FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

perbedaan sunni syiah Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

perbedaan sunni syiah Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

perbedaan sunni syiah

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

perbedaan sunni syiah Empty perbedaan sunni syiah

Post by keroncong Wed Dec 05, 2012 6:05 pm

Aliran ini sangat membahayakan persatuan ummat karena inti ajarannya bukan keimanan dan ketakwaan, tetapi politik dan revolusi.

Berikut ini dasar-dasar Keimanan (Arkanul Iman) dari tiga golongan: Ahlus Sunnah wal Jamaah, Syi'ah Imamiyah Itsnaa 'Asyariyah dan Mu'tazilah.

Dasar-Dasar Iman Menurut Faham AHLUS SUNNAH


Percaya kepada Allah.
Percaya kepada para Malaikat.
Percaya kepada Kitab-kitab Samawi (Kitab Suci).
Percaya kepada para Rasul.
Percaya kepadaHari Akhir.
Percaya kepada Qadar, yang baik dan yang buruk.

Dasar-Dasar Iman Menurut Faham SYl'AH IMAMIYAH ITSNAA 'ASYARIYAH


Percaya kepada ke-Esaan Allah.
Percaya kepada Keadilan.
Percaya keoada Kenabian.
Percaya kepada Imamah.
Percaya kepada hari Ma'ad / Kiamat.


Perbedaan Dasar-Dasar dari Dua Aliran

Kalau diamati secara seksama dari dua faham tersebut, akan di dapat perbedaan-perbedaan yang sangat mendasar yang memperkuat kedudukan faham masing-masing sebagai satu aliran yang berbeda didalam agama Islam.

Ahli Sunnah wal Jama'ah mengakui kekhalifahan Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali ra. Mereka adalah orang-orang shaleh, sahabat Nabi yang mulia. Adapun Syi'ah tidak mengakui ketiga nama yang pertama dan hanya Imam Ali yang mereka anggap sebagai khalifah/imam. Syi'ah menganggap ketiga sahabat tersebut dan beberapa sahabat dan pengikutnya dianggap orang-orang yang ingkar.

Imamah seperti dikatakan oleh Syi'ah Imamiyah Itsnaa 'Asyariyah satu dasar keimanan yang membedakan faham Syi'ah Imamiyah dari faham-faham Islam yang lain. Seorang ulama Mutaakhirin dari Syi'ah Imamiyah bemama Muhammmad AI-Husein Ali Kasyiful Ghitha' dalam bukunya
"Ashlusy-Syi'ah wa Ushuuluha" berkata: "Arti Kepemimpinan Islam, telah saya jelaskan, bahwa hal ini (unsur Kepemimpinan Islam) merupakan dasar utama yang hanya dimiliki oleh Syi'ah Imamiyah dan menjadikan Imamiyah berbeda dari aliran-aliran dalam Islam lainnya.

Hal tersebut adalah perbedaan yang bersifat dasar dan asasi. Perbedan-perbedaan lain hanya furu'iyah (perbedaan cabang, kecil), tak ubahnya dengan perbedaan antar Madzahib (Hanafi, Syafi'i dan lain-lain). Imamah semata-mata anugerah Tuhan yang telah dipilih Allah dari zaman Azali terhadap hamba-Nya, seperti Allah memilih Nabi dan memerintahkan kepada Nabi untuk menyampaikan kepada ummat agar mereka mengikutinya, Syi'ah Imamiyah berkeyakinan bahwa Allah tetah memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw untuk menentukan Ali dan mengangkatnya sebagai pemimpin ummat manusia setelah Beliau saw. Akan tetapi, Nabi merasa berat menghadapi ummat karena khawatir akan tuduhan mencintai anak pamannya (Ali bin Abi Thalib) yang juga menantunya. Namun Allah tetap memerintahkan kepada Nabi agar menetapkan Ali sebagai penggantinya maka turunlah ayat yang artinya: "Hai Nabi, sampaikanlah olehmu apa yang diturunkan Allah kepadamu. Dan apabila kamu melakukannya maka berarti kamu tidak menyampaikan risalah-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang kafir." Nabi kemudian mengumpulkan para sahabat ketika berada di Ghadir Khum dalam perjalanan pulang dan Hajji Wada'. Di tempat itu Nabi bersabda, "Siapa yang merasa Aku sebagai pemimpinnya, maka Ali ini (juga) pemimpinnya." Dengan pertimbangan kemaslahatan ummat, akhirnya Ali (Amirul Mukminin) berbai'at, padahal dia berada dalam kedudukan sebagai imam yang tidak boleh menyerahkan kepada orang lain."

Diakhir komentarnya, Ali Kasyiful Ghitha' mengambil kesimpulan sebagai berikut:
"Golongan Imamiyah berkeyakinan kami adalah Syi'ah. Ali dan menjadi pengikutnya. Kami akan berdamai dengan orang-orang yang hidup bersama Ali dan kami memerangi orang-orang yang memusuhi Ali serta melawan orang-orang yang bermusuhan dengan Ali."

Syaikh Mufid, seorang ulama besar Syi'ah abad ke 5 Hijrah (w.413 H/1022 M) dalam definisi Syi'ahnya, dengan jelas ia tidak mengakui kekhalifahan Abu Bakar, Umar, dan Utsman.

Artinya: Syi'ah adalah pengikut Amirul Mukminin (Ali bin Abi Thalib) shalawatullah 'alaih atas dasar mencintai dan meyakini kepemimpinannya (Imama-tihi) sesudah Rasul saw tanpa terputus (oleh orang lain seperti Abu Bakar dan lainnya). Syi'ah tidak mengakui kelemamahan Imamah orang sebelumnya sebagai pewaris kedudukan khalifah.

Ahlus Sunnah wal Jamaah mengangkat Qadha dan Qadar yang baik maupun yang buruk'' sebagai dasar rukun iman, sedangkan Syi'ah tidak memasukkannya ke dalam rukun Iman mereka. Syi'ah mengangkat Imamah" sebagai dasar/rukun iman.

Sesuai dengan metode pemahaman Ahlus Sunnah wal Jamaah tentang aqidah yang menggunakan Nash dan Nazharlakal At-Taufiq bainan-naqii, (Al-Qur'an dan Al-Hadits) wal-aqii (An-Nazhar), maka dasar-dasar keimanan yang enam oleh kalangan Ahli Sunnah wal Jama'ah itu diambil sepenuhnya dari nash Al-Qur'an antara lain surat An-Nisaa ayat 136, 59; surat Al-A'raf ayat 158, dan hadits-hadis Nabi saw, terutama hadits yang dikenal "Hadits Jibril."

Firman Allah SWT dalam surat An-Nisaa': 136 yang artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya."

Hadits Nabi saw riwayat Muslim dan Umar bin Khaththab (Hadits Jibril), artinya:
"Jibril berkata, '(ya Mnhammad) jelaskan kepadaku tentang iman.' Berkata Rasulullah, '(iman itu adalah) beriman kepada Allah, dan malaikat-malaikat-Nya, dan kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya, dan hari akhir, dan Qadar baik maupun buruk.' Berkata Jibril, "Benar." (AI-Hadits)

Hadits Jibril tersebut mengajarkan tentang dasar-dasar keislaman, keimanan dan akhlaq karimah. Ushuluddin Ahlus Sunnah wal Jamaah secara sistematis bersumber dari hadits ini sedang di dalam Al-Qur'an materinya terpencar-pencar (QS An-Nisaa': 136 dan 59; Al-A'raaf: 158, dan ayat-ayat lain).

Sumber: Diadaptasi dari Mengapa Kita Menolak Syi'ah: Kumpulan Makalah Seminar Nasional tentang Syi'ah, Irfan Zidny, M.A. oleh LPPI
keroncong
keroncong
KAPTEN
KAPTEN

Male
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67

Kembali Ke Atas Go down

perbedaan sunni syiah Empty Re: perbedaan sunni syiah

Post by BiasaSaja Mon Dec 24, 2012 7:12 pm

Kalau perbedaan ALQURAN ada kagak?? ehmm
BiasaSaja
BiasaSaja
SERSAN MAYOR
SERSAN MAYOR

Male
Posts : 660
Kepercayaan : Protestan
Location : warnet langganan
Join date : 08.12.12
Reputation : 11

Kembali Ke Atas Go down

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik