Warga Sering Dengar Anak Nangis di Panti Asuhan Samuel
Halaman 1 dari 1 • Share
Warga Sering Dengar Anak Nangis di Panti Asuhan Samuel
Beberapa anak yang kabur mengaku kerap disiksa oleh pemilik panti.
VIVAnews - Keberadaan Panti Asuhan Samuel yang berada di Cluster Miccelia, Summarecon, Gading Serpong, Tangerang, ditentang warga sekitar. Mereka menganggap panti asuhan milik Pendeta Chemy Watulingas itu melanggar aturan.
Rondang, warga sekitar, mengatakan pemukiman itu seharusnya hanya untuk rumah tinggal, bukan tempat usaha. "Kami juga tidak tahu kalau di sini ada panti," kata Rondang, Selasa, 25 Februari 2014.
Rondang mengaku sering mendengar suara tangis anak-anak setiap kali melintas di depan Panti Asuhan Samuel. "Saya tidak tahu apa yang mereka perbuat. Yang jelas saya setiap pagi mendengar tangisan anak-anak."
Leli yang tinggal di sebelah panti mengakui hal yang sama. Dia merasa terganggu sejak panti asuhan itu berdiri. "Kalau berisik saya nyalakan televisi yang kencang, saya jadi tidak bisa istrirahat," ujar Leli.
Panti Asuhan Samuel menjadi sorotan publik setelah beberapa anak asuhnya melarikan diri. Anak-anak itu mengaku sering disiksa oleh pemilik panti selama tinggal di sana.
"Saya pernah dikurung semalaman di kandang anjing. Di dalamnya ada enam anjing," ujar J (9), salah satu korban usai diperiksa di Polda Metro Jaya, kemarin. Kata J, dia dikurung karena tertangkap hendak kabur dari panti. Usahanya melarikan diri gagal, dan dia malah mendapat hukuman.
Anggota tim pengacara dari Lembaga Bantuan Hukum Mawar Saron yang mendampingi korban, Gading Singgolan, mengungkapkan, selain mengalami kekerasan fisik, anak-anak itu juga diberi makan seadanya, tidak terurus, dan tidak diberi pendidikan yang layak.
Mereka, kata Gading, juga tidak memiliki dokumen administratif yang lengkap. "Padahal selama ini panti asuhan menerima cukup dana dari banyak donatur tetapi malah digunakan untuk memperkaya diri sendiri," ujar Gading.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto memastikan polisi akan menindaklanjuti laporan korban itu. "Kasus ini sendiri berdasarkan laporan polisi No Lp/139/II/2014/Bareskrim," kata Rikwanto.
Menurutnya, pada Jumat lalu, penyidik telah mendatangi panti asuhan tersebut. Namun, setelah tiba di alamat, petugas mendapat informasi bahwa sudah dua minggu panti asuhan pindah ke alamat yang baru.
Untuk membuktikan adanya penganiayaan, anak-anak itu juga sudah divisum. Jika pelapor terbukti bersalah maka akan dikenakan pasal 77 dan 80 Undang-undang Perlindungan Anak tahun 2003.
http://metro.news.viva.co.id/news/read/484080-warga-sering-dengar-anak-nangis-di-panti-asuhan-samuel
VIVAnews - Penyidik Polda Metro Jaya dari Unit Perempuan dan Anak Direktorat Reserse Kriminal Umum siang tadi memeriksa enam anak yang mengaku mengalami kekerasan fisik di panti asuhan kawasan Summarecon, Gading Serpong, Tangerang. Mereka diperiksa dari pukul 12.00 hingga 15.30 WIB, Senin, 24 Februari 2014. Anak-anak itu didampingi Lembaga Bantuan Hukum Mawar Saron.
Anggota tim pengacara dari LBH Mawar Saron, Gading Singgolan, mengungkapkan, enam bocah itu berhasil melarikan diri dari panti asuhan setelah dimarahi pengasuhnya. Bocah-bocah itu kabur sejak Desember lalu dan selama ini ditampung donatur.
Salah seorang korban, Y, mengatakan dia dan teman-temannya di panti asuhan sering menerima perlakuan kasar dan kekerasan fisik dari pemilik panti. "Pernah disabet pakai gesper," ujar Y usai diperiksa di Polda Metro Jaya, Jakarta.
Selain mengalami kekerasan fisik, anak-anak itu juga diberi makan seadanya, tidak terurus, dan tidak diberi pendidikan yang layak. Mereka, kata Gading, juga tidak memiliki dokumen administratif yang lengkap. "Padahal selama ini panti asuhan menerima cukup dana dari banyak donatur tetapi malah digunakan untuk memperkaya diri sendiri," ujar Gading.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto memastikan polisi akan menindaklanjuti laporan korban itu. "Kasus ini sendiri berdasarkan laporan polisi No Lp/139/II/2014/Bareskrim," kata Rikwanto.
Menurutnya, pada Jumat lalu, penyidik telah mendatangi panti asuhan tersebut. Namun, setelah tiba di alamat, petugas mendapat informasi bahwa sudah dua minggu panti asuhan pindah ke alamat yang baru.
Untuk membuktikan adanya penganiayaan, anak-anak itu juga sudah divisum. Jika pelapor terbukti bersalah maka akan dikenakan pasal 77 dan 80 Undang-undang Perlindungan Anak tahun 2003.
http://metro.news.viva.co.id/news/read/483894-diduga-dianiaya-pengasuh--enam-anak-panti-asuhan-diperiksa-polisi
VIVAnews - Pemilik Panti Asuhan Samuel, Gading Serpong, Tangerang, Chemy Watulingas, membantah melakukan penganiayaan terhadap anak asuhnya. Saat dihubungi VIVAnews, Selasa, 25 Februari 2014, dia memastikan semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya tidak benar. "Tidak ada itu yang namanya penyekapan," kata Chemy.
Dia tidak setuju jika beberapa anak asuhnya yang pergi dari panti asuhan dikatakan melarikan diri. Pendeta dari Gereja Pantekosta Indonesia itu menduga, anak-anak tersebut sengaja diculik oleh pihak tertentu.
Sebab, kata dia, mereka tak kembali ke panti saat berangkat sekolah. Ada juga anak yang tidak pulang saat bermain. "Tiba-tiba saya melihat anak-anak itu sudah ada di TV," ujarnya.
Chemy mengaku tidak punya niat jahat sedikit pun terhadap anak asuhnya. Atas dasar kemanusiaan, pada tahun 2000 dia membangun panti untuk menampung anak-anak terlantar.
Saat ini ada 30 anak yang diasuhkanya di panti itu. "Saya pendiri, pengasuh, sekaligus ayah bagi anak-anak itu. Semua saya urus dari bayi masih merah," ujar dia.
Panti Asuhan Samuel menjadi sorotan publik setelah beberapa anak asuhnya melarikan diri. Anak-anak itu mengaku sering disiksa oleh pemilik panti selama tinggal di sana. [Baca: Diduga Dianiaya Pengasuh, Enam Anak Panti Asuhan Diperiksa Polisi].
Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Mawar Salon yang mendampingi korban, Hotma Sitompul, menduga pengelolaan yang tidak baik dari panti asuhan ini juga mengakibatkan beberapa anak meninggal dunia.
"Ada satu bayi meninggal. Katanya sakit tak diurus. Kami dapat laporan bayi itu meninggal hari Selasa pekan lalu," kata Hotma.
Salah satu korban berinisial J (9), mengaku sering dianiaya pasangan pemilik panti itu. "Saya pernah dikurung semalam di kandang anjing. Di dalamnya ada enam anjing," ujar J. J tidak betah tinggal di sana karena suasananya tidak nyaman. Karena itu, dia dan temannya ingin segera pergi dari panti itu.
http://metro.news.viva.co.id/news/read/484108-dituduh-siksa-anak-panti-asuhan--ini-kata-pendeta-chemy
VIVAnews - Keberadaan Panti Asuhan Samuel yang berada di Cluster Miccelia, Summarecon, Gading Serpong, Tangerang, ditentang warga sekitar. Mereka menganggap panti asuhan milik Pendeta Chemy Watulingas itu melanggar aturan.
Rondang, warga sekitar, mengatakan pemukiman itu seharusnya hanya untuk rumah tinggal, bukan tempat usaha. "Kami juga tidak tahu kalau di sini ada panti," kata Rondang, Selasa, 25 Februari 2014.
Rondang mengaku sering mendengar suara tangis anak-anak setiap kali melintas di depan Panti Asuhan Samuel. "Saya tidak tahu apa yang mereka perbuat. Yang jelas saya setiap pagi mendengar tangisan anak-anak."
Leli yang tinggal di sebelah panti mengakui hal yang sama. Dia merasa terganggu sejak panti asuhan itu berdiri. "Kalau berisik saya nyalakan televisi yang kencang, saya jadi tidak bisa istrirahat," ujar Leli.
Panti Asuhan Samuel menjadi sorotan publik setelah beberapa anak asuhnya melarikan diri. Anak-anak itu mengaku sering disiksa oleh pemilik panti selama tinggal di sana.
"Saya pernah dikurung semalaman di kandang anjing. Di dalamnya ada enam anjing," ujar J (9), salah satu korban usai diperiksa di Polda Metro Jaya, kemarin. Kata J, dia dikurung karena tertangkap hendak kabur dari panti. Usahanya melarikan diri gagal, dan dia malah mendapat hukuman.
Anggota tim pengacara dari Lembaga Bantuan Hukum Mawar Saron yang mendampingi korban, Gading Singgolan, mengungkapkan, selain mengalami kekerasan fisik, anak-anak itu juga diberi makan seadanya, tidak terurus, dan tidak diberi pendidikan yang layak.
Mereka, kata Gading, juga tidak memiliki dokumen administratif yang lengkap. "Padahal selama ini panti asuhan menerima cukup dana dari banyak donatur tetapi malah digunakan untuk memperkaya diri sendiri," ujar Gading.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto memastikan polisi akan menindaklanjuti laporan korban itu. "Kasus ini sendiri berdasarkan laporan polisi No Lp/139/II/2014/Bareskrim," kata Rikwanto.
Menurutnya, pada Jumat lalu, penyidik telah mendatangi panti asuhan tersebut. Namun, setelah tiba di alamat, petugas mendapat informasi bahwa sudah dua minggu panti asuhan pindah ke alamat yang baru.
Untuk membuktikan adanya penganiayaan, anak-anak itu juga sudah divisum. Jika pelapor terbukti bersalah maka akan dikenakan pasal 77 dan 80 Undang-undang Perlindungan Anak tahun 2003.
http://metro.news.viva.co.id/news/read/484080-warga-sering-dengar-anak-nangis-di-panti-asuhan-samuel
VIVAnews - Penyidik Polda Metro Jaya dari Unit Perempuan dan Anak Direktorat Reserse Kriminal Umum siang tadi memeriksa enam anak yang mengaku mengalami kekerasan fisik di panti asuhan kawasan Summarecon, Gading Serpong, Tangerang. Mereka diperiksa dari pukul 12.00 hingga 15.30 WIB, Senin, 24 Februari 2014. Anak-anak itu didampingi Lembaga Bantuan Hukum Mawar Saron.
Anggota tim pengacara dari LBH Mawar Saron, Gading Singgolan, mengungkapkan, enam bocah itu berhasil melarikan diri dari panti asuhan setelah dimarahi pengasuhnya. Bocah-bocah itu kabur sejak Desember lalu dan selama ini ditampung donatur.
Salah seorang korban, Y, mengatakan dia dan teman-temannya di panti asuhan sering menerima perlakuan kasar dan kekerasan fisik dari pemilik panti. "Pernah disabet pakai gesper," ujar Y usai diperiksa di Polda Metro Jaya, Jakarta.
Selain mengalami kekerasan fisik, anak-anak itu juga diberi makan seadanya, tidak terurus, dan tidak diberi pendidikan yang layak. Mereka, kata Gading, juga tidak memiliki dokumen administratif yang lengkap. "Padahal selama ini panti asuhan menerima cukup dana dari banyak donatur tetapi malah digunakan untuk memperkaya diri sendiri," ujar Gading.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto memastikan polisi akan menindaklanjuti laporan korban itu. "Kasus ini sendiri berdasarkan laporan polisi No Lp/139/II/2014/Bareskrim," kata Rikwanto.
Menurutnya, pada Jumat lalu, penyidik telah mendatangi panti asuhan tersebut. Namun, setelah tiba di alamat, petugas mendapat informasi bahwa sudah dua minggu panti asuhan pindah ke alamat yang baru.
Untuk membuktikan adanya penganiayaan, anak-anak itu juga sudah divisum. Jika pelapor terbukti bersalah maka akan dikenakan pasal 77 dan 80 Undang-undang Perlindungan Anak tahun 2003.
http://metro.news.viva.co.id/news/read/483894-diduga-dianiaya-pengasuh--enam-anak-panti-asuhan-diperiksa-polisi
VIVAnews - Pemilik Panti Asuhan Samuel, Gading Serpong, Tangerang, Chemy Watulingas, membantah melakukan penganiayaan terhadap anak asuhnya. Saat dihubungi VIVAnews, Selasa, 25 Februari 2014, dia memastikan semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya tidak benar. "Tidak ada itu yang namanya penyekapan," kata Chemy.
Dia tidak setuju jika beberapa anak asuhnya yang pergi dari panti asuhan dikatakan melarikan diri. Pendeta dari Gereja Pantekosta Indonesia itu menduga, anak-anak tersebut sengaja diculik oleh pihak tertentu.
Sebab, kata dia, mereka tak kembali ke panti saat berangkat sekolah. Ada juga anak yang tidak pulang saat bermain. "Tiba-tiba saya melihat anak-anak itu sudah ada di TV," ujarnya.
Chemy mengaku tidak punya niat jahat sedikit pun terhadap anak asuhnya. Atas dasar kemanusiaan, pada tahun 2000 dia membangun panti untuk menampung anak-anak terlantar.
Saat ini ada 30 anak yang diasuhkanya di panti itu. "Saya pendiri, pengasuh, sekaligus ayah bagi anak-anak itu. Semua saya urus dari bayi masih merah," ujar dia.
Panti Asuhan Samuel menjadi sorotan publik setelah beberapa anak asuhnya melarikan diri. Anak-anak itu mengaku sering disiksa oleh pemilik panti selama tinggal di sana. [Baca: Diduga Dianiaya Pengasuh, Enam Anak Panti Asuhan Diperiksa Polisi].
Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Mawar Salon yang mendampingi korban, Hotma Sitompul, menduga pengelolaan yang tidak baik dari panti asuhan ini juga mengakibatkan beberapa anak meninggal dunia.
"Ada satu bayi meninggal. Katanya sakit tak diurus. Kami dapat laporan bayi itu meninggal hari Selasa pekan lalu," kata Hotma.
Salah satu korban berinisial J (9), mengaku sering dianiaya pasangan pemilik panti itu. "Saya pernah dikurung semalam di kandang anjing. Di dalamnya ada enam anjing," ujar J. J tidak betah tinggal di sana karena suasananya tidak nyaman. Karena itu, dia dan temannya ingin segera pergi dari panti itu.
http://metro.news.viva.co.id/news/read/484108-dituduh-siksa-anak-panti-asuhan--ini-kata-pendeta-chemy
roswan- SERSAN MAYOR
-
Posts : 493
Kepercayaan : Islam
Location : jakarta
Join date : 19.01.14
Reputation : 5
Re: Warga Sering Dengar Anak Nangis di Panti Asuhan Samuel
pantes pada nangis lha wong begini perlakuannya si pendeta samuel:
Sepuluh anak Panti Asuhan Samuel di Gading Serpong, Tangerang, menjalani pemeriksaan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Subdirektorat Remaja, Anak, dan Wanita Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Mereka diperiksa atas dugaan pelecehan dan kekerasan yang dilakukan oleh pemilik panti terhadap anak-anak asuhnya.
Kuasa hukum korban dari Lembaga Bantuan Hukum Mawar Sharon, Eric Manurung, mengatakan, dalam pemeriksaan tersebut, terungkap fakta bahwa pemilik juga melakukan kekerasan terhadap bayi berusia sekitar 6 bulan.
"Dalam penyidikan, terungkap fakta baru bahwa dilakukan juga kekerasan seksual terhadap bayi. Pelecehan pada bayi dilakukan dengan gigit hidung, pipi, dan kemaluan," katanya,
Menurut Eric, keterangan itu didapat dari dua anak panti, P (14) dan N (14). Selain pelecehan terhadap bayi, terungkap juga fakta lain bahwa salah satu anak disiram dengan air panas ketika ia kecil. "(Penyiraman) dilakukan oleh yang katanya namanya bunda," ujar Eric.
Anak-anak tersebut menjalani pemeriksaan sekitar pukul 12.00 dan keluar dari ruangan sekitar pukul 16.30. Anak-anak yang dibawa ke Mapolda Metro itu berusia 1-14 tahun. Ada pula yang masih digendong.
Setelah pemeriksaan tersebut, mereka akan menjalani visum, baik fisik maupun psikis, di Rumah Sakit Kepolisian Pusat RS Sukanto, Jakarta Timur, pada Kamis besok.
Panti Asuhan Samuel atau Yayasan Kasih Sayang Bunda berada di Sektor 6 Blok GC 10 Nomor 1, Kecamatan Kelapa Dua, Tangerang. Pemilik panti, CW (50) dan YW (47), dilaporkan ke polisi atas dugaan pelecehan dan kekerasan terhadap anak-anak di panti. Kabar penganiayaan ini diketahui dari 7 anak yang kabur dan mengadu ke LBH Mawar Sharon di Jakarta Utara.
http://megapolitan.kompas.com/read/2014/02/26/1726154/Anak-anak.Panti.Samuel.Laporkan.Kekerasan.dan.Penyiraman.Air.Panas
Sepuluh anak Panti Asuhan Samuel di Gading Serpong, Tangerang, menjalani pemeriksaan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Subdirektorat Remaja, Anak, dan Wanita Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Mereka diperiksa atas dugaan pelecehan dan kekerasan yang dilakukan oleh pemilik panti terhadap anak-anak asuhnya.
Kuasa hukum korban dari Lembaga Bantuan Hukum Mawar Sharon, Eric Manurung, mengatakan, dalam pemeriksaan tersebut, terungkap fakta bahwa pemilik juga melakukan kekerasan terhadap bayi berusia sekitar 6 bulan.
"Dalam penyidikan, terungkap fakta baru bahwa dilakukan juga kekerasan seksual terhadap bayi. Pelecehan pada bayi dilakukan dengan gigit hidung, pipi, dan kemaluan," katanya,
Menurut Eric, keterangan itu didapat dari dua anak panti, P (14) dan N (14). Selain pelecehan terhadap bayi, terungkap juga fakta lain bahwa salah satu anak disiram dengan air panas ketika ia kecil. "(Penyiraman) dilakukan oleh yang katanya namanya bunda," ujar Eric.
Anak-anak tersebut menjalani pemeriksaan sekitar pukul 12.00 dan keluar dari ruangan sekitar pukul 16.30. Anak-anak yang dibawa ke Mapolda Metro itu berusia 1-14 tahun. Ada pula yang masih digendong.
Setelah pemeriksaan tersebut, mereka akan menjalani visum, baik fisik maupun psikis, di Rumah Sakit Kepolisian Pusat RS Sukanto, Jakarta Timur, pada Kamis besok.
Panti Asuhan Samuel atau Yayasan Kasih Sayang Bunda berada di Sektor 6 Blok GC 10 Nomor 1, Kecamatan Kelapa Dua, Tangerang. Pemilik panti, CW (50) dan YW (47), dilaporkan ke polisi atas dugaan pelecehan dan kekerasan terhadap anak-anak di panti. Kabar penganiayaan ini diketahui dari 7 anak yang kabur dan mengadu ke LBH Mawar Sharon di Jakarta Utara.
http://megapolitan.kompas.com/read/2014/02/26/1726154/Anak-anak.Panti.Samuel.Laporkan.Kekerasan.dan.Penyiraman.Air.Panas
amara- SERSAN MAYOR
-
Posts : 639
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 20.01.14
Reputation : 6
Re: Warga Sering Dengar Anak Nangis di Panti Asuhan Samuel
kasihan tuh anak-anak, dieksploitasi habis-habisan sama tuh pendeta.
Ada pula kasus penyekapan manusia, tapi kali ini orang kristen yang disekap orang budha, di Medan. yang di bogor itu orang kristen sendiri menyekap orang kristen.
Ada pula kasus penyekapan manusia, tapi kali ini orang kristen yang disekap orang budha, di Medan. yang di bogor itu orang kristen sendiri menyekap orang kristen.
amara- SERSAN MAYOR
-
Posts : 639
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 20.01.14
Reputation : 6
Re: Warga Sering Dengar Anak Nangis di Panti Asuhan Samuel
memang sadis tuh pendeta, sudah ajaran agamanya, kebiasaan menghalalkan segala cara.
said- SERSAN DUA
-
Posts : 53
Kepercayaan : Islam
Location : usa
Join date : 08.03.14
Reputation : 0
Similar topics
» [ anak-anak ] 1 TWC Ministry @ Panti Asuhan Kasih Anugerah RUMAH PEMULIHAN
» Polisi Jerat Pemilik Panti Asuhan Samuel dengan Pasal Pelecehan Seksual
» Dituduh Siksa Anak Panti Asuhan, Ini Kata Pendeta Chemy
» Komnas PA: Ada Bayi 3 Bulan Meninggal di Panti Samuel, Diduga Ditelantarkan
» PBB Sebut Tentara Israel Sering Aniaya Anak-anak Palestina
» Polisi Jerat Pemilik Panti Asuhan Samuel dengan Pasal Pelecehan Seksual
» Dituduh Siksa Anak Panti Asuhan, Ini Kata Pendeta Chemy
» Komnas PA: Ada Bayi 3 Bulan Meninggal di Panti Samuel, Diduga Ditelantarkan
» PBB Sebut Tentara Israel Sering Aniaya Anak-anak Palestina
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik