Jizyah dan Negara Islam

Konsep "Negara Islam"

"Sebuah negara Islam pada dasarnya adalah sebuah negara ideologis, dan oleh karena itu secara radikal berbeda dengan sebuah negara nasional".
Sistem ideologi ini bermaksud mendiskriminasi orang menurut kelompok keagamaannya.Tanggung-jawab atas kebijakan dan penyelenggaraan pemerintahan negara semacam itu "terutama berada di tangan orang-orang yang percaya pada ideologi Islam". Oleh karena itu, orang-orang non Muslim tidak dapat diminta untuk melaksanakan atau dipercayai untuk mengambil tanggung-jawab dalam membuat kebijakan.  

Syariah menjamin orang-orang non Muslim "beberapa hak tertentu yang membatasi mereka agar tidak terlibat dalam urusan-urusan negara karena mereka tidak mengakui ideologi negara tersebut". Apabila mereka memeluk Islam, mereka "menjadi partisipan setara dalam segala perkara yang berkaitan dengan negara dan pemerintahan".

penerimaan Jizya menetapkan kesucian hidup dan properti mereka, dan oleh karena itu tidak boleh negara Islam, atau publik Muslim boleh mengganggu properti mereka, kehormatan atau kebebasan mereka. Membayar Jizya adalah simbol penghinaan dan penundukan karena kaum Dhimmi tidak dipandang sebagai warga negara sebuah negara Islam walaupun mereka, dalam banyak kasus, adalah penduduk asli negara itu.

Islam adalah rahmat lil alamin tapi juga lebih banyak penderitaan lil alamin.
Muslim LI keren boleh masuk tapi kalo Isaku sih ane pikir" dulu deh   Dodolnya minta ampyun dah  

What?Muslim will defense,just like a love is blind.

Gue want liat sehebat apa Muslim berargumen here.

Membayar Jizya adalah simbol penghinaan

Hehehehehe

Apa yang mau ditanggapi dari pemahaman yang sudah terbolak balik ... baiknya cuma saran saja untuk lebih banyak2 googling dari web2 Islam yang netral ...

Muslimah yang katanya cerdas?

Ndak ada muslim bermutu berani tampil dimari

http://corpus.quran.com/qurandictionary.jsp?q=jzy#%289:29:25%29

jizyah itu artinya kompensasi, jadi sifatnya timbal-balik, bukan penghinaan!

@yokubus
Oala.. Sy disebut2 tha disini.. Hehehe.. Di awal trit pula.
Ngeri ya kalo sy ikutan?

Loh ... ga ada yang tanggapi toh ... hahahahaha ... tulisan saya diatas kan pancingan .... ternyata tidak terpancing juga



Hmmmm ... ini pendapat saya pribadi loh ya (itu juga karena dah telanjur kecebur di thread ini)

Bicara soal negara .... pada prinsipnya sebuah negara harus ada rakyatnya ... ada rakyat dulu baru ada negara ... ya kan ??

Jadi .... bagus tidaknya negara itu berjalan .... tetap balik2nya adalah di manusianya. Bagaimanapun ideologi, sistem, atau bentuk negara tersebut ... tetap tergantung di rakyatnya.

Bicara soal rakyat (manusia) ... pasti nyambung2nya adalah ke sistem kepercayaan, adat, sejarah, peradaban, budaya, ilmu sosial, antropologi, geografis dsb.

dan yang merah ini tidak bisa disama ratakan >> masyarakat asia tidak sama dengan masyarakat timteng tidak sama dengan masyarakat eropa (misalnya)
>>> Dan yang namanya manusia itu dinamis, ga diem aja kaya batu .... dalam sebuah masyarakat selalu ada pergerakan, ada perubahan pola pikir, ada peradaban dsb.

Jadi ... berkaitan dengan tulisan mas yakobus

yakobus wrote:Konsep "Negara Islam"
"Sebuah negara Islam pada dasarnya adalah sebuah negara ideologis, dan oleh karena itu secara radikal berbeda dengan sebuah negara nasional".
Sistem ideologi ini bermaksud mendiskriminasi orang menurut kelompok keagamaannya.Tanggung-jawab atas kebijakan dan penyelenggaraan pemerintahan negara semacam itu "terutama berada di tangan orang-orang yang percaya pada ideologi Islam". Oleh karena itu, orang-orang non Muslim tidak dapat diminta untuk melaksanakan atau dipercayai untuk mengambil tanggung-jawab dalam membuat kebijakan.

Tulisan diatas ini kan adalah deskripsi ... deskripsi bagaimana seorang non-muslim melihat konsep / ideologi negara Islam itu sendiri ....
Deskripsi seorang non-muslim yang berada diluar dari negara itu sendiri ... si non-muslim ini mengamati dari luar ... melihat, membaca, mendengar ... tapi tidak merasakan.

Pertanyaannya : yang disebut negara Islam disini merujuk ke negara Islam mana secara realnya ?? contohnya negara apa ... dan bagaimana bila dibanding NI lainnya ??

Faktanya: pelaksanaan NI di seluruh dunia ini beda2 ... dan sekali lagi saya katakan ... semua kembali ke si rakyat negara itu sendiri. (balik lagi ke bold merah diatas)

Misalnya : Biru : orang luar boleh bilang mendiskriminasi .... tapi bagaimana dengan rakyat/orang dalamnya itu sendiri .... kalau merasa terdiskriminasi >>> artinya ya tulisan ini benar .... kalau tidak merasa terdiskriminasi >>> artinya tulisan ini salah (balik lagi ke bold merah diatas)

Kan gini aja bukan intinya ??? >>> kalau artikel ini benar .... artinya nanti rakyat2 itu juga yang akan bergerak menurut bawah sadar mereka dan hukum alam ... apakah akan tetap menerima atau ingin ada perubahan .... (balik lagi ke bold merah)

Kalau ingin ada perubahan >>>  ya dilihat aja gimana rakyatnya itu sendiri melakukan perubahan ?? apakah dengan cara yang keras atau tidak ... (balik lagi ke bold merah)

Contoh : Iran, Mesir, Turki >>> semua mayoritas muslim
Tapi ... di Iran (negara Islam) >> tidak ada konflik ketika pemilu Ahmadinejad (konservatif) berganti ke Rohani (moderat) >>> rakyat disana bisa melakukan perubahan tanpa ada kekerasan

Mesir (negara Islam) >>> sempat ada konflik terkait otoritas Mubarak ... Mursi (dari kelompok Islam) menang pemilu .... tapi toh sekarang juga sudah mulai di protes karena kebijakannya yang dianggap belum mensejahterakan rakyat.

Turki (bukan negara Islam) >>> walaupun mayoritas Islam ... tapi erdogan justru ditentang karena dianggap terlalu islamist

Di NI lain mungkin ... ada yang hubungan antara pemimpin dan rakyat (muslim, non-muslim) juga berjalan dengan baik ....

Yang gini2 loh .... jadi ... kalau mau memberi deskripsi tentang sebuah ideologi, sistem pemerintahan, dasar dan bentuk negara .... justru sangat aneh kalau semua dipukul rata >>> karena semua tetap tergantung si manusia di negara itu sendiri >>> USSR (komunist) hancur .... tapi Korut dan Cina tidak hancur ... Cuba juga baik2 saja ...

yakobus wrote:Syariah menjamin orang-orang non Muslim "beberapa hak tertentu yang membatasi mereka agar tidak terlibat dalam urusan-urusan negara karena mereka tidak mengakui ideologi negara tersebut". Apabila mereka memeluk Islam, mereka "menjadi partisipan setara dalam segala perkara yang berkaitan dengan negara dan pemerintahan".

Terkait kebijakan kepada non-muslim >>> ya tergantung bagaimana non-muslim di negara itu ... tergantung sikap muslim di negara itu ... tergantung kebijakan pemerintah terhadap non-muslim itu sendiri ....

Satu hal yang perlu saya garis bawahi disini >>> pengertian kafir tidak hanya berlaku bagi non-muslim .... muslim itu sendiripun bisa disebut kafir

Maksud saya .... bila ada satu pemimpin yang begitu mendeskriditkan non-muslim karena dianggap kafir .... artinya dia juga ada kemungkinan besar mendeskriditkan sesama muslim yang juga dianggap kafir (karena tidak sepaham konsep Islamnya dengan dia) ... contoh : Taliban vs Karzai di Afganistan

Dan dalam sebuah negara mayoritas muslim ... dalam kondisi seperti ini ... artinya ..... sebelum non-muslim (minoritas) yang marah .... si mayoritas ini dulu yang sudah adu panco duluan ... gitu loh  

yakobus wrote:
penerimaan Jizya menetapkan kesucian hidup dan properti mereka, dan oleh karena itu tidak boleh negara Islam, atau publik Muslim boleh mengganggu properti mereka, kehormatan atau kebebasan mereka. Membayar Jizya adalah simbol penghinaan dan penundukan karena kaum Dhimmi tidak dipandang sebagai warga negara sebuah negara Islam walaupun mereka, dalam banyak kasus, adalah penduduk asli negara itu.

Ini sama saja ... bila non-muslim itu adalah penduduk negara asli tersbut ... artinya beberapa generasi sudah lahir dan meninggal disana ... bagaimana penerimaan terhadap sistem Islam di negara mereka ?? (balik lagi ke bold merah)

Misalnya : Ada bayi non-muslim baru lahir ... tergantung bagaimana orang tuanya melihat posisi mereka sebagai non-muslim di negara itu ... si orang tua juga tergantung dari lingkungannya, dinamika masyarakatnya, dsb (balik lagi ke bold merah)

Kalau akhirnya oleh mereka jizyah dianggap pajak ... dan mereka melihat bagaimana muslim juga diwajibkan bayar ini bayar itu (bahkan lebih banyak dari mereka) ... ya apa artinya itu penghinaan ??

Terus terang ... saya bosan dengan kata simbol : yang satu bilang jizyah adalah simbol penghinaan ... yang satu bilang demokrasi adalah simbol dajjal ... atau apalah itu semua simbol2
>>> yang saya liat adalah faktanya ...

Faktanya ... apakah yang terkena simbol itu merasakan begitu atau tidak ?? >>> kalau ya ... lalu bagaimana tindakan mereka (balik ke bold merah) .... kalau tidak (balik ke bold merah lagi)

yakobus wrote:
Islam adalah rahmat lil alamin tapi juga lebih banyak penderitaan lil alamin.
Muslim LI keren boleh masuk tapi kalo Isaku sih ane pikir" dulu deh   Dodolnya minta ampyun dah  

Bila ada yang mengatakan Islam adalah agama yang paling sempurna >>> ya yang ini saya akui dan imani
Tapi bila ada yang mengatakan muslim adalah manusia paling sempurna >>> yang ini saya tolak ...

@all

Daripada ribet2 tentang negara Islam, syariah, dsb
Silahkan baca disini saja ...

https://en.wikipedia.org/wiki/Application_of_sharia_by_country

Baik atau buruk data di wiki ... tergantung masing2 orang ...
Saya sih cuma kasih ilustrasi fact nya saja ...
Dan ini semua kembali ke laptop .... bold merah itu lagi

teteh deenee klo lagi on fire bikin semuanya pade mingkem hehe...  

Sedikit fakta tentang Jizyah dan Negara Islam

Ada yg prnah tau tentang Dokumen #Aelia atau Mitsaq Ailiya. Dikenal jg dgn Perjanjian Yerusalem.


#Aelia trnyata adlh nama lain dr Yerusalem. Lengkapnya Aelia Capitolina. Diambil dr nama kuil Dewi Aelia yg ada bks Kuil Solomo.


Stlh Yerusalem dihancurkan oleh Kaisar Titus pd th 70M, krn bencinya ia kpd kaum Yahudi, mk dibuatlah kuil pnyembahan Dewi#Aelia.


Kuil pnyembahan Dewi #Aelia itu didirikan di bekas Kuil Solomon. Stlh kota itu dikuasai Kristen Byzantium, Aelia dikenal utk sbtn kota itu.


Ketika tentara Arab Muslim yg dipimpin oleh Khalifah Umar mnguasai #Aelia, hal itu sbnrnya adlh pembebasan utk umat Kristen di sana.


Sblmnya umat kristen di #Aelia sring ditekan & ditindas oleh penguasa Kristen Byzantium krn dianggap tidak sesuai dgn dogma2 mrk.


Kristen di #Aelia kbanyakan tidak mngakui hasil Konsili Kalsedon, yg dihasilkan oleh Kristen Byzantium & Roma.


Ketika Khalifah Umar mnrima kunci kota #Aelia dr Patriakh Sophronius maka dibuatlah kesepakatan damai dgn nama Perjanjian Aelia.


Khalifah Umar mnganggap perlunya Perjanjian #Aelia ini guna mngatasi prmusuhan kristen dgn Yahudi di kota itu.


Umat Kristen di #Aelia membenci Yahudi. Bhkan bukit Moria tmpt bekas kuil Solomon dijadikan velbak/tmpt sampah sbg lmbang kebencian mrk.


Dengan Perjanjian #Aelia, Khalifah Umar mbagi Yerusalem mjadi 3 bagian. Islam, Kristen & Yahudi. Hal yg tak prnah trjadi sblmnya.


Smblm adanya Perjanjian #Aelia, Yahudi tidak diperbolehkan masuk oleh pihak Kristen yg brkuasa.


Mlalui Perjanjian #Aelia itulah era kebebasan beribadah trjadi di Yerusalem. Smua pihak bs mjalankan sesuai agamanya masing2.


Pd saat Khalifah Umar mlihat tumpukan sampah di bekas Kuil Solomon, ia mngajak patriakh & smua orang utk mbrsihkannya.#Aelia


Isi Perjanjian #Aelia a.l: mbri keamanan jiwa & harta smua golongan trmasuk Kristen & Yahudi.


Perjanjian #Aelia: mjaga greja2 & salib2 yg ada di kota itu; greja tdk akan dirusak & diduduki, jg bngunan disekelilingnya.


Perjanjian #Aelia: tdk akan memaksa umat Kristen utk mninggalkan iman mrk; tdk akan mganggu & mngintimidasi mrk.


Perjanjian #Aelia: Umat Kristen & Yahudi akan dipisahkan utk mnghindari sisa prmusuhan di antara keduanya.


Karena politik Khalifah Umar yg amat "liberal" di jaman itu, kaum Kristen & Yahudi sangat senang di bawah kekuasaan Islam. #Aelia


Islam dianggap mbawa kedamaian & kebebasan di #Aelia yg sbelumnya tak ada di bawah kekuasaan Kristen Byzantium.


Ada kisah unik stlh disepakatinya Perjanjian #Aelia, Patriakh Sophronius mprsilakan Khalifah Umar utk shalat di greja Holy Sepulcher.


Khalifah mnolak & shalat di tangga luar gerbang timur greja itu. Hal itu bkn krn ia tk mnghormati, namun utk kselamatan greja itu. #Aelia


Khalifah Umar brkata: "aku tk mau kaum muslim mngambil greja ini stlh aku tak ada krn mrk brkata 'di sinilah Umar dulu shalat." #Aelia


Krn itulah greja Holy Sepulcher msh utuh smpai skrng & brdampingan dgn masjid Umar. #Aelia


Dr menaranya yg indah, suara muazzin brcampur dgn nyanyian pr pendeta Kristen di bawahnya. #Aelia


Kebaikan Khalifah Umar saat itu, sangat kontras skrng dibalas oleh politik zionis Israel. #Aelia


Byangkan, kalo Khalifah Umar mau, bs saja ia dulu mngusir semua orang Kristen & Yahudi. Namun itu tk dilakukannya. #Aelia


Beda sekali dgn di Indonesia saat ini yg pemerintahnya seakan2 mbiarkan diskriminasi trjadi. Contohlah Perjanjian #Aelia.


Itulah sekilas tentang Perjanjian #Aelia yg dibuat oleh Khalifah Umar trhadap umat kristen di Yerusalem. Bukti Islam itu brsahabat!

Sumber: http://christianforpeace.blogspot.com/2011/01/serial-tweet-dokumen-aelia-perjanjian.html

@ elu..
walau ente copas.. bisakah ente bawa bukti akan keterkaiatan islam dan yerusalem??

kenapa islam ingin menuasai yerusalem???

silahkan kalau ente mau bawa al aqsa dan mirajnya....

janganlah mengaku ngaku sebagai pembebas. tidak ada jejak islam di yerusalem!

Jejak Islam di Yerusalem ya para penduduk pengikut agama Islam. Orang Islam disana mempertahankan kesucian Yeusalem sesuai dengan Al-Quran: Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. Al-Isra ayat 1)

Tukang palak?
 

Otak Trailer wrote:Tukang palak?
 

pajak

hmmm kafir suka heboh dengan kebodohannya sendiri.

Jizah itu pajak, tiap warga negara wajib bayar pajak, kalian pikir untuk bangun jalan, dan sarana prasarana negara, seperti bangunan pasar, administrasi negara, dll itu tanpa biaya apa? t*l*l. Nah kalau pajak bagi warga negara muslim adalah zakat, maka pajak bagi warga negara non muslim adalah jizah. Dan jumlah jizah itu sangat ringan, jauh lebih sedikt daripada zakat, pajak yang dibayarkan oleh warga negara muslim. Dan bahkan di jaman sekuler sekarang ini, warga negara muslim masih terzalimi dengan justru membayar double, ya bayar zakat ya bayar pajak baru yang ditarik dan ditetapkan oleh pemerintah. Baru di Malaysia zakat bisa mengurangi jumlah pajak tertagih, belum di negara-negara lain. di Indonesia ini baru sekedar mengurangi prosentase jumlah pajak terhitung.

Jaman kekhalifahan nabi, ketika negara syariah dijalankan secara 100% syariah, justru saat itulah negara dalam kondisi adil sejahtera, terwujud masyarakat madani, yang sekarang ini hanya bisa jadi mimpi para pemimpin dunia, seperti obama, dll itu. PAra tokoh dunia sangat paham kemampuan dan kenegarawanan nabi, oleh karena itu para tokoh dunia sangat menganggumi nabi.

pajak dari hongkong..

29 Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.(QS. 9:29)

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taubah 29
قَاتِلُوا الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَا بِالْيَوْمِ الْآخِرِ وَلَا يُحَرِّمُونَ مَا حَرَّمَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَلَا يَدِينُونَ دِينَ الْحَقِّ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ حَتَّى يُعْطُوا الْجِزْيَةَ عَنْ يَدٍ وَهُمْ صَاغِرُونَ (29)
Pada ayat ini Allah memerintahkan kaum Muslimin supaya memerangi Ahli Kitab karena pada mereka terdapat empat unsur yang menyebabkan mereka memusuhi Islam. Empat unsur itu ialah:
1. Mereka tidak beriman kepada Allah karena mereka telah menghancurkan asas ketauhidan. Mereka menjadikan pendeta-pendeta selaku orang suci yang berhak menentukan sesuatu, baik mengenai peraturan yang berkenaan dengan ibadat maupun yang berhubungan dengan halal dan haram. Demikian juga orang-orang Nasrani memandang bahwa Isa itu anak Allah atau Allah, sedangkan orang-orang Yahudi memandang pula Uzair anak Allah. Hal itu dengan tegas menunjukkan bahwa semua mereka mempersekutukan Allah dalam membuat peraturan agama.
2. Mereka tidak beriman kepada hari kemudian, karena mereka menganggap bahwa kehidupan di akhirat sekadar kehidupan rohaniah belaka di mana manusia menjadi malaikat. Kesesatan anggapan mereka seperti ini karena tidak ada ketegasan, baik dalam Taurat maupun dalam Injil tentang adanya hari kebangkitan dan pembalasan sesudah mati di mana manusia bangkit kembali sebagai kejadiannya semula, yaitu terdiri dari jasad dan roh yang masing-masing akan merasakan kenikmatan karunia Allah sebagaimana ditegaskan dalam Alquran.
3. Mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Orang-orang Yahudi tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah pada syariat yang dibawa oleh Musa dan yang sebagiannya dinasakhkan oleh Isa, yakni dinyatakan tidak berlaku lagi hukumnya. Mereka memandang halal memakan harta manusia dengan jalan yang tidak halal (batal), seperti riba dan sebagainya dan mereka mengikuti cara-cara orang musyrik dalam keganasan berperang dan dalam memperlakukan orang-orang tawanan. Sedangkan orang-orang Nasrani memandang halal apa yang diharamkan oleh Allah pada syariat Musa yang belum dinasakhkan oleh Injil. Dalam Taurat Allah mengharamkan memakan gajih daging atau harga penjualannya. Orang-orang Nasrani tidak memandangnya haram.
4. Mereka tidak berpegang kepada agama yang benar yaitu agama yang Allah wahyukan kepada Musa dan Isa a.s. Apa yang mereka anggap agama sebenarnya adalah merupakan suatu cara yang dibuat oleh pendeta-pendeta mereka berdasarkan pikiran dan kepentingan. Yang membawa pendeta kepada perbuatan tersebut karena pendeta Yahudi tidak sanggup menghafal kitab Taurat yang dibawa oleh Musa, demikian juga pendeta-pendeta Nasrani tidak dapat menghafal apa-apa yang disampaikan oleh Isa. Injil yang mereka terima jumlahnya puluhan, kemudian setelah melalui beberapa abad dari kenaikan Isa mereka memilih empat Injil daripadanya yang masing-masing terdapat pertentangan.

kafir memang **deleted** akut.

perangi itu luas maknanya, dan yang diperangi itu adalah kekafirannya.

Muslim itu wajib memerangi kekafiran, sebagaimana juga memerangi kebodohan, perangi kejahatan, perangi kezaliman kafir.

dan kafir dzimi itu sudah jadi warga negara, jadi ada kewajiban untuk membayar pajak, sama seperti warga negara muslim, maunya nebeng gratis melulu...

kafir diperangi sampai islam atau bayar uang keamanan..
itu pemaksaan dan pemalakan a la preman

pajak dari hongkong..

cieh, kalau Allah berkehendak, dengan sangat-sangat mudah, dalam sekejab seluruh manusia di dunia ini menjadi muslim semua. Dan Nabi sangat paham hidayah itu hak Allah, jadi buat apa buang-buang waktu dan tenaga memaksa kafir menjadi muslim. Jizah disitu adalah KEWAJIBAN WARGA NEGARA, enak saja sudah numpang di negara Islam, eh tak mau bayar pajak, lalai terhadap kewajibannya. Dan jumlah jizah itu sangat sedikit, tak seberapa dibandingkan zakat yang wajib dibayar oleh warga negara muslim untuk membiayai kelangsungan operasional negara.

@#$%^ kok dipiara.

Biar sampo clear semua ... (termasuk saya)

saya tanya dong ttg post segorowedi yang #18
Gimana menjelaskan 9:29 ???
Mas wedi sampe ga bisa tidur katanya ... saking mikirin 9:29 mulu

 

syukron

Mutiara wrote:cJizah disitu adalah KEWAJIBAN WARGA NEGARA, enak saja sudah numpang di negara Islam, eh tak mau bayar pajak, lalai terhadap kewajibannya. Dan jumlah jizah itu sangat sedikit, tak seberapa dibandingkan zakat yang wajib dibayar oleh warga negara muslim untuk membiayai kelangsungan operasional negara.

@#$%^ kok dipiara.

bantah #18
jangan asal ngomong ngalor-ngidul..

dini sampai insomnia mikirin 9:29
 

Pendapat Saya

seorang non-muslim bertanya

Non-Muslim : kenapa sih Islam itu sampe ke wilayah2 jauh gitu sih? Sampe ke Yerusalem, Spanyol, Eropa, gak ada kerjaan aja, malah nyuruh orang tunduk ke Islam atau membayar Jizyah

Islam itu sampai jauh wilayahnya menjalar kemana2 karena misi Islam adalah untuk Berdakwah dan memperluas wilayah Islam. Sebenarnya Islam hanya ingin mengenalkan Agamanya kepada seluruh Dunia karena Islam adalah agama Rahmatan Lil Alamin.

Islam setelah menaklukkan wilayah yang ditaklukkannya langsung memberi jaminan keamanan kepada warga non-Muslim, asalkan mereka membayar Jizyah untuk membayar semua keamanan dan perlindungan kepada negara, Membayar Jizyah pun semampu mereka saja. Islam pun gak langsung memaksa warga non-Muslimnya untuk masuk Islam, tapi Islam berdakwah dulu pelan2, dan lama kelamaan juga akan datang Hidayah kepada mereka dengan sendirinya.
Begitu.... ngerti mas wedi??

masalah ayat saya bahas nanti

jawab fakta #18, plis!