FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

menghindari sifat taqlid dan fanatisme kelompok Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

menghindari sifat taqlid dan fanatisme kelompok Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

menghindari sifat taqlid dan fanatisme kelompok

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

menghindari sifat taqlid dan fanatisme kelompok Empty menghindari sifat taqlid dan fanatisme kelompok

Post by sherazridwan Sat Feb 15, 2014 11:17 pm

sumber: http://www.minbarindo.com/Akhlak_Dan_Moral/Menghindari_Sifat_Taklid_dan_Fanatisme_Kelompok.aspx
kunjungi dan sukai fanpage FB kami di https://www.facebook.com/pages/Elm-indonisy/598299783573978

إن الحمد لله نحمده و نستعينه و نستغفره و نعوذ بالله من شرور أنفسنا و سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له و من يضلله فلا هادي له، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له و أشهد أن محمدا عبده و رسوله. يأيها الذين آمنوا اتقوا الله حق تقاته و لا تموتن إلا و أنتم مسلمون. يأيها الناس اتقوا ربكم الذي خلقكم من نفس واحدة و خلق منها زوجها و بث منهما رجالا كثيرا و نساء و اتقوا الله الذي تساءلون به و الأرحام إن الله كان عليكم رقيبا. يأيها الذين آمنوا اتقوا الله و قولوا قولا سديدا يصلح لكم أعمالكم و يغفر لكم ذنوبكم و من يطع الله و رسوله فقد فاز فوزا عظيما. ألا فإن أصدق الحديث كتاب الله و خير الهدي هدي محمد صلى الله عليه و سلم و شر الأمور محدثاتها و كل محدثة بدعة و كل بدعة ضلالة و كل ضلالة في النار. اللهم فصل و سلم على هذا النبي الكريم و على آله و أصحابه و من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين. أما بعد.
Hadirin jamaah shalat Jum’at yang berbahagia…
Puji dan syukur hanya tertuju kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dialah satu-satunya Dzat yang berhak menerima segala pujian dan ungkapan syukur. Karunia dan rahmat-Nya telah banyak kita nikmati, hidayah dan inayah-Nya. Kesyukuran hakiki hanya dapat diwujudkan dalam bentuk kesiapan menjalankan semua perintahnya dan menjauhi semua larangannya. Tanpa itu maka kita termasuk orang-orang yang ingkar nikmat.
Salam dan shalawat kita sampaikan dan kirimkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Nabi yang telah memperjuangkan agama Islam di waktu siang dan malam, di kala sempit dan lapang. Dia mendakwahkan Islam tanpa mengenal ruang dan waktu. Dia telah menunaikan amanah, memberikan nasihat kepada umat, dan berjihad di jalan Allah dengan sungguh-sungguh. Ia meninggalkan umat ini dalam keadaan tercerahkan dengan nur hidayah, dan cahaya taufik dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidaklah seseorang meniti jalan lain melainkan ia akan menjadi sesat di dunia dan binasa di akhirat.
Jamaah shalat Jum’at rahimakumullah ….
Sebuah ungkapan yang sangat indah, seorang penyair menggambarkan perbandingan antara ajaran Islam dengan realita umat Islam. Penyair itu berkata yang dalam terjemahan bebasnya,
“Aku tidak pernah menemukan satu ajaran yang sangat memperhatikan dan menganjurkan terwujudnya persatuan lebih baik dari ajaran Islam. Namun aku pun tak mendapatkan satu umat yang paling rentan dan mudah berpecah belah melebihi umat Islam.”
Seorang muallaf (orang yang baru memeluk Islam) juga pernah menyindir kaum Muslimin dengan sebuah ucapannya yang mengatakan: “Saya bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memperkenalkan Islam kepadaku sebelum aku berkenalan dengan Umat Islam.”
Kita tersinggung, jengkel berselimut malu mendengar dan membaca dua komentar di atas. Namun kita juga sadar bahwa mereka telah berkata jujur dengan mengungkapkan kebenaran. Ya, tidak ada yang salah dengan kata-kata mereka.
Realitas umat Islam di zaman modern ini sangat memilukan dan memiriskan hati. Betapa tidak, di samping pelanggaran-pelanggaran yang bersifat personal dan dilakukan terang-terangan, ada pula pelanggaran-pelanggaran yang bersifat kolektif atau dosa berjamaah. Mari kita coba melihat lebih dalam, kelompok atau perkumpulan yang dibangun di atas pondasi agama, tidak jarang kita jumpai mereka yang dengan bebas membuat aturan-aturan beragama yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Bahkan kadang perkumpulan tersebut hanya dijadikan sebagai kedok untuk mengeruk keuntungan duniawi semata.
Demikian pula kelompok-kelompok kaum Muslimin yang bergerak dalam bidang sosial kemasyarakatan, sadar atau tidak sadar, mereka malah menjadi corong orang-orang kafir untuk menghembuskan racun dan virus pemikiran yang menyesatkan. Seperti upaya penyatuan agama, seruan untuk melakukan rekonstruksi terhadap nash-nash Al-Qur’an dan hadits, ajakan untuk tidak terikat dengan pemahaman dan penafsiran para ulama terdahulu dan berbagai macam pemikiran sesat lainnya. Mereka menyangka telah melakukan sebuah pencerahan baru dalam Islam sehingga ia dapat berjalan beriringan dengan kemajuan zaman dan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tak ketinggalan kelompok-kelompok yang berbentuk partai politik. Kepentingan partai dan golongan kadang lebih dominan dibandingkan dengan kepentingan agama dan dakwah, bahkan tidak jarang kepentingan partai dan kelompok menyandera atauran-aturan baku dalam ajaran Islam. Semua kepentingan-kepentingan tersebut memicu timbulnya persinggungan dan perselisihan di antara mereka.
Munculnya perselisihan dan perpecahan di antara kelompok umat Islam baik menyebabkan terjerembabnya umat ke dalam lubang masalah yang akut dan besar. Kondisi ini sangat menyenangkan dan menggembirakan musuh-musuh Islam yang sejak dulu sampai sekarang menyusun berbagai macam strategi pelemahan dan perpecahan umat.
Selagi umat Islam masih saling membanggakan antara satu kelompok dengan kelompok-kelompok lain, niscaya kondisi umat yang sakit ini tidak akan pernah tersembuhkan. Sebab persatuan dan kekuatan umat tidak akan terbangun di atas kekuatan satu kelompok saja, tidak pula dengan persaingan, fanatisme kelompok, dan saling merendahkan.
Persatuan dan kekuatan umat hanya dapat diwujudkan dengan berpegang teguh pada ajaran Allah Subhanahu wa Ta’ala. Firman-Nya,
{وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا } ( أل عمران : 103 )
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai.” (Ali Imraan: 103)
Dalam ayat lain Allah Subhanahu wa Ta’ala menjamin keselamatan perjalanan orang-orang yang berpegang teguh kepada Ajaran Islam. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
{فَأَمَّا الَّذِينَ آَمَنُوا بِاللَّهِ وَاعْتَصَمُوا بِهِ فَسَيُدْخِلُهُمْ فِي رَحْمَةٍ مِنْهُ وَفَضْلٍ وَيَهْدِيهِمْ إِلَيْهِ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا}
“Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada (agama)-Nya niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya (surga) dan limpahan karunia-Nya. dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-Nya.” (An Nisaa’: 175)
Jamaah shalat Jum’at yang berbahagia….
Setiap pribadi Muslim harus berupaya agar menyadari perlunya upaya serius dari berbagai pihak untuk memperbaiki kondisi umat saat ini. Jika tidak maka kehancuran dan kebinasaan menjadi pil pahit yang akan dirasakan oleh umat ini. Pemerintah kaum Muslimin berkewajiban menutup semua celah dan ruang yang dapat menimbulkan perpecahan di kalangan umat dengan membuat regulasi yang ketat dan implementatif.
Kalangan ulama dan cendekiawan bertugas untuk menyadarkan umat, mengajarkan Al-Qur’an dan sunnah dengan baik dan benar, membuat mereka paham ajaran Islam berdasarkan dalil sehingga tidak membeo dan taklid buta, mengikis dan menghilangkan fanatisme kelompok.
Para orang tua berusaha menjalankan amanahnya sebagai orang tua dengan sebaik-baiknya. Mendidik anak-anak dengan dasar agama dan akhlak mulia, mewujudkan lingkungan keluarga, masyarakat yang kondusif untuk menunjang tumbuhnya generasi Rabbani, melakukan pengawasan yang komprehensif dan kontinyu bagi setiap perilaku generasi mereka.
Para pemuda menjaga diri dan saudara-saudara mereka agar tidak terjerembab ke dalam pelanggaran-pelanggaran agama, sosial dan moral. Giat mempelajari ajaran agama ini melalui membaca, menghadiri pengajian-pengajian, ceramah-ceramah, forum-forum diskusi ilmiah dan berbagai kegiatan positif lainnya.
Jika semua komponen masyarakat Islam sadar akan tanggungjawab dan tugasnya masing-masing lalu menunaikannya dengan baik, maka perpecahan dan perselisihan, sikap taklid buta, fanatisme kelompok dapat dihilangkan dari umat ini. Pada akhirnya kehidupan beragama akan berjalan dengan baik dan normal. Ridha, karunia dan rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala pun akan melimpah ruah.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjaga eksistensi umat ini dan menjauhkannya dari kehancuran dan kebinasaan. Menjadikan kita sebagai kelompok yang berfungsi sebagai agent of change atau agen perubahan umat ke arah yang lebih baik. Amin.
{وَالْعَصْرِ* إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ * إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ }
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.” (Al-‘Ashr: 1-3)
بارك الله لي و لكم في القرآن الكريم و نفعني و إياكم بما فيه من الآيات و الذكر الحكيم و تقبل مني و منكم تلاوته إنه هو السميع العليم. أقول قولي هذا و أستغفر الله لي و لكم و لسائر المسلمين و المسلمات من كل ذنب فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم
Khutbah Kedua
الحمد لله على إحسانه و الشكر له على توفيقه و امتنانه، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له تعظيما لشأنه و أشهد أن محمدا عبده و رسوله الداعي إلى رضوانه. اللهم فصل و سلم على هذا النبي الكريم و على آله و أصحابه و من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين. أما بعد
Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta’ala ….
Salah satu faktor penting yang menyebabkan jatuhnya kaum Muslimin ke dalam lembah kemaksiatan dan mendatangkan kemurkaan Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah sifat taklid buta. Apakah taklid buta yang dilakukan terhadap musuh-musuh Islam dari kalangan Yahudi, Nashrani, penyembah berhala, atheis , atau yang dilakukan terhadap nenek moyang, kabilah, atau adat kebiasaan. Demikian pula taklid buta terhadap perilaku masyarakat tertentu.
Taklid buta merupakan penyakit turun temurun, dan menjadi akidah pemersatu bagi orang-orang kafir secara keseluruhan, dari dulu hingga sekarang, Allah Subhanahu wa Ta’ala menggambarkan dalam friman-Nya:
{وَكَذَلِكَ مَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ فِي قَرْيَةٍ مِنْ نَذِيرٍ إِلَّا قَالَ مُتْرَفُوهَا إِنَّا وَجَدْنَا آَبَاءَنَا عَلَى أُمَّةٍ وَإِنَّا عَلَى آَثَارِهِمْ مُقْتَدُونَ}
“Dan demikianlah, Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang pemberi peringatanpun dalam suatu negeri, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: “Sesungguhnya Kami mendapati bapak- bapak Kami menganut suatu agama dan Sesungguhnya Kami adalah pengikut jejak-jejak mereka.” (Az-Zukhruf: 23)
Dalam ayat yang lain Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan,

{وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّبِعُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ قَالُوا بَلْ نَتَّبِعُ مَا وَجَدْنَا عَلَيْهِ آَبَاءَنَا أَوَلَوْ كَانَ الشَّيْطَانُ يَدْعُوهُمْ إِلَى عَذَابِ السَّعِيرِ}
“Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Ikutilah apa yang diturunkan Allah.” Mereka menjawab, “(Tidak), tapi Kami (hanya) mengikuti apa yang Kami dapati bapak-bapak Kami mengerjakannya.” Dan Apakah mereka (akan mengikuti bapak-bapak mereka) walaupun syaitan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala-nyala (neraka)?” (Luqman: 21)
Bandingkan dengan realita umat Islam saat ini. Berapa banyak di antara mereka yang melakukan pelanggaran-pelanggaran akidah. Seperti berdoa kepada selain Allah, bernadzar yang diperuntukkan kepada orang-orang mulia menurut mereka, meminta bantuan kepada tukang sihir, tukang tenun dan para”non”normal. Semua disebabkan karena taklid buta kepada orang lain.
Demikian pula, hampir mayoritas negara-negara berpenduduk matoritas Muslim membuat peraturan yang berseberangan dengan agama Islam, karena mereka taklid buta kepada orang-orang kafir. Munculnya perbuatan bid’ah, khurafat dan tahayul dalam masyarakat Islam tidak lepas dari peran taklid buta terhadap nenek moyang dan leluhur yang telah mewabah ditengah-tengah umat.
Terjatuhnya sebagian kaum Muslimin ke dalam perbuatan tasyabbuh (menyerupai) orang-orang kafir baik dalam pola makan, pola minum, cara berpakaian, kebiasaan dan bahkan perayaan hari-hari keagamaan mereka disebabkan karena sifat taklid buta.
Hadirin shalat Jum’at yang dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta’ala
Sifat taklid buta tidak akan memberikan sedikit pun manfaat positif, bahkan ia merupakan ideologi orang-orang celaka, jalan orang-orang merugi dan millah penghuni neraka di akhirat kelak. Maka kita perlu lebih waspada dan senantiasa berdoa semoga kita terhindar dari sifat taklid buta. Mari kita renungkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala berikut ini,
{اسْتَجِيبُوا لِرَبِّكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لَا مَرَدَّ لَهُ مِنَ اللَّهِ مَا لَكُمْ مِنْ مَلْجَأٍ يَوْمَئِذٍ وَمَا لَكُمْ مِنْ نَكِيرٍ*فَإِنْ أَعْرَضُوا فَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا إِنْ عَلَيْكَ إِلَّا الْبَلَاغُ وَإِنَّا إِذَا أَذَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنَّا رَحْمَةً فَرِحَ بِهَا وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ فَإِنَّ الْإِنْسَانَ كَفُورٌ}
“Patuhilah seruan Tuhanmu sebelum datang dari Allah suatu hari yang tidak dapat ditolak kedatangannya. Kamu tidak memperoleh tempat berlindung pada hari itu dan tidak (pula) dapat mengingkari (dosa-dosamu), jika mereka berpaling, maka Kami tidak mengutus kamu sebagai pengawas bagi mereka. kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan (risalah) Sesungguhnya apabila Kami merasakan kepada manusia sesuatu rahmat dari Kami Dia bergembira ria karena rahmat itu. dan jika mereka ditimpa kesusahan disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri (niscaya mereka ingkar) karena Sesungguhnya manusia itu Amat ingkar (kepada nikmat).” (Asy syuraa: 47-48)
Jamaah sekalian yang dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta’ala ….
فاعلموا أن الله أمركم بأمر بدأ فيه بنفسه و ثنى بملائكته المسبحة بقدسه و ثلث بكم أيها المسلمون فقال عز من قائل إن الله و ملائكته يصلون على النبي يأيها الذين آمنوا صلوا عليه و سلموا تسليما. اللهم صل و سلم على نبينا محمد و عل آله و صحابته و من اهتدى بهديه و استن بسنته إلى يوم الدين. ثم اللهم ارض عن الخلفاء الراشدين المهديين أبي بكر و عمر و عثمان و علي و على بقية الصحابة و التابعين و تابع التابعين و علينا معهم برحمتك ي أرحم الرحمين.
اللهم إنا نسألك بكل اسم هو لك سميت به نفسك أو أنزلته في كتابك أو علمته أحدا من خلقك أو استأثرته في علم الغيب عندك أن تجعل القرآن ربيع قلوبنا و نور صدورنا و جلاء أحزاننا و ذهاب همومنا و غمومنا
اللهم اغفر للمسلمين و المسلمات و المؤمين و المؤمنات الأحياء منهم و الأموات.
اللهم أعز الإسلام و المسلمين و أهلك الكفرة و المشركين و دمر أعداءك أعداء الدين
اللهم أصلح لنا ديننا الذي هو عصمة أمرنا، و أصلح لنا دنيانا التي فيها معاشنا و أصلح لنا آخرتنا التي إليها معادنا و اجعل اللهم حياتنا زيادة لنا في كل خير و اجعل الموت راحة لنا من كل شر
اللهم أعنا على ذكرك و شكرك و حسن عبادتك
اللهم إنا نسألك الهدى و التقى و العفاف و الغنى و حسن الخاتمة
اللهم اغفر لنا و اوالدينا و ارحمهم كما ربونا صغارا
ربنا هب لنا من أزواجنا و ذرياتنا قرة أعين و احعلنا للمتقين إماما
ربنا لا تزغ قلوبنا بعد إذ هديتنا و هب لنا من لدنك رحمة إنك أنت الوهاب
ربنا آتنا في الدنيا حسنة و في الآخرة حسنة و قنا عذاب النار
عباد الله إن الله يأمركم بالعدل و الإحسان و إيتاء ذى القربى و ينهى عن الفحشاء و المنكر و البغي يعظكم لعلكم تذكرون فاذكروا الله العظيم يذكركم و اسألوه من فضله يعطكم و لذكر الله أكبر و الله يعلم ما تصنعون.
avatar
sherazridwan
PRAJURIT
PRAJURIT

Male
Posts : 10
Kepercayaan : Islam
Location : sidoarjo
Join date : 24.12.13
Reputation : 1

Kembali Ke Atas Go down

menghindari sifat taqlid dan fanatisme kelompok Empty Re: menghindari sifat taqlid dan fanatisme kelompok

Post by Kedunghalang Sun Feb 16, 2014 12:04 am

Cara menghindari sifat taqlid dan fanatisme kelompok itu adalah dengan berupaya semaksimal mungkin untuk mentaati Allah, Tuhan Yang Maha Esa dan Nabi Muhammad Rasulullah saw (An-Nisa 4:69/70)
avatar
Kedunghalang
LETNAN KOLONEL
LETNAN KOLONEL

Male
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0

Kembali Ke Atas Go down

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik