Amalan Do'a untuk Menghindarkan Dari Kematian Buruk
Halaman 1 dari 1 • Share
Amalan Do'a untuk Menghindarkan Dari Kematian Buruk
Sebagian ulama menyebutkan, termasuk bagian dari kematian buruk adalah korban kecelakaan dan bencana alam yang semakin banyak di akhir zaman. Ada pula yang berpandangan, kematian buruk adalah kematian yang datang secara tiba-tiba. Ada pula yang berpendapat, mati yang menghebohkan seperti disalib dan semisalnya. Namun ada satu kesimpulan dari kematian ini, yaitu kematian dengan kemurkaan Allah Ta'ala. Karena kematian yang buruk termasuk bagian hukuman dari Allah dan kemurkaan-Nya. Tentunya kita semua juga takut terhadap macam-macam kematian di atas. Karenanya kita berusaha mencari jalan dan sebab yang bisa menghindarkan darinya. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah mengabarkan beberapa sebab yang bisa menghindarkan dari kematian buruk.
Terdapat hadits shahih bahwa Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam berlindung kepada Allah dari penyakit belang, kusta, gila, dan penyakit-penyakit buruk. Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam berdoa:
"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari belang, gila, lepra dan penyakit-penyakit yang buruk." (HR. Abu Dawud, al-Nasi, dan Ahmad )
Diatas yaitu penyakit yang mengakibatkan aib, atau mengakibatkan orang lain tertular.
Beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam juga berlindung dari kematian yang buruk dan sebab-sebabnya; seperti keruntuhan bangunan, jatuh dari ketinggian, tenggelam, terbakar, disesatkan syetan saat kematian, lari dari medan jihad.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
“Ya Allah, sunguh aku berlindung kepada-Mu dari pikun, terjatuh dari ketinggian, keruntuhan bangunan, kedukaan, kebakaran, dan tenggelam. Aku berlindung kepada-Mu dari penyesatan setan saat kematian, terbunuh dalam kondisi murtad dan aku berlindung kepada-Mu dari mati karena tersengat binatang berbisa.” (HR. Al-Nasai dan Abu Dawud. Shahih Al-Jami’: no. 1282)
Diatas ada keterangan kondisi kematian yang buruk hakikatnya ialah seburuk-buruknya keadaan jika dalam kondisi murtad, tersengat binatang berbisa yang tidak terduga secara manusiawi dapat mengakibatkan penyesalan atas keadaan demikian, kemudian kebakaran dan tenggelam, jatuh dari ketinggian, keruntuhan bangunan hanya penyebab diawal, namun dengan doa Allah SWT akan berikan yang terbaik agar hamba-Nya wafat dalam keadaan diridhoi Allah SWT, bukan karena dimurkai karena kekesalan terhadap takdir atas kematiannya dst.
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
"Berbuat baik kepada manusia menghindarkan pelakunya dari kematian buruk, musibah, dan kehancuran. Dan ahli kebaikan di dunia akan menjadi ahli kebaikan di akhirat." (HR. Al-Hakim dan dishahihkan oleh Al-Albani)
Berbagai keutamaan berbuat baik pada hadits diatas ialah berbuat baik kepada manusia, diutamakan manusia yang membutuhkan pertolongan, kerabat keluara terdekat yang tidak mampu, dhuafa, yatim, keshalihannya, dst
Imam al-Thabrani dalam al-Ausathnya meriwayatkan, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Sesungguhnya shadaqah secara sembunyi-sembunyi memadamkan kemarahan Allah. Dan sesungguhnya perbuatan-perbuatan baik (kepada orang lain) menghindarkan dari kematian buruk, silaturrahim menambah umur dan menghindarkan kefakiran. Perbanyaklah ucapan Laa Haula wa Laa Quwwata illaa Billaah, karena sesungguhnya ia salah satu perbendaharaan surga dan di dalamnya terdapat obat dari 99 penyakit; yang paling rendah al-hamm (gundah)."
Dalam riwayat lain, "Perbuatan-perbuatan baik (kepada orang lain) menghindarkan dari kematian buruk. Shadaqah secara sembunyi-sembunyi memadamkan kemarahan Allah. silaturahim menambah umur. Setiap perbuatan baik adalah sedekah. Dan ahli kebaikan di dunia akan menjadi ahli kebaikan di akhirat. Ahli kemungkaran di dunia akan menjadi ahli kemungkaran di akhirat. Sedangkan orang yang pertama masuk surga adalah ahli kebaikan." (HR. al-Thabrani dan lainnyai)
Imam al-Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad meriwayatkan hadits dari Ibnu Umar Radhiyallahu 'Anhuma secara marfu', "Siapa bertakwa kepada Tuhannya dan menyambung hubungan silaturahim, niscaya dipanjangkan umurnya, diperbanyak hartanya, dan dicintai keluarganya."
Dalam riwayat al-Tirmidzi dan selainnya, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda;
"Sesungguhnya shadaqah tersembunyi benar-benar memadamkan kemurkaan Allah dan menghindarkan dari kematian buruk." (Hassan Lighairihi)
Terdapat hadits shahih bahwa Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam berlindung kepada Allah dari penyakit belang, kusta, gila, dan penyakit-penyakit buruk. Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam berdoa:
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبَرَصِ وَالْجُنُونِ وَالْجُذَامِ وَمِنْ سَيِّئِ الأَسْقَامِ
"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari belang, gila, lepra dan penyakit-penyakit yang buruk." (HR. Abu Dawud, al-Nasi, dan Ahmad )
Diatas yaitu penyakit yang mengakibatkan aib, atau mengakibatkan orang lain tertular.
Beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam juga berlindung dari kematian yang buruk dan sebab-sebabnya; seperti keruntuhan bangunan, jatuh dari ketinggian, tenggelam, terbakar, disesatkan syetan saat kematian, lari dari medan jihad.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَرَمِ وَالتَّرَدِّي وَالْهَدْمِ وَالْغَمِّ وَالْحَرِيقِ وَالْغَرَقِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ وَأَنْ أُقْتَلَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِرًا وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ لَدِيغًا
“Ya Allah, sunguh aku berlindung kepada-Mu dari pikun, terjatuh dari ketinggian, keruntuhan bangunan, kedukaan, kebakaran, dan tenggelam. Aku berlindung kepada-Mu dari penyesatan setan saat kematian, terbunuh dalam kondisi murtad dan aku berlindung kepada-Mu dari mati karena tersengat binatang berbisa.” (HR. Al-Nasai dan Abu Dawud. Shahih Al-Jami’: no. 1282)
Diatas ada keterangan kondisi kematian yang buruk hakikatnya ialah seburuk-buruknya keadaan jika dalam kondisi murtad, tersengat binatang berbisa yang tidak terduga secara manusiawi dapat mengakibatkan penyesalan atas keadaan demikian, kemudian kebakaran dan tenggelam, jatuh dari ketinggian, keruntuhan bangunan hanya penyebab diawal, namun dengan doa Allah SWT akan berikan yang terbaik agar hamba-Nya wafat dalam keadaan diridhoi Allah SWT, bukan karena dimurkai karena kekesalan terhadap takdir atas kematiannya dst.
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
اَلْمَعْرُوْفُ إِلَى النَّاسِ يَقِي صَاحِبَهَا مَصَارِعَ السُّوْءِ وَ الآفَاتِ وَ الْهَلَكَاتِ وَ أُهْلُ الْمَعْرُوْفِ فِي الدُّنْيَا هُمْ أَهْلُ الْمَعْرُوْفِ فِي الآخِرَةِ
"Berbuat baik kepada manusia menghindarkan pelakunya dari kematian buruk, musibah, dan kehancuran. Dan ahli kebaikan di dunia akan menjadi ahli kebaikan di akhirat." (HR. Al-Hakim dan dishahihkan oleh Al-Albani)
Berbagai keutamaan berbuat baik pada hadits diatas ialah berbuat baik kepada manusia, diutamakan manusia yang membutuhkan pertolongan, kerabat keluara terdekat yang tidak mampu, dhuafa, yatim, keshalihannya, dst
Imam al-Thabrani dalam al-Ausathnya meriwayatkan, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Sesungguhnya shadaqah secara sembunyi-sembunyi memadamkan kemarahan Allah. Dan sesungguhnya perbuatan-perbuatan baik (kepada orang lain) menghindarkan dari kematian buruk, silaturrahim menambah umur dan menghindarkan kefakiran. Perbanyaklah ucapan Laa Haula wa Laa Quwwata illaa Billaah, karena sesungguhnya ia salah satu perbendaharaan surga dan di dalamnya terdapat obat dari 99 penyakit; yang paling rendah al-hamm (gundah)."
Dalam riwayat lain, "Perbuatan-perbuatan baik (kepada orang lain) menghindarkan dari kematian buruk. Shadaqah secara sembunyi-sembunyi memadamkan kemarahan Allah. silaturahim menambah umur. Setiap perbuatan baik adalah sedekah. Dan ahli kebaikan di dunia akan menjadi ahli kebaikan di akhirat. Ahli kemungkaran di dunia akan menjadi ahli kemungkaran di akhirat. Sedangkan orang yang pertama masuk surga adalah ahli kebaikan." (HR. al-Thabrani dan lainnyai)
Imam al-Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad meriwayatkan hadits dari Ibnu Umar Radhiyallahu 'Anhuma secara marfu', "Siapa bertakwa kepada Tuhannya dan menyambung hubungan silaturahim, niscaya dipanjangkan umurnya, diperbanyak hartanya, dan dicintai keluarganya."
Dalam riwayat al-Tirmidzi dan selainnya, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda;
إِنَّ الصَّدَقَةَ لَتُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ وَتَدْفَعُ عَنْ مَيْتَةَ السُّوْءِ
"Sesungguhnya shadaqah tersembunyi benar-benar memadamkan kemurkaan Allah dan menghindarkan dari kematian buruk." (Hassan Lighairihi)
Similar topics
» Yesus tidak mengalami kebangkitan dari kematian
» nabi isa bukan orang pertama yang dibangkitkan dari kematian
» Bangkit dari kematian saat Paskah, seekor hamster dipanggil Yesus
» Mirza Ghulam Ahmad “Kematian Yang Menjijikkan Untuk Seorang Nabi Palsu”
» Buya Yahya: Istilah Islam Nusantara dipakai orang jahat untuk menjauhkan muslim dari Arab dan akhirnya menjauh dari Nabi SAW
» nabi isa bukan orang pertama yang dibangkitkan dari kematian
» Bangkit dari kematian saat Paskah, seekor hamster dipanggil Yesus
» Mirza Ghulam Ahmad “Kematian Yang Menjijikkan Untuk Seorang Nabi Palsu”
» Buya Yahya: Istilah Islam Nusantara dipakai orang jahat untuk menjauhkan muslim dari Arab dan akhirnya menjauh dari Nabi SAW
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik