FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

menyikapi syariat muhammad dengan syariat kristen & yahudi Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

menyikapi syariat muhammad dengan syariat kristen & yahudi Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

menyikapi syariat muhammad dengan syariat kristen & yahudi

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

menyikapi syariat muhammad dengan syariat kristen & yahudi Empty menyikapi syariat muhammad dengan syariat kristen & yahudi

Post by keroncong Sun Nov 18, 2012 4:10 am

Sebelum kerasulan Muhammad SAW, Allah SWT menurunkan risalahnya kepada nabi-Nya hanya diperuntukkan bagi kaumnya saja, tidak sekaligus untuk semua umat. Isa AS, utusan Allah sebelum Muhammad, diutus hanya untuk kaumnya, yaitu Bani Israel. Begitu juga nabi-nabi yang datang sebelum kerasulan Isa AS, mereka hanya diutus untuk kaumnya saja. Dengan demikian, risalah suci yang dibawa nabi-nabi sebelum Muhammad SAW adalah risalah yang hanya diperuntukkan bagi kaumnya saja dan pada zaman itu saja. Namun demikian, risalah-risalah yang Allah turunkan melalui nabi-nabi-Nya itu adalah risalah yang satu, yaitu risalah yang kelak pada nabi atau utusan terakhir akan disempurnakan dan menjadi pedoman hidup bagi seluruh manusia.

Syariat di zaman Musa AS berbeda dengan syariat di zaman Isa AS. Pada zaman Musa AS, di dalam kitab suci Alquran, Allah SWT telah mengisahkan suatu kejadian yang aneh. Pasalnya, seorang Musa AS yang notabene sebagai kekasih dan utusan Allah yang mulia ternyata dalam hal keilmuan tertentu masih di bawah hamba lain yang juga kekasih Allah. Dia itu bernama Khidhr AS. Ketika itu Musa AS ingin sekali belajar kepadanya. Akan tetapi, Khidhr mengujinya terlebih dahulu. Sambil berjalan bersama Khidhr, Musa AS tidak diijinkan bertanya. Tiga kejadian aneh yang dilihat Musa AS yang merupakan ujian baginya menyebabkan dirinya harus berpisah dengan Khidhr AS karena dianggap gagal menempuh ujian yang diberikannya. Tiga kejadian itu adalah: pertama, Khidhr melubangi perahu yang ditumpanginya; kedua, Khidhr membunuh seorang anak; dan ketiga, Khidhr menegakkan dinding rumah yang hampir roboh. Kemudian Khidhr menjelaskan kejadian itu. Pertama, bahtera yang ditumpangi itu milik orang miskin yang bekerja di laut, yang apabila tidak dilubangi akan dirampas oleh raja. Kedua, kedua orang tua anak kecil itu mukmin. Khidhr mengkhawatirkan kedua orang tua anak kecil itu yang bisa menjadi kafir akibat kelakuan anaknya. Khidhr menghendaki agar Allah mengganti bagi mereka anak yang lebih baik kesuciannya dan lebih dalam kasih sayangnya terhadap ibu bapaknya. Ketiga, dinding rumah itu adalah milik dua orang anak yatim dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua. Ayahnya seorang yang saleh, maka Allah menghendaki agar harta simpanan itu sampai kepada anaknya setelah dewasa.

Semua kejadian itu bertentangan dengan syariat yang diturunkan kepada Musa AS. Dengan demikian, Musa AS jelas tidak bisa menerima semua kejadian yang dilihatnya itu. Dari kisah ini terlihat bahwa kedua orang hamba pilihan Allah itu masing-masing memegang tuntunan hidupnya yang satu sama lain kelihatan bertentangan. Akan tetapi, Allah-lah yang mengatur demikian. Pada zaman itu, seorang Khidhr atas petunjuk dari Allah SWT dibenarkan melakukan perbuatan yang bertentangan dengan syariat Musa AS.

"Bukanlah aku melakukan itu menurut kemauanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya." (al-Kahfi: 82)

Kaum Muslimin sidang Jumat yang dimulyakan Allah.

Di dalam Alquran, ayat-ayat yang satu dengan yang lainnya ada yang saling melengkapi dan ada yang saling menghapus. Kita tidak boleh membenarkan perbuatan-perbuatan yang kelihatannya sesuai dengan Alquran dengan ayat-ayat tertentu tetapi sesungguhnya bertentangan dengan ayat-ayat yang lainnya yang merupakan ayat penyempurna dan ketentuan yang terakhir. Perbuatan-perbuatan seperti yang dicontohkan Khidhr AS tentu tidak sesuai lagi dengan syariat Rasulullah SAW ini. Di zaman kerasulan Muhammad sekarang ini tidak dibenarkan melakukan perbuatan-perbuatan aneh yang bertentangan dengan syariat. Allah dan rasul-Nya telah menurunkan pedoman hidup yang sempurna, tidak seorang pun setelah kerasulan Muhammad SAW dibenarkan melanggar pedoman hidup itu, tanpa adanya suatu keadaan perkecualian. Dengan demikian, apabila ada orang yang berbuat melanggar syariat dengan alasan adanya kisah aneh antara Musa AS dengan Khidhr, maka alasan tersebut di zaman Muhammad sudah kadaluarsa. Alasan itu sudah tidak diterima oleh syariat yang dibawa Rasulullah SAW karena peristiwa kejadian Khidhr dan Musa adalah syariat lain yang berbeda dengan syariat Islam.

Kaum Muslimin rahimakumullah.

Dengan diutusnya Muhammad sebagai rasul yang terakhir, Allah SWT hendak menyempurnakan ad-dien (agama) yang dibawa oleh para rasul, yaitu Islam. Allah SWT menyempurnakan agama Islam dengan menurunkan Alquran kepada Rasulullah SAW. Alquran merupakan mukjizat Rasulullah SAW yang terbesar yang merupakan pedoman hidup yang sempurna dari Allah SWT.

Allah SWT berfirman yang artinya, "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu." (al-Maaidah: 3).

Karena Islam adalah agama yang telah sempurna dan diperuntukkan bagi semua umat manusia sejak kerasulan Muhammad SAW, maka kita tidak dibenarkan memyakini berlakunya syariat-syariat lain yang bertentangan dengan syariat Muhammad SAW. Seorang muslim yang masih berkeyakinan bahwa semua agama adalah benar menunjukan bahwa orang tersebut masih belum memiliki keyakinan yang benar sesuai dengan petunjuk Alquran. Allah SWT tidak menerima dan tidak meridhai syariat-syariat selain syariat yang telah diturunkan dan disempurnakan-Nya. Hanya Islamlah agama yang diridhai oleh Allah SWT.

"Barangsiapa yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi." (Ali 'Imran: 85).

"Sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allah hanyalah Islam." (Ali 'Imran: 19).

Demikianlah khotbah yang singkat ini, semoga bermanfaat untuk kita semua, amin.
keroncong
keroncong
KAPTEN
KAPTEN

Male
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67

Kembali Ke Atas Go down

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik