FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?  - Page 2 Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?  - Page 2 Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?

Halaman 2 dari 3 Previous  1, 2, 3  Next

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?  - Page 2 Empty Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?

Post by dee-nee Sun Oct 09, 2016 11:25 am

First topic message reminder :

sambungan dari sini : http://www.laskarislam.com/t10272-syariat-tarekat-hakikat-dan-makrifat-itu-satu#197091

Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”? (bag 1)

Beberapa bulan yang lalu di depan Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh terdapat sebuah spanduk berukuran besar, bertuliskan kata  “SYARIAT ISLAM KUNCI SELAMAT DUNIA AKHIRAT”, setiap lewat depan mesjid kebanggaan masyarakat Aceh itu saya merasa terganggu dengan spanduk tersebut, bukan karena ukuran spanduknya  tapi isi sepanduk tersebut menjadi bahan renungan saya.

Benarkah dengan “Syariat Islam” bisa selamat dunia akhirat? Bukankah “Syariat” itu hanyalah makna lain dari peraturan atau Hukum, apa mungkin orang-orang kelak di akhirat bisa selamat hanya dengan melaksanakan Syariat nya saja.

Kepada seorang teman saya mengatakan, “andai spanduk itu isinya ISLAM KUNCI SELAMAT DUNIA AKHIRAT, itu lebih tepat”.

Kenapa? Karena Islam itu bukan hanya syariatnya saja, tapi ada Tharerat, Hakikat dan Makrifat.

Rasulullah bersabda :

Assyariati ‘ahwali,

Attariqati ‘Af’ali

Alhaqiqati ‘Awwali

Almarifati assirri

Artinya:

Syariat itu adalah perkataanku

Tahrikat itu adalah perbuatanku

Hakikat itu adalah kediamanku

Makriat itu adalah rahasiaku.

Saidi Syekh Dermoga Barita Raja Muhammad Syukur Al-Khalidi pernah mengatakan bahwa Islam itu ibarat kelapa mempunyai lapisan-lapisan, begitu juga Islam mempunyai lapisan-lapisan atau tahapan-tahapan yang mesti dilalui agar menjadi Islam Kaffah.

Disinilah letak kekeliruan sebagian besar umat Islam yang sedang eforia menuntut ditegakkan syariat Islam, mereka lupa bahwa Islam yang bermakna “Selamat” itu mencakup 4 paket yang mesti diambil secara keseluruhan.

Melaksanakan seluruh hukum-hukum Islam, Berpakaian secara Islami, berdagang secara Islam dan lain sebagainya itu merupakan syariat artinya kita baru melaksanakan ¼ dari Islam, masih kurang ¾ lagi.

Awaluddini Makrifatullah, artinya : awal ber agama adalah mengenal Allah, kalau sampai detik ini kita belum mengenal Allah sudah pasti kita belum digolongkan kepada orang beragama, belumlah kita Islam. Nah!?!

Mengenal Allah harus dengan sebenar kenal, orang-orang sufi mengartikan Makrifatullah dengan “Berjumpa Allah” .

Sudahkah kita “berjumpa dengan Allah”?

Siapakah yang kita temui dalam shalat? Jawabnya Allah, kalau kita teruskan pertanyaan,  “Allah yang mana?” Bagaimana Dia?

Tidak serupa dengan makluk, yang mana Dia?

Orang yang belum sampai ke tahap makrifat jika shalat pasti lalai, artinya seluruh pikirannya tidak fokus, yang di ingat tidak lain  masalah hidupnya.

Orang yang lalai dalam shalat diancam Neraka Wail, wah bagaimana ini? Udah capek-capek shalat eh masuk Neraka.

Nah, disinilah letak kekalahan ummat Islam sebagaimana yang telah disampaikan oleh Prof. Dr. Saidi Syekh Khadirun Yahya MA, M.Sc dalam pidatonya, kebanyakan ummat Islam tidak lagi mempunyai “Tali” ke Tuhan. (Baca Pidato Prof. Dr. Saidi Syekh Khadirun Yahya MA, M.Sc dalam katagori “Tasauf“)

Bisakah orang bermakrifat tanpa melalui hakikat dan thareqat ?

Jawabnya, MUSTAHIL!

Orang yang belum masuk thareqat tidak akan mungkin bisa mencapai hakikat apa lagi Makrifat.

Apa itu thareqat? Apa itu Hakikat dan apa pula Makrifat?

Melalui tulisan bersambung ini akan kami bahas secara satu bersatu, mulai dari Syariat sampai kepada Makrifat, dengan harapan tidak lain agar seluruh ummat Islam sadar dan terbuka hijabnya agar tidak lagi mengikuti propaganda orang-orang orientalis melalui paham wahabi nya yang mendiskreditkan Tharekat dan ilmu tasawwuf, menuduh orang-orang sufi sebagai ahli bid’ah. Karena Makrifat merupakan sumber power dalam Islam yang amat ditakuti oleh musuh-musuh Islam.

Insya Allah, atas karunia dan kudrah dari Allah SWT,  berkat syafaat Rasulullah SAW beserta ahli Silsilah Tharekat Naqsyabandi terutama kepada Maha Guru kami yang selalu menuntun kami kejalan Nya, akan kami bahas secara tuntas.

Source : https://sufimuda.net/2008/04/17/sudahkah-saya-ber-islam-kaffah-bag-1/

-----------------------------------------------------

Sudahkah Saya ber “ISLAM KAFFAH”? (bag 2)

SYARIAT

Syariat bisa disebut syir’ah. Artinya secara bahasa adalah sumber air mengalir yang didatangi manusia atau binatang untuk minum. Perkataan “syara’a fiil maa’i” artinya datang ke sumber air mengalir atau datang pada syari’ah.

Kemudian kata tersebut digunakan untuk pengertian hukum-hukum Allah yang diturunkan untuk manusia.

Kata “syara’a” berarti memakai syari’at. Juga kata “syara’a” atau “istara’a” berarti membentuk syari’at atau hukum. Dalam hal ini Allah berfirman, “Untuk setiap umat di antara kamu (umat Nabi Muhammad dan umat-umat sebelumnya) Kami jadikan peraturan (syari’at) dan jalan yang terang.” [QS. Al-Maidah (5): 48]

“Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syari’at (peraturan) tentang urusan itu (agama), maka ikutilah syari’at itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang yang tidak mengetahui.” [QS. Al-Maidah (5): 18].

“Allah telah mensyari’atkan (mengatur) bagi kamu tentang agama sebagaimana apa yang telah diwariskan kepada Nuh.” [QS. Asy-Syuuraa (42): 13].

Sedangkan arti syari’at menurut istilah adalah “maa anzalahullahu li ‘ibaadihi minal ahkaami ‘alaa lisaani rusulihil kiraami liyukhrijan naasa min dayaajiirizh zhalaami ilan nuril bi idznihi wa yahdiyahum ilash shiraathil mustaqiimi.” Artinya, hukum-hukum (peraturan) yang diturunkan Allah swt. melalui rasul-rasulNya yang mulia, untuk manusia, agar mereka keluar dari kegelapan ke dalam terang, dan mendapatkan petunjuk ke jalan yang lurus.

Jika ditambah kata “Islam” di belakangnya, sehingga menjadi frase Syari’at Islam (asy-syari’atul islaamiyatu), istilah bentukan ini berarti, ” maa anzalahullahu li ‘ibaadihi minal ahkaami ‘alaa lisaani sayyidinaa muhammadin ‘alaihi afdhalush shalaati was salaami sawaa-un akaana bil qur-ani am bisunnati rasuulillahi min qaulin au fi’lin au taqriirin.” Maksudnya, syari’at Islam adalah hukum-hukum peraturan-peraturan) yang diturunkan Allah swt. untuk umat manusia melalui Nabi Muhammad saw. baik berupa Al-Qur’an maupun Sunnah Nabi yang berwujud perkataan, perbuatan, dan ketetapan, atau pengesahan.

Terkadang syari’ah Islam juga dimaksudkan untuk pengertian Fiqh Islam. Jadi, maknanya umum, tetapi maksudnya untuk suatu pengertian khusus. Ithlaaqul ‘aammi wa yuraadubihil khaashsh (disebut umum padahal dimaksudkan khusus).

Mengerjakan syariat itu diartikan sebagai mengerjakan amal badaniah dengan segalan hukum-hukum : shalat, puasa, zakat dan haji.  Dalam syariat, apabila seseorang mengerjakan shalat dan sudah ada wudhu, telah menghadap ke Kiblat, ber-Takbiratul Ihram, membaca Al-Fatihah, Rukuk dan Sujud dan sampai dengan Taslim, maka oleh syariat dianggap shalatnya telah sempurna. Tujuan utama syariat itu adalah membangun kehidupan manusia atas dasar amar ma’ruf dan nahi munkar.

Syariat membagi ma’ruf  dalam 3 katagori :

1.      Fardhu atau wajib, Suatu perbuatan yang telah dituntut oleh syara’ (Allah swt.) dengan bentuk tuntutan keharusan. Hukum perbuatan ini harus dikerjakan. Bagi yang mengerjakan mendapat pahala dan bagi yang meninggalkan mendapat siksa. Contohnya, puasa Ramadhan adalah wajib. Sebab, nash yang dipakai untuk menuntut perbuatan ini adalah menunjukkan keharusan. “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa.” [QS. Al-Baqarah (2): 183]

2.      Sunnat atau mustahab Mandub adalah mengutamakan untuk dikerjakan daripada ditinggalkan, tanpa ada keharusan. Yang mengerjakannya mendapat pahala, yang meninggalkannya tidak mendapat siksa, sekalipun ada celaan. Mandub biasa disebut sunnah, baik sunnah muakkadah (yang dikuatkan) atau ghairu (tidak) muakkadah (mustahab).

3.      Mubah atau harus adalah mengutamakan ditinggalkan daripada dikerjakan, dengan tidak ada unsur keharusan. Misalnya, terlarang shalat di tengah jalan. Yang melaksanakannya tidak mendapat dosa sekalipun terkadang mendapat celaan

Selanjutnya Syariat membagi munkarat menjadi dua katagori :

1.      Haram adalah sesutu yang telah dituntut oleh syara’ (Allah swt.) untuk ditinggalkan dengan bentuk tuntutan keharusan. Hukumnya bila dikerjakan adalah batal dan yang mengerjakannya mendapat siksa. Contohnya, tuntutan meninggalkan berzina, tuntutan meninggalkan makan bangkai, darah, dan daging babi.

2.      Makruf adalah mengutamakan ditinggalkan daripada dikerjakan, dengan tidak ada unsur keharusan. Misalnya, terlarang shalat di tengah jalan. Yang melaksanakannya tidak mendapat dosa sekalipun terkadang mendapat celaan.

Pembagian Syari’at Islam

Hukum yang diturunkan melalui Nabi Muhammad saw. untuk segenap manusia dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

1. Ilmu Tauhid, yaitu hukum atau peraturan-peraturan yang berhubungan dengan dasar-dasar keyakinan agama Islam, yang tidak boleh diragukan dan harus benar-benar menjadi keimanan kita. Misalnya, peraturan yang berhubungan dengan Dzat dan Sifat Allah swt. yang harus iman kepada-Nya, iman kepada rasul-rasul-Nya, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan iman kepada hari akhir termasuk di dalamnya kenikmatan dan siksa, serta iman kepada qadar baik dan buruk. Ilmu tauhid ini dinamakan juga Ilmi Aqidah atau Ilmu Kalam.

2. Ilmu Akhlak, yaitu peraturan-peraturan yang berhubungan dengan pendidikan dan penyempurnaan jiwa. Misalnya, segala peraturan yang mengarah pada perlindungan keutamaan dan mencegah kejelekan-kejelekan, seperti kita harus berbuat benar, harus memenuhi janji, harus amanah, dan dilarang berdusta dan berkhianat.

3. Ilmu Fiqh, yaitu peraturan-peraturan yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya dan hubungan manusia dengan sesamanya. Ilmu Fiqh mengandung dua bagian: pertama, ibadah, yaitu yang menjelaskan tentang hukum-hukum hubungan manusia dengan Tuhannya. Dan ibadah tidak sah (tidak diterima) kecuali disertai dengan niat. Contoh ibadah misalnya shalat, zakat, puasa, dan haji. Kedua, muamalat, yaitu bagian yang menjelaskan tentang hukum-hukum hubungan antara manusia dengan sesamanya. Ilmu Fiqh dapat juga disebut Qanun (undang-undang).

Definisi Fiqh Islam

Fiqh menurut bahasa adalah tahu atau paham sesuatu. Hal ini seperti yang bermaktub dalam surat An-Nisa (4) ayat 78, “Maka mengapa orang-orang itu (munafikin) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan (pelajaran dan nasihat yang diberikan).”

Nabi Muhammad saw. bersabda, “Barangsiapa dikehendaki Allah kebaikan, maka Allah akan memahamkannya di dalam perkara agama.”

Kata Faqiih adalah sebutan untuk seseorang yang mengetahui hukum-hukum syara’ yang berhubungan dengan perbuatan orang mukallaf, hukum-hukum tersebut diambil dari dalil-dalilnya secara terperinci.

Fiqh Islam menurut istilah adalah ilmu pengetahuan tentang hukum-hukum Allah atas perbuatan orang-orang mukallaf, hukum itu wajib atau haram dan sebagainya. Tujuannya supaya dapat dibedakan antara wajib, haram, atau boleh dikerjakan.

Ilmu Fiqh adalah diambil dengan jalan ijtihad. Ibnu Khaldun dalam Muqaddimah-nya menulis, Fiqh adalah pengetahuan tentang hukum-hukum Allah, di dalam perbuatan-perbuatan orang mukallaf (yang dibebani hukum) seperti wajib, haram, sunnah, makruh, dan mubah. Hukum-hukum itu diambil dari Al-Qur’an dan Sunnah serta dari sumber-sumber dalil lain yang ditetapkan Allah swt. Apabila hukum-hukum tersebut dikeluarkan dari dali-dalil tersebut, maka disebut Fiqh.

Para ulama salaf (terdahulu) dalam mengeluarkan hukum-hukum dari dalil-dalil di atas hasilnya berbeda satu sama lain. Perbedaan ini adalah suatu keharusan. Sebab, pada umumnya dalil-dalil adalah dari nash (teks dasar) berbahasa Arab yang lafazh-lafazhnya (kata-katanya) menunjukkan kepada arti yang diperselisihkan di antara mereka.

Fiqh Islam terbagi menjadi enam bagian:
1. Bagian Ibadah, yaitu suatu bagian yang membicarakan hukum-hukum yang dipakai untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. dan untuk mengagungkan kebesaran-Nya, seperti shalat, zakat, puasa, dan haji.
2. Bagian Ahwal Syakhshiyah (al-ahwaalu asy-syakhsyiyyatu), yaitu suatu bagian yang membicarakan hukum-hukum yang berhubungan dengan pembentukan dan pengaturan keluarga dan segala akibat-akibatnya, seperti perkawinan, mahar, nafkah, perceraian (talak-rujuk), iddah, hadhanah (pemeliharaan anak), radha’ah (menyusui), warisan, dan lain-lain. Oleh kebanyakan para mujtahidin, bagian kedua ini dimasukkan ke dalam bagian mu’amalah.
3. Bagian Mu’amalah (hukum perdata), yaitu suatu bagian yang membicarakan hukum-hukum yang mengatur harta benda hak milik, akad (kontrak atau perjanjian), kerjasama sesama orang seperti jual-beli, sewa menyewa (ijarah), gadai (rahan), perkonsian (syirkah), dan lain-lain yang mengatur urusan harga benda seseorang, kelompok, dan segala sangkut-pautnya seperti hak dan kekuasaan.
4. Bagian Hudud dan Ta’zir (hukum pidana), yaitu bagian yang membicarakan hukum-hukum yang berhubungan dengan kejahatan, pelanggaran, dan akibat-akibat hukumnya.
5. Bagian Murafa’at (hukum acara), yaitu bagian yang membicarakan hukum-hukum yang mengatur cara mengajukan perkara, perselisihan, penuntutan, dan cara-cara penetapkan suatu tuntutan yang dapat diterima, dan cara-cara yang dapat melindungi hak-hak seseorang.
6. Bagian Sirra wa Maghazi (hukum perang), yaitu bagian yang membicarakan hukum-hukum yang mengatur peperangan antar bangsa, mengatur perdamaian, piagam perjanjian, dokumen-dokumen dan hubungan-hubungan umat Islam dengan umat bukan Islam.

Jadi, Fiqh Islam adalah konsepsi-konsepsi yang diperlukan oleh umat Islam untuk mengatur kepentingan hidup mereka dalam segala segi, memberikan dasar-dasar terhadap tata administrasi, perdagangan, politik, dan peradaban. Artinya, Islam memang bukan hanya akidah keagamaan semata-mata, tapi akidah dan syariat, agama dan negara, yang berlaku sepanjang masa dan sembarang tempat.

Dalam Al-Qur’an ada 140 ayat yang secara khusus memuat hukum-hukum tentang ibadah, 70 ayat tentang ahwal syakhshiyah, 70 ayat tentang muamalah, 30 ayat tentang uqubah (hukuman), dan 20 ayat tentang murafa’at. Juga ada ayat-ayat yang membahas hubungan politik antara negara Islam dengan yang bukan Islam. Selain Al-Qur’an, keenam tema hukum tersebut di atas juga diterangkan lewat hadits-hadits Nabi. Sebagian hadits menguatkan peraturan-peraturan yang ada dalam ayat-ayat Al-Qur’an, sebagian ada yang memerinci karena Al-Qur’an hanya menyebutkan secara global, dan sebagian lagi menyebutkan suatu hukum yang tidak disebutkan dala mAl-Qur’an. Maka, fungsi hadits adalah sebagai keterangan dan penjelasan terhadap nash-nash (teks) Al-Qur’an yang dapat memenuhi kebutuhan (kepastian hukun) kaum muslimin.

Petunjuk-petunjuk tersebut diatas memberikan pegangan yang kuat bagi setiap manusia untuk dapat pengertian dalam membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah. Petunjuk-petunjuk itu mengikat manusia sebagai kewajiban moral dalam segala sikap hidupnya. Dalam mengerjakan haram dan makruh, kemaksiatan atau kejahatan, semua itu dipandang sebagai dosa dan balasannya adalah Neraka.

Peraturan-peraturan yang di atur dalam syariat berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah yang merupakan sumber hukum-hukum Islam untuk keselamatan manusia, untuk ketertiban dan ketenangan hidup di dunia.  Tetapi menurut Ahli Sufi, bahwa syariat itu baru merupakan tingkat pertama dalam menuju jalan kepada Tuhan.

Sebagaimana Ilmu Tasawuf menerangkan bahwa syariat Islam itu hanya berupa peraturan-peraturan belaka.  Thariqat lah yang merupakan perbuatan untuk melaksanakan syariat itu. Apabila “Syariat” dan “Thariqat” itu sudah dapat dikuasai maka lahirlah “Hakikat” yang tidak lain daripada perbaikan keadaan dan ahwal, sedangkan tujuan terakhir adalah “Makrifat” yaitu mengenal Allah dengan sebenar-benarnyanya, berjumpa dengan Allah dan mencintaiNya.

Kesimpulan

Syariat merupakan ilmu mengenal jenis perintah sedangkan Thariqat/Hakekat adalah ilmu pengenalan sang “PEMBERI PERINTAH”

Setelah kita mengetahui hukum-hukum dan segala perintahNya maka tujuan hakiki hidup adalah mengenal sang “PEMBERI PERINTAH”, menghadirkan DIA disetiap ibadah, baik Shalat, Puasa, Zakat maupun haji, karena tanpa “hadir” DIA maka seluruh ibadah kita akan sia-sia karena Iblis beserta bala tentaranya akan selalu menyusup dalam hati untuk membuat kita lalai tidak khusuk dan akhirnya shalat kita di ancam dengan Neraka Wail.

Sungguh amat sia-sia ibadah yang kita kerjakan, Shalat kita kosong, puasa kita sia-sia, zakat kita tidak bermakna dan haji kita menjadi hampa karena tidak ada ruh spiritual Islam.  Ketika naik haji menjadi tamu Allah tidak pernah kita berjumpa dengan sang ‘TUAN RUMAH”, maka penyair Islam Hamzah Fanshuri  pernah menulis dalam Syairnya : Pergi ke Mekkah mencari  ALLAH, Pulang ke Rumah Bertemu  DIA

Ketika melakukan shalat untuk menghambakan diri tidak mengenal siapa yang disembah, padahal perintah Shalat tidak lain adalah untuk mengingat DIA, bagaimana mungkin kita bisa mengingat sesuatu yang belum kita kenal?

Dalam sebuah hadist Rasulullah pernah bersabda bahwa ada dua hal yang amat disenangi bagi orang yang berpuasa yaitu Bertemu Tuhannya dan Berbuka. Artinya seseorang yang tidak “berjumpa” Tuhan ketika berbuka puasa tidak memiliki makna dari puasanya.

Mudah-mudahan Allah SWT akan selalu menuntun dan membimbing kita kejalan yang diridhaiNya, Amin

source : tinggal klik "newer entry" dari link diatas


Terakhir diubah oleh dee-nee tanggal Tue Oct 11, 2016 10:16 am, total 1 kali diubah
dee-nee
dee-nee
LETNAN KOLONEL
LETNAN KOLONEL

Female
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182

Kembali Ke Atas Go down


Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?  - Page 2 Empty Re: Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?

Post by njlajahweb Tue Oct 11, 2016 8:50 am

siapa yang bertelinga hendaklah dia mendengar bagi hati yang mau mendengar, inilah renungan tingkat tinggi
njlajahweb
njlajahweb
BANNED
BANNED

Female
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119

Kembali Ke Atas Go down

Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?  - Page 2 Empty Re: Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?

Post by dee-nee Tue Oct 11, 2016 9:19 am

njlajahweb wrote:Kedaulatan TUHAN bisa diibaratkan sebagai Wajah TUHAN, karena seharusnya hati kita lebih memandang KedaulatanNYA dari pada berkat dan janjiNYA

ini bisa berarti bahwa ditolong atau tidak ditolong TUHAN tetap mencintai DIA,

mendapat musibah atau tidak, (seperti saat sebelum atau sesudah beribadah, misalnya) tetap mencintai DIA,

TUHAN sedang melindungi atau tidak, tetap mencintai DIA,

TUHAN sedang memberkati atau tidak, tetap mencintai DIA,


juga bahwa permintaan pada TUHAN dikabulkan atau tidak, tetap pula mencintai DIA, dsb

yang merah setuju

2 good 2 good

sisanya .... mungkin muslim lain bisa ngerti apa yang dimaksud "Tuhan sedang ..."
saya bukan tidak ngerti ... tapi mungkin buat saya agak "aneh" saja kalimat "Tuhan sedang ...."

tapi saya setuju secara keseluruhan

----------------------------------------------------------------

njlajahweb wrote:niat jahat vs niat baik hanya bagi orang yang sebenarnya tidak beriman, tapi bagi orang beriman TUHAN selalu berniat baik apapun yang DIA perbuat, walau tidak baik secara logika.

1:12 Pada waktu itu Aku akan menggeledah Yerusalem dengan memakai obor dan akan menghukum orang-orang yang telah mengental seperti anggur di atas endapannya dan yang berkata dalam hatinya: TUHAN tidak berbuat baik dan tidak berbuat jahat!

saya ga masuk ke kalimat "orang beriman" dst .... tapi buat saya ... Tuhan itu tidak punya niat atau kepentingan apa2 pada manusia (apakah itu jahat atau baik)

yang saya percaya adalah niat manusia terhadap/kepada Tuhan (artinya manusia melakukan sesuatu dengan niat karena Tuhan) ... jadi saya ga percaya Tuhan punya niat pada manusia

tapi ... ya mungkin Tuhan memang punya "niat" pada manusia >>> artinya walaupun saya ga percaya ... saya ga menyalahkan bila ada yang seperti itu ... karena semua itu memang rahasia Tuhan

---------------------------------------------------------

njlajahweb wrote:HadiratNYA adalah kedamaian hati juga rasa hati yang tidak pernah mau menyalahkan TUHAN walau dalam badai yang DIA izinkan walau orang itu benar dihadapan TUHAN(seperti Ayub)

jadi

njlajahweb wrote:Q
Dlm setiap ibadah, apa yg harus dihadirkan ?.
T
kedamaian hati juga rasa hati yang tidak pernah mau menyalahkan TUHAN walau dalam badai yang DIA izinkan walau orang itu benar dihadapan TUHAN

begitu maksudnya ??
dee-nee
dee-nee
LETNAN KOLONEL
LETNAN KOLONEL

Female
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182

Kembali Ke Atas Go down

Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?  - Page 2 Empty Re: Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?

Post by njlajahweb Tue Oct 11, 2016 9:24 am

Tuhan sedang ?
mengapa?

contoh TUHAN sedang tidak melindungi?
mengapa?
karena ketika TUHAN sedang tidak melindungi itu berarti bahwa belum waktuNYA TUHAN waktunya TUHAN tidak selalu sama dengan waktunya manusia

jadi ketika ada orang yang mati martir karena TUHAN tidak sedang melindungi, jangan sampai menyalahkan TUHAN, jangan mengatakan bahwa TUHAN tidak sanggup melindungi

banyak orang mempercayai keMahaan TUHAN, tapi dibungkus dengan dominasi keegoisan, sehingga banyak manusia salah paham dengan TUHAN

mereka pikir TUHAN MahaKuasa lalu TUHAN akan selalu melindingi mereka, padahal ujian TUHAN bisa dalam bentuk apa saja, bisa dalam bentuk TUHAN tidak sedang melindungi, mengapa. Karena TUHAN lebih tahu kapan DIA akan menyatakan KeMahaanNYA, bukan selalu berdasar waktunya manusia, tapi selalu berdasar waktuNYA DIA


Terakhir diubah oleh njlajahweb tanggal Tue Oct 11, 2016 9:39 am, total 6 kali diubah
njlajahweb
njlajahweb
BANNED
BANNED

Female
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119

Kembali Ke Atas Go down

Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?  - Page 2 Empty Re: Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?

Post by njlajahweb Tue Oct 11, 2016 9:26 am

Q
tapi ... ya mungkin Tuhan memang punya "niat" pada manusia >>> artinya walaupun saya ga percaya ... saya ga menyalahkan bila ada yang seperti itu ... karena semua itu memang rahasia Tuhan
T
bagus Sayangku...paling tidak engkau sudah mendekati


Terakhir diubah oleh njlajahweb tanggal Tue Oct 11, 2016 9:30 am, total 1 kali diubah
njlajahweb
njlajahweb
BANNED
BANNED

Female
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119

Kembali Ke Atas Go down

Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?  - Page 2 Empty Re: Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?

Post by njlajahweb Tue Oct 11, 2016 9:28 am

Q
begitu maksudnya ??
T
ya, seharusnya begitu, itu adalah Hadirat TUHAN dari dalam hati manusia yang tulus
njlajahweb
njlajahweb
BANNED
BANNED

Female
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119

Kembali Ke Atas Go down

Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?  - Page 2 Empty Re: Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?

Post by njlajahweb Tue Oct 11, 2016 9:52 am

Q
yang merah setuju
T
salut untukmu Say...
bahkan tidak semua Kristen bisa seperti itu bahkan lagi tidak semua pendeta bisa seperti itu


Terakhir diubah oleh njlajahweb tanggal Tue Oct 11, 2016 9:53 am, total 1 kali diubah
njlajahweb
njlajahweb
BANNED
BANNED

Female
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119

Kembali Ke Atas Go down

Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?  - Page 2 Empty Re: Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?

Post by dee-nee Tue Oct 11, 2016 9:53 am

njlajahweb wrote:Tuhan sedang ?
mengapa?

contoh TUHAN sedang tidak melindungi?
mengapa?
karena ketika TUHAN sedang tidak melindungi itu berarti bahwa belum waktuNYA TUHAN .... waktunya TUHAN tidak selalu sama dengan waktunya manusia


jadi ketika ada orang yang mati martir karena TUHAN tidak sedang melindungi, jangan sampai menyalahkan TUHAN

yang merah ... hmmm coba diskusi dengan muslim lain dulu deh .... buat saya masih "aneh" kalimat ini ... tapi mungkin muslim lain ngerti dan setuju dengan anda .... saya tunggu penjelasan mereka saja

sisanya : orang yang niat mati martir karena Tuhan ... tidak akan mungkin menyalahkan Tuhan
jadi bila ada orang yang menyalahkan Tuhan ... artinya dia tidak mati martir karena Tuhan ... mungkin niat karena hal2 lain

kalau niat-nya sudah bukan karena Tuhan .... trus ngapain nyalahin Tuhan ?? ya salah dia lah ... tanggun jawab sendiri

----------------------------------------

njlajahweb wrote:Q
tapi ... ya mungkin Tuhan memang punya "niat" pada manusia >>> artinya walaupun saya ga percaya ... saya ga menyalahkan bila ada yang seperti itu ... karena semua itu memang rahasia Tuhan
T
bagus Sayangku...paling tidak engkau sudah mendekati

ga ... ga mendekati ... saya orangnya cukup kekeuh kok ... toh nyatanya semua juga 50-50 >>> kan yang merah

yang saya percaya adalah niat manusia terhadap/kepada Tuhan (artinya manusia melakukan sesuatu dengan niat karena Tuhan) ... jadi saya ga percaya Tuhan punya niat pada manusia (apakah itu niat baik atau niat jahat)

yang saya maksud tidak menyalahkan (diatas) ... ya artinya terserah keyakinan masing2 orang

piss piss

--------------------------------------------------------

njlajahweb wrote:Q
begitu maksudnya ??
T
ya, seharusnya begitu, itu adalah Hadirat TUHAN dari dalam hati manusia yang tulus

njlajahweb wrote:Q
Dlm setiap ibadah, apa yg harus dihadirkan ?.
T
kedamaian hati juga rasa hati yang tidak pernah mau menyalahkan TUHAN walau dalam badai yang DIA izinkan walau orang itu benar dihadapan TUHAN

yang saya bingung dengan uraian anda .... kenapa ya selalu ada kata "menyalahkan" Tuhan ... padahal ga ada satupun niat atau pikiran dalam diri saya saja deh (apakah itu berdoa, beribadah, beraktivitas, berpikir, dsb) ... untuk 'menyalahkan' Tuhan

kan saya sudah jelaskan diatas ...

dee-nee wrote:segala hal yang terjadi itu adalah sebab akibat yang tercangkup dalam hukum dan system Tuhan

hati menjadi tenang bila kita ikhlas dengan segala hal yang menimpa kita (karena yang merah) ... bahwa manusia dan semesta alam hanya bagian dari system dan hukum itu sendiri ... bahwa manusia dan semesta alam hanya sekecil debu dibanding kebesaran Tuhan

ikhlas itu ya ikhlas ... ga pake menyalah2kan ... kalaupun mau menyalahkan ... ya salahkan diri sendiri (kalau memang kesusahan terjadi karena diri kita) .... kalau bukan karena kita ... ya ga menyalah2kan juga ... wong sudah begitu system dan hukum yang disediakan >>> mau gimana ??

biru : biasanya masing2 muslim punya "pengalaman" spiritual-nya sendiri2 tentang sholat dan ibadah mereka

jadi kalau sudah begini ... agak susah untuk "diteorikan"
dee-nee
dee-nee
LETNAN KOLONEL
LETNAN KOLONEL

Female
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182

Kembali Ke Atas Go down

Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?  - Page 2 Empty Re: Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?

Post by njlajahweb Tue Oct 11, 2016 9:56 am

Q
jadi bila ada orang yang menyalahkan Tuhan ... artinya dia tidak mati martir karena Tuhan ... mungkin niat karena hal2 lain

T
betul, barang siapa yang takut kehilangan nyawa maka dia tidak akan mendapatkanya
njlajahweb
njlajahweb
BANNED
BANNED

Female
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119

Kembali Ke Atas Go down

Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?  - Page 2 Empty Re: Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?

Post by njlajahweb Tue Oct 11, 2016 9:58 am

ketika TUHAN mengizinkan untuk mati martir, ada sebagian dari mereka yang tidak rela hatinya, namun ada sebagian mereka yang rela hatinya


Terakhir diubah oleh njlajahweb tanggal Tue Oct 11, 2016 10:03 am, total 1 kali diubah
njlajahweb
njlajahweb
BANNED
BANNED

Female
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119

Kembali Ke Atas Go down

Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?  - Page 2 Empty Re: Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?

Post by njlajahweb Tue Oct 11, 2016 10:00 am

mengapa saya sering berkata jangan menyalahkan TUHAN, karena banyak sekali orang beriman tapi hatinya menyalahkan TUHAN, karena mereka pikir TUHAN selalu membelai dan selalu mengabulkan doa mereka, mereka lupa bahwa TUHAN bukan babu yang harus menuruti setiap kemauan manusia


Terakhir diubah oleh njlajahweb tanggal Tue Oct 11, 2016 10:04 am, total 1 kali diubah
njlajahweb
njlajahweb
BANNED
BANNED

Female
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119

Kembali Ke Atas Go down

Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?  - Page 2 Empty Re: Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?

Post by njlajahweb Tue Oct 11, 2016 10:01 am

walaupun dalam logikaku TUHAN bisa terhitung Maha jahat
namun dalam iman dihatiku TUHAN selalu berniat baik dan tidak pernah berniat jahat, itu adalah MUTLAK bagiku.

dan jika tidak ada yang beriman demikian, maka aku akan tetap berdiri sendiri untuk selamanya dengan imanku, walau tak ada yang manusia yang lain disisiku dan aku akan tetap menyanyikan nyanyian yang terindah untukNYA dari hatiku yang terdalam. walau tidak selalu indah bersamaNYA.
njlajahweb
njlajahweb
BANNED
BANNED

Female
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119

Kembali Ke Atas Go down

Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?  - Page 2 Empty Re: Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?

Post by dee-nee Tue Oct 11, 2016 10:13 am

njlajahweb wrote:Q
yang merah setuju
T
salut untukmu Say...
bahkan tidak semua Kristen bisa seperti itu bahkan lagi tidak semua pendeta bisa seperti itu

biru : lah memang saya kristen ?? .... colek dikit ah

piss  piss

awalnya ini kan ya

dee-nee wrote:
njlajahweb wrote:Kedaulatan TUHAN bisa diibaratkan sebagai Wajah TUHAN, karena seharusnya hati kita lebih memandang KedaulatanNYA dari pada berkat dan janjiNYA

yang merah setuju

2 good 2 good

justru yang merah ini saya lihat dari versi kristen anda ... tapi dalam sudut pandang saya (sebagai muslim)

ya jatuhnya seperti yang dikatakan bung Azed sebelumnya

Azed wrote:Dari kesimpulan artikel diatas, sequence yg saya tangkep : syariat dulu baru hakekat.
Setahu saya, koq stepingnya kebalik ya.

Sepanjang sejarah pengajaran para nabi yg bisa di pelajari dari Al Qur’an maupun Bible, hal pertama dan utama yg disampaikan kpd umat adalah membangun keimanan. Ketika keimanan sudah terbangun, betapapun sederhananya, barulah syariat disampaikan sesuai dg tingkat keimanannya.

berkat dan janji Nya dalam kalimat anda ... saya samakan dengan syariat (aturan dan perintah2) Allah .... Kedaulatan-Nya = Hakekat

artinya ... ketika muslim melakukan syariat ... niat (atau "hati") hanya ditujukan karena Kedaulatan-Nya
dee-nee
dee-nee
LETNAN KOLONEL
LETNAN KOLONEL

Female
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182

Kembali Ke Atas Go down

Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?  - Page 2 Empty Re: Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?

Post by njlajahweb Tue Oct 11, 2016 10:15 am

KedaulatanNYA=MakrifatNYA
njlajahweb
njlajahweb
BANNED
BANNED

Female
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119

Kembali Ke Atas Go down

Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?  - Page 2 Empty Re: Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?

Post by njlajahweb Tue Oct 11, 2016 10:19 am

barang siapa yang berbuat baik hanya karena dia ingin mendapat suatu yang baik dari TUHAN dalam pandangan manusia itu sendiri, maka manusia itu akan berpotensi besar menjadi pemberontak latin dihadapan TUHAN
njlajahweb
njlajahweb
BANNED
BANNED

Female
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119

Kembali Ke Atas Go down

Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?  - Page 2 Empty Re: Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?

Post by njlajahweb Tue Oct 11, 2016 10:21 am

sampai sini dulu Sayang...besok disambung lagi kalau nggak lupa
njlajahweb
njlajahweb
BANNED
BANNED

Female
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119

Kembali Ke Atas Go down

Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?  - Page 2 Empty Re: Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?

Post by dee-nee Tue Oct 11, 2016 10:25 am

njlajahweb wrote:KedaulatanNYA=MakrifatNYA

saya nyontek aja ya ... ngambil dari tulisan orang

Makrifat artinya mengenal Allah secara yakin atau melihat Allah dengan mata hati, sekaligus merupakan ujung perjalanan dari segala ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh kaum sufi.

kalau saya "menyederhanakannya" ... makrifat itu artinya segala2nya .... nabi Ibrahim adalah "founding father" ma’rifatullah (orang yang pertama kali mengajarkan bahwa segala2nya karena Allah) ... beliau bahkan sanggup mengorbankan anaknya sendiri karena Allah (ini diluar eyel2an antara Ismail atau Ishak ya)

dee-nee
dee-nee
LETNAN KOLONEL
LETNAN KOLONEL

Female
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182

Kembali Ke Atas Go down

Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?  - Page 2 Empty Re: Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?

Post by njlajahweb Wed Oct 12, 2016 10:43 am

inti dari makrifat(dlm taraf manusia)
adalah niatan hati yang mau merelakan apa yang paling dicintai ketika yang paling dicintai itu diambil oleh TUHAN(tanpa hatinya sedikitpun menyalahkan TUHAN, bahkan hatinya tetap memuji TUHAN) tanpa mengabaikan usaha lahir batin untuk tetap bertanggungjawab pada semua dimana kita mempunyai ikatan rasa tanggungjawab dengan cara-cara yang tidak keluar dari hatinurani

NB:
yang paling dicintai dalam hati manusia biasanya yang paling ditakuti manusia, saat itu diambil oleh TUHAN
beberapa contohnya adalah, atau bisa jadi itu adalah:

harga diri
anak
istri
ibu
ayah
kakek
nenek
sahabat
orang lain yang engkau segani
harta
pacar
kedudukan
barang kesayangan
barang berharga
jerihpayah
pekerjaan
dll

memang hal seperti ini termasuk renungan tingkat tinggi dalam taraf manusia karena memerlukan persiapan mental tingkat tinggi juga,
tapi dengan demikian kalian bisa menjadi orang-orang yang militan yang solid dan akan menghasilkan iman yang berkualitas tinggkat tinggi, tak akan pernah hancur walau diterjang badai sekeras apapun. hanya jenis orang-orang seperti inilah yang menjadi milik pusaka TUHAN.
njlajahweb
njlajahweb
BANNED
BANNED

Female
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119

Kembali Ke Atas Go down

Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?  - Page 2 Empty Re: Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?

Post by abu hanan Wed Nov 16, 2016 4:24 pm

mohon ijin TS..mo coret2 disini boleh?terkait kaffah dan ada contoh aktual untuk itu..
boleh?
abu hanan
abu hanan
GLOBAL MODERATOR
GLOBAL MODERATOR

Male
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224

Kembali Ke Atas Go down

Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?  - Page 2 Empty Re: Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?

Post by dee-nee Wed Nov 16, 2016 5:22 pm

abu hanan wrote:mohon ijin TS..mo coret2 disini boleh?terkait kaffah dan ada contoh aktual untuk itu..
boleh?

silahkan mbah abu .... sesuai uraian TS juga di thread http://www.laskarislam.com/t10272-syariat-tarekat-hakikat-dan-makrifat-itu-satu#197091

catatan : saya membawa artikel ini bukan untuk memberi legitimasi bahwa artikel diatas sudah pasti benar .... anggap saja saya hanya memberi "kail" untuk dipikirkan benar dan salah-nya menurut pandangan masing2 pembaca

karena benar atau salah ... link dan artikel diatas sifatnya relatif ... toh yang disebut kebenaran hakiki juga hanya milik Allah SWT

>>> saya pun (mungkin juga karena sudah jadi kebiasaan) ... banyak uraian2 di link itu yang saya tolak kecuali ada penjelasan lebih lanjut (padahal katanya kalau bicara sufi ... manusia lebih baik menghindari debat ya) ... hehehehehe

saya bawa link itu ... karena jumlah comment-nya lumayan banyak (artinya banyak dibaca orang) ... dan link juga bukan termasuk link gratisan (jadi lumayanlah ya ... status-nya lebih kredibel dibanding link gratisan)

tapi balik ke merah ... dan kenapa saya menulis merah .... karena saya mau lanjut ke artikel2 lain dari link yang sama

thread ini adalah lanjutan thread tentang "Syariat, Tarekat, Hakikat dan Makrifat itu SATU" mbah ... jadi aturan TS berlaku sama di kedua thread ... hehehe

2 good 2 good
dee-nee
dee-nee
LETNAN KOLONEL
LETNAN KOLONEL

Female
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182

Kembali Ke Atas Go down

Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?  - Page 2 Empty Re: Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?

Post by abu hanan Thu Nov 17, 2016 11:06 am

terima kasih bu TS hehehe..
--------------------------
terkait dengan kasus yang menjadi trending topik,ada baiknya memulai kaffah itu dari ;


1.“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah (kebenarannya) dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. (Al-Hujurat: 6)
asbabun nuzul wrote:
sebab turun ayat karena peristiwa berita bohong yang harus diteliti kebenarannya dari seorang Al-Walid bin Uqbah bin Abi Mu’ith tatkala ia diutus oleh Rasulullah untuk mengambil dana zakat dari Suku Bani Al-Musththaliq yang dipimpin waktu itu oleh Al-Harits bin Dhirar seperti dalam riwayat Imam Ahmad. Al-Walid malah menyampaikan laporan kepada Rasulullah bahwa mereka enggan membayar zakat, bahkan berniat membunuhnya, padahal ia tidak pernah sampai ke perkampungan Bani Musththaliq. Kontan Rasulullah murka dengan berita tersebut dan mengutus Khalid untuk mengklarifikasi kebenarannya, sehingga turunlah ayat ini mengingatkan bahaya berita palsu yang coba disebarkan oleh orang fasik yang hampir berakibat terjadinya permusuhan antar sesama umat Islam saat itu.

terbayang dan terpikir oleh sayah pada bulan lalu,lembaga ulama memanggil yang bersangkutan untuk memberi keterangan dalam lingkup terbatas..melakukan klarifikasi dan membuat kesimpulan..

tentu ada tata krama yang mestinya diperhatikan pada saat meminta keterangan..nabi musa dan harun adalah contoh dalam urusan ini..beliau berdua hidup di bawah pimpinan firaun,seorang yang kafir..mereka tidak ada instruksi untuk kudeta,sekalipun bani israil berjumlah sedikit dan tanpa persenjataan tapi mudah bagi allah untuk fayakun.
dan kudeta bukanlah solusi terbaik menurut allah di masa itu..

thaha 44
فَقولا لَهُ قَولًا لَيِّنًا لَعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَو يَخشىٰ

maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut”.


menjadi elok,perdamaian akan tercapai tanpa kekerasan..
Ali bin Abi Thalib pernah berkata,
لا يصلح للناس إلا أمير عادل أو جائر ، فأنكروا قوله : أو جائر فقال : نعم يؤمن السبيل ، ويمكن من إقامة الصلوات ، وحج البيت
“Masyarakat tidak bisa jadi baik jika hidup tanpa pemimpin, baik pemimpin tersebut adalah orang yang sholih ataupun orang yang zalim.” Ada yang menyanggah beliau terkait dengan kalimat ‘ataupun orang yang zalim. ‘Ali menjelaskan, “Bahkan dengan sebab penguasa yang zalim jalan-jalan terasa aman, rakyat bisa dengan tenang mengerjakan shalat dan berhaji ke Ka’bah.” (Tafsir Al Kabir wa Mafatih Al Ghaib karya Muhammad Ar Razi 13: 204).



(bersambung)
abu hanan
abu hanan
GLOBAL MODERATOR
GLOBAL MODERATOR

Male
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224

Kembali Ke Atas Go down

Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?  - Page 2 Empty Re: Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?

Post by njlajahweb Thu Nov 17, 2016 12:05 pm

sekilas info...
http://kbbi.web.id/zalim

za·lim a bengis; tidak menaruh belas kasihan; tidak adil; kejam;

men·za·limi v menindas; menganiaya; berbuat sewenang-wenang terhadap;

men·za·lim·kan v menzalimi;

ke·za·lim·an n kebengisan; kekejaman; ketidakadilan
njlajahweb
njlajahweb
BANNED
BANNED

Female
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119

Kembali Ke Atas Go down

Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?  - Page 2 Empty Re: Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?

Post by njlajahweb Thu Nov 17, 2016 12:23 pm

sekilas info...
Qs 5:9  (5:8) Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.


Terakhir diubah oleh njlajahweb tanggal Thu Nov 17, 2016 5:00 pm, total 1 kali diubah
njlajahweb
njlajahweb
BANNED
BANNED

Female
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119

Kembali Ke Atas Go down

Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?  - Page 2 Empty Re: Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?

Post by abu hanan Thu Nov 17, 2016 2:54 pm

abu hanan wrote:terima kasih bu TS hehehe..
--------------------------
terkait dengan kasus yang menjadi trending topik,ada baiknya memulai kaffah itu dari ;


1.“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah (kebenarannya) dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. (Al-Hujurat: 6)
asbabun nuzul wrote:
sebab turun ayat karena peristiwa berita bohong yang harus diteliti kebenarannya dari seorang Al-Walid bin Uqbah bin Abi Mu’ith tatkala ia diutus oleh Rasulullah untuk mengambil dana zakat dari Suku Bani Al-Musththaliq yang dipimpin waktu itu oleh Al-Harits bin Dhirar seperti dalam riwayat Imam Ahmad. Al-Walid malah menyampaikan laporan kepada Rasulullah bahwa mereka enggan membayar zakat, bahkan berniat membunuhnya, padahal ia tidak pernah sampai ke perkampungan Bani Musththaliq. Kontan Rasulullah murka dengan berita tersebut dan mengutus Khalid untuk mengklarifikasi kebenarannya, sehingga turunlah ayat ini mengingatkan bahaya berita palsu yang coba disebarkan oleh orang fasik yang hampir berakibat terjadinya permusuhan antar sesama umat Islam saat itu.

terbayang dan terpikir oleh sayah pada bulan lalu,lembaga ulama memanggil yang bersangkutan untuk memberi keterangan dalam lingkup terbatas..melakukan klarifikasi dan membuat kesimpulan..

tentu ada tata krama yang mestinya diperhatikan pada saat meminta keterangan..nabi musa dan harun adalah contoh dalam urusan ini..beliau berdua hidup di bawah pimpinan firaun,seorang yang kafir..mereka tidak ada instruksi untuk kudeta,sekalipun bani israil berjumlah sedikit dan tanpa persenjataan tapi mudah bagi allah untuk fayakun.
dan kudeta bukanlah solusi terbaik menurut allah di masa itu..

thaha 44
فَقولا لَهُ قَولًا لَيِّنًا لَعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَو يَخشىٰ

maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut”.


menjadi elok,perdamaian akan tercapai tanpa kekerasan..
Ali bin Abi Thalib pernah berkata,
لا يصلح للناس إلا أمير عادل أو جائر ، فأنكروا قوله : أو جائر فقال : نعم يؤمن السبيل ، ويمكن من إقامة الصلوات ، وحج البيت
“Masyarakat tidak bisa jadi baik jika hidup tanpa pemimpin, baik pemimpin tersebut adalah orang yang sholih ataupun orang yang zalim.” Ada yang menyanggah beliau terkait dengan kalimat ‘ataupun orang yang zalim. ‘Ali menjelaskan, “Bahkan dengan sebab penguasa yang zalim jalan-jalan terasa aman, rakyat bisa dengan tenang mengerjakan shalat dan berhaji ke Ka’bah.” (Tafsir Al Kabir wa Mafatih Al Ghaib karya Muhammad Ar Razi 13: 204).



(bersambung)
hendaknya setiap orang,baik itu ulama,pemerintah dan seluruh muslim merenungi sebuah hadits ;
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tatkala Allah menciptakan para makhluk, Dia menulis dalam kitab-Nya, yang kitab itu terletak di sisi-Nya di atas ‘Arsy, “Sesungguhnya rahmat-Ku lebih mengalahkan kemurkaan-Ku.” (HR. Bukhari no. 6855 dan Muslim no. 2751)

panggilah mereka yang bersalah baik sengaja maupun tidak sengaja dengan lembut..
bicaralah dengan martabat dan harga diri..artinya disini posisikanlah diri kita sejajar dengan lawan bicara..
rangkullah mereka..

lantas pertanyaan berlanjut,bagaimana dengan para kriminal?kalau manusia kriminal adalah kejahatan dalam tindakan dan bila sudah akut maka bicara sudah tidak diperlukan lagi..

sebagian orang berpikir,nanti musuh islam atau orang non muslim akan berpikir kaum muslim dan islam adalah sekelompok orang lemah yang diajarin untuk lemah..
lalu bagaimana kaffah untuk menyikapi hal ini?
monggo..ngopi dulu supaya tidak gagal melek
ehmm
abu hanan
abu hanan
GLOBAL MODERATOR
GLOBAL MODERATOR

Male
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224

Kembali Ke Atas Go down

Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?  - Page 2 Empty Re: Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?

Post by dee-nee Thu Nov 17, 2016 4:01 pm

saya nunggu yang lain dulu ya mbah ...

piss
dee-nee
dee-nee
LETNAN KOLONEL
LETNAN KOLONEL

Female
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182

Kembali Ke Atas Go down

Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?  - Page 2 Empty Re: Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?

Post by abu hanan Sun Nov 20, 2016 3:31 pm

sembari nunggu inspirasi nulis..sementara saya kopas dulu buat KSPI yang rencananya demo tanggal 25 Nopember dengan tema arogansi kekuasaan -->> ntar juga bawa "ahok" lagi..hadew..

said iqbal..tolong renungkan gambar berikut ;

Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?  - Page 2 Cw3sSz8UQAAyFy7
abu hanan
abu hanan
GLOBAL MODERATOR
GLOBAL MODERATOR

Male
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224

Kembali Ke Atas Go down

Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?  - Page 2 Empty Re: Sudahkah Saya Ber “ISLAM KAFFAH”?

Post by Sponsored content


Sponsored content


Kembali Ke Atas Go down

Halaman 2 dari 3 Previous  1, 2, 3  Next

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik