FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

APA BEDA NABI DAN RASUL ALLAH? - Page 10 Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

APA BEDA NABI DAN RASUL ALLAH? - Page 10 Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

APA BEDA NABI DAN RASUL ALLAH?

Halaman 10 dari 10 Previous  1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

APA BEDA NABI DAN RASUL ALLAH? - Page 10 Empty APA BEDA NABI DAN RASUL ALLAH?

Post by Kedunghalang Mon Mar 17, 2014 11:01 am

First topic message reminder :

Bismillahirahmanirahiim,

Assalamu'alaikum wa rahmatullah,

Allah berfirman: "Dan, berapa banyak nabi telah Kami utus kepada kaum terdahulu? (Az-Zukhruf 43:6/7).

Berdasarkan ayat tersebut, saya berpendapat bahwa para nabi terdahulu itu utusan Allah, yang dalam Bahasa Arab, disebut Rasul Allah. Jadi, Nabi dan Rasul Allah itu sama saja. Tetapi, jika di antara kaum muslimin ada yang berpendapat lain atau berbeda dengan pendapat saya, silahkan posting argumentasi anda, sehingga dapat menambah wawasan dan pemahaman tentang Nabi dan Rasul Allah.

Silahkan dieksplor argumentasi anda berdasarkan Al Qur'an dan Hadits mengenai perbedaan antara Nabi dan Rasul Allah. Dan, saya mohon agar thread ini tidak dijadikan ajang untuk mencaci-maki, hujat-menghujat dan saling sesat-menyesatkan, karena kita sesama muslim, dan aqidah pokok kita sama, yakni LAA ILAAHA ILLALLAH, MUHAMMAD-AR-RASULULLAH.

Wassalamu'alaikum wa rahmatullah,


Terakhir diubah oleh Kedunghalang tanggal Tue Mar 18, 2014 9:08 pm, total 3 kali diubah
avatar
Kedunghalang
LETNAN KOLONEL
LETNAN KOLONEL

Male
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0

Kembali Ke Atas Go down


APA BEDA NABI DAN RASUL ALLAH? - Page 10 Empty Re: APA BEDA NABI DAN RASUL ALLAH?

Post by Kedunghalang Sat Nov 29, 2014 9:49 am

ngayarana wrote:
Kedunghalang wrote:
ngayarana wrote:
Kedunghalang wrote:Syari'at Nabi Adam as hanya berlaku bagi kaum Adam as,
Oke lah untuk ini saya setuju, lha wong umat Nabi Adam as hanya anak keturunannya saja.

Umat Nabi Adam as adalah kaum Adam yang bukan hanya anak keturunannya, tetapi orang-orang yang hidup di sekitarnya pada waktu itu. Untuk masalah ini, anda boleh ikut mendiskusikannya pada thread APAKAH ADAM AS MANUSIA PERTAMA ATAU KHALIFAH PERATAMA.

Lha disana saya tanya kita ini keturunan siapa aja gak bisa di jelaskan, apakah keturunan Adam AS atau keturunan umatnya Adam AS...?

Di sana sudah saya jawab bahwa kita ini termasuk Bani Adam as, tetapi kita tidak bisa mengatakan bahwa orang-orang Australia, Amerika, Eropa, Afrika, Asia dan Indonesia berasal dari Adam yang sama, karena Nabi Muhammad saw pernah bersabda: "Sesungguhnya, Allah telah menjadikan 100.000 Adam" (Futuhatul Makkiyah oleh Syekh Muhyiddin Ibnu 'Arabi, Khaatamul Aulia dari Arab).

ngayarana wrote:
kedunghalang wrote:
ngayarana wrote:
Kedunghalang wrote:syari'at Nabi Musa as, yakni Taurat, hanya berlaku bagi Bani Israil saja,

Syariat yang mana yang hanya berlaku pada bani Israil saja, bukannya Firaun pun di perintahkan untuk menyembah Allah, apa anda gak pernah memperhatikan Alqur'an..?

Dalam agama Allah, semua orang - termasuk Fir'aun - diperintahkan untuk menyembah Allah, dan tata-cara atau hukum-hukum untuk mengamalkan peribadatan kepada Allah disebut Syariat.  Syari'at Islam atau Al Qur'an berlaku untuk sekalian manusia di seluruh penjuru dunia (Al Maidah 5:3/4 & Al 'Araf 7:158/159), sedangkan syariat-syariat sebelum Al Qur'an berlaku hanya untuk kaum-kaum tertentu saja, tergantung kepada kaum apa seorang Nabi Pembawa Syari'at terkait diutus Allah. Contohnya:  Syariat Taurat hanya berlaku untuk orang-orang Yahudi atau Bani Israil saja, yakni kaumnya Nabi Musa as, sebagaimana firman-Nya: "Sesungguhnya, telah Kami turunkan Taurat yang di dalamnya ada petunjuk dan cahaya. Dengan itulah para nabi yang patuh kepada Kami  berhakim bagi orang-orang Yahudi, ...dst" (Al Maidah 5:44/45).

Lha Iya...., Fir'aun ini golongan bani Israil Bukan, kenapa terkena dakwah Nabi Musa AS...?

Fir'aun atau Faraoh itu adalah panggilan atau sebutan bagi raja-raja Mesir, jadi Fir'aun bukan Bani Israil. Fir'aun yang hidup seusia dan dibesarkan bersama-sama dengan Nabi Musa as adalah Ramses. Ramses inilah Fir'aun yang sangat sombong sebagai seorang Raja Mesir yang menjajah bangsa Bani Israil sehingga merasa dirinya sebagai tuhan yang dapat menghidupkan dan mematikan. Allah mengirimkan Nabi Musa as kepada Fir'aun (Ramses) hanya untuk mengingatkan bahwa hanya Allah, Tuhan yang layak disembah, sebagaimana firman-Nya: Sesungguhnya, Kami telah mengirimkan kepada kamu seorang rasul, yang menjadi saksi atasmu, sebagaimana Kami telah mengirimkan seorang rasul kepada Firaun, (Al Muzzammil 73:15/16).  Sedangkan Musa as, adalah Pemimpin Bani Israil yang hendak membebaskan bangsanya dari penjajahan bangsa Mesir, dan sebagai seorang Nabi Bani Israil, Musa as juga mengajarkan Taurat sebagai hukum/syariat bagi orang-orang Yahudi (Bani Israil).

ngayarana wrote:
kedunghalang wrote:
ngayarana wrote:
Kedunghalang wrote:karena para nabi sebelum Nabi Muhammad saw diutus hanya untuk kaumnya saja (Az-Zukhruf 43:6/7).

Saya tau dan gak usah di bahas untuk hal ini, yang jadi permasalahan apakah setiap Nabi membawa syariat Baru...?, lalu syariat itu apa...?

Tidak semua nabi membawa syari'at baru, contohnya Nabi Isa as. Walaupun Allah memberikan Kitab Injil kepada Nabi Isa as, tetapi Kitab Injil itu mengandung petunjuk dan cahaya yang menggenapi syari'at Taurat, sehingga Isa Al Masih as adalah seorang Nabi yang tidak membawa syari'at baru, sebagaimana firman Allah di dalam Al Qur'an: "Dan, Kami menyebabkan Isa ibnu Maryam mengikuti jejak mereka, para nabi pendahulu, menggenapi apa yang telah ada sebelumnya di dalam Taurat; dan Kami berikan kepadanya Injil yang di dalamnya terdapat  petunjuk dan cahaya, dan menggenapi apa yang telah diwahyukan sebelumnya di dalam Taurat dan sebagai petunjuk atau nasihat bagi orang-orang bertakwa." (Al Maidah 5:46/47).

Lalu Bagaimana dengan kelanjutan Ayat ini yaitu Al Maidah 47

Kitab Taurat adalah kitab hukum/syariat yang pertama kali dibawa dan diajarkan oleh Nabi Musa as kepada kaumnya, yakni Bani Israil atau orang-orang Yahudi. Kemudian, pengajaran Taurat dilanjutkan oleh para nabi Bani Israil, dari Nabi Harun as s/d Nabi Isa as. Selain itu, Allah memberikan Kitab Zabur kepada Nabi Daud as dan Kitab Injil kepada Nabi Isa as untuk menggenapi kitab sebelumnya yang dibawa Nabi Musa as, yakni Taurat yang semuanya berlaku bagi Bani Israil. Jadi, pada hakikatnya Taurat, Zabur dan Injil adalah suatu paket hukum-hukum syari'at yang berlaku hanya bagi Bani Israil atau orang-orang Yahudi saja, dan saat ini sudah EXPIRED.

ngayarana wrote:
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu

Bukankah Alquran juga menggenapi dan membenarkan kitab kitab sebelumnya...?
Apakah Rosulullah SAW juga bukan Nabi pembawa syariat juga, karena hanya meneruskan syariat sebelumnya sebagaimana pengertian Anda...?

Muhammad Rasulullah saw adalah Nabi Pembara Syari'at Baru, yakni Al Qur'an, yang di dalamnya terdapat ayat-ayat Allah yang menggenapi dan membenarkan firman-firman-Nya yang terdapat dalam kitab-kitab sebelumnya, khususnya tentang ketauhidan dan nubuatan. Kitab Suci Al Qur'an bukan meneruskan syariat sebelumnya, yang hanya berlaku bagi kaum-kaum tertentu saja, melainkan memberikan syariat baru yang berlaku bagi sekalian manusia (termasuk orang-orang Yahudi) di seluruh penjuru dunia, dan berlaku untuk selama-lamanya sampai hari kiamat.

ngayarana wrote:
kedunghalang wrote:Begitupula yang dijanjikan akan datang setelah Nabi Muhammad saw, yakni HMG Ahmad (Khalifah Allah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud) as adalah seorang nabi yang tidak membawa syari'at baru, melainkan hanya menggenapi nubuatan yang ada di dalam Al Qur'an.

lalu apa bedanya dengan Isa AS, dan Rosulullah SAW....?

Nabi Isa as adalah Al Masih bagi Bani Israil yang mengajarkan hukum Taurat yang pertama kali dibawa dan diajarkan oleh Nabi Musa as. Sedangkan HMG Ahmad as adalah Al Masih bagi umat Islam dan sekalian manusia di seluruh penjuru dunia yang mengajarkan Syari'at Islam, Al Qur'an, yang pertama kali dibawa dan diajarkan oleh Nabi Muhammad Rasulullah saw.

ngayarana wrote:
kedunghalang wrote:
ngayarana wrote:
Kedunghalang wrote:Kenabian masih terbuka bagi umat Islam yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya (An-Nisa 4:69/70) dan janji Allah untuk menjadikan Khalifah/Khilafat di bumi masih berlaku bagi orang-orang Islam yang beriman dan beramal shaleh (An-Nur 24:55/56), karena Khalifah Allah, Imam Mahdi itu adalah identik atau sinonim dari Nabi/Rasul Allah.

Kita gak bahas masalah apakah masih dikirimnya Nabi atau Rosul ini malah oot nantinya, tapi kita sedang bahas perbedaan Nabi dan Rosul, sesuai pertanyaan TS yaitu anda, kalo gak ada bedanya kenapa di pertanyakan perbedaannya...?

Pembahasan dalam thread ini sengaja ditampilkan agar umat Islam memahami bahwa ternyata Allah menyebut utusan-Nya tidak hanya dengan kata Nabi dan Rasul saja, tetapi juga dengan kata Khalifah, Pemberi Khabar Suka (Mubasyiran), Pemberi Peringatan (Nadziran / Mundziran), dan seorang pemimpin yang memberi petunjuk atas perintah Allah (Imam Mahdi). Tambahan, ada Nabi/Rasul yang membawa syari'at baru, dan ada juga Nabi/Rasul yang tidak membawa syari'at baru, sehingga makna "Khaataman-Nabiyyin" dalam Al Ahzab, adalah Penutup Nabi-Nabi Yang Membawa Syari'at Baru.

berapa banyak nabi di jaman sekarang bila di samakan dengan kata Khalifah...?, berapa banyak Nabi dijaman sekarang bila di samakan dengan orang yang memberi peringatan...?, dan berapa banyak juga Nabi dijaman setelah rosulullah hingga sekarang bila anda samakan dengan seorang pemimpin yang di beri petunjuk...?
Lalu siapa Nabi yang membawa Syariat Baru bila semua Nabi  hanya meneruskan dan menggenapi syariat Nabi sebelumnya....? kalau anda berpatokan dengan ayat di atas (Al Maidah 46-47)...?

Lalu apa bedanya Nabi dengan Manusia Biasa.....?

Sesungguhnya kedatangan seorang nabi setelah Nabi Muhammad saw yang dinubuatkan secara spesifik di dalam Al Qur'an dan Hadits tidak banyak, melainkan hanya seorang saja, yakni yang namanya AHMAD (Ash-Shaf 61:6/7). Tetapi, jika kita membaca An-Nur 24:55/56, An-Nisa 4:69/70 dan Al 'Araf 7:35/36, maka kita hanya bisa mengatakan bahwa Khilafat/Kenabian/Kerasulan setelah Nabi Muhammad saw masih terbuka hanya bagi umat Islam atau umat Nabi Muhammad saw saja.

Seorang nabi yang benar setelah dan/atau sebagai pengikut Nabi Muhammad saw sudah pasti menerima wahyu dari Allah, dan dia juga harus menerima wahyu sebagaimana yang diterima oleh Nabi Muhammad saw sebagai berikut: "Katakanlah, hai manusia, sesungguhnya aku utusan Allah kepada kamu sekalian,...dst" (Al 'Araf 7:158/159). Wahyu semacam itu diterima pula oleh HMG Ahmad as sebagai Khalifah Allah, Imam Mahdi & The Promised Messiah.

Kata Khalifah yang dapat diartikan sebagai Nabi adalah Khalifah Allah, dan Khulafa-ur-Rasyidin adalah para Khalifah yang menggantikan Nabi Muhammad saw.  Sedangkan para Khalifah pada zaman Dinasti Umayah, Dinasti Abbasiah dan Dinasti Usmaniah, menurut Nabi Muhammad saw, bukanlah Khalifah sebagaimana dimaksud dalam An-Nur 24:55/56, melainkan Mulkan Adzdzon dan Mulkan Jabariiyatan (Musnad Ahmad bin Hambal).  Begitupula dengan Abu Bakr Al Baghdadi yang mengaku sebagai Khalifah Ibrahim bukan seorang Khalifah sebagaimana dimaksud dalam An-Nur 24:55/56.

Yang membedakan antara seorang nabi dengan manusia biasa adalah bahwa seorang nabi itu adalah pemimpin yang memberi peringatan dan petunjuk kepada umatnya ATAS PERINTAH ALLAH LEWAT WAHYU ILAHI, sedangkan manusia biasa, seperti para ustadz atau ulama, TIDAK.
avatar
Kedunghalang
LETNAN KOLONEL
LETNAN KOLONEL

Male
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0

Kembali Ke Atas Go down

APA BEDA NABI DAN RASUL ALLAH? - Page 10 Empty Re: APA BEDA NABI DAN RASUL ALLAH?

Post by ngayarana Thu Dec 04, 2014 12:20 pm

Kedunghalang wrote:
ngayarana wrote:
Kedunghalang wrote:
ngayarana wrote:
Kedunghalang wrote:Syari'at Nabi Adam as hanya berlaku bagi kaum Adam as,
Oke lah untuk ini saya setuju, lha wong umat Nabi Adam as hanya anak keturunannya saja.

Umat Nabi Adam as adalah kaum Adam yang bukan hanya anak keturunannya, tetapi orang-orang yang hidup di sekitarnya pada waktu itu. Untuk masalah ini, anda boleh ikut mendiskusikannya pada thread APAKAH ADAM AS MANUSIA PERTAMA ATAU KHALIFAH PERATAMA.

Lha disana saya tanya kita ini keturunan siapa aja gak bisa di jelaskan, apakah keturunan Adam AS atau keturunan umatnya Adam AS...?

Di sana sudah saya jawab bahwa kita ini termasuk Bani Adam as, tetapi kita tidak bisa mengatakan bahwa orang-orang Australia, Amerika, Eropa, Afrika, Asia dan Indonesia berasal dari Adam yang sama, karena Nabi Muhammad saw pernah bersabda: "Sesungguhnya, Allah telah menjadikan 100.000 Adam" (Futuhatul Makkiyah oleh Syekh Muhyiddin Ibnu 'Arabi, Khaatamul Aulia dari Arab).

Untuk pembahasan ini saya skip duu, karena diluar pembahasan ini, nanti kita teruskan disana supaya alur ini tetap terjaga.

ngayarana wrote:
kedunghalang wrote:
ngayarana wrote:
Kedunghalang wrote:syari'at Nabi Musa as, yakni Taurat, hanya berlaku bagi Bani Israil saja,

Syariat yang mana yang hanya berlaku pada bani Israil saja, bukannya Firaun pun di perintahkan untuk menyembah Allah, apa anda gak pernah memperhatikan Alqur'an..?

Dalam agama Allah, semua orang - termasuk Fir'aun - diperintahkan untuk menyembah Allah, dan tata-cara atau hukum-hukum untuk mengamalkan peribadatan kepada Allah disebut Syariat.  Syari'at Islam atau Al Qur'an berlaku untuk sekalian manusia di seluruh penjuru dunia (Al Maidah 5:3/4 & Al 'Araf 7:158/159), sedangkan syariat-syariat sebelum Al Qur'an berlaku hanya untuk kaum-kaum tertentu saja, tergantung kepada kaum apa seorang Nabi Pembawa Syari'at terkait diutus Allah. Contohnya:  Syariat Taurat hanya berlaku untuk orang-orang Yahudi atau Bani Israil saja, yakni kaumnya Nabi Musa as, sebagaimana firman-Nya: "Sesungguhnya, telah Kami turunkan Taurat yang di dalamnya ada petunjuk dan cahaya. Dengan itulah para nabi yang patuh kepada Kami  berhakim bagi orang-orang Yahudi, ...dst" (Al Maidah 5:44/45).

Lha Iya...., Fir'aun ini golongan bani Israil Bukan, kenapa terkena dakwah Nabi Musa AS...?

Fir'aun atau Faraoh itu adalah panggilan atau sebutan bagi raja-raja Mesir, jadi Fir'aun bukan Bani Israil. Fir'aun yang hidup seusia dan dibesarkan bersama-sama dengan Nabi Musa as adalah Ramses. Ramses inilah Fir'aun yang sangat sombong sebagai seorang Raja Mesir yang menjajah bangsa Bani Israil sehingga merasa dirinya sebagai tuhan yang dapat menghidupkan dan mematikan. Allah mengirimkan Nabi Musa as kepada Fir'aun (Ramses) hanya untuk mengingatkan bahwa hanya Allah, Tuhan yang layak disembah, sebagaimana firman-Nya: Sesungguhnya, Kami telah mengirimkan kepada kamu seorang rasul, yang menjadi saksi atasmu, sebagaimana Kami telah mengirimkan seorang rasul kepada Firaun, (Al Muzzammil 73:15/16).  Sedangkan Musa as, adalah Pemimpin Bani Israil yang hendak membebaskan bangsanya dari penjajahan bangsa Mesir, dan sebagai seorang Nabi Bani Israil, Musa as juga mengajarkan Taurat sebagai hukum/syariat bagi orang-orang Yahudi (Bani Israil).

Itulah yang di sebut Syariat pak, jadi siapaun terkena syariat Nabi Nabi, walaupun Firaun bukan golongan Bani Israil, sebagaimana ayat yang anda kutip di atas (under line)

ngayarana wrote:
kedunghalang wrote:
ngayarana wrote:
Kedunghalang wrote:karena para nabi sebelum Nabi Muhammad saw diutus hanya untuk kaumnya saja (Az-Zukhruf 43:6/7).

Saya tau dan gak usah di bahas untuk hal ini, yang jadi permasalahan apakah setiap Nabi membawa syariat Baru...?, lalu syariat itu apa...?

Tidak semua nabi membawa syari'at baru, contohnya Nabi Isa as. Walaupun Allah memberikan Kitab Injil kepada Nabi Isa as, tetapi Kitab Injil itu mengandung petunjuk dan cahaya yang menggenapi syari'at Taurat, sehingga Isa Al Masih as adalah seorang Nabi yang tidak membawa syari'at baru, sebagaimana firman Allah di dalam Al Qur'an: "Dan, Kami menyebabkan Isa ibnu Maryam mengikuti jejak mereka, para nabi pendahulu, menggenapi apa yang telah ada sebelumnya di dalam Taurat; dan Kami berikan kepadanya Injil yang di dalamnya terdapat  petunjuk dan cahaya, dan menggenapi apa yang telah diwahyukan sebelumnya di dalam Taurat dan sebagai petunjuk atau nasihat bagi orang-orang bertakwa." (Al Maidah 5:46/47).

Lalu Bagaimana dengan kelanjutan Ayat ini yaitu Al Maidah 47

Kitab Taurat adalah kitab hukum/syariat yang pertama kali dibawa dan diajarkan oleh Nabi Musa as kepada kaumnya, yakni Bani Israil atau orang-orang Yahudi. Kemudian, pengajaran Taurat dilanjutkan oleh para nabi Bani Israil, dari Nabi Harun as s/d Nabi Isa as. Selain itu, Allah memberikan Kitab Zabur kepada Nabi Daud as dan Kitab Injil kepada Nabi Isa as untuk menggenapi kitab sebelumnya yang dibawa Nabi Musa as, yakni Taurat yang semuanya berlaku bagi Bani Israil. Jadi, pada hakikatnya Taurat, Zabur dan Injil adalah suatu paket hukum-hukum syari'at yang berlaku hanya bagi Bani Israil atau orang-orang Yahudi saja, dan saat ini sudah EXPIRED.

Makanya saya tanyakan dengan kelanjutan ayat di atas.

ngayarana wrote:
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu

Bukankah Alquran juga menggenapi dan membenarkan kitab kitab sebelumnya...?
Apakah Rosulullah SAW juga bukan Nabi pembawa syariat juga, karena hanya meneruskan syariat sebelumnya sebagaimana pengertian Anda...?

Muhammad Rasulullah saw adalah Nabi Pembara Syari'at Baru, yakni Al Qur'an, yang di dalamnya terdapat ayat-ayat Allah yang menggenapi dan membenarkan firman-firman-Nya yang terdapat dalam kitab-kitab sebelumnya, khususnya tentang ketauhidan dan nubuatan. Kitab Suci Al Qur'an bukan meneruskan syariat sebelumnya, yang hanya berlaku bagi kaum-kaum tertentu saja, melainkan memberikan syariat baru yang berlaku bagi sekalian manusia (termasuk orang-orang Yahudi) di seluruh penjuru dunia, dan berlaku untuk selama-lamanya sampai hari kiamat.

ini maksud saya bos, Alqur'an pun sebenarnya penggenapan dari Taurot, Zabur, Injil, dan juga kitab kitab yang Allah SWT turunkan sebelumnya, sebagaimana Injil untuk bani Israil sebegai penggenap Taurat dan zabur.
Saya melihat anda menggunakan kacamata Kristen untuk melihat kitab injil sebagai penggenap Taurat, tapi anda meninggalkan kacamata Islam (Alqur'an) dalam melihat penggenapan antara satu kitab dengan kitab yang lainnya, sehingga anda menganggap antara kitab yang satu dengan kitab yang lain berbeda dalam syariatnya.
Makanya saya tanyakan, apa sebenarnya definisi Syariat Allah SWT untuk manusia menurut pemahaman anda, sehingga anda tidak terjebak antara syariat lama dan syariat baru...?

ngayarana wrote:
kedunghalang wrote:Begitupula yang dijanjikan akan datang setelah Nabi Muhammad saw, yakni HMG Ahmad (Khalifah Allah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud) as adalah seorang nabi yang tidak membawa syari'at baru, melainkan hanya menggenapi nubuatan yang ada di dalam Al Qur'an.

lalu apa bedanya dengan Isa AS, dan Rosulullah SAW....?

Nabi Isa as adalah Al Masih bagi Bani Israil yang mengajarkan hukum Taurat yang pertama kali dibawa dan diajarkan oleh Nabi Musa as. Sedangkan HMG Ahmad as adalah Al Masih bagi umat Islam dan sekalian manusia di seluruh penjuru dunia yang mengajarkan Syari'at Islam, Al Qur'an, yang pertama kali dibawa dan diajarkan oleh Nabi Muhammad Rasulullah saw.

Nabi Isa AS mengajarkan hukum hukum Injil sebagaimana Ayat di atas (Almaidah ;46) sebagai pembenar Hukum Taurat dan Zabur, sedangkan Rosulullah SAW sebagaimana ayat selanjutnya (Almaidah : 48) juga mengajarkan hukum hukum Alquran yang didalamnya juga membenarkan hukum hukum yang di turunkan sebelumnya yaitu Taurat, zabur dan Injil dan juga kitab kitab lainnya selain ketiga kitab tersebut.
Kalau anda menganggap Taurat adalah syariat baru, sedang Zabur dan injil sebagai pembenar/penggenap tidak anda sebut syariat baru, berarti Alquran pun sama karena menurut ayat di atas Aquranpun membenarkan kitab kitab sebelumnya jadi anda salah bila mengagnggap alquran syariat baru juga, lha wong cuma menggenapi dan membenarkan syariat sebelumnya kok, dan gak ada bedanya dengan Zabur dan injil, iya toh....?

ngayarana wrote:
kedunghalang wrote:
ngayarana wrote:
Kedunghalang wrote:Kenabian masih terbuka bagi umat Islam yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya (An-Nisa 4:69/70) dan janji Allah untuk menjadikan Khalifah/Khilafat di bumi masih berlaku bagi orang-orang Islam yang beriman dan beramal shaleh (An-Nur 24:55/56), karena Khalifah Allah, Imam Mahdi itu adalah identik atau sinonim dari Nabi/Rasul Allah.

Kita gak bahas masalah apakah masih dikirimnya Nabi atau Rosul ini malah oot nantinya, tapi kita sedang bahas perbedaan Nabi dan Rosul, sesuai pertanyaan TS yaitu anda, kalo gak ada bedanya kenapa di pertanyakan perbedaannya...?

Pembahasan dalam thread ini sengaja ditampilkan agar umat Islam memahami bahwa ternyata Allah menyebut utusan-Nya tidak hanya dengan kata Nabi dan Rasul saja, tetapi juga dengan kata Khalifah, Pemberi Khabar Suka (Mubasyiran), Pemberi Peringatan (Nadziran / Mundziran), dan seorang pemimpin yang memberi petunjuk atas perintah Allah (Imam Mahdi). Tambahan, ada Nabi/Rasul yang membawa syari'at baru, dan ada juga Nabi/Rasul yang tidak membawa syari'at baru, sehingga makna "Khaataman-Nabiyyin" dalam Al Ahzab, adalah Penutup Nabi-Nabi Yang Membawa Syari'at Baru.

berapa banyak nabi di jaman sekarang bila di samakan dengan kata Khalifah...?, berapa banyak Nabi dijaman sekarang bila di samakan dengan orang yang memberi peringatan...?, dan berapa banyak juga Nabi dijaman setelah rosulullah hingga sekarang bila anda samakan dengan seorang pemimpin yang di beri petunjuk...?
Lalu siapa Nabi yang membawa Syariat Baru bila semua Nabi  hanya meneruskan dan menggenapi syariat Nabi sebelumnya....? kalau anda berpatokan dengan ayat di atas (Al Maidah 46-47,48)...?

Lalu apa bedanya Nabi dengan Manusia Biasa.....?

Sesungguhnya kedatangan seorang nabi setelah Nabi Muhammad saw yang dinubuatkan secara spesifik di dalam Al Qur'an dan Hadits tidak banyak, melainkan hanya seorang saja, yakni yang namanya AHMAD (Ash-Shaf 61:6/7). Tetapi, jika kita membaca An-Nur 24:55/56, An-Nisa 4:69/70 dan Al 'Araf 7:35/36, maka kita hanya bisa mengatakan bahwa Khilafat/Kenabian/Kerasulan setelah Nabi Muhammad saw masih terbuka hanya bagi umat Islam atau umat Nabi Muhammad saw saja.

Seorang nabi yang benar setelah dan/atau sebagai pengikut Nabi Muhammad saw sudah pasti menerima wahyu dari Allah, dan dia juga harus menerima wahyu sebagaimana yang diterima oleh Nabi Muhammad saw sebagai berikut: "Katakanlah, hai manusia, sesungguhnya aku utusan Allah kepada kamu sekalian,...dst" (Al 'Araf 7:158/159). Wahyu semacam itu diterima pula oleh HMG Ahmad as sebagai Khalifah Allah, Imam Mahdi & The Promised Messiah.

Kata Khalifah yang dapat diartikan sebagai Nabi adalah Khalifah Allah, dan Khulafa-ur-Rasyidin adalah para Khalifah yang menggantikan Nabi Muhammad saw.  Sedangkan para Khalifah pada zaman Dinasti Umayah, Dinasti Abbasiah dan Dinasti Usmaniah, menurut Nabi Muhammad saw, bukanlah Khalifah sebagaimana dimaksud dalam An-Nur 24:55/56, melainkan Mulkan Adzdzon dan Mulkan Jabariiyatan (Musnad Ahmad bin Hambal).  Begitupula dengan Abu Bakr Al Baghdadi yang mengaku sebagai Khalifah Ibrahim bukan seorang Khalifah sebagaimana dimaksud dalam An-Nur 24:55/56.

Yang membedakan antara seorang nabi dengan manusia biasa adalah bahwa seorang nabi itu adalah pemimpin yang memberi peringatan dan petunjuk kepada umatnya ATAS PERINTAH ALLAH LEWAT WAHYU ILAHI, sedangkan manusia biasa, seperti para ustadz atau ulama, TIDAK.
gak perlu panjang lebar dulu, malah anda mengalihkan perhatian dengan pernyataan panjang lebar di atas, sekarang jawab aja pertanyaan saya sesuai bold:
Apa beda Nabi dengan manuasia biasa bila pemahaman anda seperti di atas...?
dan berapa banyak Nabi lagi yang harus kita akui setelah Rosulullah SAW bila pemahaman anda seperti diatas.
silah kan jawab ini dulu.
ngayarana
ngayarana
LETNAN DUA
LETNAN DUA

Male
Posts : 1148
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 30.01.14
Reputation : 27

Kembali Ke Atas Go down

APA BEDA NABI DAN RASUL ALLAH? - Page 10 Empty Re: APA BEDA NABI DAN RASUL ALLAH?

Post by Kedunghalang Thu Dec 04, 2014 6:49 pm

ngayarana wrote:
Kedunghalang wrote:
ngayarana wrote:
kedunghalang wrote:
ngayarana wrote:

Syariat yang mana yang hanya berlaku pada bani Israil saja, bukannya Firaun pun di perintahkan untuk menyembah Allah, apa anda gak pernah memperhatikan Alqur'an..?

Dalam agama Allah, semua orang - termasuk Fir'aun - diperintahkan untuk menyembah Allah, dan tata-cara atau hukum-hukum untuk mengamalkan peribadatan kepada Allah disebut Syariat.  Syari'at Islam atau Al Qur'an berlaku untuk sekalian manusia di seluruh penjuru dunia (Al Maidah 5:3/4 & Al 'Araf 7:158/159), sedangkan syariat-syariat sebelum Al Qur'an berlaku hanya untuk kaum-kaum tertentu saja, tergantung kepada kaum apa seorang Nabi Pembawa Syari'at terkait diutus Allah. Contohnya:  Syariat Taurat hanya berlaku untuk orang-orang Yahudi atau Bani Israil saja, yakni kaumnya Nabi Musa as, sebagaimana firman-Nya: "Sesungguhnya, telah Kami turunkan Taurat yang di dalamnya ada petunjuk dan cahaya. Dengan itulah para nabi yang patuh kepada Kami  berhakim bagi orang-orang Yahudi, ...dst" (Al Maidah 5:44/45).

Lha Iya...., Fir'aun ini golongan bani Israil Bukan, kenapa terkena dakwah Nabi Musa AS...?

Fir'aun atau Faraoh itu adalah panggilan atau sebutan bagi raja-raja Mesir, jadi Fir'aun bukan Bani Israil. Fir'aun yang hidup seusia dan dibesarkan bersama-sama dengan Nabi Musa as adalah Ramses. Ramses inilah Fir'aun yang sangat sombong sebagai seorang Raja Mesir yang menjajah bangsa Bani Israil sehingga merasa dirinya sebagai tuhan yang dapat menghidupkan dan mematikan. Allah mengirimkan Nabi Musa as kepada Fir'aun (Ramses) hanya untuk mengingatkan bahwa hanya Allah, Tuhan yang layak disembah, sebagaimana firman-Nya: Sesungguhnya, Kami telah mengirimkan kepada kamu seorang rasul, yang menjadi saksi atasmu, sebagaimana Kami telah mengirimkan seorang rasul kepada Firaun, (Al Muzzammil 73:15/16).  Sedangkan Musa as, adalah Pemimpin Bani Israil yang hendak membebaskan bangsanya dari penjajahan bangsa Mesir, dan sebagai seorang Nabi Bani Israil, Musa as juga mengajarkan Taurat sebagai hukum/syariat bagi orang-orang Yahudi (Bani Israil).

Itulah yang di sebut Syariat pak, jadi siapaun terkena syariat Nabi Nabi, walaupun Firaun bukan golongan Bani Israil, sebagaimana ayat yang anda kutip di atas (under line)

Itu bukan syari'at melainkan TAUHID.

ngayarana wrote:
Kedunghalang wrote:
ngayarana wrote:
kedunghalang wrote:
ngayarana wrote:

Saya tau dan gak usah di bahas untuk hal ini, yang jadi permasalahan apakah setiap Nabi membawa syariat Baru...?, lalu syariat itu apa...?

Tidak semua nabi membawa syari'at baru, contohnya Nabi Isa as. Walaupun Allah memberikan Kitab Injil kepada Nabi Isa as, tetapi Kitab Injil itu mengandung petunjuk dan cahaya yang menggenapi syari'at Taurat, sehingga Isa Al Masih as adalah seorang Nabi yang tidak membawa syari'at baru, sebagaimana firman Allah di dalam Al Qur'an: "Dan, Kami menyebabkan Isa ibnu Maryam mengikuti jejak mereka, para nabi pendahulu, menggenapi apa yang telah ada sebelumnya di dalam Taurat; dan Kami berikan kepadanya Injil yang di dalamnya terdapat  petunjuk dan cahaya, dan menggenapi apa yang telah diwahyukan sebelumnya di dalam Taurat dan sebagai petunjuk atau nasihat bagi orang-orang bertakwa." (Al Maidah 5:46/47).

Lalu Bagaimana dengan kelanjutan Ayat ini yaitu Al Maidah 47

Kitab Taurat adalah kitab hukum/syariat yang pertama kali dibawa dan diajarkan oleh Nabi Musa as kepada kaumnya, yakni Bani Israil atau orang-orang Yahudi. Kemudian, pengajaran Taurat dilanjutkan oleh para nabi Bani Israil, dari Nabi Harun as s/d Nabi Isa as. Selain itu, Allah memberikan Kitab Zabur kepada Nabi Daud as dan Kitab Injil kepada Nabi Isa as untuk menggenapi kitab sebelumnya yang dibawa Nabi Musa as, yakni Taurat yang semuanya berlaku bagi Bani Israil. Jadi, pada hakikatnya Taurat, Zabur dan Injil adalah suatu paket hukum-hukum syari'at yang berlaku hanya bagi Bani Israil atau orang-orang Yahudi saja, dan saat ini sudah EXPIRED.

Makanya saya tanyakan dengan kelanjutan ayat di atas.

ngayarana wrote:
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu

Bukankah Alquran juga menggenapi dan membenarkan kitab kitab sebelumnya...?
Apakah Rosulullah SAW juga bukan Nabi pembawa syariat juga, karena hanya meneruskan syariat sebelumnya sebagaimana pengertian Anda...?

Muhammad Rasulullah saw adalah Nabi Pembara Syari'at Baru, yakni Al Qur'an, yang di dalamnya terdapat ayat-ayat Allah yang menggenapi dan membenarkan firman-firman-Nya yang terdapat dalam kitab-kitab sebelumnya, khususnya tentang ketauhidan dan nubuatan. Kitab Suci Al Qur'an bukan meneruskan syariat sebelumnya, yang hanya berlaku bagi kaum-kaum tertentu saja, melainkan memberikan syariat baru yang berlaku bagi sekalian manusia (termasuk orang-orang Yahudi) di seluruh penjuru dunia, dan berlaku untuk selama-lamanya sampai hari kiamat.

ini maksud saya bos, Alqur'an pun sebenarnya penggenapan dari Taurot, Zabur, Injil, dan juga kitab kitab yang Allah SWT turunkan sebelumnya, sebagaimana Injil untuk bani Israil sebegai penggenap Taurat dan zabur.

Saya melihat anda menggunakan kacamata Kristen untuk melihat kitab injil sebagai penggenap Taurat, tapi anda meninggalkan kacamata Islam (Alqur'an) dalam melihat penggenapan antara satu kitab dengan kitab yang lainnya, sehingga anda menganggap antara kitab yang satu dengan kitab yang lain berbeda dalam syariatnya.

Makanya saya tanyakan, apa sebenarnya definisi Syariat Allah SWT untuk manusia menurut pemahaman anda, sehingga anda tidak terjebak antara syariat lama dan syariat baru...?

Al Qur'an itu membenarkan dan/atau menggenapi kitab-kitab sebelumnya, termasuk Taurat, Zabur dan Injil dalam hal KETAUHIDAN dan NUBUATAN, khususnya nubuatan tentang kedatangan Nabi Muhammad saw (Ulangan 18:18). Tetapi, syariat kitab-kitab sebelumnya berlaku hanya untuk suatu kaum (nasional) yang kepadanya seorang Nabi/Rasul diutus Allah. Sedangkan, Al Qur'an adalah kitab syari'at baru yang berlaku untuk sekalian manusia (semua kaum) di seluruh penjuru dunia (internasional), menggantikan syari'at kitab-kitab sebelumnya (nasional).

Syari'at adalah hukum-hukum Allah yang merupakan tata-cara dalam rangka beribadah kepada-Nya.
avatar
Kedunghalang
LETNAN KOLONEL
LETNAN KOLONEL

Male
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0

Kembali Ke Atas Go down

APA BEDA NABI DAN RASUL ALLAH? - Page 10 Empty Re: APA BEDA NABI DAN RASUL ALLAH?

Post by Kedunghalang Thu Dec 04, 2014 7:24 pm

ngayarana wrote:
Kedunghalang wrote:
ngayarana wrote:
kedunghalang wrote:Begitupula yang dijanjikan akan datang setelah Nabi Muhammad saw, yakni HMG Ahmad (Khalifah Allah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud) as adalah seorang nabi yang tidak membawa syari'at baru, melainkan hanya menggenapi nubuatan yang ada di dalam Al Qur'an.

lalu apa bedanya dengan Isa AS, dan Rosulullah SAW....?

Nabi Isa as adalah Al Masih bagi Bani Israil yang mengajarkan hukum Taurat yang pertama kali dibawa dan diajarkan oleh Nabi Musa as. Sedangkan HMG Ahmad as adalah Al Masih bagi umat Islam dan sekalian manusia di seluruh penjuru dunia yang mengajarkan Syari'at Islam, Al Qur'an, yang pertama kali dibawa dan diajarkan oleh Nabi Muhammad Rasulullah saw.

Nabi Isa AS mengajarkan hukum hukum Injil sebagaimana Ayat di atas (Almaidah ;46) sebagai pembenar Hukum Taurat dan Zabur, sedangkan Rosulullah SAW sebagaimana ayat selanjutnya (Almaidah : 48) juga mengajarkan hukum hukum Alquran yang didalamnya juga membenarkan hukum hukum yang di turunkan sebelumnya yaitu Taurat, zabur dan Injil dan juga kitab kitab lainnya selain ketiga kitab tersebut.
Kalau anda menganggap Taurat adalah syariat baru, sedang Zabur dan injil sebagai pembenar/penggenap tidak anda sebut syariat baru, berarti Alquran pun sama karena menurut ayat di atas Aquranpun membenarkan kitab kitab sebelumnya jadi anda salah bila mengagnggap alquran syariat baru juga, lha wong cuma menggenapi dan membenarkan syariat sebelumnya kok, dan gak ada bedanya dengan Zabur dan injil, iya toh....?

Allah memberikan Kitab Injil kepada Nabi Isa / Yesus as yang membenarkan dan/atau menggenapi kitab-kitab sebelumnya, yakni Taurat yang Dia berikan kepada Nabi Musa as dan Zabur yang Dia berikan kepada Nabi Daud as yang kesemuanya (TAUHID, NUBUAT dan SYARIAT) berlaku hanya untuk Bani Israil saja. Tetapi, Allah juga memberikan Al Qur'an kepada Nabi Muhammad Rasulullah saw yang membenarkan kitab-kitab sebelumnya, termasuk Taurat, Zabur dan Injil, dalam hal TAUHID dan NUBUAT. Hanya saja, SYARI'AT yang terkandung di dalam Al Qur'an adalah SYARI'AT BARU, karena Allah telah menyempurnakan dan senantiasa memeliharanya, serta meridhoi dan memberinya nama ISLAM sebagai agama bagi sekalian manusia (Al Maidah 5:3/4) di seluruh penjuru dunia, yang berlaku selama-lamanya hingga hari kiamat.

ngayarana wrote:
Kedunghalang wrote:
ngayarana wrote:
kedunghalang wrote:
ngayarana wrote:

Kita gak bahas masalah apakah masih dikirimnya Nabi atau Rosul ini malah oot nantinya, tapi kita sedang bahas perbedaan Nabi dan Rosul, sesuai pertanyaan TS yaitu anda, kalo gak ada bedanya kenapa di pertanyakan perbedaannya...?

Pembahasan dalam thread ini sengaja ditampilkan agar umat Islam memahami bahwa ternyata Allah menyebut utusan-Nya tidak hanya dengan kata Nabi dan Rasul saja, tetapi juga dengan kata Khalifah, Pemberi Khabar Suka (Mubasyiran), Pemberi Peringatan (Nadziran / Mundziran), dan seorang pemimpin yang memberi petunjuk atas perintah Allah (Imam Mahdi). Tambahan, ada Nabi/Rasul yang membawa syari'at baru, dan ada juga Nabi/Rasul yang tidak membawa syari'at baru, sehingga makna "Khaataman-Nabiyyin" dalam Al Ahzab, adalah Penutup Nabi-Nabi Yang Membawa Syari'at Baru.

berapa banyak nabi di jaman sekarang bila di samakan dengan kata Khalifah...?, berapa banyak Nabi dijaman sekarang bila di samakan dengan orang yang memberi peringatan...?, dan berapa banyak juga Nabi dijaman setelah rosulullah hingga sekarang bila anda samakan dengan seorang pemimpin yang di beri petunjuk...?
Lalu siapa Nabi yang membawa Syariat Baru bila semua Nabi  hanya meneruskan dan menggenapi syariat Nabi sebelumnya....? kalau anda berpatokan dengan ayat di atas (Al Maidah 46-47,48)...?

Lalu apa bedanya Nabi dengan Manusia Biasa.....?

Sesungguhnya kedatangan seorang nabi setelah Nabi Muhammad saw yang dinubuatkan secara spesifik di dalam Al Qur'an dan Hadits tidak banyak, melainkan hanya seorang saja, yakni yang namanya AHMAD (Ash-Shaf 61:6/7). Tetapi, jika kita membaca An-Nur 24:55/56, An-Nisa 4:69/70 dan Al 'Araf 7:35/36, maka kita hanya bisa mengatakan bahwa Khilafat/Kenabian/Kerasulan setelah Nabi Muhammad saw masih terbuka hanya bagi umat Islam atau umat Nabi Muhammad saw saja.

Seorang nabi yang benar setelah dan/atau sebagai pengikut Nabi Muhammad saw sudah pasti menerima wahyu dari Allah, dan dia juga harus menerima wahyu sebagaimana yang diterima oleh Nabi Muhammad saw sebagai berikut: "Katakanlah, hai manusia, sesungguhnya aku utusan Allah kepada kamu sekalian,...dst" (Al 'Araf 7:158/159). Wahyu semacam itu diterima pula oleh HMG Ahmad as sebagai Khalifah Allah, Imam Mahdi & The Promised Messiah.

Kata Khalifah yang dapat diartikan sebagai Nabi adalah Khalifah Allah, dan Khulafa-ur-Rasyidin adalah para Khalifah yang menggantikan Nabi Muhammad saw.  Sedangkan para Khalifah pada zaman Dinasti Umayah, Dinasti Abbasiah dan Dinasti Usmaniah, menurut Nabi Muhammad saw, bukanlah Khalifah sebagaimana dimaksud dalam An-Nur 24:55/56, melainkan Mulkan Adzdzon dan Mulkan Jabariiyatan (Musnad Ahmad bin Hambal).  Begitupula dengan Abu Bakr Al Baghdadi yang mengaku sebagai Khalifah Ibrahim bukan seorang Khalifah sebagaimana dimaksud dalam An-Nur 24:55/56.

Yang membedakan antara seorang nabi dengan manusia biasa adalah bahwa seorang nabi itu adalah pemimpin yang memberi peringatan dan petunjuk kepada umatnya ATAS PERINTAH ALLAH LEWAT WAHYU ILAHI, sedangkan manusia biasa, seperti para ustadz atau ulama, TIDAK.
gak perlu panjang lebar dulu, malah anda mengalihkan perhatian dengan pernyataan panjang lebar di atas, sekarang jawab aja pertanyaan saya sesuai bold:

Apa beda Nabi dengan manuasia biasa bila pemahaman anda seperti di atas...?
dan berapa banyak Nabi lagi yang harus kita akui setelah Rosulullah SAW bila pemahaman anda seperti diatas.
silah kan jawab ini dulu.[/justify]

Pertanyaan yang pertama sudah terjawab. Pertanyaan kedua hanya Allah yang bisa menjawabnya. Tetapi, jika kita teliti Al Qur'an dan Hadits, maka seorang Nabi/Rasul/Khalifah Allah yang harus kita akui dan kita taati setelah Nabi Muhammad Rasulullah saw adalah Khalifah Allah/Imam Mahdi/Isa Ibnu Maryam (Musnad Ahmad bin Hambal & Shahih Bukhari) yang berasal dari antara umat Islam yang beriman dan beramal shaleh (An-Nur 24:55/56 & Sunan Ibnu Majah), yang namanya AHMAD (Ash-Shaf 61:6/7), yang berasal dari keturunan bangsanya Salman Al Farisi ra (Al Jumu'ah 62:3/4 & Shahih Bukhari) dan yang sangat mentaati Nabi Muhammad Rasulullah saw (An-Nisa 4:69/70).
avatar
Kedunghalang
LETNAN KOLONEL
LETNAN KOLONEL

Male
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0

Kembali Ke Atas Go down

APA BEDA NABI DAN RASUL ALLAH? - Page 10 Empty Re: APA BEDA NABI DAN RASUL ALLAH?

Post by Sponsored content


Sponsored content


Kembali Ke Atas Go down

Halaman 10 dari 10 Previous  1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik