Rois Syuriah PBNU: Muslim dan non muslim berhak jadi pemimpin

https://www.merdeka.com/politik/rois-syuriah-pbnu-muslim-dan-non-muslim-berhak-jadi-pemimpin.html

Menurut dia, ramainya perdebatan mengenai pemimpin yang dikaitkan dengan SARA lebih karena tidak memahami tafsir dan asbabunnuzul dari ayat yang dijadikan dalil. Seperti ayat 51 Surat Al-Maidah, kata dia, merujuk tafsir terdahulu, yang dimaksud bukanlah untuk pemimpin seperti gubernur. Melainkan karena konteks saat itu yang sedang dalam kondisi perang.

ya,makanya islam itu ajaran RASIS..masak jaman perang dimaukkan ke dlm kitab suci yg
mestinyajadi teladan selamanya.

ISLAM agama yg selalu jadi polemik

gayatri wrote:https://www.merdeka.com/politik/rois-syuriah-pbnu-muslim-dan-non-muslim-berhak-jadi-pemimpin.html

Menurut dia, ramainya perdebatan mengenai pemimpin yang dikaitkan dengan SARA lebih karena tidak memahami tafsir dan asbabunnuzul dari ayat yang dijadikan dalil. Seperti ayat 51 Surat Al-Maidah, kata dia, merujuk tafsir terdahulu, yang dimaksud bukanlah untuk pemimpin seperti gubernur. Melainkan karena konteks saat itu yang sedang dalam kondisi perang.

ya,makanya islam itu ajaran RASIS..masak jaman perang dimaukkan ke dlm kitab suci yg
mestinyajadi teladan selamanya.

ISLAM agama yg selalu jadi polemik

justru anda yang tinggal di planet alien ...

merah : sekarang juga bukannya masih banyak perang dimana2 ?? >>> jaman perang juga bukan namanya ??

bawa sini suatu jaman dimana tidak ada perang didalamnya

Tafsir sebagian kalangan muslim ttg bbrp ayat Al Quran:
a. bukanlah "Allah/Al Quran menyatakan bhw non muslim tidak berhak menjabat kedudukan sbg pemimpin (ie; pejabat tanfidz di negara RI)"
b. melainkan "Allah/Al Quran melarang umat muslim mengambil/memilih non muslim menjabat kedudukan sbg pemimpin (ie; pejabat tanfidz di negara RI)"

Pengertian poin b tidak sama dgn poin a.

Jadi menurut saya dari sudut pandang tafsiran versi kalangan muslim tersebut diatas:
- tidak bisa dikatakan bhw menurut tafsir tsb: non-muslim tidak berhak menjabat kedudukan sbg pemimpin (ie; pejabat tanfidz di negara RI)
- bisa dikatakan bhw menurut tafsir tsb: muslim tidak berhak memilih non-muslim menjabat kedudukan sbg pemimpin (ie; pejabat tanfidz di negara RI) sebab hukum bagi umat muslim tuk memilih muslim menjabat menjabat kedudukan sbg pemimpin (ie; pejabat tanfidz di negara RI) adalah wajib, sedangkan yg sebaliknya itu hukumnya haram.

Adapun kalau konteksnya ialah konstitusi, maka jelas bhw non-muslim berhak menjabat kedudukan sbg pemimpin (ie; pejabat tanfidz di negara RI)


Kesimpulannya: baik dari kacamata tafsir termaksud maupun dari kacamata konsitusi; non muslim berhak menjabat kedudukan sbg pemimpin (ie; pejabat tanfidz di negara RI)

@atas,
berarti kalau islam melarang muslim makan babi,
minuman keras,judi,maka utk kafir gak apa melakukan
semuanya? seperti malaysia yg halalkan judi utk non muslim.gitu? artinya WTS dan tempat prostitusi boleh asal utk non muslim.ya gak? kan Quran gak larang.