LUPA

childs north wrote:wahyu Islamik mengandalkan pendiktean Jibril yang perannya sebatas masa hidup Muhammad saja dan selesai, maka setelah kematian Muhammad, Quran yang sebagian terserak diantara goresan lempeng batu, tulang, kayu, kulit dll itu-pun dihimpun bersama ingatan (memory) para Qurra (penghafal ayat Quran) terhadap apa yang pernah dibacakan oleh Muhammad.

Disinilah BIAS islamik akan masuk seturut “faulty memory” dari manusia qurra. Dalam tradisi Muslim mengklaim bahwa otak dan memory qurra itu sempurna dalam menghafal ayat. Sempurna ? Tanpa salah dan cacat?

childs north wrote:Mampu melebihi otak Nabi dalam hal mengingat-ingat?, ternyata Muhammad sendiripun tidak berani mengklaim otak dan memeorinya sempurna. Telah terjadi kelupaan ayat oleh Muhammad, dan ia sendiri justru mengakui pelbagai kelupaan-otaknya terhadap ayat Allah! Diantaranya:

“Ketika sedang membaca Quran dalam shalatnya, Muhammad tidak membaca satu ayat. Ubay mengira bahwa ayat itu telah dinasakh-kan (digantikan). Ia bertanya kepada Muhammad, yang menjawabnya: ‘Saya lupa itu’” (Tafsir Al-Zamakhshari, untuk Qs. 87:6-7).

“Aku hanya seorang manusia, dan aku lupa seperti halnya kalian lupa; jadi bilamana aku lupa, ingatkanlah aku, dan apabila ada seseorang kalian yang ragu tentang shalat-nya, ia harus mengusaha kepada yang benar…”
[Sunan Abü Däwüd: Book II: Kitäb al-Salät, pasal 347 no.1015 Vol. I, pp.260-261]

childs north wrote:Bahkan Muhammad sempat lupa seterusnya untuk salah satu peristiwa islamik yang paling penting, yang merupakan nikmat-islam yang amat besar.

“Maka Nabi bersabda, “Saya keluar hendak mengabarkan tentang terjadinya malam qadar; kebetulan saya melihat dua orang sedang berbantah, maka aku jadi lupa. Mudah-mudahan kelupaan itu berguna untuk Anda sekalian. Carilah malam qadar itu dimalam ketujuh, kesembilan dan kelima.” (Bukhari I/ 41)

Kelupaan yang satu ini sesungguhnya fatal dihadapan Allah! Tapi Muhammad  membalikkannya dengan semacam KUIS teka-teki tebakan bagi umatnya untuk mendapatkan berkat tersembunyi! Dan umatnya ramai-ramai mencari sesuatu yang kosong untuk mendapatkan jawaban kosong. Untunglah  datang pendapat kaum Syiah yang lebih cerdik  membuka KEDOK, dan mereka berkata menelanjangi:

“Lailatul Qadar sudah tidak ada lagi! Kosong di kalender! ... Alasannya?
Rasulullah sendiri telah lupa tentang waktu Lailatul Qadar! “

wiki wrote:Ditinjau dari segi kebahasaan, Al-Qur'an berasal dari bahasa Arab yang berarti "bacaan"

"Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur'an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (Karena itu,) jika Kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti bacaannya". (Al-Qiyāmah 75:17-18)

bentuk awal nya Al-Quran itu kan hafalan/bacaan, karena itulah dinamakan "Al-Quran"

Syalom aleykhem wrote:ya, mana kalendernya ?

TS wrote:...Carilah malam qadar itu dimalam ketujuh, kesembilan dan kelima.” (Bukhari I/ 41)

ya opsi a lah,

ya opsi a lah,

hafalan orang/siapapun yang hafalannya yang diacc tim kodifikator Al-Quran!

frontline defender wrote:ya itu tadi kalendernya!

aliumar wrote:

ya opsi a lah,

jika hafalan sbg acuan utk yg tertulis, lantas kenapa zaid sampai bersusah payah mencari bukti tulisan utk memasukan suatu ayat quran yg telah dihafal, ke dalam Alquran (spt surat terakhir at taubah yg dicari2 bentuk tulisannya hingga menemukan pada salinan tertulis milik Khuzaimah al-Anshari)?

aliumar wrote:

hafalan orang/siapapun yang hafalannya yang diacc tim kodifikator Al-Quran!

di-acc oleh Allah swt ga?

Syalom aleykhem wrote:

frontline defender wrote:ya itu tadi kalendernya!

 sejak zaman rasulloh 1400 thn yl s.d hri ini dimalam ketujuh, kesembilan dan kelima tetap ada tergantung star harinya kapan ?, “karena lupa disuruh cari…”
udah ketemu/blm ?
mana kalendernya ?