FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

KPK Diminta Usut Dugaan Skandal Pajak Keluarga SBY Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

KPK Diminta Usut Dugaan Skandal Pajak Keluarga SBY Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

KPK Diminta Usut Dugaan Skandal Pajak Keluarga SBY

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

KPK Diminta Usut Dugaan Skandal Pajak Keluarga SBY Empty KPK Diminta Usut Dugaan Skandal Pajak Keluarga SBY

Post by The.Barnabas Sun Feb 03, 2013 9:37 am

KPK Diminta Usut Dugaan Skandal Pajak Keluarga SBY Presiden-SBY111
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta mengusut tuntas kasus dugaan skandal pajak keluarga Presiden SBY.

Menurut Direktur Direktur Hukum dan Advokasi Masyarakat Visi Indonesia Akbar Kiahaly, KPK selama ini terlihat ganas dalam memberantas korupsi di Tanah Air.

Untuk itu, Akbar meminta agar KPK tidak menganaktirikan kasus dugaan skandal pajak Presiden SBY.

"Baru-baru ini, Langkah KPK dalam melakukan tindakan tangkap tangan atas kasus suap daging impor yang diduga melibatkan salah satu petinggi partai berinisial LHI, sangat heboh," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Tribunnews.com, Kamis (31/1/2013).

"Pemberitaan begitu sangat besar, sehingga menggusur kasus besar lain yang tidak kalah menghebohkan, yaitu dugaan skandal pajak keluarga Cikeas (Presiden SBY, Agus Harimurti, dan Edi Baskoro)," imbuhnya.

Akbar meminta KPK jangan gentar mengusut dugaan kasus pajak keluarga SBY, kendati merupakan orang yang berkuasa di Indonesia.

"KPK Jilid III harus kembali lagi mengulangi sejarah gemilang KPK Jilid II di bawah kepemimpinan Antasari Azhar, yang berani memenjarakan besan presiden. KPK jangan pernah ragu dan takut akan ancaman yang sering muncul, bila KPK menangani kasus yang melibatkan orang yang berkuasa," tuturnya. (*)
The.Barnabas
The.Barnabas
LETNAN DUA
LETNAN DUA

Male
Posts : 894
Location : Jakarta
Join date : 27.07.12
Reputation : 36

Kembali Ke Atas Go down

KPK Diminta Usut Dugaan Skandal Pajak Keluarga SBY Empty Re: KPK Diminta Usut Dugaan Skandal Pajak Keluarga SBY

Post by The.Barnabas Sun Feb 03, 2013 9:47 am

KPK Diminta Usut Dugaan Skandal Pajak Keluarga SBY Pajak-sby1

Jakarta – KabarNet: Laporan mengenai dugaan skandal pajak keluarga SBY terungkap dalam sebuah dokumen laporan pajak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan dua putranya, Mayor TNI Agus Harimurti dan Edhie “Ibas” Baskoro. Dokumen yang diperoleh oleh salah satu media nasional itu menunjukkan pendapatan Yudhoyono pada tahun 2011.

Validitas dokumen-dokumen yang diperoleh itu dikonfirmasi oleh sumber-sumber di Departemen Keuangan Direktorat Jenderal Pajak. Keaslian dokumen itu dibenarkan oleh sejumlah sumber yang bekerja di Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan. SPT tahun 2011 yang dimasukkan pada kuartal pertama tahun 2012 tertulis, SBY disebutkan memperoleh penghasilan Rp 1,37 miliar selama setahun sebagai presiden dan tambahan Rp 107 juta dari sejumlah royalti.

Dalam dokumen itu juga terungkap pada tahun 2011, SBY membuka sejumlah rekening bank yang total nilainya mencapai Rp 4,98 miliar dan 589.188 dollar AS atau sekitar Rp 5,7 miliar (kurs Rp 9.600 per dollar AS). Dalam SPT itu tak disebutkan detail dari mana sumber keuangan itu.

Dokumen-dokumen tersebut juga mengungkapkan bahwa Agus Harimurti membuka empat rekening bank yang berbeda dan rekening deposito sebesar Rp 1,63 miliar. Tidak ada informasi dari mana penghasilan itu diperoleh. Agus telah terdaftar sebagai wajib pajak sejak tahun 2007, namun tidak menyampaikan SPT sampai tahun 2011.

Sementara Ibas, yang menggambarkan dirinya sebagai pejabat publik dalam kapasitasnya sebagai anggota DPR, mengaku selalu konsisten memasukkan pelaporan pajak ke KPK sejak tahun 2009. “Saya selalu memenuhi kewajiban saya untuk memasukkan pelaporan pajak tahunan sesuai dengan aturan,” kata Ibas.

Ibas Yudhoyono, sampai 2010 memperoleh Rp 183 juta sebagai anggota parlemen dari Partai Demokrat. Ia juga memiliki investasi senilai Rp 900 juta dengan PT Yastra Capital, setoran tunai sebesar Rp 1,59 miliar dan setara kas sebesar Rp 1,57 miliar. Ibas tidak menyatakan setiap penghasilan tambahan, seperti pembayaran dividen, sumbangan, saham atau hasil investasi. Dia memiliki total aset sebesar Rp 6 miliar yang dilaporkan pada tahun 2010, termasuk sebuah mobil Audi Q5 SUV senilai Rp 1,16 miliar. Dalam laporan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terdapat aset Ibas senilai Rp 4,42 miliar di tahun 2009.

Atas bocornya laporan pajak tahunan SBY, pihak istana membantah. Juru bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha menyayangkan munculnya pemberitaan tersebut. Menurutnya, pemberitaan itu memang seharusnya tidak pernah ada. “Seharusnya, Ditjen Pajak dapat menjelaskan, yang paling berwenang dan pantas menjelaskan Ditjen Pajak,” ujar Julian, Jakarta, Rabu (30/1/2013).

Julian mengatakan, keluarga Presiden SBY sampai saat ini belum pernah menunggak pajak. “Hal yang biasa, secara transparan selalu menyerahkan SPT tahunan, tiap tahun dilaporkan. Ini perlu, kalau ada selisih, kembalikan ke yang berwenang,” kata Julian. Oleh karena itu, Julian juga meminta agar masalah ini tidak perlu dibesar-besarkan. “Enggak usah diberitakan secara khusus,” pinta dia.

Sementara, Wakil Sekjen DPP Demokrat Ramadhan Pohan menyatakan, pemberitaan itu tidak berimbang. Berita di media nasional itu, dituding tidak beretika. “Berita itu hanya cari sensasi, mau naikkan oplah saja. Secara jurnalisme, menyedihkan karena tidak cukup cover both side,” ujarnya.




Berita The Jakarta Post:
First family tax returns raises flags

Rendi A. Witular and Hans David Tampubolon, The Jakarta Post, Jakarta | Wed, 01/30/2013 9:42 AM | Headlines

An old phrase says nothing in life is certain but death and taxes. At a time when the nexus of power and wealth is viewed with skepticism, a peek into their tax returns might be expected to reveal the financial affairs of Indonesia’s first family.

Just like any other eligible, law-abiding citizens, President Susilo Bambang Yudhoyono and his two sons — Maj. Agus Harimurti and Edhie “Ibas” Baskoro — file tax returns.

Documents obtained by The Jakarta Post show Yudhoyono’s 2011 tax returns, submitted in the first quarter of 2012. He earned Rp 1.37 billion (US$143,000) during that year as President, in addition to Rp 107 million in income from royalties.

The validity of these documents was confirmed by sources at the Finance Ministry’s taxation directorate general.

The documents further revealed that in 2011 Yudhoyono opened bank accounts worth Rp 4.98 billion and $589,188. The return does not provide specific details for these funds. Presidential spokesman Julian Pasha did not respond to the Post’s request for clarification on Tuesday.

The Post was unable to obtain the President’s previous tax returns, hence it is not known whether the deposits were a carryover from prior holdings or a new accumulation.

Yudhoyono has been very explicit about the need for citizens to fulfil their tax obligations, including the need for transparency regarding the wealth of officials. “Let’s develop a respectable culture […] creating a government which is clean, transparent responsive, accountable,” he said at the Directorate General of Taxation in 2009 as he submitted his annual tax returns.

Agus, 34, declared in his 2011 returns to have earned Rp 70.2 million in annual income. Agus is an officer with the Army’s Strategic Reserve Command (Kostrad) in Jakarta.

The tax documents also revealed that Agus opened four different bank accounts and a deposit account totaling Rp 1.63 billion. There was no information in the documents as to how the additional income was earned as the section for extra income — including that of his wife, fashion model Annisa Pohan — was left blank.

Agus has been listed as a taxpayer since 2007, but had not submitted a tax return until 2011.

Ibas explained on behalf of his brother that based on the law only high-ranking military officers were obliged to submit wealth reports.

“Mas Agus’ is currently only a major,” he said in his email.

Ibas said that he himself, “as a public official, in my capacity as a House legislator, have consistently submitted my wealth report to the KPK since 2009 and I have always fulfilled my obligations to submit my annual tax report in line with the law.

According to Ibas’ 2010 tax return, he earned Rp 183 million as a Democratic Party lawmaker. He also had an investment worth Rp 900 million with PT Yastra Capital, a cash deposit amounting to Rp 1.59 billion and cash equivalents of Rp 1.57 billion.

Ibas did not declare any extra income, such as dividend payments, donations, stocks or investment proceeds. He had total assets of Rp 6 billion as reported in his 2010 tax return, including an Audi Q5 SUV car worth Rp 1.16 billion.

As a legislator, Ibas is required to report his wealth to the Corruption Eradication Commission (KPK), where he declared assets worth Rp 4.42 billion in 2009. In his 2009 tax return, Ibas’ assets were valued at Rp 5.18 billion. He declared no additional income from other sources.

Ibas’ father-in-law, Coordinating Economic Minister Hatta Rajasa, had earlier told the Post that “as father to both of them, I can assure you that there are no discrepancies whatsoever in their tax returns”.

Taxation director general Fuad Rahmany told the Post there should be a rational explanation if any discrepancies were suspected in the tax affairs of the first family.

“There is no way that the President’s family failed to properly fill in their tax returns. They have a special team that thoroughly calculates their tax obligations to ensure accuracy.”

Fuad also said that the directorate “does not have the authority to question taxpayers over any mismatch between their bank accounts and their annual earnings”.”
The.Barnabas
The.Barnabas
LETNAN DUA
LETNAN DUA

Male
Posts : 894
Location : Jakarta
Join date : 27.07.12
Reputation : 36

Kembali Ke Atas Go down

KPK Diminta Usut Dugaan Skandal Pajak Keluarga SBY Empty Re: KPK Diminta Usut Dugaan Skandal Pajak Keluarga SBY

Post by The.Barnabas Sun Feb 03, 2013 9:51 am

Untuk Umat Islam Indonesia mari kita berdoa, agar berita ini tidak berkembang, karna apabila berkembang Saya takut akan dampak pengalihan isu,,

1.berupa peledakan Bom yang dasyat
2.penyergapan teroris secara live

Mudah-mudahan Allah SWT melindungi kita semua amin binar

The.Barnabas
The.Barnabas
LETNAN DUA
LETNAN DUA

Male
Posts : 894
Location : Jakarta
Join date : 27.07.12
Reputation : 36

Kembali Ke Atas Go down

KPK Diminta Usut Dugaan Skandal Pajak Keluarga SBY Empty Re: KPK Diminta Usut Dugaan Skandal Pajak Keluarga SBY

Post by Sponsored content


Sponsored content


Kembali Ke Atas Go down

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik