekatnya Isa as turun ke bumi (untuk yang kedua kali) adalah hidupnya masjid pada malam hari yaitu shalat Subuh berjamaah. Masjid penuh orang untuk shalat subuh. Hari ini masih sedikit umat Islam yang memakmurkan masjid pada waktu subuh, apalagi orang-orang non muslim, mereka masih banyak yang tidur. Maka berdakwah mengajak kaum muslimin agar mereka menegakkan shalat berjamaah adalah suatu pekerjaan yang bernilai besar di mata Allah, karena orang-orang seperti inilah yang merupakan perintis bagi turunnya Nusrotullah / pertolongan Allah berupa kedatangan Isa as di akhir jaman. Janganlah menunggu kedatangan tapi mempersiapkan segala sarana yang menunjang bagi kedatangan. Inilah orang melaksanakan perintah dengan sempurna.
Kedatangan Isa as (Anak Manusia) diibaratkan seperti air bah/banjir pada jaman Nabi Nuh alaihissalam, yang datangnya tak diduga-duga. Pada saat itu ada dua kelompok orang, yaitu yang setia atau beriman kepada Nabi Nuh as sehingga mereka bersedia membangun perahu di tempat yang tidak ada airnya sama sekali, sehingga Nabi Nuh as menjadi buah ejekan (diejek oleh orang yang tak beriman); kelompok yang kedua adalah orang yang tidak bersedia melaksanakan nasehat Nabi Nuh as, bahkan menentangnya. Golongan yang pertama, yang membuat perahu kemudian setelah perahu jadi maka mereka taat kepada perintah Nabinya untuk masuk perahu sambil menunggu-nunggu banjir yang dijanjikan Allah kepada Nuh as. mereka dengan taat dan sabar berjaga-jaga (di dalam perahu) terhadap banjir yang akan datang dengan tak terduga-duga, meraka inilah yang diselamatkan oleh Allah swt. Tetapi orang-orang yang mengabaikan perintah Nuh as, maka mereka dilenyapkan dengan banjir tersebut.
Dalam hal ini Injil Matius 24 : 37-44 yang berjudul Nasehat Supaya Berjaga-jaga disebutkan : “Sebab sebagaimana halnya pada jaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan; kalau ada dua orang perempuan sedang memutar batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuanmu datang”.
“Tetapi ketahuilah ini : Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri datang, sudahlah pasti berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu juga bersiap sedia, karena Anak Manusia (Isa as) datang pada saat yang tidak kamu duga.”
Jadi yang dimaksud menunggu dengan sabar adalah mempersiapkan segala sarana bagi kedatangan air bah/banjir, yaitu dengan membuat perahu, mengisi bahan makanan dan minuman kemudian masuk perahu untuk berjaga-jaga terhadap banjir yang datangnya tak diduga-duga. Inilah orang yang beruntung dan selamat. Sedangkan orang yang mengira bahwa banjir tidak akan datang, sehingga mereka terlena dengan pesona dunia, tidak mau berjaga-jaga, inilah orang yang merugi karena mereka akan ditenggelamkan banjir yang datang dengan tiba-tiba, mereka mati semua tanpa sisa. Yang hidup hanya orang-orang dalam perahu. Inilah realisasi doa Nabi Nuh “Ya Allah jangan sisakan orang-orang kafir di muka bumi ini!” maka Allah mengabulkan doa Nabi-Nya, semua orang kafir mati tanpa sisa. Hal inilah yang nanti akan terjadi pada jaman Isa Al Masih ketika turun lagi ke bumi, semua orang kafir akan mati tanpa sisa, hanya ada dua pilihan saja : Tunduk pada Islam (yang berarti tetap hidup) atau Mati dalam kekafiran, sebuah pilihan yang tak bisa ditawar lagi. Hal ini terjadi pada saat meletusnya Armageddon II.
Hanyalah orang-orang yang memakmurkan masjid yang akan di selamatkan oleh Allah swt. Sebagaimana orang-orang yang masuk perahunya Nabi Nuh as yang selamat, yang tidak masuk perahu akan dibinasakan. Begitu juga saran atau nasehat nabi Isa as agar semua orang yang beriman ‘berjaga-jaga’ pada malam hari, yaitu dengan masuk masjid shalat lima waktu berjamaah, terutama shalat subuh berjamaah, karena nanti Isa a.s akan datang pada waktu menjelang subuh. Sebagaimana yang diberitakan Nabi Muhammad saw. dalam hadits di atas “….Kemudian turunlah Isa Ibnu/putra Maryam, lalu beliau menyeru pada waktu sahur “ . Dalam hadits yang lain Rasulullah saw bersabda : “Bagaimana keadaanmu nanti apabila Putra Maryam telah diturunkan di tengah-tengah kamu, sedangkan Imam kamu adalah dari antara kamu sendiri?”
Alhamdulillah pada saat ini terdapat gerakan dakwah oleh kaum muslimin yang bertujuan mengajak manusia agar memakmurkan masjid-masjid, memakmurkan rumah-rumah Allah sehingga dengan masuk rumah Allah maka manusia akan aman, diselamatkan, dilindungi karena menjadi tamu-tamunya Allah swt sebagaimana firman Allah dalam hadits Qudsi : “Sesungguhnya rumah-rumah-Ku di atas permukaan bumi adalah masjid-masjid, dan sesungguhnya yang menjadi tamu-tamunya adalah orang-orang yang senantiasa memakmurkannya”.
Tidakkah orang-orang Nasrani dan Yahudi memahami hal ini? Hanya kaum Muslimin yang mampu memahami dan mengamalkan. Oleh karena itu setiap kaum Muslimin diwajibkan membaca ayat ini di setiap shalatnya : “Ya Allah tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalannya orang yang kau beri nikmat, (nikmat iman yaitu dari golongan para nabi, shiddiqin, syuhada dan shalihin); bukan jalannya orang yang tersesat (Nasrani) dan Engkau murkai (Yahudi), amin!”
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: Yesus sering melaksanakan shalat di malam hari
sekilas info...
16:15 Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"
16:16 Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"
16:17 Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.
16:15 Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"
16:16 Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"
16:17 Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: Yesus sering melaksanakan shalat di malam hari
kbbi
salat/sa·lat/ n Isl 1 rukun Islam kedua, berupa ibadah kepada Allah Swt., wajib dilakukan oleh setiap muslim mukalaf, dengan syarat, rukun, dan bacaan tertentu, dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam; 2 doa kepada Allah;
sholat juga berarti doa kepada TUHAN, apakah Islam pernah berdoa Bapa kami atau pernah berdoa kepada AllahBapa
11:25 Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.
11:26 Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.
11:27 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.
QS 21:56 Ibrahim berkata: "Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan langit dan bumi yang telah menciptakannya: dan aku termasuk orang-orang yang dapat memberikan bukti atas yang demikian itu".
jika umat Islam menyembah ALLOH SWT sebenarnya mereka menyembah ALLAH BAPA
salat/sa·lat/ n Isl 1 rukun Islam kedua, berupa ibadah kepada Allah Swt., wajib dilakukan oleh setiap muslim mukalaf, dengan syarat, rukun, dan bacaan tertentu, dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam; 2 doa kepada Allah;
sholat juga berarti doa kepada TUHAN, apakah Islam pernah berdoa Bapa kami atau pernah berdoa kepada AllahBapa
11:25 Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.
11:26 Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.
11:27 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.
QS 21:56 Ibrahim berkata: "Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan langit dan bumi yang telah menciptakannya: dan aku termasuk orang-orang yang dapat memberikan bukti atas yang demikian itu".
jika umat Islam menyembah ALLOH SWT sebenarnya mereka menyembah ALLAH BAPA
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Similar topics
» Misteri Tanggal 25 Desember, Hari Kelahiran Yesus?
» Keutamaan Shalat Malam
» 11 September Ternyata hari Kelahiran Yesus ?
» apakah Yesus tahu kapan hari kiamat?
» 25 Desember, Hari Kelahiran Yesus. Benarkah Demikian?
» Keutamaan Shalat Malam
» 11 September Ternyata hari Kelahiran Yesus ?
» apakah Yesus tahu kapan hari kiamat?
» 25 Desember, Hari Kelahiran Yesus. Benarkah Demikian?
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik