FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

Benarkah Nabi Isa DIGANTI dengan STUNTMEN...??? Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

Benarkah Nabi Isa DIGANTI dengan STUNTMEN...??? Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Benarkah Nabi Isa DIGANTI dengan STUNTMEN...???

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

Benarkah Nabi Isa DIGANTI dengan STUNTMEN...??? Empty Benarkah Nabi Isa DIGANTI dengan STUNTMEN...???

Post by mang odoy Sat Dec 24, 2011 2:01 am

Membahas Surah An-Nisa 157 emang tidak ada habis habisnya...
Ada 2 kata yang selama ini DISALAHARTIKAN yang menyebabkan polemik berkepanjangan dikalangan umat Islam sendiri.

Kedua Kata itu adalah ;

1. SYUBIHA
2. SHALABUU

Kalow kemarin...saya MENITIKBERATKAN pada pembahasan kata SHALABUU..dimana kata WA MA SHALABUU HU....MEREKA TIDAK MENYALIBNYA....sudah diartikan bahwa MEREKA TIDAK NANGKRINGIN NABI ISA DI TIANG JEMURAN/KAYU PALANG/LAMBANG AGAMA KRISEN....dan saya sudah mengupas tuntas masalah tersebut, kalowpun ada yang kurang puas, saya masih terus akan "membuka pintu" untuk mendiskusikannya.

Kali ini...saya akan membahas kata SYUBIHA , yang mana banyak diartikan bahwa kata ini berarti NABI ISA DIGANTI DENGAN STUNTMEN. Secara pembahasan Nahwu Sorof...kata ini sudah dibahas oleh saudara kita yang CUKUP MUMPUNI dalam bidang ini...anda sekalian bisa mengikuti debat beliow ini...disini...


Disini..saya hanya akan membuktikan bahwa SANDARAN HUKUM MUSLIM BERFAHAM STUNTMEN akan pengertian kata SYUBIHA=DIGANTI DENGAN STUNTMEN...hanyalah Hadist dari Ibnu Abbas...yang menceritakan Nabi Isa di Basecamp bareng murid muridnya sebelum penangkapan dirinya oleh tentara Romawi....lalu Ajian Abrakadabra dikeluarin dan si Yudas yang DISERUPAKAN PERSIS dengan Nabi Isa....si Yudas ini yang ditangkap sampe dieksekusi di Tiang Jemuran..sementara Isa binti Maryam...NGACIR KE LANGIT ninggalin semua tanggung jawabnya sebagai seorang Nabi yang diutus untuk umatnya yaitu Bani Israel..dan kelak jelang kiamat..kasak kusuk mau jadi HAKIM YANG ADIL...dalam rangka MENGADILI kaumnya yang telah menuhankan beliow....dongeng sebelum bobo....GOKIL abis.

Makanya..tret ini akhirnya saya luncurkan...untuk menjawab :

1. Muslim berfaham Stuntmen yang mana dengan faham ini sebenernya secara tidak sadar telah mendiskreditkan Nabi Isa, seorang Nabi Mulia anggota Ulul Azmi dengan Banci Kaleng yang tidak bertanggung jawab.

2. Tuduhan Manusia Kristen khususnya KRISTEN TRINITAS...yang telah menuduh Al-Quran INKONSISTEN dengan An-Nisa 157.


Bagaimana selanjutnya..???


...tubikontinyu..
avatar
mang odoy
KAPTEN
KAPTEN

Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86

Kembali Ke Atas Go down

Benarkah Nabi Isa DIGANTI dengan STUNTMEN...??? Empty Re: Benarkah Nabi Isa DIGANTI dengan STUNTMEN...???

Post by mang odoy Sat Dec 24, 2011 2:26 am

Okeh..kita lanjutin..

An-Nisa 157

وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَـكِن شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُواْ فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِّنْهُ مَا لَهُم بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلاَّ اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِيناً

waqawlihim innaa qatalnaa almasiiha 'iisaa ibna maryama rasuula allaahi wamaa qataluuhu wamaa shalabuuhu walaakin syubbiha lahum wa-inna alladziina ikhtalafuu fiihi lafii syakkin minhu maa lahum bihi min 'ilmin illaa ittibaa'a alzhzhanni wamaa qataluuhu yaqiinaan

Ada beberapa Terjemahan dari kata SYUBIHA diatas..saya ambil dari sini :

http://corpus.quran.com/translation.jsp?chapter=4&verse=157

Sahih International:
.....but [another] was made to resemble him to them. ...

Pickthall:
....., but it appeared so unto them; ....

Yusuf Ali:
...., but so it was made to appear to them, ....

Shakir:
..... but it appeared to them so (like Isa) .....

Muhammad Sarwar:
.....They, in fact, murdered someone else by mistake. .....

Mohsin Khan:
....., but the resemblance of 'Iesa (Jesus) was put over another man (and they killed that man), ...

Arberry:
....only a likeness of that was shown to them. .....

Dan yang paling NGETREND di endonesa adalah yang ini...

DEPAG RI :
...tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan 'Isa bagi mereka...


Selidik punya selidik..ternyata Terjemahan kata SYUBIHA=DIGANTI STUNMEN ini banyak BERSANDARKAN pada hadist berikut..

"...Ketika Allah ingin mengangkat Isa -’alaihis salam- ke langit, beliau pun keluar menuju para sahabatnya dan ketika itu dalam rumah terdapat 12 orang sahabat al Hawariyyun. Beliau keluar menuju mereka dan kepala beliau terus meneteskan air. Lalu Isa mengatakan, “Sesungguhnya di antara kalian ada yang mengkufuriku sebanyak 12 kali setelah ia beriman padaku.” Kemudian Isa berkata lagi, “Ada di antara kalian yang akan diserupakan denganku. Ia akan dibunuh karena kedudukanku. Dia pun akan menjadi teman dekatku.” Kemudian di antara para sahabat beliau tadi yang masih muda berdiri, lantas Isa mengatakan, “Duduklah engkau.” Kemudian Isa kembali lagi pada mereka, pemuda tadi pun berdiri kembali. Isa pun mengatakan, “Duduklah engkau.” Kemudian Isa datang lagi ketiga kalinya dan pemuda tadi masih tetap berdiri dan ia mengatakan, “Aku, wahai Isa.” “Betulkah engkau yang ingin diserupakan denganku?” ujar Nabi Isa. Kemudian pemuda tadi diserupakan dengan Nabi Isa.

Isa pun diangkat melalui lobang tembok di rumah tersebut menuju langit. Kemudian datanglah rombongan orang Yahudi. Kemudian mereka membawa pemuda yang diserupakan dengan Nabi Isa tadi. Mereka membunuhnya dan menyalibnya ..."


Yang ternyata...Kisah Abdakadabra ini diambil dari Tafsir Ibnu Kathir seperti bisa anda baca di link ini..
http://www.quran4u.com/Tafsir%20Ibn%20Kathir/004%20Nisa.htm#%D9%81%D9%8E%D8%A8%D9%90%D9%85%D9%8E%D8%A7

Ibn Abi Hatim recorded that Ibn Abbas said,

"Just before Allah raised `Isa to the heavens, `Isa went to his companions, who were twelve inside the house. When he arrived, his hair was dripping water and he said, `There are those among you who will disbelieve in me twelve times after he had believed in me.'

He then asked, `Who volunteers that his image appear as mine, and be killed in my place. He will be with me (in Paradise).'

One of the youngest ones among them volunteered and `Isa asked him to sit down.

`Isa again asked for a volunteer, and the young man kept volunteering and `Isa asking him to sit down. Then the young man volunteered again and `Isa said, `You will be that man,' and the resemblance of `Isa was cast over that man while `Isa ascended to heaven from a hole in the house.

When the Jews came looking for `Isa, they found that young man and crucified him.


Tapi...yang menjadi permasalahannya...apakah benar CERITA Diatas adalah LISAN NABI MUHAMMAD....????

Ini yang akan kita selidiki...

..tubikontinyu....
avatar
mang odoy
KAPTEN
KAPTEN

Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86

Kembali Ke Atas Go down

Benarkah Nabi Isa DIGANTI dengan STUNTMEN...??? Empty Re: Benarkah Nabi Isa DIGANTI dengan STUNTMEN...???

Post by mang odoy Sat Dec 24, 2011 2:57 am

Banyak kaum Muslim NGOTOT kalo Nabi Isa TELAH DIGANTI dengan STUNTMEN dalam eksekusi tersebut..dengan dalih Nabi Isa adalah Nabi Mulia dan TIDAK MUNGKIN TERKUTUK dengan mati di tiang eksekusi.

Sebenernya masalah TERKUTUK inipun kurang mengena, secara Nabi Isa/Yesus pun....dihukum bukan berdasarkan HUKUM TAURAT....melainkan HUKUM ROMAWI. (masalah ini dibahas ditret lain).

Tapi...berdasarkan studi saya selama ini...ternyata DIKETEMUKAN...bahwa..KONSEP STUNTMEN BAGI NABI ISA/YESUS ini....sudah ada RATUSAN TAHUN sebelum Nabi Muhammad + Al-Quran nya EXIST di Tanah Arabia..

Ini Buktinya..

==================================================================

1. Second Treatise of the Great Seth

Apakah itu...????

http://en.wikipedia.org/wiki/Second_Treatise_of_the_Great_Seth

Second Treatise of the Great Seth is an apocryphal Gnostic writing discovered in the Codex VII of the Nag Hammadi Codices and dates to around the third century. The author is unknown and the Seth referenced in the title appears nowhere in the text. Instead Seth is thought to reference the third son of Adam and Eve to whom it gnosis was first revealed according to some gnostics. The author appears to belong to a group of gnostics who maintain that Christ was not crucified on the cross. Instead the text says that Simon of Cyrene was mistaken for Jesus and crucified in his place. Jesus is described as standing by and "laughing at their ignorance."


Bagaimanakah ISI nya...????

http://www.gnosis.org/naghamm/2seth.html

And the plan which they devised about me to release their Error and their senselessness - I did not succumb to them as they had planned. But I was not afflicted at all. Those who were there punished me. And I did not die in reality but in appearance, lest I be put to shame by them because these are my kinsfolk. I removed the shame from me and I did not become fainthearted in the face of what happened to me at their hands. I was about to succumb to fear, and I according to their sight and thought, in order that they may never find any word to speak about them. For my death, which they think happened, (happened) to them in their error and blindness, since they nailed their man unto their death. For their Ennoias did not see me, for they were deaf and blind. But in doing these things, they condemn themselves. Yes, they saw me; they punished me. It was another, their father, who drank the gall and the vinegar; it was not I. They struck me with the reed; it was another, Simon, who bore the cross on his shoulder. I was another upon Whom they placed the crown of thorns. But I was rejoicing in the height over all the wealth of the archons and the offspring of their error, of their empty glory. And I was laughing at their ignorance.

And I subjected all their powers. For as I came downward, no one saw me. For I was altering my shapes, changing from form to form


..terjemahannya..

Dan rencana yang mereka susun untukku, untuk melepaskan kesalahan mereka dan ketidakberperasaan mereka – aku tidak mengalah pada mereka seperti yang mereka rencanakan. Bahkan aku tidak menderita sama sekali. Mereka yang di sana menghukumku. Dan aku sesungguhnya tidak mati, hanya seolah-olah telah mati, agar aku tidak dipermalukan oleh mereka karena semua ini merupakan keluargaku …

Karena kematianku yang menurut mereka sudah terjadi, karena kesalahan dan kebutaan mereka, karena mereka memakukan orang mereka sendiri hingga mati … karena mereka tuli dan buta … Ya, mereka melihatku; mereka menghukumku. Adalah orang lain, ayah mereka, yang meminum empedu dan cuka; bukan aku. Mereka menyerangku dengan buluh; itu adalah orang lain, Simon, yang memanggul salib di pundaknya. Adalah orang lain yang mereka pakaikan mahkota duri … dan aku menertawakan kejahilan mereka … Karena aku mengubah bentuk fisikku, berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya...


======================================================================

2. Apocalypse of Peter

Apakah itu...

http://en.wikipedia.org/wiki/Apocalypse_of_Peter

The recovered Apocalypse of Peter or Revelation of Peter is an example of a simple, popular early Christian text of the 2nd century; it is an example of Apocalyptic literature with Hellenistic overtones. The text is extant in two incomplete versions of a lost Greek original, one Koine Greek,[1] and an Ethiopic version,[2] which diverge considerably. The Greek manuscript was unknown at first hand until it was discovered during excavations directed by Sylvain Grébaut during the 1886-87 season in a desert necropolis at Akhmim in Upper Egypt. The fragment consisted of parchment leaves of the Greek version that had been carefully deposited in the grave of a Christian monk of the 8th or 9th century. The manuscript is in the Egyptian Museum in Cairo. The Ethiopic version was discovered in 1910.

Before that, the work had been known only through copious quotes in early Christian writings. In addition, some common lost source had been necessary to account for closely parallel passages in such apocalyptic literature as the (Christian) Apocalypse of Esdras, the Vision of Paul, and the Passion of Saint Perpetua.


Bagaimanakah ISI nya...??

http://www.gnosis.org/naghamm/apopet.html

When he had said those things, I saw him seemingly being seized by them. And I said "What do I see, O Lord? That it is you yourself whom they take, and that you are grasping me? Or who is this one, glad and laughing on the tree? And is it another one whose feet and hands they are striking?"

The Savior said to me, "He whom you saw on the tree, glad and laughing, this is the living Jesus. But this one into whose hands and feet they drive the nails is his fleshly part, which is the substitute being put to shame, the one who came into being in his likeness. But look at him and me."

But I, when I had looked, said "Lord, no one is looking at you. Let us flee this place."

But he said to me, "I have told you, 'Leave the blind alone!'. And you, see how they do not know what they are saying. For the son of their glory instead of my servant, they have put to shame."


...terjemahannya...

Ketika dia mengatakan hal itu, aku melihatnya seolah-olah ditangkap oleh mereka. Dan aku berkata, “Apakah yang aku lihat, Tuanku, benarkah engkau yang mereka tangkap, padahal engkau menggapaiku? Atau siapakah orang ini, yang bergembira dan tertawa di atas pohon itu? Dan adakah orang lain yang kaki dan tangannya mereka ikat?” Sang Juru Selamat bersabda kepadaku, “Dia yang engkau lihat di atas pohon, yang bergembira dan tertawa, adalah Isa yang masih hidup.

Namun, orang yang tangan dan kakinya mereka paku adalah bagian dagingnya yang merupakan wujud pengganti yang dibuat sama, seseorang yang sungguh-sungguh mirip dengannya. Tetapi lihatlah ia dan aku.” … Namun aku, ketika aku melihat, berkata, “Tuan, tidak ada seorang pun yang melihatmu. Biarkanlah kami lari dari tempat ini.” Namun, ia berkata kepadaku, “Sudah Aku katakan, tinggalah si buta itu sendiri! Dan kamu, lihatlah betapa mereka tidak mengetahui apa yang mereka katakan. Karena sebenarnya bukan pelayanku yang mereka permalukan.”


===================================================================

3. Acts of John

Apakah itu...????

http://en.wikipedia.org/wiki/Acts_of_John

The traditional author was said to be one Leucius Charinus, a companion of John, who was associated with several 2nd century "Acts." Conventionally, the Acts of John was ascribed to Prochorus, one of the Seven Deacons discussed in Acts of the Apostles. Most scholars have dated the Acts of John to somewhere within the latter half of the 2nd Century.[1] It may have originated as a Christianized wonder tale, designed for an urban Hellenic audience accustomed to such things as having one's portrait painted (the setting for one episode), living in that part of the province of Asia.

Bagaimanakah ISI nya...???

http://www.gnosis.org/library/actjohn.htm

Dan kami seperti orang-orang yang heran atau kebingungan, kami berlari ke sana kemari. Demikianlah, aku melihatnya menderita serta tidak tahan dengan penderitaannya, kemudian berlari menuju Bukit Zaitun, meratapi apa yang telah terjadi. Dan ketika ia digantung pada Hari Jumat, pada jam enam hari itu, muncullah kegelapan menyelimuti seluruh bumi. Dan Tuanku berdiri di tengah goa dan menjelaskan hal itu seraya bersabda, “Yohanes, bagi orang-orang yang ada di Yerusalem, Aku memang disalib dan ditusuk dengan tombak dan bambu, serta diberi cuka dan empedu untuk diminum.

Namun, bagimu Aku tengah berbicara dan mendengarkan apa yang Aku katakan … Dan ketika Ia selesai mengatakan hal ini, Ia menunjukkan padaku sebuah salib bersinar yang sangat kokoh, dan di sekitar salib itu ada kerumunan yang sangat besar, yang tidak memiliki bentuk tunggal; dan di dalamnya terdapat satu bentuk dan kemiripan yang sama. Dan aku melihat Tuan sendiri ada di atas salib … “Ini bukanlah salib kayu yang akan kamu lihat ketika engkau turun dari sini; Aku juga bukan orang yang ada di atas salib itu. Aku adalah orang yang kini tidak bisa kamu dengar, tetapi kamu hanya bisa mendengar suaraku. Aku dijadikan seseorang yang bukan aku, aku bukanlah diriku bagi banyak orang lain; tetapi apa yang akan mereka katakan tentang aku tidak berarti apa-apa untukku …
Demikianlah aku tidak menderita segala hal yang akan mereka katakan tentang aku; bahkan penderitaan yang aku tunjukkan kepadamu dan kepada murid-muridku dalam tarian, itulah yang aku sebut sebuah misteri … Kamu mendengar bahwa aku menderita, padahal aku tidak menderita;

Dan bahwa Aku tidak menderita, padahal aku menderita; dan bahwa Aku ditombak, padahal aku tidak terluka; bahwa aku digantung, padahal aku tidak digantung; bahwa darah mengalir dariku, padahal tidak ada darah yang mengalir; dan, singkatnya, apa yang mereka katakan tentang aku, aku tidak mengalaminya, tetapi apa yang tidak mereka katakan, itulah hal-hal yang membuatku menderita …”


Jadi....PENGKULTUSAN YANG BERLEBIHAN dari Umat Muslim berfaham Stuntmen ini..sebenernya adalah perilaku para KRISTEN GNOSTIK. Musuhnya yang dalam hal ini adalah KUBU TRINITAS....dengan pintarnya MEMINDAHKAN PEMAHAMAN ini kedalam pemikiran Umat Islam...sehingga dengan leluasa mereka mengklaim..bahwa

"AL-QURAN INKONSISTEN dengan An-Nisa 157 nya.."

Padahal..kalow kita renungi....Allah SWT MENTAKDIRKAN keempat KITAB KANONIK (Markus-Lukas-Matius-Yohanes) menjadi pegangan Paulus Fans Club Member (Kristen)....bukan tanpa alasan...ada HIKMAH dibalik semua itu.

lanjoottt....



Wasalam,
avatar
mang odoy
KAPTEN
KAPTEN

Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86

Kembali Ke Atas Go down

Benarkah Nabi Isa DIGANTI dengan STUNTMEN...??? Empty Re: Benarkah Nabi Isa DIGANTI dengan STUNTMEN...???

Post by mang odoy Sat Jan 21, 2012 1:50 am

Oke..kita kembali ke Hadist yang dijadikan RUJUKAN UTAMA kaum Muslim bahwa kata SYUBIHA dalam An-Nisa 157 diartikan bahwa Nabi Isa DIGANTI dengan stuntmen sebagaimana bapak bapak penterjemahdi DEPAG RI mengartikan seperti ini :

".......tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan 'Isa bagi mereka..."

Mari kita simak lagi hadistnya..
http://www.quran4u.com/Tafsir%20Ibn%20Kathir/004%20Nisa.htm#%D9%81%D9%8E%D8%A8%D9%90%D9%85%D9%8E%D8%A7

Ibn Abi Hatim recorded that Ibn Abbas said,

"Just before Allah raised `Isa to the heavens, `Isa went to his companions, who were twelve inside the house. When he arrived, his hair was dripping water and he said, `There are those among you who will disbelieve in me twelve times after he had believed in me.'

He then asked, `Who volunteers that his image appear as mine, and be killed in my place. He will be with me (in Paradise).'

One of the youngest ones among them volunteered and `Isa asked him to sit down.

`Isa again asked for a volunteer, and the young man kept volunteering and `Isa asking him to sit down. Then the young man volunteered again and `Isa said, `You will be that man,' and the resemblance of `Isa was cast over that man while `Isa ascended to heaven from a hole in the house.

When the Jews came looking for `Isa, they found that young man and crucified him.

"...Ketika Allah ingin mengangkat Isa -’alaihis salam- ke langit, beliau pun keluar menuju para sahabatnya dan ketika itu dalam rumah terdapat 12 orang sahabat al Hawariyyun. Beliau keluar menuju mereka dan kepala beliau terus meneteskan air. Lalu Isa mengatakan, “Sesungguhnya di antara kalian ada yang mengkufuriku sebanyak 12 kali setelah ia beriman padaku.” Kemudian Isa berkata lagi, “Ada di antara kalian yang akan diserupakan denganku. Ia akan dibunuh karena kedudukanku. Dia pun akan menjadi teman dekatku.” Kemudian di antara para sahabat beliau tadi yang masih muda berdiri, lantas Isa mengatakan, “Duduklah engkau.” Kemudian Isa kembali lagi pada mereka, pemuda tadi pun berdiri kembali. Isa pun mengatakan, “Duduklah engkau.” Kemudian Isa datang lagi ketiga kalinya dan pemuda tadi masih tetap berdiri dan ia mengatakan, “Aku, wahai Isa.” “Betulkah engkau yang ingin diserupakan denganku?” ujar Nabi Isa. Kemudian pemuda tadi diserupakan dengan Nabi Isa.

Isa pun diangkat melalui lobang tembok di rumah tersebut menuju langit. Kemudian datanglah rombongan orang Yahudi. Kemudian mereka membawa pemuda yang diserupakan dengan Nabi Isa tadi. Mereka membunuhnya dan menyalibnya ..."

Riwayat dalam kitab Ibnu Katsir ini dituliskan secara sanadnya shahih sampai Ibnu ‘Abbas. An Nasa-i meriwayatkan tafsir ini dari Abu Kuraib dan dari Abu Mu’awiyah. Oke, kita berhenti dulu disini. Bahwa sanadnya berhenti sampai di Ibnu Abbas. Jadi tidak disebutkan lagi Ibnu Abbas bersumberkan dari siapa tafsir tersebut.

Semua dari kita mahfum bila Ibnu Abbas dianggap sebagai seorang penafsir al-Qur’an yang besar. Namun disini, jelas bahwa Ibnu Abbas kemungkinan mendapatkan tafsirnya dari Wahb ibnu Munabbih sebagaimana dicatat cerita yang hampir serupa oleh Ibnu Katsir dengan sanad Ya’qub al-Qummi dari Harun Ibnu Antarah dari Wahb ibnu Munabbih. Ada juga tafsir lain sejenis dengan sanad Ismail ibnu Abdul Karim dari Abdus Samad ibnu Ma’qal dari Wahb ibnu Munabbih.

Anda sekalian bisa mengeceknya dengan mendownload Tafsir Ibn Kathir Juz 6 disini :

http://www.4shared.com/get/tOdDHsWM/Tafsir_Ibnu_Katsir_Juz_6.html

Wahab ibnu Munabbih sendiri nama aslinya Abu ‘Abd Allah al-Ṣana’ani al-Dhimari ada juga yang mengatakan nama aslinya Wahab ibn Munabbih ibn Kamil ibn Sirajud-Din Dhee Kibaar Abu-Abdullah al-Yamani al-San’ani. Dia bersama rekannya Ka’ab al-Akhbar adalah orang Yahudi Yaman yang masuk Islam setelah Nabi Muhammad wafat dan masuk kedalam kategori Tabi’in. Wahab ibn Munabbih juga banyak meriwayatkan hadis-hadis Israiliyat dan memiliki pengetahuan yang tinggi tentang kitab-kitab Yahudi, dia wafat pada usia 90 tahun.

Sama seperti Wahab ibnu Munabbih, Ka’ab al-Akhbar juga adalah seorang Yahudi Yaman yang baru masuk Islam setelah Nabi Muhammad wafat (karenanya Ka’ab termasuk kategori Tabi’in dan bukan sahabat), nama aslinya adalah Ka’ab bin Mati’ Himyari. Ka’ab tercatat adalah seorang Yahudi yang sangat mengetahui isi Taurat, mungkin yang dimaksud Taurat disini bisa jadi adalah ajaran-ajaran Talmud, Perjanjian Lama atau tulisan-tulisan apokripa Yahudi lainnya karena kitab Taurat sendiri tidak ada lagi pada jaman Nabi Muhammad hidup. Anehnya Ka’ab al-Akhbar menjadi salah satu sumber terpercaya selama berabad-abad dalam dunia Islam dan banyak dijadikan rujukan dalam buku-buku sejarah dan tafsir, ia wafat pada tahun 32 atau 33 Hijriah di kota Himsh.

Tidak sedikit ulama yang memegang riwayat dari Ka’ab al-Akhbar, diantaranya Imam Bukhari, Ibnu Jauziy, Ibnu Hibban, Abu Shahbah, Addzahabi, Ibnu ‘Asaaqir Abu Nu’aim filhulyah dan Ibnu Hajar.

Untuk lebih lengkapnya,anda bisa cek disini.....

http://www.islamic-awareness.org/Hadith/Ulum/israel.html

Kecenderungan para sahabat Nabi untuk mencari tahu lebih lanjut dari ayat-ayat cerita didalam al-Qur’an yang berkaitan dengan bangsa Israel bukan sebuah rahasia. Umar ibnu Khatab, Abu Hurairah, Atha’ bin Jasar dan termasuklah Ibnu Abbas adalah orang-orang yang cukup intens dengan pengetahuan-pengetahuan yang ada didalam Taurat dan Injil. Banyak hal yang mereka ingin ketahui seperti sifat-sifat Nabi didalam Taurat dan berbagai hal lainnya. Tempat mereka bertanya tentu saja orang-orang Ahli Kitab yang baru masuk Islam seperti diantaranya Wahb ibnu Munabbih, Ka’ab al-Akhbar, Abdullah ibnu Amr bin Ash dan lain sebagainya.

Bukan hal yang tidak mungkin jika informasi hadis yang disampaikan oleh para sahabat yang notabene mantan penganut ahli kitab dimasa lalu lebih banyak bersandar pada sisa-sisa kepercayaan lama mereka. Sehingga banyak kemudian tafsir-tafsir Israiliyat yang belum jelas benar dan salahnya justru merasuk kedalam khasanah tafsir al-Qur’an dan bagi orang awam cenderung diamini sebagai sebuah KEBENARAN YANG MUTLAK.

Tapi mungkin akan muncul pertanyaan....
"..Kalow para ahli kitab dijaman Nabi Muhammad sudah berkeyakinan bahwa Nabi Isa/Yesus lah yang DIEKSEKUSI...tapi kenapa para Ahli Kitab yang masuk Islam seperti Wahab Ibn Munabih dan lainnya malah bersebrangan pendapat bahwa ADA STUNTMEN dalam eksekusi tersebut..???"

Jawabannya telah saya berikan diawal tret...bahwa...
"TEORI SUBSTITUSI WAJAH ATAS NABI ISA...SUDAH ADA RATUSAN TAHUN SEBELUM KELAHIRAN MUHAMMAD BIN ABDULLAH + AL-QURAN + AGAMA YANG NAMANYA ISLAM...!!!!"

Dengan bukti yang telah saya berikan diawal yaitu :

1. Second Treatise of the Great Seth
2. Apocalypse of Peter
3. Acts of John

Ini sudah menjadi BUKTI KUAT...bahwa TEORI STUNTMEN atas Nabi Isa ini hanyalah berdasar pada PENGKULTUSAN YANG BERLEBIHAN atas diri Isa binti Maryam.

Seperti telah anda simak diawal..bahwa dari ketiga Kitab Apokripa Kristen jaman awal pun...cerita STUNTMEN atas Isa binti Maryam...TIDAK ADA KESAMAAN..!!

Ini menandakan bahwa cerita tersebut hanya berdasar .... kepada...... KECINTAAN YANG BERLEBIHAN dari para pengikut Nabi Isa pada saat itu...sehingga mereka TIDAK RELA dan tidak bisa menerima kenyataan bahwa Nabi Isa dieksekusi musuh musuhnya. Yang akhirnya NGAYAL bahwa Nabi Isa sama sekali tidak tersentuh tangan tangan jahil musuhnya.

Mereka mengira bahwa Nabi atowpun Rasul adalah manusia langit yang sama sekali tidak tersentuh dengan berbagai permasalahan duniawiah, banyak pula dari kita (umat Islam ) berpikir bahwa seorang Nabi itu haruslah senantiasa berkhotbah tentang akhlak, berkhotbah tentang ketuhanan, penuh mukjizat, sakti mandraguna, suci tak bernoda dan tidak pernah melakukan kesalahan sekecil apapun, tidak mungkin bisa dilukai apalagi dibunuh dan berbagai sifat kedewaan lainnya yang akhirnya secara tidak langsung telah melakukan pengkultusan dan menaikkan status kemanusiawian mereka diatas manusia-manusia lainnya.

Padahal kalo kita cek Al-Quran, akan didapat ayat sebagai berikut :

Al-Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa Rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling -Qs. 5 al-Ma’idah : 75

Tanyakanlah: “Siapakah yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al-Masih putera Maryam itu beserta ibunya dan siapa saja diatas bumi semuanya ?” -Qs. Al-Ma’idah : 17


Dalam sejarah kenabian di al~Qur’an kita banyak melihat berbagai fenomena bagaimana misalnya seorang Ibrahim yang disebut sebagai kekasih Allah telah ditangkap dan dibakar oleh umatnya kedalam api yang membara, kita juga membaca bagaimana Nabi Yunus bisa sampai terperangkap kedalam perut ikan atau Yusuf putera Nabi Ya’kub yang terjebak kedalam sumur oleh saudara-saudaranya atau yang paling akhir adalah Nabi Muhammad sendiri yang harus hijrah ke Madinah karena intimidasi kaum kafir Mekkah dan perlakuan mereka yang buruk terhadapnya, dalam sebuah pertempuran dibukit Uhud, wajah beliau terluka dan nyaris terbunuh.

Semuanya menyajikan data-data historis insaniah para Nabi dan Rasul Tuhan yang hidup dan berinteraksi sebagaimana manusia normal lainnya. Lalu kenapa dalam hal Isa al~Masih yang umatnya disebut oleh Qur’an sebagai umat yang terbiasa membunuh para Nabi harus mendapat pengecualian dengan mengharuskannya “terhindar secara luar biasa” dari perlakuan umatnya ?

Kesabaran para Nabi dalam menghadapi ujian selalu mendatangkan pertolongan dari Allah, namun tidak pernah Allah menolong dengan cara menggantikan ujian tersebut kepada diri orang lain sehingga bukan sang nabi yang menghadapi ujian namun justru orang lainlah yang mendapatkan ujian tersebut. Pertolongan Allah bekerja dengan cara yang latief (halus) melalui ujian, kesabaran, dan keteguhan dari sang Nabi dan para murid (sahabat)nya.

Jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya Rasul-Rasul sebelum kamupun telah didustakan (pula), padahal mereka membawa bukti-bukti yang nyata, kekuatan serta kitab yang memberi penjelasan. -Qs. 3 Ali Imran : 184

Ini semua harus bisa dilihat sebagai sesuatu yang alamiah dan historis, para utusan Tuhan tersebut berhasil keluar dari semua permasalahan yang mereka hadapi, sebagaimana Nabi Ibrahim keluar dari kobaran api dalam keadaan hidup, Nabi Musa melewati laut merah dan mengalahkan para tukang sihir dalam keadaan hidup, Nabi Muhammad melewati berbagai peperangan dibaris terdepan dan tetap dalam keadaan hidup maka Isa al~Masih, juga berhasil lolos dari maut atau kematian dalam hukuman penyaliban atas dirinya dan tetap hidup terhormat dimata Allah dan para pengikut beliau bisa dianggap sebagai sebuah penyaliban yang gagal dan karenanya Isa al~Masih tidak bisa disebut telah disalibkan.

Sebagai sunnah Allah yang berlaku atas orang-orang yang telah terdahulu sebelum(mu), dan kamu sekali-kali tiada akan mendapati perubahan pada sunnah Allah. -Qs. 33 al-Ahzab : 62

Kesimpulannya....keyakinan yang beredar di kalangan Umat Islam saat ini..bahwa....Nabi Isa TELAH DIGANTI dengan STUNTMEN...adalah WARISAN Kaum Kristen di jaman awal..

Karena kalow kita mau JUJUR dengan terjemahan kata SYUBIHA dalam An-Nisa 157...sama sekali tidak diketemukan indikasi bahwa Nabi Isa TELAH DIGANTI.

Mudah-mudahan tulisan saya ini ada manfaatnya....Amin

Wasalam,


..bersambung...
avatar
mang odoy
KAPTEN
KAPTEN

Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86

Kembali Ke Atas Go down

Benarkah Nabi Isa DIGANTI dengan STUNTMEN...??? Empty Re: Benarkah Nabi Isa DIGANTI dengan STUNTMEN...???

Post by mang odoy Fri Feb 10, 2012 3:37 am

Okeh...setelah kita membahas kata SYUBIHA dalam An-Nisa 157...baik itu secara Nahwu Sorof,yang mana telah dibahas oleh bro FM di tret berikut..


Maupun secara bukti sejarah...dimana ditemukan bahwa TEORI SUBSTITUSI untuk Nabi Isa ternyata sudah ada ratusan tahun sebelum kenabian Muhammad bin Abdullah. Tiga Gospel Apokripa telah mencatat teori substitusi tersebut SECARA BERLAINAN. Ini membuktikan, bahwa teori substitusi dalam Kitab Apokripa tersebut hanyalah khayalan semata didasarkan atas KECINTAAN YANG BERLEBIHAN terhadap Nabi Isa/Yesus dari para pengikutnya. Kesimpangsiurann teori SUBSTITUSI/STUNTMEN yang terjadi dikalangan Umat Muslim pun tidak jauh beda...yang ini si A, yang ini B...gak ada yang sama. Jelas semua ini seharusnya menjadi RENUNGAN kita bersama.
TEORI STUNTMEN....HANYALAH SEBUAH 'BENANG BASAH' YANG TIDAK MUNGKIN UNTUK DITEGAKKAN...!!

Maka...kita akan membahas kata berikutnya yang menjadi KONTROVERSI di kalangan umat Muslim sendiri yaitu kata SHALAABU. Dalam An-Nisa 157 dinyatakan bahwa : WA MA SHALABUU HU....DAN MEREKA TIDAK MENYALIBNYA....
Benar....secara susunan kalimat...kalimat tersebut dalam bentuk KALIMAT NEGATIF...dan logisnya, sebuah kalimat negatif adalah merupakan BANTAHAN terhadap sesuatu hal dikalimat yang berbentuk kalimat positif.

Tapi ironisnya.....kata WA MA SHALABUU HU....MEREKA TIDAK MENYALIBNYA..... telah disalahmaknakan..bahwa kalimat tersebut adalah bantahan terhadap kalimat di Perjanjian Baru...dimana disana dinyatakan ...MEREKA MENYALIB YESUS. Untuk lebih jelasnya mari kita telaah bersama perbandingan 2 ayat berikut ini.

1. Perjanjian Baru Lukas 23:33

http://interlinearbible.org/luke/23.htm

καὶ ὅτε ἦλθον ἐπὶ τὸν τόπον τὸν καλούμενον Κρανίον, ἐκεῖ ἐσταύρωσαν αὐτὸν καὶ τοὺς κακούργους, ὃν μὲν ἐκ δεξιῶν ὃν ἐξ ἀριστερῶν.

kai ote ēlthon epi ton topon ton kaloumenon kranion ekei estaurōsan auton kai tous kakourgous on men ek dexiōn on ex aristerōn

Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya.

And when they came to the place which is called The Skull [Latin: Calvary; Hebrew: Golgotha], there they crucified Him, and [along with] the criminals, one on the right and one on the left.

2. Al-Quran surah An-Nisa 157.


وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَـكِن شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُواْ فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِّنْهُ مَا لَهُم بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلاَّ اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِيناً

waqawlihim innaa qatalnaa almasiiha 'iisaa ibna maryama rasuula allaahi wamaa qataluuhu wamaashalabuu hu walaakin syubbiha lahum wa-inna alladziina ikhtalafuu fiihi lafii syakkin minhu maa lahum bihi min 'ilmin illaa ittibaa'a alzhzhanni wamaa qataluuhu yaqiinaan

4.157. dan karena ucapan mereka : "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, 'Isa putra Maryam, Rasul Allah378", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan 'Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) 'Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah 'Isa. (Terjemahan DEPAG RI)

4.157. That they said (in boast), "We killed Christ Jesus the son of Mary, the Messenger of Allah.;- but they killed him not, nor crucified him, but so it was made to appear to them, and those who differ therein are full of doubts, with no (certain) knowledge, but only conjecture to follow, for of a surety they killed him not:- (Yusuf Ali Translation)

Nah....konflik yang berkepanjangan yang terjadi dikalangan umat muslim terkait terjemahan diatas adalah:

1. Kata SHALABUU telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris menjadi TO CRUCIFY...dan ini berlaku pula pada terjamahan untuk kata ESTAUROSAN dalam Perjanjian Baru.

2. Kata ESTAUROSAN dalam Perjanjian Baru yang berbahasa asli YUNANI, telah diterjemahkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia menjadi kata MENYALIB. Dan harap dicatat pula, semua kata MENYALIB dalam Perjanjian Baru dalam bentuk KALIMAT POSITIF.



Padahal...kalo kita jeli....kata MENYALIB dalam Al-Quran tidak hanya digunakan dalam rekaman pada jaman Nabi Isa yang dalam hal ini HANYA DIREKAM dalam An-Nisa 157.....tetapi, kata MENYALIB ini digunakan dalam rekaman pada jaman Nabi Yusuf dan Nabi Musa, berikut ayat ayatnya :

1. Pada Jaman Nabi Yusuf

yaa shaahibayi alssijni ammaa ahadukumaa fayasqii rabbahu khamran wa-ammaa al-aakharu fayushlabu fata/kulu alththhayru min ra/sihi qudhiya al-amru alladzii fiihi tastaftiyaani

[12:41] Hai kedua penghuni penjara: "Adapun salah seorang diantara kamu berdua, akan memberi minuman tuannya dengan khamar; adapun yang seorang lagi maka ia akan disalib, lalu burung memakan sebagian dari kepalanya. Telah diputuskan perkara yang kamu berdua menanyakannya (kepadaku)." (Terjemahan Depag RI)

O two companions of prison, as for one of you, he will give drink to his master of wine; but as for the other, he will be crucified, and the birds will eat from his head. The matter has been decreed about which you both inquire." (Shahih International Translation)


2. Jaman Nabi Musa

qaala aamantum lahu qabla an aadzana lakum innahu lakabiirukumu alladzii 'allamakumu alssihra falasawfa ta'lamuuna lauqaththhi'anna aydiyakum wa-arjulakum min khilaafin walaushallibannakum ajma'iina


[26:49] Fir'aun berkata: "Apakah kamu sekalian beriman kepada Musa sebelum aku memberi izin kepadamu? Sesungguhnya dia benar-benar pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu maka kamu nanti pasti benar-benar akan mengetahui (akibat perbuatanmu); sesungguhnya aku akan memotong tanganmu dan kakimu dengan bersilangan1084 dan aku akan menyalibmu (Terjemahan Depag RI)

[Pharaoh] said, "You believed Moses before I gave you permission. Indeed, he is your leader who has taught you magic, but you are going to know. I will surely cut off your hands and your feet on opposite sides, and I will surely crucify you all." (Sahih International Translation)

Nah...dari bukti bukti diatas..maka didapat data sebagai berikut:

1. Kata MENYALIB dalam Al-Quran ada 3 yaitu : YUSHLABU-USHALLIB-SHALABUU
2. Ketiga kata MENYALIB dalam Al-Quran tersebut sudah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris menjadi TO CRUICIFY.


Tapi....bagaimana dengan BIBLE.....????

Kata TO CRUCIFY=MENYALIB hanya terdapat di dalam PERJANJIAN BARU sajah...!!

Sedangkan dalam kisah Nabi Yusuf dan Nabi Musa dalam Perjanjian Lama yang mempunyai kesamaan Kisah seperti dalam Al-Quran...tidak ditemukan SATUPUN kata TO CRUCIFY=MENYALIB..!!

Ada apa ini....????

Kita lanjutkan setelah jeda iklan berikut ini..... lol
avatar
mang odoy
KAPTEN
KAPTEN

Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86

Kembali Ke Atas Go down

Benarkah Nabi Isa DIGANTI dengan STUNTMEN...??? Empty Re: Benarkah Nabi Isa DIGANTI dengan STUNTMEN...???

Post by BAKUL KOPI Tue Feb 14, 2012 1:14 pm

up
BAKUL KOPI
BAKUL KOPI
LETNAN DUA
LETNAN DUA

Male
Age : 35
Posts : 757
Location : warkop
Join date : 07.10.11
Reputation : 3

Kembali Ke Atas Go down

Benarkah Nabi Isa DIGANTI dengan STUNTMEN...??? Empty Re: Benarkah Nabi Isa DIGANTI dengan STUNTMEN...???

Post by mang odoy Wed Feb 15, 2012 8:29 pm

sabar bro sabar...masih sibuk ngurusin dokumen nih... lol
avatar
mang odoy
KAPTEN
KAPTEN

Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86

Kembali Ke Atas Go down

Benarkah Nabi Isa DIGANTI dengan STUNTMEN...??? Empty Re: Benarkah Nabi Isa DIGANTI dengan STUNTMEN...???

Post by mang odoy Thu Feb 16, 2012 3:32 pm

Okeh kita lanjut...

Setelah didapat bukti bukti seperti yang telah saya paparkan di postingan sebelumnya..sekarang saya ingin mengklarifikasi hal hal sebagai berikut :

A. Dari sisi Islam

1. Klarifikasi kata SALIB yang telah salah diartikan oleh sebagian besar kaum Muslim dan Kristen tentunya.. bahwa SALIB adalah KAYU PALANG/LAMBANG AGAMA KRISTEN...dalam terjemahan bahasa Inggris, kata SALIB ini diterjemahkan menjadi CROSS.

2. Arti dan makna kata YUSLABU-USALLIB-SHALABUU dalam Al-Quran yang diterjemahkan menjadi kata MENYALIB.



B. Dari sisi Kristen

1. Arti kata STAUROS dalam PB yang oleh LAI telah diterjemahkan menjadi kata SALIB dan itu merujuk ke TIANG PALANG/LAMBANG AGAMA KRISTEN saat ini.

2. Apa itu CROSS...dan CRUX

3. Apa arti kata ESTAUROSAN/STAUROO yang telah diterjemahkan oleh LAI menjadi kata MENYALIB.


Mudah2an dengan adanya essay panjang yang akan saya berikan...bisa mengklarifikasi segala bentuk kekeliruan dan kesalahpemahaman akan kata SALIB dan MENYALIB dalam Perjanjian Baru selama ini ...bisa dipertimbangkan kembali.

Wasalam,
avatar
mang odoy
KAPTEN
KAPTEN

Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86

Kembali Ke Atas Go down

Benarkah Nabi Isa DIGANTI dengan STUNTMEN...??? Empty Re: Benarkah Nabi Isa DIGANTI dengan STUNTMEN...???

Post by mang odoy Sun Feb 19, 2012 3:33 am

okeh..kita lanjut lagi..

MAKNA DARI AKAR KATA "SHAD-LAM-BA" DALAM KATA "MENYALIB" DI DALAM AL-QURAN


Sebelum saya mengetengahkan essay tentang akar kata 'shad-lam-ba' ini...saya tekankan bahwa pembahasan mengenai hal tersebut..didasarkan pada KITAB LISAN AL-ARABI karyannya Ibn Manzur...anda bisa mendowloadnya disini..

http://deenrc.wordpress.com/quran-research/

Scroll ke bawah sampe anda menemukan bagian seperti berikut ini,....

Free online books about Arabic Grammar, Arabic-English Dictionaries and Encyclopedia:

Books on Arabic Grammar in English:

o A Grammar of the Arabic Language by W. Wright, revised by W. Robertson Smith and M. J. DE Goeje. Volume 1 Librairie du Liban, Beirut, 1996. (PDF)
o A Grammar of the Arabic Language by W. Wright, revised by W. Robertson Smith and M. J. DE Goeje. Volume 2 Librairie du Liban, Beirut, 1996.

o A Grammar of the Arabic Language, by: Haywood (1965) (pdf)

Arabic-English Dictionaries:

o A dictionary of Islam, T. P. Hughes (1885) (pdf)

o Dictionary of Koran, J. Penrice (1873) (pdf)

o Hans Wehr (Tr. Milton Cown) 1976 Dictionary (pdf)

o Al-Mawrid – rowhi ba`albaki (pdf)

o Wortbat Porter 4th edition Arabic-English Dictionary (pdf)

Lisan al Arab Arabic-Arabic dictionary free download

Qamus al-muhit Arabic-Arabic dictionary

Transliteration of the Quran - Arabic in Roman letters


Silahkan download file tersebut yang mana dalam bentuk ZIP dan isinya sudah dalam format Ms.Word, jadi bisa langsung anda print dan DIBACA .

Atow, anda ingin versi yang online nya...silahkan kunjungi situs Lisan Al Arabi berikut ini..

http://www.baheth.info/all.jsp?term=%D8%B5%D9%84%D8%A8#0

Terserah..mana yang anda suka, tinggal pilih..

Setelah anda mendownloadnya..silahkan buka file tersebut (sudah dalam bentuk file Microsoft Word) cari pada bagian SHAD-LAM-BA...dan anda akan mendapatkan penjelasan sperti dibawah ini..



@صلب: الصُّلْبُ والصُّلَّبُ: عَظْمٌ من لَدُنِ الكاهِل إِلى العَجْب،
والجمع: أَصْلُب وأَصْلاب وصِلَبَةٌ؛ أَنشد ثعلب:
أَما تَرَيْني، اليَوْمَ، شَيْخاً أَشْيَبَا، * إِذا نَهَضْتُ أَتَشَكَّى الأَصْلُبا
جَمَعَ لأَنه جَعَلَ كُلَّ جُزْءٍ مِن صُلْبه صُلْباً؛ كقول جرير:
قال العَواذِلُ: ما لِجَهْلِكَ بَعْدَما * شابَ الـمَفارِقُ، واكْتَسَيْنَ قَتِـيرا
وقال حُمَيْدٌ:
وانْتَسَفَ، الحالِبَ من أَنْدابِه، * أَغْباطُنا الـمَيْسُ عَلى أَصْلابِه
كأَنه جعل كلَّ جُزْءٍ من صُلْبِه صُلْباً. وحكى اللحياني عنِ العرب: هؤلاء أَبناءِ صِلَبَتِهِمْ.
والصُّلْب من الظَّهْر، وكُلُّ شيء من الظَّهْر فيه فَقَارٌ فذلك الصُّلْب؛ والصَّلَبُ، بالتحريك، لغة فيه؛ قال العَجاج يصف امرأَة:
رَيَّا العظامِ، فَخْمَة الـمُخَدَّمِ،
في صَلَبٍ مثْلِ العِنانِ الـمُؤْدَم،
إِلى سَواءٍ قَطَنٍ مُؤَكَّمِ
وفي حديث سعيد بن جبير: في الصُّلْب الديةُ. قال القُتَيْبِـيُّ: فيه قولان أَحدُهما أَنـَّه إِنْ كُسِرَ الصُّلْبُ فحَدِبَ الرَّجُلُ ففيه الديةُ، والآخَرُ إِنْ أُصِـيبَ صُلْبه بشيءٍ ذَهَبَ به
<ص:527>
الجِماعُ فلم يَقْدِرْ عَلَيهِ، فَسُمِّيَ الجِماعُ صُلْباً، لأَنَّ الـمَنِـيَّ يَخْرُجُ منهُ. وقولُ العَباسِ بنِ عَبدِالـمُطَّلِبِ يَمدَحُ النبـيَّ، صلى اللّه عليه وسلم:
تُنْقَلُ مِنْ صَالَبٍ إِلى رَحِم، * إِذا مَضَى عالَمٌ بَدا طَبَق
قيل: أَراد بالصَّالَب الصُّلْب، وهو قليل الاستعمال. ويقال للظَّهْر:
صُلْب وصَلَب وصالَبٌ؛ وأَنشد:
كأَنَّ حُمَّى بكَ مَغْرِيَّةٌ، * بَيْنَ الـحَيازيم إِلى الصَّالَبِ
وفي الحديث: إِنَّ اللّه خَلَقَ للجَنَّةِ أَهْلاً، خَلَقَها لَـهُم، وهُمْ في أَصلاب آبائِهِم.
الأَصْلابُ: جَمْعُ صُلْب وهو الظهر. والصَّلابَةُ: ضدُّ اللِّين.
صَلُبَ الشيءُ صَلابَـةً فهو صَلِـيبٌ وصُلْب وصُلَّب وصلب (1)
(1 قوله «وصلب» هو كسكر ولينظر ضبط ما بعده هل هو بفتحتين لكن الجوهري خصه بما صلب من الأرض أو بضمتين الثانية للاتباع إلا أن المصباح خصه بكل ظهر له فقار أو بفتح فكسر ويمكن أن يرشحه ما حكاه ابن القطاع والصاغاني عن ابن الأعرابي من كسر عين فعله.) أَي شديد. ورجل صُلَّبٌ: مثل القُلَّبِ والـحُوَّل، ورجل صُلْبٌ وصَلِـيبٌ: ذو صلابة؛ وقد صَلُب، وأَرض صُلْبَة، والجمع صِلَبَة.
ويقال: تَصَلَّبَ فلان أَي تَشَدَّدَ. وقولهم في الراعي: صُلْبُ العَصا وصَلِـيبُ العَصا، إِنما يَرَوْنَ أَنه يَعْنُفُ بالإِبل؛ قال الراعي:
صَلِـيبُ العَصا، بادِي العُروقِ، تَرَى له، * عَلَيْها، إِذا ما أَجْدَبَ النَّاسُ، إِصْبَعا
وأَنشد:
رَأَيْتُكِ لا تُغْنِـينَ عنِّي بِقُرَّةٍ؛ * إِذا اخْتَلَفَتْ فيَّ الـهَراوَى الدَّمامِكُ
فأَشْهَدُ لا آتِـيكِ، ما دامَ تَنْضُبٌ * بأَرْضِكِ، أَو صُلْبُ العَصا من رجالِكِ
أَصْلُ هذا أَن رَجُلاً واعَدَتْه امْرَأَةٌ، فعثَرَ عَليها أَهْلُها، فضربوه بعِصِـيِّ التَّنْضُب. وكان شَجَرُ أَرضها إِنما كان التنضبَ
فضربوه بِعِصِـيِّها.
وصَلَّبَه: جعله صُلْباً وشدَّه وقوَّاه؛ قال الأَعشى:
مِن سَراةِ الـهِجانِ صَلَّبَها العُضُّ، * وَرَعْيُ الـحِمى، وطُولُ الـحِـيالِ
أَي شدّها. وسَراةُ المال: خِـياره، الواحد سَرِيّ؛ يقال: بعيرٌ سَرِيّ، وناقة سَرِيَّة. والـهِجانُ: الخِـيارُ من كل شيءٍ؛ يُقال: ناقة هِجانٌ، وجَمَل هِجانٌ، ونوقٌ هِجان. قال أَبو زيد: الناقَةُ الـهِجانُ هي الأَدْماءُ، وهي البَيْضاءُ الخالِصَةُ اللَّوْنِ. والعُضُّ: عَلَفُ الأَمْصار مثل القَتِّ والنَّوَى. وقوله: رَعْي الـحِمى يُريدُ حِمى ضَرِيَّة، وهو مرعى إِبل الملوك، وحِمَى الرَّبَذَةِ دُونَه. والحِـيال: مَصْدَرُ حالت الناقة إِذا لم تَحْمِلْ.
وفي حديث العباس: إِنَّ الـمُغالِبَ صُلْبَ اللّهِ مَغْلُوب أَي قُوَّةَ
اللّهِ.
ومكان صُلْب وصَلَبٌ: غَليظٌ حَجِرٌ، والجمع: صِلَبَةٌ.
والصُّلْبُ من الأَرض: الـمَكانُ الغَلِـيظُ الـمُنْقاد، والجمع صِلَبَةٌ، مثل قُلْب وقِلَبَة.
والصَّلَب أَيضاً: ما صَلُبَ من الأَرض. شمر: الصَّلَب نَحْوٌ من
الـحَزيزِ الغَلِـيظِ الـمُنْقادِ. وقال
<ص:528>
غيره:الصَّلَب من الأَرض أَسْناد الآكام والرَّوابي، وجمعه أَصْلاب؛ قال رؤبة:
نغشى قَرًى، عارِيةً أَقْراؤُه،
تَحْبُو، إِلى أَصْلابِه، أَمْعاؤُه
الأَصمعي: الأَصْلابُ هي من الأَرض الصَّلَب الشديدُ الـمُنْقادُ،
والأَمْعاءُ مَسايِلُ صِغار. وقوله: تَحْبُو أَي تَدْنو. وقال ابن الأَعرابي: الأَصْلاب: ما صَلُب من الأَرض وارْتَفَعَ، وأَمْعاؤُه: ما لانَ منه وانْخَفَضَ.
والصُّلْب: موضع بالصَّمَّان، أَرْضُهُ حجارةٌ، من ذلك غَلَبَتْ عليه الصِّفَةُ، وبين ظَهراني الصُّلْب وقِفافِه، رياضٌ وقِـيعانٌ عَذْبَةُ الـمَنابِتِ (1)
(1 قوله «عذبة المنابت» كذا بالنسخ أيضاً والذي في المعجم لياقوت عذبة المناقب أي الطرق فمياه الطرق عذبة.) كَثِـيرةُ العُشْبِ، وربما قالوا: الصُّلْبانِ؛ أَنشد ابن الأَعرابي:
سُقْنا به الصُّلْبَيْنِ، فالصَّـمَّانا
فإِما أَن يَكُونَ أَراد الصُّلْب، فَثَنَّى للضرورة، كما قالوا: رامَتانِ، وإِنما هي رامة واحدة. وإِما أَن يكون أَراد مَوْضِعَيْن يَغْلِبُ عليهما هذه الصِّفَةُ، فَيُسَمَّيانِ بها. وصَوْتٌ صَلِـيبٌ وجَرْيٌ صَلِـيب، على المثل. وصَلُبَ على المالِ صَلابة: شَحَّ به؛ أَنشد ابن الأَعرابي:
فَإِن كُنْتَ ذا لُبٍّ يَزِدْكَ صَلابَـةً، * على المالِ، مَنْزورُ العَطاءِ، مُثَرِّبُ
الليث: الصُّلْبُ من الجَرْي ومن الصَّهِـيلِ الشَّديدُ؛ وأَنشد:
ذو مَيْعَة، إِذا ترامى صُلْبُه
والصُّلَّبُ والصُّلَّبِـيُّ والصُّلَّبَة والصُّلَّبِـيَّة: حجارة الـمِسَنِّ؛ قال امْرُؤُ القَيْس:
كحَدِّ السِّنان الصُّلَّبِـيِّ النَّحِـيض
أَراد بالسنان الـمِسَنَّ. ويقال: الصُّلَّبِـيُّ الذي جُليَ، وشُحِذ
بحجارة الصُّلَّبِ، وهي حجارة تتخذ منها الـمِسانُّ؛ قال الشماخ:
وكأَنَّ شَفْرَةَ خَطْمِه وجَنِـينِه، * لـمَّا تَشَرَّفَ صُلَّبٌ مَفْلُوق
والصُّلُّبُ: الشديد من الحجارة، أَشَدُّها صَلابَـةً. ورُمْحٌ
مُصَلَّبٌ: مَشْحوذ بالصَّلَّـبـيّ. وتقول: سِنانٌ صُلُّبِـيٌّ وصُلَّبٌ أَيضاً
أَي مَسْنُون.
والصَّلِـيب: الودك، وفي الصحاح: ودكُ العِظامِ. قال أَبو خراش الهذلي يذكر عُقاباً شَبَّه فَرسَهُ بها:
كأَني، إِذْ غَدَوْا، ضَمَّنْتُ بَزِّي، * من العِقْبانِ، خائِتَـةً طَلُوبا
جَرِيمَةَ ناهِضٍ، في رأْسِ نِـيقٍ، * تَرى، لِعِظامِ ما جَمَعَتْ، صَلِـيبا
أَي ودَكاً، أَي كأَني إِذْ غَدَوْا للحرب ضَمَّنْتُ بَزِّي أَي سلاحي عُقاباً خائِتَـةً أَي مُنْقَضَّةً. يقال خاتَتْ إِذا انْقَضَّتْ. وجَرِيمَة: بمعنى كاسِـبَة، يقال: هو جَرِيمَةُ أَهْلِه أَي كاسِـبُهُم. والناهِضُ:
فَرْخُها. وانتصاب قوله طَلُوبا: على النَّعْتِ لخائتَة. والنِّيقُ: أَرْفَعُ
مَوْضِـعٍ في الجَبَل.
وصَلَبَ العِظامَ يَصْلُبُها صَلْباً واصْطَلَبَها: جَمَعَها وطَبَخَها واسْتَخْرَجَ وَدَكَها لِـيُؤْتَدَم
<ص:529>
به، وهو الاصْطِلابُ، وكذلك إِذا شَوَى اللَّحْمَ فأَسالَه؛ قال الكُمَيْتُ الأَسَدِيّ:
واحْتَلَّ بَرْكُ الشِّـتاءِ مَنْزِلَه، * وباتَ شَيْخُ العِـيالِ يَصْطَلِبُ
احْتَلَّ: بمعنى حَلَّ. والبَرْكُ: الصَّدْرُ، واسْتَعارَهُ للشِّتاءِ أَي حَلَّ صَدْرُ الشِّتاء ومُعْظَمُه في منزله: يصف شِدَّةَ الزمان وجَدْبَه، لأَن غالِبَ الجَدْبِ إِنما يكون في زَمَن الشِّتاءِ. وفي الحديث: أَنه لـمَّا قَدِمَ مَكَّةَ أَتاه أَصحابُ الصُّلُب؛ قيل: هم الذين يَجْمَعُون العِظام إِذا أُخِذَت عنها لُحومُها فيَطْبُخونها بالماءِ، فإِذا خرج الدَّسَمُ منها جمعوه وائْتَدَمُوا به. يقال اصْطَلَبَ فلانٌ العِظام إِذا فَعَل بها ذلك. والصُّلُبُ جمع صَليب، والصَّلِـيبُ: الوَدَكُ.
والصَّلِـيبُ والصَّلَبُ: الصديد الذي يَسيلُ من الميت.
والصَّلْبُ: مصدر صَلَبَه يَصْلُبه صَلْباً، وأَصله من الصَّلِـيب وهو
الوَدَكُ. وفي حديث عليّ: أَنه اسْتُفْتِـيَ في استعمال صَلِـيبِ
الـمَوْتَى في الدِّلاءِ والسُّفُن، فَـأَبـى عليهم، وبه سُمِّي الـمَصْلُوب لما يَسِـيلُ من وَدَكه. والصَّلْبُ، هذه القِتْلة المعروفة، مشتق من ذلك، لأَن وَدَكه وصديده يَسِـيل.
وقد صَلَبه يَصْلِـبُه صَلْباً، وصَلَّبه، شُدِّدَ للتكثير. وفي التنزيل
العزيز: وما قَتَلُوه وما صَلَبُوه. وفيه: ولأُصَلِّـبَنَّكم في جُذُوعِ
النَّخْلِ؛ أَي على جُذُوعِ النخل. والصَّلِـيبُ: الـمَصْلُوبُ.
والصَّليب الذي يتخذه النصارى على ذلك الشَّكْل. وقال الليث: الصَّلِـيبُ ما يتخذه النصارى قِـبْلَةً، والجَمْعُ صُلْبان وصُلُبٌ؛ قال جَريرٌ:
لقد وَلَدَ الأُخَيْطِلَ أُمُّ سَوْءٍ، * على بابِ اسْتِها صُلُبٌ وشامُ
وصَلَّب الراهبُ: اتَّخَذ في بِـيعَته صَليباً؛ قال الأَعشى:
وما أَيْبُلِـيٌّ على هَيْكَلٍ، * بَناهُ وصَلَّبَ فيه وصارا
صارَ: صَوَّرَ. عن أَبي عليّ الفارسي: وثوب مُصَلَّبٌ فيه نَقْشٌ
كالصَّلِـيبِ.
وفي حديث عائشة: أَن النبي، صلى اللّه عليه وسلم، كان إِذا رَأَى التَّصْلِـيبَ في ثَوْب قَضَبه؛ أَي قَطَع مَوْضِـعَ التَّصْلِـيبِ منه. وفي الحديث: نَهَى عن الصلاة في الثوب الـمُصَلَّبِ؛ هو الذي فيه نَقشٌ أَمْثال الصُّلْبان. وفي حديث عائشة أَيضاً: فَناوَلْـتُها عِطافاً فرَأَتْ فيه تَصْلِـيباً، فقالت: نَحِّيه عَني. وفي حديث أُم سلمة: أَنها كانت تَكرَه الثيابَ الـمُصَلَّبةَ. وفي حديث جرير: رأَيتُ على الحسنِ ثوباً مُصَلَّباً. والصَّلِـيبانِ: الخَشَبَتانِ اللَّتانِ تُعَرَّضانِ على الدَّلْوِ كالعَرْقُوَتَيْنِ؛ وقد صَلَبَ الدلْو وصَلَّبَها.
وفي مَقْتَلِ عمر: خَرَج ابنُه عُبيدُاللّه فَضَرَب جُفَيْنَةَ الأَعْجَمِـيَّ، فَصَلَّب بين عَيْنَيْه، أَي ضربه على عُرْضِهِ، حتى صارت
الضَّرْبة كالصَّلِـيب. وفي بعض الحديث: صَلَّيْتُ إِلى جَنْبِ عمر، رضي اللّه عنه، فَوضَعْتُ يَدِي على خاصِرتي، فلما صَلَّى، قال: هذا الصَّلْبُ في الصلاة. كان النبي، صلى اللّه عليه وسلم، يَنْهَى عنه أَي إِنه يُشْبِه الصَّلْبَ لأَنَّ الرجل إِذا صُلِبَ مُدَّ يَدُه، وباعُهُ على الجِذْعِ.
<ص:530>
وهيئةُ الصَّلْب في الصلاة: أَن يَضَعَ يديه على خاصِرتيه، ويُجافيَ بين عَضُدَيْه في القيام.
والصَّلِـيبُ: ضَرْبٌ من سِماتِ الإِبل. قال أَبو علي في التَّذْكَرةِ:
الصَّليبُ قد يكون كبيراً وصغيراً ويكون في الخَدَّين والعُنُق والفخذين.
وقيل: الصَّلِـيبُ مِـيسَمٌ في الصُّدْغِ، وقيل في العُنقِ خَطَّانِ
أَحدهما على الآخر. وبعير مُصَلَّبٌ ومَصْلُوب: سِمَتُه الصَّليب. وناقة مَصْلُوبة كذلك؛ أَنشد ثعلب:
سَيَكْفِـي عَقِـيلاً رِجْلُ ظَبْـيٍ وعُلْبةٌ، * تَمَطَّت به مَصْلُوبةٌ لم تُحارِدِ
وإِبلٌ مُصَلَّبة. أَبو عمرو: أَصْلَبَتِ الناقةُ إِصْلاباً إِذا قامت
ومَدَّتْ عنقها نحوَ السماءِ، لتَدِرَّ لولدها جَهْدَها إِذا رَضَعَها،
وربما صَرَمَها ذلك أَي قَطَع لبَنَها.
والتَّصْلِـيبُ: ضَربٌ من الخِمْرةِ للمرأَة. ويكره للرجل أَن يُصَلِّي
في تَصْلِـيبِ العِمامة، حتى يَجْعَله كَوْراً بعضَه فوق بعض. يقال:
خِمار مُصَلَّبٌ، وقد صَلَّبَتِ المرأَة خمارَها، وهي لِـبْسةٌ معروفة عند النساءِ.
وصَلَّبَتِ التَّمْرَةُ: بَلَغَت اليُبْسَ.
وقال أَبو حنيفة: قال شيخ من العرب أَطْيَبُ مُضْغةٍ أَكَلَها الناسُ
صَيْحانِـيَّةٌ مُصَلِّبةٌ، هكذا حكاه مُصَلِّبةٌ، بالهاءِ.
ويقال: صَلَّبَ الرُّطَبُ إِذا بَلَغَ اليَبِـيسَ، فهو مُصَلِّب، بكسر اللام، فإِذا صُبَّ عليه الدِّبْسُ لِـيَلِـينَ، فهو مُصَقِّر. أَبو عمرو: إِذا بَلَغ الرُّطَبُ اليُبْسَ فذلك التَّصْلِـيب، وقد صَلَّبَ؛ وأَنشد المازني في صفة التمر:
مُصَلِّبة من أَوْتَكى القاعِ كلما * زَهَتْها النُّعامى خِلْتَ، من لَبَنٍ، صَخْرا
أَوْتَكَى: تَمر الشِّهْريزِ. ولَبَنٌ: اسم جبل بعَيْنِه.
شمر: يقال صَلَبَتْه الشَّمسُ تَصْلِـبُه وتَصلُبُه صَلْباً إِذا أَحْرَقته، فهو مَصْلُوب: مُحْرَق؛ وقال أَبو ذؤَيب:
مُسْتَوْقِدٌ في حَصاهُ الشمسُ تَصْلِـبُه، * كأَنه عَجَمٌ بالبِـيدِ مَرْضُوخُ
وفي حديث أَبي عبيدة: تَمْرُ ذَخِـيرةَ مُصَلِّبةٌ أَي صُلْبة. وتمر
المدينة صُلْبٌ.
ويقال: تَمْرٌ مُصَلِّب، بكسر اللام، أَي يابس شديد.
والصالِبُ من الـحُمَّى الحارَّةُ غير النافض، تذكَّر وتؤَنث. ويقال:
أَخَذَتْه الـحُمَّى بصالِبٍ، وأَخذته حُمَّى صالِبٌ، والأَول أَفصح، ولا يكادون يُضِـيفون؛ وقد صَلَبَتْ عليه، بالفتح، تَصْلِبُ، بالكسر، أَي دامت واشتدت، فهو مَصْلوب عليه. وإِذا كانت الـحُمَّى صالِـباً قيل: صَلَبَتْ عليه. قال ابن بُزُرْجَ: العرب تجعل الصالِبَ من الصُّداعِ؛ وأَنشد:
يَرُوعُكَ حُمَّى من مُلالٍ وصالِبِ
وقال غيره: الصالِبُ التي معها حرٌّ شديد، وليس معها برد. وأَخذه صالِبٌ أَي رِعْدة؛ أَنشد ثعلب:
عُقاراً غَذاها البحرُ من خَمْرِ عانةٍ، * لها سَوْرَةٌ، في رأْسِه، ذاتُ صالِبِ
والصُّلْبُ: القُوَّة. والصُّلْبُ: الـحَسَبُ. قال
<ص:531>
عَدِيّ بن زيد:
اجْلَ أَنَّ اللّهَ قد فَضَّلَكُمْ، * فَوقَ ما أَحْكَى بصُلْبٍ وإِزارْ
فِسِّر بهما جميعاً. والإِزار: العَفاف. ويروى:
فوقَ من أَحْكأَ صُلْباً بـإِزارْ
أَي شَدَّ صُلْباً: يعني الظَّهْرَ. بـإِزار: يعني الذي يُؤْتَزَر به. والعرب تُسَمِّي الأَنْجُمَ الأَربعة التي خَلْفَ النَّسرِ الواقِـعِ: صَلِـيباً. ورأَيت حاشية في بعض النسخ، بخط الشيخ ابن الصلاح المحدِّث، ما صورته: الصواب في هذه الأَنجمِ الأَربعة أَن يُقال خَلْف النَّسرِ الطائِرِ لأَنها خَلْـفَه لا خَلْفَ الواقع، قال: وهذا مما وَهِمَ فيه الجوهريُّ. الليثُ: والصَّوْلَبُ والصَّوْليبُ هو البَذْرُ الذي يُنْثَر على الأَرض ثم يُكْرَبُ عليه؛ قال الأَزهري: وما أُراه عربيّاً: والصُّلْبُ: اسمُ أَرض؛ قال ذو الرمة:
كأَنه، كـلَّما ارْفَضَّتْ حَزيقَتُها، * بالصُّلْبِ، مِن نَهْسِه أَكْفالَها، كَلِبُ
والصُّلَيبُ: اسمُ موضع؛ قال سَلامة بن جَنْدَلٍ:
لِـمَنْ طَلَلٌ مثلُ الكتابِ الـمُنَمَّقِ، * عَفا عَهْدُه بين الصُّلَيْبِ ومُطْرِقِ

Sekarang...mari kita lanjut ke pembahasan akar kata SHAD-LAM-BA yang didasarkan pada Kitab Lisan Al-Arabi diatas..

http://www.islamic-awareness.org/Quran/Contrad/External/crucify.html

2. What Does The Arabic Root ṢH-L-B Mean?
(Apakah arti kata SH-L-B dalam bahasa Arab ?)

Any discussion regarding crucifixion in ancient Egypt mentioned in the Qur'an must begin with an analysis of the Arabic word used to describe it. The word used to describe crucifixion in the story of Joseph in 12:41 is yuṣlabu and in the story of Moses, ṣallibannakum is used in 7:124, 26:49 and 20:71. They both derive from the root word ṢH-L-B. Below is a selection of the relevant passages from Lisān Al-Arab of Ibn Manzur concerning the root ṣād-lām-bā' that is frequently misunderstood to mean "crucify". We will see that such an understanding is a quick shortcut and that this root is more complex than the average Arabic speaker knows.


Berbagai diskusi mengenai "penyaliban" pada jaman Mesir kuno yang disebutkan dalam Al-Quran, harus dimulai dengan analysis dari akar kata bahasa Arab yang digunakan untuk menggambarkan hal tersebut. Kata yang digunakan untuk menggambarkan "Crucifixion/Penyaliban" dalam Kisah Nabi Yusuf, (QS : 12 : 41) adalah "YUSLABU" dan dalam Kisah Nabi Musa, USALLIB digunakan dalam QS : 7 : 124, QS : 26:49, dan QS : 20:71. Kesemuanya diambil dari akar kata SH-L-B. Dibawah ini adalah cerita yang berhubungan dengan Penyaliban dari Lisan Al Arab dari Ibn Manzur sehubungan dengan AKAR KATA "S-L-B" sering di SALAH PAHAMI sebagai "CRUCIFY". Kita akan melihat bahwa pengertian seperti itu adalah JALAN PINTAS dan akar kata SH L B lebih kompleks daripada yang diketahui oleh orang yang berbicara bahasa Arab sekalipun.


صلب: الصُّلْبُ والصُّلَّبُ: عَظْمٌ من لَدُنِ الكاهِل إِلى العَجْب، والجمع أَصْلُب وأَصْلاب وصِلَبَةٌ؛ أَنشد ثعلب

أَما تَرَيْني، اليَوْمَ، شَيْخاً أَشْيَبَا،* إِذا نَهَضْتُ أَتَشَكَّى الأَصْلُبا


ṣād-lām-bā': ṣalb and ṣallab refer to a bone from the upper body to the waist [i.e., the backbone], its plural is aṣlub and aṣlāb and ṣilabah. Thaʿlab said in his poetry:

sad-lam-ba. Salb dan Sallab merujuk kepada Tulang dari bagian atas tubuh kita sampai ke pingang (contoh Tulang Belakang), bentuk jamaknya adalah ASLUB dan ASLAB dan SILABAH. Tha Lab berkata dalam puisinya:

Do you see me today an old grown up man When I stand up, I suffer from my back [Arabic: aṣlub].

Apakah kau lihat aku hari ini sebagai seorang laki laki tua. Ketika aku berdiri, Pinggangku sakit [Bahasa Arab : ASLUB]

والصُّلْب من الظَّهْر، وكُلُّ شيء من الظَّهْر فيه فَقَارٌ فذلك الصُّلْب؛ والصَّلَبُ، بالتحريك، لغة فيه؛

And ṣalb refers to the back, and any part of the back having vertebraes is called ṣalb; ṣalab with a vowel is another variant.

Dan SALB merujuk ke bagian belakang, dan bagian manapun dari tulang belakang(tulang punggung) dinamakan SALB, SALAB dengan huruf hidup adalah hal yang berbeda.

والصَّلابَةُ: ضدُّ اللِّين صَلُبَ الشيءُ صَلابَـةً فهو صَلِـيبٌ وصُلْب وصُلَّب وصلب أَي شديد. ورجل صُلَّبٌ: مثل القُلَّبِ والـحُوَّل، ورجل صُلْبٌ وصَلِـيبٌ : ذو صلابة؛ وقد صَلُب، وأَرض صُلْبَة، والجمع صِلَبَة. ويقال: تَصَلَّبَ فلان أَي تَشَدَّدَ. وقولهم في الراعي: صُلْبُ العَصا وصَلِـيبُ العَصا، إِنما يَرَوْنَ أَنه يَعْنُفُ بالإِبل؛

And ṣalābah is the opposite of softness [Arabic: līn]. We say of something that it has ṣaluba [i.e., hardened/stiffened], ṣalābatan [i.e., hardness/stiffness] and that it is ṣalīb and ṣulb and ṣullab meaning that it is hard. And we say of a man that he is ṣullab [i.e., hard] on the same pattern as qullab and ḥuwwal and we say of him that he is ṣulb [i.e., hard] and ṣalīb [i.e., hard] and that he shows ṣalābah [i.e., hardness] and that he has ṣaluba [i.e., hardened] and we qualify a land of ṣulbah [i.e., hard/rocky]. And it is said: someone ta ṣallaba meaning that he grew severe/inflexible. They also qualify a sheperd of ṣulb ul-asā [i.e., having a hard staff] and ṣalīb ul-asā when they think he is violent with the camels [in other words, the sheperd is so qualified when he hits his camels hard].

Dan SALABAH adalah kebalikan dari Kelembutan (Arab : Lin). Kita mengatakan sesuatu yang mempunyai SALUBA [contoh : dikeraskan], SALABATAN [tingkat kekerasan] dan itulah SALIB dan SULB dan SULLAB berarti bahwa itu adalah KERAS. Dan kita mengatakan bahwa dia itu SULLAB [contoh: Keras] pada pola yang sama seperti QULLAB dan HUWWAL dan kita mengatakan kepadanya bahwa dia itu SULB [keras] dan SALIB dan bahwa dia menunjukkan SALABAH [kekerasan] dan bahwa dia mempunyai SALUBA [diperkeras] dan kita mengkualifikasikan sebidang tanah yang SULBAH [keras, berbatu]. Dan dikatakan : seseorang TA SALABA berarti bahwa ia tumbuh secara Severe/Inflexible-Kuat. Hal tersebut juga mengkualifikasikan seorang gembala dari SULB UL-ASA (contoh : mempunyai seorang pekerja yang kuat/keras) dan SALIB UL-ASA ketika mereka berpikir dia berlaku kasar/keras/bengis terhadap Unta-Unta yang digembalakannya (di lain kata, si gembala tersebut memenuhi kriteria (qualified) ketika di memukul Unta unta gembalaannya dengan keras)


والنِّيقُ: أَرْفَعُ مَوْضِـعٍ في الجَبَل وصَلَبَ العِظامَ يَصْلُبُها صَلْباً واصْطَلَبَها: جَمَعَها وطَبَخَها واسْتَخْرَجَ وَدَكَها لِـيُؤْتَدَم به، وهو الاصْطِلابُ، وكذلك إِذا شَوَى اللَّحْمَ : فأَسالَه؛ قال الكُمَيْتُ الأَسَدِيّ

واحْتَلّ بَرْكُ الشِّـتاءِ مَنْزِلَه، * وباتَ شَيْخُ العِـيالِ يَصْطَلِبُ

And we say that someone ṣalaba some bones yaṣlubuhā ṣalban and he iṣtalaba the bones meaning that he collected the bones, cooked them and extracted their grease or oily matter [i.e., wadak] to be used as food, and this act is called iṣtilāb. Also when you grill some meat so that it melts. Al-Kumayt al-Asadī said:

Dan kita mengatakan bahwa seseorang SALABA tulang tulang YASLUBUHA SALBAN dan dia ISTILABA tulang tulang tersebut.....berarti...dia mengumpulkan tulang tulang tersebut, memasaknya dan memeras sari dari tulang tersebut/SUM SUM [contoh : WADAK] untuk dimakan, dan kegiatan ini disebut ISTILAB. Juga ketika anda memanggang daging sampai meleleh. Al Kumayt Al Asadi berkata :

The beginning of the cold came and the old man cooked/melted [meat].

Awal musim dingin pun tiba "si orang tua itu" memasak/melelehkan [daging]

وفي الحديث: أَنه لـمَّا قَدِمَ مَكَّةَ أَتاه أَصحابُ الصُّلُب؛ قيل: هم الذين يَجْمَعُون العِظام إِذا أُخِذَت عنها لُحومُها فيَطْبُخونها بالماءِ، فإِذا خرج الدَّسَمُ منها جمعوه وائْتَدَمُوا به. يقال اصْطَلَبَ فلانٌ العِظام إِذا فَعَل بها ذلك. والصُّلُبُ جمع صَليب، والصَّلِـيبُ: الوَدَكُز والصَّلِـيبُ والصَّلَبُ: الصديد الذي يَسيلُ من الميت. والصَّلْبُ: مصدر صَلَبَه يَصْلُبه صَلْباً، وأَصله من الصَّلِـيب وهو: الوَدَك. وفي حديث عليّ: أَنه اسْتُفْتِـيَ في استعمال صَلِـيبِ الـمَوْتَى في الدِّلاءِ والسُّفُن، فَـأَبـى عليهم، وبه سُمِّي الـمَصْلُوب لما يَسِـيلُ من وَدَكه. والصَّلْبُ، هذه القِتْلة المعروفة، مشتق من ذلك، لأَن وَدَكه وصديده يَسِـيل. وقد صَلَبه يَصْلِـبُه صَلْباً، وصَلَّبه، شُدِّدَ للتكثي وفي التنزيل العزيز: وما قَتَلُوه وما صَلَبُوه. وفيه: ولأُصَلِّـبَنَّكم في جُذُوعِ النَّخْلِ؛ أَي على جُذُوعِ النخل. والصَّلِـيبُ: الـمَصْلُوبُ. والصَّليب الذي يتخذه النصارى على ذلك الشَّكْل.


And in the ḥadīth: "When he came to Makkah, the makers of ṣalub came to him. It was said that they are the ones who collect bones after meat was removed and cook them in water. When the fat appears they collect it and ate it. We say that someone iṣtalaba the bones when he does so with the bones. As for ṣalub, it is the plural of ṣalīb which means wadak." Ṣalīb and ṣalab also refer to the pus that leaks from the dead. Ṣalb is the infinitive form of ṣalab [past form], yaṣlubu [present form], it is derived from ṣalīb which is the wadak. And in the ḥadīth of Alī, he was asked about the use of the ṣalīb of the dead for crafting [dilā'] and boats and he forbade it. And so was called the "crucified" because of the [wadak] that leaks from him. And ṣalb is that famous death [i.e., crucifixion] which is derived from the same origin because the wadak of the dead and his ichor leaks. The verb is ṣalaba [past form], yaṣlubu [present form], ṣalban [infinitive form], ṣallaba is the exagerated form implying multiplicity. And in the Holy Revelation [i.e., the Qur'an]: wa mā qatalūhu wa mā ṣalabūhu ["they did not kill him or they crucified him"]. There is also: wa la'u ṣallibannakum fī judhūʿ in-nakhl meaning "on the trunks of palm trees". Ṣalīb also refers to maṣlūb, "the crucified". Ṣalīb is what the Christians take [as a symbol] of that form.

Dan dalam sebuah Hadist :

Ketika dia datang ke Mekkah, para pembuat SALUB datang kepadanya. Dikatakan bahwa mereka adalah orang yang mengumpulkan tulang tulang setelah dagingnya dikelupas dan memasak tulang tulang itu dalam air. Ketika si lemaknya muncul ke permukaan, mereka mengumpulkannya dan memakannnya. Kita mengatakan bahwa seseorang ISTILABA tulang tulang ketika dia memeras sari dari tulang tersebut. Sebagaimana halnya kata SALUB, itu adalah bentuk jamak dari SALIB yang berarti WADAK. SALIB dan SALAB juga merujuk kepada NANAH yang meleleh dari MAYAT. SALB adalah bentuk Infinitive dari SALAB [bentuk lampau], YASLUBU [bentuk sekarang] diambil dari kata SALIB yang mana berarti WADAK.
Dan didalam sebuah hadist Ali, dia ditanya tentang penggunaan dari SALIB orang mati untuk Crafting (kerajinan tangan) da perahu dan dia melarangnya. Dan seseorang dikatakan sebagai “The Crucified/ Si Tersalib” karena WADAK/SUMSUM yang meleleh dari tubuhnya. Dan SALB adalah kematian yang sangat terkenal (Contoh : Krusifiksi) yang man diambil dari kata yang sama karena WADAK/SUM-SUM dan NANAH yang meleleh. Kata kerja SALABA (bentuk lampau) YASLUBU (bentuk sekarang), SALBAN (bentuk infinitf), SALLABA adalah bentuk kata yang dibesar-besarkan yang menyiratkan keseragaman. Dan didalam Kitab Suci Al-Quran : WA MA QATALAHU WA MA SHOLABUHU (mereka tidak membunuhnya atow menyalibnya). Ada juga WA LA’U SALIBANNAKUM FI JUDHU IN NAKHL yang artinya “aku akan menyalib kamu sekalian pada pangkal pohon kurma”. SALIB juga merujuk ke MASLUB yang artinya THE CRUCIFIED/ SI TERSALIB. SALIB sebagaimana kaum Kristen mengambilnya sebagai symbol agama mereka.




From the above discussion, the following inferences can be deduced.
(Dari bahasan diatas, bisa ditarik kesimpulan )

1. The root word ṢH-L-B derives from bone, more specifically the backbone.
Akar kata SH-L-B diambil dari Tulang, khususnya Tulang Belakang

2. Ṣ-L-B is also used to denote hardness in a true as well as a metaphoric sense.
S-L-B juga digunakan untuk menunjukkan tingkat Kekerasan dalam artian sebenarnya maupun arti secara Kiasan.

3. Cooking the bones and extracting the greasy or fatty matter from it (wadak) - this action is called iṣtalaba, a word which comes from the root ṢH-L-B.

Memasak tulang dan memeras sari lemak dari tulang tersebut (WADAK/SUM SUM) - kegiatan ini disebut ISTALABA, kata yang berasal dari akar kata SH-L-B.

4. More importantly, ṣalb, commonly translated as "crucifixion", comes from the root Ṣ-L-B and is derived from it because the wadak of the dead and his ichor (i.e., thin watery or blood-tinged discharge) leaks. Ibn Manzur in his Lisān Al-Arab gives two examples of its usage from the Qur'an, one referring to the time of Jesus and the other to the time of Moses, viz., Qur'an 4:157, wa mā qatalūhu wa mā ṣalabūhu ["they did not kill him or they crucified him"] and Qur'an 20:71, wa la'u ṣallibannakum fī judhūʿ in-nakhl ["I will have you crucified on trunks of palm-trees"], respectively.

Lebih pentingnya, SALB, yang secara umum diterjemahkan sebagai "Crucifixion/Penyaliban". berasal dari akar kata SH-L-B dan hal tersebut diambil karena WADAK/SUM SUM dan NANAH dari orang mati(contoh : cairan yang bercampur darah) . Ibn Manzur dalam Kitab Mujam nya yaitu Lisan Al Arab memberikan 2 contoh dari penggunaan kata WADAK dari Quran, satunya merujuk pada saat Nabi Isa dan yang lainnya pada Jaman Nabi Musa. QS : 4:157 wa mā qatalūhu wa mā ṣalabūhu ["mereka tidak membunuhnya dan tidak menyalibnya"] dan QS : 20:71 wa la'u ṣallibannakum fī judhūʿ in-nakhl ["aku akan menyalib kamu sekalian pada pangkal pohon kurma "], Secara berturut turut.


5. The Christian missionaries claimed that the "Arabic word for crucifixion used in the Qur'an refers to a cross-shaped instrument of execution" without any attempt to look into the etymological dictionaries. Edward Lane's comprehensive An Arabic-English Lexicon has a three-page long discussion of the root word ṢH-L-B, most of it is concentrated on the usage to mean "hard", "firm", etc. While dealing with the issue of crucifixion, Lane says: "[He crucified him;] he put him to death in a certain well-known manner... because the oily matter, and the ichor mixed with blood, of the person so put to death flows." Similar discussion, albeit a lot less comprehensive than Lane's Lexicon, is also to be found in Hans - Wehr Dictionary Of Modern Written Arabic and in dictionaries devoted to the usage of ṢH-L-B in the Qur'an. We can now conclude that the root word ṢH-L-B has neither any connotations of a cross nor of the shape of a cross; rather these two are derived meanings. As we have seen, ṢH-L-B is used to denote hardness or stiffness and/or leaking oily matter from the body when crucified or impaled.

Para Misionaris Kristen mengklaim..bahwa "Kata bahasa Arab untuk Penyaliban yang digunakan dalam Al-Quran merujuk kepada alat berbentuk silang untuk sebuah eksekusi hukuman" tanpa berusaha untuk melihat kedalam kamus kamus secara Etymology. Edward Lane's comprehensive An Arabic-English Lexicon memuat 3 halaman diskusi panjang tentang akar kata SH-L-B, kebanyakan dari itu difokuskan pada penggunaan secara arti "KERAS" "KUAT" dan lain lain. Ketika berurusan dengan masalah Krusifiksi, Lane berkata " [Dia menyalibnya] Dia membunuhnya dengan cara tertentu dan terkenal……...karena hal yang berminyak, dan nanah bercampur darah si orang itu, maka mengantarkannya ke dalam kematian. Diskusi yang sama walaupun banyak kurang komprehensifnya daripada Lane's Lexicon, juga ditemukan dalam Hans - Wehr Dictionary Of Modern Written Arabic dan dalam kamus kamus yang ditujukan kepada penggunaan dari kata S-L-B dalam Quran. Sekarang kita bisa menyimpulkan..bahwa...akar kata SH-L-B tidak mempunyai pengertian bahwa itu adalah SILANG tidak juga bentuk dari KAYU SILANG. Seperti yang telah kita lihat, SH-L-B digunakan untuk menunjukkan TINGKAT KEKERASAN atow KEKAKUAN dan atow sesuatu yang berminyak yang meleleh dari badan ketika di krusifiksi (crucified) atowpun di impale (ditusuk ).

6. In order to distract the readers from the discussion of the root word ṢH-L-B, the missionaries quote Arthur Jeffery who alleged that the root ṢH-L-B "cannot be explained from Arabic" and has its ultimate origins from either Persian or Ethiopic.[3] The missionaries misconstrue Jeffery's statement to mean that "this term is not Arabic" even though Jeffery cites its usage in the pre-Islamic Arabic poetry of al-Nābigha and ʿAdi b. Zaid! With a narrow focus on some of the derived meanings of ṢH-L-B which are "to crucify" or "cross", the missionaries claim that the Arabic term used in the Qur'an refers "clearly to a geometric cross and not a pole, a stake, or a tree". Had there been a genuine interest to establish the levels of meaning associated with the root Ṣ-L-B recourse would have been made to scholarly classical Arabic lexicons which discuss in detail the etymology of the root ṢH-L-B. Calling the root ṢH-L-B "foreign" is a mere distraction and as we have discussed, the root ṢH-L-B has no connotations of a cross, a geometric cross, a pole, a stake or a tree.

Untuk mengalihkan para pembaca dari diskusi dari akar kata SH-L-B, Para misionaris mengutip pernyataan dari Arthur Jeffery yang menyatakan tanpa bukti yang jelas bahwa "akar kata SH-L-B tidak bisa di terangkan dari Bahasa Arab" dan mempunyai keterkaitan dengan bahasa Persia atow Ethiopia. Para Misionaris salah mengerti akan pernyataan Jefferey tersebut dengan mengartikan bahwa "bentuk kata ini bukan Bahasa Arab", walowpun Jeffery menyebutkan penggunaan kata tersebut dalam jaman Sastra Arab Pra Islam dari Al Nabigha dan Ad bin Zaid. Dengan fokus yang sempit pada arti kata yang diambil dari SH-L-B yang mana mereka mengartikannya dengan "to crucify - menyalib" atow "menyilang". Para Misionaris mengklaim bahwa ketentuan Bahasa Arab dalam Quran merujuk "dengan jelas pada suatu Palang Geometric dan bukan sebuah Tiang Lurus, Kayu Sula atow Pohon."
Menngucapkan akar kata SH-L-B "kata asing" adalah sebuah kebingungan belaka dan sebagaimana telah kita bahas, AKAR KATA "S-L-B" TIDAK MEMPUNYAI PENGERTIAN BAHWA ITU ADALAH "PALANG" , "PALANG GEOMETRIS", "KAYU PANCANG" , "KAYUSULA", atow "POHON".


In summary, the mention of crucifixion in the Qur'an comes from the root ṢH-L-B and it has no connotations of a cross or its shape. Rather it indicates any method of execution which makes the body stiffened or hardened (as any movement would cause excruciating pain) and results in leaking of bodily fluids. Therefore, crucifixion by impalement and other forms of crucifixion are included here without making any distinction between them.

Kesimpulannya, Penyaliban yang disebutkan dalam Quran berasal dari akar kata SH-L-B dan itu tidak mempunyai pengertian dari sebuah palang atow bentuknya. SH-L-B lebih kepada mengindikasikan metode dari eksekusi yang akan membuat badan jadi KAKU atow MENGERAS (karena suatu pergerakan akan menyebabkan rasa sakit yang menyiksa dan berakibat dengan mengalirnya cairan tubuh. Karena itu, Crucifixion dengan impalement dan bentu lain dari penyaliban,semuanya termasuk disini tanpa membuat perbedaan diantara semuanya.

The Qur'anic usage originating from the root SḤ-L-B appears to find common ground with what modern studies suggest about crucifixion in antiquity. It is almost always true that the word "crucifixion" brings a picture of the cross in the human mind. However, in antiquity people were "suspended", "impaled" and "crucified". The terms used to describe these English words were hardly distinguishable. This was pointed out by David Chapman in his recent study of crucifixion in antiquity. He says:

... in studying the ancient world the scholar is wise not to differentiate too rigidly the categories of "crucifixion," "impalement," and "suspension" (as if these were clearly to be distinguished in every instance). Hence any study of crucifixion conceptions in antiquity must grapple with the broader context of the wide variety of penal suspension of human beings.[4]


Penggunaan Tata bahasa dalam Quran dari akar kata SH-L-B nampaknya mencari alasan yang umum dengan apa yang disarankan oleh Pembelajaran Moderen mengenai Krusifiksi pada jaman kuno. Hal tersebut hampir selalu benar bahwa kata KRUSIFIKSI membawa sebuah gambar KAYU PALANG dalam setiap pikiran manusia.. Akan tetapi, pada jaman kuno, orang DIHUKUM, DI IMPALE (ditusuk sambil dirapatkan ketiang lurus) dan CRUCIFIED. Bentuk kata yang digunakan untuk menggambarkan kata kata bahasa inggris tersebut hampir tidak dapat dibedakan. Hal ini ditunjukkan oleh David Chapman dalm study terbarunya mengenai KRUSIFIKSI dalam Jaman Kuno. Dia mengatakan :

…dalam mempelajari jaman kuno para Ilmuwan/Terpelajar hendaknya secara bijak untuk tidak terlalu mempertikaikannya secara sengit mengenai katagori dari KRUSIFIKSI, IMPALEMENT,SUSPENSI ( seakan akan hal ini dengan jelas dapat dibedakan dalam setiap contoh). Oleh karena itu, apapun pembelajaran tentan Konsepsi Krusifiksi pada jaman kuno harus bergulat dengan konteks yang lebih luas dan jenis yang bermacam macam mengenai hukuman mati bagi umat manusia.


Furthermore, he says that in the past, "crucifixion" and "suspension" were not perceived by people in antiquity as wholly different spheres of punishment. Chapman adds that crucifixion "on a cross was simply one specific form within the broader category of human bodily suspension".[5] Keeping this in mind, let us look at some of the definitions offered for crucifixion and cross in modern times.

Lebih jauh lagi dia mengatakan bahwa di masa lampau, “Krusifiksi” dan “Suspensi/Hukuman” tidak dianggap oleh orang orang pada jaman kuno sebagai lingkup hukuman yang sama sekali berbeda. Chapman menambahkan bahwa krusifiksi pada sebuah kayu silang hanyalah salah satu bentuk spesifik di dalam katagori yang lebih luas dari hukuman badan pada manusia.” Camkan hal ini, mari kita lihat beberapa definisi yang ditawarkan untuk krusifiksi dan Cross-Kayu Palang di dalam jaman moderen.


..bersambung..
avatar
mang odoy
KAPTEN
KAPTEN

Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86

Kembali Ke Atas Go down

Benarkah Nabi Isa DIGANTI dengan STUNTMEN...??? Empty Re: Benarkah Nabi Isa DIGANTI dengan STUNTMEN...???

Post by mang odoy Sun Feb 19, 2012 5:36 am

Setelah kita simak refersh mengenai penjelasan MAKNA kata SALIB yang berakar kata pada SH-L-B (Shad La Ba)....mari kita telaah korelasi antara kata SHOLABUU dalam An- Nisa 157 dengan kata USHALLIB pada jaman Nabi Musa dan YUSLABU pada jaman Nabi Yusuf.


1. TELAAHAN KATA “YUSLABU” DALAM KISAH NABI YUSUF (QS - 12:41


يَا صَاحِبَيِ السِّجْنِ أَمَّا أَحَدُكُمَا فَيَسْقِي رَبَّهُ خَمْراً وَأَمَّا الآخَرُ فَيُصْلَبُ فَتَأْكُلُ الطَّيْرُ مِن رَّأْسِهِ قُضِيَ الأَمْرُ الَّذِي فِيهِ تَسْتَفْتِيَانِ


12.41. Hai kedua penghuni penjara: "Adapun salah seorang diantara kamu berdua, akan memberi minuman tuannya dengan khamar; adapun yang seorang lagi maka ia akan disalib, lalu burung memakan sebagian dari kepalanya. Telah diputuskan perkara yang kamu berdua menanyakannya (kepadaku)." (Yusuf : 41)

Atow.....bisa diliat lagi dalam terjemahan perkatanya dari link berikut ini...

http://corpus.quran.com/wordbyword.jsp?chapter=12&verse=41

Dalam ayat diatas, kita masih belum mempunyai kejelasan tentang apa sebenarnya makna kata DISALIB dalam kalimat ....."adapun yang seorang lagi maka ia akan disalib, lalu burung memakan sebagian dari kepalanya..... "

Setelah melalui telaahan yang panjang, akhirnya saya memperoleh korelasi yang kuat dengan kisah Nabi Yusuf dalam Perjanjian Lama yaitu dalam Kejadian 40 : 19 (Genesis 40 : 19) ,

Terjemahan LAI dari link berikut ini : http://alkitab.otak.info/index.php?hal=lihatPasal&injil=1&pasal=40&ayat=19#19

(19) dalam tiga hari ini Firaun akan meninggikan engkau, tinggi ke atas, dan menggantung engkau pada sebuah tiang, dan burung-burung akan memakan dagingmu dari tubuhmu."

(19) Within three days Pharaoh will lift up your head but will have you beheaded and hung on a tree, and [you will not so much as be given burial, but] the birds will eat your flesh.


Lain halnya jika kita melihat pada TERJEMAHAN ASLI dan LEBIH JUJUR dari The Jewish Publication Society's (Tanakh: The New Translation Of The Holy Scriptures According To The Traditional Hebrew Text, 1985, op. cit., pp. 64. ), seperti yang dikutip dari link ini...

http://www.islamic-awareness.org/Quran/Contrad/External/crucify.html

Lihat pada bagian...CRUCIFIXION IN THE OLD TESTAMENT ...

In three days Pharaoh will lift off your head and impale you upon a pole; and the birds will pick off your flesh. [Genesis 40]

Dalam terjemahan diatas, jelas sekali kenapa Al-Quran menggunakan kata kerja YUSLABU-MENYALIB....hal yang menjadi perhatian pertama adalah bahwa kepala si terhukum di LIFT OFF, untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai kata ini, mari kita lihat apa arti dari kata tersebut dari sini..


http://www.audioenglish.net/dictionary/lift_off.htm

LIFT OFF
Pronunciation (US):

Dictionary entry overview: What does lift off mean?

• LIFT OFF (verb)
The verb LIFT OFF has 1 sense:

1. depart from the ground

Familiarity information: LIFT OFF used as a verb is very rare.

Dictionary entry details

• LIFT OFF (verb)

Sense 1

Meaning:

Depart from the ground

Classified under:

Verbs of walking, flying, swimming

Synonyms:

lift off; take off

Context example:

The plane took off two hours late

Hypernyms (to "lift off" is one way to...):

depart; part; set forth; set off; set out; start; start out; take off (leave)

Sentence frames:

Something ----s
Something is ----ing PP

Sentence example:

The airplane is sure to lift off

Dari arti kata LIFT OFF diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa kepala si terhukum di LIFT OFF dalam artian ditarik sekaligus menggunakan tali tentunya dengan perumpamaan pesawat yang lepas landas, ini tentu saja akan mengakibatkan kematian yang mengerikan. Dengan kepala(leher) diikat dan ditarik sekaligus, dalam beberapa saat tubuh akan KAKU dan tentunya dengan mengeluarkan CAIRAN dari hidung dan mulutnya. Setelah tubuh si korban dalam keadaan mengenaskan, seperti diterangkan dalam Genesis (Kejadian) 40 : 19...and impale you upon a pole kemudian mayat tersebut ditancapkan pada sebuah tiang....tentunya sampai membusuk sehingga burung-burung (Burung Bangkai) memakan (dengan cara mematukinya terus menerus)...ini diterangkan dengan kata PICK OFF YOUR FLESH dalam Genesis 40:19 diatas....

Untuk memperoleh gambaran akan arti PICK OFF, silahkan lihat disini...


Apa yang digambarkan oleh Genesis 40;19 diatas...sangat cocok sekali dengan makna kata YUSLABU-MENYALIB dalam Surah Yusuf:41 sesuai dengan apa yang diterangkan dalam KESIMPULAN dalam link berikut ......

http://www.islamic-awareness.org/Quran/Contrad/External/crucify.html

5. The Christian missionaries claimed that the "Arabic word for crucifixion used in the Qur'an refers to a cross-shaped instrument of execution" without any attempt to look into the etymological dictionaries. Edward Lane's comprehensive An Arabic-English Lexicon has a three-page long discussion of the root word ṢH-L-B, most of it is concentrated on the usage to mean "hard", "firm", etc. While dealing with the issue of crucifixion, Lane says: "[He crucified him;] he put him to death in a certain well-known manner... because the oily matter, and the ichor mixed with blood, of the person so put to death flows." Similar discussion, albeit a lot less comprehensive than Lane's Lexicon, is also to be found in Hans - Wehr Dictionary Of Modern Written Arabic and in dictionaries devoted to the usage of ṢH-L-B in the Qur'an. We can now conclude that the root word ṢH-L-B has neither any connotations of a cross nor of the shape of a cross; rather these two are derived meanings. As we have seen, ṢH-L-B is used to denote hardness or stiffness and/or leaking oily matter from the body when crucified or impaled.

Para Misionaris Kristen mengklaim..bahwa "Kata bahasa Arab untuk Penyaliban yang digunakan dalam Al-Quran merujuk kepada alat berbentuk silang untuk sebuah eksekusi hukuman" tanpa berusaha untuk melihat kedalam kamus kamus secara Etymology. Edward Lane's comprehensive An Arabic-English Lexicon memuat 3 halaman diskusi panjang tentang akar kata SH-L-B, kebanyakan dari itu difokuskan pada penggunaan secara arti "KERAS" "KUAT" dan lain lain. Ketika berurusan dengan masalah Krusifiksi, Lane berkata " [Dia menyalibnya] Dia membunuhnya dengan cara tertentu dan terkenal……...karena hal yang berminyak, dan nanah bercampur darah si orang itu, maka mengantarkannya ke dalam kematian. Diskusi yang sama walaupun banyak kurang komprehensifnya daripada Lane's Lexicon, juga ditemukan dalam Hans - Wehr Dictionary Of Modern Written Arabic dan dalam kamus kamus yang ditujukan kepada penggunaan dari kata S-L-B dalam Quran. Sekarang kita bisa menyimpulkan..bahwa...akar kata S-L-B tidak mempunyai pengertian bahwa itu adalah SILANG tidak juga bentuk dari KAYU SILANG. Seperti yang telah kita lihat, S-L-B digunakan untuk menunjukkan TINGKAT KEKERASAN atow KEKAKUAN dan atow sesuatu yang berminyak yang meleleh dari badan ketika di krusifiksi (crucified) atowpun di IMPALE (ditusuk).


Itulah telaahan saya mengenai MAKNA dari kata YUSLABU-MENYALIB dalam Kisah Nabi Yusuf as dalam Al-Quran, kaitannya dengan makna kata YUSLABU yang berakar kata pada SHAD LAM BA sesuai apa yang diterangkan oleh Ibn Manzur dalam Kitab Mujamnya LISAN AL ARABI.

Wasalam,



2. TELAAHAN MAKNA KATA "USALLIB" DALAM KISAH NABI MUSA

Setelah telaahankata YUSLABU dalam Kisah Nabi Yusuf as, kini giliran kata USALLIB pada jaman Nabi Musa as.
Untuk lebih jelasnya, mari kita perhatikan ayat ayat berikut ini.



لأُقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ وَأَرْجُلَكُم مِّنْ خِلاَفٍ ثُمَّ لأُصَلِّبَنَّكُمْ أَجْمَعِينَ

7.124. demi, sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kakimu dengan bersilang secara bertimbal balik , kemudian sungguh-sungguh aku akan menyalib kamu semuanya."



قَالَ آمَنتُمْ لَهُ قَبْلَ أَنْ آذَنَ لَكُمْ إِنَّهُ لَكَبِيرُكُمُ الَّذِي عَلَّمَكُمُ السِّحْرَ فَلَسَوْفَ تَعْلَمُونَ لَأُقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ وَأَرْجُلَكُم مِّنْ خِلَافٍ وَلَأُصَلِّبَنَّكُمْ أَجْمَعِينَ

26.49. Fir'aun berkata: "Apakah kamu sekalian beriman kepada Musa sebelum aku memberi izin kepadamu? Sesungguhnya dia benar-benar pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu maka kamu nanti pasti benar-benar akan mengetahui (akibat perbuatanmu); sesungguhnya aku akan memotong tanganmu dan kakimu dengan bersilangan dan aku akan menyalibmu



قَالَ آمَنتُمْ لَهُ قَبْلَ أَنْ آذَنَ لَكُمْ إِنَّهُ لَكَبِيرُكُمُ الَّذِي عَلَّمَكُمُ السِّحْرَ فَلَأُقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ وَأَرْجُلَكُم مِّنْ خِلَافٍ وَلَأُصَلِّبَنَّكُمْ فِي جُذُوعِ النَّخْلِ وَلَتَعْلَمُنَّ أَيُّنَا أَشَدُّ عَذَاباً وَأَبْقَى

20.71. Berkata Fir'aun: "Apakah kamu telah beriman kepadanya (Musa) sebelum aku memberi izin kepadamu sekalian. Sesungguhnya ia adalah pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu sekalian. Maka sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kaki kamu sekalian dengan bersilang secara bertimbal balik , dan sesungguhnya aku akan menyalib kamu sekalian pada pangkal pohon kurma dan sesungguhnya kamu akan mengetahui siapa di antara kita yang lebih pedih dan lebih kekal siksanya".


Sama dengan bahasan sebelumnya, hujah hujah saya dalam masalah ini, berdasarkan essai dari link ini...

http://www.islamic-awareness.org/Quran/Contrad/External/crucify.html

Dari ketiga ayat diatas yang merupakan REKAMAN KEJADIAN pada jaman Nabi Musa, jelas sekali bahwa Firaun sebagai THE LORD OF STAKES menghukum tahanannya dengan cara "MEMOTONG TANGAN DAN KAKI" suatu hal yang dijaman sekarang ini kita kenal dengan istilah MUTILASI. Apa yang dilakukan oleh Firaun dalam ayat ayat diatas, ternyata cocok dengan penemuan dan fakta ilmiah seperti dikutip oleh link diatas..



CAPITAL PUNISHMENT IN ANCIENT EGYPT
HUKUMAN MATI DI JAMAN MESIR KUNO

Ancient Egypt was known for some of the worst kinds of capital punishments. The ancient Egyptians understood the necessary deterrent that these punishments provided. It appears that punishment in ancient Egypt became more severe with the times, especially with the advent of the New Kingdom Period. The punishments in the New Kingdom Period were very brutal and included beatings, mutilation, impalement, and being treated as a slave. The Lexikon Der Ägyptologie - an encyclopaedia of Egyptology, gives a brief overview of the different forms of punishment in Egypt under the heading "Strafen" (i.e., punishment / penalties). It says:


Mesir Kuno terkenal dengan salah satu hukuman mati paling mengerikan. Orang orang pada jaman Mesir Kuno mengerti bagaimana untuk menghindari akibat akibat yang ditimbulkan dari hukuman mengerikan ini. Nampaknya hukuman di jaman Mesir Kuno menjadi lebih parah dari waktu ke waktu, khususnya dengan datangnya Periode Kerajaan Baru. Hukuman pada periode tersebut sangat brutal dan termasuk PEMUKULAN, MUTILASI, IMPALEMENT(PENUSUKAN) dan dijadikan BUDAK. The Lexikon Der Ägyptologie - an encyclopaedia of Egyptology, memberikan gambaran/pandangan singkat mengenai macam macam hukuman di Mesir dibawah tekanan yang amat sangat (contoh : Hukuman mati). The Lexikon Der Ägyptologie - an encyclopaedia of Egyptology, menyatakan :


Decrees and trial documents, in the latter particularly from oath formulas, have given us the following judicial punishments. Physical punishments, as the most severe for capital crimes ... the death penalty by impaling, burning, drowning, beheading or being eating by wild animals. Only the King or the Vizier had the right to impose such punishment. High ranking personalities were granted by the King to commit suicide.

Surat Ketetapan dan dokumen-dokumen percobaan, terutama dan yang terakhir yaitu dari pernyataan sumpah. Hukuman Fisik, sebagai salah satu yang paling mengerikan buat para penjahat…..hukuman mati dengan cara IMPALING (ditusuk), BURNING (dibakar), DROWNING (ditenggelamkan), BEHEADING (dipenggal kepalanya), atow dimakan oleh binatang buas. Hanya Sang Raja atow The Vizier (Penguasa) yang mempuyai hak untuk menjatuhkan hukuman hukuma tersebut. Orang orang yang berkedudukan diijinkan oleh raja untuk bunuh diri (ketimbang dihukum seperti cara cara diatas).

Physical punishments were also mutilation punishments by cutting off hands, tongue, nose and or ears, castration as well as beatings in the form of 100 or 200 strokes, often with 5 bleeding wounds, occasionally with 10 burn marks. Sometimes also the part of the body, e.g. the soles of the feet, which had to be beaten.

Hukuman fisik juga berbentuk Hukuman MUTILASI dengan cara DIPOTONG TANGANNYA, LIDAHNYA, HIDUNG dan atow TELINGA, DIKEBIRI juga dipukuli dengan cara 100 atow 200 kali pukulan, seringkali dengan 5 luka berdarah, biasanya dengan 10 luka bakar. Terkadang juga bagian dari tubuh seperti telapak kaki yang harus dipukuli.

Jadi jelas sudah...kata USALLIB-MENYALIB dalam ayat-ayat diatas adalah KATA KERJA yang mempunyai MAKNA sesuai dengan kesimpulan dari link berikut..

http://www.islamic-awareness.org/Quran/Contrad/External/crucify.html


4. More importantly, ṣalb, commonly translated as "crucifixion", comes from the root Ṣ-L-B and is derived from it because the wadak of the dead and his ichor (i.e., thin watery or blood-tinged discharge) leaks. Ibn Manzur in his Lisān Al-Arab gives two examples of its usage from the Qur'an, one referring to the time of Jesus and the other to the time of Moses, viz., Qur'an 4:157, wa mā qatalūhu wa mā ṣalabūhu ["they did not kill him or they crucified him"] and Qur'an 20:71, wa la'u ṣallibannakum fī judhūʿ in-nakhl ["I will have you crucified on trunks of palm-trees"], respectively.


Lebih pentingnya, SALB, yang secara umum diterjemahkan sebagai "Crucifixion/Penyaliban". berasal dari akar kata SH-L-B dan hal tersebut diambil karena WADAK/SUM SUM dan NANAH dari orang mati contoh : cairan yang bercampur darah) . Ibn Manzur dalam Kitab Mujam nya yaitu Lisan Al Arab memberikan 2 contoh dari penggunaan kata WADAK dari Quran, satunya merujuk pada saat Nabi Isa dan yang lainnya pada Jaman Nabi Musa. QS : 4:157 wa mā qatalūhu wa mā ṣalabūhu ["mereka tidak membunuhnya dan tidak menyalibnya"] dan QS : 20:71 wa la'u ṣallibannakum fī judhūʿ in-nakhl ["aku akan menyalib kamu sekalian pada pangkal pohon kurma "], Secara berturut turut.


Dengan adanya MUTILASI (pemotongan tangan dan kaki) sperti dijelaskan dalam 3 ayat diatas...tentunya WADAK/SUM SUM dan CAIRANG YANG BERCAMPUR DARAH seperti dijelaskan oleh Ibn Manzur dalam LISAN AL ARABI nya akan terjadi pada korban yang dihukum seperti digambarkan dalam 3 ayat diatas.

Jadi...kesimpulannya.....kata kerja MENYALIB dalam Al-Quran (YUSLABU-USHALLIB-SHALABUU)...yang selama ini dipahami oleh banyak seorang sebagai KATA KERJA YANG MEMBUTUHKAN ALAT SEBAGAI TURUNAN DARI KATA KERJA ITU SENDIRI ( Kata kerja : MENYALIB....Kata Benda : SALIB)...adalah OMONG KOSONG belaka dan tidak sesuai dengan Kaidah Bahasa Arab sebagai bahasa ibu dari Al-Quran.


POINT PENTING NYA...


"Al-Quran menggunakan kata kerja "MENYALIB" (YUSLABU - USSALLIB - SHALABUU)...sesuai dengan makna dari kata kerja menyalib tersebut yang berakar kata pada SHAD-LAM-BA...seperti dijelaskan oleh Ibn Manzur dalam Kitab Mujam Lisan Al Arabi...!!!"


Ini KESIMPULAN dari Link http://www.islamic-awareness.org/Quran/Contrad/External/crucify.html terkait pernyataan Ibn Manzur dalam Kitab Lisan Al-Arab mengenai MAKNA kata MENYALIB dalam Al-Quran...

From the above discussion, the following inferences can be deduced.
(Dari bahasan diatas, bisa ditarik kesimpulan )

1. The root word ṢH-L-B derives from bone, more specifically the backbone.
Akar kata SH-L-B diambil dari Tulang, khususnya Tulang Belakang

2. Ṣ-L-B is also used to denote hardness in a true as well as a metaphoric sense.
S-L-B juga digunakan untuk menunjukkan tingkat Kekerasan dalam artian sebenarnya maupun arti secara Kiasan.

3. Cooking the bones and extracting the greasy or fatty matter from it (wadak) - this action is called iṣtalaba, a word which comes from the root ṢH-L-B.

Memasak tulang dan memeras sari lemak dari tulang tersebut (WADAK/SUM SUM) - kegiatan ini disebut ISTALABA, kata yang berasal dari akar kata SH-L-B.

4. More importantly, ṣalb, commonly translated as "crucifixion", comes from the root Ṣ-L-B and is derived from it because the wadak of the dead and his ichor (i.e., thin watery or blood-tinged discharge) leaks. Ibn Manzur in his Lisān Al-Arab gives two examples of its usage from the Qur'an, one referring to the time of Jesus and the other to the time of Moses, viz., Qur'an 4:157, wa mā qatalūhu wa mā ṣalabūhu ["they did not kill him or they crucified him"] and Qur'an 20:71, wa la'u ṣallibannakum fī judhūʿ in-nakhl ["I will have you crucified on trunks of palm-trees"], respectively.

Lebih pentingnya, SALB, yang secara umum diterjemahkan sebagai "Crucifixion/Penyaliban". berasal dari akar kata SH-L-B dan hal tersebut diambil karena WADAK/SUM SUM dan NANAH dari orang mati(contoh : cairan yang bercampur darah) . Ibn Manzur dalam Kitab Mujam nya yaitu Lisan Al Arab memberikan 2 contoh dari penggunaan kata WADAK dari Quran, satunya merujuk pada saat Nabi Isa dan yang lainnya pada Jaman Nabi Musa. QS : 4:157 wa mā qatalūhu wa mā ṣalabūhu ["mereka tidak membunuhnya dan tidak menyalibnya"] dan QS : 20:71 wa la'u ṣallibannakum fī judhūʿ in-nakhl ["aku akan menyalib kamu sekalian pada pangkal pohon kurma "], Secara berturut turut.


5. The Christian missionaries claimed that the "Arabic word for crucifixion used in the Qur'an refers to a cross-shaped instrument of execution" without any attempt to look into the etymological dictionaries. Edward Lane's comprehensive An Arabic-English Lexicon has a three-page long discussion of the root word ṢH-L-B, most of it is concentrated on the usage to mean "hard", "firm", etc. While dealing with the issue of crucifixion, Lane says: "[He crucified him;] he put him to death in a certain well-known manner... because the oily matter, and the ichor mixed with blood, of the person so put to death flows." Similar discussion, albeit a lot less comprehensive than Lane's Lexicon, is also to be found in Hans - Wehr Dictionary Of Modern Written Arabic and in dictionaries devoted to the usage of ṢH-L-B in the Qur'an. We can now conclude that the root word ṢH-L-B has neither any connotations of a cross nor of the shape of a cross; rather these two are derived meanings. As we have seen, ṢH-L-B is used to denote hardness or stiffness and/or leaking oily matter from the body when crucified or impaled.

Para Misionaris Kristen mengklaim..bahwa "Kata bahasa Arab untuk Penyaliban yang digunakan dalam Al-Quran merujuk kepada alat berbentuk silang untuk sebuah eksekusi hukuman" tanpa berusaha untuk melihat kedalam kamus kamus secara Etymology. Edward Lane's comprehensive An Arabic-English Lexicon memuat 3 halaman diskusi panjang tentang akar kata SH-L-B, kebanyakan dari itu difokuskan pada penggunaan secara arti "KERAS" "KUAT" dan lain lain. Ketika berurusan dengan masalah Krusifiksi, Lane berkata " [Dia menyalibnya] Dia membunuhnya dengan cara tertentu dan terkenal……...karena hal yang berminyak, dan nanah bercampur darah si orang itu, maka mengantarkannya ke dalam kematian. Diskusi yang sama walaupun banyak kurang komprehensifnya daripada Lane's Lexicon, juga ditemukan dalam Hans - Wehr Dictionary Of Modern Written Arabic dan dalam kamus kamus yang ditujukan kepada penggunaan dari kata S-L-B dalam Quran. Sekarang kita bisa menyimpulkan..bahwa...akar kata S-L-B tidak mempunyai pengertian bahwa itu adalah SILANG tidak juga bentuk dari KAYU SILANG. Seperti yang telah kita lihat, S-L-B digunakan untuk menunjukkan TINGKAT KEKERASAN atow KEKAKUAN dan atow sesuatu yang berminyak yang meleleh dari badan ketika di krusifiksi (crucified) atowpun di impale (ditusuk sambil dirapatkan ke tiang lurus).

6. In order to distract the readers from the discussion of the root word Ṣ-L-B, the missionaries quote Arthur Jeffery who alleged that the root Ṣ-L-B "cannot be explained from Arabic" and has its ultimate origins from either Persian or Ethiopic.[3] The missionaries misconstrue Jeffery's statement to mean that "this term is not Arabic" even though Jeffery cites its usage in the pre-Islamic Arabic poetry of al-Nābigha and ʿAdi b. Zaid! With a narrow focus on some of the derived meanings of Ṣ-L-B which are "to crucify" or "cross", the missionaries claim that the Arabic term used in the Qur'an refers "clearly to a geometric cross and not a pole, a stake, or a tree". Had there been a genuine interest to establish the levels of meaning associated with the root Ṣ-L-B recourse would have been made to scholarly classical Arabic lexicons which discuss in detail the etymology of the root Ṣ-L-B. Calling the root Ṣ-L-B "foreign" is a mere distraction and as we have discussed, the root Ṣ-L-B has no connotations of a cross, a geometric cross, a pole, a stake or a tree.

Untuk mengalihkan para pembaca dari diskusi dari akar kata SH-L-B, Para misionaris mengutip pernyataan dari Arthur Jeffery yang menyatakan tanpa bukti yang jelas bahwa "akar kata SH-L-B tidak bisa di terangkan dari Bahasa Arab" dan mempunyai keterkaitan dengan bahasa Persia atow Ethiopia. Para Misionaris salah mengerti akan pernyataan Jefferey tersebut dengan mengartikan bahwa "bentuk kata ini bukan Bahasa Arab", walowpun Jeffery menyebutkan penggunaan kata tersebut dalam jaman Sastra Arab Pra Islam dari Al Nabigha dan Ad bin Zaid. Dengan fokus yang sempit pada arti kata yang diambil dari SH-L-B yang mana mereka mengartikannya dengan "to crucify - menyalib" atow "menyilang". Para Misionaris mengklaim bahwa ketentuan Bahasa Arab dalam Quran merujuk "dengan jelas pada suatu Palang Geometric dan bukan sebuah Tiang Lurus, Kayu Sula atow Pohon."
Menngucapkan akar kata S-L-B "kata asing" adalah sebuah kebingungan belaka dan sebagaimana telah kita bahas, AKAR KATA "S-L-B" TIDAK MEMPUNYAI PENGERTIAN BAHWA ITU ADALAH "PALANG" , "PALANG GEOMETRIS", "KAYU PANCANG" , "KAYUSULA", atow "POHON".


In summary, the mention of crucifixion in the Qur'an comes from the root ṢH-L-B and it has no connotations of a cross or its shape. Rather it indicates any method of execution which makes the body stiffened or hardened (as any movement would cause excruciating pain) and results in leaking of bodily fluids. Therefore, crucifixion by impalement and other forms of crucifixion are included here without making any distinction between them.

Kesimpulannya, Penyaliban yang disebutkan dalam Quran berasal dari akar kata SH-L-B dan itu tidak mempunyai pengertian dari sebuah palang atow bentuknya. SH-L-B lebih kepada mengindikasikan metode dari eksekusi yang akan membuat badan jadi KAKU atow MENGERAS (karena suatu pergerakan akan menyebabkan rasa sakit yang menyiksa dan berakibat dengan mengalirnya cairan tubuh. Karena itu, Crucifixion dengan impalement dan bentu lain dari penyaliban,semuanya termasuk disini tanpa membuat perbedaan diantara semuanya.
[color=black]

Demikian hasil telaahan saya mengenai kata USALLIB dalam Kisah Nabi Musa ini...kurang lebihnya saya mohon maaf. Semoga bisa menjadi bahan renungan bagi saya khususnya dan bagi anda anda sekalian pada UMUMNYA....Terima Kasih...

Wasalam,



3. TELAAHAN MAKNA KATA "SHALABUU" DALAM AN-NISA 157.


Sebelum panjang lebar membahasnya, mari kita perhatikan ayat An-Nisa 157 berikut ini...



بســـــــــــــــــــــــــــــــــــــــم الله الرحمن الرحـــــــــــــــــــــــــــــــــــيم

وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ

وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا

صدقـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ الله العظـــــــــــــــــــــــــــــــيم



1. Terjemahan DEPAG RI

Dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. [4:157]


ًٌٍَََََََََُُِْْ2. Yusuf Ali

That they said (in boast), "We killed Christ Jesus the son of Mary, the Messenger of Allah.;- but they killed him not, nor crucified him, but so it was made to appear to them, and those who differ therein are full of doubts, with no (certain) knowledge, but only conjecture to follow, for of a surety they killed him not:-


Terjemahan perkata dari ayat diatas, bisa dilihat disini..

http://corpus.quran.com/wordbyword.jsp?chapter=4&verse=157

Seperti telah saya katakan, saya melakukan penelaahan panjang mengenai Misteri dalam ayat ini, dengan melalui diskusipanjang di berbagai forum, akhirnya saya menemukan INTI dari KESALAH PEMAHAMAN Mayoritas Muslim dengan lahirnya teori STUNTMEN yang sebenarnya menginjak nginjak Harga Diri dari Nabi Isa as sendiri yang begitu mulia sehingga beliau masuk dalam jajaran Ulul Azmi, sebuah gelar kehormatan yang cuman dimiliki oleh 5 orang Nabi, dari ribuan Nabi dan Rasul yang Diutus oleh Allah SWT.

INTI dari kesalah pemahaman ayat ini ternyata terletak pada kata MENYALIB-SHALABUU, pemahaman kata "menyalib" yang diyakini oleh Muslim Mayoritas teryata hanyalah MEMBEO kaum Kafir Kristen dengan dasar SALIB adalah TIANG JEMURAN dan MENYALIB adalah NANGKRINGIN SI TERHUKUM DI TIANG JEMURAN.

Tidak dapat disangkal lagi, ketika di Alkitab dinyatakan bahwa.."MEREKA MENYALIB YESUS (NABI ISA)...."....kemudian An-Nisa 157 menyatakan..."MEREKA TIDAK MENYALIBNYA"....langsung muncul spekulasi bahwa BUKAN NABI ISA YANG MENJALANI EKSEKUSI TERSEBUT....dengan didukung berbagai dalih baik itu Literatur Dongeng karya Jumhur Ulama yang cuman modal ocehan Muallaf dari Kristen atow Yahudi, maupun dengan dalih Nahwu Sorof, dicocok cocokan bahwa telah ada STUNTMEN dalam eksekusi tersebut., teori stuntmen inipun TIDAK ADA YANG SERAGAM, kata si anu stunmentnya si A yang lain bilang si B dan seterusnya, ini menandakan bahwa teori stuntmen itu hanyalah ISAPAN JEMPOL BELAKA. Hal ini ternyata...disebabkan kesalahapemahaman akan kata MENYALIB itu sendiri, seperti yang telah saya bilang, bahwa kata MENYALIB (YUSLABU-USALLIB-SHALABUU) hanya ada di Al-Quran...Allah SWT menggunakan kata kerja ini di 3 jaman Nabi (Yusuf-Musa-Isa)....sedangkan di Al-Kitab, kata MENYALIB ini hanya dijumpaidalam Perjanjian Baru...jelas ini sebuah kecurangan dari pihak kaum Misionaris untuk menipu dan menyelewengkan akidah kaum Muslimin dalam memahami kata MENYALIB ini, usaha kampret Misionaris ini betul betul menuai hasil yang gemilang, dengan maraknya teori stuntmen dikalangan Muslim sendiri, menandakan usaha mereka telah menuai hasil yang cukup sukses, kaum muslim sendiri dibuat lupa akan makna dan definisi dari kata MENYALIB ini.

Oke kita mulai telaahan ini..

Seperti yang telah saya kupas didepan, bahwa hujah saya mengenai kata MENYALIB ini, didasarkan pada essai di link ini..


http://www.islamic-awareness.org/Quran/Contrad/External/crucify.html

4. More importantly, ṣalb, commonly translated as "crucifixion", comes from the root Ṣ-L-B and is derived from it because the wadak of the dead and his ichor (i.e., thin watery or blood-tinged discharge) leaks. Ibn Manzur in his Lisān Al-Arab gives two examples of its usage from the Qur'an, one referring to the time of Jesus and the other to the time of Moses, viz., Qur'an 4:157, wa mā qatalūhu wa mā ṣalabūhu ["they did not kill him or they crucified him"] and Qur'an 20:71, wa la'u ṣallibannakum fī judhūʿ in-nakhl ["I will have you crucified on trunks of palm-trees"], respectively.


Lebih pentingnya, SALB, yang secara umum diterjemahkan sebagai "Crucifixion/Penyaliban". berasal dari akar kata SH-L-B dan hal tersebut diambil karena WADAK/SUM SUM dan NANAH dari orang mati contoh : cairan yang bercampur darah) . Ibn Manzur dalam Kitab Mujam nya yaitu Lisan Al Arab memberikan 2 contoh dari penggunaan kata WADAK dari Quran, satunya merujuk pada saat Nabi Isa dan yang lainnya pada Jaman Nabi Musa. QS : 4:157 wa mā qatalūhu wa mā ṣalabūhu ["mereka tidak membunuhnya dan tidak menyalibnya"] dan QS : 20:71 wa la'u ṣallibannakum fī judhūʿ in-nakhl ["aku akan menyalib kamu sekalian pada pangkal pohon kurma "], Secara berturut turut.


Sesuai uraian diatas yang berdasarkan Kitab Mujam Lisan Al-Arabi karya Ibn Manzur....kata SHALABUU dalam An-Nisa 157 mempunyai perngertian yang sama dengan kta USALLIB dalam kisah Nabi Musa dalam Al-Quran. Kata SHALABUU disana seperti yang dikutip link diatas.....karena adanya WADAK/SUM-SUM dan cairan yang bercampur darah dari si korban sehingga Al-Quran menggunakan kata kerja MENYALIB....

Jika kita hanya MEMBACA ayat tersebut, tanpa berusaha menggali apa sebenarnya kata SHALABUU dalam ayat tersebut, maka kita tidak akan menemukan "BENANG MERAH" dari Misteri tersebut selain TEORI STUNTMEN.
Seperti telah saya singggung didepan....kata SHALABUU-MENYALIB dalam An-Nisa 157 dengan berpedoman pada Kitab Mujam Lisanlu Arabi....yang mana kata SHALABUU tersebut berakar kata pada SHAD-LAM-BA...ternyata nyambung dengan kronologis yang ada di Alkitab.....


YOHANES 19

31) Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib--sebab Sabat itu adalah hari yang besar--maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.

(32) Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;

(33) tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,


Mari kita bahas perayat...

YOHANES 19 : 31......

Di ayat ini dijelaskan...karena hari sudah senja, matahari akan segera kembali ke peraduannya...dan saat itu adalah Jumat sore....berarti hari SABAT sebagai Hari Besar Yahudi akan tiba....maka para Kampret Yahudi itu meminta kepada Pilatus untuk MEMATAHKAN KAKI para TERHUKUM (Nabi Isa dan 2 Preman Pasar ).
Untuk apa gerangan kampret Yahudi meminta hal itu....???? jawabannya adalah..UNTUK MEMPERCEPAT KEMATIAN PARA TERHUKUM .... karena pada Hari Sabat....tidak boleh ada Mayat tergantung....


YOHANES 19 : 32......

Ayat ini sudah jelas...KEDUA KAKI dari PREMAN PASAR yang dihukum bareng Yesus DIPATAHKAN.......maka.....PATAHLAH TULANG KAKI MEREKA....dan KELUARLAH SUM SUM dari TULANG TULANG YANG PATAH itu...


YOHANES 19 : 33......

Nah...ayat ini sebenernya KUNCI JAWABAN dari An-Nisa 157...
Ketika para Prajurit Romawi akan MEMATAHKAN KAKI Nabi Isa as....mereka MELIHAT....cuman melihat lho mass....dalam hal ini tidak ada usaha para Keroco Romawi itu untuk memeriksa keadaan Nabi Isa (Yesus) apakah bener bener mati atow HANYA DISERUPAKAN/DISAMARKAN sebagai ORANG MATI.....????
Kenapa kok kesannya kaya TERBURU BURU...????


Ingat...sebelum kejadian PEMATAHAN TULANG para TERHUKUM......telah terjadi FENOMENA ALAM...Bible menggambarkan sebagai berikut...

MARKUS 15 : 33-39

Pada jam dua belas, kegelapan meliputi seluruh daerah itu dan berlangsung sampai jam tiga. Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?", yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: "Lihat, Ia memanggil Elia." Maka datanglah seorang dengan bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum serta berkata: "Baiklah kita tunggu dan melihat apakah Elia datang untuk menurunkan Dia." Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya. Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah. Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya demikian, berkatalah ia: "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!"


LUKAS 23 : 44-47

Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga, sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua. Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya. Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: "Sungguh, orang ini adalah orang benar!"


MATIUS 27 : 45-54

Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga. Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: "Ia memanggil Elia." Dan segeralah datang seorang dari mereka; ia mengambil bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam, lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum. Tetapi orang-orang lain berkata: "Jangan, baiklah kita lihat, apakah Elia datang untuk menyelamatkan Dia." Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya. Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah, dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit. Dan sesudah kebangkitan Yesus, merekapun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang. Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: "Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah."


Inilah sebenarnya PERTOLONGAN dari Allah SWT untuk Nabinya..yakni...Nabi Isa as...
Dengan diturunkannya BENCANA ditengah ramainya peristiwa Penyaliban tersebut....ditambah waktu yang semakin MEFET ke hari Sabat...... maka Para Imam Yahudi dan Prajurit Prajurit Romawi....dan semua yang hadir disitu...menjadi PANIK gak karuan.....dan hal itu menyebabkan Nabi Isa (Yesus)...LOLOS DARI PEMATAHAN TULANG KAKI..... karena...ketika prajurit Romawi akan MEMATAHKAN kaki Nabi Isa.....mereka MELIHAT...bahwa Yesus telah MATI....padahal...yang sebenarnya......Yesus saat itu masih HIDUP...apa buktinya...???


YOHANES 19 : 34
tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.


Teori Biologi sederhana saja bisa menjawab bahwa dengan SEGERA MENGALIR DARAH DAN AIR..menandakan jantung sebagai pemompa darah masih aktif.....kalo saat itu Yesus sudah meninggal...mungkin kata yang dipakai bukan SEGERA MENGALIR...tetapi cukup.....MELELEH....

Sekarang mari kita telaah pula...kenapa para Kampret Yahudi ini meminta agar KAKI PARA TERHUKUM TERMASUK YESUS DIPATAHKAN....seperti digambarkan dalam ayat berikut...



31) Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib--sebab Sabat itu adalah hari yang besar--maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.


Ternyata....jawaban ini pun sudah didapat, dari situs yang notabene bikinan Kafir Kristen sendiri, akhirnya terungkap sudah kenapa KAKI SI TERHUKUM HARUS DIPATAHKAN..

Dari Link yang sudah saya posting sebelumnya...

http://commontruth.com/CrossOrStake.html


SCIENTIFIC PROOF
BUKTI ILMIAH

As for death resulting from being nailed up, the most popular thought is that the Messiah would die of suffocation/asphyxiation. Frederick T. Zugibe, (Adjunct Associate Professor of Pathology at Colombia University College of Physicians and Surgeons), performed extensive experiments to test this theory: He took volunteers and crucified them (they weren't actually nailed, they were suspended by belts and straps on a sturdily constructed cross). He conducted two variations of crucifixion: One with a suppedaneum (a wooden block upon which toes would be supported, helping a victim stay supported on a cross/stauros ) and one without a suppendanuem. The results can be read at these websites here: http://www.crucifixion-shroud.com/Turin2000.htm and http://www.west.net/~shroud/zugibe.htm. These experiments show that a man on a cross would NOT suffocate to death, with or without a suppedaneum.

Adapun kematian akibat dipaku, pendapat yang paling populer adalah bahwa Mesias akan mati lemas / sesak napas. Frederick T. Zugibe, (Adjunct Associate Professor of Pathology at Colombia University College of Physicians and Surgeons), , melakukan eksperimen yang luas untuk menguji teori ini: Ia mengambil relawan dan crucify mereka (mereka tidak benar-benar dipaku, mereka digantung dengan ikat pinggang dan tali di kayu palang yang kokoh). Dia melakukan dua variasi krusifiksi: Satunya dengan suppedaneum http://www.talktalk.co.uk/reference/dictionaries/difficultwords/data/d0012433.html (sebuah balok kayu yang mana si kaki korban bisa menginjaknya, membantu korban tetap tergantung pada sebuah kayu silang/kayu pancang lurus) dan satunya tanpa suppendanuem. Hasil dapat dibaca di situs sini:

1. http://www.crucifixion-shroud.com/Turin2000.htm

2. http://www.west.net/~shroud/zugibe.htm

Percobaan ini menunjukkan bahwa seorang pria di KAYU SILANG tidak akan tercekik sampai mati, dengan atau tanpa suppedaneum.



By way of comparison, Hermann Moedder, a doctor of radiology from Austria, carried out an experiment in the 1940's in Cologne, Germany, with medical students. He strapped them with their wrists directly above their heads Within minutes the students grew pale, their lung capacity and blood pressure dropped significantly, and their pulse rates increased. Moedder concluded suffocation would occur in minutes if they were not able to stand and rest. Though we don't have complete information about this experiment, it appears that a suppedaneum wasn't used, neither was a sedile (a block of wood attached to the stauros to support the buttocks slightly). This makes a difference because such devices can act as supports that the victim on the stauros could use for support in the breathing issues involved

Dengan cara perbandingan, Hermann Moedder, seorang dokter radiologi dari Austria, melakukan percobaan di tahun 1940 di Cologne, Jerman, dengan mahasiswa kedokteran. Dia mengikat mereka dengan cara pergelangan tangan di atas kepala mereka Dalam beberapa menit mahasiswa mahasiswa tersebut pucat, kapasitas paru-paru dan tekanan darah turun secara signifikan, dan detak urat nadi mereka meningkat. Moedder menyimpulkan mati lemas akan terjadi dalam beberapa menit jika mereka tidak mampu berdiri dan beristirahat. Meskipun kita tidak memiliki informasi lengkap tentang percobaan ini, tampak bahwa suppedaneum tidak digunakan, tidak juga SEDILE (sebuah balok kayu yang dilekatkan pada stauros untuk mendukung pantat sedikit). Hal ini membuat perbedaan karena perangkat tersebut dapat berperan sebagai pendukung yang mana korban pada stauros bisa menggunakannya sebagai dukungan dalam masalah pernapasan yang terlibat..


Now this is where the comparison of the two experiments is interesting: According to the bible, a crucified man's legs were broken in order to hasten death (John 19:31-32). This would indicate, according to the results of the above mentioned experiments, that Yeshua Messiah and the two robbers were killed on singular poles . Breaking their legs would take away the usefulness of the suppedaneum's support, thus hastening their deaths by suffocation. This would not happen on a cross, according to Dr. Zugibe's experiments.

Sekarang, ini adalah di mana perbandingan dua eksperimen menarik: Menurut Alkitab, kaki seorang pria yang disalibkan itu patah dalam rangka mempercepat kematian

John 19:31 (New American Standard Bible) http://www.biblegateway.com/passage/?search=john%2019:31&version=NASB

Care of the Body of Jesus
31Then the Jews, because it was (A)the day of preparation, so that (B)the bodies would not remain on the cross on the Sabbath (for that Sabbath was a (C)high day), asked Pilate that their legs might be broken, and that they might be taken away.


(31) Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib--sebab Sabat itu adalah hari yang besar--maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan (Yohanes 19:31-32).

Hal ini mengindikasikan, menurut hasil eksperimen yang disebutkan di atas, bahwa Yeshua Mesias dan dua perampok tewas di tiang tunggal. Mematahkan kaki mereka akan menghilangkan fungsi/kegunaan dari dukungan suppedaneum, dengan demikian mempercepat kematian mereka dengan cara mati lemas. Hal ini tidak akan terjadi di kayu palang, menurut percobaan Dr Zugibe's.


SO, COULDN'T JESUS / YESHUA HAVE BEEN ON A CROSS?
JADI, PERNAHKAN YESUS BERADA DI CROSS (KAYU PALANG) ?


No. If he and the other men with him were killed on a cross, they would have taken days to die (probably from dehydration) according to the above mentioned scientific information. However, scripture tells us they were dead within hours, not days (Mark 15:25-37). It is also notable that, in order to hasten death, the legs of the criminals were to be broken (John 19:31-33). If they were on a cross, according to the above mentioned science, broken legs wouldn't have made a difference in time of death; that would only work when a victim is nailed to a singular pole.

TIDAK, Jika Yesus dan terhukum lainnya dibunuh pada sebuah Cross-Kayu Palang, mereka akan terbunuh dalam beberapa hari (kemungkinan akibat dehidrasi) berdasar pada informasi ilmiah yang disebut diatas. Tetapi, kitab kanon mengatakan pada kita bahwa mereka mati dalam hitungan jam, bukan dalam hitungan hari (Markus 15:25-37). Hal ini juga dinyatakan bahwa, untuk mempercepat kematian, kaki para penjahat dipatahkan (Yohanes 19:31-33). Jika seandainya mereka berada pada Cross-Kayu Palang, menurut penemuan ilmiah yang telah disinggung diatas, kaki yang patah tidak akan membuat suatu perbedaan dalam masalah waktu kematian; hal tersebut (KEMATIAN) hanya akan terjadi ketika si korban dipaku pada sebuah TIANG LURUS.




CONCLUSION
KESIMPULAN


So this is what we have here: A full cross would be too heavy for a man to carry all the way to Calvary, whereas a singular beam would be much more manageable. Scientific evidence also supports the use of a simple stake instead of a cross in the case of Yeshua Messiah's murder. Since a cross would take days to kill, and scripture states that death happened within mere hours, this also points to a simple stake or pole. Along with this, it is known that the idea of Yeshua being killed on a two-beamed cross came about three centuries after Yeshua's death as a way to welcome in pagan converts. Couple these things with the original language used in scripture, the evidence shows clearly that the true instrument of the Messiah's execution was a simple stake or pole.



Inilah yang kita dapat sekarang ini :
Sebuah KAYU PALANG akan terlalu berat untuk seseorang membawanya sepanjang perjalanan ke Calvary, sementara sebuah BALOK TUNGGAL akan lebih mudah dalam membawanya. Bukti Ilmiah juga mendukung penggunaan KAYU PANCANG LURUS daripada sebuah Cross-Kayu Palang dalam kasus pembunuhan Sang Mesiah. Karena sebuah Cross-Kayu Palang akan memakan waktu berhari-hari untuk membuat si terhukum terbunuh, dan Kitab Kanon menyatakan bahwa kematian terjadi dalam hitungan jam, dan hal ini merujuk ke TIANG LURUS. Bersamaan dengan hal ini, diketahui bahwa ide Yesus terbunuh di Cross-Kayu Palang datang 3 abad kemudian setelah kematian Yesus sebagai salah satu cara menyambut masuknya pengikut Pagan kedalam agama Kristen. Beberapa hal dengan berdasar pada Bahasa Asli dari Kitab Kanon (Yunani), bukti menunjukkan dengan jelas bahwa alat yang sebenarnya yang dipake untuk mengeksekusi sang Mesiah adlah KAYU PANCANG LURUS.



Dari uraian panjang diatas... jelas sudah....kenapa Al-Quran memakai kata kerja SHALABUU-MENYALIB....dan kenapa para imam Yahudi meminta agar KAKI PARA TERHUKUM TERMASUK YESUS DIPATAHKAN.....

Keduanya mempunyai KORELASI yang sangat kuat, yang akhirnya membentuk suatu cerita yang LOGIS dan MASUK AKAL...sesuai dengan FITRAH yang ada didiri kita sebagai mahluk yang namanya MANUSIA.

Demikian telaahan ini saya sampaikan, kurang lebih nya saya mohon maaf....dan perlu rekan rekan muslim ketahui..bahwa saya mang odoy....siap untuk mempertanggungjawabkan semua hujah hujah saya ini kelak diakhirat di Hadapan Rabbul Alamin. Jadi....saya tidak miris dengan berbagai tuduhan miring yang telah dilontarkan kepada saya sepanjang perjalanan saya menelaah hal ini. Allah SWT...Maha Mengetahui akan hal ini..

Yang benar itu semata mata dari sisi Allah SWT....yang salah itu semata mata dari kekeliruan saya sebagai mahluk yang maha lemah ini.



Wasalam,


avatar
mang odoy
KAPTEN
KAPTEN

Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86

Kembali Ke Atas Go down

Benarkah Nabi Isa DIGANTI dengan STUNTMEN...??? Empty Re: Benarkah Nabi Isa DIGANTI dengan STUNTMEN...???

Post by frontline defender Sun Feb 19, 2012 12:02 pm

trus kesimpulannya gimana, mang? Nabi Isa disalib tetapi tidak meninggal?
4:157. dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ‘Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.
trus yang di bold itu, penjelasannya apa?
frontline defender
frontline defender
MAYOR
MAYOR

Posts : 6462
Kepercayaan : Islam
Join date : 17.11.11
Reputation : 137

Kembali Ke Atas Go down

Benarkah Nabi Isa DIGANTI dengan STUNTMEN...??? Empty Re: Benarkah Nabi Isa DIGANTI dengan STUNTMEN...???

Post by mang odoy Sun Feb 19, 2012 12:45 pm

frontline defender wrote:trus kesimpulannya gimana, mang? Nabi Isa disalib tetapi tidak meninggal?
4:157. dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ‘Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.
trus yang di bold itu, penjelasannya apa?

Yang di BOLD itu terjemahan depag ri dari kata SYUBIHA...arti kata yang sebenernya hanyalah DISERUPAKAN...

Kurang puas...??
Luangkan sedikit waktu untuk menyimak perdebatan disini..


http://murtadinkafirun.forumotion.net/t8550p50-pembuktian-yesus-tidak-disalib-melainkan-diangkat-kelangit-oleh-allah-berdasarkan-alkitab?highlight=pembuktian

sampe halaman sinih..

http://murtadinkafirun.forumotion.net/t8550p250-pembuktian-yesus-tidak-disalib-melainkan-diangkat-kelangit-oleh-allah-berdasarkan-alkitab?highlight=pembuktian

Maaf...saya tidak bisa meneruskan obrolan ini..karena tret ini hanyalah resource centre...silahkan balik lagi ke CLONING an tret ini yang VERSI DEBAT nya...terimakasih.

wasalam,
avatar
mang odoy
KAPTEN
KAPTEN

Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86

Kembali Ke Atas Go down

Benarkah Nabi Isa DIGANTI dengan STUNTMEN...??? Empty Re: Benarkah Nabi Isa DIGANTI dengan STUNTMEN...???

Post by mang odoy Tue Feb 21, 2012 3:41 am

KESIMPULAN


lanjutt lagiii..

Setelah saya sampaikan esay yang cukup panjang mengenai
1. Akar kata 'shad-lam-ba'
2. Makna kata YUSLABU dalam kisah Nabi Yusuf
3. Makna kata USHALLIB dalam kisah Nabi Musa
4. Makna kata SHALABUU dalam kisah Nabi Isa

Ada baiknya saya buat kesimpulan sederhana dari essay essay tersebut.

1. KESIMPULAN DARI AKAR KATA "SHAD-LAM-BA"

a. Akar kata SH-L-B diambil dari Tulang, khususnya Tulang Belakang
b. S-L-B juga digunakan untuk menunjukkan tingkat Kekerasan dalam artian sebenarnya maupun arti secara Kiasan.
c. Memasak tulang dan memeras sari lemak dari tulang tersebut (WADAK/SUM SUM) - kegiatan ini disebut ISTALABA, kata yang berasal dari akar kata SH-L-B.
d. Kata SALB atow lebih dikenal dengan kata SALIB...yang pada akhirnya membentuk sebuah kata PENYALIBAN, yang berasal kata dari 'shad-lam-ba', hal tersebut diambil karena WADAK/SUM SUM dan NANAH dari orang mati. Ibn Manzur memberikan 2 contoh penggunaan kata ini dalam kisah Nabi Isa (QS. 4 : 157) dan kisah Nabi Musa (QS. 20 : 71)
e. Akar kata "shad-lam-ba" tidak mempunyai pengertian bahwa itu adalah SILANG tidak juga bentuk dari KAYU SILANG. Seperti yang telah kita lihat, SH-L-B digunakan untuk menunjukkan TINGKAT KEKERASAN atow KEKAKUAN dan atow sesuatu yang berminyak yang meleleh dari badan ketika di krusifiksi (crucified) atowpun di impale (ditusuk ).
f. Dengan fokus yang sempit pada arti kata yang diambil dari SH-L-B yang mana mereka mengartikannya dengan "to crucify - menyalib" atow "menyilang". Para Misionaris mengklaim bahwa ketentuan Bahasa Arab dalam Quran merujuk "dengan jelas pada suatu Palang Geometric dan bukan sebuah Tiang Lurus, Kayu Sula atow Pohon."
Menngucapkan akar kata SH-L-B "kata asing" adalah sebuah kebingungan belaka dan sebagaimana telah kita bahas, AKAR KATA "S-L-B" TIDAK MEMPUNYAI PENGERTIAN BAHWA ITU ADALAH "PALANG" , "PALANG GEOMETRIS", "KAYU PANCANG" , "KAYUSULA", atow "POHON".


2. KESIMPULAN MAKNA KATA "YUSLABU" (QS. 12:41).

yaa shaahibayi alssijni ammaa ahadukumaa fayasqii rabbahu khamran wa-ammaa al-aakharu fayushlabu fata/kulu alththhayru min ra/sihi qudhiya al-amru alladzii fiihi tastaftiyaani

[12:41] Hai kedua penghuni penjara: "Adapun salah seorang diantara kamu berdua, akan memberi minuman tuannya dengan khamar; adapun yang seorang lagi maka ia akan disalib, lalu burung memakan sebagian dari kepalanya. Telah diputuskan perkara yang kamu berdua menanyakannya (kepadaku)."

Kalow KRISTEN dan Muslim mayoritas mengartikan kata MENYALIB ini dengan arti MELETAKKAN SI TERHUKUM DI KAYU SILANG disebabkan oleh pengertian kata SALIB yaitu KAYU SILANG....maka ketika berhadapan dengan ayat ini...saya jamin...semuanya akan TERDIAM. Bagaimana tidak...TIDAK ADA BUKTI SEJARAH yang menyatakan bahwa Penguasa Mesir Kuno yang lajim disebut PHARAOH pada jaman Nabi Yusuf menggunakan TIANG JEMURAN/KAYU SILANG dalam mengeksekusi tahannannya. Ini disebabkan minimnya informasi bahwa kata MENYALIB dalam Al-Quran (YUSLBU-USHALLIB-SHALABUU) berakar kata pada 'shad-lam-ba'. Dan sudah terbukti 'shad-lam-ba' sama sekali tidak berurusan dengan masalah SILANG MENYILANG.

Trus...apa makna kata YUSLABU dalam ayat diatas...???

Seperti yang telah saya jelaskan...makna kata YUSLABU ini mendapat titik terang, ketika dikorelasikan dengan kisah Nabi Yusuf di Perjanjian Lama, dengan adanya terjemahan dari The Jewish Publication Society's (Tanakh: The New Translation Of The Holy Scriptures According To The Traditional Hebrew Text, 1985, op. cit., pp. 64. ), seperti yang dikutip dari link ini...

http://www.islamic-awareness.org/Quran/Contrad/External/crucify.html

Lihat pada bagian...CRUCIFIXION IN THE OLD TESTAMENT ...

In three days Pharaoh will lift off your head and impale you upon a pole; and the birds will pick off your flesh. [Genesis 40:19 ]

KUNCI dari pencerahan dalam hal ini...terletak dari makna kata LIFT OFF dalam Genesis 40 diatas. Dimana...menurut kamus online dari link ini..

http://www.audioenglish.net/dictionary/lift_off.htm

Arti LIFT OFF yaitu....1. depart from the ground/tinggal landas dari tanah
Ini bisa diartikan....ibarat pesawat yang tinggal ladas ketika berangkat meninggalkan bandara....apa makna yang diambil dari makna LIFT OFF ini...???

"Si terhukum....sebelum ditancapkan pada sebuah kayu sula(lurus dan ujungnya runcing)....kepala si terhukum di LIFT OFF dalam artian ditarik sekaligus menggunakan tali tentunya dengan perumpamaan pesawat yang lepas landas, ini tentu saja akan mengakibatkan kematian yang mengerikan. Dengan kepala(leher) diikat dan ditarik sekaligus, dalam beberapa saat tubuh akan KAKU dan tentunya dengan mengeluarkan CAIRAN dari hidung dan mulutnya. Setelah tubuh si korban dalam keadaan mengenaskan, seperti diterangkan dalam Genesis (Kejadian) 40 : 19. kemudian mayat tersebut ditancapkan pada sebuah tiang lurus yang ujungnya runcing....tentunya sampai membusuk sehingga burung-burung (Burung Bangkai) memakan (dengan cara mematukinya terus menerus)...ini diterangkan dengan kata PICK OFF YOUR FLESH dalam Genesis 40:19 diatas...."

Jadi...kata YUSLABU dalam QS. 12:41....bermakna MEMBUAT SI TERHUKUM SAMPAI KAKU DAN MENGERAS DISERTAI DENGAN KELUARNYA CAIRAN BERMINYAK YANG MELELEH DENGAN CARA KEPALANYA DITARIK SEKALIGUS ...UNTUK KEMUDIAN TUBUH TERSEBUT DITANCAPKAN DI SEBUAH KAYU SULA RUNCING SAMPE MEMBUSUK DAN TUBUHNYA DIPATUKI BURUNG BANGKAI SAMPAI HABIS"

Hal ini...sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam link dibawah ini..
http://www.islamic-awareness.org/Quran/Contrad/External/crucify.html

"...We can now conclude that the root word ṢH-L-B has neither any connotations of a cross nor of the shape of a cross; rather these two are derived meanings. As we have seen, ṢH-L-B is used to denote hardness or stiffness and/or leaking oily matter from the body when crucified or impaled....

..Sekarang kita bisa menyimpulkan..bahwa...akar kata S-L-B tidak mempunyai pengertian bahwa itu adalah SILANG tidak juga bentuk dari KAYU SILANG. Seperti yang telah kita lihat, S-L-B digunakan untuk menunjukkan TINGKAT KEKERASAN atow KEKAKUAN dan atow sesuatu yang berminyak yang meleleh dari badan ketika di krusifiksi (crucified) atowpun di IMPALE (ditusuk)...."


Itulah arti dan makna dari kata YUSLABU dalam surah Yusuf ayat 41..

Sedikit koreksi untuk terjemahan LAI dalam Kitab Kejadian 40:19

(19) dalam tiga hari ini Firaun akan meninggikan engkau, tinggi ke atas, dan menggantung engkau pada sebuah tiang, dan burung-burung akan memakan dagingmu dari tubuhmu."

kita bandingkan dengan terjemahan asli dari The Jewish Publication Society's

In three days Pharaoh will lift off your head and impale you upon a pole; and the birds will pick off your flesh. [Genesis 40:19]


Ini sebuah PEMBODOHAN PUBLIK...karena kata LIFT OFF oleh LAI telah diartikan "meninggikan"...ini sama sekali tidak tepat, saya sudah jelaskan apa itu LIFT OFF.
Trus...kata TO IMPALE diartikan oleh LAI dengan "menggantung pada sebuah tiang"...lagi lagi ini sebuah kekeliruan yang fatal.....karena arti dari kata TO IMPALE...salah satunya.... adalah.... "MENUSUK TUBUH KORBAN DI SEBUAH KAYU SULA RUNCING" atow istilah sederhana nya adalah DISATE.


3. KESIMPULAN MAKNA KATA "USHALLIB" DALAM QS. 20:71

qaala aamantum lahu qabla an aadzana lakum innahu lakabiirukumu alladzii 'allamakumu alssihra falauqaththhi'anna aydiyakum wa-arjulakum min khilaafin walaushallibannakum fii judzuu'i alnnakhli walata'lamunna ayyunaa asyaddu 'adzaaban wa-abqaa

[20:71] Berkata Fir'aun: "Apakah kamu telah beriman kepadanya (Musa) sebelum aku memberi izin kepadamu sekalian. Sesungguhnya ia adalah pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu sekalian. Maka sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kaki kamu sekalian dengan bersilang secara bertimbal balik, dan sesungguhnya aku akan menyalib kamu sekalian pada pangkal pohon kurma dan sesungguhnya kamu akan mengetahui siapa di antara kita yang lebih pedih dan lebih kekal siksanya".

Kata USHALLIB=MENYALIB dalam ayat diatas....adalah KLIMAKS dari apa yang telah dilakukan Firaun terhadap tahannannya yaitu pada kata kerja "memotong tangan dan kaki kamu sekalian dengan bersilang secara bertimbal balik"...dengan adanya proses MUTILASI seperti yang dilakukan Firaun tersebut...otomatis...akan keluar WADAK/SUMSUM dari tulang yang dipotong, setelah itu baru tubuh si korban ditancapkan pada kayusula runcing/DISATE. Jadi Al-Quran menggunakan kata kerja USHALLIB dalam ayat diatas dikarenakan terlebih dahulu diadakan proses MUTILASI pada tubuh si korban. Hal ini sesuai dengan makna akar kata 'shad lam ba' seperti dikutip oleh link berikut..

http://www.islamic-awareness.org/Quran/Contrad/External/crucify.html

"...4. More importantly, ṣalb, commonly translated as "crucifixion", comes from the root Ṣ-L-B and is derived from it because the wadak of the dead and his ichor (i.e., thin watery or blood-tinged discharge) leaks. Ibn Manzur in his Lisān Al-Arab gives two examples of its usage from the Qur'an, one referring to the time of Jesus and the other to the time of Moses, viz., Qur'an 4:157, wa mā qatalūhu wa mā ṣalabūhu ["they did not kill him or they crucified him"] and Qur'an 20:71, wa la'u ṣallibannakum fī judhūʿ in-nakhl ["I will have you crucified on trunks of palm-trees"], respectively.


...Lebih pentingnya, SALB, yang secara umum diterjemahkan sebagai "Crucifixion/Penyaliban". berasal dari akar kata SH-L-B dan hal tersebut diambil karena WADAK/SUM SUM dan NANAH dari orang mati contoh : cairan yang bercampur darah) . Ibn Manzur dalam Kitab Mujam nya yaitu Lisan Al Arab memberikan 2 contoh dari penggunaan kata WADAK dari Quran, satunya merujuk pada saat Nabi Isa dan yang lainnya pada Jaman Nabi Musa. QS : 4:157 wa mā qatalūhu wa mā ṣalabūhu ["mereka tidak membunuhnya dan tidak menyalibnya"] dan QS : 20:71 wa la'u ṣallibannakum fī judhūʿ in-nakhl ["aku akan menyalib kamu sekalian pada pangkal pohon kurma "], Secara berturut turut...."
"

Adapun kegiatan MUTILASI seperti yang digambarkan dalam QS.20:71 diatas..ini SINKRON dengan bukti sejarah seperti yang dikutip oleh link berikut..

http://www.islamic-awareness.org/Quran/Contrad/External/crucify.html

"
CAPITAL PUNISHMENT IN ANCIENT EGYPT
HUKUMAN MATI DI JAMAN MESIR KUNO


....Physical punishments were also mutilation punishments by cutting off hands, tongue, nose and or ears, castration as well as beatings in the form of 100 or 200 strokes, often with 5 bleeding wounds, occasionally with 10 burn marks. Sometimes also the part of the body, e.g. the soles of the feet, which had to be beaten.

Hukuman fisik juga berbentuk Hukuman MUTILASI dengan cara DIPOTONG TANGANNYA, LIDAHNYA, HIDUNG dan atow TELINGA, DIKEBIRI juga dipukuli dengan cara 100 atow 200 kali pukulan, seringkali dengan 5 luka berdarah, biasanya dengan 10 luka bakar. Terkadang juga bagian dari tubuh seperti telapak kaki yang harus dipukuli..."


Jadi...makna dari kata USHALLIB dalam QS. 20:71...adalah...MENANCAPKAN SI TERHUKUM DI KAYU SULA RUNCING,SETELAH TERLEBIH DAHULU DILAKUKAN MUTILASI YANG MENGAKIBATKAN KELUARNYA WADAK/SUMSUM.... dan ini sesuai dengan arti dari akar kata "shad-lam-ba" seperti yang digambarkan oleh Ibn Manzur dalam Lisan Al-Arabi nya berikut ini..

http://www.islamic-awareness.org/Quran/Contrad/External/crucify.html

"......4. More importantly, ṣalb, commonly translated as "crucifixion", comes from the root Ṣ-L-B and is derived from it because the wadak of the dead and his ichor (i.e., thin watery or blood-tinged discharge) leaks. Ibn Manzur in his Lisān Al-Arab gives two examples of its usage from the Qur'an, one referring to the time of Jesus and the other to the time of Moses, viz., Qur'an 4:157, wa mā qatalūhu wa mā ṣalabūhu ["they did not kill him or they crucified him"] and Qur'an 20:71, wa la'u ṣallibannakum fī judhūʿ in-nakhl ["I will have you crucified on trunks of palm-trees"], respectively.


Lebih pentingnya, SALB, yang secara umum diterjemahkan sebagai "Crucifixion/Penyaliban". berasal dari akar kata SH-L-B dan hal tersebut diambil karena WADAK/SUM SUM dan NANAH dari orang mati contoh : cairan yang bercampur darah) . Ibn Manzur dalam Kitab Mujam nya yaitu Lisan Al Arab memberikan 2 contoh dari penggunaan kata WADAK dari Quran, satunya merujuk pada saat Nabi Isa dan yang lainnya pada Jaman Nabi Musa. QS : 4:157 wa mā qatalūhu wa mā ṣalabūhu ["mereka tidak membunuhnya dan tidak menyalibnya"] dan QS : 20:71 wa la'u ṣallibannakum fī judhūʿ in-nakhl ["aku akan menyalib kamu sekalian pada pangkal pohon kurma "], Secara berturut turut...."


POINT nya dari pernyataan beliau yang ini..

والنِّيقُ: أَرْفَعُ مَوْضِـعٍ في الجَبَل وصَلَبَ العِظامَ يَصْلُبُها صَلْباً واصْطَلَبَها: جَمَعَها وطَبَخَها واسْتَخْرَجَ وَدَكَها لِـيُؤْتَدَم به، وهو الاصْطِلابُ، وكذلك إِذا شَوَى اللَّحْمَ : فأَسالَه؛ قال الكُمَيْتُ الأَسَدِيّ

واحْتَلّ بَرْكُ الشِّـتاءِ مَنْزِلَه، * وباتَ شَيْخُ العِـيالِ يَصْطَلِبُ

And we say that someone ṣalaba some bones yaṣlubuhā ṣalban and he iṣtalaba the bones meaning that he collected the bones, cooked them and extracted their grease or oily matter [i.e., wadak] to be used as food, and this act is called iṣtilāb. Also when you grill some meat so that it melts.

Dan kita mengatakan bahwa seseorang SHALABA tulang tulang YASLUBUHA SALBAN dan dia ISTILABA tulang tulang tersebut.....berarti...dia mengumpulkan tulang tulang tersebut, memasaknya dan memeras sari dari tulang tersebut/SUM SUM [contoh : WADAK] untuk dimakan, dan kegiatan ini disebut ISTILAB. Juga ketika anda memanggang daging sampai meleleh.


4. KESIMPULAN MAKNA KATA "SHALABUU" DALAM QS. 4:157


وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّـهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُو هُ وَلٰكِن شُبِّهَ لَهُمْ ۚ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا۟ فِيهِ لَفِى شَكٍّ مِّنْهُ ۚ مَا لَهُم بِهِۦ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ ۚ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًۢا ﴿النساء:١٥٧﴾

waqawlihim innaa qatalnaa almasiiha 'iisaa ibna maryama rasuula allaahi wamaa qataluuhu wamaa shalabuuhu walaakin syubbiha lahum wa-inna alladziina ikhtalafuu fiihi lafii syakkin minhu maa lahum bihi min 'ilmin illaa ittibaa'a alzhzhanni wamaa qataluuhu yaqiinaan

[4:157] dan karena ucapan mereka : "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, 'Isa putra Maryam, Rasul Allah378", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi disamarkan bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) 'Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah 'Isa.

Penjelasan makna dari kata SHALABUU diatas...tidak jauh beda dengan apa yang telah saya jelaskan pada pembahasan kata USHALLIB pada pembahasan sebelumnya.

Kata SHALABUU dalam An-Nisa 157....sinkron dengan penjelasan Ibn Manzur yang ini...


والنِّيقُ: أَرْفَعُ مَوْضِـعٍ في الجَبَل وصَلَبَ العِظامَ يَصْلُبُها صَلْباً واصْطَلَبَها: جَمَعَها وطَبَخَها واسْتَخْرَجَ وَدَكَها لِـيُؤْتَدَم به، وهو الاصْطِلابُ، وكذلك إِذا شَوَى اللَّحْمَ : فأَسالَه؛ قال الكُمَيْتُ الأَسَدِيّ

واحْتَلّ بَرْكُ الشِّـتاءِ مَنْزِلَه، * وباتَ شَيْخُ العِـيالِ يَصْطَلِبُ

And we say that someone ṣalaba some bones yaṣlubuhā ṣalban and he iṣtalaba the bones meaning that he collected the bones, cooked them and extracted their grease or oily matter [i.e., wadak] to be used as food, and this act is called iṣtilāb. Also when you grill some meat so that it melts.

Dan kita mengatakan bahwa seseorang SHALABA tulang tulang YASLUBUHA SALBAN dan dia ISTILABA tulang tulang tersebut.....berarti...dia mengumpulkan tulang tulang tersebut, memasaknya dan memeras sari dari tulang tersebut/SUM SUM [contoh : WADAK] untuk dimakan, dan kegiatan ini disebut ISTILAB. Juga ketika anda memanggang daging sampai meleleh.


Jadi..kalo An-Nisa 157 menegaskan..WA MA SHALABUU HU...DAN MEREKA TIDAK MENYALIBNYA...berarti...PROSES "SHALABA" seperrti yang digambarkan oleh Ibn Manzur dalam penjelasan diatas....TIDAK DILAKUKAN...atow GAGAL DILAKUKAN..

Apa maksudnya ini...???

Jawabannya ada dalam Kronologis eksekusi Yesus/Nabi Isa dalam Kitab Yohanes 19:31-33

31) Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib--sebab Sabat itu adalah hari yang besar--maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.

(32) Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;

(33) tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,


Jadi...MAKNA DARI KATA "WA MA SHALABUU HU=MEREKA TIDAK MENYALIBNYA" dalam An-Nisa 157....adalah...MEREKA TIDAK MENGELUARKANSUM SUM/WADAK DARI TULANG YANG DIPATAHKAN...DALAM HAL INI KAKI YESUS/NABI ISA.

Demikian kesimpulan ini saya buat.......mudah-mudahan bisa difahami oleh rekan rekan sekalian.

Wasalam,


Terakhir diubah oleh mang odoy tanggal Fri Mar 09, 2012 3:48 am, total 2 kali diubah
avatar
mang odoy
KAPTEN
KAPTEN

Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86

Kembali Ke Atas Go down

Benarkah Nabi Isa DIGANTI dengan STUNTMEN...??? Empty Re: Benarkah Nabi Isa DIGANTI dengan STUNTMEN...???

Post by mang odoy Tue Feb 21, 2012 5:20 am

PEMBAHASAN KATA "SALIB/CROSS" DALAM PERJANJIAN BARU/NEW TESTAMENT


Sekarang kita akan membahas kata SALIB/CROSS dalam Perjanjian Baru/New Testament..dimana kata SALIB/CROSS telah dimaknai KAYU PALANG-LAMBANG AGAMA KRISTEN...

Mari kita mulai..

http://jesoes.com/index.php?hal=lihatPasal&injil=41&pasal=15&ayat=21#21

Pada waktu itu lewat seorang yang bernama Simon, orang Kirene, ayah Aleksander dan Rufus, yang baru datang dari luar kota, dan orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus. (Markus 15:21)

And they forced a passerby, Simon of Cyrene, the father of Alexander and Rufus, who was coming in from the field (country), to carry His cross. (Mark 15:21)


Mari kita liat..apa kata mereka tentang SALIB=CROSS ini..

http://kamusbahasaindonesia.org/salib

salib sa.lib
[n] (1) dua batang kayu yg bersilang; (2) Kris kayu bersilang tempat Yesus dihukum orang Yahudi; (3) tanda silang; (4) Kat syarat dng tangan yg menggambarkan tanda silang sbg pengungkapan doa: sebelum berdoa ia membuat tanda -- dng menggerakkan tangan dr dahi ke dada dan dr pangkal lengan kiri ke pangkal lengan kanan


he he he...bagaimana dengan CROSS ...????

http://dictionary.cambridge.org/dictionary/british/cross_6

cross (noun)
Definition

• an object in the shape of a cross (a long vertical line with a shorter horizontal line across it), used as a symbol of Christianity

Tapi...benarkah demikian...???
Bahasa Ibu dari Perjanjian Baru adalah BAHASA YUNANI...maka yang akan saya lakukan adalah melihat ayat ayat yang telah saya sebutkan diatas dalam bahasa aslinya yaitu BAHASA YUNANI. Dan akan saya bahas panjang lebar....

Okeh..mari kita liat ayat ayat diatas dalam bahasa aslinya..

1. Kata "SALIB" atow "CROSS" (Markus 15:21)

http://interlinearbible.org/mark/15-21.htm

καὶ ἀγγαρεύουσιν παράγοντά τινα Σίμωνα Κυρηναῖον ἐρχόμενον ἀπ' ἀγροῦ τὸν πατέρα Ἀλεξάνδρου καὶ Ῥούφου ἵνα ἄρῃ τὸν σταυρὸν αὐτοῦ


kai angareuousin paragonta tina Simōna Kyrēnaion erchomenon ap' agrou ton patera Alexandrou kai Rhouphou hina arē ton stauron autou


Jadi...alat yang digunakan untuk mengeksekusi Yesus saat itu...dalam bahasa aslinya adalah STAUROS.

Tapi...kita akan menjumpai..kata lain untuk alat eksekusi ini..seperti tercantum dalam ayat-ayat berikut:

Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh.

The God of our forefathers raised up Jesus, Whom you killed by hanging Him on a tree (cross) (Kisah Para Rasul 5 : 30)

Kita liat dalam ayat aslinya..
http://biblos.com/acts/5-30.htm

ho theos tōn paterōn hēmōn ēgeiren Iēsoun hon hymeis diecheirisasthe kremasantes epi xylou


Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu yang diperbuat-Nya di tanah Yudea maupun di Yerusalem; dan mereka telah membunuh Dia dan menggantung Dia pada kayu salib.

And we are [eye and ear] witnesses of everything that He did both in the land of the Jews and in Jerusalem. And [yet] they put Him out of the way (murdered Him) by hanging Him on a tree; (Kisah Para Rasul 10:39)

Kita liat dalam ayat aslinya..
http://biblos.com/acts/10-39.htm

Seperti halnya KPR 5:30 diatas....kata kerja yang digunakan adalah KREMASANTES=HANG=MENGGANTUNG. Dan alat yang dipake untuk mengeksekusi Yesus adalah XYLOU=TREE=POHON

Dan setelah mereka menggenapi segala sesuatu yang ada tertulis tentang Dia, mereka menurunkan Dia dari kayu salib, lalu membaringkan-Nya di dalam kubur.

And when they had finished and fulfilled everything that was written about Him, they took Him down from the tree and laid Him in a tomb. (Kisah Para Rasul 13:29)

Liat diayat aslinya:
http://biblos.com/acts/13-29.htm

Sama dengan ayat ayat sebelumnya...alat yang dipake untuk mengeksekusi Yesus disebut XYLOU.

Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"

Christ purchased our freedom [redeeming us] from the curse (doom) of the Law [and its condemnation] by [Himself] becoming a curse for us, for it is written [in the Scriptures], Cursed is everyone who hangs on a tree (is crucified); (Galatia 3 : 13)

Liat ayat aslinya disini..
http://biblos.com/galatians/3-13.htm

Masih sama seperti ayat sebelumnya...alat yang dipake untuk mengeksekusi Yesus adalah XYLOU.

Khusus untuk ayat ini..saya sedikit mengoreksi...dalam ayat diatas...ada pernyataan "SEBAB ADA TERTULIS..."Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!""....yang dimaksud ayat diatas adalah ayat dari perjanjian lama yang ini..

Apabila seseorang berbuat dosa yang sepadan dengan hukuman mati, lalu ia dihukum mati, kemudian kaugantung dia pada sebuah tiang, maka janganlah mayatnya dibiarkan semalam-malaman pada tiang itu, tetapi haruslah engkau menguburkan dia pada hari itu juga, sebab seorang yang digantung terkutuk oleh Allah; janganlah engkau menajiskan tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu." (Ulangan 21:22-23)

And if a man has committed a sin worthy of death and he is put to death and [afterward] you hang him on a tree, His body shall not remain all night upon the tree, but you shall surely bury him on the same day, for a hanged man is accursed by God. Thus you shall not defile your land which the Lord your God gives you for an inheritance.(Deuteronomy 21:23)


Adakah kata SALIB dalam Hukum Taurat diatas..???


Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

He personally bore our sins in His [own] body on the tree [as on an altar and offered Himself on it], that we might die (cease to exist) to sin and live to righteousness. By His wounds you have been healed. (1 Peter 2:24)

Liat ayat aslinya disini..
http://biblos.com/1_peter/2-24.htm

Inipun sama...alat yang dipake untuk mengeksekusi Yesus adalah XYLOU

Dalam Perjanjian Baru...ketika dicek dalam bahasa aslinya yaitu Bahasa Yunani...Alat yang dipake untuk mengeksekusi Yesus....yaitu XYLOU.. disebut HANYA 5 kali saja.

Sedangkan kata benda STAUROS muncul sebanyak 74 kali dalam Perjanjian Baru.

Dalam semua terjemahan ayat ayat diatas...jelas sudah...Lembaga Alkitab Indonesia...telah NEKAD untuk menterjemahkan kata STAUROS dan XYLOU kedalam kata SALIB.

Kita akan liat...apakah STAUROS dan XYLOU menurut tatabahasa Yunani berarti KAYU SILANG...???..mari kita buktikan..!!


A. Apakah itu STAUROS..??Apa itu XYLOU...???

http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Perseus%3Atext%3A1999.04.0057%3Aentry%3D%2396298&redirect=true

σταυρός , ὁ,

A. upright pale or stake, “σταυροὺς ἐκτὸς ἔλασσε διαμπερὲς ἔνθα καὶ ἔνθα πυκνοὺς καὶ θαμέας” Od.14.11, cf. Il.24.453, Th.4.90, X. An.5.2.21; of piles driven in to serve as a foundation, Hdt.5.16, Th.7.25.

Stauros menurut Henry George Liddell, Robert Scott, A Greek-English Lexicon..arti utamanya adalah KAYU LURUS...

http://en.wikipedia.org/wiki/Stauros

Etymology

The word stauros comes from the verb ἵστημι (histēmi "straighten up, stand"), which in turn comes from the Indo-European stao, "stem", "shoot" (the same root from which come the German "stern", the English "stand" and the Spanish word "estaca", of similar meanings)

Kata "Stauros" berasal dari kata kerja ἵστημι (histēmi "meluruskan, berdiri"), yang pada gilirannya berasal dari Indo-Eropa stao, "induk", "menembak" (akar kata yang sama dari bahasa Jerman "Stem" , bahasa Inggris "Stand" dan bahasa Spanyol "Estaca", dengan makna yang serupa)

Homeric and classical Greek
Bahasa Yunani Homeric dan Klasik


The Greek-English Lexicon of Liddell and Scott, the major reference work on the Greek language from Homeric to early Christian times, reports that the meaning of the word "σταυρός" (stauros) in the early Homeric form of Greek, possibly of the 8th to 6th century BC, and also in the writings of the 5th-century BC. writers Herodotus and Thucydides and the early-4th century BC. Xenophon, is that of an upright stake or pole.[3]

The Greek-English Lexicon of Liddell and Scott, karya referensi utama untuk bahasa Yunani dari Homer sampai dengan masa Kristen awal, menyatakan bahwa arti kata "σταυρός" (stauros) di jaman Homer awal Yunani, mungkin dari abad ke-8 sampai dengan abad 6 SM, dan juga dalam tulisan-tulisan di abad ke-5 sebelum masehi. Para penulis seperti Herodotus dan Thucydides dan penulis pada awal abad ke-4 SM. Xenophon, mereka menyatakan bahwa 'stauros adalah sebuah Tiang Lurus .

In this original meaning, "the Greek word for cross, [stau·ros′], properly signified a stake, an upright pole, or piece of paling, on which anything might be hung, or which might be used in impaling [fencing in] a piece of ground."[4] As stated in "The Cross and the Crucifixion" appendix, The Companion Bible (1922), in Liddell and Scott, and in many other works of reference, Homer (about one thousand years before the time when the gospels were written) used the word stauros of an ordinary pole or stake, or a single piece of timber; and this was the meaning and usage of the word throughout the Greek classics (four or five centuries before the time of the gospels). In the literature of that time it never means two pieces of timber placed across one another at any angle, but always one piece alone.[5]

Dalam arti asli, "kata Yunani untuk cross, [stau · ros '], benar menandakan bahwa itu adalah sebuah Tiang, sebuah tiang tegak atau bagian dari pagar kayu, di mana apa pun bisa digantung, atau yang dapat digunakan dalam impaling pagar [di ] sebidang tanah. "[4] "The Cross and the Crucifixion" appendix, The Companion Bible (1922), in Liddell and Scott dan dalam karya-karya lain dari referensi, Homer (sekitar seribu tahun sebelum saat Injil ditulis) menggunakan kata 'stauros' untuk menyatakan i tiang biasa atau Tiang Lurus, atau sebatang kayu, dan ini adalah arti dan penggunaan kata pada jaman Yunani Kuno (empat atau lima abad sebelum masa Gospel). Dalam literatur saat itu ,"Stauros" tidak pernah berarti dua potong kayu ditempatkan di satu sama lain di setiap sudut, tetapi selalu satu batang saja.



Dikalangan Kristen sendiri...banyak terjadi perdebatan tentang bagaimana bentuk dari instrument yang dipake untuk mengeksekusi Yesus ini...sebagian berpendapat bahwa STAUROS adalah KAYU PALANG....sebagian berpendapat bahwa STAUROS ini adalah KAYU LURUS.

Tapi..ada satu BUKTI ILMIAH hasil dari pemikiran Kristen sendiri...seperti yang dinyatakan dalam situs berikut ini..

http://commontruth.com/CrossOrStake.html


SCIENTIFIC PROOF
BUKTI ILMIAH


As for death resulting from being nailed up, the most popular thought is that the Messiah would die of suffocation/asphyxiation. Frederick T. Zugibe, (Adjunct Associate Professor of Pathology at Colombia University College of Physicians and Surgeons), performed extensive experiments to test this theory: He took volunteers and crucified them (they weren't actually nailed, they were suspended by belts and straps on a sturdily constructed cross). He conducted two variations of crucifixion: One with a suppedaneum (a wooden block upon which toes would be supported, helping a victim stay supported on a cross/stauros ) and one without a suppendanuem. The results can be read at these websites here: http://www.crucifixion-shroud.com/Turin2000.htm and http://www.west.net/~shroud/zugibe.htm. These experiments show that a man on a cross would NOT suffocate to death, with or without a suppedaneum.

Adapun kematian akibat dipaku, pendapat yang paling populer adalah bahwa Mesias akan mati lemas / sesak napas. Frederick T. Zugibe, (Adjunct Associate Professor of Pathology at Colombia University College of Physicians and Surgeons), , melakukan eksperimen yang luas untuk menguji teori ini: Ia mengambil relawan dan crucify mereka (mereka tidak benar-benar dipaku, mereka digantung dengan ikat pinggang dan tali di kayu palang yang kokoh). Dia melakukan dua variasi krusifiksi: Satunya dengan suppedaneum http://www.talktalk.co.uk/reference/dictionaries/difficultwords/data/d0012433.html (sebuah balok kayu yang mana si kaki korban bisa menginjaknya, membantu korban tetap tergantung pada sebuah kayu silang/kayu pancang lurus) dan satunya tanpa suppendanuem. Hasil dapat dibaca di situs sini:

1. http://www.crucifixion-shroud.com/Turin2000.htm

2. http://www.west.net/~shroud/zugibe.htm

Percobaan ini menunjukkan bahwa seorang pria di KAYU SILANG tidak akan tercekik sampai mati, dengan atau tanpa suppedaneum.



By way of comparison, Hermann Moedder, a doctor of radiology from Austria, carried out an experiment in the 1940's in Cologne, Germany, with medical students. He strapped them with their wrists directly above their heads Within minutes the students grew pale, their lung capacity and blood pressure dropped significantly, and their pulse rates increased. Moedder concluded suffocation would occur in minutes if they were not able to stand and rest. Though we don't have complete information about this experiment, it appears that a suppedaneum wasn't used, neither was a sedile (a block of wood attached to the stauros to support the buttocks slightly). This makes a difference because such devices can act as supports that the victim on the stauros could use for support in the breathing issues involved

Dengan cara perbandingan, Hermann Moedder, seorang dokter radiologi dari Austria, melakukan percobaan di tahun 1940 di Cologne, Jerman, dengan mahasiswa kedokteran. Dia mengikat mereka dengan cara pergelangan tangan di atas kepala mereka Dalam beberapa menit mahasiswa mahasiswa tersebut pucat, kapasitas paru-paru dan tekanan darah turun secara signifikan, dan detak urat nadi mereka meningkat. Moedder menyimpulkan mati lemas akan terjadi dalam beberapa menit jika mereka tidak mampu berdiri dan beristirahat. Meskipun kita tidak memiliki informasi lengkap tentang percobaan ini, tampak bahwa suppedaneum tidak digunakan, tidak juga SEDILE (sebuah balok kayu yang dilekatkan pada stauros untuk mendukung pantat sedikit). Hal ini membuat perbedaan karena perangkat tersebut dapat berperan sebagai pendukung yang mana korban pada stauros bisa menggunakannya sebagai dukungan dalam masalah pernapasan yang terlibat..


Now this is where the comparison of the two experiments is interesting: According to the bible, a crucified man's legs were broken in order to hasten death (John 19:31-32). This would indicate, according to the results of the above mentioned experiments, that Yeshua Messiah and the two robbers were killed on singular poles . Breaking their legs would take away the usefulness of the suppedaneum's support, thus hastening their deaths by suffocation. This would not happen on a cross, according to Dr. Zugibe's experiments.

Sekarang, ini adalah di mana perbandingan dua eksperimen menarik: Menurut Alkitab, kaki seorang pria yang disalibkan itu patah dalam rangka mempercepat kematian

John 19:31 (New American Standard Bible) http://www.biblegateway.com/passage/?search=john%2019:31&version=NASB

Care of the Body of Jesus
31Then the Jews, because it was (A)the day of preparation, so that (B)the bodies would not remain on the cross on the Sabbath (for that Sabbath was a (C)high day), asked Pilate that their legs might be broken, and that they might be taken away.


(31) Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib--sebab Sabat itu adalah hari yang besar--maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan (Yohanes 19:31-32).

Hal ini mengindikasikan, menurut hasil eksperimen yang disebutkan di atas, bahwa Yeshua Mesias dan dua perampok tewas di tiang tunggal. Mematahkan kaki mereka akan menghilangkan fungsi/kegunaan dari dukungan suppedaneum, dengan demikian mempercepat kematian mereka dengan cara mati lemas. Hal ini tidak akan terjadi di kayu palang, menurut percobaan Dr Zugibe's.




WHAT ABOUT THE SIGN POSTED ON THE BEAM?
BAGAIMANA DENGAN PAPAN TANDA YANG DIPASANG DI KAYU BALOK?

Now we have the matter of the sign posted above the Messiah's head as stated at Matthew 27:37. If the sign was posted above his head, then that would imply a cross, otherwise it would be above his hands, right? According to scripture, the sign said something to the effect of "Yeshua the Nazarene the King of the Jews". This sign was written in three languages: Hebrew, Latin, and Greek (John 19:19-20). Therefore, this couldn't have been a tiny sign. However, we need to understand that we, the readers, are simply assuming what the position of the sign was. All the bible says is that it was above his head, no indication of postion otherwise. It is possible that Yeshua was nailed with his hands straight up, and the sign placed above his head, as indicated by the scriptures, but also slipped in behind his arms. If you hold your hands above your head and look in a mirror you can see that this is a feasible situation.

Sekarang kita memiliki masalah tentang papan tanda yang dipasang di atas kepala Mesias seperti yang dinyatakan di Matius 27:37. Jika papan tanda itu diposting di atas kepalanya, maka itu akan berarti kayu palang, jika tidak tanda itu akan berada di atas tangannya, kan? . Menurut Kitab Suci, papan tanda tersebut menyatakan "Yeshua dari Nazaret Raja orang Yahudi". Papan Tanda ini ditulis dalam tiga bahasa: Ibrani, Latin, dan Yunani (Yohanes 19:19-20). Oleh karena itu, ini tidak mungkin sebuah papan tanda yang kecil. Namun, kita perlu memahami bahwa kita, para pembaca, hanya mengasumsikan dimana posisi papan tanda itu. Semua Alkitab mengatakan bahwa papan tanda tersebut di atas kepalanya.. Kemungkinan Yeshua dipakukan dengan tangan lurus ke atas, dan tanda ditempatkan di atas kepalanya, seperti ditunjukkan oleh Kitab Suci, tetapi juga menyelinap di belakang tangannya. Jika Anda memegang tangan Anda di atas kepala Anda dan lihatlah di cermin, Anda dapat melihat bahwa ini adalah situasi yang mudah.



WHAT ABOUT THE NAILS?
BAGAIMANA DENGAN PAKU?

What about the plurality of nails that were driven into his hands/wrists? (John 20:25). If Yeshua were nailed to a stake, then only one nail would be used to nail his hands/wrists, right? Again, we are assuming only one view. It's reasonable to conclude that a single nail won't support the weight of an adult male. Either the nail would rip out of the pole, or the man's hands would rip off from the nail as the man was hanging there. It seems necessary that multiple nails would be required for a more secure hold.

Bagaimana dengan pluralitas paku yang didorong ke tangannya / pergelangan tangan? (Yohanes 20:25). Jika Yeshua dipaku pada sebuah kayu pancang, maka hanya satu paku yang digunakan untuk memaku tangan / pergelangan tangan, kan? Sekali lagi, kita mengasumsikan hanya satu pandangan. Sangat masuk akal untuk menyimpulkan bahwa sebuah paku tunggal tidak akan mendukung berat seorang pria dewasa. Tidak juga paku tersebut akan merobek tiang, atau tangan orang itu akan robek dari paku dikarenakan orang itu tergantung di sana. Tampaknya perlu bahwa beberapa paku akan diperlukan untuk menahan lebih aman.


WHAT ABOUT THE WEIGHT OF THE CROSS?
BAGAIMANA DENGAN BERAT DARI "CROSS/KAYU PALANG"..??

The bible states that the Messiah carried his stauros to the execution site (Luke 23:26). Although this would also do away with the idea of Yeshua being nailed to a living tree, most people still believe that this was actually just a patibulum - a cross beam for the arms - not the entire cross. But this isn't sensible, because Yeshua told us, according to the interlinear bibles, that we have to carry our own "stauros" (Matthew 16:24, Mark 8:34, Luke 14:27). If we are to translate "stauros" as "cross", then to carry solely the patibulum would be carrying only a part of it, not the whole thing. This would contradict the very thing Yeshua himself told us to do. Also, as seen in scripture, a man named Simon was selected to help Yeshua carry the stauros (Matthew 27:32, Mark 15:21). This implies something other than a patibulum. Also, if "stauros" were to be translated as an entire cross, according to some this could weigh approximately 200 - 300 pounds (about 91-136 kilograms) with the main beam weighing in at about 125 -175 pounds (57 - 80 kilograms). This could probably be managed with the two men, however scripture shows that Simon actually took the stauros to carry on his own (Matthew 27:32, Luke 23:26) (Note, the scriptures say he actually bore the stauros, not just simply helped carry it). However, having just the main stake without a patibulum would be much more manageable weight-wise. Of course, people in those days were much hardier because they had more physical labor to perform on a day-to-day basis, but still, 300 pounds is an awful lot for such a man to carry on his back through the streets of Jerusalem and up a hill.

Alkitab menyatakan bahwa Mesias membawa stauros ke lokasi eksekusi (Lukas 23:26). Meskipun ini juga akan menyingkirkan gagasan bahwa Yeshua dipaku ke pohon hidup, kebanyakan orang masih percaya bahwa ini sebenarnya hanya patibulum - sebuah balok silang untuk lengan - bukan kayu palang secara keseluruhan. Tapi ini tidak masuk akal, karena Yeshua mengatakan kepada kita, menurut The Interlinear Bible, bahwa kita harus membawa stauros kita sendiri (Matius 16:24, Markus 8:34, Lukas 14:27). Jika kita ingin menerjemahkan "stauros" sebagai "kayu palang", kemudian membawa patibulum semata, hanya akan membawa sebagian dari itu, bukan semuanya. Hal ini akan bertentangan dengan hal terpenting yang mana Yeshua sendiri mengatakan kepada kita untuk melakukannya. Juga, seperti yang terlihat dalam Kitab Suci, seorang pria bernama Simon dipilih untuk membantu Yeshua membawa stauros (Matius 27:32, Markus 15:21).
Ini berarti sesuatu selain patibulum. Juga, jika "stauros" itu diterjemahkan sebagai “Cross” secara keseluruhan, menurut beberapa keterangan stauros ini beratnya sekitar 200 - 300 pound (sekitar 91-136 kilogram) dengan berat balok utama sekitar 125 -175 pound (57-80 kilogram ). Hal ini mungkin hanya bisa dibawa oleh dua laki-laki, tetapi Kitab Suci menunjukkan bahwa Simon benar-benar mengambil stauros tersebut dan membawanya sendiri (Matius 27:32, Lukas 23:26) (Catatan; tulisan suci mengatakan ia benar-benar memanggul stauros, bukan hanya sekedar membantu membawanya).
Akan tetapi ,dengan hanya membawa TIANG LURUS tanpa patibulum akan jauh lebih mudah membawanya . Tentu saja, orang-orang di masa itu jauh lebih kuat karena mereka lebih kuat secara fisik untuk menjalankan tugas sehari-hari, tapi tetap saja, 300 pon adalah cukup berat untuk orang seperti itu untuk memanggulnya melalui jalan-jalan di Yerusalem dan naik ke atas bukit.



HOW DID "STAKE" BECOME "CROSS"?
BAGAIMANA SEBUAH "STAKE-KAYU PANCANG LURUS" MENJADI "CROSS-KAYU PALANG"?

According to Vine's Expository Dictionary of New Testament Words (available here), this is what it says:
Menurut Vine's Expository Dictionary dari Perjanjian Baru (tersedia di sini), ini adalah apa yang dikatakannya:

Noun,# 4716,stauros: denotes, primarily, "an upright pale or stake." On such malefactors were nailed for execution. Both the noun and the verb stauroo, "to fasten to a stake or pale," are originally to be distinguished from the ecclesiastical form of a two beamed "cross." The shape of the latter had its origin in ancient Chaldea, and was used as the symbol of the god Tammuz (being in the shape of the mystic Tau, the initial of his name) in that country and in adjacent lands, including Egypt. By the middle of the 3rd cent. A.D. the churches had either departed from, or had travestied, certain doctrines of the Christian faith. In order to increase the prestige of the apostate ecclesiastical system pagans were received into the churches apart from regeneration by faith, and were permitted largely to retain their pagan signs and symbols. Hence the Tau or T, in its most frequent form, with the cross-piece lowered, was adopted to stand for the "cross" of Christ.

Kata Benda # 4716, stauros: terutama menunjukkan ". SEBUAH KAYU PANCANG LURUS" , Para penjahat tersebut dipaku untuk eksekusi. Baik kata benda dan kata kerja stauroo, "mengikat erat pada sebuah kayu pancang atow tiang," pada awalnya harus dibedakan dari bentuk gerejawi sebagai dua balok lintang "Kayu Palang." Bentuk yang terakhir itu( KAYU PALANG ) berasal di Kaldea kuno, dan digunakan sebagai simbol dari dewa Tammuz (yang dalam bentuk Tau mistik, adalah inisial dari namanya) di negara itu dan daerah sekitarnya, termasuk Mesir. Pada pertengahan abad ke-3 apakah gereja berpijak pada hal tersebut, atau telah meniru, doktrin-doktrin tertentu dari iman Kristen. Dalam rangka meningkatkan prestise dari sistem pagan murtad gerejawi yang diterima ke dalam gereja-gereja terpisah dari regenerasi oleh iman, dan sebagian besar diijinkan untuk mempertahankan tanda tanda pagan mereka dan simbol-simbol. Karena itu Tau atau T, dalam bentuknya yang paling sering, dengan potongan-kayu palang yagn diturunkan, diadopsi sebagai bentuk untuk "tiang palang" Kristus.


As for the Chi, or X, which Constantine declared he had seen in a vision leading him to champion the Christian faith, that letter was the initial of the word "Christ" and had nothing to do with "the Cross" (for xulon, "a timber beam, a tree," as used for the stauros, see under TREE).
Sedangkan untuk Chi, atau X, yang Konstantinus menyatakan ia telah melihat dalam suatu penglihatan yang membawanya menjadi jagoan dalam iman Kristen, bentuk tersebut ( X ) adalah awal dari kata "Kristus" dan tidak ada hubungannya dengan "Kayu palang " (untuk xulon, "sebuah balok kayu, pohon," seperti yang digunakan untuk stauros, lihat penjelasan mengenai POHON).


SO, NOBODY DIED ON A CROSS?
JADI, TAK ADA ORANG YANG MATI DI KAYU PALANG?


We aren't saying that crosses were never used for execution, as execution methods varied according to time period and location. Archaeological finds have shown that sometimes a cross was actually used instead of a simple beam. One of the most famous finds was that of a man named "Yehohanan, son of Hagakol" found in Jerusalem in 1968.

Kami tidak mengatakan bahwa kayu palang tidak pernah digunakan untuk eksekusi, dikarenakan metode eksekusi bervariasi sesuai dengan periode waktu dan lokasi. Arkeologi menemukan dan telah menunjukkan bahwa kadang-kadang “Cross” sebenarnya digunakan sebagai pengganti dari balok sederhana. Salah satu penemuan yang paling terkenal adalah bahwa seorang pria bernama "Yehohanan, anak Hagakol" ditemukan di Yerusalem pada tahun 1968.


SO, COULDN'T JESUS / YESHUA HAVE BEEN ON A CROSS?
JADI, PERNAHKAN YESUS BERADA DI CROSS (KAYU PALANG) ?


No. If he and the other men with him were killed on a cross, they would have taken days to die (probably from dehydration) according to the above mentioned scientific information. However, scripture tells us they were dead within hours, not days (Mark 15:25-37). It is also notable that, in order to hasten death, the legs of the criminals were to be broken (John 19:31-33). If they were on a cross, according to the above mentioned science, broken legs wouldn't have made a difference in time of death; that would only work when a victim is nailed to a singular pole.

TIDAK, Jika Yesus dan terhukum lainnya dibunuh pada sebuah Cross-Kayu Palang, mereka akan terbunuh dalam beberapa hari (kemungkinan akibat dehidrasi) berdasar pada informasi ilmiah yang disebut diatas. Tetapi, kitab kanon mengatakan pada kita bahwa mereka mati dalam hitungan jam, bukan dalam hitungan hari (Markus 15:25-37). Hal ini juga dinyatakan bahwa, untuk mempercepat kematian, kaki para penjahat dipatahkan (Yohanes 19:31-33). Jika seandainya mereka berada pada Cross-Kayu Palang, menurut penemuan ilmiah yang telah disinggung diatas, kaki yang patah tidak akan membuat suatu perbedaan dalam masalah waktu kematian; hal tersebut (KEMATIAN) hanya akan terjadi ketika si korban dipaku pada sebuah TIANG LURUS.




CONCLUSION
KESIMPULAN


So this is what we have here: A full cross would be too heavy for a man to carry all the way to Calvary, whereas a singular beam would be much more manageable. Scientific evidence also supports the use of a simple stake instead of a cross in the case of Yeshua Messiah's murder. Since a cross would take days to kill, and scripture states that death happened within mere hours, this also points to a simple stake or pole. Along with this, it is known that the idea of Yeshua being killed on a two-beamed cross came about three centuries after Yeshua's death as a way to welcome in pagan converts. Couple these things with the original language used in scripture, the evidence shows clearly that the true instrument of the Messiah's execution was a simple stake or pole.



Inilah yang kita dapat sekarang ini :
Sebuah KAYU PALANG akan terlalu berat untuk seseorang membawanya sepanjang perjalanan ke Calvary, sementara sebuah BALOK TUNGGAL akan lebih mudah dalam membawanya. Bukti Ilmiah juga mendukung penggunaan KAYU PANCANG LURUS daripada sebuah Cross-Kayu Palang dalam kasus pembunuhan Sang Mesiah. Karena sebuah Cross-Kayu Palang akan memakan waktu berhari-hari untuk membuat si terhukum terbunuh, dan Kitab Kanon menyatakan bahw kematian terjadi dalam hitungan jam, dan hal ini merujuk ke TIANG LURUS. Bersamaan dengan hal ini, diketahui bahwa ide Yesus terbunuh di Cross-Kayu Palang datang 3 abad kemudian setelah kematian Yesus sebagai salah satu cara menyambut masuknya pengikut Pagan kedalam agama Kristen. Beberapa hal dengan berdasar pada Bahasa Asli dari Kitab Kanon (Yunani), bukti menunjukkan dengan jelas bahwa alat yang sebenarnya yang dipake untuk mengeksekusi sang Mesiah adlah KAYU PANCANG LURUS.



Essay diatas adalah hasil pemikiran seorang Kristen...dan semuanya logis...masuk akal...kalow Instrument yang dipakai untuk mengeksekusi Yesus SAAT ITU...STAUROS = KAYU PANCANG LURUS..!!

Sekarang....bagaimana dengan XYLOU seperti yang saya bahas diatas..?
Berikut penjelasannya..


http://concordances.org/greek/3586.htm

1. Strong Concordance

xulon : wood
Original Word : ξύλον, ου, τό
Part of Speech : Noun, Neuter
Transliteration : xulon
Phonetic Spelling : (xoo'-lon)
Short Definition : a staff, cross, anything made of wood
Definition : anything made of wood, a piece of wood, a club, staff; the trunk of a tree, used to support the cross-bar of a cross in crucifixion.



2. NAS Exchaustive Concordance

Word Origin : a prim. word
Definition : wood

NASB Word Usage
clubs (5), cross (4), stocks (1), tree (7), wood (3).


3. Strong Exhaustive Concordance

staff, stocks, tree, wood.

From another form of the base of xestes; timber (as fuel or material); by implication, a stick, club or tree or other wooden article or substance -- staff, stocks, tree, wood

Dari Penjelasan diatas....jelaslah sudah..bahwa kata XYLOU/XULON sama sekali bukan berarti itu adalah KAYU PALANG...tapi kata XYLOU dipake untuk menyatakan SEGALA SESUATU YANG TERBUAT DARI KAYU...atow kadang pula dimaknai sebagai Pohon hidup.

Sebenernya penggunaan kata XYLOU dalam Perjanjian Baru ini hanyalah untuk MEMPARARELKAN dengan Kitab Ulangan 21:22-23...ini adalah ulah dari para Penterjemah Naskah Septuaginta.

Apabila seseorang berbuat dosa yang sepadan dengan hukuman mati, lalu ia dihukum mati, kemudian kaugantung dia pada sebuah tiang, maka janganlah mayatnya dibiarkan semalam-malaman pada tiang itu, tetapi haruslah engkau menguburkan dia pada hari itu juga, sebab seorang yang digantung terkutuk oleh Allah; janganlah engkau menajiskan tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu." (Ulangan 21:22-23)

And if a man has committed a sin worthy of death and he is put to death and [afterward] you hang him on a tree, His body shall not remain all night upon the tree, but you shall surely bury him on the same day, for a hanged man is accursed by God. Thus you shall not defile your land which the Lord your God gives you for an inheritance.(Deuteronomy 21:23)


Untuk lebih jelasnya...mari kita liat dalam ayat aslinya untuk Ulangan 21:22..disini..

http://biblos.com/deuteronomy/21-22.htm

6086 [e] ‘êṣ. עֵֽץ׃ A tree

Silahkan klik pada "6086 [e]"....maka akan didapat hasil seperti ini..
http://concordances.org/hebrew/6086.htm

Strong Concordance

ets : tree, trees, wood
Original Word : עֵץ
Transliteration : ets
Phonetic Spelling : (ates)
Short Definition : wood


Ini pararel dengan arti dari XULON dalam ...

Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"

Christ purchased our freedom [redeeming us] from the curse (doom) of the Law [and its condemnation] by [Himself] becoming a curse for us, for it is written [in the Scriptures], Cursed is everyone who hangs on a tree (is crucified); (Galatia 3 : 13)


Jadi....jelas sudah...demi untuk mengukuhkan TEORI PENEBUSAN DOSA....Kata "ets : tree, trees, wood" dalam Ulangan 21:22....disamakan deng kata XULON dalam Galatia 3:13. Dan konyolnya...Lembaga Alkitab Indonesia,menterjemahkan kata XYLOU/XULON dlam Galatia 3 : 13 dengan kata "SALIB" yang tentunya merujuk ke TIANG PALANG/LAMBANG AGAMA KRISTEN. Padahal daalam Ulangan 21:22....tidak dikenal bahwa kata "ets" berarti KAYU PALANG..melainkan hanya sebuah TIANG atow bisa juga sebuah Pohon hidup.
Jelas...ini adalah PEMBODOHAN PUBLIK.

Wasalam,



Terakhir diubah oleh mang odoy tanggal Fri Mar 09, 2012 3:51 am, total 12 kali diubah
avatar
mang odoy
KAPTEN
KAPTEN

Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86

Kembali Ke Atas Go down

Benarkah Nabi Isa DIGANTI dengan STUNTMEN...??? Empty Re: Benarkah Nabi Isa DIGANTI dengan STUNTMEN...???

Post by mang odoy Fri Mar 09, 2012 5:11 am

PEMBAHASAN KATA "MENYALIB/TO CRUCIFY" DALAM PERJANJIAN BARU/NEW TESTAMENT

Bagaimana dengan kata MENYALIB=TO CRUCIFY dalam Perjanjian Baru...???

http://jesoes.com/index.php?hal=lihatPasal&injil=42&pasal=23&ayat=33#33
Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya (Lukas 23;33)

And when they came to the place which is called The Skull [Latin: Calvary; Hebrew: Golgotha], there they crucified Him, and [along with] the criminals, one on the right and one on the left. (Luke 23:33)


Apa kata mereka tentang hal ini..??

http://dictionary.cambridge.org/dictionary/british/crucify?q=crucify
crucify (verb)

Definition
• to kill someone by tying or fastening them with nails to a cross and leaving them there to die

http://kamusbahasaindonesia.org/menyalib

menyalib me.nya.lib
[v] menghukum mati pd kayu salib (tangan dan kaki orang yg dihukum direntangkan dng dipakukan pd kayu salib): pd zaman dahulu penguasa di Eropa -- budak-budaknya yg bersalah


Lagi lagi...kita harus melihat ayat aslinya...apa sebenernya yang dimaksud si Penulis Bible dengan kata kerja yang oleh Lembaga Alkitab Indonesia telah diterjemahkan menjadi "MENYALIB" atow dalam terjemahan bahasa inggrisnya menjadi "TO CRUCIFY"....

Kita cek disini...
http://interlinearbible.org/luke/23-33.htm

καὶ ὅτε ἦλθον ἐπὶ τὸν τόπον τὸν καλούμενον Κρανίον, ἐκεῖ ἐσταύρωσαν αὐτὸν καὶ τοὺς κακούργους, ὃν μὲν ἐκ δεξιῶν ὃν ἐξ ἀριστερῶν.

kai ote ēlthon epi ton topon ton kaloumenon kranion ekei estaurōsan auton kai tous kakourgous on men ek dexiōn on ex aristerōn

Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya. (Lukas 23 : 33)

Kata kerja ESTAUROSAN dalam ayat diatas atow asal katanya adalah STAUROO...telah diartikan seperti apa yang telah saya sampaikan diatas, tentang arti dari MENYALIB/TO CRUCIFY....

Tapi,mari kita liat salah satu terjemahan akan kata Stauroo di link berikut:
http://www.biblestudytools.com/lexicons/greek/nas/stauroo.html

The NAS New Testament Greek Lexicon

Strong's Number: 4717
Original Word Word Origin
stauroo from (4716)
Transliterated Word TDNT Entry
Stauroo 7:581,1071
Phonetic Spelling Parts of Speech
stow-ro'-o Verb

Definition :

to stake, drive down stakes
to fortify with driven stakes, to palisade

to crucify
to crucify one
metaph. to crucify the flesh, destroy its power utterly (the nature of the figure implying that the destruction is attended with intense pain)



Jelas..dengan melihat bukti bukti diatas..dimulai dari kekeliruan akan pengertian kata STAROS yang telah diartikan KAYU SILANG/CROSS....ini berimbas pada kata kerja STAUROO yang telah diartikan menjadi "Memasang si Terhukum di Kayu Silang"....dan semua itu TERBUKTI...KELIRU..!!!

STAUROS hanyalah berarti KAYU PANCANG LURUS....dan tentunya....kata Kerja STAUROO pun seperti yang dijelaskan link diatas ( http://www.biblestudytools.com/lexicons/greek/nas/stauroo.html )...hanyalah berarti MEMASANG SI TERHUKUM DISEBUAH KAYU LURUS.


Untuk tambahan informasi...bisa dilihat di link berikut :
http://www.scribd.com/doc/81705119/Stake-Topical-Bible-NSB

STAKE:
The Greek verb used when the mob demanded that Jesus be implaled was “stauroo.” It means to impale a person by fastening him to an upright stake, or pole.The Greek word “stauros” means an upright stake or pole. Jesus Christ was fastened to the stake until he died. The New Simplified Bible uses the words impale and stake. The word cross is not in this translation because the Greek word stauros simply means a standing pole or tree trunk. The root verb “stauroo” ocurs 40 times in theChristian Greek Scriptures




Untuk lebih jelasnya..bisa kita liat dalam terjemahan Saksi Yehuwa berikut ini..

1. English Version
http://www.watchtower.org/e/bible/lu/chapter_023.htm

Luke 23:33 : And when they got to the place called Skull, there they impaled him and the evildoers, one on his right and one on his left.

2. Versi Bahasa Indonesia

http://www.jw.org/index.html?option=QrYQCsVrGlVlYR
Pada bagian yang ini..

Select

Select a language to see available downloads.
Language


pilih "Indonesian"...pilih jenis file yang akan didownload yaitu PDF...dan proses download pun akan berlangsung.

Lukas 23:33 ; Dan sewaktu sampai di tempat yang disebut Tengkorak, di sana mereka memantek dia dan kedua penjahat itu, satu di kanannya dan satu di kirinya.

okeh...segitu dulu..Insya Allah ntar disambung lagi..wasalam.
avatar
mang odoy
KAPTEN
KAPTEN

Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86

Kembali Ke Atas Go down

Benarkah Nabi Isa DIGANTI dengan STUNTMEN...??? Empty Re: Benarkah Nabi Isa DIGANTI dengan STUNTMEN...???

Post by abu hanan Sun Apr 15, 2012 4:38 am

sementara saya LOCKED dulu....kalow mang uda siap lanjot bisa PM sayah atow rekan2 lain...wassalam
abu hanan
abu hanan
GLOBAL MODERATOR
GLOBAL MODERATOR

Male
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224

Kembali Ke Atas Go down

Benarkah Nabi Isa DIGANTI dengan STUNTMEN...??? Empty Re: Benarkah Nabi Isa DIGANTI dengan STUNTMEN...???

Post by Sponsored content


Sponsored content


Kembali Ke Atas Go down

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik