giliran terpidana mati narkoba, PGI bilang Hukuman mati itu tidak manusiawi.....
Halaman 1 dari 12 • Share
Halaman 1 dari 12 • 1, 2, 3 ... 10, 11, 12
giliran terpidana mati narkoba, PGI bilang Hukuman mati itu tidak manusiawi.....
Pernyataan Sikap PGI Mengenai Hukuman Mati
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) memberikan pandangan mengenai hukuman mati terhadap sejumlah orang yang telah diberlakukan di Indonesia.
Pandangan dan sikap PGI tersebut sudah disampaikan kepada Presiden RI dalam bentuk surat yang ditandatangani oleh Ketua Umum PGI, Pdt. Dr. Henriette T. Hutabarat Lebang, dan Sekretaris Umum PGI, Pdt. Gomar Gultom, M.Th. Berikut pandangan PGI.
PGI juga mengirimkan rilis melalui Jeirry Sumampow, S.Th, Sekretaris Eksekutif Bidang Diakonia PGI kepada Tribunnews.com dengan lima pernyataan sikap. Lima pernyataan sikap tersebut adalah:
1. Hukuman mati menodai rasa kemanusiaan dan keadilan dan karena itu bertentangan dengan hakekat kehidupan yang diberikan Allah, Sang Pencipta dan Pemelihara Kehidupan. Hukuman mati tak lagi memberikan ruang bagi orang untuk melakukan perbaikan diri atau pertobatan. Karena itu, maka kami menolak adanya pemberlakukan hukuman mati sebagai bentuk hukuman terhadap kejahatan.
2. Agar Bapak Presiden RI lebih bijaksana dalam mempertimbangkan kembali rencana eksekusi hukuman mati yang rencananya akan dilaksanakan beberapa hari ke depan. Kami berdoa agar Bapak Presiden tetap konsisten menerapkan konstitusi NKRI dalam terang Sila Kedua Pancasila, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.
3. Agar Bapak Presiden RI sebagai Kepala Negara mendorong penataan regulasi yang terkait dengan masih dicantumkannya hukuman mati dalam berbagai regulasi negara ini. Kami berharap agar sangsi hukuman mati dihapus dalam semua regulasi tersebut sesuai dengan substansi yang terkandung dalam konstitusi kita, pasal 28 I ayat (1) UUD 1945.
4. Kami menyerukan agar semua umat kristiani mendoakan Presiden RI, Bapak Ir. Joko Widodo, agar diberikan hikmat dan kebijaksanaan dalam menyikapi pelaksanaan hukuman mati.
5.Kami mendoakan agar para korban yang menghadapi eksekusi hukuman mati diberi kekuatan dan ketabahan menghadapi proses-proses yang akan berlangsung selanjutnya.
NET
ILUSTRASI : Satuan regu tembak yang siap melaksanakan eksekusi hukuman mati TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) memberikan pandangan mengenai hukuman mati terhadap sejumlah orang yang telah diberlakukan di Indonesia.
Pandangan dan sikap PGI tersebut sudah disampaikan kepada Presiden RI dalam bentuk surat yang ditandatangani oleh Ketua Umum PGI, Pdt. Dr. Henriette T. Hutabarat Lebang, dan Sekretaris Umum PGI, Pdt. Gomar Gultom, M.Th. Berikut pandangan PGI.
PGI juga mengirimkan rilis melalui Jeirry Sumampow, S.Th, Sekretaris Eksekutif Bidang Diakonia PGI kepada Tribunnews.com dengan lima pernyataan sikap. Lima pernyataan sikap tersebut adalah:
1. Hukuman mati menodai rasa kemanusiaan dan keadilan dan karena itu bertentangan dengan hakekat kehidupan yang diberikan Allah, Sang Pencipta dan Pemelihara Kehidupan. Hukuman mati tak lagi memberikan ruang bagi orang untuk melakukan perbaikan diri atau pertobatan. Karena itu, maka kami menolak adanya pemberlakukan hukuman mati sebagai bentuk hukuman terhadap kejahatan.
2. Agar Bapak Presiden RI lebih bijaksana dalam mempertimbangkan kembali rencana eksekusi hukuman mati yang rencananya akan dilaksanakan beberapa hari ke depan. Kami berdoa agar Bapak Presiden tetap konsisten menerapkan konstitusi NKRI dalam terang Sila Kedua Pancasila, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.
3. Agar Bapak Presiden RI sebagai Kepala Negara mendorong penataan regulasi yang terkait dengan masih dicantumkannya hukuman mati dalam berbagai regulasi negara ini. Kami berharap agar sangsi hukuman mati dihapus dalam semua regulasi tersebut sesuai dengan substansi yang terkandung dalam konstitusi kita, pasal 28 I ayat (1) UUD 1945.
4. Kami menyerukan agar semua umat kristiani mendoakan Presiden RI, Bapak Ir. Joko Widodo, agar diberikan hikmat dan kebijaksanaan dalam menyikapi pelaksanaan hukuman mati.
5.Kami mendoakan agar para korban yang menghadapi eksekusi hukuman mati diberi kekuatan dan ketabahan menghadapi proses-proses yang akan berlangsung selanjutnya.
paman tat- SERSAN MAYOR
-
Posts : 369
Kepercayaan : Islam
Location : hongkong
Join date : 05.07.13
Reputation : 15
Re: giliran terpidana mati narkoba, PGI bilang Hukuman mati itu tidak manusiawi.....
PGI tidak mendukung peminimalisiran kejahatan, PGI pro kejahatan!
frontline defender- MAYOR
- Posts : 6462
Kepercayaan : Islam
Join date : 17.11.11
Reputation : 137
Re: giliran terpidana mati narkoba, PGI bilang Hukuman mati itu tidak manusiawi.....
hukuman mati tak lagi memberikan ruang bagi orang untuk melakukan perbaikan diri atau pertobatan
bukankah orang bragama meyakini Tuhan Maha mengampun, mengapa pengikutnya tidak mencontohi ?
pengampunan dari Tuhan memberikan kesempatan manusia untuk bertobat
penanggulangan narkoba bukan di hulunya saja harus ada penanggulangan di hilirnya juga
di hilir : peran agama, pemerintah, orang tua, segenap lapisan masyarakat memberikan pengertian bahaya narkoba, sebanyak apapun pengedar/jlh narkoba tidak akan mempengaruhi selama obyek komsumtifnya sadar akan bahaya narkoba
dan
terlalu aneh di Indonesia gembong narkoba yg dri dlm tahanan msh bisa mengedalikan bisnis narkoba
hal yg aneh ini blm ada upaya penegakkan hukum
bukankah orang bragama meyakini Tuhan Maha mengampun, mengapa pengikutnya tidak mencontohi ?
pengampunan dari Tuhan memberikan kesempatan manusia untuk bertobat
penanggulangan narkoba bukan di hulunya saja harus ada penanggulangan di hilirnya juga
di hilir : peran agama, pemerintah, orang tua, segenap lapisan masyarakat memberikan pengertian bahaya narkoba, sebanyak apapun pengedar/jlh narkoba tidak akan mempengaruhi selama obyek komsumtifnya sadar akan bahaya narkoba
dan
terlalu aneh di Indonesia gembong narkoba yg dri dlm tahanan msh bisa mengedalikan bisnis narkoba
hal yg aneh ini blm ada upaya penegakkan hukum
Paradise OK- LETNAN SATU
-
Posts : 2422
Kepercayaan : Protestan
Location : child thousand island
Join date : 26.02.14
Reputation : 7
Re: giliran terpidana mati narkoba, PGI bilang Hukuman mati itu tidak manusiawi.....
Paradise OK wrote:hukuman mati tak lagi memberikan ruang bagi orang untuk melakukan perbaikan diri atau pertobatan
bukankah orang bragama meyakini Tuhan Maha mengampun, mengapa pengikutnya tidak mencontohi ?
pengampunan dari Tuhan memberikan kesempatan manusia untuk bertobat
penanggulangan narkoba bukan di hulunya saja harus ada penanggulangan di hilirnya juga
di hilir : peran agama, pemerintah, orang tua, segenap lapisan masyarakat memberikan pengertian bahaya narkoba, sebanyak apapun pengedar/jlh narkoba tidak akan mempengaruhi selama obyek komsumtifnya sadar akan bahaya narkoba
dan
terlalu aneh di Indonesia gembong narkoba yg dri dlm tahanan msh bisa mengedalikan bisnis narkoba
hal yg aneh ini blm ada upaya penegakkan hukum
indonesia negara hukum bung.... bukan negara agama......
klo logikanya kek gitu, kemaren kemana aja PGI waktu pidana mati bom bali???
terbukti klo alasan kek gitu cuma dipakai legitimasi buat bela majikannya, ostrali. PGI kan dapet kucuran dana gede dari ostrali tiap tahun,
paman tat- SERSAN MAYOR
-
Posts : 369
Kepercayaan : Islam
Location : hongkong
Join date : 05.07.13
Reputation : 15
Re: giliran terpidana mati narkoba, PGI bilang Hukuman mati itu tidak manusiawi.....
no melanggar hukum dengan bernarkobaria, itu pilihan masing-masing individu..
tapi pembunuhan via bom bunuh diri, bukan pilihan korban untuk mati
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: giliran terpidana mati narkoba, PGI bilang Hukuman mati itu tidak manusiawi.....
SEGOROWEDI wrote:
no melanggar hukum dengan bernarkobaria, itu pilihan masing-masing individu..
tapi pembunuhan via bom bunuh diri, bukan pilihan korban untuk mati
narkobaria tidak melanggar hukum???
kemungkinan ente bandar narkoba ya wed...... ???
cuma orang gila yg bilang narkobaria tidak melanggar hukum...
bahkan kata BNPT bandar narkoba kini juga jadi teroris wed....
wah jangan2 ente ini teroris.... plus bandar narkoba
paman tat- SERSAN MAYOR
-
Posts : 369
Kepercayaan : Islam
Location : hongkong
Join date : 05.07.13
Reputation : 15
Re: giliran terpidana mati narkoba, PGI bilang Hukuman mati itu tidak manusiawi.....
kenape tidak dihukum mati sekalian pemasok & pemakai ? biar ada efek jera gitu lho, kan 7anya ksonopaman tat wrote:Paradise OK wrote:hukuman mati tak lagi memberikan ruang bagi orang untuk melakukan perbaikan diri atau pertobatan
bukankah orang bragama meyakini Tuhan Maha mengampun, mengapa pengikutnya tidak mencontohi ?
pengampunan dari Tuhan memberikan kesempatan manusia untuk bertobat
penanggulangan narkoba bukan di hulunya saja harus ada penanggulangan di hilirnya juga
di hilir : peran agama, pemerintah, orang tua, segenap lapisan masyarakat memberikan pengertian bahaya narkoba, sebanyak apapun pengedar/jlh narkoba tidak akan mempengaruhi selama obyek komsumtifnya sadar akan bahaya narkoba
dan
terlalu aneh di Indonesia gembong narkoba yg dri dlm tahanan msh bisa mengedalikan bisnis narkoba
hal yg aneh ini blm ada upaya penegakkan hukum
indonesia negara hukum bung.... bukan negara agama......
klo logikanya kek gitu, kemaren kemana aja PGI waktu pidana mati bom bali???
terbukti klo alasan kek gitu cuma dipakai legitimasi buat bela majikannya, ostrali. PGI kan dapet kucuran dana gede dari ostrali tiap tahun,
ada tuh PGI-nya nongol, hanya islamnya kentuti prnyataan PGI krn HARAM HUKUMNYA
Paradise OK- LETNAN SATU
-
Posts : 2422
Kepercayaan : Protestan
Location : child thousand island
Join date : 26.02.14
Reputation : 7
Re: giliran terpidana mati narkoba, PGI bilang Hukuman mati itu tidak manusiawi.....
mau nelen/tidak narkoba pilihan ada ditangan masing2 orang, disini ranahnya masyarakat/agama sangat berperanpaman tat wrote:SEGOROWEDI wrote:
no melanggar hukum dengan bernarkobaria, itu pilihan masing-masing individu..
tapi pembunuhan via bom bunuh diri, bukan pilihan korban untuk mati
narkobaria tidak melanggar hukum???
kemungkinan ente bandar narkoba ya wed...... ???
cuma orang gila yg bilang narkobaria tidak melanggar hukum...
bahkan kata BNPT bandar narkoba kini juga jadi teroris wed....
wah jangan2 ente ini teroris.... plus bandar narkoba
jika gagal, maka perlu dipertanyakan peran negara/agama sejauh apa
Paradise OK- LETNAN SATU
-
Posts : 2422
Kepercayaan : Protestan
Location : child thousand island
Join date : 26.02.14
Reputation : 7
Re: giliran terpidana mati narkoba, PGI bilang Hukuman mati itu tidak manusiawi.....
paman tat wrote:SEGOROWEDI wrote:nomo melanggar hukum dengan bernarkobaria, itu pilihan masing-masing individu..
tapi pembunuhan via bom bunuh diri, bukan pilihan korban untuk mati
narkobaria tidak melanggar hukum???
kemungkinan ente bandar narkoba ya wed...... ???
cuma orang gila yg bilang narkobaria tidak melanggar hukum...
bahkan kata BNPT bandar narkoba kini juga jadi teroris wed....
wah jangan2 ente ini teroris.... plus bandar narkoba
sori
salah pencet
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: giliran terpidana mati narkoba, PGI bilang Hukuman mati itu tidak manusiawi.....
SEGOROWEDI wrote:
no melanggar hukum dengan bernarkobaria, itu pilihan masing-masing individu..
tapi pembunuhan via bom bunuh diri, bukan pilihan korban untuk mati
bold : bawa sini statement seorang pecandu yang bilang "saya jadi pecandu karena saya milih untuk mati"
pecandu pun ga pernah milih untuk mati
------------------------------------
POK wrote:mau nelen/tidak narkoba pilihan ada ditangan masing2 orang, disini ranahnya masyarakat/agama sangat berperan
jika gagal, maka perlu dipertanyakan peran negara/agama sejauh apa
underline : buktikan ke saya bahwa seorang pemakai menggunakan narkoba untuk KEDUA KALINYA bukan karena addict alias nagih (nyandu)
makanya disebut zat adiktif .... karena si pemakai sudah ga bisa lagi mengendalikan diri UNTUK TIDAK "MINTA" LAGI ... (jadi ga ada ada urusan dengan pilihan ada di tangan masing2 orang) >>> wong sudah nyandu kok masih disuruh milih
sisanya : ya itu peran pemerintah >>> hukum mati
anda terlalu naif kalau berpikir para pengedar itu jualan narkoba kaya orang jualan baju (mau sukur ... ga mau ya udah)
karena TIDAK PERNAH ada ceritanya manusia punya kebutuhan BELI NARKOBA untuk pertama kali-nya
TIDAK PERNAH ada orang yang bercita2 ... kelak saya akan menjadi pecandu narkoba
ngerti ga maksud saya ???
untuk barang halal ... masih ada kemungkinan manusia INGIN BELI pertama kalinya dengan niat dari diri sendiri (bukan karena hasutan atau ikut2)
untuk barang haram ... TIDAK PERNAH ada orang yang dengan segala niat diri sendiri untuk datengin bandar narkoba trus bilang "Eh gue blum pernah nih nyobain cocain ... mau dong"
Justru dari banyak kasus narkoba ... banyak yang jualan dengan cara merayu/menipu/mengancam dsb
contohnya : anda pernah dengar kan kasus permen abal2 yang dijual di sekolah2 ... bahwa permen itu mengandung narkoba
http://www.tribunnews.com/regional/2014/04/02/awas-permen-narkoba-masuk-sekolah
---------------------------------------
terkait HAM ... bahwa manusia tidak selayak-nya membunuh manusia lain
saya ngerti intinya adalah urusan kemanusiaan ....
tapi bagaimana kalau saya bawa LINK KRISTEN dari AUSTRALIA yang mendukung kebijakan Jokowi
dengan pemahaman .... membunuh untuk tujuan yang benar adalah tetap dibenarkan
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: giliran terpidana mati narkoba, PGI bilang Hukuman mati itu tidak manusiawi.....
hukuman mati tetap memberi ruang bagi terdakwah untuk bertobat dan berbuat baik..ada ruang dan waktu untuk memperbaiki dari vonis hingga eksekusi..dan kalo hukuman mati itu bertentangan dengan hak asazi manusia..gimana mungkin?kaidah dasar adalah setiap yang hidup akan dan pasti mati..lalu sisi mana yang disebut pelanggaran?
setiap manusia berhak hidup dan setiap manusia berhak dihukum mati bila melakukan perbuatan yang merampas hidup orang lain..
gereja uda pasti salah dengan menolak hukuman mati..penolakan terhadap hukuman mati justru menentang kaidah dasar diatas..
setiap manusia berhak hidup dan setiap manusia berhak dihukum mati bila melakukan perbuatan yang merampas hidup orang lain..
gereja uda pasti salah dengan menolak hukuman mati..penolakan terhadap hukuman mati justru menentang kaidah dasar diatas..
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: giliran terpidana mati narkoba, PGI bilang Hukuman mati itu tidak manusiawi.....
Silahkan survey terhadap semua pecandu narkoba, Apakah pada saat pertama kali mereka mengecap narkoba, mereka ditodong, dipaksa utk mengecap narkoba tsb? ataukah merupakan pilihan bebas mereka sendiri yg menanggapi tawaran narkoba yg datang padanya?bold : bawa sini statement seorang pecandu yang bilang "saya jadi pecandu karena saya milih untuk mati"
pecandu pun ga pernah milih untuk mati
utk kasus ini, masih bisa diterima kalau pihak yg memasukan narkoba ke permen tsb dihukum mati.anda pernah dengar kan kasus permen abal2 yang dijual di sekolah2 ... bahwa permen itu mengandung narkoba
Tapi utk banyak kasus lainnya, yg mana mayoritas pecandu narkoba tidak pernah dipaksa, ditodong utk mengkomsumsi narkoba pada saat pertama kali, patut dipikirkan kembali hukuman mati yg dijatuhkan pada para pengedar narkoba tsb.
Hampir semua karena pilihan bebas mereka sendiri yg ingin "coba2".
Andai kata semua rakyat Indonesia bermental anti narkoba setiap ditawari narkoba, maka apakah si pengedar tsb akan menjadi pembunuh rakyat Indonesia?
Mereka justru akan "kabur" dgn sendirinya krn pasar narkoba di Indonesia suram.
Jadi yg membunuh rakyat Indonesia krn Narkoba, andil penentunya ya mental2 rakyat Indonesia itu sendiri yg dgn kehendak bebas nya, tanpa ditodong, tanpa dipaksa, masih mau menerima, ingin mencoba2 tawaran narkoba. Jadi bukan pada pengedarnya.
Jadi kenapa sampai mengambil nyawa org yg tidak menjadi penentu hilangnya nyawa org lain?
aliumar- LETNAN SATU
-
Posts : 2663
Kepercayaan : Katolik
Location : Padang
Join date : 20.06.12
Reputation : 29
Re: giliran terpidana mati narkoba, PGI bilang Hukuman mati itu tidak manusiawi.....
baik pemasok maupun pengedar dan produsen berperan penting dalam menghilangkan nyawa orang lain..narkobas boleh ajah bilang "coba2"..dia sedang coba2 bunuh diri..dan kesalahan adalah menyediakan sarana dengan sengaja untuk yang coba2 bunuh diri..
sayah gak bicara ANDAI..andai iman kuat,andai gak ada narkoba dll..
sayah gak bicara ANDAI..andai iman kuat,andai gak ada narkoba dll..
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: giliran terpidana mati narkoba, PGI bilang Hukuman mati itu tidak manusiawi.....
berperan ya. Tapi sebagai penentu: Tidak.baik pemasok maupun pengedar dan produsen berperan penting dalam menghilangkan nyawa orang lain..narkobas boleh ajah bilang "coba2"..dia sedang coba2 bunuh diri..dan kesalahan adalah menyediakan sarana dengan sengaja untuk yang coba2 bunuh diri..
Apalagi sering dikatakan kalau para pengedar tsb telah membunuh rakyat Indonesia. Tidak benar. Mereka tidak bisa melihat fakta, atau entah mungkin mau melarikan diri dari fakta kalau yg merupakan andil penentu pembunuhan tsb justru mental2 rakyat Indonesia itu sendiri yg masih rapuh terhadap bujukan narkoba.
Perandaian itu saya berikan utk menunjukan bahwa andil penentu yg membunuh rakyat Indonesia akibat narkoba itu adalah mental rakyat Indonesia itu sendiri yg masih rapuh terhadap narkoba.sayah gak bicara ANDAI..andai iman kuat,andai gak ada narkoba dll.
menyediakan sarana tapi kalau yg bersangkutan ga mau memakai sarananya, akan kah terjadi bunuh diri tsb?dan kesalahan adalah menyediakan sarana dengan sengaja untuk yang coba2 bunuh diri..
Saya kasih kamu seutas tali gantungan sbg sarana bunuh diri.
Apakah akan terjadi peristiwa bunuh diri, jikalau kamu yg saya kasih tali gantungan sbg sarana bunuh diri tsb, memutuskan utk tidak mau memakainya (tidak mau membunuh diri) ?
aliumar- LETNAN SATU
-
Posts : 2663
Kepercayaan : Katolik
Location : Padang
Join date : 20.06.12
Reputation : 29
Re: giliran terpidana mati narkoba, PGI bilang Hukuman mati itu tidak manusiawi.....
kalaulah ada hilangnya ruang bagi seseorang untuk melakukan perbaikan diri atau katakanlah perbuatan baik yang dapat menebus kejahatan yang telah dia lakukan, yang hilang hanyalah ruangnya satu orang yaitu pengedar narkoba ybs, yang mana itu sangat tidak sebanding dengan jumlah korban narkoba yang akan timbul jika hukuman yang ada tidaklah cukup untuk menakuti orang lain yang berminat menjadi bandar narkoba agar tidak menjadi bandar narkoba! apakah menurutmu Tuhan itu lebih menyukai korban banyak dibandingkan korban sedikit?Paradise OK wrote:hukuman mati tak lagi memberikan ruang bagi orang untuk melakukan perbaikan diri atau pertobatan
bukankah orang bragama meyakini Tuhan Maha mengampun, mengapa pengikutnya tidak mencontohi ?
pengampunan dari Tuhan memberikan kesempatan manusia untuk bertobat
semua cara yang diperlukan harus dipakai mulai dari cara preventif sampai represif, kalau upaya preventif gagal upaya represif haruslah digunakan!Paradise OK wrote:penanggulangan narkoba bukan di hulunya saja harus ada penanggulangan di hilirnya juga
di hilir : peran agama, pemerintah, orang tua, segenap lapisan masyarakat memberikan pengertian bahaya narkoba, sebanyak apapun pengedar/jlh narkoba tidak akan mempengaruhi selama obyek komsumtifnya sadar akan bahaya narkoba
dan
terlalu aneh di Indonesia gembong narkoba yg dri dlm tahanan msh bisa mengedalikan bisnis narkoba
hal yg aneh ini blm ada upaya penegakkan hukum
frontline defender- MAYOR
- Posts : 6462
Kepercayaan : Islam
Join date : 17.11.11
Reputation : 137
Re: giliran terpidana mati narkoba, PGI bilang Hukuman mati itu tidak manusiawi.....
aliumar wrote:Silahkan survey terhadap semua pecandu narkoba, Apakah pada saat pertama kali mereka mengecap narkoba, mereka ditodong, dipaksa utk mengecap narkoba tsb? ataukah merupakan pilihan bebas mereka sendiri yg menanggapi tawaran narkoba yg datang padanya?bold : bawa sini statement seorang pecandu yang bilang "saya jadi pecandu karena saya milih untuk mati"
pecandu pun ga pernah milih untuk mati
silahkan tanya BNN ... buktikan statement saya salah (satu)
http://www.bnn.go.id/portal/index.php/konten/detail/puslitdatin/artikel/10682/remaja-dan-penyalahgunaan-narkoba
2. Anda ga baca atau ga ngerti konteks kalimat saya ... bawa sini saya bilang bahwa mereka harus yang bold
saya bilang :
TIDAK PERNAH ada ceritanya manusia punya kebutuhan BELI NARKOBA untuk pertama kali-nya
TIDAK PERNAH ada orang yang dengan segala niat diri sendiri (bukan karena hasutan atau ikut2an) datengin bandar narkoba
Artinya:
Seandainya anda beli produk halal UNTUK PERTAMA KALINYA (misalnya anda mau beli mobil) ... anda masih bisa beli KARENA MEMANG BUTUH, SUKA atau TERTARIK akan produk itu >>> bukan karena ikut2 atau dihasut orang
Tapi kalau beli produk haram ... TIDAK PERNAH ada orang beli KARENA MEMANG SUKA dan TERTARIK akan produk itu >>> jatuhnya pasti karena ikut2 atau dihasut ... atau cara lain
aliumar wrote:utk kasus ini, masih bisa diterima kalau pihak yg memasukan narkoba ke permen tsb dihukum mati.anda pernah dengar kan kasus permen abal2 yang dijual di sekolah2 ... bahwa permen itu mengandung narkoba
Tapi utk banyak kasus lainnya, yg mana mayoritas pecandu narkoba tidak pernah dipaksa, ditodong utk mengkomsumsi narkoba pada saat pertama kali, patut dipikirkan kembali hukuman mati yg dijatuhkan pada para pengedar narkoba tsb.
Hampir semua karena pilihan bebas mereka sendiri yg ingin "coba2"
merah : tidak harus ditodong, dipaksa, dsb >>> saya ga pernah bilang seperti itu >>>> makanya tulisan orang dibaca bener2 ... jangan pake prejudice
saya sebut : Justru dari banyak kasus narkoba ... banyak yang jualan dengan cara merayu/menipu/mengancam dsb
http://www.academia.edu/6524136/PENYALAHGUNAAN_NARKOBA
Penyalahgunaan narkoba terhadap para pelajar SMA dan SMP berawal dari penawaran dari pengedar narkoba. Mula-mula mereka diberi beberapa kali dan setelah mereka merasa ketergantungan terhadap narkoba itu, maka pengedar mulai menjualnya. Setelah mereka saling membeli narkoba, mereka disuruh pengedar untuk mengajak teman-temannya yang lain untuk mencoba obat-obatan terlarang tersebut
lihat yang underline : MAKA ... BILA BOSS YANG BOLD INI DIHUKUM MATI ... kejadian2 berikutnya bisa diminimalisir toh ... Kalau gembong-nya dihukum mati, jaringannya bisa diputus, antek2-nya ga punya "produk", kebawahnya mereka juga ga bisa nawar2in orang kan.
Kalau kemudian anda bilang .... "Ya kok pelajarnya mau ditawari ??"
>>> point-nya tetap .... menjual, memproduksi, apalagi menyelundupkan narkoba adalah ilegal ... dan hukuman terberatnya adalah hukum mati ... hukum mati adalah hukum positif di Indonesia >>> yang merah ini jangan langsung dihapus hanya karena statement "Ya kok mau ditawari"
aliumar wrote:Andai kata semua rakyat Indonesia bermental anti narkoba setiap ditawari narkoba, maka apakah si pengedar tsb akan menjadi pembunuh rakyat Indonesia?
Mereka justru akan "kabur" dgn sendirinya krn pasar narkoba di Indonesia suram.
urusannya bukan cuma mental ... makanya saya bilang jangan naif
banyak juga kasus dimana seseorang akhirnya harus jualan narkoba karena butuh uang .... karena dipaksa bayar hutang ... karena nyandu, dsb
Dan jangan sampai saya bilang anda ayam sayur lagi bila statement anda "ya salahkan pemerintah dong ... kenapa rakyatnya sampai miskin ... Jadi bukan salah yang nipu ... yang meras ... yang jual atau yang nawarin narkoba"
>>> karena kalau anda bikin statement seperti diatas ... silahkan anda keluar dari negara ini dan tinggal di negara yang bebas dari orang miskin ... atau bebas dari jaringan narkoba karena mental rakyatnya yang anti-narkoba >>> silahkan anda cari negara seperti ini ... sampai kiamat juga ga akan ketemu
terkait penyalahgunaan narkoba >>> yang membedakan antara satu negara dengan negara lainnya adalah bagaimana hukum di negara itu dijalankan ... bukan tergantung mental rakyat atau faktor2 lainnya (karena faktanya tidak ada satupun negara yang bisa bebas dari narkoba karena faktor mental rakyatnya)
yang bold : YA >>> karena betapapun mereka tetap membunuh rakyat demi keuntungan pribadi mereka
aliumar wrote:Jadi yg membunuh rakyat Indonesia krn Narkoba, andil penentunya ya mental2 rakyat Indonesia itu sendiri yg dgn kehendak bebas nya, tanpa ditodong, tanpa dipaksa, masih mau menerima, ingin mencoba2 tawaran narkoba. Jadi bukan pada pengedarnya.
Jadi kenapa sampai mengambil nyawa org yg tidak menjadi penentu hilangnya nyawa org lain?
baca uraian saya diatas
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: giliran terpidana mati narkoba, PGI bilang Hukuman mati itu tidak manusiawi.....
dee-nee wrote:SEGOROWEDI wrote:
mo melanggar hukum dengan bernarkobaria, itu pilihan masing-masing individu..
tapi pembunuhan via bom bunuh diri, bukan pilihan korban untuk mati
bold : bawa sini statement seorang pecandu yang bilang "saya jadi pecandu karena saya milih untuk mati"
pecandu pun ga pernah milih untuk mati
jadi pecandu kan pilihannya..
padahal risikonya mati
beda dengan bom bunuh diri
korban gak milih di bom atau milih mau mati
paham?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: giliran terpidana mati narkoba, PGI bilang Hukuman mati itu tidak manusiawi.....
sudah gitu..
bombernya malah cengengas-cengenges bangga dan yakin masuk syurga
alih-alih bertobat
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: giliran terpidana mati narkoba, PGI bilang Hukuman mati itu tidak manusiawi.....
TUHAN tidak mau anda jadi pengedar apalagi pemakai, menurut agamamu haram hukumnya. jadi dihadapan TUHAN pemasok/pemakai sama dosanyafrontline defender wrote:kalaulah ada hilangnya ruang bagi seseorang untuk melakukan perbaikan diri atau katakanlah perbuatan baik yang dapat menebus kejahatan yang telah dia lakukan, yang hilang hanyalah ruangnya satu orang yaitu pengedar narkoba ybs, yang mana itu sangat tidak sebanding dengan jumlah korban narkoba yang akan timbul jika hukuman yang ada tidaklah cukup untuk menakuti orang lain yang berminat menjadi bandar narkoba agar tidak menjadi bandar narkoba! apakah menurutmu Tuhan itu lebih menyukai korban banyak dibandingkan korban sedikit?Paradise OK wrote:hukuman mati tak lagi memberikan ruang bagi orang untuk melakukan perbaikan diri atau pertobatan
bukankah orang bragama meyakini Tuhan Maha mengampun, mengapa pengikutnya tidak mencontohi ?
pengampunan dari Tuhan memberikan kesempatan manusia untuk bertobat
dari sisi hukum positifpun pemasok/pemakai sama-sama SALAH didepan hukum
klo mo ke efek jera tentu harus ke obyek pemakainya juga dipenggal kepalanya
jika ngikutin logikamu dalam hal efek jera melalui eksekusi mati, bisa anda bayangkan berapa ratus/ribu orang pemakai dipenggal kepalanya
jangan lupa, TANPA pemasuk/pengedar sekalipun si pemakai akan menghalalkan segala cara untuk nelen narkoba
tanpa harus membunuh kan ?frontline defender wrote:semua cara yang diperlukan harus dipakai mulai dari cara preventif sampai represif, kalau upaya preventif gagal upaya represif haruslah digunakan!Paradise OK wrote:penanggulangan narkoba bukan di hulunya saja harus ada penanggulangan di hilirnya juga
di hilir : peran agama, pemerintah, orang tua, segenap lapisan masyarakat memberikan pengertian bahaya narkoba, sebanyak apapun pengedar/jlh narkoba tidak akan mempengaruhi selama obyek komsumtifnya sadar akan bahaya narkoba
dan
terlalu aneh di Indonesia gembong narkoba yg dri dlm tahanan msh bisa mengedalikan bisnis narkoba
hal yg aneh ini blm ada upaya penegakkan hukum
tdk ada istilah menyerah dlm upaya preventif, apalagi agama/masyarakat mengambil peran di dalamnya
dari kemarin2 saja para pengedar dah dieksekusi mati, tapi buktinya tidak menjamin ampuh
Paradise OK- LETNAN SATU
-
Posts : 2422
Kepercayaan : Protestan
Location : child thousand island
Join date : 26.02.14
Reputation : 7
Re: giliran terpidana mati narkoba, PGI bilang Hukuman mati itu tidak manusiawi.....
bukan berarti juga bandar narkoba tersebut menodong, memaksa mereka utk mencoba narkoba. Keputusan utk mencoba narkoba merupakan pilihan bebas mereka sendiri yg ingin coba2 memakai narkoba, bukan hasil paksaan.saya bilang :
TIDAK PERNAH ada ceritanya manusia punya kebutuhan BELI NARKOBA untuk pertama kali-nya
TIDAK PERNAH ada orang yang dengan segala niat diri sendiri (bukan karena hasutan atau ikut2an) datengin bandar narkoba
Para bandar cuma menawarkan, ibarat spt penjual2 yg merayu menawarkan barangnya. Keputusan final ada di tagan masing2 individu utk menerima tawaran atau menolaknya.
Sehingga yg menyebabkan banyaknya yg terbunuh akibat narkoba akibat mental rakyat Indonesia yg masih rapuh dan ingin coba2.
Tapi kalau beli produk haram ... TIDAK PERNAH ada orang beli KARENA MEMANG SUKA dan TERTARIK akan produk itu >>> jatuhnya pasti karena ikut2 atau dihasut ... atau cara lain
Setiap produk baik halal, atau haram tetap butuh yg namanya pengenalan, dan penawaran.
Kamu ga akan terpikirkan mau beli mobil BMW kalau pabrik BMW menutup diri dan tidak pernah memperkenalkan namanya mobil BMW.
Bandar narkoba itu cuma sbg pihak yg memperkenalkan dan menawarkan, sama spt barang2 halal lainnya. Bandar itu ibarat sales promotion saja.
Finalitas keputusan pakai atau tidak narkoba berada pada si pemakai, bukan si pengedar.
Kalau tidak tertarik atau tidak suka, kenapa sampai memakai, toh mereka tidak dipaksa utk memakai, cuma ditawarkan?
Saya tidak suka rokok, bahkan membenci rokok. Mau dirayu bagaimanapun, saya tetap tidak akan beli rokok. Bahkan kalau saya bisa bikin UU, saya akan melarang rokok di Indonesia.
Nah kalau mental rakyat Indonesia tidak rapuh terhadap rayuan narkoba, dan bahkan bisa membenci narkoba, maka tentu bandar2 itu lama2 ga mau lagi nawarin ke Indonesia, krn dianggapnya pasaran Indonesia suram.
Jangan mengalihkan dan tidak mau intropeksi. Mental rakyat nya masih rapuh, yg dihukum berat sampai dihukum mati malah bandarnya, padahal kalau mau dilihat rangkaian keseluruhan org sampai kecanduan narkoba, andil utama nya yaitu ya si pemakai itu sendiri yg masih rapuh mentalnya, krn finalitas keputusan mau coba memakai atau tidak, itu berada pada yg bersangkutan, bukan pada bandar narkoba nya.
kalau mengancam itu berarti kan ada semacam bentuk paksaan. Padahal mayoritas dan bahkan hampir semua, org yg makai narkoba pertama kalinya tidak pernah krn dipaksa oleh si pengedar dlm bentuk apapun. Silahkan survey sana.saya sebut : Justru dari banyak kasus narkoba ... banyak yang jualan dengan cara merayu/menipu/mengancam dsb
Nah itu yg saya tidak setuju, krn tidak melihat masalah dan kesalahan secara proporsional.
lihat yang underline : MAKA ... BILA BOSS YANG BOLD INI DIHUKUM MATI ... kejadian2 berikutnya bisa diminimalisir toh ... Kalau gembong-nya dihukum mati, jaringannya bisa diputus, antek2-nya ga punya "produk", kebawahnya mereka juga ga bisa nawar2in orang kan.
Para bandar itu tidak pernah "membunuh" rakyat Indonesia dgn narkoba. Mereka cuma menawarkan. Rakyat Indonesia lah yg "membunuh diri" nya sendiri karena mental nya masih rapuh dalam menolak narkoba. Karena sekali lagi, finalitas penentu pembunuhan oleh narkoba berada dalam tangan si pemakai itu sendiri, bukan pada bandar narkoba.
lho masalahnya kan antara pengedar dan pemakai. Jgn OOT ke pengedar dgn pengedar lagi dgn dalih butuh uang lah, dsb.urusannya bukan cuma mental ... makanya saya bilang jangan naif
banyak juga kasus dimana seseorang akhirnya harus jualan narkoba karena butuh uang .... karena dipaksa bayar hutang ... karena nyandu, dsb
coba tawarin narkoba ke 2 kelompok.
terkait penyalahgunaan narkoba >>> yang membedakan antara satu negara dengan negara lainnya adalah bagaimana hukum di negara itu dijalankan ... bukan tergantung mental rakyat atau faktor2 lainnya (karena faktanya tidak ada satupun negara yang bisa bebas dari narkoba karena faktor mental rakyatnya)
Kelompok A: kpd para rohaniawan (kita anggap mewakili "mental" yg lebih baik)
Kelompok B : kpd preman2 jalan dan yg suka pergi ke club.
Kejadian nya sama2 di Indonesia, sehingga hukum yg berlaku juga sama.
Kalau bisa diprediksi, tentu tingkat yg menerima tawaran narkoba akan lebih tinggi pada kelompok B. Itu artinya faktor mental ADA pengaruhnya.
aliumar- LETNAN SATU
-
Posts : 2663
Kepercayaan : Katolik
Location : Padang
Join date : 20.06.12
Reputation : 29
Re: giliran terpidana mati narkoba, PGI bilang Hukuman mati itu tidak manusiawi.....
SEGOROWEDI wrote:dee-nee wrote:SEGOROWEDI wrote:
mo melanggar hukum dengan bernarkobaria, itu pilihan masing-masing individu..
tapi pembunuhan via bom bunuh diri, bukan pilihan korban untuk mati
bold : bawa sini statement seorang pecandu yang bilang "saya jadi pecandu karena saya milih untuk mati"
pecandu pun ga pernah milih untuk mati
jadi pecandu kan pilihannya..
padahal risikonya mati
beda dengan bom bunuh diri
korban gak milih di bom atau milih mau mati
paham?
Ga juga ...
Kata siapa resiko pecandu sudah pasti mati ??
naik motor juga resiko-nya kecelakaan ... mati
betulin genteng juga resiko-nya jatuh ... mati
tukang kabel juga resiko-nya kesetrum ... mati
kalau bicara soal resiko ... apapun resiko-nya bisa mati
dan seorang pecandu ga pernah berpikir "saya jadi pecandu karena saya milih mati"
paham ?
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: giliran terpidana mati narkoba, PGI bilang Hukuman mati itu tidak manusiawi.....
dee-nee wrote:
Ga juga ...
Kata siapa resiko pecandu sudah pasti mati ??
naik motor juga resiko-nya kecelakaan ... mati
betulin genteng juga resiko-nya jatuh ... mati
tukang kabel juga resiko-nya kesetrum ... mati
kalau bicara soal resiko ... apapun resiko-nya bisa mati
dan seorang pecandu ga pernah berpikir "saya jadi pecandu karena saya milih mati"
paham ?
gimana seh?
yang bilang mati kan kamu..
nyandu kan pilihannya..
tapi korban bom bunuh diri kan bukan pilihannya (untuk dibom dan mati)
perbedaan itu poin saya
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: giliran terpidana mati narkoba, PGI bilang Hukuman mati itu tidak manusiawi.....
aliumar wrote:bukan berarti juga bandar narkoba tersebut menodong, memaksa mereka utk mencoba narkoba. Keputusan utk mencoba narkoba merupakan pilihan bebas mereka sendiri yg ingin coba2 memakai narkoba, bukan hasil paksaan.saya bilang :
TIDAK PERNAH ada ceritanya manusia punya kebutuhan BELI NARKOBA untuk pertama kali-nya
TIDAK PERNAH ada orang yang dengan segala niat diri sendiri (bukan karena hasutan atau ikut2an) datengin bandar narkoba
Para bandar cuma menawarkan, ibarat spt penjual2 yg merayu menawarkan barangnya. Keputusan final ada di tagan masing2 individu utk menerima tawaran atau menolaknya.
Sehingga yg menyebabkan banyaknya yg terbunuh akibat narkoba akibat mental rakyat Indonesia yg masih rapuh dan ingin coba2.
bold hitam : siapa yang ngomong kaya gitu ?? anda toh yang berasumsi begitu ...
merah : ya tapi keputusan itu terjadi setelah dia di approach, di ajak, dihasut, diiming2 oleh orang lain .... point-nya ga ada orang nyobain narkoba untuk pertama kalinya TANPA KEHADIRAN/KETERLIBATAN ORANG LAIN >>> cari aja kasus .... ga akan pernah ada seperti itu
biru : para bandar ga pernah datengin korban ... yang pertama kali nawarin korban selalu teman si korban .... trus gimana ?? apa anda mau nolak berteman dengan orang lain (si teman pun belum tentu langsung nawarin narkoba sebelum berteman dekat) .... belum tentu juga narkoba itu ditawarin langsung ... kalau kasusnya teman anda masukin narkoba ke mangkok bakso anda gimana ??
yang underline : itulah saya bilang .... anda terlalu naif kalau berpikir para pengedar itu jualan narkoba kaya orang jualan baju (mau sukur ... ga mau ya udah)
>>> jual beli narkoba itu kan ilegal ... ibaratnya target market mereka juga kecil .... jadi ga mungkin si penjual TIDAK usaha terus untuk deketin korban trus pasrah bilang yang ungu ... apalagi korban pun TIDAK DISURUH BELI untuk pertama kalinya ... wong mereka dapet gratis kok
orange : statement kaya gini emang typical banget cuma dipake orang baik2 yang mungkin ga bisa ngerasain gimana rasanya hidup susah, kondisi keluarga berantakan, dsb
misalnya penyuluhan tentang bahaya narkoba di sekolah2 >>> bukan saya bilang kegiatan ini tidak penting ... karena tujuannya adalah edukasi
tapi yang jadi masalah ... yang dateng ke acara itu kebanyakan pelajar baik2 yang ga punya masalah dalam hidup mereka (sekolah dibayarin orang tua ... alhamdulliah punya orang tua dan keluarga baik2 dan rukun ... alhamdullilah hidupnya lurus2 aja .... nilai2 agama dan moral mereka beres)
>>> tapi trus gimana dengan mereka2 yang ga seberuntung itu ?? apakah mereka mau datang ke acara beginian ?? apakah anda mau menyalahkan moral dan mental mereka yang tidak beruntung ??
Faktanya: yang terkena adalah mereka2 yang justru bermasalah dalam hidup .... anak2 yang broken home, yang hidup di rumah2 padat penduduk banyak preman-nya, yang orang tuanya sibuk kerja, yang suka tawuran, yang suka nongkrong2 di terminal, yang bandel suka bolos sekolah, yang suka gaul di diskotik2 >>> DAN INI ADALAH MASALAH SOSIAL yang bisa terjadi di seluruh belahan dunia manapun ... di negara manapun
Jadi ... statement orange diatas ... kalau anda bicara sama yang pink ini ... yang ada anda cuma dilemparin telor n tomat ... sukur2 ga dikasih uang receh disangka lagi jualan krupuk
Point saya : jangan sok tau kalau anda ga mengerti n ga bisa peka tentang apa yang disebut masalah sosial ... jangan sok tau bicara tentang moral dan mental kalau anda ga bisa paham kondisi mereka .... belum tentu mereka begitu karena kesalahan mereka >>> orang2 sok tau seperti ini bisanya cuma ngomong pake teori ... tapi ga ngerti kondisi sebenar-nya kaya apa (persis kaya anggota DPR)
>>> dan terus terang saya paling sebel dengan statement2 mereka yang seperti ini (anggap aja saya fans beratnya Iwan Fals)
dalam teori kriminologi >>> sikap seperti anda disebut blaming the victim dan sikap kaya gini JUSTRU dikritik oleh pengusung HAM itu sendiri >>> korban kok disalahin ... korban itu dilindungi bukan disalah2in
aliumar wrote:Tapi kalau beli produk haram ... TIDAK PERNAH ada orang beli KARENA MEMANG SUKA dan TERTARIK akan produk itu >>> jatuhnya pasti karena ikut2 atau dihasut ... atau cara lain
Setiap produk baik halal, atau haram tetap butuh yg namanya pengenalan, dan penawaran.
Kamu ga akan terpikirkan mau beli mobil BMW kalau pabrik BMW menutup diri dan tidak pernah memperkenalkan namanya mobil BMW.
Bandar narkoba itu cuma sbg pihak yg memperkenalkan dan menawarkan, sama spt barang2 halal lainnya. Bandar itu ibarat sales promotion saja
Finalitas keputusan pakai atau tidak narkoba berada pada si pemakai, bukan si pengedar.
Kalau tidak tertarik atau tidak suka, kenapa sampai memakai, toh mereka tidak dipaksa utk memakai, cuma ditawarkan?
Saya tidak suka rokok, bahkan membenci rokok. Mau dirayu bagaimanapun, saya tetap tidak akan beli rokok. Bahkan kalau saya bisa bikin UU, saya akan melarang rokok di Indonesia.
Nah kalau mental rakyat Indonesia tidak rapuh terhadap rayuan narkoba, dan bahkan bisa membenci narkoba, maka tentu bandar2 itu lama2 ga mau lagi nawarin ke Indonesia, krn dianggapnya pasaran Indonesia suram.
Jangan mengalihkan dan tidak mau intropeksi. Mental rakyat nya masih rapuh, yg dihukum berat sampai dihukum mati malah bandarnya, padahal kalau mau dilihat rangkaian keseluruhan org sampai kecanduan narkoba, andil utama nya yaitu ya si pemakai itu sendiri yg masih rapuh mentalnya, krn finalitas keputusan mau coba memakai atau tidak, itu berada pada yg bersangkutan, bukan pada bandar narkoba nya.
biru : see ... sok tau kan ... jualan BMW kok disamain kaya jualan narkoba
tentang BMW : tapi anda masih bisa kan beli BMW dari iklan TV lalu (dengan keinginan sendiri) pergi ke showroom untuk beli mobil itu. Artinya anda masih bisa kan MENDATANGI barang itu
sekarang pernah ga ada orang beli narkoba hanya karena dengar dari orang lain .... lalu (dengan keinginan sendiri) mereka pergi ke bandar MENDATANGI barang itu ?? >>> ga pernah ada ... yang ada JUSTRU barang itu harus ada dulu di depan matanya (tuh barang yang datengin dia dulu) ... dicobain ... baru dia minta lagi ... baru dia MULAI MENDATANGI barang itu (itupun karena addict)
gitu loh maksud saya
merah : hebat ... anda memang jagoan ... tapi anda sombong >>> silahkan anda bicara seperti itu pada mereka2 yang saya sebut diatas (pink) ...
masih bisa anda bicara soal mental rapuh kepada mereka yang punya masalah dalam hidup mereka ???
masih bisa anda koar2 di depan mereka "Mental loe tuh beresin ... orang tua cerai aja langsung ilang moral ... ilang mental" >>> masih bisa anda bicara seperti ini ??
underline : saya tidak mengalihkan ... silahkan anda baca uraian saya di thread sebelah
Bahwa hukum di negara ini masih korup >>> ya ... kita harus mengakui itu >>> dan wajib untuk diperbaiki
tapi alasan Aust untuk tidak mengeksekusi Duo Bali Nine karena alasan sistem hukum kita yang masih korup >>> itu sama saja seperti melarang membunuh tikus dengan alasan gudang-nya masih bolong disana sini >>> sama saja seperti tidak boleh menangkap maling bila pemilik rumah lalai mengunci pintu
maksud saya : bicara soal mental, moral, system di Indonesia yang masih belum beres ... YA ITU HARUS DIPERBAIKI ...
>>> tapi point-nya tetap .... menjual, memproduksi, apalagi menyelundupkan narkoba adalah ilegal ... dan hukuman terberatnya adalah hukum mati ... hukum mati adalah hukum positif di Indonesia >>> yang merah ini jangan langsung dihapus hanya karena statement "Ya kok mau ditawari"
yang merah ini jangan langsung dibuang dengan cara jualan moral
anda bicara soal moral dan mental terkait penggunaan narkoba ... tapi MORAL dan MENTAL ANDA SENDIRI tidak mau taat pada hukum ...
jadi apa yang mau diharapkan dari koar2 anda yang hijau diatas ?? ... membela2 pengedar narkoba yang jelas melanggar hukum lalu menyalahkan korban sambil bicara moral
bold hitam underline : Ga juga ... anda terlalu naif kalau bicara seperti itu ... (lihat uraian saya diatas tentang tulisan orange anda : statement kaya gini emang typical banget cuma dipake orang baik2 yang mungkin ga bisa ngerasain gimana rasanya hidup susah, kondisi keluarga berantakan, dsb
aliumar wrote:kalau mengancam itu berarti kan ada semacam bentuk paksaan. Padahal mayoritas dan bahkan hampir semua, org yg makai narkoba pertama kalinya tidak pernah krn dipaksa oleh si pengedar dlm bentuk apapun. Silahkan survey sana.saya sebut : Justru dari banyak kasus narkoba ... banyak yang jualan dengan cara merayu/menipu/mengancam dsb
kasus permen bernakoba termasuk kategori maksa ga ??
kasus penjual yang memaksa korban untuk masuk ke lingkungan tersebut karena faktor ekonomi si korban termasuk mengancam ga ??
aliumar wrote:Nah itu yg saya tidak setuju, krn tidak melihat masalah dan kesalahan secara proporsional.lihat yang underline : MAKA ... BILA BOSS YANG BOLD INI DIHUKUM MATI ... kejadian2 berikutnya bisa diminimalisir toh ... Kalau gembong-nya dihukum mati, jaringannya bisa diputus, antek2-nya ga punya "produk", kebawahnya mereka juga ga bisa nawar2in orang kan.
Para bandar itu tidak pernah "membunuh" rakyat Indonesia dgn narkoba. Mereka cuma menawarkan. Rakyat Indonesia lah yg "membunuh diri" nya sendiri karena mental nya masih rapuh dalam menolak narkoba. Karena sekali lagi, finalitas penentu pembunuhan oleh narkoba berada dalam tangan si pemakai itu sendiri, bukan pada bandar narkoba.
bold : mereka menawarkan barang yang bisa membunuh >>> ini bukan kategori membunuh ??
underline : gini loh maksud saya .... tidak proposional karena anda menyamakan barang halal dan haram
padahal point-nya kan bahwa narkoba itu berbahaya ... narkoba JELAS adalah barang haram
kalau bicara supply dan demand >>> anda bisa saja bilang "kalau tidak ada demand ... supply juga ga ada" >>> lihat tulisan anda yang saya italic
tapi gimana kalau dibalik >>> kalau supply dihilangkan ... maka demand juga ga ada toh
>>> karena faktanya "Tidak ada yang nyari2 narkoba UNTUK PERTAMA KALINYA" ... "tidak ada orang nyoba narkoba KALAU BARANG ITU TIDAK ADA DI DEPAN DIA"
yang jadi masalah kan JUSTRU karena barang itu tersedia (supply-nya ada) ... maka ada demand (orang mulai nyoba)
Jadi ... kalau supply-nya di hentikan >>> orang juga ga akan nyari2 UNTUK PERTAMA KALINYA
aliumar wrote:lho masalahnya kan antara pengedar dan pemakai. Jgn OOT ke pengedar dgn pengedar lagi dgn dalih butuh uang lah, dsb.urusannya bukan cuma mental ... makanya saya bilang jangan naif
banyak juga kasus dimana seseorang akhirnya harus jualan narkoba karena butuh uang .... karena dipaksa bayar hutang ... karena nyandu, dsb
TS bicara tentang eksekusi mati gembong narkoba >>> memang yang dieksekusi ini pengedar ??
mereka men-supply ... supply dikasi ke bandar ... bandar ke pengedar ... pengedar ke pemakai ... pemakai akhirnya juga jadi pengedar
ada orang yang karena butuh uang akhirnya jadi pengedar dan pemakai >>> ini semua kan berhubungan satu sama lain
underline : Justru anda yang tidak melihat masalah dan kesalahan secara proporsional ... bicara soal penyalahgunaan narkoba kok cuma uplek ngurusin mental dan moral si pemakai >>> makanya saya sebut jangan naif
masalah anda adalah karena selalu melihat kasus terpisah2 .... terlalu naif (kalau ga mau disebut terlalu dangkal)
kasusnya : si A mati karena narkoba >>> statement anda langsung "A yang salah" ... "A yang ga punya mental" ... "A yang harus nanggung akibatnya"
>>> udah selesai dan anda menolak bila kasus ini dihubungkan dengan si bandar, si boss, si jaringan, si cartel, si pengedar, dsb
aliumar wrote:coba tawarin narkoba ke 2 kelompok.terkait penyalahgunaan narkoba >>> yang membedakan antara satu negara dengan negara lainnya adalah bagaimana hukum di negara itu dijalankan ... bukan tergantung mental rakyat atau faktor2 lainnya (karena faktanya tidak ada satupun negara yang bisa bebas dari narkoba karena faktor mental rakyatnya)
Kelompok A: kpd para rohaniawan (kita anggap mewakili "mental" yg lebih baik)
Kelompok B : kpd preman2 jalan dan yg suka pergi ke club.
Kejadian nya sama2 di Indonesia, sehingga hukum yg berlaku juga sama.
Kalau bisa diprediksi, tentu tingkat yg menerima tawaran narkoba akan lebih tinggi pada kelompok B. Itu artinya faktor mental ADA pengaruhnya.
JUSTRU ITU MAKSUD SAYA DIATAS ...
mau kelompok A jualan sejuta teori tentang moral dan mental ... jatuhnya cuma dilempar koin receh oleh kelompok B ... apalagi bila kelompok A bisanya cuma nyalahin kelompok B
Karena ga ada manusia di dunia ini yang bercita2 INGIN MASUK dalam kelompok B >>> ga ada orang yang bercita2 mau jadi preman
Semua itu terjadi karena faktor kondisi YANG kelompok B juga ga minta >>> jadi gimana bisa anda bicara soal mental disini sementara anda ga pernah berada dalam kondisi seperti itu
seorang anak yang akhirnya terjerat narkoba karena stress orang tua-nya cerai >>> apa anaknya yang salah ??
sebaliknya ... kalau mau nyalahin orang tuanya .... si orang tua yang cerai juga ga pernah minta si anak untuk jadi pecandu
seorang pengedar yang menjual narkoba karena butuh uang >>> apa salah dia karena dia miskin ??
tapi faktanya ... dia akan selalu berusaha menjual habis narkoba itu supaya dapet uang
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: giliran terpidana mati narkoba, PGI bilang Hukuman mati itu tidak manusiawi.....
SEGOROWEDI wrote:gimana seh?
yang bilang mati kan kamu..
nyandu kan pilihannya..
tapi korban bom bunuh diri kan bukan pilihannya (untuk dibom dan mati)
perbedaan itu poin saya
gini loh maksud saya ...
PILIHAN DIA PERTAMA KALI ADALAH MENCOBA (bukan nyandu)
dan tidak semua orang yang mencoba SUDAH PASTI nyandu
tapi memang kebanyakan setelah nyoba ... lama2 nyandu
Tapi maksud saya ... dalam kondisi nyandu >>> mereka sudah ga punya pilihan lagi
Kalau mas wedi mau bicara soal "pilihan" >>> bicara-lah ketika mereka MENCOBA ... bukan ketika mereka sudah nyandu
dan kalau bicara tentang "pilihan" untuk MENCOBA ... baca uraian saya dengan aliumar
point saya : seorang pecandu TETAP DISEBUT KORBAN >>> pihak yang menjadi korban ... BUKAN PIHAK PELAKU
Karena ga ada orang yang memilih jadi pecandu narkoba dan mati
Begitu juga ga ada orang yang mimilih jadi korban bom dan mati
keduanya adalah korban ... BUKAN PELAKU
Jadi untuk KORBAN BOM >>> BILA PELAKU DIHUKUM MATI
Maka untuk KORBAN NARKOBA >>> PELAKU JUGA DIHUKUM MATI
ngerti ga maksud saya ??
Terakhir diubah oleh dee-nee tanggal Mon Mar 09, 2015 11:16 pm, total 1 kali diubah
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: giliran terpidana mati narkoba, PGI bilang Hukuman mati itu tidak manusiawi.....
ga ngerti..wkwkwk..
btw,hukuman mati dibilang gak manusiawi itu dari sisi apa sih?
misal..
si a dihukum mati karena curi ayam..sejak hakim kasi vonis hingga eksekusi berjarak waktu 15 taun..
dalam 15 taun si a bertobat dan perbaiki diri..lalu tiba saat eksekusi yang tanggalnyah dirahasiakan..
bagi si a,kematiannyah tetaplah misteri kan?sama dengan kita..
sedangkan dalam 15 taun itu bisa ajah si a mati karena ayan..
so,gak manusiawinyah darimana?
toh juga tembak mati,gak disembelih ato dikubur hidup2 ato dilempar ke komplotan piranha..
btw,hukuman mati dibilang gak manusiawi itu dari sisi apa sih?
misal..
si a dihukum mati karena curi ayam..sejak hakim kasi vonis hingga eksekusi berjarak waktu 15 taun..
dalam 15 taun si a bertobat dan perbaiki diri..lalu tiba saat eksekusi yang tanggalnyah dirahasiakan..
bagi si a,kematiannyah tetaplah misteri kan?sama dengan kita..
sedangkan dalam 15 taun itu bisa ajah si a mati karena ayan..
so,gak manusiawinyah darimana?
toh juga tembak mati,gak disembelih ato dikubur hidup2 ato dilempar ke komplotan piranha..
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Halaman 1 dari 12 • 1, 2, 3 ... 10, 11, 12
Similar topics
» MA Batalkan Hukuman Mati Gembong Narkoba
» Salahkah Jokowi Menghukum Mati, Warga Negara Asing Yang Tidak Mengimani Hukuman Mati?
» pantasnya hukuman utk koruptor kakap lebih berat dari pengedar narkoba
» giliran katolik, Paus Fransiskus bilang umat kristen harus minta maaf dan minta ampun pada gay
» hukuman mati dalam islam
» Salahkah Jokowi Menghukum Mati, Warga Negara Asing Yang Tidak Mengimani Hukuman Mati?
» pantasnya hukuman utk koruptor kakap lebih berat dari pengedar narkoba
» giliran katolik, Paus Fransiskus bilang umat kristen harus minta maaf dan minta ampun pada gay
» hukuman mati dalam islam
Halaman 1 dari 12
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik