FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

berinteraksilah dengan kenyataan yang ada Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

berinteraksilah dengan kenyataan yang ada Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

berinteraksilah dengan kenyataan yang ada

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

berinteraksilah dengan kenyataan yang ada Empty berinteraksilah dengan kenyataan yang ada

Post by keroncong Thu Nov 24, 2011 2:33 pm

Berinteraksilah dengan kenyataan yang ada
Jika anda anggap enteng hal yang sulit, akan menjadi mudahlah ia bagi anda. Akan tetapi jika anda putus asa terhadap sesuatu maka andapun akan antipati terhadapnya. Untuk itu, hadapilah kenyataan yang ada dengan penuh keberanian dan ketulusan, nis¬caya semuanya akan berjalan dengan mudah bagi Anda, sebagai¬mana semangat kaum mukmin pada masa Rasulullah ~t yang disebutkan dalam firman-Nya: "Allah akan memberikan anugerah¬Nya kepada kami, demikian pula Rasul-Nya. Sungguh kami adalah orang-orang yang berharap hanya kepada Allah" (Qs. 9: 59)
Saya pernah membaca sebuah berita yang menceritakan bahwa seorang lelaki melompat dari jendela, sedang ia mengenakan cincin di jari tangan kirinya. Saat terjatuh ternyata cincin itu terkait oleh paku yang ada di jendela dan tanpa disadarinya paku tersebut men¬cabut jarinya, sehingga ia jalani hidupnya dengan keempat buah jari pada tangan kirinya. Selanjutnya, lelaki itu mengomentari keadaan dirinya: "Aku hampir tidak ingat bahwa tangan kiriku hanya memiliki empat buah jari atau telah kehilangan salah satu jari tangan kiriku, kecuali bila aku mengenang kembali peristiwa tersebut. Demikian itu karena kujalani pekerjaanku seperti biasa dan aku ridha dengan apa yang telah terjadi dengan semangat." "Allah telah mentakdirkan demikian dan apa yang dikehendaki-Nya pasti terjadi. " 111)
Jangan kaupadamkan api dengart tiupanmu, jika engkau igin memadamkannya karnta ia akan berbalik menyerangmu, dan mmbuatmu mengeluarkan air mata
Saya mengenal seorang lelaki yang telah diamputasi tangan kirinya dari pundaknya karena penyakit yang dideritanya. Akan tetapi, ia tetap hidup sampai kawin, mempunyai banyak anak, menyetir mobilnya sendiri dengan lancar, dan menunaikan pekerjaannya seperti biasa. la jalani hidupnya seakan-akan Allah tidak menciptakan bagi dirinya, kecuali hanya memiliki sebuah lengan. Dalam sebuah Hadits disebutkan: "Merasa puaslahengkau dengan apa yang diberikan oleh Allah kepadamu, niscaya engkau akan menjadi manusia yang paling kaya. " 12)
Hiburlah dirimu agar melupakan kesedihannya
Tiada gunanya air mata
karena tidak akan dapat mengembalikan kekasih yang telah hilang
Betapa cepatnya kita beradaptasi dengan kenyataan kita dan betapa menakjubkan sikap kita hingga dapat menyesuaikan diri dengan kondisi dan kehidupan yang sedang kita jalani. Dahulu, 50 tahun yang lalu, di tengah rumah hanya terdapat tikar dari anyaman daun kurma, wadah air dari kulit, kendil dad tembikar, mangkok, panci, dan wadah untuk minum, tetapi kehidupan kami terus berlangsung dengan lancar, karena kami merasa puas, menerima apa adanya, dan pasrah menghadapi kenyataan.
Al-Bushairi dalam gasidah Burdahnya mengatakan:
Nafsu akan terus jika kau memanjakannya
Tetapi jika kau batasi ia dari keinginannya, ia akan menerima
Pernah terjadi fitnah antara dua kabilah di masjid Jami' Kufah, sehingga masing-masing dari mereka menghunus pedang dan tombaknya. Suasana kian tegang menimbulkan hiruk-pikuk dan batok kepala mereka hampir terpisah dari tubuhnya masing¬masing. Selanjutnya, salah seorang di antara mereka pergi dengan diam-diam dari masjid itu untuk mencari seorang juru damai berpengaruh, yaitu seorang lelaki yang sangat penyantun. Dialah Al-Ahnaf bin Qais. Lelaki itu menjumpai dia di dalam rumahnya sedang memeras air susu kambingnya. la mengenakan pakaian yang sangat sederhana, tidak sampai seharga sepuluh dirham pun. Tubuhnya kurus; perawakannya ramping; dan kedua kakinya kecil. Ketika disampaikan kepadanya berita tersebut, ia sama sekali tidak terusik sedikit pun, baik rambutnya maupun tubuhnya, karena ia telah terbiasa dengan berbagai bencana yang telah dialaminya. Bahkan ia mengatakan kepada mereka yang menyampaikan berita
itu dengan jawaban yang tenang: "Insya Allah, semuanya akan menjadi baik kembali." Selanjutnya, disajikanlah kepadanya sarapan pagi seakan-akan tidak terjadi apa pun. Ternyata sarapannya hanya terdiri dari sepotong roti kering, minyak, garam, dan segelas air. la membaca bismillah, lalu menyantapnya. Sesudah itu ia mengucapkan puji syukur kepada Allah atas sarapannya, ia berkata: "Roti ini terbuat dari gandum Irak, minyak ini dari Syam, airnya dari sungai Tigris, dan garamnya dari Marwin. Sesungguh¬nya santapan ini benar-benar nikmat yang besar."
Selanjutnya, ia mengenakan pakaiannya dan mengambil tongkatnya, lalu mendekat ke kerumunan manusia yang sedang bersitegang itu. Ketika mereka melihat kedatangannya, semua orang melongokkan leher mereka dan mengarahkan pandangan mereka ke arahnya. Mereka pun diam penuh perhatian mende¬ngarkan kata-katanya, maka berhamburanlah kalimat perdamaian dari mulutnya dan akhimya ia meminta kepada semua orang untuk bubar dengan hati yang damai. Masing-masing dari mereka bubar tanpa menoleh ke arah mana pun hingga suasana yang tadinya memanas menjadi teduh kembali dan fitnah yang terjadi di antara mereka pun padam.
Adakalanya seorang pemuda meraih kedudukan yang terhormat
meskipun kain selendangnya telah kumal
dan kantong bajugamisnya bertambal sulam
Dari kisah ini, dapat dipetik beberapa pelajaran, antara lain:
Kebesaran bukanlah terletak pada rupa dan penampilan sese¬orang dan mininmya sesuatu bukan merupakan bukti bahwa yang bersangkutan adalah orang yang sengsara. Begitu pula halnya dengan kebahagiaan, ia tidak dapat diukur dengan banyaknya segala sesuatu dan kemewahan. "Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya (dengan kekayaan), lalu dimuliakan-Nya dan diberi-Nya ketenangan, maka dia berkata: ` uhanku telah memuliakanku.' Adapun bila Tuhannya mengujinya (dengan kemiskinan), lalu membatasi rizkinya, maka dia berkata: ' uhanku menghinakanku.'"
(QS. 89: 15-16)
Sesungguhnya nilai manusia itu hanya terletak pada potensi
dan sifat terpujinya, bukan pada pakaian, sepatu, istana, dan
rumahnya; dan sesungguhnya bobot manusia itu hanya terletak
pada.ilmu, kemuliaan, sikap santun, dan akal pikirannya. Allah
telah berfirman: "Sesungguhnya yang paling mulia di antarakalian hanyalah orang yang paling tagwa" )QS. 49: ls) Kaitan hal ini dengan topik yang sedang kita bahas ialah bahwasanya kebaha¬giaan itu bukan terletak pada kekayaan yang melimpah, istana yang megah, dan tidak pula pada emas peraknya, melainkan kebahagiaan yang sesungguhnya hanya terletak dalam hati ini dengan ke¬imanan, keridhaan, kerinduan, dan harapannya kepada Allah . Jangan kalian terheran dengan harta dan keturunan mereka " )9s. 9:55) "Katakanlah (hai Mul um mad): 'Dengan karunia Allah dan rahrnat-Nya sajalah seha.nrsnya merekagembira, karena karunia dan rahmatAllah itujauh lebih baik daripada harta yang mereka himpunkan." S. 10: 58)
Biasakanlah diri Anda untuk pasrah kepada qadha' dan qadar, sebab Anda tidak punya pilihan lain, kecuali menerimanya. Meskipun Anda bersembunyi di dalam bunker bawah tanah atau lari ke angkasa untuk menghindar dari tagdir, sekali-kali tidak akan berguna usaha Anda, karena bagaimanapun Anda tidak akan selamat dari kepastian qadha' dan gadar-Nya. Kalau demikian, bagaimanakah solusi kita menghadapi taqdir?
Solusinya ialah kita harus ridha dan pasrah kepada taqdir. "Di mana saja kalian berada pasti akan kedatangan mati, meskipun kalian berada dalam benteng yang kokoh_ " (QS. 4:78)
Hari yang paling buruk dalam hidupku dan waktu yang paling mengerikan dalam usiaku ialah saat aku mendapat berita dari dokter spesialis yang merawat saudaraku, Muhammad bahwa tangannya harus diamputasi mulai dari batas pundaknya. Ketika berita ini sampai ke telingaku, rasanya seperti suara ledakan bom. Aku pun berupaya untuk mengalahkan emosi diriku dan menguatkan jiwaku dengan firman Allah yang mengatakan: '-Rdak ada suatu musibah pun yang terjadi, kecuali dengan izin Allah. Barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan petunjuk pndn hatinya " (QS. 64: 11 ' Berikan kabargembira kepada orang-orang yang bersabar. yaitu mereka yang jika tertirnpa musibah, ia mengatakan: 'Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji'uun. "' (Sungguh kami ndnlah milikAllah dan kepada-Nya kami
akan kembalL) (QS. 2:155-156)
Ayat-ayat ini bagiku seolah-olah membawa kesejukan, keselamatan, ketenangan, dan hiburan dalam hatiku.
Sernoga Allah tidak membuatmu takut terhadap dunia
yang akan berakhir dengan kepastian perpisahan denganku
dan tempat tinggalku yang pasti, adalah lubang yang paling sempit (kuburan
Semoga Allah memberimu pahala terbaik, sebagaimana yang engkau inginkan Sesungguhnya pahala itu telah diberikan kepadamu sejak kamu masih kecil
Kita tidak punya suatu upaya pun yang dapat kita gunakan untuk menghindar dari taqdir. Yang mampu kita lakukan hanyalah beriman dan berpasrah diri menghadapinya. "Bahkan mereka telah menetapkan tipudaya, maka sungguh Kami akan membalas tipudaya mereka " (gS_ 13: 791 "Allah berkuasa atas semua unisan-Nya " )9s. 12: 21) 'Jika Dia menghendaki sesuatu, cukuplah bagi Nya mengatakan kepada sesuatu yang dikehendaki-Nya: Jadilah kamu,' maka jadtlah sesuatu itu. " )QS. 2: 117)
Khansa, seorang ibu dari kalangan Bani Nakha'i, mendapat berita bahwa keempat orang putranya telah gugur semuanya sekaligus di jalan Allah dalam perang Qadisiyah. Tiada yang dilakukannya, kecuali memuji dan bersyukur kepada Tuhannya yang telah memberikan hal terbaik baginya, pilihan yang lembut, dan taqdir yang paling sesuai baginya ia bersikap demikian karena dalam dirinya telah tertanam iman yang kuat dan keyakinan yang teguh kepada takdir Tuhannya. Inilah yang membuatnya menerima berita itu dengan tegar dan tabah. Orang seperti Khansalah yang akan mendapat balasan pahala dan imbalan dari Allah serta berhak mendapat kehidupan yang bahagia, baik di dunia maupun di akhirat. Dia menyadari bahwa jika dirinya tidak bersikap demikian, tiada lagi hal yang dapat dilakukannya, karena emosi, mengeluh, serta berpaling dan menolak taqdir, justru akan menjerumuskan dirinya ke dalam kerugian di dunia dan akhirat. Dalam sebuah Hadits disebutkan: Barang siapa yang ridha dengan tagdirAllah, maka dta akan mendapat ridha-Nya; dan barang siapa yang benci, maka ia akan mendapat kebencian dari-Nya" 113)
Sesungguhnya balsem mujarab untuk menghadapi segala musibah dan obat untuk menanggulangi berbagai keadaan yang kritis adalah ucapan: "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji'uun. "
Artinya, kita semua milik Allah; kita adalah makhluk-Nya; kita berada dalam kerajaan-Nya dan akan kembali kepada-Nya. Keberadaan kita dimulai dari-Nya dan kita pasti akan kembali lagi kepada-Nya. Segala urusan berada dalam kekuasaan-Nya. Tiada suatu kemampuan pun bagi kita untuk campur tangan dalam urusan ini.
Diriku yang merniliki segala sesuatu saja pasti akann lenyap (mati)
maka bagaimana aku menangisi sesuatu yang lenyap dariku
"Tiap-tiap sesuatu pasti akan binasa, kecuali Allah. "(Qs- 28: 88) "Semua yang ada dibumi pastikan binasa")
"Sesungguhnya engkau (Muhammad) alcan mati dan sesungguhnya mereka akan
mati pula" /QS. 39: 30)
Seandainya disampaikan kepada Anda berita yang sangat mengejutkan laksana petir, bahwa rumah Anda terbakar atau anak Anda meninggal dunia atau harta Anda raib, apakah yang akan Anda lakukan? Mulai sekarang kokohkanlah diri Anda. Tiada berguna lari dari kenyataan; tiada artinya melarikan diri atau menghindar dari qadha' dan gadar. Pasrahkanlah diri Anda kepada kenyataan yang terjadi; ridhailah taqdir; dan raihlah pahala dari Allah, karena sesungguhnya tiada jalan lain bagi Anda, kecuali sikap seperti ini.
Memang benar, masih ada pilihan lain bagi Anda, tetapi akibat¬nya sangat buruk dan saya peringatkan Anda agar tidak melakukan¬nya. Pilihan itu adalah menyesali apa yang terjadi, mengeluh ter¬hadapnya, marah-marah, berontak, dan emosi. Akan tetapi, apakah yang akan Anda dapatkan dart sikap seperti ini? Sesungguhnya Anda hanya akan mendapat murka dari Allah Yang Mahatinggi lagi Mahabesar, kebencian manusia, lenyapnya pahala, dan dosa yang besar dan hal itu tidak dapat mengembalikan apa yang telah hilang dari Anda, tidak dapat melenyapkan musibah, dan tidak dapat mengelakkan taqdir yang telah ditetapkan. "Maka hendaklah ia merentangkan tali ke langit, kemudian hendaklah ia melaluinya, kemudian hendaklah ta pikirkan apakah tipudayanya itu dapat melenyapkan apa yang menyakitkan hatinya " )Qs. 22: 15)
keroncong
keroncong
KAPTEN
KAPTEN

Male
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67

Kembali Ke Atas Go down

berinteraksilah dengan kenyataan yang ada Empty Re: berinteraksilah dengan kenyataan yang ada

Post by abu hanan Thu Nov 24, 2011 2:41 pm

nice info
abu hanan
abu hanan
GLOBAL MODERATOR
GLOBAL MODERATOR

Male
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224

Kembali Ke Atas Go down

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik