FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim - Page 15 Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim - Page 15 Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim

Halaman 15 dari 26 Previous  1 ... 9 ... 14, 15, 16 ... 20 ... 26  Next

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim - Page 15 Empty Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim

Post by Andi Cactusa Mon Oct 29, 2012 10:18 pm

First topic message reminder :

...Saya tidak begitu yakin apakah sudah tepat dalam memilih penempatan thread pertama saya ini. Bila kurang tepat, mohon moderator memindahkannya ke area yang lebih sesuai. Terima kasih.

...Di dalam manajemen, dikenal dua gaya kepemimpinan ekstrim. Di ekstrim kiri adalah gaya kepemimpinan yang otoriter atau diktator. Sedang di ekstrim kanan adalah gaya kepemimpinan demokrasi penuh atau laissez-faire.
...Gaya mana yang paling baik dan cocok, tergantung pada situasi dan tugas (task) yang sedang diemban.
...Yang sering dijadikan contoh bagi gaya otoriter ialah dalam pemadaman suatu kebakaran dan ketika tentara dalam kancah pertempuran.
...Tidak ada kesempatan bagi pemimpin rombongan pemadam api untuk berembuk atau bertukar pikiran dengan bawahannya. Pemimpin rombongan dengan tegas memberikan perintah-perintah yang harus segera dilaksanakan oleh bawahannya untuk mengatasi api yang sedang menyala.
...Demikian juga ketika tentara dalam pertempuran. Komandan harus mengatur dan menggerakkan prajuritnya dengan perintah yang singkat, jelas dan tegas. Bila tidak, mereka bisa disapu oleh musuh dalam sekejap.
...Sedang bagi tugas-tugas lain, seperti dalam perusahaan dan pemerintahan, kebanyakan lebih cocok kepemimpinan yang cenderung condong ke arah demokrasi. Sebelum melaksanakan sesuatu, pemimpin meminta pendapat bawahannya atau mendiskusikan dengan bawahannya. Khusus bagi yang demokrasi penuh atau laissez-faire keputusan sepenuhnya diserahkan kepada bawahan.
...Dengan pengantar singkat di atas, mari kita telaah kepemimpinan Muhammad. Apakah kepemimpinan beliau termasuk gaya otoriter atau gaya demokrasi.
...Saya persilahkan terlebih dahulu kepada sidang pembaca dan para netter mengutarakan pendapat dan argumentasinya masing-masing.
Andi Cactusa
Andi Cactusa
LETNAN DUA
LETNAN DUA

Male
Posts : 784
Kepercayaan : Protestan
Location : Jakarta
Join date : 08.10.12
Reputation : 30

Kembali Ke Atas Go down


Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim - Page 15 Empty Re: Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim

Post by Andi Cactusa Fri Mar 29, 2013 10:49 am

isaku wrote:Ini sedikit persembahan khusus untuk Anda Pak Andi, semoga berkenan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mulai membangun kota Madinah dengan melakukan tiga hal pokok yaitu: membangun masjid, mempersaudarakan antara sahabat Muhajirin dan Anshar, dan mengadakan perjanjian damai. (Lihat Ar-Rahiqukul-Makhtum, Hal.208-209)

Dan seterusnya ....
...Anda mengutip panjang lebar dari berbagai sumber, tetapi tetap tidak menjawab pertanyaan:
#1. Apa pekerjaan atau mata pencaharian Muhammad dkk. yang kere dalam 7-9 bulan pertama di Madinah? Sebelum mulai merampok karavan pedagang Mekkah.
#2. Mengapa Muhammad menyuruh para pengikutnya untuk membunuh semua anjing di Madinah? (Sahih Muslim, Book 10 no. 3809-3811)
Andi Cactusa
Andi Cactusa
LETNAN DUA
LETNAN DUA

Male
Posts : 784
Kepercayaan : Protestan
Location : Jakarta
Join date : 08.10.12
Reputation : 30

Kembali Ke Atas Go down

Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim - Page 15 Empty Re: Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim

Post by Andi Cactusa Fri Mar 29, 2013 11:08 am

Sekadar mengingatkan rekan-rekan muslim, kotak berikut adalah "odometer" serangan mematikan yang dilakukan oleh teman seukuwah anda di seluruh dunia, sejak 911 hingga terkini

Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim - Page 15 TROP

janganbilangbilang wrote:buat bung andi c, kalo yang ini bisa di teliti lebih dalam yah pak..?? anda kan ahli dalam mengkaji....

http://forum.detik.com/hubungan-yahudi-dan-kristen-yang-disembunyikan-t78701.html

...Wah. Anda jangan berikan PR dong kepada saya, tanpa mengetahui aspek apa yang harus saya kaji. Lagi pula, saya bukan ahli dalam megkaji banyak hal. Tolong utarakan dahulu pertanyaan atau pendapat anda, agar saya ketahui apa point-point yang menarik perhatian anda.
Andi Cactusa
Andi Cactusa
LETNAN DUA
LETNAN DUA

Male
Posts : 784
Kepercayaan : Protestan
Location : Jakarta
Join date : 08.10.12
Reputation : 30

Kembali Ke Atas Go down

Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim - Page 15 Empty Re: Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim

Post by isaku Mon Apr 01, 2013 3:58 pm

...Agaknya sudah mendarah daging bagi muslim, dalam memperdebatkan Islam atau Muhammad mengucapkan atau menuliskan kata-kata yang bombastis tanpa jelas apa maksudnya dengan pemberian justifikasi yang memadai.
...Sama dan sebangun dengan reaksi muslim terhadap pengungkapan aib Muhammad. Tanpa berpikir muslim berteriak, “Fitnah!” tanpa mengutarakan yang sebenarnya atau seharusnya.
dan sudah mendarah daging bagi anda untuk melecehkan manusia karena setiap orang itu unik, setidaknya saya hanya memberi penilaian pada anda pribadi dan tidak menjeneralisasi.
yg saya bold hanya pantas untuk anda d thread ini.
...Lagi-lagi saya tidak memahami apa yang anda maksud sebagai pengakuan dari saya. Saya hanya mengatakan kalau pun Muhammad meninggal dalam keadaan miskin, tidak berarti atau merupakan bukti bahwa dia tidak pernah menjadi pencuri dan perampok. Apakah sekiranya Liem Siaw Liong meninggal dalam keadaan miskin, merupakan bukti bahwa dia tidak pernah menjadi orang terkaya di Indonesia?
setidaknya tuduhannya berkurang.
...Sudah jelas Muhammad cs mencuri dan merampok, masih anda coba samarkan dengan harta rampasan. Ooo, rupanya menurut ajaran Islam, minimal menurut bung Isaku, merampas harta orang itu termasuk baik, ya? Ini merupakan nilai (value) baru dan aneh bagi saya.
tuduhan mencuri anda tanpa dasar, tuduhan merampok adalah ketika perang, sebagai informasi, belum tentu rampasan perang lebih tinggi nilainya dibandingkan harta kaum muslimin yang diinfaqkan untuk persiapan perang.
...Gereja dan para rohaniawan Kristen tidak pernah menjajah Indonesia. Selain mendakwahkan agama, mereka mendirikan banyak sekolah (mendidik) dan rumah sakit (memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat). Berbeda jauh dengan Muhammad dan para khilafah penerusnya, yang merangkap pemimpin agama dan bala tentara, menyebarkan agama sekalian menjajah (menjarah dan merampok) hingga ke Spanyol.
sekolah dibangun dari hasil jajahan, dan lulusannya diharapkan mengekor penjajah, rakyat tetap saja menderita.

coba kita lihat di spanyol http://blog.innomuslim.com/cordoba-kota-peradaban-islam-di-eropa-yang-hilang/

Puncak kejayaan dan masa keemasan Cordoba mulai berlangsung pada era pemerintahan Khalifah Abdul Rahman An-Nasir dan pada zaman pemerintahan anaknya Al-Hakam. Ketika itu, Cordoba telah mencapai kejayaannya hingga pada taraf kekayaan dan kemewahan yang belum pernah tercapai sebelumnya.

Pembangunan pada masa ini tumbuh pesat. Bangunan-bangunan berarsitektur megah bermunculan. Ketika malam tiba, jalan-jalan di kota hingga keluar kota diterangi lampu hias yang cantik dan anggun. Kota Cordoba pun terbebas dari sampah. Taman-taman nan indah menjadi daya tarik bagi para pendatang yang singgah di kota itu. Mereka bersantai di taman yang dipenuhi bunga dan tata landskap.

Tak heran, bila pada era itu Cordoba mempu mensejajarkan diri dengan Baghdad sebagai ibu kota pemerintahan Abbasiyah. Tak cuma itu, Cordoba juga setaraf dengan Konstantinopel, ibu kota kerajaan Bizantium serta Kaherah, ibukota kerajaan Fatimiah.

Saat Cordoba berada dalam puncak kejayaannya (abad ke 9 dan 10 M) terdapat lebih dari 200 000 rumah di dalam kotanya. Jumlah masjid sebanyak 600 buah, 900 public baths, 50 rumah sakit dan sejumlah pasar besar yang menjadi pusat perdagangan dan sentra perekonomian. Pada saat itu, Cordoba telah mampu menempatkan duta besarnya hingga ke negara yang amat jauh seperti India dan Cina.
Kota bersejarah yang bertengger di sepanjang tebing sungai Guadalquivir ini tidak ada tandingannya di Eropa dalam hal kemajuan peradabannya.

Karena itu tidak salah jika Cordoba disebuat sebagai the greatest centre of learning di Eropa, saat kota-kota lain di benua tersebut berada pada masa kegelapan. Cordoba bagai bunga yang menebar harum di Eropa pada abad pertengahan sebagaimana digambarkan Lane-Poole sebagai the wonders of the world.

Pada masa kekuasaan Abrurrahman III, berdiri Universitas Cordoba yang termasyhur dan menjadi kebanggaan umat Islam. Berbondong-bondong mahasiswa dari berbagai wilayah, termasuk mahasiswa Kristen dari Eropa menimba ilmu.

Dari universitas inilah, Barat menyerap ilmu pengetahuan. Salah satu mahasiswa Kristen yang menuntut ilmu di Spanyol adalah Gerbert d’Aurillac (945-1003), yang kemudian menjadi Paus Sylvester II. Selepas belajar matematika di Spanyol, dia kemudian mendirikan sekolah katedral dan mengajarkan aritmatika dan geometri kepada para muridnya.

Geliat pendidikan di Cordoba makin bersinar pada era pemerintahan Al-Hakam Al-Muntasir sehingga dijuluki Khalifah yang alim. Sebanyak 27 sekolah swasta berdiri pada masa itu. Gedung perpustakaan mencapai 70 buah menambah semarak perkembangan ilmu pengetahuan. Jumlah pengunjungnya mencapai 400 ribu orang. Padahal, volume kunjungan perpustakaan besar di Eropa lainnya, kala itu, paling tinggi mencapai 1.000 orang. Saat itu, terdapat 170 wanita yang berprofesi sebagai penulis kitab suci Alquran dengan huruf Kufi yang indah. Anak-anak fakir miskin pun bisa belajar secara gratis di 80 sekolah yang disediakan Khalifah. Pendidikan yang tinggi pun diimbangi dengan kesejahteraan masyarakatnya.

Berkembang pesatnya ilmu pengetahuan di Cordoba pada era kejayaan Islam telah melahirkan sejumlah ilmuwan dan ulama termasyhur. Cordoba merupakan pusat intelektual di Eropa dengan perguruan-perguruan yang amat terkenal dalam bidang kedokteran, matematika, filsafat, kesusateraan bahkan musik. Kontribusi para intelektual dan ulama yang lahir dari Cordoba sangat diakui dan memberi pengaruh bagi peradaban manusia. Di antara para ilmuwan yang muncul pada masa keemasan Islam di Cordoba antara lain Abul al Walid Muhammad Ibnu Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Rusydi, yang kemudian lebih dikenal dengan nama Ibnu Rusydi atau Averrous. Ibnu Rusydi merupakan seorang ilmuwan muslim yang sangat berpengaruh pada abad ke- 12 dan beberapa abad berikutnya. Ia adalah seorang filosof yang telah berjasa mengintegrasikan Islam dengan tradisi pemikiran Yunani.

Demikian juga lahir seorang ulama yang mujtahid yaitu Ibnu Hazm yang menulis kitab Al-Muhalla. Ada juga seorang mufasir kenamaan yaitu Al-Qurtubi yang menulis kitab tafsir Al-Qurtubi. Kemudian pakar kesehatan moder, Az-Zahrawi, yang memperkenalkan teknik keperawatan dan menciptakan alat bean dan teknik terbaru bedah luar dan dalam. Ia menulis buku medis bergambar yang dijadikan referensi oleh pakar kedokteran Eropa. mengetahui ilmu bedah melalui buku-bukunya. Dan masih banyak lagi pakar ilmu pengetahuan yang muncul waktu itu.

Itulah kota Cordoba yang di masa kejayaannya banyak menginspirasi penulis barat yang banyak digambarkan oleh para ahli sejarah maupun politik sebagai cikal bakal pembawa kemajuan bagi Barat di masa sekarang.

...Di negara Belanda, gereja terpisah dari pemerintah (yang memiliki pasukan). Yang menjajah adalah pemerintah sekularnya karena motivasi ekonomi, bukan motivasi agama. Tidak semua nasrani Indonesia dikristenkan oleh Belanda. Misalnya orang Batak dikristenkan oleh misionaris dari Jerman, Ludwig Ingwer Nommensen (http://en.wikipedia.org/wiki/Ludwig_Ingwer_Nommensen).
setidaknya selain itu berasal dari penjajah, katolik dari portugis, protestan dari belanda. Dan tidak alasan bagi anda untuk menolak nenek moyang anda makan roti pemberian gereja penjajah.
...Saya malah menduga bahwa pemerintah Belanda sengaja tidak mendukung gereja mengkristenkan dan mendidik penduduk Indonesia, agar tetap bodoh dan bisa dijajah lebih lama. Pemerintah (pasukan) mereka hanya memenuhi kewajibannya, yakni melindungi keselamatan para rohaniawan Kristen sebagai warga negaranya.
Gereja merestui penjajahan karena mereka makan dari penjajahan tersebut.
...Bila orang-orang Eropa berperangai seperti muslim di masa awal, menjajah sambil memaksakan agamanya, maka jumlah muslim tidak akan pernah sebanyak sekarang. Misalnya, apa susahnya bagi pemerintah Belanda mengkristenkan semua penduduk Indonesia dalam ratusan tahun?
pasti susah, manusia mana yg mau memeluk agama orang2 yg memperbudak keluarganya, merampasi kekayaannya, petantang petenteng di jalanan membawa senjata.
...Sebagai muslim kaffah, sepatutnya anda berterimakasih kepada penjajah Belanda. Sebagai pencinta Indonesia, saya membenci Belanda karena tidak menghapuskan Islam dari bumi pertiwi ini. Akibatnya negeri ini tidak maju walau memiliki SDA melimpah, karena mayoritas penduduk dan pemimpinnya adalah pengikut si pencuri dan perampok Muhammad.
sangat memalukan komentar anda.
avatar
isaku
KAPTEN
KAPTEN

Male
Posts : 3590
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 17.09.12
Reputation : 141

Kembali Ke Atas Go down

Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim - Page 15 Empty Re: Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim

Post by isaku Mon Apr 01, 2013 4:34 pm

...Berarti anda masih termasuk manusia barbar: Tidak memikirkan dan memertimbangkan berbagai konsekuensi pemotongan tangan itu. Syukur lah, negara ini bukan negara syariat, sehingga keadaannya tidak separah Afganistan atau Pakistan.
sekarang terlihat siapa pendukung koruptor.
...Dari menyimak perdebatan kita selama ini, anda suka berkelit, berdalih dan “mengorup” kalimat, saya jadi tidak yakin bila diberi kesempatan menjadi pejabat negara anda tidak akan korupsi. Banyak muslim yang saya kenal berlagak idealis hanya ketika belum punya kesempatan mencuri uang negara.
...Sedikit banyak anda sudah mengetahui apa profesi saya sebelumnya, malah sudah sering anda jadikan bahan ejekan. Apa profesi bung Isaku? Tolong jangan anda lewatkan pertanyaan ini.
maaf pak saya tidak melihat hubungannya dengan perbincangan kita.
...Jadi pertanyaan, apakah anda termasuk gebleg atau sedang berusaha menipu dan menyesatkan pembaca: Menyamakan dua kasus yang berbeda. Ichreza memresentasikan tulisan orang lain menjadi tulisannya. Sedang saya tidak mengambilalihnya menjadi tulisan saya, tetapi tetap mencantumkan sumbernya. Bisa anda lihat bedanya?
saya mengkritik pendapat anda tentang netter, saya bandingkan antara netter ichreza dengan netter tukang hoax idola anda.

...Benar, sangat mudah membantah fitnah. Tetapi karena mayoritas yang ditulis di situs-situs anti Islam adalah berdasarkan literatur Islam sendiri, sehingga bukan tergolong fitnah, maka sukar dibantah oleh muslim. Yang bisa dilakukan oleh muslim hanyalah menuduhnya fitnah dengan mulut selebar mungkin. Ancaman akan mengamuk atau menebas leher pengritik Islam, seperti dahulu, memang sudah tidak efektif lagi. Karena penelanjangan Islam dilakukan melalui internet yang tidak bisa dibungkam. Wajar bila banyak muslim, termasuk bung Isaku, menjadi gila dibuatnya.
sayang sekali tulisan anda bagai menepuk air tepercik muka sendiri, saya tidak melihat literatur memadai untuk mendukung fitnahan anda di thread ini.
...Semua negara muslim, termasuk Indonesia, memblokade situs-situs itu dan menuntut agar diberlakukan “blasphemy law” secara internasional. Tidak satu pun negara non-muslim yang mengajukan tuntutan seperti itu. Tolong sekali-sekali gunakan logika anda memertanyakan ada apa dibalik tuntutan negara-negara muslim itu.
sederhana, untuk mengajak orang2 seperti anda menggunakan otaknya.
...Perbedaan pendapat adalah hal yang lumrah bagi non muslim dari dahulu. Tidak akan ada yang memrotes seorang biksu memuji Islam. Mungkin sang biksu itu hanya melihat sisi terang dan tidak melihat sisi gelap Islam yang lebih besar lingkupnya.
lha itu kan si Dr Radhasyam Brahmachari protes.
...Berbeda dengan muslim: Mulut orang yang mengungkapkan sisi gelap Islam atau Muhammad, langsung disumpal dan kalau bisa dibunuh. Saya juga dahulu mengira Islam itu sama baiknya dengan agama-agama lain.
Karena itu adalah pembohongan publik.
...Kalau penggemar Ali Sina, kenapa? FFI memang menjadi salah satu situs terdepan dan paling dibenci oleh muslim, karena dimotori oleh very highly educated ex-muslims yang memahami “jeroan” Islam.
...Apakah anda buta atau berpura-pura buta? Dalam tulisan Dr Radhasyam Brahmachari tertulis, “A few months ago, the said declaration was aired by the BBC.”
saya cari di BBC g ada. Btw, menurut saya agama anda sudah beralih dari protestan menjadi antiIslam karena anda sedikitpun tidak bisa menjelaskan pertanyaan ttg agama anda sebaliknya anda berbusa2 menjunjung tinggi Alisina walau tanpa referensi.
...Lagi-lagi anda tunjukkan kelicikan anda. Saya yakin anda sengaja mencap saya sebagai “pembenci” (hater) saja, dan tidak lengkap menulisnya “pembenci Islam” (Islam hater). Baru sekarang anda tulis bahwa saya sering mengatakan membenci Islam, setelah saya tanggapi.
...Apakah benar atau pantas bila anda membenci anjing lalu saya cap sebagai “pembenci” saja? Saya tidak pernah menyangkal telah menjadi “pembenci Islam” sekitar dua setengah tahun terakhir ini. Tetapi kalau dicap sebagai “pembenci” saja, alias manusia abnormal, tidak pantas karena jauh lebih banyak yang saya cintai daripada yang saya benci.
emang selama ini anda menganggap maksud saya pembenci kafir. tape dehhh.
ambulance
avatar
isaku
KAPTEN
KAPTEN

Male
Posts : 3590
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 17.09.12
Reputation : 141

Kembali Ke Atas Go down

Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim - Page 15 Empty Re: Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim

Post by isaku Mon Apr 01, 2013 5:14 pm

Andi Cactusa wrote:
isaku wrote:Ini sedikit persembahan khusus untuk Anda Pak Andi, semoga berkenan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mulai membangun kota Madinah dengan melakukan tiga hal pokok yaitu: membangun masjid, mempersaudarakan antara sahabat Muhajirin dan Anshar, dan mengadakan perjanjian damai. (Lihat Ar-Rahiqukul-Makhtum, Hal.208-209)

Dan seterusnya ....
...Anda mengutip panjang lebar dari berbagai sumber, tetapi tetap tidak menjawab pertanyaan:
#1. Apa pekerjaan atau mata pencaharian Muhammad dkk. yang kere dalam 7-9 bulan pertama di Madinah? Sebelum mulai merampok karavan pedagang Mekkah.
#2. Mengapa Muhammad menyuruh para pengikutnya untuk membunuh semua anjing di Madinah? (Sahih Muslim, Book 10 no. 3809-3811)
1. Makanya dibaca dan dipahami dulu pak.

sifat kaum ansor para penol0ng di madinah digambarkan sebagai berikut;

"Dan orang-orang yang telah menempati Kota Madinah dan telah beriman (Ansar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS. Al-Hasyr: 9)

Sifat kaum muhajirin yg hijrah diwakili oleh Abdurrahman bin Auf berikut;

Satu riwayat menjelaskan pola persaudaraan itu. Abdurrahman bin Auf dipersaudarakan dengan seorang Anshar -warga asli Madinah- Sa’ad bin Rabi’. Sa’ad menawarkan separuh hartanya, namun Abdurrahman menolak. Ia hanya minta ditunjukkan jalan ke pasar. Di sana, ia berdagang mentega dan keju sehingga sukses besar. Kisah lain menyebutkan bahwa Abdurrahman juga dipinjami uang. Dengan uang itu ia membeli sebidang tanah di samping pasar yang telah ada.

dan tanah untuk membangun masjid pun, Rasul tidak mau gratis

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berhenti di tempat berhentinya kendaraan beliau sesuai perintah Allah. Tempat tersebut adalah tanah milik dua anak yatim dari Bani Najjar yang diasuh oleh paman mereka, Asad bin Zurarah. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menawar unuk membelinya. Namun mereka mengatakan, “Akan kami hibahkan kepadamu, wahai Rasulullah.” Akan tetapi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menerima kecuali dengan harga. (HR. Bukhari, no.3906)

2. silahkan kembali ke post 262 dan 312
avatar
isaku
KAPTEN
KAPTEN

Male
Posts : 3590
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 17.09.12
Reputation : 141

Kembali Ke Atas Go down

Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim - Page 15 Empty Re: Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim

Post by cornello Tue Apr 02, 2013 4:13 pm

Kemampuan Andi Cactusa hanya kelas teri.Dari awal hingga akhir hanya berisi kalimat-kalimat negatif tanpa mau melihat lebih dalam.
Kasihanilah Andi wahai penghuni LI wkwkwk ketawa guling
avatar
cornello
SERSAN MAYOR
SERSAN MAYOR

Male
Posts : 227
Kepercayaan : Islam
Location : Manado
Join date : 18.05.12
Reputation : 13

Kembali Ke Atas Go down

Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim - Page 15 Empty Re: Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim

Post by Andi Cactusa Wed Apr 03, 2013 1:29 pm

Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim - Page 15 TROP
...Kelihatannya terpaksa thread ini harus saya “dump” dengan kutipan yang menguraikan perampokan dan pembunuhan yang dilakukan oleh atau atas perintah Muhammad. Agar saya tidak terus menerus dituduh atau dicap sebagai pemitnah dan hanya mengarang-ngarang apa yang saya tulis.
...Atau dituduh sebagai pembenci Islam dan pendirinya Muhammad tanpa dasar yang masuk akal alias “pencinta Islam dan Muhammad secara buta”. “Pembenci Islam buta” sama buruknya dengan “pencinta Islam buta.”
...Untuk itu akan saya kutip tulisan dari Forum Murtadin Indonesia, yang merupakan salah satu uraian detail dalam bahasa Indonesia menyangkut perampokan dan pembunuhan yang dilakukan oleh atau atas perintah Muhammad.

link diharamkan LI
by sayah

...Bagi yang memahami bahasa Inggris, silahkan google dengan kata kunci “Muhammad raids,” yang akan memberikan daftar tautan yang jauh lebih banyak.
...Saya duga muslim kaffah, seperti bung Isaku, tidak akan mau membaca apa yang akan saya kutip ini. Mereka lebih suka membaca berita positif menyangkut Islam dan Muhammad, walau hoax, dan langsung berucap “subhanaalloh.” Tetapi tidak apa lah, saya yakin masih banyak muslim pembaca pasif yang sudi membaca dan menggunakan otak dan sanubarinya karena tidak termasuk “pencinta Islam dan Muhammad secara membabi buta.”
...Saya memohon maaf kepada admin dan moderator atas apa yang akan saya lakukan, yang selama ini sebetulnya saya anggap kurang perlu. Dengan ini saya juga mengucapkan terima kasih atas toleransi yang anda berikan.
...Mari kita mulai!

KATA PEMBUKA


Dunia dengan cepat terbiasa dengan istilah ‘Teror Islam.” Ini adalah jenis baru terorisme di seluruh dunia. Karena para Jihadis, bom bunuh diri, Hamas, Hezbollah, Al-Qaeda, Lashkar-e-Taiba, Jaishe Muhammad, Islamists, Mullahs, Maulanas, Pirs, Hijabi Women Islam, Jamaah Islamiah, saat ini mendominasi setiap media berita di mana pun di dunia. Cepat atau lambat, kata ‘Teror Islam’ akan termasuk dalam perbendaharaan bahasa kita. Dengan adanya kesadaran akan Islam ini , pertanyaan yang muncul adalah: Apakah teror gaya Islam adalah sesuatu yang baru atau apakah ini adalah hasil perjuangan Jihadis awal seperti yang diajarkan dan dipraktekkan oleh Muhammad? Tanyakan hal ini pada para pembela Islam dimanapun dan jawabnya pasti adalah: ISLAM ADALAH AGAMA DAMAI, tidak pernah menganjurkan kekerasan, ‘terorisme’-lah yang menyalah gunakan nama Islam; Osama bin Laden dan para Jihadisnya telah membajak Islam dan mereka bukanlah Muslim sejati, para pembom bunuh diri tidak mewakili ajaran Islam yang sebenarnya .. dan seterusnya dan seterusnya.

Di artikel yang rinci ini, dengan menampakan sifat ‘asli’ Islam yang sebenarnya, kami bermaksud meluruskan konsep pemikiran para Islamis di atas. Karena Islam berakar kuat pada masa lampau, maka untuk mencari akar terjadinya ‘kekacauan’ yang banyak dilakukan para pejuang Islam saat ini, kita harus memeriksa kejadian2, perbuatan2, perilaku berdasarkan filosofi dan agama di masa lampau pula oleh para Jihadis awal di bawah pimpinan Muhammad, sang Rasul Allah. Saat kita terus menelaah, kita harus tahu bahwa tidak ada yang disebut sebagai .‘ISLAM MODERAT,’ ‘ISLAM MASA KINI’ atau ‘ISLAM MASA DEPAN.’ Kejadian2 1.400 tahun yang lalulah yang menggerakan semua Muslim waktu lampau, membayangi dan mendorong semua Muslim masa kini dan hal ini akan terus berlangsung di masa depan. Kita harus melihat ke belakang, dan bukannya ke depan, untuk mencari kebenaran tentang Islam. Sama seperti pohon yang hidup dan terus tumbuh karena akarnya dengan kuat tertanam di bawah tanah – dan akar ini tak tampak dari permukaan, begitu pula dengan Islam. Terorisme berakar kuat dalam doktrin yang sangat megah di dunia Islam yang dibayangkan Muhammad. Penggunaan taktik teror ini bukanlah hal yang baru dalam Islam, dan ini adalah sumber hidup yang digunakan Muhammad untuk memaksakan konsepnya akan terwujudnya satu dunia di bawah Islam yang hanya menyembah satu Tuhan, yakni Allah. Di laporan panjang ini, kami telah mencatat serentetan kejadian teror, pembunuhan, penipuan, kebohongan, dan perang yang digunakan untuk memelihara, memajukan dan mengembangkan intisari Islam: masuk Islam, bayar upeti (Jizya) atau mati. Banyak pembaca yang akan kaget dan tidak percaya. Kebanyakan Muslim akan merasa terganggu, marah, frustasi dan tentu akan menyangkal sekuat tenaga. Bagi semua pembaca kami ingin katakan bahwa kami pun mengalami semua tahapan perasaan ini. Waktu aku benar2 menelaah Islam dengan serius di tahun2 pertumbuhanku, aku mulai benar2 mengerti doktrinnya dan kekuatan hidupnya. Sungguh sukar kupercaya orang yang mengaku sebagai utusan Allah dapat menuruti hawa nafsunya sendiri, dan juga memerintahkan pengikutnya untuk melakukan pembunuhan membabibuta, menjarah, merampok, menyiksa dan memperkosa. Pada saat Anda membaca episod demi episod terorisme Islam awal, Anda akan menemukan persamaan dengan terorisme global jaman modern yang dilakukan para Jihadis saat ini. Anda pasti akan menemukan semua unsur operasi teroris jaman sekarang yang sama seperti seribu tahun lalu. Unsur2 ini adalah:

Penyiksaan dan pembunuhan orang2 yang tak mau menganut (Islam)
Penjarahan dan pembersihan ras
Pembunuhan karena alasan politis dan pembunuhan karena balas dendam
Pembunuhan serampangan dan pembantaian rasial
Perampasan harta benda dan pemerkosaan
Pemaksaan untuk memeluk agama Islam atau bayar Jizya
Penindasan aliran lain (penghancuran mesjid2)

(Bersambung...)
Andi Cactusa
Andi Cactusa
LETNAN DUA
LETNAN DUA

Male
Posts : 784
Kepercayaan : Protestan
Location : Jakarta
Join date : 08.10.12
Reputation : 30

Kembali Ke Atas Go down

Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim - Page 15 Empty Re: Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim

Post by Andi Cactusa Wed Apr 03, 2013 1:44 pm

Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim - Page 15 TROP
...Saya tidak sependapat dengan penggunaan istilah “teror” bagi semua kegiatan perampokan yang dilakukan oleh Muhammad cs. Mungkin maksud penulisnya agar tidak perlu mengubah-ubah sub judulnya, maka dianggap saja semuanya merupakan teror.

Mari kita sekarang menyelidiki sejarah Islam untuk mengetahui bagaimana dan mengapa para Jihadis awal berbuat begitu.

Benih teror ala gaya Islam ditanam ketika Muhammad menandatangani perjanjian dengan tujuh puluh lima (73 pria dan 2 wanita) Ansar (penduduk kota Medina) yang disebut sebagai sumpah kedua Aqaba. Aqaba adalah sebuah gua kecil di perbatasan Mekah. Perjanjian ini dibuat secara rahasia untuk melindungi nyawa Muhammad saat dia ingin hijrah ke Medina. Dalam proses tawar2an, Muhammad minta sumpah tulus dari para Ansar untuk melindungi kaum wanita dan anak2 Muslim. Ketika orang2 Ansar bersumpah setia pada Muhammad, sampai bersedia untuk mengorbankan nyawa mereka untuk melindunginya, Muhammad menjanjikan darah orang2 Mekah dan surga bagi orang2 Ansar. Seperti yang dikisahkan Ibn Ishak, Muhammad berkata pada orang2 Ansar: “Tidak, darah adalah darah dan darah yang tak dibayarkan adalah darah yang tidak dibayarkan. Aku bagian dari kalian dan kalian adalah bagian dariku. Aku akan berperang melawan mereka yang berperang terhadapmu dan akan berdamai dengan mereka yang berdamai denganmu.” (Ibn Ishak, pp.204-205)

Tabari menulis saat melakukan sumpah Aqaba, al-Abbas dan Ubadah bin Nadlah berkata bahwa sumpah setia pada Muhammad merupakan pernyataan perang terhadap dunia. Tak lama setelah sumpah kedua Aqaba, Allah merestui pernyataan perang terhadap orang2 yang tak percaya, pertama di ayat 22:40-42 dan lalu di ayat 2:198. (Tabari, vol. vi, p.134)

Dan seperti yang dia janjikan, hari2 Muhammad yang penuh darah dan teror mulai tak lama setelah dia meninggalkan Mekah dengan sejumlah pengikutnya tiba di Medina. Kecuali beberapa, para pengikut ini adalah orang2 yang para penjahat dan pengacau yang sangat miskin dan buta huruf tanpa kemampuan untuk mencari nafkah untuk bisa menghidupi dirinya. Banyak dari pengikutnya yang hidup dalam keadaan yang sangat kotor sampai2 kepala mereka berkutu dan badan mereka sangat bau. Ini Hadis dari Sunan Abu Dawud tentang bau badan aduhai para pengikut awal Muhammad:

Hadis dari Sunan Abu Dawud Buku 32, Nomer 4022:
Dikisahkan oleh AbuMusa al-Ash'ari:
Abu Burdah berkata: Ayahku berkata padaku: Anakku, jika kau melihat keadaan kami ketika bersama Rasul Allah dan hujuan lalu turun ke atas kami, kamu pasti menduga bau badan kami seperti bau domba.

Bahkan Muhammad, sang Rasul Allah juga berkutu di kepalanya! Sungguh sukar dipercaya, bukan? Bacalah di Hadis Sahih Bukhari

Hadis Sahih Bukhari Volume 4, Buku 52, Nomer 47:
Dikisahkan oleh Anas bin Malik:
Rasul Allah biasa mendatangi Um-Haram bint Milhan yang kemudian menawarkan makanan baginya. Um-Haram adalah istri Ubada bin As-Samit. Rasul Allah suatu waktu mengunjunginya dan dia menyediakan makanan baginya dan mulai mencari kutu di kepalanya. Lalu Rasul Allah tidur, dan lalu bangun sambil tersenyum. Um-Haram bertanya, “Apa yang membuatmu tersenyum, O Rasul Allah?” Dia berkata, “(Dalam mimpi) beberapa pengikutku tampak di hadapanku sebagai pejuang2 bagi Allah berada di atas kapal di tengah laut dan ini membuatku tersenyum, mereka bagaikan raja2 di atas singgasana.” Um-Haram berkata,”O, Rasul Allah! Mohonlah pada Allah agar aku termasuk salah satu dari para pejuang itu.” Rasul Allah memohon Allah baginya dan lalu tidur lagi dan bangun sambil tersenyum. Sekali lagi Um-Haram bertanya,”Apa yang membuatmu tersenyum, O Rasul Allah?” Dia menjawab,”Beberapa pengikutku tampak di hadapanku sebagai pejuang2 bagi Allah,’ katanya mengulangi mimpi yang sama. Um-Haram berkata,”O Rasul Allah! Mohonlah pada Allah agar aku termasuk salah satu dari para pejuang itu.” Rasul berkata,”Kau adalah diantara mereka yang pertama.” Lalu suatu saat Um-Haram berlayar di laut di masa Kalifah Mu'awlya bin Abi Sufyan, dan setelah dia turun dari kapal, dia terjatuh dari binatang tunggangannya dan lalu mati.

Dua hal penting dalam hidup Muhammad tampak jelas di Hadis di atas. Pertama, dia tidak hidup bersih, jarang mandi sehingga kutu2 bersarang di kepalanya. Kedua, dia akrab dengan istri orang. Bagaimana mungkin seorang wanita bisa menyentuh kepala seorang pria untuk mencari kutunya jika wanita itu tidak akrab dan hangat dengannya? Dalam hukum Islam melirik wanita asing saja sudah dianggap haram, apalagi disentuh wanita itu. Aku persilakan pembaca untuk merenungkan perilaku moral Muhammad terhadap istri orang dalam Hadis ini dan membandingkannya dengan hukum moral Islam yang dia tentukan sendiri.

Sekarang kembali pada para pengikut Muhammad. Yah, memang hampir semua pengikut2 Muhammad berbau domba! Muhammad membawa mereka ke Medinah untuk mencarikan pekerjaan bagi mereka, tapi tidak ada yang mau memperkerjakan orang2 yang bau, miskin, dan tak berpendidikan ini. Bahkan pekerjaan sehari-hari pun hampir tidak ada bagi mereka. Beberapa dari mereka bekerja sebagai kuli untuk jangka waktu singkat dan setelah itu tidak punya kerjaan lagi. Mereka memenuhi kebutuhan hidupnya dengan berhutang kepada orang2 Medinah. Parahnya kemiskinan mereka saat itu dikisahkan oleh Aisha, istri tersayang Muhammad di:

Hadith Bukhari, Volume 2, Book 24, Number 499:
Dikisahkan oleh Aisha:
Seorang wanita bersama kedua anak perempuannya datang padaku minta sedekah, tapi aku tidak punya apapun kecuali sebuah kurma yang lalu kuberikan padanya. Dia membagi kurma itu untuk kedua anaknya, sedangkan dia tidak makan apapun, dan lalu dia bangkit dan pergi. Lalu sang Nabi datang dan aku beritahu dia tentang kisah ini. Dia berkata,”Siapapun yang kelak dihakimi atau kedua anak perempuan itu dan dia bermurah hati pada mereka, maka kedua anak ini akan jadi perisai baginya terhadap Api Neraka.”(Lihat Hadith No. 24, Vol. 8 ).

Kejutan besar yang nantinya terjadi adalah, para Muslim yang kotor dan miskin ini nantinya menjadi sangat kaya raya. Ini hadisnya yang menerangkan perubahan nasib dari miskin ke kaya raya:

Sahih Bukhari, Volume 2, Buku 24, Nomer 497:
Dikisahkan oleh Abu Masud Al-Ansar:
Apabila Rasul Allah memerintahkan kami untuk berderma, kami biasa pergi ke pasar dan bekerja sebagai buruh untuk bisa beli satu Mudd (takaran gandum) dan lalu mendermakannya. (Saat itu adalah saat penuh kemiskinan) dan sekarang beberapa dari kami punya seratus ribu.

Bagaimana Muhammad dapat menciptakan mujizat seperti itu? Apakah perubahan dari kemiskinan yang sangat ke kekayaan yang melimpah dicapai melalui kealiman, sembahyang, puasa dan anugrah dari Allah? Atau ini dicapai melalui ‘terorisme’? Untuk tahu jawabnya, silakan baca terus.

Saat tidak punya kerjaan atau hanya punya kerjaan kasar saja, kehidupan para pengikut Muhammad menjadi semakin tidak menyenangkan di Medina. Muhammad harus berbuat sesuatu agar mereka dapat bertahan hidup, dan dia harus melakukannya dengan cepat sebelum mereka semua jadi tidak percaya dengan janjinya untuk dapat harta kekayaan milik Khusroo (Kaisar Persia) dan Raja Bizantium. Rodinson (p.162) menulis bahwa orang2 Muslim awal ini tidak punya mata pencarian tetapi kala semua cara untuk hidup layak sudah gagal semua, pilihan terakhir adalah merampok.

Mata pencaharian utama orang Muslim di Medina adalah dari perampokan dan pemaksaan pungutan pajak Jizya bagi non-Muslim. Ini bisa dilihat di Hadis berikut:

Hadith in Sahih Bukhari, Volume 4, Book 53, Number 388:
Dikisahkan oleh Juwairiya bin Qudama At-Tamimi:
Kami berkata pada,”'Umar bin Al-Khattab, O ketua kaum yang beriman! Nasihatilah kami.” Dia berkata,”Aku menasihatimu untuk memenuhi Hukum Allah (yang dibuat dengan kaum Dhimmi) karena itulah hukum Nabimu dan sumber mata pencaharianmu (yakni pajak dari kaum Dhimmi).
[catatan: Hadis ini dihilangkan dari terjemahan kumpulan Hadis Sahih Bukhari oleh Dr. Muhammad Muhsin Khan. Akan tetapi Hadis ini masih ada di versi Internet terjemahan Sahih Bukhari]

Jadi bagaimana Muhammad mendapatkan mata pencaharian di Medina? Pekerjaan apa sih yang dilakukannya? Bidang apa yang dikerjakannya? Bisnis apa yang dia lakukan? Pertanyaan2 ini tetap tidak terjawab. Semua kumpulan Hadis, Sunna, Sirah (biografi Nabi) tidak memberikan keterangan apapun tentang pekerjaan/profesi Muhammad yang terhormat untuk menafkahi dirinya dan istri2 dan gundik2nya yang terus semakin bertambah. Keterangan tentang pekerjaan Muhammad ada di sini:

Hadis Sahih Bukhari, Vol. IV, bab 88:
Dikisahkan oleh Ibn ‘Umar bahwa sang Nabi berkata,”Mata pencaharianku ada di bawah bayangan tombakku, (1) dan dia yang tidak menaati perintahku akan dihinakan dengan membayar Jizya.”Catatan: (1) “Di bawah bayangan tombakku” berarti “dari jarahan perang”.
Yah, memang begitulah. Muhammad, sang Rasul Allah, menafkahi dirinya dengan cara merampok, dan Hadis di atas dengan jelas menyatakannya. Juga patut diperhatikan bahwa Hadis ini telah dihilangkan dalam versi Internet Sahih Bukhari. Hadis yang sukar dipercaya ini hanya dapat ditemukan di terjemahan cetak asli “The Translation of Sahi Bukhari” oleh Dr. Muhammad Muhsin Khan. [Ref: The Translation of the Meanings of Sahih Al-Bukhari, Arabic-English, Vol.IV (page 104) by Dr. Muhammad Muhsin Khan, Islamic University—Al-Medina Al-Munauwara]. Silakan periksa sendiri referensi itu kalau kau tak percaya. Menarik untuk diperhatikan catatan kaki oleh penerjemah yang menerangkan bahwa ‘tombak’ adalah ‘barang jarahan’, sungguh pintar.

Kalau kau pikir ini sukar dipercaya – bahwa seorang utusan Allah, ciptaan Allah yang terbaik ternyata memakai pedangnya (baca: terorisme) untuk cari nafkah – maka teruslah baca karena banyak hal lain yang bahkan lebih mengejutkan. Di Hadis Sahih Muslim ditulis jelas tanpa ragu bahwa Muhammad dan pengikutnya memang menggunakan pedang untuk melakukan terorisme (komentar dalam kurung adalah dari penerjemah Hadis ini):

Hadis Sahih Muslim, Book 004, Number 1066:
Abu Huraira melaporkan: Rasul Allah berkata aku telah dibantu teror (dalam hati musuhnya); aku telah menerima firman2 yang pendek tapi jelas artinya, dan ketika aku tidur aku diberikan kunci2 harta benda dunia yang diletakkan di tanganku.

Jika Hadis2 yang sangat jelas itu belum juga terasa cukup meyakinkan untuk membuktikan Muhammad menggunakan terorisme untuk memperkaya para pengikutnya, ini ada satu lagi:

Hadith from Sahih Bukhari, Volume 4, Book 52, Number 220:
Dikisahkan oleh Abu Huraira: Rasul Allah berkata,”Aku telah diberi perintah2 yang sangat pendek dengan arti yang sangat luas, dan aku telah dibuat menang melalui teror (yang ditaruh di hati musuh), dan ketika aku tidur, kunci2 harta benda dunia diberikan padaku dan diletakkan ke dalam tanganku.” Abu Huraira menambahkan: Rasul Allah telah meninggalkan dunia dan sekarang kau, orang2, membawa ke luar harta benda itu (yang tidak dinikmati oleh Nabi).

Untuk mewujudkan perkataannya, Muhammad bahkan mengumumkan bahwa barang jarahan atau hasil rampokan adalah halal baginya, dan ini ditegaskan di sini:

Hadis Sahih Bukhari Volume 4, Book 53, Number 351:
Dikisahkan oleh Jabir bin Abdullah:
Rasul Allah berkata,”Barang jarahan adalah halal bagiku.”


Hadis berikut menerangkan bahwa Muhammad mendirikan mesjid2 dengan biaya dari hasil rampokan, jarahan dan pungutan pajak paksa Jizya terhadap non-Muslim. Bacalah Hadis ini dengan teliti dan kau akan mengerti mengapa banyak orang tertarik untuk bergabung dengan Muhammad dan Islamnya. Ya, alasannya hanyalah keserakahan dan nafsu akan uang dan kekayaan semata-mata. Muhammad melanggar semua hukum dan aturan masyarakat mapan yang beradab hanya untuk memuaskan keserakahan pengikut2nya. Ini hadisnya:

Hadith Sahih Bukhari, Volume 4, Book 53, Number 390:
Dikisahkan oleh Jabir bin 'Abdullah:
Rasul Allah suatu saat berkata padaku,”Jika uang masukan dari Bahrain tiba, aku akan beri kamu segini banyak dan segitu banyak.” Ketika Rasul Allah telah mati, uang dari Bahrain tiba, dan Abu Bakr mengumumkan,”Bagi yang telah dijanjikan oleh Rasul Allah, silakan datang padaku.” Lalu aku menghadap Abu Bakr dan berkata,”Rasul Allah berkata padaku,”Jika uang masukan dari Bahrain tiba, aku akan beri kamu segini banyak dan segitu banyak.” Setelah mendengar itu Abu Bakr berkata padaku, “Ciduklah (uang) dengan kedua tanganmu.” Aku ciduk uang dengan kedua tanganku dan Abu Bakr memintaku menghitungnya. Aku menghitung dan jumlahnya adalah lima ratus (keping emas). Jumlah seluruhnya yang dia berikan padaku adalah seribu lima ratus (keping emas).

Dikisahkan oleh Anas: Uang dari Bahrain dibawa kepada Nabi. Dia berkata,”Sebarkan uang itu di Mesjid.” Inilah jumlah uang terbesar yang pernah diserahkan kepada Rasul Allah. Saat itu Al-‘Abbas datang padanya dan berkata,”O Rasul Allah! Berilah aku uang karena aku memberikan uang tebusan diriku dan Aqil.” Sang Nabi berkata padanya,”Ambillah.” Dia menciduk uang dengan kedua tangannya dan menuangkannya di atas bajunya dan mencoba mengangkatnya tapi tidak bisa dan dia minta pada sang Nabi,”Maukah kau meminta seseorang untuk menolongku mengangkat ini?” Nabi berkata,”Tidak.” Lalu Al-‘Abbas berkata,”Kalau begitu, maukah kau membantuku mengangkatnya?” Nabi berkata,”Tidak.” Lalu Al-‘Abbas membuang sebagian uang, tapi tetap saja dia tidak kuat mengangkutnya, dan dia sekali lagi meminta pada Nabi,” Maukah kau meminta seseorang untuk menolongku mengangkat ini?” Nabi berkata,”Tidak.” Lalu, Al-‘abbas membuang sebagian lagi uang dan memikulnya di pundaknya dan lalu pergi. Sang Nabi terus melihatnya terpesona akan keserakahannya sampai dia menghilang dari penglihatan. Rasul Allah tidak beranjak dari tempat itu sampai tidak ada satu Dirham pun tersisa dari uang itu.

(Bersambung...)
Andi Cactusa
Andi Cactusa
LETNAN DUA
LETNAN DUA

Male
Posts : 784
Kepercayaan : Protestan
Location : Jakarta
Join date : 08.10.12
Reputation : 30

Kembali Ke Atas Go down

Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim - Page 15 Empty Re: Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim

Post by Andi Cactusa Wed Apr 03, 2013 2:27 pm

Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim - Page 15 TROP

...Dalam kutipan berikut ini disebutkan bahwa “teror satu” (yang lebih tepat disebut perampokan pertama) dilakukan sekitar 7-9 bulan setelah Muhammad hijrah ke Madina. Juga tidak ada uraian apa yang dilakukan atau dikerjakan oleh Muhammad cs. di masa awal di Madinah untuk menopang hidup mereka. Dari semua situs yang sudah saya baca, memang belum saya temukan yang menguraikan kehidupan Muhamamd selama 7-9 bulan pertama tersebut.
...Banyak yang menuduh Muhammad sebagai pencuri, tetapi alasan yang diberikan lebih tepat digolongkan sebagai perampokan, yakni yang dalam kutipan ini dijuluki “teror satu, teror dua, teror tiga dst.” .
...Menurut pemikiran dan dugaan saya, kegiatan mencuri dilakukan oleh Muhamamad cs. sebelum meningkat menjadi perampok, yakni dalam 7-9 bulan pertama di Madinah itu. Hal itu sudah saya kemukakan, tetapi nanti akan saya uraikan sekali lagi dengan lebih rinci.
---------------------------------------

Sekarang mari kita lihat bagaimana Jihadis Muslim awal memilih korban teror mereka. Setelah mencari2 mangsa, Muhammad mengetahui bahwa dia hanya punya dua pilihan: merampok orang2 Medina atau merampok kafilah2 orang Mekah yang kaya raya di jalur dagang Mekah – Medina. Ia tentu saja tidak bisa merampok sekutunya sendiri orang Medina (orang Ansar) karena ini sama dengan bunuh diri. Pilihan lain yang tersisa adalah merampok orang2 Yahudi dan musuh bebuyutannya orang2 Mekah Quraysh yang pada umumnya menolak ajaran agamanya. Dia belum bisa mengganggu orang2 Yahudi terlalu awal karena dia telah membuat perjanjian damai dengan mereka. Dia tidak punya alasan sah untuk menyerang dan merampas tanah dan harta benda mereka. Perlu diingat bahwa di kegiatan2 perampokan awal, Muhammad tidak mau orang2 Ansar terlibat di dalamnya. Ini karena dia tidak mau mengecewakan orang2 Medina dengan menampakkan wajah belangnya yang asli. Dia juga takut jika usaha perampokannya gagal, maka kaum Ansar tidak lagi kagum dan hormat padanya. Karena itu, pada mulanya, dia tidak mengundang kaum Ansar untuk ikut bagian dalam kegiatan terornya. Dia perlu menunjukkan pada tuan tanah tempat tinggalnya yaitu orang Medinah, bahwa terorisme memang adalah usaha yang menguntungkan!

Karena tidak mungkin untuk menjarah orang2 Yahudi, maka pilihan satu2nya yang tersisa adalah menyerang dan menjarah kafilah2 Quraysh. Meskipun demikian, saat itu dia hanya punya segelintir prajurit. Dia tidak akan mampu melancarkan serangan telak terhadap tentara Quraysh yang perkasa, dan memang perkiraannya tepat. Sebenarnya karena alasan takut akan tentara Quraysh itulah dia meninggalkan Mekah.

Dia lalu dapat gagasan cemerlang. Rencananya adalah untuk menyergap pedagang2 Quraysh pada saat mereka sedang lengah, yakni pada saat mereka sedang sendirian, tidak banyak tentara, atau jauh dari tempat aman di Mekah. Ini berarti menyerang kafilah2 pedagang Quraysh, meneror dan merampok mereka di perjalanan dagang dengan Syria atau saat mau balik ke Mekah. Tapi Muhammad juga penuh perhitungan dan tidak terburu-buru. Dia sabar menunggu kesempatan baik untuk menyerang kafilah2 Quraysh yang sedang lengah. Rencana ini memang sangat cerdik dan licik. Tidak dapat disangkal bahwa dengan penjarahan ini Muhammad dapat mengompori pengikutnya, para Jihadis, untuk membalas dendam pada “penyiksa” mereka dan di waktu yang sama mereka juga dapat banyak harta jarahan yang sebelumnya tidak dapat disediakan Muhammad pada para Muhajirs (pengikut Nabi yang setia yang pindah dari Mekah ke Medina) yang miskin dan kelaparan ini.

Dengan pemikiran ini, Muhammad mulai bergerak. Dia mengirim beberapa mata2 untuk mencari tahu kegiatan2 kafilah Mekah. Akan tetapi, kafilah2 Quraysh selalu dilindungi dan dijaga baik2 oleh para tentara penjaga keamanan untuk mencegah dirampok di jalan. Meskipun begitu, Muhammad tetap mencoba keberuntungannya karena kafilah2 Mekah itu penuh dengan harta benda yang sangat berharga. Biografer (penulis kisah hidup) Nabi apologis (= berusaha menutupi kejelekan Islam) seperti Hussein Haykal, (Haykal, Ch. The First Raids and Skirmishes) tentu mencoba mencari pembenaran dengan mengatakan bahwa para Muhajir dari Mekah rindu pulang kampung dan sedang cari kesempatan untuk balas dendam. Memang merasa rindu kampung halaman sih wajar saja, tapi alasan yang sangat jelas untuk merampok kafilah Quraysh adalah karena ingin menjarah dan merampas harta benda. Sederhana saja dan sudah jelas. Alasan Haykal ini pupus karena setelah Muhammad menaklukkan Mekah, tidak ada satu pun Muhajir yang katanya tadi ‘rindu kampung halaman’ yang mau balik pulang ke Mekah.

Mari kita bahas secara singkat penyergapan atau serangan teror atas kafilah Quraysh. Ada pertentangan mana perampokan atas kafilah Quraysh yang pertama dilakukan Muhammad. Ibn Ishak menulis bahwa Muhammad sendiri melaksanakan serangan pertama, dan ini adalah terhadap kafilah di Waddan. Buku Ibn Ishak tidak cukup memberi keterangan kapan hal ini terjadi. Waqidi menulis bahwa serangan pertama dipimipin oleh Hamzah. Biografer2 lain setuju dengan versi Waqidi tentang tanggal2 penyerangan2 Muhammad. Kami juga akan menggunakan keterangan Waqidi tersebut.

Catatan: Tanggal2 adalah perkiraan saja.

Teror Satu

Serangan atas Kafilah Quraysh di al-Is, atau Ekspedisi Sif al-Bahr oleh Hamzah ibn al-Muttalib--March, 623CE

Ekspedisi / Perampokan pertama terhadap kafilah Quraysh terjadi sekitar tujuh atau sembilan bulan setelah Hijrah. Ekspedisi ini dipimpin oleh Hamzah bin Abdul Muttalib (paman Muhammad), dengan 30 atau 40 orang emigran (yang pindah dari Mekah ke Medina). Tujuan ekspedisi, seperti yang telah diterangkan sebelumnya, adalah untuk merampok kafilah Quraysh. Gerombolan perampok yang dipimpin Hamzah ini berkumpul di tepi pantai deka al-Is, diantara Mekah dan Medina, di mana pemimpin kafilah Abu Jahl ibn Hashim berkemah bersama 300 orang Mekah. Hamza dengan beberapa orang bertemu Abu Jahl di sana untuk menyerang kafilah, tapi Majdi b. Amr al-Juhani, seorang Quraysh yang tidak ada permusuhan dengan kedua pihak melerai keduanya sehingga mereka semua berpisah tanpa pertempuran.

Petualangan Muhammad pertama dalam perang dan perampokan ternyata gagal. Hamzah kembali ke Medina dan Abu Jahl melanjutkan perjalanan ke Mekah. Usaha perampokan gagal karena para Muslim takut menghadapi konvoi Quraysh yang kuat, dan mereka kembali ke Medina dengan tangan kosong.

Teror Dua
Serangan atas Kafilah Mekkah di Buwat oleh Ubaydah b. al-Harith---April, 623CE

Serangan ini terjadi sembilan bulan setelah hijrah, beberapa minggu setelah serangan pertama di al-Is gagal.

Kira2 sebulan setelah kegagalan Hamzah untuk merampok, Muhammad mengirim 60 Jihadis dipimpin oleh Ubaydah b. al-Harith (saudara sepupunya) untuk melakukan operasi teror terhadap kafilah Quraysh yang kembali dari Syria dan dikawal oleh 200 pasukan keamanan bersenjata. Ketua kafilah adalah Abu Sufyan ibn Harb atau Ikrima b. Abu Jahl. Gerombolan Muslim pergi sampai jauh ke Thanyatul-Murra, tempat mata air di Hejaz. Tidak ada pertempuran yang terjadi karena orang2 Quraysh ternyata berada terlalu jauh dari para Muslim. Meskipun demikian, Sa’d bin Waqqas, seorang Jihadis sejati, menembakkan sebuah panah ke orang2 Quraysh. Ini adalah panah pertama Islam. Panah2 yang kemudian ditembakkan mengejutkan orang2 Quraysh. Ini merupakan serangan mendadak dan memperingatkan mereka akan bahaya yang timbul kemudian. Akan tetapi, tidak ada pertempuran yang terjadi dan orang2 Muslim kembali dengan tangan kosong. Beberapa orang berpendapat bahwa Ubaydah adalah Jihadis yang pertama yang membawa bendera Islam, tapi orang lain berkata bahwa Hamzah lah yang pertama. Beberapa berpendapat Muhammad memerintah Ubaydah untuk melakukan penyerangan ketika Muhammad sedang kembali dari perampokan al-Abwa (lihat Teror Empat).

(Bersambung...)
Andi Cactusa
Andi Cactusa
LETNAN DUA
LETNAN DUA

Male
Posts : 784
Kepercayaan : Protestan
Location : Jakarta
Join date : 08.10.12
Reputation : 30

Kembali Ke Atas Go down

Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim - Page 15 Empty Re: Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim

Post by The.Barnabas Wed Apr 03, 2013 2:42 pm


kaya cerita pitung tapi yang bikin orang belanda...nonton dulu ahhh boong

The.Barnabas
The.Barnabas
LETNAN DUA
LETNAN DUA

Male
Posts : 894
Location : Jakarta
Join date : 27.07.12
Reputation : 36

Kembali Ke Atas Go down

Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim - Page 15 Empty Re: Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim

Post by isaku Wed Apr 03, 2013 3:34 pm

The.Barnabas wrote:
kaya cerita pitung tapi yang bikin orang belanda...nonton dulu ahhh boong

TKP
tenang, masih bersambung, kira2 happy ending g ya???
avatar
isaku
KAPTEN
KAPTEN

Male
Posts : 3590
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 17.09.12
Reputation : 141

Kembali Ke Atas Go down

Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim - Page 15 Empty Re: Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim

Post by isaku Wed Apr 03, 2013 4:08 pm

Tak lama setelah sumpah kedua Aqaba, Allah merestui pernyataan perang terhadap orang2 yang tak percaya, pertama di ayat 22:40-42 dan lalu di ayat 2:198. (Tabari, vol. vi, p.134)
mari kita lihat

Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia [rezki hasil perniagaan] dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari Arafah, berzikirlah kepada Allah di Masy`arilharam [4] Dan berzikirlah [dengan menyebut] Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat. (198)
[yaitu] orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah". Dan sekiranya Allah tiada menolak [keganasan] sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong [agama] -Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (40) [yaitu] orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan. (41) Dan jika mereka [orang-orang musyrik] mendustakan kamu, maka sesungguhnya telah mendustakan juga sebelum mereka kaum Nuh, ’Aad dan Tsamud, (42)


coba jelaskan, bagian mana menurut anda yang mendukung pernyataan yg saya bold
avatar
isaku
KAPTEN
KAPTEN

Male
Posts : 3590
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 17.09.12
Reputation : 141

Kembali Ke Atas Go down

Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim - Page 15 Empty Re: Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim

Post by Andi Cactusa Wed Apr 03, 2013 4:40 pm

Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim - Page 15 TROP
...Kita teruskan dengan teror atau perampokan ke-tiga hingga ke-tujuh.
...Saya yakin memang akan banyak muslim yang merasa "giginya linu atau kepalanya nyut-nyutan" membaca "postingan dumping" ini.
...Untuk bung The.Barnabas, "Baca dan pikirkan! Belajar lah membedakan apa yang patut dibaca atau ditonton.
-----------------------------------------------

Teror Tiga

Serangan atas Kafilah Mekah di Kharar, oleh Sa’d ibn Waqqas -- April, 623CE

Usaha berani Sa’d ibn Waqqas yang menembakkan panah2 pada orang2 Quraysh (lihat Teror Dua) tentunya telah membuat Muhammad kagum. Saat itu Sa’d berusia 20 – 25 tahun. Meskipun begitu, usia mudanya tidak jadi penghalang bagi Muhammad untuk menunjuknya sebagai ketua gerombolan perampok yang berjumlah 20 orang (sumber lain mengatakan 8 orang saja) terhadap kafilah Mekkah. Semuanya adalah kaum Muhajir. Jadi satu bulan kemudian, operasi teroris ketiga dilaksanakan di bawah pimpinan Sa’d yang masih muda. Sa’d dan gerombolannya menyusun siasat untuk menyergap di lembah Kharrar di jalan menuju Mekkah dan menunggu untuk menyerang kafilah Mekkah yang kembali dari Syria.

Mereka mau menyergap diam2. Meskipun begitu, dengan kecewa berat mereka akhirnya menyadari bahwa kafilah Mekkah telah berhasil mengelabui mereka dan telah berlalu dari tempat itu sehari sebelumnya. Orang2 Muslim kebali ke Medina dengan tangan hampa.

Teror Empat

Penyerangan terhadap Kafilah Mekah dan terhadap Bani Damrah di al-Abwa/ Waddan oleh Muhammad—August, 623CE

Muhammad menjadi sangat frustasi dengan kegagalan2 tiga usaha penyerangan untuk merampok kafilah2 pedagang Quaish. Waktunya semakin mendesak, dan dia merasakan tekanan untuk mengahasilkan harta benda bagi para pengikutnya. Dengan beban tekanan ini dalam pikirannya, dia sendiri lalu memimpin para pengikutnya untuk merampok. Usaha ini dikenal sebagai serangan di al-Abwa, yang juga dikenal sebagai Ghazwah dari Waddan. Telah dikatakan sebelumnya, dia sendiri kali ini yang memimpin penyerangan yang diarahkan ke Abwa, daerah tempat ibunya dikuburkan. Ia kaget sekali sewaktu tiba di tempat itu dan mendapatkan kafilah Quraish ternyata telah berlalu. Karena kecewa, dia lalu menyerang Bani Damra berada dekat di situ dan memaksa mereka untuk membuat perjanjian tidak menyerang (oleh B. Damra). Perjanjian inilah yang pertama ditulis oleh Muhammad dengan suku asing. Perjanjian ini memberi keutungan baginya karena mencegah B. Damra menyerangnya atau membantu musuh Muhammad yakni orang2 Quraish. Sebagai gantinya, Muhammad tidak akan memerangi suku B. Damra. Lalu Muhammad pergi sampai ke Waddan untuk mengejar kafilah Quraish, tapi mereka berhasil menghindarinya. Meskipun dia gagal menjarah harta orang2 Quraish, tapi di cukup pintar untuk membuat perjanjian dengan suku B. Damra yang merupakan suku nomad. Perjanjian ini memberinya sekutu untuk menyerang kafilah2 Quraish. Setelah itu, dia balik ke Medina.

Sariyah atau brigade berarti kekuaan militer kecil yang dikomando oleh seorang dari letnan2 di bawah Imam. Ada referensi di Sahih Bukhari tetang usaha terorisme pertama yang dilakukan oleh Muhammad secara pribadi:

Hadis Sahih Bukhari, Volume 4, Book 52, Number 256:
Dikisahkan oleh As-Sab bin Jaththama:
Sang Nabi melaluiku di tempat yang bernama Al-Abwa atau Waddan, dan ditanyai apakah boleh menyerang pasukan pagan pada malam hari dengan kemungkinan membahayakan kaum wanita dan anak2 mereka. Sang Nabi berkata,”Mereka (yakni para wanita dan anak2) berasala dari mereka (kaum pagan).” Aku juga mendengar Sang Nabi berkata,”Pembentukan Hima tidak layak kecuali bagi Allah dan RasulNya.”


Hadis ini dengan jelas mengatakan bahwa dalam operasi terornya, Muhammad bahkan tidak mengasihani para wanita dan anak2 kaum pagan.

Teror Lima

Penyerangan terhadap Kafilah Mekah yang Banyak Harta di Bawat oleh Muhammad—October, 623 M

Sebulan setelah dia menyerang al-Abwa, Muhammad sendiri memimpin dua ratus orang termasuk beberapa penduduk Medina menuju Bawat, tempat dalam jalur perjalanan kafilah pedagang Quraish. Waktu itu kafilah Quraish berjumlah 1.500 sampai 2.500 unta, dijaga oleh 100 pengawal, di bawah pimpinan Umayyah ibn Khalaf, yang juga orang Quraish. Tujuan penyerangan ini sudah jelas, yakni untuk merampok kafilah Quraish yang memuat sangat banyak harta ini.

Tidak ada pertempuran yang terjadi dan penyerangan tidak menghasilkan barang jarahan apapun. Muhammad lalu pergi ke Dhat al-Saq, di padang pasir al-Khabar. Dia sembahyang di sana dan sebuah mesjid didirikan di tempat itu. Ini adalah untuk pertamakalinya orang2 Ansar al-Usharayh mengambil bagian dalam usaha perampokan. Mereka tertarik untuk ikut merampok karena kemungkinan bisa kaya dari penjarahan.

Teror Enam

Penyerangan terhadap Kafilah Mekah di al-Ushayrah, di daerah Yanbo oleh Muhammad—November, 623M

Ini adalah usaha perampokan ketiga yang dipimpin Muhammad sendiri. Sekitar 150 sampai 200 orang (perhatikan jumlah Jihadis yang bertambah dalam usaha perampokan) ikut dalam operasi teror ini. Mereka punya 30 unta yang mereka kendarai secara bergiliran. Ketika mereka tiba di al-Usharayh di daerah Yanbo, mereka berharap bisa menyergap kafilah Mekah yang kaya raya yang menuju ke Syria dipimpin oleh Abu Sufyan. Muhammad sudah mendengar dari mata2nya bahwa kafilah ini berangkat dari Mekah. Dia menunggu selama lebih dari sebulan untuk menyergap kafilah ini. Sayangnya, dia terlambat karena sewaktu Muhammad tiba, kafilah Mekah sudah lewat. Para pembaca harus ingat akan penyerangan ini, sebab kafilah yang sama inilah yang nantinya dijarah dalam perampokan Badr yang terkenal itu saat kafilah kembali dari Syria ke Mekah. Dalam operasi ini, Muhammad bersekutu dengan Bani Mudlij, sebuah suku yang tinggal di daerah al-Usharayh. Dia juga membuat perjanjian dengan Bani Damra. Semua perjanjian2 itu membentuk hubungan politik yang baik baginya.

Teror Tujuh

Penyerangan terhadap Unta2 Perah Muhammad di Badr (Badr I) oleh Kurz ibn Jabir al-Fihri—December, 623M

Setelah enam usaha penyerangan terhadap kafilah2 Quraish, akhirnya orang Quraish jadi marah. Sekarang saatnya bagi mereka untuk membalas dan menyampaikan pesan keras pada Muhammad bahwa usaha perampokan jalanannya tidak bisa dibiarkan untuk selamanya. Dengan alasan ini, Kurz ibn Jabir al-Fihri dari suku Quraish menyerang daerah Medina di mana unta2 perah Muhammad sedang merumput. Ini terjadi 10 hari setelah Muhammad kembali ke Medina dari usaha perampokannya yang tidak berhasil terhadap kafilah Quraish di al-Usharayh. Setelah mendengar serangan ini, Muhammad dengan cepat mencari Kurz sampai dia mencapai lembah Safwa, dekat Badr. Ini adalah serangan Badr pertama. Kurz berhasil melarikan diri; Muhammad kembali ke Medina dan diam di sana sampai tiga bulan kemudian. Dikatakan kemudian bahwa Muhammad akhirnya berhasil menangkap Kurz dan Kurz lalu memeluk Islam.

(Bersambung...)
Andi Cactusa
Andi Cactusa
LETNAN DUA
LETNAN DUA

Male
Posts : 784
Kepercayaan : Protestan
Location : Jakarta
Join date : 08.10.12
Reputation : 30

Kembali Ke Atas Go down

Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim - Page 15 Empty Re: Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim

Post by Andi Cactusa Wed Apr 03, 2013 5:06 pm

Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim - Page 15 TROP

...Sejak perampokan ke-delapan yang sangat berhasil berikut ini, Muhammad mulai “punya modal” untuk merekrut lebih banyak pengikut dengan iming-iming harta, wanita dan budak untuk membentuk pasukan atau bala tentara, dalam rangka eskpansi dan invasi ke wilayah lain.
--------------------------

Teror Delapan

Penyerangan Kafilah Mekah di Nakhla oleh Abd Allah ibn Jahsh, Perampokan Pertama yang Berhasil —December, 623M

Setelah dia kembali dari Badr, Muhammad mengirim Abd Allah b. Jahsh di Rajab dengan delapan orang emigran (yang ikut hijrah) dan tanpa orang2 Ansar untuk melakukan operasi teror lagi. Abd Allah b. Jahsh adalah saudara sepupu Muhammad. Orang2 yang ikut dalam operasi ini adalah: 1. Abu Haudhayfa 2. Abd Allah b Jahsh 3. Ukkash b. Mihsan 4. Utba b. Ghazwan 5. Sa’d b. Abi Waqqas 6. Amir b.Rabia 7. Waqid b. Abd Allah and 8. Khalid b. al-Bukayr. Beberapa ahli sejarah berkata mereka berjumlah sekitar 7 sampai 12 orang. Nama2 ini layak untuk diingat karena nama2 ini akan muncul lagi di banyak operasi2 teror lainnya. Muhammad memberi sebuah surat kepada Abd Allah b. Jahsh, tapi tidak boleh dibaca sampai dia telah pergi dua hari kemudian di perjalanan dan dia lalu harus melakukan apa yang diperintahkan di surat itu tanpa memberi beban pada kelompoknya. Abd Allah pergi sampai hari kedua dan dia kemudian membaca surat itu yang memerintahkan agar dia bergerak sampai mencapai Nakhla, yang terletak diantara Mekah dan Taif. Dia harus bertiarap menunggu orang2 Quraish dan mengamati apa yang mereka lakukan. Abd Allah b. Jahsh mengatakan kepada kelompoknya bahwa siapa yang mau memilih martirdom (baca:terorisme) boleh bergabung dengannya, dan siapa yang tidak mau, dipersilakan pulang. Semua anggota kelompok setuju untuk ikut dengannya (beberapa penulis biografi menulis bahwa dua Muslim memilih untuk tidak jadi martir dan pulang ke Medina). Sa’d b. Abi Waqqas dan Utbah b. Ghazwan kehilangan seekor unta yang mereka kendarai secara bergiliran. Unta ini nyasar dan pergi ke Buhran. Maka mereka pun pergi mencari unta yang melarikan diri itu ke Buhran dan mereka ketinggalan kelompoknya.

Seperti yang diperintahkan oleh sang Nabi, Abd Allah dan kelompoknya lalu bergerak maju dan sebentar kemudian tiba di Nakhla. Nakhla adalah sebuah lembah di bagian timur Mekah, separuh perjalanan ke Taif. Ini adalah jalur umum ke Syria yang digunakan kafilah2 Mekah. Muhammad dengar dari pengintainya bahwa kafilah Mekah yang memuat banyak harta dan dikawal sedikit penjaga, membawa kismis2 kering, anggur, kulit dan berbagai harta benda sebentar lagi akan lewat melalui jalur ini.

Empat penjaga Quraish mengawal kafilah keledai ini. Mereka adalah:
Amr b. al-Hadrami. Dia adalah pemimpin kafilah.
Uthman b. Abd Allah b. al-Mughirah.
Nawfal b. Abd Allah b. al-Mughirah, saudara laki Uthman.
Al-Hakam b. Kaysan, budak yang dimerdekakan (Mawla) oleh Hisham b. al-Mughirah.

Tak lama kemudian, kafilah Mekah tiba di Nakhla dijaga oleh empat orang Quraish. Ketika mereka melihat orang2 Muslim, mereka jadi waspada. Satu dari orang2 Abd Allah b. Jahsh, yakni Ukkash b Mihsan menggunduli rambut kepalanya untuk menutupi maksud mereka yang sebenarnya dan untuk membuat orang Quraish mengira mereka baru saja naik Haji (Umra), karena memang pada saat itu adalah bulan suci (Rajab) di mana tidak diperbolehkan melakukan perang. Ketika orang Quraish melihat kepala botak Ukkash, mereka mengira orang2 Muslim ini baru kembali dari naik haji dan mereka merasa lega dan mulai menyiapkan makanan bagi mereka sendiri. Ini adalah cara bagaimana Jihadis Muslim mengelabui korban2nya. Adalah kebiasaan/tradisi yang kuat bahwa pada bulan suci, yaitu di awal atau akhir bulan Rajab (pendapat para ahli sejarah berbeda-beda), Rajab adalah salah satu dari empat bulan suci di mana tidak diperbolehkan sama sekali untuk mengadakan perang atau pertumpahan darah di Jazirah Arabia. Abd Allah b. Jahsh juga tahu akan tradisi ini dan dia merasa ragu untuk menyerang. Meskipun begitu, setelah berkali-kali gagal, orang2 Muslim ini tidak mau membiarkan kafilah yang banyak harta ini lewat begitu saja. Karenanya, mereka memutuskan untuk membunuh orang2 Quraish sebanyak mungkin dan mengambil hasil jarahan sebanyak-banyaknya. Mereka menyerang orang2 Quraish pada saat mereka sedang sibuk menyiapkan makanan. Dalam pertempuran itu, Waqid b. Abd Allah membunuh Amr b. Hadrami, ketua kafilah Quraish. Nawfal b.Abd Allah melarikan diri. Orang2 Muslim menangkap Uthman b. Abd Allah dan al-Hakam b. Kaysan.

Abd Allah b. Jahsh kembali ke Medina dengan barang jarahan dan dua tawanan Quraish. Dia sudah mengambil keputusan untuk memberikan seperlima barang jarahan kepada Muhammad, dan membagi sisanya diantara mereka. Pembagian yang umum bagi pemimpin kelompok perampok saat itu adalah seperempat barang jarahan. Tidak jelas mengapa Abd Allah b. Jahsh memberi seperlima barang jarahan, karena Allah sendiri sebenarnya belum menentukan pembagian Khumus (jatah jarahan buat kepala perampok) untuk Muhammad di QS 8:41. Ayat ini dikeluarkan setelah perang Badr, yang terjadi setelah perampokan di Nakhla.

QS 8:041
Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Karena pertumpahan darah ini terjadi di bulan suci, Muhammad tidak mau untuk memulai pembunuhan balas dendam yang tak kunjung selesai. Orang2 Quraish juga menyebarkan berita ke mana2 tentang perampokan dan pembunuhan yang dilakukan Muhammad di bulan suci. Karena itu, dia menegur orang2 Muslim yang berperang di bulan suci dan dia tidak mau menerima jatah jarahan perampokan. Lalu ayat QS 2:217 tentang perang di bulan suci pun muncul.

QS 2:217
Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.

Ayat ini mengijinkan Muhammad untuk melaksanakan perang selama bulan2 suci. Setelah itu Abd Allah b. Jahsh membagi-bagi barang jarahan, seperlima bagi Muhammad. Muhammad juga ingin mendapat uang lebih dengan meminta uang tebusan bagi dua tawanan. Akan tetapi, Muhammad tidak mau menerima uang tebusan dari orang2 Quraish sebelum dua orangnya, yakni Sa’d b. Abi Waqqas and Utbah b. Ghazwan kembali dari mencari unta mereka. Dia takut orang2 Quraish membunuh mereka berdua jika menemukan mereka. Ketika Sa’d dan Utbah kembali tanpa luka, Muhammad membebaskan dua tawanan Quraish dengan bayaran 1.600 Dirham (1 Dirham = 1/10 Dinar; 1 Dinar adalah 4.235 gram emas) per kepala. Dilaporkan kemudian bahwa setelah dibebaskan, Hakam b. Kaysan jadi Muslim, mungkin karena melihat sendiri betapa mudah jadi kaya melalui terorisme a la gaya Islam. Nantinya dia lalu mati di pertempuran Bir Mauna. Tawanan lain, Uthman b. Abd Allah kembali ke Mekah dan mati sebagai non-Muslim.

Nama Islam yang bagi perampokan yang berhasil ini adalah ‘Serangan Nakhla.’ Ini adalah serangan pertama di mana orang2 Muslim menangkap tawanan, dan pertama kali mereka mengambil nyawa. Karena sukses ini, Abd Allah digelari Amir al-Mominun, yakni pemimpin yang beriman. Setelah sukses merampok di Nakhla, Muhammad merasa kuat secara militer dan menegakkan aturan yang mengesahkan pembagian jarahan perang. Dia sebenarnya melegalkan dan mengesahkan perampokan.

Keberhasilan merampok ini membuat orang2 Mekah jadi sangat waspada, sebab kemakmuran mereka bergantung sepenuhnya atas perdagangan rutin dan tidak terputus dengan Syria. Perdagangan dengan Abyssinia dan Yemen kurang penting. Bahkan kafilah pedagang menuju Abyssinia dan Yemen tidak aman pula dari serangan tentara Muhammad. Serangan Nakhla itu muga membuat jengkel orang2 Mekah. Mereka sekarang percaya bahwa Muhammad tidak menghormati nyawa orang dan sama sekali tidak mengindahkan peraturan damai di bulan2 suci. Karenanya, orang2 Mekah ingin membalas dendam dengan pertumpahan darah. Akan tetapi, orang Quraish menahan kemarahan mereka. Muhammad masih punya beberapa pengikut yang tinggal di Mekah, termasuk anak perempuannya sendiri yakni Zaynab. Orang2 Quraish tidak membalas dendam atas pengikut2 Muhammad dan anaknya di Mekah dan tidak pula berusaha menyakiti Zaynab.

Sebaliknya dengan Muhammad. Setelah sukses di Nakhla, dia merencanakan untuk melakukan serangan yang lebih hebat lagi terhadap orang2 Quraish. Allah sekarang memberinya ijin untuk berperang melawan non-Muslim di ayat2 22:39-42, 2:190-194. Serangan di Nakhla dianggap sah karena orang Mekah dianggap mengusir keluar orang2 Muslim. Akan tetapi, alasan sebenarnya adalah “sampai agama yang ada hanyalah agama Allah”. Ini berarti, sampai semua orang Mekah (atau seluruh dunia) memeluk Islam.

QS 22:39
Telah diizinkan berperang bagi orang2 yang diperangi karena sesungguhnya mereka telah dianiaya dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa menolong mereka.

QS 22.40
(yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah". Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa,

QS 22:41
(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.

QS 22.42
Dan jika mereka (orang-orang musyrik) mendustakan kamu, maka sesungguhnya telah mendustakan juga sebelum mereka kaum Nuh, 'Aad dan Tsamud,

QS 2.190
Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.

QS 2:191
Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir.

QS 2:192
Kemudian jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Q 2:193
Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.

QS 2.194
Bulan haram dengan bulan haram, dan pada sesuatu yang patut dihormati, berlaku hukum qishaash. Oleh sebab itu barangsiapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.


Bagi mereka yang ragu2 untuk ikut perampokan akan dimarahi. Wahyu Allah bagi hal ini datang di ayat Q 47:20-21. Ayat2 ini memberi garansi surga bagi mereka yang berperang (atau menteror dan merampok) bagi Islam, yakni Jihad, dan mereka mati terbunuh.

QS 47:20
Dan orang-orang yang beriman berkata: "Mengapa tiada diturunkan suatu surat?" Maka apabila diturunkan suatu surat yang jelas maksudnya dan disebutkan di dalamnya (perintah) perang, kamu lihat orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya memandang kepadamu seperti pandangan orang yang pingsan karena takut mati, dan kecelakaanlah bagi mereka.

QS 47.21
Ta'at dan mengucapkan perkataan yang baik (adalah lebih baik bagi mereka). Apabila telah tetap perintah perang (mereka tidak menyukainya). Tetapi jikalau mereka benar (imannya) terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.


Allah kemudian menyuruh para teroris ini untuk “pancunglah batang leher mereka yang tak beriman, kalahkan mereka semua, dan ikat mereka erat2” di ayat Q 47:3-4.

QS 47: 3
Yang demikian adalah karena sesungguhnya orang-orang kafir mengikuti yang bathil dan sesungguhnya orang-orang mu'min mengikuti yang haq dari Tuhan mereka. Demikianlah Allah membuat untuk manusia perbandingan-perbandingan bagi mereka.

QS 47: 4
Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka pancunglah batang leher mereka. Sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka semua maka ikatlah mereka kuat2 dan sesudah itu kamu boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan sampai perang berakhir. Demikianlah apabila Allah menghendaki niscaya Allah akan membinasakan mereka tetapi Allah hendak menguji sebahagian kamu dengan sebahagian yang lain. Dan orang-orang yang syahid pada jalan Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal mereka.


Lebih jauh lagi, para Muslim diharapkan untuk tidak hanya berperang, tapi juga menyumbang secara material untuk menutupi biaya perang (Q 4:66-67, 9:88, 9:111), untuk membunuh dan dibunuh. Siapa saja yang mau melakukan hal ini dijanjikan kedudukan tinggi di surga (Q 4:74, 4:95). Para Muslim diminta untuk mempersiapkan kemampuan apapun yang mereka miliki, tentara2, kuda2, dll. untuk mewujudkan teror di dalam hati non-Muslim (ingat kata2 Dr. Mahathir yang terkenal tentang orang Yahudi di konferensi OIC di akhir 2003?) (Q 9:73, 123, 8:60).

QS 4:66
Dan sesungguhnya kalau Kami perintahkan kepada mereka : "Bunuhlah dirimu atau keluarlah kamu dari kampungmu", niscaya mereka tidak akan melakukannya kecuali sebagian kecil dari mereka. Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka),

QS 4:67
dan kalau demikian, pasti Kami berikan kepada mereka pahala yang besar dari sisi Kami,

QS 9:88
Tetapi Rasul dan orang-orang yang beriman bersama dia, mereka berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan mereka itulah orang-orang yang memperoleh kebaikan, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.

QS 9:111
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.

QS 4: 74
Karena itu hendaklah orang-orang yang menukar kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat berperang di jalan Allah. Barangsiapa yang berperang di jalan Allah, lalu gugur atau memperoleh kemenangan maka kelak akan Kami berikan kepadanya pahala yang besar.

QS 4:95
Tidaklah sama antara mu'min yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai 'uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar,

QS 9:73
Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah jahannam. Dan itu adalah tempat kembali yang seburuk-buruknya.

QS 9:123
Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa.

QS 8:60
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).


Pesan2 ini disebarluaskan dalam waktu dua atau tiga tahun setelah Muhammad hijrah ke Medina. Pesan2 ini tidak hanya untuk para Muhajir (yang hijrah dari Mekah ke Medinah) tapi juga bagi semua lelaki di Medina.

(Bersambung...)
Andi Cactusa
Andi Cactusa
LETNAN DUA
LETNAN DUA

Male
Posts : 784
Kepercayaan : Protestan
Location : Jakarta
Join date : 08.10.12
Reputation : 30

Kembali Ke Atas Go down

Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim - Page 15 Empty Re: Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim

Post by isaku Wed Apr 03, 2013 5:36 pm

Hadis Sahih Bukhari Volume 4, Buku 52, Nomer 47:
Dikisahkan oleh Anas bin Malik:
Rasul Allah biasa mendatangi Um-Haram bint Milhan yang kemudian menawarkan makanan baginya. Um-Haram adalah istri Ubada bin As-Samit. Rasul Allah suatu waktu mengunjunginya dan dia menyediakan makanan baginya dan mulai mencari kutu di kepalanya. Lalu Rasul Allah tidur, dan lalu bangun sambil tersenyum. Um-Haram bertanya, “Apa yang membuatmu tersenyum, O Rasul Allah?” Dia berkata, “(Dalam mimpi) beberapa pengikutku tampak di hadapanku sebagai pejuang2 bagi Allah berada di atas kapal di tengah laut dan ini membuatku tersenyum, mereka bagaikan raja2 di atas singgasana.” Um-Haram berkata,”O, Rasul Allah! Mohonlah pada Allah agar aku termasuk salah satu dari para pejuang itu.” Rasul Allah memohon Allah baginya dan lalu tidur lagi dan bangun sambil tersenyum. Sekali lagi Um-Haram bertanya,”Apa yang membuatmu tersenyum, O Rasul Allah?” Dia menjawab,”Beberapa pengikutku tampak di hadapanku sebagai pejuang2 bagi Allah,’ katanya mengulangi mimpi yang sama. Um-Haram berkata,”O Rasul Allah! Mohonlah pada Allah agar aku termasuk salah satu dari para pejuang itu.” Rasul berkata,”Kau adalah diantara mereka yang pertama.” Lalu suatu saat Um-Haram berlayar di laut di masa Kalifah Mu'awlya bin Abi Sufyan, dan setelah dia turun dari kapal, dia terjatuh dari binatang tunggangannya dan lalu mati.


Dua hal penting dalam hidup Muhammad tampak jelas di Hadis di atas. Pertama, dia tidak hidup bersih, jarang mandi sehingga kutu2 bersarang di kepalanya. Kedua, dia akrab dengan istri orang. Bagaimana mungkin seorang wanita bisa menyentuh kepala seorang pria untuk mencari kutunya jika wanita itu tidak akrab dan hangat dengannya? Dalam hukum Islam melirik wanita asing saja sudah dianggap haram, apalagi disentuh wanita itu. Aku persilakan pembaca untuk merenungkan perilaku moral Muhammad terhadap istri orang dalam Hadis ini dan membandingkannya dengan hukum moral Islam yang dia tentukan sendiri.
قال الشيخ محمد صالح المنجد –حفظه الله:
Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid –hafizhahullah- berkata:
أم سليم هي سهلة أو رميلة أو مليكة بنت ملحان بن خالد بن زيد بن حرام بن جندب الأنصارية رضي الله عنها، وهي أم أنس بن مالك رضي الله عنه، مشهورة بكنيتها، واختلف في اسمها. الإصابة ٨/٢٢٧
Ummu Sulaim adalah Sahlah atau Rumailah atau Mulaikah binti Milhan bin Khalid bin Zaid bin Haram bin Jundub al-Anshari –radhiyallahu ‘anha. Dia adalah ibunda Anas bin Malik –radhiyallahu ‘anhu, dan sebutannya yang masyhur adalah sebutan dengan nama kun-yah (yakni Ummu Sulaim –pent), sedangkan nama (aslinya) diperselisihkan (para ulama). –kitab al-Ishabah (8/227)
وأم حرام: هي بنت ملحان رضي الله عنها، وهي أخت أم سليم. قال ابن عبد البر: لا أقف لها على اسم صحيح.
Ummu Haram adalah binti Milhan (putri dari Milhan) –radhiyallahu ‘anha, dan dia adalah saudari kandung Ummu Sulaim. Ibn ‘Abd al-Barr berkata, “Aku tak menemukan nama (asli)nya yang sahih.”
وهما من محارم النبي صلى الله عليه وسلم.
Baik Ummu Sulaim maupun Ummu Haram, keduanya merupakan mahram Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam.


قال النووي رحمه الله: قال رحمه الله: ( اتفق العلماء على أن أم حرام كانت محرما له صلى الله عليه وسلم. واختلفوا في كيفية ذلك، فقال ابن عبد البر وغيره :كانت إحدى خالاته من الرضاعة. وقال آخرون: بل كانت خالة لأبيه أو لجده لأن عبد المطلب كانت أمه من بنى النجار) اهـ
Imam an-Nawawi –rahimahullah- berkata:

Ulama bersepakat bahwa Ummu Haram merupakan mahram bagi Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam, namun mereka berbeda pendapat tentang hal yang menjadikan ke-mahram-an tersebut. Ibn ‘Abd al-Barr dan selainnya berkata, “Ummu Sulaim merupakan salah seorang bibi beliau dengan sebab penyusuan.” Ulama lainnya mengatakan, “Bahkan Ummu Sulaim adalah bibi dari ayah atau bibi dari kakek Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- karena ibunya ‘Abd al-Muththalib berasal dari Bani Najjar.”

وقال أيضاً: أُمّ حَرَام أُخْت أُمّ سُلَيْمٍ، وقد كَانَتَا خَالَتَيْنِ لِرَسُولِ اللَّه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَحْرَمَيْنِ إِمَّا مِنْ الرَّضَاع، وَإِمَّا مِنْ النَّسَب، فَتَحِلُّ لَهُ الْخَلْوَة بِهِمَا، وَكَانَ يَدْخُلُ عَلَيْهِمَا خَاصَّةً، لا يَدْخُلُ عَلَى غَيْرهمَا مِنْ النِّسَاء إِلا أَزْوَاجه اهـ

Imam an-Nawawi –rahimahullah- juga mengatakan, “Ummu Haram merupakan saudari kandung Ummu Sulaim. Keduanya merupakan bibi Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam dan keduanya merupakan mahram bagi beliau -bisa jadi karena penyusuan atau mungkin saja dengan sebab nasab, sehingga menjadi halal bagi beliau –shallallahu ‘alaihi wa sallam- untuk berkhalwat dengan keduanya. Dan beliau memang hanya masuk ke rumah keduanya saja tanpa pernah memasuki rumah perempuan lain selain keduanya dan juga selain rumah istri-istri beliau.”


Terakhir diubah oleh isaku tanggal Thu Apr 04, 2013 4:52 pm, total 1 kali diubah
avatar
isaku
KAPTEN
KAPTEN

Male
Posts : 3590
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 17.09.12
Reputation : 141

Kembali Ke Atas Go down

Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim - Page 15 Empty Re: Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim

Post by isaku Thu Apr 04, 2013 4:38 pm

Tentang membunuh

Allah Ta’ala berfirman:

مَنْ قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعًا وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعًا

“Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, ataubukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya”

(QS. Al-Mâidah: 32)

وَلَا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ

“Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan suatu (sebab) yang benar”

(QS. Al-‘An’âm: 151)

LARANGAN MEMBUNUH WANITA DAN ANAK-ANAK


Sahih Bukhari

Volume 004, Kitab 052, Nomor Hadis 257.

Selama terjadi Ghazawat seorang wanita ditemukan tewas terbunuh. Rasulullah mencela pembunuhan terhadap kaum wanita dan anak-anak.

Volume 004, Kitab 052, Nomor Hadis 258.

Diriwayatkan oleh Ibn Umar: Disaat sejumlah perang Rasulullah, seorang wanita ditemukan tewas terbunuh, kemudian Rasulullah melarang pembunuhan wanita dan anak-anak.

Sahih Muslim

Kitab 019, Nomor Hadis 4319.

Bab : Pelarangan membunuh kaum wanita dan anak-anak dalam perang

Diriwayatkan bersumber dari Abdullah bahwa seorang wanita ditemukan tewas terbunuh dalam suatu perang Rasulullah (saw). Dia mengutuk pembunuhan atas kaum wanita dan anak-anak.


Kitab 019, Nomor Hadis 4320.

Bab : Pelarangan membunuh kaum wanita dan anak-anak dalam perang

Diriwayatkan oleh Ibn Umar bahwa seorang wanita ditemukan tewas terbunuh dalam salah satu pertempuranl; oleh karenanya Rasulullah (saw) melarang keras membunuh wanita dan anak-anak.


Maliks Muwatta

Kitab 021, Nomor Hadis 009.

Bagian : Pelarangan membunuh wanita dan anak-anak dalam ekspedisi militer.

Yahya menceritakan kepada ku dari Malik dari Nafi dari Ibn Umar bahwa Rasulullah, sallahu alaihi wassallam, melihat mayat seorang wanita yang terbunuh dalam sebuah gazwah, dan tidak menyutujui pembunuhan itu lantas melarang keras pembunuhan terhadap kaum wanita dan anak-anak.

Kitab 021, Nomor Hadis 010.

Bagian : Pelarangan membunuh wanita dan anak-anak dalam ekspedisi militer.

Yahya menceritakan pada ku dari Malik dari Yahya ibn Said bahwa Abu Bakr as-Siddiq disaat mengirim pasukan ke ash-Sham. Dia berjalan bersama Yazid ibn Abi Sufyan yang menjadi komandan salah satu battalion. Di beritakan bahwa Yazib berkata kepada Abu Bakr,”Maukah kamu naik atau aku yang turun?” Abu Bakr berkata, “Aku tidak akan naik dan kamu pun tidak usah turun. Aku memilih jalan ku untuk menuju jalan Allah.”

Lalu Abu Bakr menasehati Yazid, “Kamu akan menemui golongan yang mengaku menyerahkan diri mereka kepada Allah. Biarkan mereka dengan apa yang mereka akui.

“Aku nasehati engkau dengan sepuluh perkara jangan membunuh kaum wanita dan anak-anak atau orang tua, orang lemah. Jangn menebang pohon yang berbuah. Jangn menghancurkan rumah. Jangan membunuh domba atau unta kecuali untuk makan. Jangan membakar sarang lebah dan membubarkannya. Jangan mencuri rampasan perang, dan jangan menjadi pengecut.”
avatar
isaku
KAPTEN
KAPTEN

Male
Posts : 3590
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 17.09.12
Reputation : 141

Kembali Ke Atas Go down

Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim - Page 15 Empty Re: Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim

Post by isaku Thu Apr 04, 2013 4:53 pm

Tentang kebersihan
http://umar-arrahimy.blogspot.com/2011/12/kebersihan-bagian-dari-iman.html

lafadz yang sahih dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ "kebersihan (suci) sebagian dari iman", diriwayatkan oleh Imam Muslim (261H) dalam kita sahihnya pada pembahasan "At-Thaharah" bab fadhlul wudhu’ (no.223) 1/203 .


Banyak sekali ayat dan hadits yang menunjukkan bagaimana Islam sangat memperhatikan masalah kebersihan yang merupakan ciri dan tanda keimanan seseorang, diantaranya:


Allah memerintahkan Nabi Ibrahim dan Isma’il untuk membersihkan masjidil haram:
{وَعَهِدْنَا إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ أَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْعَاكِفِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ} [البقرة: 125]
Dan telah kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud". [Al-Baqarah]


Allah mencintai orang-orang yang bersih:
{فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَنْ يَتَطَهَّرُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِين} [التوبة: 108]
Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang suka membersihkan diri. dan Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih. [At-Taubah]


Allah mengharamkan seorang suami menggauli istrinya yang sedang haid atau nifas:
{وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّى يَطْهُرْنَ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِين} [البقرة: 222]
Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri (dgn tidak menyetubuhi) dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci (dari haid). apabila mereka Telah suci (mandi wajib), Maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. [Al-Baqarah]


Allah memerintahkan wudhu dan mandi bagi yang junub ketika hendak salat:
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ مِنْهُ مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ} [المائدة: 6]
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub Maka mandilah, dan jika kamu sakit (tidak boleh kena air) atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh (menyetubuhi) perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, Maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. [Al-Maidah]


Allah mengharamkan makan najis:
{قُلْ لَا أَجِدُ فِي مَا أُوحِيَ إِلَيَّ مُحَرَّمًا عَلَى طَاعِمٍ يَطْعَمُهُ إِلَّا أَنْ يَكُونَ مَيْتَةً أَوْ دَمًا مَسْفُوحًا أَوْ لَحْمَ خِنْزِيرٍ فَإِنَّهُ رِجْس} [الأنعام: 145]
Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi - Karena Sesungguhnya semua itu kotor – “. [Al-An’am]


Allah memerintahkan Rasulullah dan ummatnya untuk membersihkan pakaian:
{وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ} [المدثر: 4]
Dan pakaianmu bersihkanlah. [Al-Muddatsir]


Adapun dari hadits-hadits Nabawy sangat banyak sekali, diantaranya:
Perintah menjauhkan badan dari najis:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: مَرَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى قَبْرَيْنِ، فَقَالَ: " إِنَّهُمَا يُعَذَّبَانِ، وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ، أَمَّا هَذَا فَكَانَ لَا يَسْتَنْزِهُ مِنَ الْبَوْلِ، وَأَمَّا هَذَا فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ " [سنن أبي داود: صححه الألباني]
Ibnu Abbas radiyallahu 'anhuma berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati dua kuburan dan bersabda: "Keduanya sedang disiksa, dan mereka tidak disiksa karena suatu yang besar; yang ini disiksa karena tidak membersihkan badannya dari kencing, sedangkan yang ini disiksa karena melakukan namimah (adu domba)". [Sunan Abu Daud: Sahih]


Perintah membersihkan sendal dan pakaian:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِذَا وَطِئَ أَحَدُكُمْ بِنَعْلِهِ الْأَذَى، فَإِنَّ التُّرَابَ لَهُ طَهُورٌ» [سنن أبي داود: صححه الألباني]
Dari Abu Hurairah radiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Jika sendal kalian menginjak kotoran, maka bersihkanlah dengan menggosokkannya ke tanah". [Sunan Abu Daud: Sahih]


Perintah membersihkan bejana dan perabotan:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «طَهُورُ إِنَاءِ أَحَدِكُمْ إِذَا وَلَغَ فِيهِ الْكَلْبُ، أَنْ يَغْسِلَهُ سَبْعَ مَرَّاتٍ أُولَاهُنَّ بِالتُّرَابِ» [صحيح مسلم]
Dari Abu Hurarirah radiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Membersihkan bejana jika dijilat oleh anjing adalah mencucinya dengan air tujuh kali, diawali gosokan dengan tanah". [Sahih Muslim]


Perintah membersihkan mesjid dan tempat tinggal:
أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَامَ أَعْرَابِيٌّ فَبَالَ فِي المَسْجِدِ، فَتَنَاوَلَهُ النَّاسُ، فَقَالَ لَهُمُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «دَعُوهُ وَهَرِيقُوا عَلَى بَوْلِهِ سَجْلًا مِنْ مَاءٍ، أَوْ ذَنُوبًا مِنْ مَاءٍ، فَإِنَّمَا بُعِثْتُمْ مُيَسِّرِينَ، وَلَمْ تُبْعَثُوا مُعَسِّرِينَ» [صحيح البخاري]
Abu Hurairah radiyallahu 'anhu berkata: Seorang a’raby kencing berdiri dalam mesjid, maka para sahabat ingin memukulnya, lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada mereka: "Biarkan ia menyelesaikan kencingnya, kemudian kalian sirami kencingnya dengan seember air, sesungguhnya kalian diutus untuk memudahkan umat, bukan untuk menyusahkannya". [Sahih Bukhari]


Perintah menjalankan fitrah:
عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " عَشْرٌ مِنَ الْفِطْرَةِ: قَصُّ الشَّارِبِ، وَإِعْفَاءُ اللِّحْيَةِ، وَالسِّوَاكُ، وَاسْتِنْشَاقُ الْمَاءِ، وَقَصُّ الْأَظْفَارِ، وَغَسْلُ الْبَرَاجِمِ، وَنَتْفُ الْإِبِطِ، وَحَلْقُ الْعَانَةِ، وَانْتِقَاصُ الْمَاءِ " قَالَ زَكَرِيَّا: قَالَ مُصْعَبٌ: وَنَسِيتُ الْعَاشِرَةَ إِلَّا أَنْ تَكُونَ الْمَضْمَضَةَ زَادَ قُتَيْبَةُ، قَالَ وَكِيعٌ: " انْتِقَاصُ الْمَاءِ: يَعْنِي الِاسْتِنْجَاءَ " [صحيح مسلم]
Dari Aisya radiyallahu 'anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Ada 10 sifat dasar manusia (fitrah): Mencukur kumis, memanjangkan jenggot, sikat gigi, istinsyaaq (membersihkan hidung dengan menghirup air), memotong kuku, mencuci persendian, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, cebok dengan air, dan kumur-kumur". [Sahih Muslim]
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: " الفِطْرَةُ خَمْسٌ: الخِتَانُ، وَالِاسْتِحْدَادُ، وَقَصُّ الشَّارِبِ، وَتَقْلِيمُ الأَظْفَارِ، وَنَتْفُ الآبَاطِ " [صحيح البخاري]
Dari Abu Hurairah radiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Ada 5 sifat dasar manusia (fitrah): Khitan, mencukur bulu kemaluan, mencukur kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak". [Sahih Bukhari]


Larangan cebok dengan tangan kanan:
عَن أَبِي قَتَادَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا يُمْسِكَنَّ أَحَدُكُمْ ذَكَرَهُ بِيَمِينِهِ وَهُوَ يَبُولُ، وَلَا يَتَمَسَّحْ مِنَ الْخَلَاءِ بِيَمِينِهِ، وَلَا يَتَنَفَّسْ فِي الْإِنَاءِ» [صحيح مسلم]
Dari Abu Qatadah radiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Jangan kalian memegang kelamin dengan tangan kanan ketika kencing, dan jangan cebok dengan tangan kanan, dan jangan bernafas dalam gelas". [Sahih Muslim]


Larangan buang hajat di tempat keramaian:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «اتَّقُوا اللَّعَّانَيْنِ» قَالُوا: وَمَا اللَّعَّانَانِ يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: «الَّذِي يَتَخَلَّى فِي طَرِيقِ النَّاسِ، أَوْ فِي ظِلِّهِمْ» [صحيح مسلم]
Dari Abu Hurairah radiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Jauhilah dua yang menyebabkan laknat. Sahabat bertanya: Apa itu Ya Rasulullah? Rasulullah menjawab: Orang yang buang hajat di jalanan atau di tempat perteduhan". [Sahih Muslim]


Membersihkan jalan adalah bagian dari keimanan:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ - أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ - شُعْبَةً، فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ، وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الْإِيمَانِ» [صحيح مسلم]
Dari Abu Hurairah radiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Keimanan itu terdiri dari tujuh puluh lebih atau enam puluh lebih cabang. Yang paling afdal (tinggi kedudukannya) adalah mengatakan "tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah", dan yang paling rendah adalah menjauhkan duri/kotoran dari jalan. Dan rasa malu adalah cabang dari keimanan". [Sahih Muslim]
avatar
isaku
KAPTEN
KAPTEN

Male
Posts : 3590
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 17.09.12
Reputation : 141

Kembali Ke Atas Go down

Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim - Page 15 Empty Re: Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim

Post by Andi Cactusa Thu Apr 04, 2013 9:03 pm

Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim - Page 15 TROP

Teror Sembilan

Perang Badr II Dipimpin oleh Muhammad—March, 624M

Telah disebutkan sebelumnya (Teror 6) bahwa Muhammad dan gerombolannya meleset sedikit dalam usaha merampok kafilah Quraish pimpinan Abu Sufyan. Seperti yang telah ditulis sebelumnya, ketika Muhammad tiba di al-Ushayra untuk menyerang kafilah ini, dia tertegun waktu tahu bahwa rombongan kafilah banyak harta ini sudah berlalu dua hari sebelum dia sampai di sana. Tentu saja, gerombolannya yang haus jarahan perang merasa kecewa dengan kegagalan ini. Akan tetapi Muhammad sudah memperkirakan bahwa kafilah yang sama mungkin dapat diserang sewaktu kembali dari al-Sham (Syria). Yang dibutuhkan sekarang adalah kesabaran menunggu selama tiga bulan untuk menyerang kafilah itu waktu kembali. Dengan kemungkinan ini, Muhammad mulai merekrut anggota Jihadis baru untuk perampokannya yang berikut.

Di mesjidnya, dia memanggil orang2 Muslim dan mengiming2i mereka untuk menyerang kafilah Quraish yang memuat banyak harta benda. Dia berkata pada kelompoknya,”Kafilah Quraish ini memuat harta kekayaan kita. Pergilah dan seranglah mereka, mungkin Tuhan akan memberikan mereka sebagai mangsa kita.” Meskipun begitu, dia tidak pernah sekalipun menyebutkan hal ini kepada penduduk lokal Medina tentang usaha perampokan untuk dapat barang jarahan. Mereka selalu mengira dia itu Nabi yang rendah hati, sangat suci, terhormat, cinta damai, tak suka berperang, penuh kasih sayang dan belas kasihan. Banyak Muslim yang sangat kaget dengan apa yang dikatakan Muhammad saat berkumpul di mesjid itu dan mereka tidak percaya ketika dia mengajak mereka untuk bergabung dengannya dalam usaha merampok. Mereka benar2 kaget. Akan tetapi, angan2 dapat harta jarahan lalu menguasai pikiran mereka dan akhirnya banyak yang bergabung untuk dapat kesempatan memperbaiki kondisi ekonomi mereka dengan cara merampas harta orang lain.

Tentang kekayaan hasil curian ini, Rodinson menulis (Rodinson, hal. 162):

“Ketika usaha perampokan mulai menghasilkan kekayaan, banyak orang Medina yang bergabung meskipun pada kenyataannya persetujuan antara pihak mereka dan Muhammad tidak mengharuskan mereka untuk ikut serta dalam usaha perampokannya.”

Reaksi dari ajakan Muhammad berbeda-beda. Banyak orang yang mau ikut kelompoknya, tapi banyak pula yang harus dipaksa dan ditekan untuk jadi bandit Muslim. Muhammad mengatur sedemikian rupa sehingga hanya orang2 Muslim saja yang diperbolehkan bergabung dalam kampanye teror ini. Banyak non-Muslim yang mencoba bergabung, tapi Muhammad bersikeras bahwa yang bukan Islam tidak akan kebagian barang jarahan. Dengan in pula, kampanyenya berlangsung dengan sukses diantara orang2 lokal Muslim Medina (Ansar). Sampai saat ini, tiada orang Ansar yang bergabung dengan Muhammad dalam usaha perampokan jalanan sebelumnya. Kesuksesan Abdullah ibn Jahsh di Nakhla telah menambah hasrat untuk dapat barang rampokan dalam pikiran banyak orang Ansar. Keinginan dan keserakahan untuk menjarah barang2 berharga milik orang Quraish begitu besar sehingga banyak orang2 Medina yang mau bergabung menjadi Jihadis. Jumlah semuanya adalah 313 orang, terdiri dari 77 Muhajirs (yang hijrah) dan 236 orang2 Ansar. Sekarang orang2 Ansar adalah sebagian besar dari gerombolan perampok Jihadis.

Beberapa minggu sebelum keberangkatannya ke Badr, dan ketika kafilah Quraish datang ke daerah Medina, Muhammad mengirim dua pengintai, yakni Talhah ibn Ubaydullah dan Said ibn Zayd untuk mencari tahu di manakah kafilah tsb. Kedua orang ini tiba di perkemahan Kashd al-Juhany dan bersembunyi di sana sampai kafilah berlalu. 40 orang menjaga kafilah Mekah itu[ Mubarakpouri, p.251]. Kedua orang Muslim itu mengintai dan memperkirakan harta benda bawaan kafilah berharga sekitar 50.000 Dinar (ingat bahwa 1 Dinar berharga 4,235 gram emas. Dalam harga emas saat ini, harta benda kafilah itu berharga Rp. 40.000.000.000, EMPAT PULUH MILYAR, belum termasuk harga2 para tawanan, unta2 dan barang2 lain). Sungguh suatu sasaran perampokan yang menggiurkan. Kedua pengintai itu bergegas kembali untuk menyampaikan kabar baik ini kepada Muhammad. Tapi Muhammad sudah meninggalkan Badr sehari sebelum kedua pengintai kembali ke Medina. Dia sudah tidak sabar lagi untuk cepat2 dapat menjarah, sehingga dia tidak menunggu kedua pengintai itu kembali. Lalu Talhah ibn Ubaydullah dan Said ibn Zayd harus tinggal di Medina dan tidak sempat ikut tentara Muslim pergi. Meskipun demikian, Muhammad tidak mengecewakan keduanya karena telah menjalankan tugas pengintaian dengan baik. Keduanya nantinya dapat jatah jarahan ketika Muhammad kembali ke Medina. Yang juga tinggal di Medina adalah menantu Muhammad yang bernama Uthman b. Affan. Istri Uthman, yakni Ruqayyah (anak perempuan Muhammad) sakit pada saat itu dan Uthman mengurusnya. Muhammad memberi jatah jarahan padanya pula. Betul2 murah hati sang Nabi ini! Sahih Bukhari menulis janji Muhammad pada menantunya seperti ini:

Hadis Sahih Bukhari, Volume 4, Buku 53, Nomer 359:

Dikisahkan oleh Ibn 'Umar:
'Uthman tidak ikut perang Badr karena dia menikah dengan salah satu anak perempuan Rasul Allah dan dia (Ruqayyah) sedang sakit. Karena itu, sang Nabi berkata kepadanya: “Kamu akan dapat upah dan bagian (barang jarahan) sama dengan upah dan bagian orang yang ikut ambil bagian dalam perang Badr.”


Di lain pihak, melalui mata2 dan sumber2 yang dapat dipercaya, kabar tentang persiapan Muhammad untuk menyerang kafilah Quraish sampai di telinga Abu Sufyan. Dia jadi sangat waspada. Dia tahu tentang perjanjian2 yang dibuat Muhammad dengan banyak suku di jalur perjalanan kafilah, jadi ada kemungkinan besar suku2 itu menyerang mereka tiba2 pula. Dia segera mengirim Damdam b. Amr al-Ghifari ke Mekah untuk meminta bantuan. Ketika Damdam sampai di Mekkah, dia segera mengumumkan rencana Muhammad untuk menyerang kafilah Abu Sufyan. Mendengar ini, Abu Jahl memanggil semua orang2 Mekah untuk ikut operasi penyelamatan kafilah Quraish. Saat itu, suku2 Banu Kinanah dan Banu Bakr sedang bermusuhan dengan Quraish. Karenya, mereka tidak mempedulikan ajakan Abu Jahl. Tadinya suku2 ini mau mengambil kesempatan dari kesusahan orang2 Quraish dan menyerang mereka dari belakang, tapi akhirnya ketua suku Quraish yakni Suraqa b. Malik mengambil keputusan untuk tidak mengkhianati orang2 Quraish. Penulis biografi Muslim seperti Ibn Ishaq (p.251) menyebut Suraqa sebagai Iblis.

Setelah yakin tidak akan ada serangan dari kedua suku ini, Abu Jahl dan Amir ibn al-Hadrami (saudara laki Amr ibn Hadrami; ingat? Amr dibunuh orang2 Muslim di Nakhla) meyakinkan orang2 Mekah bahwa mereka akan menang melawan Muhammad. Jadi, setiap orang yang bisa bertempur ikut bergabung, kecuali Abu Lahab. Dia menggantikan posisinya dengan al-As b. Hisham (paman Umar b. Khattab) yang berhutang padanya 4.000 Dirham dan tidak bisa bayar utang kembali. Abu Lahab menyewanya untuk perang atas nama dirinya supaya utangnya lunas. [Ibn Ishaq, p.291]

Ketika orang2 Quraish sedang siap2 perang, Muhammad tidak tahu akan persiapan orang2 Mekah untuk melawan dia secara militer. Dia yakin sekali bahwa dia akan menang dan akan berhasil merampas harta benda Quraish.

Dengan banyak harapan dan penuh percaya diri, hari Minggu, tanggal 10 Mare, 624 M (12 Ramadan, AH2), Muhammad beserta 313 orang (jumlahnya berkisar antara 307 sampai 318) Jihadis, pergi ke luar Medina menuju Badr. Di barisan depan orang2 Muslim dipegang dua bendera hitam, satu dibawa oleh Ali ibn Talib dan yang satu lagi dibawa orang Ansar. 70 unta berbaris bersama mereka dan 300 lebih tentara Muslim bergiliran menaikinya. Mereka hanya punya dua kuda. Muhammad meminta Abu Lababa berjaga-jaga di Medina. Untuk menghindari pengamatan musuh, Muhammad tidak langsung pergi ke Mekah, tapi dia memakai jalur jalan yang tidak lazim yang dilalui oleh Irqul Zabya, Saffra and Dhafiran. [Hamidul, p.30 ]

Pada hari Senin, tanggal 11 Maret, Muhammad tiba di Saffra. Dia lalu mengirim dua pengintai, yakni Basbas b. Amr al-Juhani and Adi b. Abu Zaghba ke Badr untuk mengetahui posisi kafilah Quraish. Sebenarnya di sinilah Muhammad berharap untuk bertemu dengan kafilah itu dan melakukan serangan mendadak. Ketika berada di sana, kedua pengintai mendengar percakapan dua wanita dekat sumur bahwa kafilah Quraish akan datang dalam waktu satu atau dua hari. Mereka cepat2 kembali ke Muhammad dan memberitahu tentang berita ini.

Di waktu subuh hari Selasa, tanggal 12 Maret, Abu Sufyan datang lebih dahulu dari kafilah dan berhenti di sumur tempat ambil air dan dia tahu tentang orang2 Muhammad dari memeriksa kotorang unta milik Basbas dan Adi yang berisi biji kurma, khas makanan unta dariYathrib (Medina). Abu Sufyan jadi sangat khawatir dan cepat2 kembali ke rombongan kafilahnya, balik ke arah jalur pantai sehingga menghindari serangan tentara2 Muhammad. Memang setelah itu Muhammad luput berjumpa dengan kafilah itu dalam beda waktu beberapa jam saja. Abu Sufyan sendiri terus mengawal kafilah agar bisa sampai ke Mekah dengan selamat. Dia mengirim utusan kedua, yakni Qays b. Imea al-Qays [Ibn Sa’d, vol.ii, p.11] untuk memberitahu pasukan Mekah yang makin mendekat tentang keputusannya mengambil jalur jalan lain dan menyampaikan pesan bahwa bahaya telah lewat. Saat itu, Muhammad tiba di Rooha dan minum dari sumur yang ada di sana.

Pada hari Rabu, tanggal 13 Maret, utusan kedua Abu Sufyan bertemu dengan pemimpin tentara Mekah yakni Abu Jahl di Johfa. Abu Jahl siap memberikan bantuan menjaga kafilah Quraish yang terancam perampokan. Utusan datang padanya dan mengatakan bahwa Abu Sufyan tidak merasa perlu mengadakan pertumpahan darah karena kafilah berhasil diselamatkan. Dia minta Abu Jahl dan orang2nya untuk kembali ke Mekah.

Tapi Abu Jahl memaksa terus bergerak ke Badr karena ingin melakukan suatu perdagangan dan juga bersenang-senang makan minum di sana. Gadis2 penyanyi yang ikut dalam rombongan ini dikirim balik ke Mekah. Dua suku Quraish yakni suku Z. Zohra (suku ibu Muhammad) dan suku B. Adi (suku Umar) juga mengambil keputusan untuk balik ke Mekah. Sisa tentara Mekan terus bergerak dan tiba di Badr malam hari Kamis, tanggal 14 Maret. Mereka berkemah di daerah luar sumur Badr dan di belakang gunung.

Pada saat itu, Muhammad bergerak mendekat. Di pagi hari Kamis, tanggal 14 Maret, dia tiba di Dhafiran, tak jauh dari Badr. Dia tertegun waktu mendengar berita tentara Quraish maju untuk melindungi kafilah mereka yang banyak harta. Dia sangat frustasi dengan kemungkinan adanya pertumpahan darah dan bukannya perampokan mudah dengan banyak jarahan. Para Jihadis juga mendengar kabar buruk bahwa kafilah yang kaya raya itu telah lewat. Kabar datangnya tentara Mekah juga benar2 tak diduga orang2 Muslim. Muhammad sendiri tidak yakin apakah dia harus maju terus atau tidak karena barang jarahan ternyata sudah berlalu. Dengan dilema bahwa melakukan serangan terhadap orang Quraish bisa melanggar perjanjian perlindungan dengan orang2 Ansar (perjanjian ini berisi persetujuan bahwa orang2 Ansar akan melindungi Muhammad jika dia diserang di Medina dan daerah sekitarnya – lihat Bagian 1), Muhammad lalu mengadakan rapat dengan panglima2 perangnya dan minta pendapat dari semua orang Muslim, terutama orang2 Ansar. Dia takut orang2 Ansar tidak akan melindunginya di luar Medina. Abu Bakr dan Umar dipanggil untuk mengadakan pertemuan umum. Ternyata orang2 Ansar bersumpah untuk mendukung pasukan Muhammad. Ketua orang2 Ansar, yakni Sa’d b. Muadh (dari Bani al-Aws) menjanjikan bahwa jika Muhammad memimpin mereka terjun ke laut sekalipun, mereka akan ikut terjun dan tenggelam. Setelah itu, semua orang Ansar bersumpah untuk berperang bersama Muhammad. Dengan rasa sangat puas, Muhammad meminta orang2nya untuk terus maju. Dia menjanjikan pembantaian para musuh. Untuk menyenangkan hati para Jihadis yang haus barang jarahan, dia mengatkan bahwa Allah telah menjanjikan mereka tentara Quraish atau kafilah seperti tercantum di QS 8:7.

Akhirnya Muhammad dan gerombolannya tiba di Badr di pagi hari Kamis, lebih dahulu daripada tentara Mekah dan berkemah di situ. Tenda darurat dari dahan2 pohon palm didirikan baginya. Dia yang duluan minum air sumur di situ. Sesuai nasihat veteran perang bernama al-Hubab, Muhammad menimbuni semua sumur di daerah sekitar kecuali satu sumur terdekat baginya. Para Muslim lalu membuat tempat penampungan dan mengisi penuh dengan air. Dengan ini, para Muslim mengontrol penuh persediaan air di daerah itu. Musuh tidak bisa mengambil air tanpa melalui Muhammad. Dan tentara2 Muhammad sudah siap membunuh orang Mekah mana pun yang berani mendekat ke tempat penampungan air untuk minum.

Segera setelah tiba pada pagi hari di Badr, Muhammad berusaha mencari tahu keadaan tentara Mekah. Dia pergi bersama Abu Bakr untuk mengintai.[ Mubarakpouri, p.257] Mereka bertemu dengan seseorang di jalanan dan berusaha menanyakan keadaan di situ. Orang itu tidak mau menjawab sampai Muhammad memberitahu siapa dirinya. Keterangan yang didapat ternyata tidak banyak membantu. Pada petang harinya, dia mengirim Ali dan beberapa orang lain untuk menelaah keadaan di sekitar sumber mata air. Di sana mereka melihat dua budak Quraish pembawa air. Ali dan kawan2nya menculik kedua budak ini dan membawa mereka menghadap Muhammad. Budak2 memberitahu orang2 Muslim bahwa mereka adalah pengangkut air untuk tentara Quraish. Ini bukan berita baik bagi orang Muslim karena mereka berharap para budak ini datang dari perkemahan Abu Sufyan. Setelah disiksa, akhirnya kedua budak memberitahu tempat dan kekuatan tentara Quraish. Dari informasi ini, juga dengan kenyataan bahwa orang2 Quraish telah menyembelih 9 unta di hari pertama dan 10 unta di hari kedua, Muhammad tahu kira2 berapa besar tentara Quraish. Dia memperkirakan mereka berjumlah 900 sampai 1.000 orang. Dugaan ini tepat, karena jumlah tentara Quraish sebenarnya adalah 950 orang. Mereka menunggangi 700 unta dan 100 kuda. Ketika Muhammad mengetahui banyak orang terkemuka Quraish yang ikut dalam kekuatan tentara ini, dia berkata, “Mekah rupanya telah melemparkan daging dan darah mereka yang paling berharga bagimu.’

Pada malam hari, Muhammad dan Abu Bakr kembali ke perkemahan mereka dan mulai sembahyang minta syukur dari Allah. Sa’d b. Muadh berjaga-jaga di pintu muka. Orang2 Muslim merasa lelah karena lama dan beratnya perjalanan yang mereka lakukan beberapa hari ini. Rasa lelah dan kantuk melanda mereka sehingga akhirnya mereka terlelap. Malam itu turun hujan tapi lebih lebat di daerah tentara Mekah. Karena air hujan, alas Wadi jadi empuk tapi tidak becek dan ini memberi keuntungan pada pihak Muslim. Air hujan ini disinggung dalam Qur’an ayat 8:11 sebagai pemurnian dari Allah. Malam harinya, sebagaimana yang disebut di QS 8:45, Muhammad membayangkan tentara Quraish lemah.

Kedua pihak gelisah sampai pagi hari. Menjelang subuh, ketika Muhammad sedang mengatur orang2nya sesuai tingkatan, beberapa orang Quraish yang merasa haus mendekati sumur air. Muhammad berdoa pada Allah untuk kematian mereka.

Orang2 Muslim mengangkat tiga panji2, satu untuk para pengungsi (yang ikut hijrah), dipegang oleh Musab, satu untuk orang2 Khazarite, dipegang oleh al-Hobab dan satu lagi untuk Bani Aw, dipegang oleh Sad ibn Muadh.

Para Quraish juga membuat batas mereka dan mulai bergerak maju. Akan tetapi, mereka berbeda pendapat tentang aturan berperang melawan orang2 dari kalangan mereka sendiri. Shayba dan Utba, dua ketua kelompok Quraish mendesak keras agar tidak menyerang. Perlu diingat bahwa Utba adalah ayah Hind, yakni istri Abu Sufyan b. Harb dan Shayba adalah kakak laki Utba (yakni paman Hind). Mereka menyediakan tempat berteduh bagi Muhammad ketika dia diusir dari Taif oleh anak2 jalanan yang melemparinya dengan batu. Utba dan Shayba hanya menginginkan uang darah karena pembunuhan yang dilakukan orang Muslim atas Amr b. al-Hadrami. Maka Utbah mengirim pesan pada Abu Jahl untuk mundur dan tidak memerangi saudara sepupu Abu Jahl, yakni Muhammad. (Tabari, vol.vii, p.44)

Salah satu anak2 laki Utba, yakni Abu Hudhayfah adalah Jihadis baru dan berada bersama pihak Muhammad. Karena inilah Utbah tidak mau melawan Muhammad – Abu Jahl menyebarkan hal ini dan mencela Utba pengecut karena tidak mau berperang melawan tentara Muslim. Saudara laki Amr b. Hadrami yang bernama Amir b. al-Hadrami membujuk orang2 untuk membalaskan dendam kematian saudaranya. Meskipun sangat ragu, akhirnya Utba bersedia maju perang, tapi dia berkata tidak ingin membunuh Muhammad meskipun adanya kebencian yang besar di kedua pihak Quraish dan Muslim. Pada saat itu pula Omayr, pemanah Quraish, datang membawa berita bahwa tentara2 Muslim ber-siap2 untuk perang. Dia mengajukan ajakan damai dengan kaum Muslim tapi Abu Jahl menolaknya. Jadi, tentara Quraish juga bersiap untuk perang. Mereka bergerak maju perlahan di atas bukit2 pasir yang susah dilalui karena hujan tadi malam. Akan tetapi, seperti yang telah disebut sebelumnya, hujan mendatangkan keuntungan bagi Muhammad karena tanahdi tempatnya jadi empuk tapi enak untuk dijalani. Yang juga jelek buat pihak Quraish adalah mereka bergerak melawan sinar matahari, sedangkan pihak Muhammad bergerak ke arah Barat, membelakangi matahari

Segera setelah Muhammad selesai mengatur pasukannya, dia melihat barisan orang Quraish muncul dari gundukan pasir di depan. Ketika sembahyang pada Allah minta bantuanNya agar tentaranya yang kecil tidak punah, dia sangat khawatir dan pergi masuk tendanya yang kecil untuk berkonsultasi dengan Abu Bakr. Untuk menunjukkan tuntunanNya yang kokoh, Allah menyatakan QS 8:46. Ayat ini menambah semangat tentara2 Muslim untuk maju menang. Ayat lain QS 2:42-44 juga ke luar. Ayat2 lain yang juga penting yang berhubungan dengan perang Badr adalah melipatduakan tentara Medina di QS 3:18, dll.

Tentara Quraish sekarang bergerak maju, tapi tentara Muslim tidak beranjak dari posisinya di mana mereka berada di tempat yang lebih tinggi dari tentara Quraish dan karenanya memberi lebih banyak keuntungan untuk melepaskan anak panah dan tombak pada pihak musuh. Muhammad mengamati kekuatan musuh dan jadi panik dan mulai sembahyang dengan penuh semangat. Kali ini, Allah mengirim dia jaminan: seperti 20 jadi 200 … dll melalui ayat2 QS 8:65, 66. Allah juga melarang para Jihadis di ayat QS 8:15-16, untuk lari dari medan perang. Sejak perang Badr, ayat ini jadi bagian dari hukum Sharia dalam perang (Reliance of The Traveller, p.659).

Sewaktu persiapan ini berlangsung, Hakim b. Hizam, diikuti beberapa orang Quraish pergi untuk minum air dari tempat penampungan air yang dibuat orang2 Muhammad. Setiap orang Quraish yang datang untuk minum dibunuh pada hari itu, kecuali Hakim b. Hizam. Tidak diketahui mengapa Muhammad tidak membunuhnya. Tidak ada satu pun keterangan dari para penulis biografi tentang alasan Muhammad mengampuni nyawanya. Akan tetapi nanti kita ketahui bahwa Hakim b. Hizam jadi Muslim. Setelah tahu nasib 30 orang Quraish yang haus, Abd al-Aswad Makhzami dari Quraish mencoba menghancurkan tempat penampungan air itu dan bersumpah untuk minum air dari situ. Ketika ia pergi menuju tempat penampungan itu, Hamzah menyerangnya dan menebas putus pergelangan kakinya dan membabat putus setengah kakinya yang lain. Abd al-Aswad Makhzami merangkak dengan badannya yang penuh darah ke tempat air dan menjebur ke dalam lalu minum airnya. Hamzah memukul dia sampai mati di tempat itu juga. Sekarang perang dimulai. Hari itu adalah hari Jum’at, tanggal 15 Maret, 624 M (17 Ramadan, AH2). Meskipun saat itu bulan puasa, tidak ada satu pun orang Jihadis termasuk Rasul Allah yang puasa saat itu.(Ibn Sa’d, vol ii, p.22)

Pada awalnya, tiga orang Quraish, yakni Utbah b. Rabiah, saudara lakinya yang bernama Shaybah b. Rabiah dan anak Utba yang bernama al-Walid menantang orang2 Muslim untuk bertempur dengan mereka. Utbah b. Rabiah tidak mau bertempur dengan orang2 Ansar dan menantang orang2 Quraish yang bergabung dengan tentara Muhammad (yang dulu ikat Muh hijrah ke Medina) untuk berkelahi melawannya satu lawan satu. Mereka ingin melawan orang sesama suku saja, yang adalah saudara2 sepupunya, dari anak2 al-Muttalib. Ketika tiga orang Medina maju ke muka, Muhammad memanggil mereka mundur dan menggantinya dengan orang2 sesukunya yakni anak2 Hashim untuk bangun dan berkelahi. Hamzah, Ali dan Obaydah (paman dan saudara sepupu Muhammad) menuruti perintah Muhammad, bangkit dan maju. Hamzah mengenakan bulu2 burung unta di dadanya, dan Ali mengenakan rambut kuda di topinya.

Lalu Utba memanggil anaknya, Walid, untuk bangkit dan berkelahi. Dia lalu melawan Ali. Pertarungan singkat terjadi. Ali melukai parah Walid dengan pedangnya. Ketika Utba maju, Hamzah pun maju dan membunuhnya. Shayba lalu melawan Obaydah. Keduanya sangat tua. Mereka berkelahi untuk sesaat dan akhirnya Shayba berhasil membabat kaki Obaydah sampai hampir putus. Melihat ini Hamzah dan Ali maju serentak dan membunuh Shayba. Obaydah masih bisa hidup beberapa hari setelah itu sebelum akhirnya mati.

Pertempuran sekarang berlangsung umum dan bebas. Orang Muslim pertama yang mati adalah budak Umar yang telah dimerdekakan yang bernama Mihja. Mihja dibunuh oleh Amir ibn al-Hadrami. Lalu Haritha b. Suraqah dibunuh. Untuk menyemangati pengikutnya, Muhammad mengiming-imingi surga bagi mereka yang mati. Ini memberi semangat bahkan untuk anak remaja berusia 16 tahun yang bernama Umayr b. al-Humam [Tabari vol.vii, p.55] yang saat itu sedang makan kurma. Dia melempar kurmanya dan bergabung dalam perang. Anak ini kaget waktu mendengar Muhammad bahwa yang harus dilakukannya untuk bisa ke surga adalah ikut berjihad dan mati terbunuh. Tak lama kemudian, dia pun mati terbunuh. Muhammad sekarang menyerukan bahwa Allah mencintai para Jihadis fanatik. Mendengar ini, seorang ekstremis Jihadis bernama Auf b. Harith bertanya pada Muhammad,“O Rasul Allah, apakah yang membuat Tuhan tertawa bahagia bagi hambaNya?” Dia menjawab,”Ketika hamba itu masuk dalam pertempuran dengan musuh tanpa baju perang.” Auf membuang baju pelindung tubuhnya, mengambil pedangnya dan melawan musuh sampai dia terbunuh.[ Ibn Ishaq, p.300] Jika kau melihat di TV bagaimana pembom bunuh diri bekerja, ingatlah kata2 sang Nabi yang penuh kasih dan kamu akan segera mengerti kekuatan apa yang mendorong orang2 fanatik ini untuk melakukan teror yang sungguh di luar akal sehat dan memeledakkan tubuh mereka berkeping-keping.

Pertempuran semakin sengit. Untuk menambah semangat para Jihadis, Muhammad jongkok dan mengambil kerikil2 dan melemparkannya ke arah orang2 Quraish sambil menjerit keras2,”Biarlah muka2 kalian jadi rusak”[ Tabari, vol.vii. p.56] Allah menyatakan bahwa ini bukan tindakan Muhammad, tapi tindakannya sendiri di ayat Q 8:17, dan Dia benar2 merestui tindakan simbolis Muhammad. Tentara Muslim sekarang jadi hebat semangatnya dan bertempur mati2an sampai2 tentara Quraish tidak kuat melawannya. Ketika pertempuran sedang menghebat, Muhammad mengirim perintah pada para tentaranya untuk tidak membunuh kedua paman Muhammad yakni Abul Bakhtari and al-Abbas [Ibn Ishaq, p.301]. Dikabarkan bahwa al-Abbas adalah agen rahasia Islam di Mekah, tapi alasan mengampuni nyawa Abul Bakhtari tidak diketahui, meskipun Ibn Ishak menulis bahwa Abul Bakhtari menunjukkan simpati kepada Muhammad sewaktu kaum Pagan mengganggu Muhammad di Ka’ba.

Ketika para Jihadis protes atas keputusan ini, Umar mengancam memenggal kepala mereka. Karenanya mereka tidak punya pilihan dan menurut perintah ketuanya. Ibn Ishaq [Ibn Ishaq p.307 ] menulis bahwa di samping pembantaian umum di perang itu, yang jadi target utama untuk dibantai adalah empat orang Quraish yang murtad. Keempat orang ini memeluk Islam tapi tidak mau ikut hijrah ke Medina bersama Muhammad karena anggota keluarga mereka menghalangi kepergian mereka dengan menyekapnya di dalam rumah mereka. Setelah itu, mereka meninggalkan Islam dan bergabung dengan orang2 Quraish di Badr. Muhammad tidak memberi ampun pada mereka. Keempat orang ini dibunuh semua oleh para Jihadis. Muhammad bahkan menciptakan sebuah ayat (QS 4:97) untuk membenarkan pembunuhan atas mereka.

QS 4.097: Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya : "Dalam keadaan bagaimana kamu ini ?". Mereka menjawab : "Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)". Para malaikat berkata : "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu ?". Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali,

Semangat membunuh diantara para Jihadis begitu hebat sampai2 Hazrat Umar membunuh paman kandungnya sendiri, yakni al-As b. Hisham b. al-Mughira.(Ingat? Dialah yang menggantikan Abu Lahab, musuh besar Islam!)

Ketika peperangan berlanjut, Muhammad tetap tinggal dalam tendanya bersama Abu Bakr sambil berdoa pada Allah untuk kemenangan. Dia meminta Allah untuk mengirim bantuanNya bagi orang2 Muslim. Maka Allah menjawab dengan ayat QS 8:9 untuk membantu Muhammad dengan ribuan malaikat! Saat itu adalah musim dingin yang penuh dengan angin topan keras bertiup kesana kemari. Tiga topan keras melanda medan perang dan Muhammad segera menganggapnya sebagai malaikat2 suruhan Allah untuk menolong para Jihadis. Dia mengatakan pada para tentaranya bahwa topan pertama adalah seribu malaikat dipimpin oleh malaikat penghulu Jibril, dan topan kedua adalah seribu malaikat dipimpin oleh malaikat penghulu Mikhael dan topan ketiga adalah seribu malaikat lagi dipimpin oleh malaikat penghulu Sarafel.[ Ibn Sa’d, vol ii, p.15] Maka, seperti yang ditegaskan di aya Q 3:124, Allah mengirim tiga ribu malaikat tentara untuk menolong tentara2 Muslim. Ketika peperangan bertambah sengit, Muhammad meminta pertolongan lebih lanjut dari Allah-nya dan Allah segera nurut dengan mengirim dua ribu lagi malaikat. Jadi seperti yang dikatakan di QS 3:125, semuanya berjumlah 5.000 malaikat yang tidak kelihatan dari Allah yang maha perkasa, untuk membantu 300 lebih Jihadis untuk mendapatkan kemenangan. Para Jihadis yang fanatik mengaku bahwa tanda2 dari para malaikat di Badr adalah sorban putih [Ibn Ishaq, p.303, Tabari vol. vii, p.61] atau turban kuning, ya?[ Ibn Sa’d, vol.ii, p.29]

Ini Hadis Sahih Bukhari yang mengatakan bahwa Jibril turun menolong Muhammad:

Volume 5, Book 59, Number 330:

Dikisahkan oleh Ibn 'Abbas:
Sang Nabi berkata pada hari Perang Badr,”Ini Jibril memegang kepala kudanya, lengkap bersenjata untuk berperang.”


Dengan bantuan Jibril, orang2 Quraish mulai terdesak kalah. Pasir becek tempat mereka berdiri mempersulit gerakan mereka. Beberapa dari mereka melarikan diri. Mereka bingung dan mulai mundur dan lari. Para Muslim mengejar mereka dan menangkap orang2 Quraish yang tidak terbunuh di medan perang. Orang2 Muslim mengikuti jejak mereka yang melarikan diri, membunuh atau menangkap mereka. Dalam usahanya melarikan diri, orang2 Quraish melemparkan baju perang mereka dan meninggalkan binatang beban, kemah dan segala perlengkapannya. 70 (ada yang bilang 45) orang Quraish dibunuh dan jumlah yang sama dijadikan tawanan perang. Orang2 Muslim hanya kehilangan 14 orang, 8 dari Medina dan 6 yang ikut hijrah. Mereka juga menangkap banyak orang penting Quraish. Muhammad memerintahkan untuk tidak membunuh pamannya, al-Abbas. Ketika Abu Hudhayfah (ingat? Ayahnya, Utbah bin Rabiah, dibunuh oleh Ali) protes akan perintah Muhammad yang berstandard dua ini dan ingin membunuh al-Abbas, Umar lalu mengancam akan memancung Abu.[ Tabari, vol.vii, p.57] Tentara2 Muslim menangkap Abu al-Bakhtari (paman Muhammad yang lain) bersama kawannya. Para Jihadis setuju untuk tidak membunuhnya (sesuai perintah Muhammad) tapi mereka ingin membunuh kawan Abu al-Bakhtari. Ketika Bakhtari minta temannya jangan dibunuh, para Muslim menolaknya. Maka Bakhtari pun melawan para Muslim dan terbunuh. Kabar ini disampaikan kepada Muhammad. Semua tawanan berjumlah 70 (ada yang bilang 44) orang Quraish dijadikan tawanan perang. Sa’d b. Muadh ingin membunuh semua tawanan perang dan dia berkata,”Ini adalah kekalahan pertama yang diberikan Allah kepada kaum pagan, dan membunuh para tawanan lebih menyenangkan hatiku daripada membiarkan mereka hidup.” Meskipun begitu, para tawanan dibagi-bagikan diantara tentara Muslim untuk uang tebusan sampai Muhammad kembali ke Medina.

Ada suatu kisah yang menceritakan kekejaman kaum Jihadis dalam memperlakukan beberapa tawanan perang. Umayah b. Khalaf adalah orang pagan, tapi dia adalah kawan Abd Umar, yang baru saja memeluk Islam. Karenanya, Umayah dan anaknya Ali merelakan diri untuk jadi tawanan Abd Umar. Jihadis terkenal Abd al Rahman b. Awf mengambil alih tawanan Abd Umar dengan harapan dapat uang tebusan besar. Dikisahkan bahwa Umayah suka menyakiti Bilal, yakni orang Negro terkenal yang suka meneriakkan adhzan. Ketika Bilal melihat Umayah dan anaknya, Ali, dibawa pergi oleh Abd al Rahman b. Awf, dia berteriak memanggil orang2 Muslim untuk membunuh orang yang dulu sering menyakitinya. Abd al Rahman b. Awf dengan cepat mencegah Bilal dengan memakinya anak perempuan Negro dan memerintahkan dia untuk tidak membunuh Umayah dan anaknya. Akan tetapi perintah ini tidak didengar. Beberapa Muslim lalu membacoki Umayah b. Khalaf dan anaknya Ali sampai mati dan me-motong2 badan mereka. Abd al Rahman b Awf lalu memaki Bilal karena membunuh tawanannya sehingga Abd al Rahman kehilangan kesempatan dapat uang tebusan besar.

Menantu pria Muhammad yang bernama Abu al-Aas juga ditawan. Khadija (istri pertama Muhammad) adalah bibinya. Ibu Abu adalah Hala d. Khuwaylid. Khadija dulu biasa menganggapnya sebagai anaknya sendiri. Abu al-Aas tidak memeluk Islam dan tidak mau menceraikan istrinya yang bernama Zaynab, yakni anak wanita Muhammad yang tertua. Abu al-Aas lalu bergabung dengan orang2 Quraish melawan Muhammad di Badr. Tawanan Quraish lain yang juga terkenal adalah Amr, putra Abu Sufyan (bukan dari istrinya Hind tapi dari istri lain Abu Sufyan b. Harb) dan Amir b. Al-Hadrami, yakni teman dekat Abu Sufyan. Anak Abu Sufyan yang lain yang bernama Hanzala mati terbunuh di Badr.[ Ibn S’ad, vol.ii, p.18 ]

Segera setelah pertempuran berakhir, terjadi penjarahan besar2an oleh tentara2 Muslim. Para Jihadis juga menceritakan kisah yang sukar dipercaya tentang kepala2 orang pagan puts sebelum pedang2 orang Muslim menyentuhnya. Ini katanya adalah pertolongan para malaikat. Abu Jahl, yang adalah paman Muhammad sendiri, adalah musuh bebuyutan Muhammad. Muhammad begitu benci padanya sehingga memberinya julukan Abu Jahl (biang t*l*l), sedangkan nama aslinya adalah Abul Hakam (ayah dari hikmat). Karena begitu besar rasa bencinya, Muhammad memerintahkan Abu Jahl untuk dibunuh.[ Ibn Ishaq, p.304] Untuk melaksanakan perintah Muhammad, Muadh b. Amr dan dua anak muda Medina yakni Auf b. Afra dan Muwawwidh b. Afra, yang merupakan anak2 laki Afra, pergi mencari Abu Jahl untuk membunuhnya. Muadh menemukan Abu Jahl di dalam semak2 dan lalu menyerangnya. Dia memukul jatuh Abu Jahl ke tanah dan memotong kakinya sampai putus. Anak laki Abu Jahl yang bernama Ikrima membabat salah satu lengan Muadh sampai bergelantungan hanya pada kulitnya saja. Muadah lalu menggunakan kakinya untuk menarik putus lengan itu dan melanjutkan pertempuran sampai rasa sakit yang luar biasa membuatnya berhenti berkelahi. Saat itu Muwawwidh b. Afra dan saudaranya Auf b. Afra tiba di tempat dan mereka membunuh Abu Jahl yang sudah terluka berat. Setelah membunuh Abu Jahl, mereka kembali untuk memerangi orang Quraish sampai akhirnya mereka sendiri mati terbunuh. Ketika kabar tentang Abu Jahl yang sekarat hampir mati terdengar oleh Muhammad, dia menyuruh budaknya yang bernama Abd Allah b. Masud untuk mencari mayat Abu Jahl. Abd Allah b. Masud pergi dan menemukan Abu Jahl yang sekarat, tersengal-sengal, siap menghembuskan nafas terakhir. Abu Jahl masih bernafas ketika Abd Allah b. Masud berlari menyerbu dan memenggal kepalanya dan membawa kepala itu kepada majikannya. Dengan penuh rasa suka cita Muhammad berkata,”Kepala musuh Allah.” Abd Allah lalu melemparkan kepala Abu Jahl yang penuh darah ke kaki majikannya. Muhammad berkata,”Ini lebih berharga bagiku daripada unta2 terbaik di seluruh Arabia.” Lalu Muhammad menghadiahi Abd Allah b. Masud dengan pedang yang digunakan untuk membunuh Abu Jahl.

Hadis Sunaan Abu Dawud, Book 14, Number 2716:
Dikisahkan oleh Abdullah ibn Mas'ud:
Di perang Badr, Rasul Allah memberiku pedang Abu Jahl, karena aku telah membunuhnya.


Hadis Sahih Bukhari, Volume 4, Book 53, Number 369:
Dikisahkan oleh 'Abdur-Rahman bin 'Auf:
Ketika aku berdiri di barisan hari itu di (perang) Badr, aku melihat ke sebelah kananku dan kiriku dan melihat dua anak muda Ansari dan aku berharap diriku lebih kuat dari mereka berdua. Seorang dari mereka berkata padaku,”O Paman! Apakah kau tahu Abu Jahl?” Aku berkata,”Ya, apa yang kau inginkan dari dia, O keponakanku?” Dia berkata, “Aku dikasih tahu bahwa dia suka menghina Rasul Allah. Demi Tuhan yang Tangan2Nya memiliki hidupku, jika aku melihatnya, maka tubuhku tidak akan meninggalkan tubuhnya sampai salah satu dari kami mati.” Aku terkejut mendengarnya. Lalu anak muda satunya juga mengatakan hal yang sama. Sesaat kemudian aku melihat Abu Jahl berjalan diantara orang2. Aku berkata (kepada kedua anak muda itu), “Lihat! Itu orang yang kau cari.” Maka keduanya langsung menyerang dia dengan pedang2 mereka dan membabat dia sampai mati dan lalu menghadap Rasul Allah untuk memberitahu kejadian itu. Rasul Allah bertanya,”Siapa diantara kalian berdua yang membunuhnya?” Keduanya berkata,”Aku telah membunuh dia.” Rasu Allah bertanya, “Sudahkah kau bersihkan pedang2mu?” Mereka menjawab,”Belum.” Dia lalu melihat pedang2 mereka dan berkata,”Tidak ragu lagi, kau berdua telah membunuh dia dan barang2 milik yang mati akan diberikan kepada Muadh bin Amr bin Al-Jamuh.”


Kedua anak muda ini adalah Muadh bin 'Afra dan Muadh bin Amr bin Al-Jamuh. Ini Hadis yang mengisahkan akhir hayat Abu Jahl:

Hadis Sahih Bukhari, Volume 5, Book 59, Number 300:
Dikisahkan oleh Anas:
Sang Nabi berkata,”Siapa yang mau pergi dan melihat apa yang terjadi pada Abu Jahl?” Ibn Mas’ud pergi dan mendapatkan bahwa kedua anak Afra telah melukainya dengan fatal (dan dia masih bernapas walaupun hampir mati). 'Abdullah bin Mas'ud berkata, “Apakah kau Abu Jahl?” sambil menjambak janggutnya. Abu Jahl berkata, “Adakah orang yang lebih hebat dari orang yang telah dibunuhnya atau orang yang telah dibunuh kelompoknya?”


Pertempuran sudah selesai, Muhammad memerintahkan agar semua mayat2 musuh, termasuk mayat Abu Jahl dan kepalanya, dibuang ke dalam sebuah sumur. 24 mayat kafir dibuang ke dalam sumur. (Lihat Sahih Bukhari, vol. 5, book 59, number 314). Ketika ini selesai dilakukan, Muhammad berdiri di pinggir sumur, berkata pada mayat2 orang Quraish itu [Ibn Ishaq, pp.305-306], berpidato panjang lebar pada mereka karena tidak percaya dan menolak dia sebagai Rasul Allah. Ketika para Muslim bertanya padanya apakah orang mati bisa mendengar, Muhammad menjawab bahwa orang mati bisa mendengar lebih baik daripada orang hidup, tapi mereka tidak bisa menjawab balik. Tubuh Umayyah b. Khalaf tidak dibuang ke dalam sumur. Tubuhnya mulai membusuk. Karena itu mereka menimbuninya dengan batu.

Hadis Sahih Bukhari Volume 2, Book 23, Number 452:
Dikisahkan oleh Ibn 'Umar:
Sang Nabi melihat pada (mayat) orang2 dalam sumur (tempat pembuangan mayat pagan di perang Badr) dan berkata,”Apakah kau telah menemukan apa yang Tuhanmu janjikan padamu?” Seseorang berkata,”Kau bicara sama orang mati.” Dia menjawab,”Kau tidak mendengar lebih baik daripada mereka, tapi mereka tidak dapat menjawab.”


Diantara tumpukan mayat orang adalah mayat Utba b. Rabiah, ayah dari Abu Hudhayfa, seorang Jihadis Islam yang baru saja bergabung. Ketika Muhammad melihat kesedihan di wajah Abu Hudhayfa, dia memberkatinya karena berpikir bahwa Hudhayfa merasa sedih melihat kematian ayahnya. Tapi Hudhayfa menjawab bahwa dia merasa sedih karena ayahnya tidak memeluk Islam, dan bukan karena ayahnya telah mati! Memang begitulah pengabdian dan kebutaan fanatik para Jihadis.

Setelah penguburan selesai dilakukan, orang2 Muslim tetap tinggal di medan perang sampai hari itu berakhir. Lalu mereka membawa kawan2 mereka yang mati dan terluka ke sebuah lembah, beberapa mil dari Badr dan menguburkan yang mati di sana. Sekarang waktunya membagi-bagi jarahan perang. Ketika tentara Quraish melarikan diri, para Muslim mengumpulkan harta benda mereka. Muhammad menjanjikan setiap Jihadis bahwa dia boleh mengambil jarahan perang milik musuh yang dibunuhnya sendiri. Jihadis yang tidak ikut perang secara langsung karena menjaga Muhammad juga ingin mendapat bagian yang sama banyaknya atas jarahan perang. Beberapa mengeluh karena Muhammad mengambil kain merah yang indah tanpa pengetahuan orang lain. Maka Allah lalu mengeluarkan QS 3:161:”Sang Nabi tidak akan menyembunyikan jarahan …, “ membebaskan Muhammad dari kecurangan pengambilan barang jarahan. Pertengkaran terjadi dalam pembagian barang jarahan tentang siapa yang dapat lebih banyak atau lebih sedikit. Muhammad harus menengahi dengan ayat QS 8:41 dari Allah. Di ayat ini, yang maha kuasa mengumumkan seperlima barang jarahan harus diserahkan bagiNya dan Rasul kesayangannya. Muhammad malahan juga mengatakan bahwa barang jarahan adalah sah hanya bagi dia dan tidak bagi nabi2 lain karena dialah yang paling dikasihi Allah. Dengan perintah seperti ini dari Allah, sisa barang jarahan dikumpulkan jadi satu untuk dibagi-bagi kemudian. Seorang perwira bernama Abdullah b. Ka’b ditunjuk sebagai penjaga barang jarahan. Tentara Muslim lalu berbaris kembali ke Medina.

Hari berikutnya, barang2 jarahan dibagi-bagi di bawah pohon dekat Saffra. Semua orang dapat bagian yang sama setelah seperlima dipisahkan untuk Muhammad. Tentara berkuda dapat dua porsi ekstra untuk kuda mereka. Setiap orang dapat unta, kursi berlapis kulit, dan barang2 lain. Muhammad mengambil unta yang terkenal milik Abu Jahl. Dia kemudian menggunakannya untuk pergi menyerang daerah lain dan sebagai pejantan untuk menghasilkan unta2 baru. Dengan ayat QS 55:45, dia menyatakan bahwa barang jarahan adalah hadiah dari Allah, dan dia juga mengambil pedang Dhu al-Faqr milik Munabbih b. al-Hajjaj. Untuk aturan pembagian jarahan, dia memberi hak khusus bagi dirinya sendiri untuk boleh memilih barang yang paling dia sukai sebelum barang2 jarahan dibagi-bagikan. Tawanan2 perang juga dibagi-bagikan diantara orang2 Muslim dan nasib mereka nanti akan ditentukan di Medina.

Sifat sebenarnya Muhammad yang haus darah tampak saat tentara2 Muslim berhenti di Saffra. Ketika sedang membagi-bagikan tawanan, Muhammad mengenali al-Nadr b. al-Harith, penyair Quraish yang ditangkap Jihadis. Dulu waktu Muhammad masih tinggal di Mekah, al-Nadr menyusun ayat2 yang lebih bagus daripada Qur’an. Muhammad benci sekali terhadap komposisi ayat al-Nadr. Sebagaimana disinggung di QS 8:31 (Dashti, hal. 47), Al-Nadr b. al-Harith juga mengritik ayat2 Qur’an dengan mengatakan ayat2 itu hanyalah dongeng kuno yang telah didengar orang2 Mekah. Muhammad tidak punya ampun bagi Al-Nadr b. al-Harith. Untuk memuaskan keinginan balas dendamnya, sang Nabi penuh kasih ini memerintahkan agar Al-Nadr yang telah tak berdaya itu dibunuh. Ali melaksanakan perintah Muhammad dengan memenggal kepala Al-Nadr di Saffra, tepat di hadapan Muhammad.[ Ibn Ishak, p.337] Inilah contoh toleransi dari ciptaan Allah yang terbaik terhadap lawannya yang berani menantangnya secara intelektual. Rodinson [p.168] menulis bahwa Muhammad sangatlah sensitif (gampang tersinggung) pada celaan intelektual terhadap dirinya. Setelah menghabisi pengritiknya, Muhammad dengan puas memerintahkan rombongan melanjutkan perjalanan ke Medina.

Dua hari kemudian, tentara Muslim berhenti di Irqu’l-Zabya, jalan di tengah2 Badr dan Medina. Di sini Rasul Allah sekali lagi ingin memuaskan nafsunya akan darah dan dendam. Tawanan perang bernama ‘Uqbah b. Abi Muyat yang anak perempuannya menikah dengan anak laki Abu Sufyan yang bernama Amr b. Abi Sufyan, diperintahkan untuk dibunuh. ‘Pelanggar hukum’ ini meminta ampun dengan menyebutkan nama anak perempuannya. Tapi Muhammad tidak memberikan ampun baginya. Apakah yang dilakukan ‘Uqba sehingga dia layak menerima hukuman yang sangat berat dari sang Nabi yang penuh belas kasihan dan kebaikan ini? Muhammad mengaku bahwa ‘Uqba menyakitinya ketika dia berkhotbah tentang agamanya yang penuh cinta dan kasih sayang (Islam) di Ka’aba. Tanpa menunjukkan setitik pun belas kasih terhadap musuhnya yang sudah kalah, Muhammad memerintahkan pembunuhan atas ‘Uqba. Ini yang ditulis oleh Ibn Ishaq: “Ketika sang Rasul memerintahkan agar dia dibunuh, ‘Uqba berkata, ‘Tapi siapa yang akan mengurus anak2ku, O Muhammad?’ ‘Neraka’, jawab Muhammad dan setelah itu ‘Asim b. Thabit b. Abul-Aqlah al-Ansari membunuhnya. Demikianlah yang dikatakan Abu ‘Ubayda b. Muhammad b. ‘Ammar b. Yasir padaku. Biografer lain menulis bahwa Ali-lah yang membunuh ‘Uqba.

Tentang pembunuhan terhadap kedua tawanan ini, Rodinson (Rodinson, hal. 168) menulis, “Di lain pihak dia mengumbar kemarahannya terhadap dua orang yang sudah menyerangnya secara intelektual. Kedua orang ini telah mempelajari sumber2 Yahudi dan Persia dan mereka menanyakan banyak pertanyaan yang sulit dijawab Muhammad. Mereka menghinanya dan pesan ilahinya sekalian. Tiada ampun bagi keduanya.”

Dua tawanan lain yang juga dibunuh adalah Naufal b. Khuweilid (dibunuh Ali) dan Mabad b. Wahb (dipancung Umar). Dilaporkan bahwa Mabad b. Wahb tidak mau mengaku kalah dan memuji-muji al-Lat dan al-Uzza (dua dewa berhala) di hadapan Muhammad.[ Muir, p.109, footnote 48] Alasan pembunuhan terhadap Naufal tidak diketahui. Jadi semuanya ada 7 tawanan perang yang dibunuh sebelum tentara Muslim dan tawanan lain tiba di Medina.

Untuk menyebarkan berita kemenangan Muslim di Badr, Muhammad mengirim Zayd b. Harith ke Medina duluan sebelum kedatangan rombongan tentara Muslim. Ketika Zayd tiba di Medina, dia mendengar berita kematiah Ruqayyah, anak perempuan Muhammad. Orang2 sedang mempersiapkan kuburannya ketika Zayd datang membawa berita kemenangan Muhammad di Badr.

Sehari kemudian Muhammad tiba di Medina dengan jarahan perang dan menerima berita sedih tentang kematian dan penguburan anaknya Ruqayyah sewaktu dia tidak berada di sana. Seperti telah disebutkan sebelumnya, suami Ruqayyah adalah Uthman b. Affan yang tidak bisa ikut merampok karena istrinya sakit. Meskipun begitu, Muhammad menghadiahi menantunya jatah jarahan yang sama dengan tentara yang ikut perang. Beberapa bulan kemudia Uthman menikah dengan anak perempuan Muhammad yang belum menikah, yakni Umm Kulthum, yang sebelumnya menikah dengan anak Abu Lahab, tapi akhirnya berpisah dengannya. Ketika orang2 memberi selamat kepada para Jihadis atas barang2 jarahan, para Jihadis membual tentang pembantaian kaum pagan. Banyak Jihadis yang mengaku bahwa membantai kafir ternyata menyenangkan.[ Tabari, vol. vii, p.65]

Keesokan harinya di waktu malam, kelompok akhir Jihadis datang dengan para tawanan di Medina. Melihat keadaan para tawanan yang menyedihkan ini, banyak orang2 Medina yang jatuh kasihan terhadap mereka. Bagaimana pun juga para tawanan itu adalah dari suku yang sama dengan mereka dan sedarah. Belas kasihan ini bisa dilihat dari sikap yang ditunjukkan Sauda, yakni istri kedua Muhammad, kepada seorang tawanan. Sauda pergi untuk menghibur anggota keluarga Afra, warga Medina yang berduka cita karena kehilangan dua putra di Badr. Waktu dia kembali, dia melihat Abu Yazid Suhayl b. Amr, saudara laki suaminya yang dulu (jadi Abu Yazid adalah saudara ipar Sauda), dan sekarang Abu Yazid jadi tawanan perang berdiri di depan rumah Sauda dengan kedua tangan terikat di belakang lehernya. Sauda berkata daripada jadi tawanan perang, seharusnya Abu Yazid lebih baik memilih mati dengan terhormat di medan perang. Muhammad menegurnya karena berkata begitu. Dengan penuh rasa kasihan dan sayang, Sauda hendak melepas ikatan tangan Abu Yazid, tapi Muhammad dengan galak melarangnya melakukan hal itu. Dari cerita Sauda kita tahu bahwa saat itu para wanita Arabia tidak diharuskan memakai jilbab dan mereka bisa bebas pergi ke mana mereka mau. Penggambarannya tentang sikap keras Muhammad juga membantah anggapan orang bahwa hubungan Muhammad dan istri2nya penuh kasih dan ramah tamah. Sauda dengan jelas berkata bahwa dia benar2 takut akan Muhammad. Inilah kata2nya yang asli: “Tiba2 suara Muhammad mengejutkanku: “Sauda, kamu mau cari masalah melawan Tuhan dan RasulNya?” Aku berkata,”Demi Tuhan, aku tidak dapat menahan diri waktu aku melihat Abu Yazid dalam keadaan seperti itu dan kukatakan apa yang kulakukan.” [Ibn Ishaq, p.309]

Meskipun begitu, secara keseluruhan orang2 Medina memperlakukan para tawanan dengan baik. Mereka diberi makan dan naungan dan tidak disiksa, meskipun dilaporkan bahwa Hazrat Umar ingin mencabut gigi2 Suhayl (tawanan perang) dengan berkata pada Rasul Allah: ‘Biarkan saya cabut dua gigi depan Suhayl agar lidahnya keluar dan dia tidak bisa berkata melawanmu.’[Ibn Ishaq, p.312; Tabari, vol.vii, p.71] Tapi Muhammad melarang penyiksaan ini. Perlakuan baik terhadap tawanan Medina juga perlu dilakukan orang2 Muslim jika mereka ingin dapat uang tebusan yang besar dari sanak saurdar para tawanan – dan mereka (para Muslim) tahu akan hal ini. Kebaikan orang2 Muslim menarik hati beberapa orang Medina untuk masuk Islam dan tinggal menetap di Medina kemudian, dikabarkan begitu. Dikisahkan bahwa ketika Muhammad memerintah agar semua tawanan diikat, paman Muhammad yang bernama al-Abbas juga dirantai. Muhammad tidak bisa tidur sampai pengikutnya melepas rantai al-Abbas.[Tabari, vol.vii, p.69]

Ketika rasa sukacita kemenangan oleh tentara Muslim perlahan berakhir, maka sekarang waktunya untuk mengambil keputusan tentang nasib para tawanan. Telah disebutkan sebelumnya bahwa sejak semula, Jihadis fanatik bernama Sa’d b. Muadah ingin membunuh semua tawanan Muslim. Hazrat Umar juga ingin memancung semua tawanan, dan dia mengusulkan saudara membunuh saudara, dan Abu Rawaha ingin membakar mereka hidup2. Muhammad tidak bisa mengambil keputusan akan hal ini. Dia pun ingin membunuh semua tawanan kecuali beberapa orang. Abu Bakr mengusulkan untuk meminta uang tebusan bagi para tawanan. Tiba2 Muhammad melihat keuntungan dari usul Abu Bakr. Dia melihat kesempatan dapat uang bagi pengikutnya yang miskin papa itu. Seketika itu pula dia mengaku bahwa Allah (melalui Jibril) telah mengirim ayat QS 8:6-7 yang mengijinkan dia untuk meminta uang tebusan setelah membantai musuh, dan di ayat QS 8:68, Allah mengijinkan dia untuk menikmati harta jarahan. Dua ayat ini membuat kompromi antara hal membantai semua tawanan dan mengambil uang tebusan untuk membebaskan tawanan.

Sekarang yang paling dipikirkan Muhammad adalah Abu al-Aas, menantunya, yang (seperti telah ditulis sebelumnya) jadi tawanan perang. Ketika anak perempuan Muhammad yang tertua, Zaynab (yakni istri Abu al-Aas yang tinggal di Mekah), mendengar bahwa suaminya ditangkap, dia mengirim uang dan kalung Khadijah (ibunya, dan istri pertama Muhammad) sebagai tebusan agar suaminya dibebaskan. Akhirnya hati Muhammad melembut (meskipun hanya sedikiiiiit saja) ketika melihat kalung almarhum istrinya Khadijah. Dia khawatir dan mulai memikirkan tentang Abu al-Aas dan anak perempuannya. Keesokan harinya, di mesjidnya, dia meminta pendapat para Jihadis akan hal ini. Mereka setuju untuk membebaskan Abu al-Aas tanpa tebusan dan dia boleh kembali ke Mekah. Muhammad jadi lega dan membebaskan Abu al-Aas, tapi dengan syarat waktu dia tiba di Mekah, Abu al-Aas harus menceraikan Zaynab dan mengirimnya ke Medina untuk hidup bersama Muhammad. Abu al-Aas berjanji akan membiarkan Zaynab pergi ke Muhammad di Medina dan memang begitulah yang dia lakukan ketika tiba di Mekah. Dia lalu mengatur kepergian Zaynab dari Mekah. Saat itu, Hind (istri Abu Sufyan) bersikap ramah pada Zaynab. Meskipun ada permusuhan besar diantara Muhammad dan Abu Sufyan, Hind dengan suka rela menyediakan segala kebutuhan untuk membantu Zaynab pergi menemui ayahnya. Tapi Zaynab ingin pergi diam2. Jadi pada saat yang tepat, Zaynab meminjam seekor unta untuk pergi ke Medina. Kakak laki iparnya menemani dia. Ketika mengetahui kepergian Zaynab, dua orang Quraish mengejar unta Zaynab dan menangkapnya di Dhu Tuwa. Seorang Quraish yang bernama Habbar b. al-Aswad mengancam dia dengan tombaknya. Saat itu Zaynab sedang hamil. Dilaporkan bahwa dia jatuh dari unta dan mengalami keguguran. Lalu Habbar menyakiti Zaynab, tapi Abu Sufyan menengahi dan membiarkan Zaynab luput dari serangan Habbar. Abu Sufyan sama sekali tidak punya rasa dendam terhadap Zaynab dan dia menasehati Zaynab untuk meninggalkan Mekah diam2. Beberapa hari kemudian, ketika ribut2 tentang perang Badr telah mereda, Zaynab diam2 melarikan diri dari Mekah di malam hari.

Berikutnya adalah menentukan nasib al-Abbas, yakni paman Muhammad. Para Jihadis membawa al-Abbas yang telanjang ke hadapan Muhammad. Muhammad harus mencari baju bagi pamannya yang telanjang. Ini Hadisnya.

Hadith Sahih Bukhari, Volume 4, Book 52, Number 252:
Dikisahkan oleh Jabir bin 'Abdullah:
Saat di hari perang Badr, para tawanan perang dibawa termasuk Al-Abbas yang telanjang. Sang Nabi mencari baju baginya. Lalu didapatkan bahwa baju 'Abdullah bin Ubai cocok ukurannya, lalu sang Nabi mengijinkan dia (Al-Abbas) memakainya. Inilah alasan mengapa sang Nabi pergi dan menyerahkan bajunya sendiri kepada ‘Abdullah (pencerita menambahkan,”Dia membantu sang Nabi dan karenanya Nabi suka menghadiahi dia.”)


Karena al-Abbas adalah orang yang kaya, Muhammad menentukan bahwa al-Abbas harus menebus dirinya sendiri, dan juga kemenakan2 dan rekan2nya. Mendengar ini, al-Abbas mengaku bahwa diam2 dia juga adalah seorang Muslim dan dia dipaksa perang melawan Muslim. Muhammad tetap ingin minta uang tebusan dari al-Abbas. Sebenarnya Muhammad pun berhutang pada al-Abbas, tapi ketika al-Abbas meminta agar utang Muhammad dijadikan uang tebusan dirinya, Muhammad menolak. Begitulah rakusnya sang Nabi penuh kasih ini kalau sudah urusan duit. Akhirnya Muhammad mengambil 20 ons emas (sekitar 90 Juta dalam nilai uang sekarang) dari al-Abbas untuk membebaskan dirinya.

Pada awalnya, orang2 Quraish menurut saja untuk membayar uang tebusan agar orang2 Muslim tidak meminta harga mahal untuk membebaskan mereka. Abu Sufyan menolak membayar uang tebusan apapun bagi anak lakinya ‘Amr. Ketika seorang Muslim bernama Sa’d b. al-Numan pergi ke Mekah untuk ibadah Umroh, Abu Sufyan menangkap dan menyaderanya untuk ditukar dengan anak lakinya, ‘Amr. Muhammad tidak punya pilihan selain membebaskan ‘Amr b. Abi Sufyan untuk kebebasan Sa’d. Muhammad ngotot minta uang tebusan tinggi bagi seorang Mekah karena anaknya adalah pedagang kaya. Anaknya lalu membayar uang tebusan sebesar 4.000 Dirham agar ayahnya dibebaskan.

Secara keseluruhan, Muhammad menerima banyak uang dari tebusan tawanan Quraish. Jumlah uang tebusan bagi setiap tawanan berkisar antara 1.000 Dirham sampai 4.000 Dirham. Dilaporkan bahwa orang2 Quraish membayar 250.000 Dirham untuk membebaskan kawan2 dan sanak saudara mereka yang ditawan di perang Badr II. Rata2 uang tebusan setiap tawanan adalah 4.000 Dirham.[ Hamidullah, p.43] Sahih Bukhari menyatakan bahwa di samping uang jarahan dan tebusan, setiap Jihadi menerima uang pensiun sebesar 5.000 Dirham setiap tahun.

Hadith from Sahih Bukhari, Volume 5, Book 59, Number 357:
Dikisahkan Qais:
Prajurit2 (yang bertempur di) Badr masing2 diberi 5.000 Dirham setiap tahun. ‘Umar berkata,”Aku pasti akan memberi mereka lebih daripada memberi orang lain.”


Beberapa tawanan yang tidak punya uang tebusan menawarkan diri untuk mengajar sepuluh anak2 laki Muslim membaca dan menulis bagi setiap tawanan. Ketika masa pengajaran tuntas, para tawanan kemudian dibebaskan. Dikatakan bahwa Zayd ibn Thabit yang adalah seorang penyair (nantinya jadi juru tulis Muhammad) belajar menulis dari kesempatan ini. Ini memberitahu kita bahwa banyak orang Mekah yang bisa membaca sedangkan para pengikut Muhammad kebanyakan buta huruf. Meskipun begitu para Muslim menyebut orang Mekah ‘tak berpengetahuan’!

Kemenangan Badr membuka babak baru dalam perkembangan dalam timbulnya iman Islam. Setelah menyadari ampuhnya kekuatan pedang, Muhammad sekarang yakin bahwa untuk memenangkan doktrin fasisme-nya, dia harus menggunakan cara militer. Sejak saat itu, pedang menjadi bahasa Islam (lihatlah bendera Saudi Arabia) dan melakukan peperangan untuk merampas barang jarahan dan sandera jadi modus operandi para Jihadis baru sebagai mata pencarian dan menambah kekayaan. Maxine Rodinson [p.164] mengkomentari hal ini dengan menulis bahwa satu2nya tujuan perang Badr II adalah barang jarahan. Kemenangan Badr menjadi titik awal agama Muhammad, dan orang2 non-Muslim melihat Islam sekarang berhubungan dengan rasa takut, teror, perampokan dan pertumpahan darah. Di lain pihak, orang2 Quraish dan pagan jadi sadar akan perlunya kemenangan militer untuk menahan menyebarnya ancaman Islam.

'Kalau dijabarkan dengan istilah psykologi, seorang fanatik adalah orang yang secara sadar mematikan keraguan dalam hatinya’ ---Aldous Huxley (1894-1963)50

(Bersambung...)
Andi Cactusa
Andi Cactusa
LETNAN DUA
LETNAN DUA

Male
Posts : 784
Kepercayaan : Protestan
Location : Jakarta
Join date : 08.10.12
Reputation : 30

Kembali Ke Atas Go down

Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim - Page 15 Empty Re: Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim

Post by Andi Cactusa Thu Apr 04, 2013 9:38 pm

Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim - Page 15 TROP

Teror Sepuluh

Pembunuhan atas Asma bt. Marwan di Medina oleh Umayr b. Adiy al-Khatmi —March, 624M

Seketika setelah dia mendapat kemenangan di Badr, Muhammad merasa cukup kuat untuk menutup mulut para pengritiknya yang tidak suka akan kehadirannya di Medina, dan juga gerombolan perampoknya yang menakutkan bagi penduduk Medina dan memecah belah mereka semua. Banyak orang Yahudi yang merasa khawatir akan kekuatan tentara Muslim dan merasa takut kalau mereka jadi korban Muhammad yang berikutnya karena para Yahudi itu kaya raya. Di waktu itu, cara yang paling sukses dalam mengutarakan pendapat dan kritik kepada lawan adalah melalui puisi. Kalau dibandingkan, para penulis puisi jaman itu adalah seperti jurnalis pada jaman ini. Salah satu penulis puisi waktu itu adalah Asma bint Marwan. Dia berasal dari suku B. Aws dan dia tidak menyembunyikan ketidaksukaannya terhadap Islam. Dia menikah dengan Yazid b. Zayd yang berasal dari Banu Khatma, dan punya lima anak laki dan seorang bayi yang sedang menyusui. Beberapa penulis biografi mengatakan bahwa ayahnya mungkin adalah seorang Yahudi. Setelah perang Badr, dia menulis puisi satir. Syair2 puisi itu menyebar dari satu mulut ke mulut yang lain sehingga akhirnya sampai ke telinga para Muslim dan mereka sangat tersinggung. Muhammad paling tidak tahan kata2 sindiran atau makian. Karena itu Muhammad yang sangat marah akan syair2 itu memutuskan sudah saatnya untuk menyingkirkan Asma.

Di mesjidnya malam itu, Muhammad mencari seorang sukarelawan untuk membunuh Asma bt. Marwan. Seorang buta bernama Umayr b. Adiy al-Khatmi yang berasal dari suku yang sama dengan suku suami Asma (yakni Banu Khatma) bersedia melaksanakan pekerjaan itu. Di tengah malam, dia mengendap-endap masuk ke rumah Atma. Anak2nya yang masih kecil tidur mengelilingi Asma ketika dia sedang tidur. Saat itu bayinya sedang menyusu di dadanya. Orang buta itu meraba diam2 dengan tangannya, memindahkan bayi itu dari dada Asma dan dengan sekuat tenaga membenamkan pedangnya ke perut Asma sampai menembus punggungnya. Tusukan pedang yang kuat ini langsung mematikan Asma saat itu juga. Ini terjadi lima hari sebelum bulan suci puasa Ramadan berakhir di mana seharusnya Muslim tidak boleh menumpahkan darah.[ Ibn Sa’d, vol. ii, p.30 ]

Setelah membunuh Asma, keesokan harinya Umayr sang pembunuh pergi sembahyang ketika Muhammad juga berada di situ. Muhammad sangat ingin tahu apakah tugas pembunuhan berhasil dilaksanakan atau tidak. Dia bertanya pada Umayr, “Apakah kau sudah membunuh anak perempuan Marwan?” Ibn S’ad [p.31] berkomentar bahwa inilah kalimat yang pertama didengar Umayr dari Muhammad di hari itu. Ketika Umayr berkata bahwa Asma telah dibunuh, Muhammad berkata, “Kau telah menolong Tuhan dan RasulNya, O Umayr!” Ketika Umayr bertanya apakah dia nantinya harus menanggung dosa pembunuhan yang dilakukannya atas Asma, sang Rasul menjawab,”Dua kambing tidak akan saling menumbukkan kepalanya tentang dia.”[Ibn Ishak, p.676] Muhammad lalu memuji Umayr atas pembunuhan itu di depan semua orang yang berkumpul hendak sembahyang. Lalu Umayr kembali ke tempat tinggalnya. (Catatan: beberapa biografer berpendapat bahwa Umayr adalah bekas suami Asma). Lima hari kemudian para Muslim merayakan Eid yang pertama (puasa berakhir)!

Ketika Umayr kembali ke Medina, dia berjumpa dengan anak2 laki Asma yang sedang menguburkan jenazah ibunya. Mereka menuduh Umayr membunuh ibu mereka. Tanpa ragu, Umayr mengaku pembunuhan itu dengan sombon dan mengancam akan membunuh seluruh keluarga mereka jika mereka berani mengejek sang Nabi yang penuh kasih dan pengampunan. Ancaman ini ternyata mujarab sekali. Seluruh suku suami Asma (Banu Khatma) yang diam2 membenci Islam, sekarang terang2an jadi taat agar nyawa mereka selamat. Ibn Ishak menulis, “Itulah hari pertama di mana Islam menjadi kuat diantara Banu Khatma. Hari di mana Bint Marwan dibunuh menjadi saat orang2 Banu Khatma jadi Muslim karena mereka melihat kekuatan Islam.”.[ p.676]

Muhammad dan pengikutnya sekarang yakin bahwa teror, perampokan, pembunuhan politik memang benar2 berhasil untuk Islam.


Teror Sebelas

Pembunuhan Abu Afak di Medina oleh Salim b. ‘Umayr—April, 624M

Abu Afak adalah seorang Yahudi di Medina yang telah sangat tua usianya, yakni sekitar 120 tahun. Dia aktif melawan agama Muhammad. Dia juga menyusun puisi satir yang menjengkelkan orang2 Muslim. Sebulan setelah kemenangannya di Badr, Muhammad menunjukkan batas toleransinya pada lawan intelektualnya dengan mengutarakan keinginannya untuk mengenyahkan orang tua ini. Di mesjidnya, Rasul Allah mencari sukarelawan dengan berkata, “Siapa yang mau berhadapan dengan bangsat ini demi aku?”[Ibn Ishak, p.675]

Seorang yang baru saja memeluk Islam yang bernama Salim b.‘Umayr, kakak laki B. ‘Amr b.’Auf dari suku B. Amr menyatakan bersedia melakukan tugas itu. Dia membunuh Abu Afak dengan satu tebasan pedangnya ketika orang tua itu sedang tidur di luar rumahnya. (Beberapa biografi menulis bahwa Abu Afak-lah yang duluan dibunuh sebelum Asma). Ibn S’ad menuliskan pembunuhan kejam ini:

“Dia menunggu kesempatan sampai malam hari yang panas tiba, dan Abu Afak tidur di luar rumah. Salim b. ‘Umayr mengetahui akan hal ini, jadi dia menempatkan pedangnya di posisi hati Abu Afak dan membenamkannya sampai tembus ke ranjangnya. Musuh Allah menjerit dan orang2 pengikut Muhammad menyerbunya, membawanya ke dalam rumah dan menguburnya.”[ Ibn Sa’d. vol.ii, p.31]

Pembunuhan licik ini membuat takut semua orang Medina yang benci Muhammad dan agamanya. Orang2 Yahudi juga jadi takut.


Teror Dua Belas

Peristiwa al-Sawiq di Qarkarat al-Qudr oleh Muhammad—April, 624M

Operasi militer ini adalah usaha penelaahan keadaan oleh orang2 Quraish untuk mengukur kekuatan dan kesiapan Muhammad untuk melakukan serangan2 baru terhadap orang2 Mekah. Setelah mengalami kekalahan memalukan di Badr II di tangan kekuatan baru Jihadis Islam, Abu Sufyan b Harb, sang pemimpin Quraish bersumpah untuk tidak akan menyentuh wanita sampai dia menghancurkan suku2 al-Aws dan al-Khazraj.[Ibn Ishaq, p.362] Dia mengumpulkan 200 pasukan, mengambil jalan timur menuju Nejd dan diam2 tiba di malam hari, di daerah tempat tinggal suku Yahudi, Banu Nadir. Akan tetapi, ketua suku Yahudi yang bernama Huwey tidak mau menerima mereka di daerah Yahudi. Lalu Abu Sufyan pergi bermalam di tempat Sallam b. Mishkan (yang juga dikenal sebagai Abu Rafi), yakni orang Yahudi terkemuka lainnya dari B Nadir. Sallam dengan ramah menerima Abu Sufyan dan kelompoknya malam itu dan memberi informasi tentang keadaan di Medina. Di waktu subuh, Abu Sufyan bergerak diam2 dan tiba di ladang jagung dan kebun palem Urayd, suatu tempat yang jauhnya sekitar 2 atau 3 mil ke arah timur laut Medina. Dia membakar perkebunan ini dan membunuh dua petaninya. Lalu dia kembali ke Mekah. Berita ini menyebar ke Medina dan orang2 Muslim pun bersiap-siap. Muhammad mengikuti jejak tentara Abu Sufyan dan pergi sampai jauh ke Qarkarat al-Qudr. Akan tetapi usahanya nihil. Orang2 Muslim mengumpulkan barang2 bawaan yang dibuang oleh orang2 Quraish untuk memperingan beban kudanya sewaktu kembali ke Mekah. Orang2 Muslim membawa kembali barang2 itu yang kebanyakan adalah gandum dan sejenisnya. Peristiwa ini dikenal sebagai peristiwa Sawiq.


Terror Tiga Belas

Penyerangan di Qarkarat al-Qudr Melawan orang2 Ghatafan dan Banu Sulaym dipimpin oleh Muhammad—May, 624M

Penyerangan ini dilakukan melawan suku nomad Sulaym dan Ghatafan yang tinggal di daerah Nejd, sebelah Timur Medina. Suku2 ini berasal dari keturunan yang sama dengan suku Quraish. Muhammad mendengar dari mata2nya bahwa ada kemungkinan suku2 ini melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Abu Sufyan terhadap daerah sekitar Medina beberapa saat yang lalu. Lalu Muhammad bertekad untuk menyerang mereka secara tiba2. Dia mengumpulkan 200 orang dan pergi sampai ke Qarkarat al-Qudr tapi menemukan tempat itu sepi tak berpenghuni. Yang tampak hanyalah 500 ekor unta yang dijaga seorang anak laki. Muhammad mengambil ke 500 unta itu sebagai barang rampasan dan membagi-baginya diantara pengikutnya, dan mengambil 1/5 jumlah unta bagi dirinya sendiri untuk dirinya sendiri. Jihadis lain mendapat dua unta per orang.[ Ibn Sa’d, vol.ii, p.35] Anak gembala unta disandera tapi kemudian dibebaskan karena menerima Islam. Setelah merampok unta2 itu, Muhammad tinggal di Qarkarat al-Qudr selama tiga malam dan kembali ke Medina tanpa pertempuran. Setelah kembali ke Medina, dia menerima semua uang tebusan dari tawanan2 perang Quraish di perang Badr II.[ Ibn Ishak, p.360]

Uang tebusan yang besar dari Quraish dan unta2 dari Qarkarat al-Qudr membuat Muhammad jadi amat kaya raya dalam waktu yang sangat singkat; dan ini meniadakan kesulitan ekonomi bagi dirinya dan pengikutnya, setidaknya untuk sementara waktu. Ini sungguh merupakan alasan yang meyakinkan untuk tetap memeluk Islam, jika ingin tetap kaya!

Meskipun begitu, uang dan barang2 jarahan ini tidak cukup memuaskan keserakahan akan harta para Jihadis yang baru direkrut. Muhammad sekarang mencari kesempatan untuk dapat uang lebih banyak lagi dan hanya orang2 Yahudi di Medina yang dapat menyuplai uang sebanyak itu. Dia tahu akan kekuatan fisik para pengikutnya yang fanatik dan dia sedang menunggu kesempatan untuk menggunakan kekuatan ini untuk menyerang dan menguasai tanah dan kekayaan orang2 Yahudi. Tak lama kemudian kesempatan ini datang.


Teror Empat Belas

Pembersihan Ras Yahudi Banu Quaynuqa dari Medina oleh Muhammad—July, 624M

Seperti yang telah ditulis sebelumnya, dengan kemenangan penting dalam perang Badr II dan setelah pembunuhan atas para kritikus intelektualnya di Medina, Muhammad dengan cepat menyadari bahwa inilah waktunya untuk membuktikan bahwa “siapa kuat, dialah yang benar.” Dia juga tahu betul bahwa orang2 yang bisa menghalangi cita2nya untuk mendirikan kekuasaan dirinya dan Allahnya adalah kaum Yahudi. Kebanyakan orang2 Yahudi adalah pemilik perkebunan yang sukses di daerah pinggir Medina. Banyak diantara mereka yang bekerja sebagai pekerja ahli, pandai besi, tukang emas dan pedagang. Mereka adalah masyarakat yang kaya dan makmur, hidup di daerah mereka sendiri yang dibentengi di luar Medina dan hidup rukun dengan masyarakat Medina.

Yang paling terkemuka diantara masyarakat Yahudi adalah suku2 Banu Qaynuqa, Banu Nadir dan Banu Qurayza. Ketika Muhammad datang ke Medina, suku2 Yahudi ini membuat perjanjian dengannya untuk hidup damai dan membantunya jika Muhammad diserang. Meskipun begitu, kemenangannya di Badr II dan pembunuhan brutal yang dilakukan orang2 Muslim terhadap para intelek Medina membuat kaum Yahudi gelisah dan takut diserang.

Memang rasa takut mereka beralasan. Muhammad sekarang siap untuk membatalkan perjanjiannya dengan kaum Yahudi dan merampok mereka, merampas tanah mereka yang subur, produktif, dan kekayaan mereka yang melimpah. Bahkan Gabriel membawa pesan (8:58 ) dari Allah bahwa Muhammad bebas untuk membatalkan perjanjian dengan orang Yahudi. Dengan Allah di sisinya, Muhammad mulai mengancam Banu Qaynuqa dengan konsekuensi Badr II jika mereka tidak mau masuk Islam. Suku Banu Qaynuqa adalah yang terlemah diantara semua suku2 Yahudi di Medina. [Rodinson, p.172] Inilah yang dikatakan nabi ‘agama yang toleran’ kepada para Yahudi Banu Qaynuqa di pasar mereka: “O orang2 Yahudi, takutlah akan pembalasan yang Tuhan akan timpakan padamu seperti yang Dia timpakan kepada orang2 Quraish. Terimalah Islam, karena kau tahu aku adalah nabi yang dikirim Tuhan. Kau akan temukan ini juga di Alkitabmu dan di Perjanjian Tuhan denganmu”[Tabari, vol.vii, p.85]

Mendengar ancaman Muhammad, orang2 Yahudi di pasar itu membalas dengan tidak mempedulikan ajakannya masuk Islam dan menantangnya secara militer. Ini jawaban mereka terhadap Muhammad:

“Muhammad, kaupikir kami ini seperti orang2mu? Jangan tertipu karena kau bertemu dengan orang2 yang tidak tahu berperang dan kau sedang dapat kesempatan baik. Demi Tuhan, jika kau berperang melawan kami, kamu akan tahu bahwa kami benar2 pria sejati!” Maka Muhammad minta pajak Jizya dari orang Yahudi tapi mereka menghina Muhammad dengan mengatakan Allah-nya miskin, meminta2 dari manusia. Allah yang marah di ayat QS 3:181 seketika menjanjjkan pembalasanNya terhadap orang2 Yahudi.[ Rodwell, p.440, note 50]

Sikap menentang ini ternyata merupakan kesalahan fatal bagi pihak Banu Qaynuqa karena sikap tak hormat ini sudah cukup buat Muhammad dan para Jihadisnya yang lapar akan barang jarahan untuk menunggu kesempatan menyerang mereka. Allah juga sudah memberikan ayat QS 3:12, 13, memastikan bahwa Muhammad akan menang melawan orang2 Yahudi. Lebih lagi, orang2 Muslim mengeluh akan perselisihan yang terjadi diantara Banu Aws dan Banu Khazraj karena orang2 Yahudi yang menceritakan tentang perang Buath, sehingga kedua suku ini berperang dengan sengitnya. Pada saat inilah Allah di QS 5:57 melarang orang Muslim berteman dengan orang2 Yahudi dan Kristen.[Ibn Ishaq, p.363] Ketika perseteruan antara orang Muslim dan Yahudi mulai ada, sebuah kecelakaan terjadi dan Muhammad mengambil kesempatan yang sudah dia tunggu2 untuk menyerang orang2 Yahudi. Kecelakaannya adalah begini:

Seorang gadis Arab menikah dengan seorang Muslim Medina pergi ke toko ahli emas Yahudi di pasar tempat Banu Qaynuqa. Ketika sedang menunggu pesanan, dia duduk. Seorang tetangga yang iseng diam2 mengikat ujung bawah roknya. Ketika dia berdiri, roknya lepas dan semua orang tertawa melihatnya. Dia menjerit malu. Seorang Muslim yang melihat kejadian ini lalu membunuh Yahudi iseng itu. Saudara laki Yahudi itu lalu membunuh Muslim ini. Keluarga Muslim yang terbunuh ini lalu minta orang2 Muslim Medina untuk membalas dendam.

Perseteruan sekarang menjadi umum dan Muhammad tidak melakukan apapun untuk meredakan situasi atau membawa orang yang bertanggung jawab untuk diadili. Dia dengan cepatnya mengumpulkan para pengikutnya di bawah bendera putih yang dipegang Hamzah dan berbaris pergi untuk menyerang suku Yahudi. Orang2 Yahudi berlindung dalam benteng mereka. Lalu Muhammad mengepung dan mengurung tempat tinggal mereka selama 15 hari. Orang2 Yahudi berharap dapat bantuan dari sekutu mereka suku Khazraj. Tapi pertolongan tidak datang. Karenanya mereka tidak punya pilihan lain kecuali menyerah pada Muhammad. Tangan mereka diikat di belakang punggung dan mereka sudah siap dibantai. Pada saat itu, Abd Allah ibn Ubayy yang adalah orang Khazraj yang baru masuk Islam (dia musuh besar Muhammad di Medina dan Muhammad memanggilnya seorang yang munafik) menengahi keadaan. Dia tidak tahan melihat sekutu lamanya orang Yahudi yang setia itu dibunuh dengan darah dingin. Dia memohonkan ampun kepada Muhammad, tapi Muhammad memalingkan mukanya. Abd Allah memaksa. Akhirnya Muhammad setuju dan tidak membunuh orang2 Yahudi. Dia lalu mengutuk Yahudi dan Abd Allah ibn Ubayy dengan kutukan Tuhan. Lalu Muhammad memerintah orang2 Yahudi Banu Qaynuqa untuk meninggalkan Medina selama tiga hari.[Rodinson, p.173] Mereka digiring ke tempat pembuangan oleh Ubadah b. al-Samit ibn Samit, salah satu ketua suku Khazarite sampai sejauh ke Dhubab. Lalu orang2 Yahudi melanjutkan perjalanan ke Wadi al-Qura. Mereka juga dapat bantuan dari orang2 Yahudi yang tinggal di daerah itu dengan angkutan sampai mereka mencapai Adriat, daerah Syria di mana mereka tinggal secara permanen.

Jadi orang2 Yahudi Banu Qaynuqa menyerahkan persenjataan dan mesin2 pertukangan emas dan dibuang dari Medina. Tentang hal ini Tabari menulis[Tabari, vol.vii, p.87]: “Allah memberi mereka barang2 orang Yahudi sebagai barang jarahan bagi RasulNya dan orang2 Muslim. Orang2 Banu Qaynuqa tidak punya tanah karena mereka adalah ahli pandai besi. Rasul Allah mengambil banyak persenjataan yang mereka miliki dan peralatan mereka untuk berdagang.”

Terima kasih atas ijin Allah untuk menjarah dan merampok, sekarang Muhammad dan pengikut Muslimnya yang tadinya miskin papa sekarang jadi sangat amat kaya di Medina.

‘Fasisme adalah sebuah agama; abad ke 20 akan dikenal dalam sejarah sebagai abad Fasisme’ ---Benito Mussoline (1883-1945)

(Bersambung...)
Andi Cactusa
Andi Cactusa
LETNAN DUA
LETNAN DUA

Male
Posts : 784
Kepercayaan : Protestan
Location : Jakarta
Join date : 08.10.12
Reputation : 30

Kembali Ke Atas Go down

Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim - Page 15 Empty Re: Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim

Post by Andi Cactusa Thu Apr 04, 2013 9:54 pm

Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim - Page 15 TROP
Teror Lima Belas

Penyerangan atas Suku Ghatafan di Dhu Amarr daerah Nejd oleh Muhammad—June, 624M

Sebulan setelah usaha penyerangan di al-Sawiq, Muhammad mendengar bahwa sekelompok orang dari suku Ghatafan mengumpulkan tentara di Dhu Amarr di daerah Nejd dan tampaknya akan bertindak agresif. Karena itu Muhammad memimpin penyerbuan bersama 450 tentara untuk mencari musuh dan menghancurkannya. Ini adalah pasukan tentara yang terbesar yang dipimpin Muhammad sebelum pertempuran Uhud.[ Mubarakpuri, p.286] Akan tetapi, pihak musuh mendengar keberangkatan pasukan Muhammad dan mereka lalu bersembunyi. Tentara Muhammad berhasil menangkap seseorang yang memberikan informasi tentang persembunyian orang2 Ghatafan; orang2 Jihadis Muslim lalu bergerak untuk menangkap mereka. Orang yang tertangkap tadi dipaksa masuk Islam dan Muhammad menggunakan dia sebagai pemandu. Pihak musuh mendengar kedatangan Muhammad dan mereka mencari perlindungan dengan pergi ke puncak bukit2. Tidak ada pertempuran yang terjadi. Muhammad menghabiskan waktu 11 hari untuk usaha penyerangan ini dan kemudian kembali ke Medina. Ibn Sa’d melaporkan bahwa seorang berusaha membunuh Muhammad ketika dia sedang tidur dan Allah menyatakan ayat QS 5:11 ketika orang itu gagal membunuh karena Muhammad mencari perlindungan Allah.[ Ibn S’ad, p.40]


Teror Enam Belas

Penyerangan Kedua terhadap Banu Sulaym di al-Qudr daerah Buhran oleh Muhammad—July, 624M

Tak lama setelah pengusiran suku Yahudi Banu Qaynuqa dari Medina, Muhammad mendengar bahwa pasukan besar suku Banu Sulaym dari Buhran di al-Qudr bergerak menuju Medina. Panggilan Jihad dikeluarkan dan sekali lagi pasukan Muslim berjumlah 300 sampai 350 berkumpul dan bergerak untuk menyerang Banu Sulaym di Buhran. Muhammad gagal menyergap mereka dan ketika dia tiba di tempat, pasukan musuh sudah berpencar. Dia tinggal di tempat itu selama tiga malam (atau 10 malam menurut Ibn Sa’d [p.41]) dan kembali tanpa bertemu musuh. Setelah kembali ke Medina, dia menerima seluruh uang tebusan dari para tawanan Quraish di perang Badr II.[ Ibn Ishak, p.360]

Teror Tujuh Belas

Pembunuhan atas Ka’b bin Ashraf di Medina oleh Muhammad b. Maslama—August, 624M

Ka’b adalah seorang penulis puisi, anak laki dari orangtua Yahudi Banu Nadir. Dia sangat sedih akan kemenangan para Muslim di Badr II. Dia tidak berusaha menyembunyikan kekecewaannya dengan cepatnya Muslim berkuasa di Medina. Dia pergi ke Mekah dan melalui puisinya, orang2 Quraish jadi ingin balas dendam. Sekembalinya ke Medina, dia membuat orang2 Muslim marah dengan mengarang puisi yang mengejek kaum Muslimah. Muhammad sangat jengkel dengan pernyataan perasaan bebas seperti ini yang bisa melemahkan moral pengikutnya. Dia berdoa kepada Allah untuk kematian Ka’b. Allah di ayat Q 4:52 juga mengutuk mereka yang berani mengritik Muhammad. Di mesjidnya, dia minta sukarelawan untuk membunuh Ka’b Muhammad bin Maslama yang berasal dari suku Banu Aws berdiri dan bersumpah untuk membunuh Ka’b. Dia memilih empat orang lain dari suku Banu Aws untuk menemaninya. Ketika pemimpin kelompok pembunuh ini mengatakan pada Muhammad bahwa untuk membunuh Ka’b mereka mungkin harus menipu dan berbohong, Muhammad tanpa ragu mengijinkan mereka untuk melakukan hal itu (baca kutipan Hadis di bawah).

Kelompok pembunuh ini lalu merencanakan untuk menjebak Ka’b dengan kata2 manis dan janji2 palsu. Mereka mengajak Abu Naila, saudara angkat Ka’b untuk tujuan ini. Abu Naila bertemu Ka’b dan pura2 pinjam uang darinya dan menjelek-jelekan Muhammad sang Nabi. Ka’b percaya padanya dan minta jaminan atas uang pinjaman. Abu Naila setuju untuk menggadaikan senjata2 mereka dan lalu diatur sebuah pertemuan di larut malam di rumah Ka’b. Di malam hari kelompok pembunuh berkumpul di rumah Muhammad sang Nabi. Sang Nabi pergi bersama mereka sampai di daerah luar kota. Mereka bersembunyi di bahwa semak2 di kuburan Muslim. Sang Nabi lalu pergi setelah memberkati mereka agar sukses melakukan misinya. Kelompok ini lalu bergerak maju dan tiba di rumah Ka’b. Ka’b sedang istirahat di tempat tidurnya bersama pengantin barunya. Abu Naila, saudara angkatnya, memanggil dia untuk ke luar rumah. Ketika Ka’b hendak turun, istrinya mencegahnya dengan selimutnya dan membujuknya agar tidak pergi. Ka’b menenangkan dia dengan mengatakan yang memanggilnya adalah saudara angkatnya sendiri. Dia lalu turun dan tidak curiga karena orang2 yang memanggilnya tidak membawa senjata. Mereka lalu berjalan bersama dan membicarakan jeleknya nasib Medina setelah Muhammad datang sampai mereka mencapai sebuah air terjun. Saudara angkat Ka’b mencium bau wangi dari rambut Ka’b dan Ka’b mengatakan bahwa itu adalah aroma pengantin barunya. Tiba2 Muhammad bin Maslama menjenggut rambut Ka’b dan menariknya ke tanah sambil berteriak, “Bunuh dia! Bunuh musuh Tuhan.” Orang2 lain lalu menusukkan pedang mereka ke tubuh Ka’b sampai dia mati sambil menjerit. Para pembunuhnya lalu memotong kepala Ka’b dan cepat2 pergi. Ketika mereka mencapai daerah kuburan, mereka mengucapkan Takbir (Allahu Akbar). Muhammad mendengar Takbir dan tahu bahwa tugas pembunuhan berhasil dilaksanakan. Para pembunuh melemparkan kepala Ka’b di hadapan Muhammad. Seorang dari kelompok ini terluka saat melakukan pembunuhan. Sang Nabi memuji Allah akan apa yang telah terjadi dan menghibur yang terluka.

Inilah Hadis Sahih Bukhari yang mengisahkan tentang pembunuhan atas Ka’b.

Hadith Sahih Bukhari, Volume 5, Book 59, Number 369:

Dikisahkan Jabir bin Abdullah:
Rasul Allah berkata “Siapakah yang mau membunuh Ka`b bin al-Ashraf yang telah menyakiti Allah dan RasulNya?” Berdirilah Maslama dan berkata,”O Rasul Allah! Maukah kamu agar aku membunuhnya?” Sang Nabi berkata,”Iya”. Maslama berkata, “Maka izinkan saya untuk berkata sesuatu (yang menipu Ka`b).” Sang Nabi berkata, “Silakan katakan.” Maslama mengunjungi Ka`b dan berkata,”Orang itu (Muhammad) menuntut Sadaqa (zakat) darim kami, dan dia telah menyusahkan kami, dan aku datang untuk meminjam sesuatu dari kamu.” Ka`b menjawab, “Demi Allah, engkau akan merasa lelah berhubungan dengan dia!” Maslama menjawab,”Sekarang karena kami sudah mengikuti dia, kami tidak mau meninggalkan dia kecuali dan sampai kami melihat bagaimana nasibnya akhirnya. Sekarang kami mau engkau meminjamkan dua ekor unta dengan satu atau dua buah bekal makanan.” Ka`b berkata, “Iya, tapi kalian harus menggadaikan sesuatu denganku.” Maslama dan kawannya berkata,”Apa yang kau inginkan?” Ka’ b menjawab, “Gadaikanlah istri2mu padaku.” Mereka menjawab, ”Bagaimana kami dapat menggadaikan istri2 kami padamu sedangkan kamu adalah orang yang paling tampan diantara orang2 Arab?” Ka`b berkata, "Kalau begitu gadaikan anak2 lakimu padaku.” Mereka berkata, “Bagaimana kami dapat menggadaikan anak2 laki kami padamu? Nanti mereka akan diejek orang2 yang mengatakan ini dan itu dan mereka telah digadaikan dengan seekor unta penuh bekal makanan. Ini akan membuat kami sangat malu, tapi kami mau menggadaikan senjata2 kami padamu.” Maslama dan kawannya berjanji pada Ka`b bahwa Maslama akan kembali padanya. Dia kembali pada Ka`b pala malam harinya bersama saudara angkat Ka`b, yakni Abu Na'ila. Ka`b mengajak mereka ke bentengnya dan dia pergi bersama mereka. Istrinya bertanya, "Hendak ke manakah kau selarut ini?" Ka`b menjawab,"Maslama dan saudara (angkat) ku Abu Na'ila telah datang." Istrinya menjawab, "Aku mendengar suara seperti darah mengucur dari dirinya." Ka`b menjawab, "Mereka tidak lain adalah saudaraku Maslama dan saudara angkatku Abu Na'ila. Orang dermawan seharusnya menjawab permintaan (untuk datang) di malam hari meskipun (permintaan itu) adalah undangan untuk dibunuh." Maslama pergi dengan dua orang dan berkata pada mereka, "Jika Ka`b datang, aku akan menyentuh rambutnya dan mengendusnya (menghirup bau rambutnya), dan jika kalian melihat aku telah mencengkeram kepalanya, tusuklah dia. Aku akan biarkan kalian mengendus kepalanya." Ka`b bin al-Ashraf datang pada mereka, pakaiannya membungkus badannya dan menebarkan bau parfum. Maslama berkata, "Aku belum pernah mencium bau yang lebih enak daripada ini." Ka`b menjawab, "Aku kenal wanita2 Arab yang tahu bagaimana menggunakan parfum kelas atas." Maslama minta pada ka`b, "Maukah engkau mengizinkanku mengendus kepalamu?" Ka`b menjawab, "Boleh." Maslama mengendusnya dan mengajak kawannya melakukan hal yang sama. Lalu ia minta pada Ka`b lagi, "Maukah engkau mengizinkanku mengendus kepalamu?" Ka`b berkata, "Ya". Ketika Maslama berhasil mencengkeram kepala Ka`b erat2, dia berkata (pada kawan2nya), "Bunuh dia!" Lalu mereka membunuhnya dan pergi melaporkan hal itu pada sang Nabi.

Untuk mengetahui detail lain tentang pembunuhan ini, silakan baca consult Ibn Ishaq, p.368 atau Tabari, vol.vii, pp.94-97. Hadis lain yang juga mengisahkan tentang pembunuhan ini adalah Hadis Sahih Muslim, Book 19, Hadis number 4436.


Teror Delapan Belas

Pembunuhan atas Ibn Sunaynah di Medina oleh Muhayyish b. Masud —July, 624M

Ibn Sunaynah adalah pedagang Yahudi yang ramah dan suka menolong orang2 Muslim. Tapi keramahan Ibn Sunaynah tidak menghalangi Jihadis2 fanatik untuk membunuhnya, hanya karena dia itu orang Yahudi. Inilah kisahnya.

Di suati pagi setelah pembunuhan Ka’b b. Ashraf, Muhammad memberi ijin pada para pengikutnya untuk membunuh Yahudi mana saja yang mereka temukan. Tabari [97-98] mengisahkan tentang perintah pembunuhan atas Yahudi manapun sebagai berikut:

Rasul Allah berkata, “Yahudi manapun yang jatuh ke tanganmu, bunuh dia.” Jadi ketika Muhayyish b. Masud bertemu Ibn Sunaynah, yakni seorang pedagang Yahudi yang kenal dekat dengan mereka dan biasa berdagang dengan mereka, Muhayyish pun lalu membunuh Ibn Sunaynah. Kakak laki Muhayyish yang bernama Huwayyish b. Masud belum memeluk Islam saa itu dan ketika Huwayyish tahu akan pembunuh yang dilakukan adiknya Muhayyish, dia lalu mulai memukuli Muhayyish sambil berkata, “O musuh Tuhan, kau membunuh dia? Demi Tuhan, perutmu itu jadi gemuk karena kekayaan dari dia (Ibn Sunaynah).” Muhayyish berkata, “Kukatakan padanya, ‘Demi Tuhan, jika dia yang memerintahku untuk membunuhnya (Ibn Sunaynah) lalu memerintahku untuk membunuhmu, maka aku akan memenggal kepalamu.’” Dan demi Tuhan, itu adalah saat awal Huwayyish menerima Islam. Dia (Huwayyish) berkata, “Jika Muhammad memerintahmu untuk membunuhku, apakah kau akan membunuhku?” dan aku jawab, “Ya, demi Tuhan, jika dia memerintahku untuk membunuhmu, aku akan memotong kepalamu.” “Demi Tuhan,” kata dia (Huwayyish), “sungguh luar biasa imanmu itu.” Lalu Huwayyisah memeluk Islam.

Kisah di atas mengingatkan kita akan pemenggalan terhadap Daniel Pearl, wartawan WSJ. Jihadis Islam membunuhnya seketika ketika dia mengatakan dia itu Yahudi. Orang2 fanatik ini hanya menjalankan apa yang telah diperintahkan Muhammad terhadap orang2 Yahudi!

Hadis Sahih Sunaan Abu Dawud, Buku 19, Nomer 2996:

Dikisahkan oleh Muhayyisah:
Rasul Allah (SAW) berkata: Jika kau berhasil menguasai orang2 Yahudi, bunuh mereka. Karenanya Muhayyisah menyergap Shubaybah, seorang dari para pedagang Yahudi. Dia kenal dekat dengan mereka. Dia lalu membunuhnya. Saat itu Huwayyisah (kakak laki Muhayyisah) belum memeluk Islam. Dia lebih tua daripada Muhayyisah. Ketika dia (Muhayyisah) membunuhnya (Shubaybah), Huwayyisah memukulnya dan berkata: “O musuh Allah, aku bersumpah demi Allah, kamu punya banyak lemak di perutmu karena hartanya.”


Teror Sembilan Belas

Perampokan Kafilah Quraish di Nejd oleh Zayd b. Haritha—September, 624M

Orang2 Mekah hidup dari perdagangan, dan itu nafkah hidupnya, terutama perdagangan dengan Syria. Ekonomi mereka tidak akan berhasil jika gerombolan perampok Muhammad memotong jalur perdagangan mereka. Serangan terus-menerus para Jihadis Muslim yang fanatik benar2 bisa menghentikan usaha perdagangan mereka dan ini berarti kehancuran bagi Mekah dan Arabia. Orang2 Quraish dan orang2 Mekah lainnya dengan cepat memahami kenyataan ini. Pengalaman Badr II telah memberi pelajaran berharga dan mereka tidak mau mengulangi pengalaman buruk ini lagi. Karena itu mereka lalu mencari jalur perdagangan lain bagi kafilah mereka yang kaya harta diantara Mekah dan Syria. Rute lain adalah melewati Nejd, melintasi padang pasir, dan melalui Irak. Meskipun perjalanannya lebih lama dan melelahkan, rute ini dianggap lebih aman dari tangan Muhammad.

Setelah menetapkan rute ini, orang2 Quraish mempersiapkan kafilah untuk melalui padang pasir. Safwan mengetuai kafilah yang mengangkut bejangan2 dan balok2 perak. Pemandu kafilah adalah Furat bin Hayaan yang mengaku bisa mencarikan jalan bagi kafilah yang tidak diketahui Muhammad. Melalui mata2nya, Muhammad tahu tentang perjalanan kafilah ini dan segera memerintah Zayd bin Haritha untuk merampoknya. Zayd bin Haritha adalah budak yang dimerdekakan Muhammad dan diangkat jadi anak angkat Muhammad. Nantinya Muhammad mengawini istri anak angkatnya Zayd yang bernama Zaynab. Ini adalah perampokan pertama yang dipimpin Zayb bin Haritha. Dia ditemani 100 tentara bersenjata lengkap. Dia mengikuti kafilah dan menyerangnya tiba2. Ternyata serangannya sukses. Para pemimpin kafilah melarikan diri dan Zayd membawa semua harta rampasan dan 2 tawanan ke Medina. Barang jarahan berharga 100.000 Dirham. Muhammad mengambil seperlima (yakni 20.000 Dirham yang tentunya merupakan harga yang sangat besar pada saat itu). Setiap tentara menerima 800 Dirham. Furat jadi tawanan. Orang2 Muslim berkata, “Jika kau masuk Islam, Rasul Allah tak akan membunuhmu.” Dia lalu masuk Islam dan dibebaskan pergi.[ Tabari, vol vii, p.99]

(Bersambung...)
Andi Cactusa
Andi Cactusa
LETNAN DUA
LETNAN DUA

Male
Posts : 784
Kepercayaan : Protestan
Location : Jakarta
Join date : 08.10.12
Reputation : 30

Kembali Ke Atas Go down

Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim - Page 15 Empty Re: Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim

Post by Andi Cactusa Thu Apr 04, 2013 10:19 pm

Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim - Page 15 TROP
Teror Dua Puluh

Pembunuhan atas Abu Rafi di Khaybar oleh Abd Allah b. Unays---December, 624M

Abu Rafi (yang juga dikenal sebagai Sallam ibn Abul-Huqayq) adalah sekutu Ka’b bin al-Ashraf. Dia adalah ketua orang2 Yahudi Khaybar dan tinggal di Hijaj. Sama seperti Ka’b, dia pun mengeluhkan kehadiran Muhammad di Medina dan menulis sajak2 dan satir2 yang menjengkelkan Muhammad. Muhammad mencari jalan untuk membunuh Abu Rafi sama seperti dia membunuh Ka’b, dan dia mencari sukarelawan untuk melakukan ini. Tak lama kemudian, kesempatan datang dalam cawan emas.

Kita tahu di Teror 17 tentang kelompok pembunuh terdiri dari orang2 suku Banu Aws yang membunuh Ka’b, sang penulis puisi Yahudi. Ketika orang Khazaraj mendengar bahwa al-Aws membunuh Ka’b, mereka mau menyamai prestasi ini dengan membunuh Yahudi lain, dan Abu Rafi jadi pilihan mereka. Lalu, kompetisi pembunuhan berlangsung diantara suku Aws dan Khazaraj. Tak lama kemudian mereka minta ijin Muhammad untuk membunuh Abu Rafi. Muhammad tentu saja mengijinkan rencana pembunuhan mereka dengan sepenuh hati.

Sebuah kelompok pembunuh berjumlah lima orang pergi untuk membunuh Abu Rafi. Muhammad memilih Abd Allah bin Atik sebagai ketua kelompok. Setelah kelompok ini tiba di Khaybar, mereka pergi ke rumah Abu Rafi pada malam hari dan naik ke tingkat dua melalui tangga melingkar dan meminta ijin masuk kamar Rafi. Istri Abu Rafi ke luar dan bertanya siapa mereka. Mereka berpura-pura menjadi pedagang Arab, sehingga istri Abu Rafi mempersilakan mereka masuk. Mereka masuk dan mengunci pintu. Istri Abu Rafi menjerit dan mereka mau membunuhnya tapi tidak jadi karena ingat pesan Muhammad untuk tidak membunuh wanita. Di bawah ancaman, istri Abu Rafi harus tutup mulut dan para pembunuh lari dengan pedang terhunus ke kamar Abu Rafi yang sedang berbaring di tempat tidur. Lalu Abdullah bin Unays menusukkan pedangnya ke perut Abu Rafi sampai menembus tubuhnya.

Ketika melarikan diri, Abd Allah bin Atik jatuh dari tangga melingkar dan kakinya terluka berat. Kawan2nya membawa dia pergi ke tempat air yang tak jauh dari situ dan merawatnya. Orang2 Yahudi mencari pembunuh Abu Rafi tapi tidak menemukan apa2 dan mereka kembali menjenguk Abu Rafi yang sedang sekarat. Untuk meyakinkan apakah Abu Rafi benar2 telah mati, Abd Allah bin Unays pergi bercampur dengan orang2 yang berkumpul untuk melihat apa yang terjadi. Istri Abu Rafi berkata bahwa dia mengenali suara pembunuh yakni Abd Allah bin Atik tapi dia tidak yakin kalau Abd Allah bin Atik akan datang jauh2 dari Medina ke Khaybar untuk membunuh Abu Rafi. Lalu dia mengumumkan kematian Abu Rafi. Setelah yakin korbannya telah mati, kelompok pembunuh itu kembali ke Muhammad dan setiap orang mengaku telah membunuh Abu Rafi. Muhammad minta mereka menunjukkan pedang mereka untuk diperiksa. Dari darah di pedang, Muhammad menyatakan bahwa Abdullah bin Unays telah membunuh Abu Rafi (Sallam Ibn Abi al-Huqayq). Atas pembunuhan ini, Muhammad berkata, “Pedang Abd Allah bin Unays telah membunuhnya. Aku bisa melihat sisa tulang yang melekat di pedang itu.”[ Tabari, vol vii, p.103]

Hassan bin Thabit mengarang sebuah puisi untuk memuji pembunuhan atas Ka’b b. al-Ashraf dan Sallam b. Abi al-Huqyaq (Abu Rafi). Kisah pembunuhan ini ditulis di Hadith Sahih Bukhari 5.59.371.

[Note: Beberapa biografer menulis bahwa pembunuhan ini terjadi tak lama sebelum penyerangan Muhammad atas Khaybar]


Teror Dua Puluh Satu

Pertempuran Uhud, Dipimpin oleh Muhammad—March, 625M

Orang2 Quraish bertekad untuk membalas kekalahan mereka di Badr II. Kebutuhan untuk mendapat kemenangan secara militer terhadap ancaman Islam dan para Jihadisnya yang fanatik jadi semakin mendesak setelah Zayd bin Haritha merampok kafilah mereka yang mengangkut banyak harta dalam perjalanan melalui rute lain menuju Nejd (lihat Teror 19). Kaum Quraish sekarang yakin bahwa tidak ada yang melindungi usaha perdagangan mereka dari serangan teror dan rampok yang dilakukan Muhammad. Mereka menghubungi suku2 bangsa tetangga dan mengumpulkan uang untuk membentuk kekuatan militer yang tangguh melawan Muhammad. Melalui sumbangan dari berbagai bagian di Arabia, mereka mengumpulkan 250.000 Dirham (mereka sebenarnya telah mengeluarkan 250.000 Dirham untuk membayar sandera yang ditahan Muhammad) untuk serangan militer membalas kekalahan mereka. [Hamidullah, p.43] Mereka juga bersekutu dengan suku2 Bedouin sekitar Mekah. Di samping sumbangan dari berbagai sumber, mereka juga menggunakan seluruh keuntungan yang tersisa dari sisa perampokan Badr II untuk digunakan melawan terorisme Muhammad. Keuntungan ini adalah 1.000 unta dan 50.000 Dirham. Dengan dana ini, kaum Quraish tidak punya kesulitan membangun pasukan yang kuat yang berjumlah 3.000 orang, terdiri dari 700 pasukan bersenjata lengkap dan 200 pasukan berkuda, siap untuk memerangi teror yang dilakukan Muhammad dan pengikutnya yang fanatik. Juga terdapat sekelompok kecil 50 warga Medina yang dipimpin Abu Amir, seorang biarawan Kristen, yang pergi ke Mekah karena muak dengan adanya Muhammad di Medina. Selain orang2 militer ini, sejumlah 15 orang wanita Quraish juga ikut dalam operasi militer ini. Pemimpin kelompok wanita ini adalah Hind binti Utbah, istri Abu Sufyan Shakhr bin Harb. Di Badr II, dia kehilangan ayahnya (Utbah), pamannya (Shaybah), dan anaknya (Hanzala). Dia terutama ingin membalas dendam pada Hamzah yang telah membunuh ayahnya di Badr II. Inilah saatnya melampiaskan dendamnya. Dia mengajak seorang budak Abysia milik Jubayr bin Mut’im yang bernama Wahshi yang punya keahlian menggunakan lembing, untuk membunuh Hamzah dengan janji kemerdekaan jika Wahshi berhasil dalam tugas.

Saat itu adalah 12 bulan setelah Badr II dan di bulan Ramadan. Kaum Quraish tetap teguh dengan tekad mereka untuk membalas kekalahan di Badr II. Sekaranglah waktu untuk melampiaskan dendam mereka. Mereka merencanakan serangan besar2an terhadap Muhammad. Berita serangan besar ini telah terdengar oleh Muhammad melalui mata2nya di Mekah. Dia bahkan menerima wahyu Allah di QS 3:128 tentang persiapan ini. Berita ini dipertegas ketika Muhammad menerima surat tertutup dari pamannya, al-Abbas, ketika Muhammad sedang berada di mesjidnya di Quba, tak jauh dari Medina. Seorang utusan dari Mekah menyerahkan surat itu kepada Muhammad. Isi surat adalah keterangan bahwa kaum Quraish dengan 3.000 tentara bermaksud menyerang Muhammad. Dia merahasiakan isi surat (Ini kan tandanya Muhammad bisa baca) dan segera kembali ke Medina untuk membahas hal ini dengan para penasehatnya di sana. Akan tetapi berita ini terdengar oleh istri Sa’d bin Muadh, ketua Khazaraj, yang menguping pembicaraan antara suaminya dan Muhammad. Tak lama kemudian berita tentang rencana serangan Quraish ini tersebar

Di Mekah, kaum Quraish sekarang benar2 siap untuk menghadapi Muhammad. Akhirnya, di akhir bulan Ramadan, tentara Quraish mulai berbaris dengan 3.000 tentara di bawah pimpinan Abu Sufyan bin Harb. Pemimpin2 lain suku2 Quraish juga maju bersama tentara Mekah.

Setelah bergerak selama 10 sampai 12 hari, tentara Mekah yang mengambil jalur jalan yang tak umum dekat pantai, tiba di Dhul Hulaifa, yang jauhnya 5 mil sebelah Barat Medina. Dilaporkan ketika sedang berada di al-Abwa, Hind binti Utbah (istri Abu Sufyan) menganjurkan mereka untuk menggali kubur ibu Muhammad, tapi kaum Quraish menolak melakukan penghinaan seperti itu. Saat itu adalah Kamis pagi dan setelah berhenti di tempat ini sebentar, tentara Quraish bergerak ke utara sejauh beberapa mil, melewati kota Medina dan bergerak lagi sejauh tiga mil ke Utara dan berkemah di Uhud yang merupakan daerah pegunungan dengan tanah lapang datar tempat para unta merumput. Orang mungkin heran mengapa suku Quraish tidak menyerang kota Medina, padahal mereka dapat melakukan hal itu dengan mudah dan dapat banyak barang jarahan. Alasannya adalah karena kaum Quraish tidak tertarik untuk melakukan penjarahan atau perampokan. Pada kenyataannya, mereka tidak punya rasa dendam terhadap kebanyakan penduduk Medina. Mereka marah terhadap satu orang saja, Muhammad, yang merupakan bekas warga kota Mekah yang sekarang tinggal di Medina.[Hamidullah, p.47] Tak lama setelah tiba di dataran Uhud, orang2 memotong pepohonan untuk makan kuda2 dan unta2 mereka. Mereka juga melepaskan kuda2 dan unta2 mereka untuk merumput. Hari Juma’at datang dan berlalu tanpa ada kejadian apa2.

Di Medina, Muhammad terus menerima berita tentang gerakan2 tentara Mekah. Seorang pengintainya yang bernama Hobab ibn al Mundhir mengamati perkemahan Quraish pada hari Kamis dan membawa berita tentang kekuatan tentara Quraish yang hebat. Muhammad merahasiakan keterangan dari pengintai ini. Pada hari Jum’at, Muhammad membicarakan dengan pengikutnya apa yang harus dilakukan. Dia bermimpi buruk malam sebelumnya dan mengatakan di pertemuan dengan para Jihadisnya tentang perlunya melindungi Medina dan diri Muhammad sendiri. Karena mimpi buruknya, Muhammad yang suka takhayul ini jadi ragu untuk pergi perang. Pada mulanya diambil keputusan untuk membawa para wanita dan anak2 di luar kota untuk masuk ke dalam kota. Jika para musuh menyerbu, mereka akan melawan dengan panah2, batu2, dan senjata lontar lain yang dilemparkan dari atap2 rumah. Tapi anak2 muda yang baru saja masuk Islam ingin maju menyerang dan bertempur dengan musuh di medan perang, sama seperti yang terjadi di Badr II. Para Jihadis muda yang tidak sempat ikut Badr II dan tidak kebagian jarahan rampokan merasa lebih bersemangat untuk memerangi tentara Quraish. Khayalan tentang surga dan mati sebagai martir bagi Allah terbayang di depan mata mereka seperti yang dikatakan di QS 56:25-26. Hamzah dengan yakin mengatakan, ”Demi Allah yang telah menurunkan Buku kepadamu, aku tidak akan makan sampai aku melawan mereka dengan pedangku di luar kota Medina.” [Mubrakpuri, p.295-296] Banyak orang yang mendukung keinginan anak2 muda Jihadis. Pada akhirnya Muhammad menuruti keinginan mereka dan memerintahkan untuk siap berperang.

Setelah sholat magrib, orang2 berkumpul di lapangan mesjid dan mereka bersenjata siap untuk berperang. Muhammad sendiri memakai baju perang dua lapis bertumpuk. Ketika kaum Jihadis muda mengetahui bahwa Muhammad merasa ragu untuk berperang, mereka jadi menyesal dan ingin membatalkan rencana perang. Atas sikap itu Muhammad berkata, [Ibn Ishaq, p.372] “Ini tidak layak dilakukan seorang Nabi begitu dia sudah mengenakan baju perang. Dia harus melepaskannya sampai Allah memutuskan diantara dia dan pihak musuh.” Beberapa orang merasa ragu, tapi Muhammad jalan terus. Istri Muhammad yang masih anak2, Aisha, secara sukarela bergabung dengan para Jihadis dan Muhammad mengijinkannya.[Hamidullah, p.50] Aisha merawat yang terluka, mengambilkan air bagi yang haus, dan melakukan berbagai macam bantuan.

Lalu kaum Muslim memasang tiga bendera pada tiga tongkat. Satu bendera untuk yang ikut hijrah, dibawa oleh Musab bin Umayr (biografer lain mengatakan Ali), bendera kedua dibawa ketua Banu Aws yakni Usayd ibn Hudayl, dan bendera ketiga dibawa ketua Banu Khazraj yakni al-Hubab ibn al-Mundhir. Abdallah ibn Umm Maktum ditunjuk untuk menjaga kota Medina dan memimpin sembahyang kala Muhammad sedang tidak ada di tempat. Tentara Muslim terdiri dari 1.000 (seratus memakai baju perang), dan dua kuda (milik Muhammad). Lalu Muhammad memberi perintah agar tentara berbaris bergerak menuju Utara ke daerah Uhud. Dua bersaudara Sa’d bin Muadh dan Sa’d bin Ubadah lari di depan tentara Muslim.

Muhammad bergerak sampai mencapai al-Shaykhayn dan melihat tentara yang lengkap sedang menunggu di situ. Setelah mengamati, Muhammad tahu bahwa tentara ini adalah orang2 pagan dan Yahudi yang siap bergabung dengan tentara Muslim untuk berperang melawan tentara Mekah. Mereka adalah sekutu Abd Allah ibn Ubay. Muhammad menolak mereka sebagai sekutunya dengan berkata, “Jangan minta dukungan orang pagan untuk melawan orang pagan.”[ Ibn Sa’d, p.45] Lalu dia berhenti di al-Shaykhayn dan mengamati kekuatannya, dan menolak mereka yang fisiknya tak mampu atau yang terlalu muda untuk berperang. Di malam hari, tentara Muslim dan Muhammad berkemah di sana. Abd Allah ibn Ubayy juga berkemah tak jauh dari situ. Dia tidak senang dengan sikap Muhammad yang tak ramah terhadap kawan2nya kaum Yahudi. Kaum Quraish juga berkemah tak jauh dari situ. Sebuah lembah memisahkan kedua tentara.

Di pagi hari, tentara Muslim mulai berbaris maju ke arah Uhud. Ketika mereka mencapai tempat yang bernama Ash Shawt [Mubarakpuri, p.298], mereka dapat melihat tentara Quraish dari jarak jauh. Di tempat inilah Abd Allah ibn Ubayy memberontak melawan Muhammad dengan menarik 300 pasukannya dari pihak Muslim dan meninggalkan Muhammad sehingga jumlah pasukan Jihadis tinggal sekitar 700 orang. Dua kelompok lain di pihak Muhammad jadi terpengaruh oleh keputusan Abd Allah ibn Ubayy. Mereka tadinya juga mau ikut pergi dengan Abd Allah ibn Ubayy, tapi di jam yang ke 11, mereka berubah pendapat dan tetap berada dalam pasukan Muhammad. Seperti yang dikatakan di QS 3:122, Muhammad menganggap perubahan hati ini sebagai kehendak Allah. Ketika Abd Allah ibn Ubayy pergi, beberapa pengikut Muhammad mengejar dan memohonnya untuk berperang bagi Allah, tapi ibn Ubayy terus saja kembali ke Medina sehingga membuat pengikut Muhammad jadi kecewa. Allah di QS 3:187 mengutuk kemunafikan Abd Allah ibn Ubayy. Jadi sekarang Muhammad harus maju sendiri dengan 700 pasukannya. Meskipun dia sudah berada dekat sekali dengan Uhud dan dapat melihat jelas pasukan Quraish yang berkemah di dataran Uhud, dia pikir tidaklah aman untuk memakai jalan utama ke Uhud, karena ini akan membuatnya menghadapi musuh secara langsung dan terbuka.

Muhammad sekarang mencari pertolongan dari pemandu lokal yang bernama Abu Khaitamah untuk mencapai Gunung Uhud guna mengelakkan pertempuran langsung dengan kaum Quraish. Pemandu ini membawa tentara Muslim lewat jalan yang melalui tanah pertanian milik seorang buta bernama Marba bin Qyizi. Ketika Jihadis hendak melalui tanahnya tanpa minta ijin, orang buta itu protes sambil melemparkan debu tanah kepada mereka dan berkata, “Kau mungkin saja nabi Tuhan, tapi aku tetap tidak akan mengijinkanmu melalui kebunku. Demi Tuhan, Muhammad, jika aku bisa melempar dengan tepat, aku lempar ini ke mukamu.” Para Jihadis minta ijin Muhammad untuk memotong-motong orang buta itu. Muhammad tidak mengijinkan, tapi terlambat sudah. Seorang Jihadis sudah menebas kepala orang buta itu dengan pedangnya dan lalu membelah kepalanya jadi dua.[Ibn Ishaq, p.372-373] Demikianlah belas kasihan para prajurit Allah!

Ketika mereka sampai di Uhud, para Muslim berkemah di kaki gunung dan mengatur ranking mereka untuk menghadapi kaum Quraish. Muhammad mengirim 50 pemanah ke bukit Aynayan yang berlawan arah dengan daerah pegunungan Uhud untuk menjaga bagian belakang tentara Muslim. Dia menunjuk Abd Allah ibn Jubayr sebagai ketua kelompok dan memberi perintah tegas agar mereka tidak meninggalkan posisi mereka, tidak peduli kalah atau menang, sampai mereka menerima perintah dari dia. Dia juga memerintahkan agar tidak menyerang musuh sampai dia memberi aba2. Muhammad sendiri mengambil kedudukan di tempat tinggi dengan banyak panah yang siap untuk ditembakkan kepada musuh. Sahih Bukhari menceritakan bahwa beberapa Jihadis minum anggur agar lebih siap melakukan Jihad.

Hadis Sahih Bukhari, Volume 6, Book 60, Number 142:
Dikisahkan oleh Jabir:
Beberapa orang minum minuman beralkohol in pagi hari di perang Uhud dan di hari yang sama mereka terbunuh sebagai martir, dan ini terjadi sebelum minum anggur dilarang.

Muhammad membakar semangat perang para Jihadis dan memberikan pedangnya pada seorang yang bernama Abu Dujana yang terkenal karena kebuasannya dan naluri membunuhnya. Lalu Muhammad duduk dan mulai melemparkan panah2. Dia dilindungi oleh sekelompok Jihadis yang bertugas mengusir segala serangan terhadap Muhammad. Akan tetapi sahabat2nya yang paling penting (Abu Bakr, Ali, Hamzah, Umar dll) disuruh memimpin tentara2 Muslim untuk bertempur sengit. Muhammad lalu menunggu kedatangan musuh. Saat ini, Abu Sufyan bin Harb, yakni ketua tentara Quraish, membawa pasukannya ke hadapan Muhammad. Khalid bin al-Walid memimpin pasukan sayap kanan, sedangkan Ikrimah bin Abu Jahl memimpin pasukan sayap kiri, dan Abu Sufyan memimpin tentara bagian tengah. Awalnya, kaum wanita berada di baris depan dan membuat suara ribut dengan botol air minumnya dan melafalkan ayat2 pertempuran, tapi ketika tentara bergerak maju, kaum wanita ada di posisi belakang.

Bendera Mekah dipegang oleh Talha ibn Abi Talhah. Dia berasal dari marga Quraish Abdud Dar yang tugasnya adalah membawa bendera Quraish selama perang. Hari itu hari Sabtu, Shawwal 7, AH 3 dan sama dengan 23 Maret, 625 M. Dua pasukan sekarang sudah berhadapan.

Sebelum pertempuran terjadi, Abu Sufyan mengirim pesan damai pada orang2 al-Aws dan al-Khazaraj, meminta mereka untuk tidak ikut campur dan membiarkan perang terjadi antar saudara saja (yakni kaum Quraish saja). Dia tidak mau berperang dengan suku al-Aws dan al-Khazraj. Tapi kedua suku ini menolak ajakan damai Abu Sufyan, sehingga pertempuran sengit tidak bisa dielakkan.

Orang pertama dari pihak Quraish yang maju untuk bertempur satu lawan satu adalah Abu Amir (Muhammad biasa memanggilnya al-Fasiq – pelaku kejahatan) dengan kelompoknya yang berjumlah 50 orang. Mereka saling lempar batu dengan pihak Muslim. Ini terus berlangsung sampai pihak Muslim lebih unggul dan Abu Amir dan kelompoknya mundur. Untuk menambah semangat tentaranya, para wanita Quraish berbaris maju, memukul2 simbal, drum dan tambur dan menyanyikan lagu2 perang. Pertempuran selanjutnya berlangsung satu lawan satu, mengikuti tradisi perang Arab tahap awal.[Rodinson, p.180] Prajurit Quraish bernama Talha ibn Abu Talhah maju menghadapi prajurit Muslim bernama Az- Zubair bin al-Awwam (biografer lain mengatakan Ali ibn Talib) dan Az-Zubair berhasil membunuh Talha. Mendengar tewasnya musuh yang pertama, Muhammad bersukacita lewat Takbir (Allahu Akbar) dan berkata,”Setiap Nabi punya murid dan muridku adalah Az-Zubari, “[Mubarakpuri, p.3] dan lalu memberi garansi Az-Zubair tempat di surga tidak peduli dia hidup atau mati dalam Jihad.

Setelah kematian Talhah, saudara lakinya yang bernama Abu Shaybah Uthman maju mewakili pihak Quraish sambil melafalkan ayat2. Hamzah menyerang dengan pedangnya, memotong tangan dan bahunya dan menebas tubuhnya sampai paru2nya tampak. Tak lama kemudian Abu Shaybah Uthman pun mati. Lalu saudara lakinya yang bernama Abu Sa’d bin Abi Talhah ganti memegang bendera Quraish tapi dia lalu dibunuh Asim bin Thabit. Sekarang tujuh anggota keluarga yang sama telah dibunuh. Mereka adalah: Talhah, dan saudara2 lakinya, Shaybah dan Abu Sa’d; empat anak laki Talha, yakni Musafi, Al-Harith, Kilab and Julas. Ketika ibu Musafi mengetahui pembunuhan kedua anak lakinya oleh Asim bin Thabit, dia bersumpah untuk membalas kematian mereka dengan minum air anggur dari batok kepala Asim.[ Ibn Ishaq, p.377]

Pembunuhan terus berlangsung dan pihak Quraish kalah angin. Ketika semua saudara2 dan anak2 Talhah yang berani telah dibunuh, Artat Shurahbil mengangkat bendera Quraish dan seorang Jihadis yang tak dikenal membunuhnya. Tongkat bendera Quraish tergeletak di tanah dan tiada seorangpun yang menegakkannya. Garis depan Quraish berantakan, mereka panik dan rasa teror masuk ke dalam pikiran mereka dan mereka mulai mundur. Mereka sadar bahwa mereka melakukan kesalahan dengan melakukan perang satu lawan satu dengan pihak Muslim. Akan tetapi, terlambat sudah. Hanzala bin Abu Amir (anak dari biarawan Kristen) bertarung melawan Abu Sufyan dan ketika hampir membunuh Abu Sufyan, Shaddad bin al-Aswad memukul Hanzala dan membunuhnya. Peristiwa ini nantinya diingat oleh Abu Sufyan dalam syair puitis ‘Hanzala bagi Hanzala.’ (Ingat? Anak Abu Sufyan yang bernama Hanzala dibunuh Muslim di Badr II).

Begitu pihak Quraish menyadari kesalahan mereka bertarung satu lawan satu dengan Jihadis Muslim, mereka lalu melakukan serangan total. Awalnya, pihak Muslim berhasil memerangi pihak Quraish dengan bertarung sangat sengit. Setiap kali pihak Quraish maju, pemanah2 Muslim yang berada di atas bukit kecil menghujani mereka dengan panah dan membuat pasukan Quraish mundur lagi ke belakang. Mereka sudah hampir putus asa. Abu Dujana dengan pedang pemberian Muhammad, Hamzah dan Ali bertarung dengan ganas. Mereka berhasil membunuh beberapa orang Quraish. Pasukan Quraish jadi kewalahan dan mulai meninggalkan medan perang dan bendera mereka tergeletak di tanah dan tiada seorang pun yang mengambilnya. Ini akhir dari bagian pertama perang Uhud.

Tentara Muslim mengetahui bahwa pihak Quraish berhasil dipukul mundur. Maka tanpa menunggu lagi, mereka berlarian maju mengumpulkan barang jarahan perang. Begitu serakahnya mereka saling berebutan peralatan perang sehingga begitu para pemanah Muslim dari atas bukit melihat kawan2nya menjarah, mereka pun meninggalkan posisi mereka dan ikut berlari mengambili barang jarahan perang. Hanya 10 pemanah yang dipimpin oleh Abd Allah ibn Jubayr yang tetap berada di posisi mereka seperti yang diperintahkan Muhammad. Selebihnya tidak mempedulikan lagi perintah Muhammad karena terlalu tergiur oleh barang jarahan. Inilah yang ditulis Tabari tentang bagaimana besarnya nafsu para Jihadis terhadap barang jarahan perang.[Tabari, vol.vii, p.114]

Ketika para Jihadis yang menjaga bagian belakang tentara2 Muslim melihat tentara Quraish dan para wanitanya melarikan diri dan melihat barang jarahan perang, mereka jadi bernafsu mengambilnya dan berkata, “Mari kita pergi ke Rasul Allah dan mengambil jarahan perang sebelum yang lain merebutnya duluan dari kita.” Kelompok lain ingin mentaati perintah Muhammad dan yang lain ingin meninggalkan posisi mereka. Pertentangan kedua kelompok ini dikatakan Tuhan di QS 3:145 “Siapa yang bernafsu … Alam Baka . Menyaksikan keserakahan akan barang jarahan perang, Ibn Masud berkata, “Aku sebelumnya tidak pernah menyadari bahwa ada pengikut2 Nabi yang begitu bernafsu akan dunia dan kekayaannya sampai pada hari itu.”

Keserakahan tanpa kendali para Jihadis akan barang jarahan perang menyebabkan Khaild bin Walid, komandan pasukan berkuda Quraish dapat menyerbu pasukan Muslim yang sedang mabuk barang jarahan dari belakang dan mengubah keadaan perang. Dia lalu menyerang dengan ganas sisa2 pemanah yang masih berada di tempat dan membunuh mereka semua, termasuk pemimpin para pemanah Abd Allah ibn Jubayr. Khalid bin Walid diikuti oleh Ikrimah bin Abu Hakam (anak laki Abu Jahl; Abu Jahl dibunuh secara brutal di Badr II). Dikatakan bahwa para malaikat ada tapi mereka tidak membantu para Muslim.[Ibn S’ad, p.49] Sudah jelas alasannya mengapa para malaikat ragu2 untuk menolong tentara Allah. Ketika tentara Muslim berantakan dan terpukul mundur, Muhammad mencoba mengatur peperangan. Dia berusaha memanggil orang2 untuk berperang demi Rasul Allah. Tapi panggilannya tidak dihiraukan dan tentara Muslim terus mundur. Para musuh dengan cepat bergerak mendekati posisi Muhammad. Sekelompok Jihadis yang setia berusaha melindunginya. Muhammad tidak bisa lari lagi. Ketika dalam keadaan penuh kebingungan inilah muncul suatu berita bahwa Muhammad telah dibunuh, dan ini mematahkan semangat tentara Muslim. Para biografer Muhammad menulis hal yang bertentangan dan membingungkan akan hal ini di Perang Uhud. Inilah yang kami mengerti setelah mempelajari beberapa versi kisah ini.

Melihat perubahan keadaan perang di bagian depan dan tentara Muslim yang tercerai-berai, pihak Quraish segera bangkit lagi semangatnya dan maju lagi bertempur. Seorang Quraish wanita bernama Umrah binti Alqamah Al-Harithya mengangkat bendera Quraish yang tergeletak dan menegakkannya di atas tanah. Kali ini pihak Quraish menguasai keadaan peperangan. Mereka berkumpul kembali dan mulai mencari Muhammad.

Sekelompok tentara Quraish yang telah membunuh pasukan panah Muslim, mengejar Muhammad dan para bodyguard-nya. Pada saat itu kebanyakan Jihadis sedang sibuk mengumpulkan barang jarahan. Hanya 9 orang Jihadis yang melindungi Muhammad, 7 dari mereka adalah orang Ansar (Medina) dan 2 adalah Muhajir (yang hijrah dari Mekah). Sebagian tentara Khalid yang dipimpin oleh ibn Qamia melempari kelompok pelindung Muhammad dengan batu. Sebuah batu menerjang mulut Muhammad dan melukai gigi taring kanan bawah dan bibir bawahnya. Serangan pedang tentara Quraish yang bernama Utbah bin Abi Waqqas (saudara laki Sa’d bin Abi Waqqas, orang Muslim) melukai jidat dan bahunya sehingga mengeluarkan banyak sekali darah.

Pasukan Mekah menyerang tentara Muslim dari belakang sehingga tentara Muslim kocar-kacir. Banyak tentara Muslim yang dibunuh tentara Mekah. Beberapa Muslim terluka sangat parah, dan banyak yang mulai melarikan diri dari medan perang. Dengan luka di mulut dan badannya dan hati yang terluka, Muhammad memanggil para pengikutnya untuk terus berperang, tapi tidak ada yang mendengarkannya. Muhammad yang sudah tak berdaya berteriak, “Siapa yang bersedia menjual nyawanya bagi kami?” Mendengar jeritan putus asanya, Ziyad bin al-Sakani (atau Umarah bin Ziyad al-Sakani), dan 5 orang Jihadis datang untuk melindungi Muhammad. Mereka semua mati satu per satu di hadapan Muhammad sehingga tinggal Ziyad bin al-Sakani yang masih hidup.[Tabari, vol. vii, p.120]

Dikisahkan bahwa Hatib bin Baltah mengikuti Utbah bin Abi Waqqas dan membunuhnya meskipun sebenarnya Sa’d b. Abi Waqqas yang ingin membunuh saudara lakinya sendiri (Utbah). Meskipun serangan terhadap Muhammad tidak mematikan (karena Muhammad memakai baju perang dua lapis), pukulan yang diterimanya begitu keras sehingga dua cincin helmnya menusuk masuk pipinya. Muhammad yang terluka dengan hebatnya mengutuki orang yang menyerangnya. Para bodyguard-nya berperang dengan sengit untuk melindunginya, tapi tentara Quraish terus menyerang tanpa berhenti sehingga akhirnya ke tujuh bodyguard Muhammad tewas semua. Sekarang tinggal 2 Muhajir yang bernama Ubaidullah dan Sa’d yang melindungi Muhammad. Dalam waktu singkat, tentara Quraish melukai Talhah bin Ubaidullah. Pemegang bendera Muslim yang bernama Musab bin Umayr berdiri tak jauh dari situ. Kebetulan muka dan sosok dia mirip dengan Muhammad. Ibn Qamiah menyerang dan membunuhnya. Karena dia mengira yang dibunuhnya adalah Muhammad, maka dia berteriak sekuat tenaga, “Muhammad sudah dibunuh.” Mendengar kabar naas ini, tentara Muslim jadi kacau; karena kebingungan, mereka jadi bertempur satu sama lain. Satu korban dari kejadian saling serang antar kawan ini adalah ayah Hudhayfa yang bernama Al-Yaman. Ketika Hudhayfa melihat ayahnya akan dibunuh tentara Muslim lain, dia menjerit untuk menahannya, tapi terlambat dan ayahnya yang Muslim tewas di tangan tentara Muslim. Nantinya Hudhayfa memaafkan pembunuh ayahnya dan tidak menuntut uang darah. Banyak Muslim yang melarikan diri dari medan perang dan kembali ke Medina. Beberapa dari mereka membawa bangkai kawan seperjuangannya untuk dikubur di Medina. Beberapa Muslim bahkan mencoba untuk menghubungi Abd Allah ibn Ubayy untuk bertarung melawan tentara Quraish, agar mereka tidak dibunuh tentara Quraish. Tapi usaha ini gagal. Setelah mengetahui pihaknya kalah dan dirinya tidak ada yang melindungi, Muhammad pun lari menyelamatkan nyawanya. Seorang Jihadis yang bernama Ka’b bin Malik melihat Muhammad yang lari ketakutan dan berteriak gembira, “Rasul Allah masih hidup.” Muhammad yang sedang ketakutan meminta Ka’b untuk tutup mulut, tapi tentara Quraish berhasil mendengar bahwa musuh besar mereka masih hidup. Seorang Quraish yang bernama Ubay bin Khalaf memacu kudanya ke arah Muhammad untuk membunuhnya. Muhammad mengambil sebilah tombak dari tentaranya dan menusukannya ke arah Ubay bin Khalaf dan melukainya. Ubay kembali ke posisi tentara Quraish dengan luka di tenggorokan dan lehernya sambil berkata, “Demi Tuhan, Muhammad telah membunuhku.” Orang2 Quraish tidak melihat adanya luka yang serius mengancam jiwa pada diri Ubayy. Tapi Ubayy bersikeras mengatakan bahwa kutukan Muhammad telah melukainya. Ubay bin Khalaf mati karena lukanya dalam perjalanan kembali ke Mekah. Walaupun tidak ada bukti bahwa Muhammad telah membunuh siapapun dengan tangannya sendiri, Ibn Sa’d menulis, “Ubayyi Ibn Khalaf al-Jumahi, yang dibunuh Muhammad dengan tangannya sendiri ….” [Ibn Sa’d vol.ii, p.50]

Ketika sedang lari menyelamatkan diri, Muhammad jatuh ke sebuah lubang jebakan yang digali Abu Amir, sang biarawan Kristen, untuk menjebak serdadu Muslim. Sekarang setelah mendengar teriakan gembira Ka’b, sekitar 30 tentara Jihadis termasuk sahabat dekat Muhammad yakni Abu Bakr, Ali, Umar, dll berlari ke arahnya. Ketika mereka sampai ke lubang jebakan, dengan lega mereka menemukan bahwa Muhammad masih hidup. Muhammad meminta mereka tidak ribut tapi bergerak menuju ke Utara ke sebuah gua di sisi bukit. Ali mengulurkan tangan untuk membantu Muhammad ke luar dari lubang itu. Bersama Muhammad, kelompok itu lalu bergerak diam2 ke arah bukit dan berlindung di situ, untuk mengatur rencana mundur bagi tentara Muslim dan terutama merawat luka Muhammad dan serdadu lain. Dikabarkan bahwa Aisha dan beberapa Muslimah bergabung bersama kelompok Muhammad. Fatima (anak perempuan Muhammad) tiba di tempat pertempuran dan menolong membalut luka ayahnya. Dibutuhkan waktu sebulan sampai semua lukanya sembuh.

Saudara perempuan Hamzah yang bernama Safiya juga datang. Dia sangat sayang dan dekat dengan Hamzah. Perang Uhud juga menunjukkan bahasa yang sangat kasar dan vulgar, terutama dari pihak Muslim. Misalnya:
Ketika keadaan tentara Muslim sedang kacau balau, Hamzah terus bertempur dengan gagah berani membunuhi beberapa orang Quraish. Budak Abisinia yang bernama Wahsi (Ingat? Dia disewa Hind binti Utbah untuk membunuh Hamzah) mengamatinya dari jarak dekat dan mengambil posisi strategis untuk mengarahkan lembing mautnya ke arah Hamzah. Pada saat itu, Abd al-Uzza al-Ghubshani (Abu Niyar) berlalu di hadapan Hamzah. Abu Niyar adalah anak dari pesunat anak perempuan yang bernama Umm Ammar yang adalah budak Shariq bin Amr yang dimerdekakan. Jadi Hamzah membentaknya, “Ke sini kamu, anak tukang potong klitoris.” [Tabari, vol.vii, p.121] Ketika Wahsi melihat Hamzah membentak Abu Niyar, dia (Wahsi) dengan cepat melemparkan lembingnya dan menusuk bagian bawah perut Hamzah dan tembus ke luar diantara kakinya. Hamzah dengan cepat mati dan Wahsi mengambil kembali lembingnya dan balik menuju tempat kemah Quraish. Dia sudah memenuhi tugasnya membunuh Hamzah. Mayat Hamzah tergeletak di tanah.

Jadi sekarang kita tahu bahwa FGM (Female Genital Mutilation = sunat klitoris bagi wanita) ternyata umum dilakukan diantara bangsa Arab di jaman Muhammad. FGM dilakukan agar wanita tidak merasakan kenikmatan saat berhubungan seks. Muhammad tidak berupaya apapun untuk mencegah praktek ini.

Seperti yang dikatakan sebelumnya, setelah Muhammad dikeluarkan dari lubang, Abu Bakr, Umar, Ali dan orang2 Muslim lain membawanya ke sebuah gua untuk merawat luka2nya. Seorang Jihadis mengeluarkan cincin yang menembus pipi Muhammad. Sewaktu sedang melakukan ‘operasi’ primitif itu, dia memutuskan gigi taring Muhammad yang sudah rusak sejak tadi. Darah mengucur deras keluar dari luka Muhammad membasahi mukanya. Malik bin Sinan menghisap darah itu dan menelannya.[Mubarakpuri, p.323] Melihat ini Muhammad berkata, “Dia yang darahnya bercampur dengan darahku tidak akan tersentuh api neraka.” [Ibn Ishaq, p.754] Abu Bakr, Umar, Ali dan sahabat2 dekat Muhammad berusaha menghibur Muhammad dan Talhah bin Ubaidullah yang terluka berat. Para Jihadis di sekeliling Muhammad jadi sangat lelah dan banyak yang jatuh tertidur di gua itu. Dalam waktu singkat Muhammad akhirnya meninggalkan medan perang dan berlindung di pegunungan Uhud.

Pada saat itu, setelah pihak Quraish menyadari bahwa pihak Muslim telah dikalahkan dan mereka (pihak Muslim) telah melarikan diri ke pegunungan, mereka mulai memeriksa musuh2nya yang tewas di medan perang. Saat itu adalah tengah hari. Setelah siang berlalu, kaum Quraish mulai mencari mayat Muhammad, tapi tidak menemukannya sehingga mereka mulai curiga jangan2 dia tidak mati. Beberapa tentara Quraish memotong-motong mayat2 Muslim. Mereka memotong kuping2 dan hidung2 (bahkan juga alat kelamin) korban2 mereka dan dijadikan kalung. Hind binti Utbah sangat dikuasai rasa dendam sehingga dia tidak hanya mengenakan kalung2 dan gelang2 anggota badan musuhnya Hamzah, tapi juga terus melanjutkan dengan memotong-motong badan Hamzah. Dia robek perutnya, mengambil hati dan memakannya tapi rasanya sangat tak karuan sehingga dia memuntahkannya kembali.

Lalu Abu Sufyan mendekati daerah dekat gua tempat Muhammad dkk berlindung dan bertanya siapa yang berada dalam gua. Tidak ada yang menjawabnya. Karena itu Abu Sufyan lalu meneriakkan bahwa orang2 Quraish telah membunuh semua ketua kelompok Muslim, termasuk Muhammad. Karena tidak tahan hinaan ini, Umar dengan marah berteriak balik dan mengatakan mereka semua masih hidup, selamat dan sehat, termasuk Muhammad. Meskipun agak kaget, Abu Sufyan ragu2 untuk melanjutkan pertumpahan darah dan mengatakan pada Umar bahwa tentara Quraish sedang memuaskan kemarahan dengan memotong-motong mayat2 Muslim, tidak peduli Umar suka atau tidak. Abu Sufyan sudah puas membayar kematian anak lakinya Hanzalah bin Abu Sufyan yang mati di Badr II. Dia lalu menantang Muhammad untuk bertemu lagi di tahun depan di Badr. Muhammad menerima tantangan ini. Setelah berteriak memuja Hubal (dewa terbesar di Ka’aba) dan Uzza (dewa lain dari Nakhla) atas kemenangan pihak Mekah, Abu Sufyan memerintahkan prajuritnya berbaris kembali ke Mekah. Akan hal ini, Muhammad mengumumgkan Allah sebagai pelindung kaum Jihadis.

Setelah Abu Sufyan pergi jauh dari tempat perlindungan kaum Muslim, Muhammad memerintah Ali untuk menyelidiki kepergian tentara Quraish. Ali melaporkan kembali bahwa orang2 Quraish menunggangi unta2 dan kuda2 mereka. Berita ini melegakan Muhammad karena ini menunjukkan tentara Quraish sudah pasti kembali ke Mekah dan tidak berencana untuk kembali ke Uhud/Medina. Setelah yakin tidak ada serangan lagi dari pihak Quraish, Muhammad memerintah para pengikutnya untuk ke luar dari tempat persembunyian. Jadi sekali lagi pihak Muslim kembali ke medan perang yang sekarang penuh dengan mayat2 kaum Jihadis yang dipotong-potong. Ini sungguh pemandangan yang mengerikan. Ketika Muhammad melihat tubuh paman dan saudara angkatnya, Hamzah, yang berceceran, dia sangat sedih dan mulai menangis. Keadaan tubuh Hamzah sungguh mengerikan sehingga Muhammad melarang bibinya, Saffiya untuk melihat mayat saudara lakinya Hamzah. Tapi Saffiya tetap datang dan melihat mayat saudara lakinya tergeletak di tanah dengan sebagian anggota badannya hilang atau terpotong-potong. Saffiya tenang, menguasai diri dan meminta Allah mengampuni Hamzah. Muhammad memerintahkan agar mayat Hamzah dikubur di tempat dia mati. Muhammad lalu bersumpah untuk membalas dendam dengan memotong-motong 30 orang Quraish bagi Hamzah. Ada yang bilang dia bersumpah untuk memotong 70 orang. Akan tetapi, praktek potong memotong ini dilarang kemudian di ayat QS 16:126. Muhammad lalu melarang pemotongan mayat tapi mengumumkan: “Jihadi yang terluka akan dibangkitkan di hari akhir dengan darah menetes dari lukanya dan bau lukanya akan seperti bau musk (wewangian).”[Ibn Ishak, p.388] Selain itu dia juga berkata: “Tuhan menaruh roh2 mereka yang mati di Uhud dalam sekelompok burung2 hijau dan para Jihadis ingin kembali dari surga dan dibunuh lagi, lagi, dan laig.”[Ibn Ishak, p.400]

Pesan yang sama bisa dilihat di
Hadis Sunaan Abu Dawud, Book 14, Number 2514:
Dikisahkan oleh Abdullah ibn Abbas:
Sang Nabi berkata: Ketika saudara2mu dibunuh di perang Uhud, Allah menaruh roh2 mereka dalam sekelompok burung2 hijau yang terbang ke sungai2 di surga, makan buah2nya dan bertelur di lampu2 emas di naungan Takhta (Allah). Lalu ketika mereka merasakan manisnya makanan mereka, minum dan istirahat, mereka bertanya: Siapa yang dapat mengatakan kepada saudara2 kami bahwa kami hidup di Surga, sehingga mereka tidak takut untuk melakukan Jihad dan tidak mau berperang? Allah yang Maha Tinggi berkata: Aku akan memberitahukan mereka tentang kamu; jadi Allah mengirim turun, “Dan jangan mengira mereka yang mati di jalan Allah… “ sampai akhir ayatnya.

Setelah mengubur rekan2 mereka, para Muslim termasuk Muhammad kembali ke Medina. Dalam perjalanan pulang ke Medina, banyak orang, terutama kaum wanita yang sangat ingin tahu nasib orang2 yang mereka cintai atau dekat dengan mereka. Muhammad tak punya pilihan lain kecuali menceritakan nasib buruk kekasih dan saudara2 mereka. Ketika dia melewati tempat tinggal para Ansar, Muhammad mendengar para wanita menangisi orang2 yang mereka kasihi. Dia sendiri menangis tapi tidak menemukan seorang pun yang menangis bagi Hamzah, paman Muhammad.

Di malam harinya (Sabtu, 7 Shawal), Muhammad bersama dengan tentara Muslim kembali ke Medina. Ketika Muhammad masuk ke rumah keluarganya, dia dan Ali memberikan pedang2 mereka kepada Fatima (anak Muhammad dan istri Ali) untuk membersihkan bercak darah pada pedang itu. Dilaporkan 70 Muslim mati di perang Uhud. Pihak Quraish kehilangan 23 orang.[Ibn Sa’d, vol.ii, p.50]

Ada beberapa kecelakan pembunuhan Muslim yang dilakukan pihak Muslim sendiri. Misalnya seperti yang sudah disebutkan bahwa Husayl bin Jabir al-Yaman dibunuh oleh pihak Muslim yang tidak mengenalinya. Muhammad membayar uang darah pada anak laki Husayl yang bernama Hudhayfah. Lalu Hudhayfah memberikan uang itu kepada para Muslim yang memerlukannya.

Anak laki Hatib yang bernama Yazid menderita luka parah dan dihibur oleh para Muslim lainnya dengan janji surga bagi yang mati sebagai martir. Mendengar hal ini, Hatib jadi marah dan menyalahkan pihak Muslim yang salah bunuh dan mengakibatkan anaknya mati. Muslim lain yang bernama Quzaman telah berperang dengan gagah berani dan membunuh 8 sampai 9 orang pagan dan dia sendiri luka parah. Ketika orang2 menyelamatinya karena keberaniannya, dia hanya berkata bahwa dia melakukan itu untuk membela masyarakatnya sendiri. Ketika rasa sakit yang ditanggungnya jadi tak terperikan, dia akhirnya bunuh diri dengan memotong urat nadi tangannya dengan mata anak panah. Muhammad sangat tidak suka akan Quzman yang berkata bahwa dia berperang dan mati untuk negaranya dan bukan untuk Allah dan RasulNya. Ketika para pengikut Muhammad tanya padanya tentang nasib Quzman setelah mati, Muhammad menjawab, “Dia jadi penghuni neraka.”[Mubarakpuri, p.334]

Seorang Yahudi yang bernama Mukhayriq juga mati di Uhud. Dia berperang bagi Muslim dan mengajak orang2 Yahudi lain untuk bertempur bersama Muhammad. Tapi kebanyakan Yahudi tidak ikut perang karena menghormati hari Sabbath (Sabtu). Melalui pengakuannya, Muhammad mengatakan bahwa Mukhayriq adalah Yahudi terbaik. Sahih Bukhari mencatat bahwa istri Muhammad yakni Aisha dan wanita lain bernama Umm Sulaim (tidak jelas apakah dia ini istri Muhammad atau bukan) menyediakan air bagi tentara Muslim di Uhud. Ini hadisnya:

Sahih Bukhari Volume 4, Book 52, Number 131:
Dikisahkan oleh Anas:
Di hari (perang) Uhud, ketika beberapa orang mundur dan meninggalkan sang Nabi, aku melihat 'Aisha bint Abu Bakr dan Um Sulaim, dengan jubah mereka terikat sehingga gelang2 kaki mereka tampak, membawa kantung2 air (di kisah lain ditulis “membawa kantung2 air di pundak mereka”). Lalu mereka menuangkan air ke mulut orang2, dan kembali mengisi kantung2 lagi dan kembali lagi menuangkan air ke mulut orang2.

Di malam hari setelah mereka kembali ke Uhud, tentara Muslim tetap siaga di kota Medina untuk berjaga-jaga andaikata pihak Quraish menyerang lagi. Di sepanjang malam Muhammad memikirkan lagi apa yang telah terjadi dan bagaimana masa depannya dan para pengikutnya. Kekalahan di Uhud teramat menyakitkan baginya dan kredibilitasnya sebagai Rasul Allah sekarang terancam – Muhammad tahu betul akan hal ini. Dia harus tetap tenang, berkepala dingin dan menguasai diri, dan harus menentukan langkah apa yang harus dia ambil untuk memulihkan kredibilitasnya dan rasa terpesona para pengikutnya terhadap dirinya. Bagi mereka, dia tak terkalahkan dan dekat dengan Allah – hal ini merupakan kebenaran mutlak bagi mereka. Muhammad bersumpah untuk tidak akan kehilangan kekuatan kharisma dan hipnotisnya terhadap para Jihadis. Di saat yang sama dia pun sadar akan bahaya tentara Quraish kembali dan menyerang Medina tiba2. Satu2nya pilihan baginya adalah ke luar untuk mencari tahu tentang tentara Quraish dan memasukkan teror dalam hati mereka dengan segala cara yang bisa dia lakukan – dia tahu benar akan hal ini.

(Bersambung...)
Andi Cactusa
Andi Cactusa
LETNAN DUA
LETNAN DUA

Male
Posts : 784
Kepercayaan : Protestan
Location : Jakarta
Join date : 08.10.12
Reputation : 30

Kembali Ke Atas Go down

Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim - Page 15 Empty Re: Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim

Post by Andi Cactusa Thu Apr 04, 2013 10:48 pm

Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim - Page 15 TROP
Teror Dua Puluh dua

Penyerangan atas Hamra al-Aswad oleh Muhammad—March, 624M

Seperti yang telah ditulis sebelumnya, Muhammad sangat gundah akan kekalahan pihak Muslim di Uhud. Karena itu, untuk mengangkat moral para Muslim dan tetap membuat takut orang2 Yahudi dan orang2 munafik, dia merencanakan beberapa serangan terhadap musuh untuk membalas kekalahan di Uhud.

Jadi pada hari Minggu, tanggal 8 Shawaal, AH 3 (24 March, 625), sehari setelah perang Uhud, ketika para Muslim bangun, mereka mendengar Muhammad memanggil mereka untuk mengejar tentara Quraish. Dia memerintahkan para tentara untuk bersiap, tapi hanya mereka yang ikut perang Uhud di hari sebelumnya yang boleh bergabung dengan operasi militer baru ini. Tak dapat disangkal bahwa dia melakukan hal ini untuk membangkitkan semangat para Jihadis, untuk menghilangkan ingatan kekalahan mereka yang memalukan di Uhud dan untuk membakar moral prajurit2nya yang tadinya hilang. Seorang Muslim yang tidak ikut perang Uhud karena ayahnya tidak memberi ijin baginya untuk berperang Jihad, diijinkan ikut masuk tentara Muslim. Seorang anak laki dari Jihadis yang mati terbunuh di Uhud minta ijin Muhammad untuk ikut operasi militer ini dan dia pun diijinkan ikut. Selain mereka, beberapa Jihadis yang terluka juga ikut barisan tentara ini.

Tak lama sebelum Muhammad mengejar tentara Mekah, dia mengirim tiga orang pengintai yang semuanya berasal dari Bani Aslam untuk memeriksa jejak kaki tentara Mekah. Dua dari mereka bertemu dengan tentara Mekah di Hamra al-Asad, sekitar 8 (atau 10 menurut Ibn S’ad) mil dari Medina. Abu Sufyan sudah mengetahui tentang usaha Muhammad untuk mengejar tentara Mekah. Dua pengintai mendengar percakapan diantara orang2 Quraish: apakah mereka harus kembali dan menghabisi para Muslim sekali untuk selamanya atau kembali ke Mekah. Abu Sufyan sebenarnya ingin kembali dan menghancurkan tentara Muslim tapi setelah bertukar pikiran dengan Safwan ibn Umayyah, dia tidak jadi melakukan hal itu dan melanjutkan perjalanan kembali ke Mekah. Ini terjadi sehari sebelum Jihadis Muslim tiba di Hamra al-Asad. Sebelum berangkat dari Hamra al-Asad, tentara Quraish menemukan dua pengintai Muslim, menangkap dan membunuh mereka, lalu melemparkan mayat2 mereka di jalan. Tidak diketahui bagaimana nasib pengintai ketiga. Tampaknya dia melarikan diri kembali ke Muhammad.

Para Jihadis di bawah pimpinan Muhammad yang berbalut perban pergi ke Hamra al-Asad dan menemukan dua mayat pengintai yang dikirim Muhammad untuk mengintai tentara Quraish. Setelah Muhammad tahu bahwa tentara Quraish tidak ada di sana untuk menyerangnya lagi, dia merasa lega dan mengambil keputusan untuk diam di tempat itu selama 3 malam (atau 5, menurut Ibn Sa’d) sampai hari Rabu (25-27 Maret, 625) sebelum kembali ke Medina. Ketika dia sedang menunggu kesembuhan dari luka yang didapatnya di perang Uhud, dia memerintahkan pembakaran 500 kayu bakar yang ditumpuk tinggi untuk mengirim pesan pada tentara Quraish bahwa dia masih tetap kuat.

Ketika Muhammad sedang berada di Hamra al-Asad, dia membuat persetujuan dengan Mabad al-Khuzaah di Tihamah. Orang2 Muslim dan pagan dari Tihamah adalah sekutu terpercaya Muhammad. Mereka setuju untuk tidak menyembunyikan apapun dari Muhammad.

Lalu, Mabad pergi ke Mekah dan bertemu dengan Abu Sufyan. Mabad memberi keterangan palsu bahwa Muhammad sedang mengumpulkan kekuatan untuk memerangi Abu Sufyan. Pada saat itu Abu Sufyan dan kawan2nya sedang merencanakan serangan hebat ke Medina untuk menghabisi pihak Muslim sama sekali. Mendengar bualan Mabad tentang kekuatan militer Muhammad, Abu Sufyan menarik kembali rencananya untuk segera menyerang para Muslim.[Tabari, vol. vii, p.140] Jadi Muhammad sekali lagi membuktikan bahwa penggunaan teror dan tipuan memang berguna untuk tujuannya.

Setelah menunjukkan keberaniannya di Hamra al-Asad, Muhammad kembali ke Medina. Seorang serdadu Quraish berkeliaran di Hamra al-Asad. Dia adalah penulis puisi yang bernama Abu Azzah al-Jumahi, yang adalah seorang yang miskin yang mempunyai 5 anak perempuan. Dia tertinggal rombongan tentara Quraish. Sebelumnya, dia adalah tawanan perang Badr II. Karena dia miskin dan tidak mampu membayar uang tebusan bagi dirinya sendiri, maka dia memohon untuk dimerdekakan. Muhammad membebaskannya asalkan dia berjanji tidak akan melawan pihak Muslim lagi. Akan tetapi dia tergoda oleh orang2 Mekah untuk berperang lagi melawan Muslim karena dijanjikan upah yang besar kalau menang atau untuk mengurus ke 5 anaknya jikalau dia mati terbunuh. Setelah pihak Muslim kalah telak di Uhud, dia memohon ampun kepada Muhammad, tapi Muhammad tidak menaruh kasihan padanya dan memerintahkan agar Abu Azzah dibunuh karena dia telah melanggar janjinya. Hazrat Ali lalu membunuhnya. [Tabari, vol. vii, p.141-142]

Seorang Quraish lain ketika kembali ke Mekah tersesat di jalan dan bermalam di dekat Medina. Di pagi harinya dia pergi ke rumah Uthman ibn Affan (menantu Muhammad). Uthman menjumpainya, memberinya kemurahan hati selama 3 hari, menyediakan unta dan kebutuhannya untuk perjalanan kembali ke Mekah. Setelah sepakat tentang itu, Uthman berangkat dengan Muhammad ke Hamra-al-Asad. Orang Quraish yang sial ini berlambat2 dan tinggal di Medina lebih dari 3 hari. Muhammad yang mendengar keterlambatannya lebih dari sehari itu menangkapnya dan memerintahkan agar dia dibunuh.

Al-Harith bin. Suwayd adalah seorang yang munafik. Dia pergi ke Uhud bersama Muslim tapi membunuh beberapa Muslim. Lalu dia lari ke Mekah, bergabung dengan kelompok Quraish. Setelah itu, Al-Harith mengirim saudara lakinya menghadap Muhammad untuk minta ampun, sehingga dia boleh kembali ke Medina. Muhammad mengijinkannya kembali, tapi belum mengambil keputusan tentang nasibnya, dan memilih menunggu sampai dia kembali dari Hamra al-Asad. Atas keraguannya ini, Allah dengan cepat mengirim ayat QS 3:86 yang memutuskan bahwa siapa yang menolak iman Islam setelah menerimanya harus dihukum mati. Karenanya, setelah kembali ke Medina, Muhammad memerintahkan pembunuhan atas al-Harith karena dugaan pembunuhan atas al- Mujaddzir dari Banu Aws. Pembunuhan (yakni dugaan pembunuhan yang tak terbukti atas al-Mujaddzir) terjadi 9 atau 10 tahun sebelumnya. Muhammad memerintahkan Uthman bin Affan, menantunya, untuk memenggal kepala al-Harith. Hazrat Uthman memenggal al-Harith di pintu gerbang mesjid, tepat di hadapan Muhammad.[Ibn Ishaq, pp.755- 756]

Sukses perampokan Badr II dilihat orang sebagai bukti pengakuan ilahi Muhammad. Sekarang, kekalahan di Uhud menjatuhkan pengakuan bahwa dirinya adalah nabi. Orang2 Yahudi mulai menyebarkan pertentangan ini. Muhammad sekarang sangat perlu untuk menegakkan reputasinya yang goyah dan membangkitkan moral para pengikutnya. Dia mulai berkhotbah bahwa kekalahan di Uhud adalah karena para munafik. Dia mengaku bahwa Allah di Sura 3 telah memberitahu kebenaran baginya. Lalu dia melanjutkan dengan memisahkan para pengikutnya yang sejati dari para munafik dengan menyalahkan mereka yang tinggal di rumah dan tidak ikut Jihad di Uhud. Dengan menyatakan bahwa andaikata dia mati sekalipun, tujuan tindakannya tetap berlaku, dia menjanjikan keberhasilan di masa depan kepada para pengikutnya jika mereka tetap teguh dan berani. Tujuannya itu sendiri adalah kehidupan fana dan ilahi – dia sangat tegas akan hal ini. Nasehatnya memberi pengaruh yang kuat pada para Jihadis sejati, dan mereka sekarang jadi lebih yakin. Muhammad merasa puas karena dia benar2 dapat membuat para pengikutnya yang gampang dikibulin itu menerima teori apapun yang dikarangnya sebagai suatu kebenaran.


Teror Dua Puluh Tiga

Perampokan atas B. Asad ibn Khuzaymah di Katan daerah Nejd oleh Abu Salma b. Abd al Asad al-Makhzumi —April, 625M

Bani Asad ibn Khuzaymah, yakni para penduduk di Katan, di dekat daerah Fayd yang ada sumber mata airnya, adalah suku bangsa yang kuat yang punya hubungan erat dengan kaum Quraish. Mereka tinggal di bukit Katan di daerah Nejd. Muhammad mengaku bahwa dia menerima laporan pengintainya tentang rencana suku ini untuk menyerang Medina. Jadi dia mengirim 100 pasukan tentara di bawah pimpinan Abu Salma b. Abd al Asad al-Makhzumi untuk menyerang suku ini tiba2. Di hari pertama Muharram [Ibn Sa’d, vol.ii, p.150] ketika mereka sedang tidak siap sama sekali, Abd al-Asad menyerang dan meneror mereka and merampas jarahan rampokan.

Akan tetapi operasi teror ini tidak sukses besar. Ketika para Jihadis tiba di tempat itu, para calon korban melarikan diri dan orang2 Muslim hanya menemukan tiga gembala dengan kelompok unta dan kambing yang besar. Mereka mengambil semua ternak itu sebagai barang jarahan, dan ketiga gembala sebagai tawanan. Lalu para unta, kambing, dan ke 3 tawanan dibawa ke Medina. Muhammad mengambil seorang tawanan (sebagai budak) bagi dirinya sendiri, mem-bagi2kan unta dan kambing diantara para Jihadis sambil mengambil 1/5 bagian barang jarahan untuk dirinya sendiri. Keberhasilan usaha perampokan ini mengembalikan harga diri sebagian Muslim yang tadinya hilang setelah perang Uhud. Abu Salamah tidak hidup lebih lama lagi setelah perampokan ini karena infeksi luka yang diterimanya di perang Uhud.


Teror Dua Puluh Empat

Pembunuhan atas Sufyan ibn Khalid, ketua Banu Lihyan di Urana (serangan pertama atas Banu Lihyan) oleh Abd Allah b. Unays—April, 625 M

Banu Lihyan adalah cabang dari suku kuat Hudhayl (bagian dari kaum Quraish), yang menempati daerah sekitar Mekah. Ketika teror Jihadis Muhammad menjadi tak tertahankan, mereka membujuk ketua suku mereka yang bernama Khalid ibn Sufyan al-Hudhayli di Urana untuk melakukan perang mencontoh dari kemenangan perang Uhud.

Empat hari setelah perampokan di Katan (yakni hari ke 6 Muharram), Muhammad mengetahui bahwa Sufyan ibn Khalid (atau Khalid bin Sufyan) sedang mengumpulkan orang2 di Nakhla untuk menyerangnya. Jadi dia memanggil Abd Allah bin Unays untuk pergi ke Nakhla atau Urana untuk membunuh ibn Khalid. Ketika Abd Allah bin Unays menanyakan seperti apa sosok calon korbannya, Muhammad menjawab, “Kalau kau melihat dia, kau akan takut dan terkejut dan kau akan ingat Setan.”[Ibn Sa’d, vol.ii, p.60] Abd Allah berkata ia tidak takut akan ibn Khalid, tapi untuk membunuhnya, dia (Abd Allah) harus menggunakan tipu muslihat. Dia minta ijin Muhammad untuk berbohong dan melakukan penipuan. Muhammad tanpa ragu mengijinkannya berbuat itu. Abd Allah sembahyang pada Allah sebelum pergi untuk membunuh musuhnya. Dia menghabiskan hampir 18 hari untuk mencari jalan untuk masuk ke dalam tentara baru yang direkrut ibn Khalid. Lalu dia menemukan ibn Khalid di suatu tempat perhentian. Ketika dia bertemu dengannya, dia menundukkan kepala tanda hormat pada ibn Khalid. Lalu ibn Khalid menanyakan siapa dia, dan Abd Allah menjawab bahwa dia adalah orang Arab yang ingin bergabung sebagai sukarelawan dalam tentara ibn Khalid untuk bertempur melawan Muhammad. Sufyan ibn Khalid percaya padanya dan menyediakan tempat bernaung baginya. Lalu ketika sedang bercakap-cakap, Abd Allah berjalan dekat ibn Khalid, dan ketika kesempatan datang, dia menikamnya dengan pedangnya dan membunuhnya. Setelah membunuh ibn Khalid, dia memenggal kepalanya dan membawanya kepada Muhammad. Ketika itu Muhammad sedang berada di mesjid. Abd Allah melemparkan kepala ibn Khalid ke dekat kaki Muhammad. Ketika dia menceritakan detail upaya pembunuhan, Muhammad memujinya dan memberinya hadiah sebuah tongkat sebagai tanda antara Muhammad dan Abd Allah di hari akhir. Abd Allah mengikatkan tongkat itu pada pedangnya dan tongkat itu terus bersamanya sampai ajalnya. Ketika dia mati, tongkat itu pun dikubur bersama mayatnya.[Ibn Ishaq, p.664-665]

Pembunuhan ini berakibat diamnya Banu Lihyan untuk beberapa saat. Tapi cabang lain Banu Liyhan ingin balas dendam atas kematian ketua mereka Sufyan ibn Khalid.

Andi Cactusa: Saya sudahi hingga di sini saja, walau sebenarnya masih sangat panjang sambungannya. Yang ingin mengetahui lebih banyak lagi, silahkan klik http://trulyislam.blogspot.com/2009/01/sejarah-jihad-3.html
Andi Cactusa
Andi Cactusa
LETNAN DUA
LETNAN DUA

Male
Posts : 784
Kepercayaan : Protestan
Location : Jakarta
Join date : 08.10.12
Reputation : 30

Kembali Ke Atas Go down

Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim - Page 15 Empty Re: Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim

Post by Andi Cactusa Fri Apr 05, 2013 11:28 am

Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim - Page 15 TROP

Muhammad adalah Maling atau Pencuri


...Seperti sudah saya tulis sebelumnya, saya akan mengulas kegiatan Muhammad cs sebagai maling atau pencuri secara tersendiri. Dengan demikian akan lengkap tuduhan Muhammad adalah pencuri, perampok dan pembunuh.
...Berbagai situs anti-Islam sering menyebut bahwa Muhammad adalah pencuri atau thief. Namun belum satu pun, sepanjang yang sudah saya baca, secara spesifik memberikan uraian yang memuaskan. Semuanya memberikan cap pencuri itu dengan mengaitkannya pada perampokan-perampokan yang dilakukan oleh Muhammad cs.
...Bagi saya, apa yang mereka lakukan terhadap karavan para pedagang Mekkah, bukan termasuk pencurian, tetapi lebih tepat dikategorikan perampokan atau penjarahan.
...Sepanjang yang sudah saya baca, belum ada yang menguraikan apa kegiatan, pekerjaan atau mata pencaharian Muhammad cs dalam 7-9 bulan pertama (Juli/September 622 – Maret 623) di Madina. Padahal mereka hijrah ke Madina tanpa membawa perbekalan hidup. Ketiadaan keterangan atas masa awal di Madina ini menimbulkan kecurigaan bagi saya.
...Juga menjadi pertanyaan mengapa begitu banyak ayat-ayat dalam Sahih Muslim (Book 10 Chapter 28 no. 3809-3829) yang menyangkut anjing tidak mendapat perhatian selama ini. Berikut ini adalah kutipan dari ayat-ayat tersebut:

Chapter 28 : COMMAND OF KILLING DOGS AND THEN ITS ABROGATION, AND PROHIBITION OF KEEPING THEM BUT FOR HUNTING AND PROTECTION OF LANDS OR CATTLE OR LIKE THAT

Book 10, Number 3809:
Ibn 'Umar (Allah be pleased with them) reported Allah's Messenger (may peace be upon him) giving command for killing dogs.

Book 10, Number 3810:
Ibn 'Umar (Allah be pleased with them) reported: Allah's Messenger (may peace be upon him) ordered to kill dogs, and he sent (men) to the corners of Medina that they should be killed.

Book 10, Number 3811:
Abdullah (b. Umar) (Allah be pleased with them) reported: Allah's Messenger (may peace be upon him) ordered the killing of dogs and we would send (men) in Medina and its corners and we did not spare any dog that we did not kill, so much so that we killed the dog that accompanied the wet she-camel belonging to the people of the desert.

Book 10, Number 3812:
Ibn Umar (Allah be pleased with them) reported that Allah's Messenger (may peace be, upon him) ordered the killing of dogs except the dog tamed for hunting, or watching of the herd of sheep or other domestic animals. It was said to Ibn Umar (Allah be pleased with them) that Abu Huraira (Allah be pleased with him) talks of (exception) about the dog for watching the field, whereupon he said: Since Abu Huraira (Allah be pleased with him) possessed land.

Book 10, Number 3813:
Abu Zubair heard Jabir b. 'Abdullah (Allah be pleased with him) saying: Allah's Messenger (may peace be upon him) ordered us to kill dogs, and we carried out this order so much so that we also kill the dog coming with a woman from the desert. Then Allah's Apostle (may peace be upon him) forbade their killing. He (the Holy Prophet further) said:It is your duty the jet-black (dog) having two spots (on the eyes), for it is a devil.

Book 10, Number 3814:
Ibn Mughaffal reported: Allah's Messenger (may peace be upon him) ordered the killing of dogs and then said: what is the trouble with them (the people of Medina) ? How dogs are nuisance to them (the citizens of Medina) ? He then permitted keehing of dogs for hunting and (the protection of) herds. In the hadith transmitted on the authority of Yahya, he (the Holy Prophet) permitted the keeping of dogs for (the protection of) herds, for hunting and (the protection of) cultivated land.

Book 10, Number 3815:

Ibn Umar (Allah be pleased with him) reported Allah's Messenger (may peace be upon him) as saying: He who keeps a dog other than that meant for watching the herd or for hunting loses every day out of his deeds equal to two qirat.

Book 10, Number 3816:
Salim reported on the authority of his father that Allah's Apostle (may peace be upon him) said: He who kept a dog other than one meant for hunting or for watching the herd, lost two qirat of his reward every day.

Book 10, Number 3817:
Ibn 'Umar reported Allah's Messenger (may peace be upon him) as saying He who kept a dog other than one meant for hunting or for watching the herd lost out of his deeds (equal to) two qirat every day.

Book 10, Number 3818:
Salim b. 'Abdullah reported on the authority of his father that Allah's Messenger (may peace be upon him) said: He who kept a dog other than one meant for watching the herd or for hunting would lose every day two qirat of his good deeds. 'Abdullah and Abu Huraira also said: Or dog meant for watching the field.

Book 10, Number 3819:

Salim reported on the authority of his father (Allah be pleased with him) that Allah's Messenger (may peace be upon him) said: He who kept a dog other than one meant for hunting or for the protection of the herd would lose two qirat of his deeds every day. Salim said: Abu Huraira (Allah be pleased with him) used to say: Or the dog meant for watching the field, and he was the owner of the land.

Book 10, Number 3820:
Salim b. Abdullah reported on the authority of his father that Allah's Messenger (may peace be upon him) said: Whosover amongst the owners of the house keeps a dog other than one meant for watching the herd or for hunting loses two qirat of his deeds every day.

Book 10, Number 3821:
Ibn Umar (Allah be pleased with them) narrated Allah's Messenger (may peace be upon him) as saying: He who kept a dog ther than one meant for watching the fields or herds or hunting would lose one qirat every day out of his reward (with God).

Book 10, Number 3822:
Abu Huraira reported Allah's Messenger (may peace be upon him) as saying : He who kept a dog which is neither meant for hunting nor for watching the anitmals nor for watching the fields would lose two qirat every day out of his reward; and there is no mention of the fields in the hadith transmitted by Abu Tahir.

Book 10, Number 3823:
Abu Huraira (Allah be pleased with him) reported Allah's Messenger (may peace be upon him) as saying: He who kept a dog except one meant for watching the herd, or for hunting or for watching the fields. he lost two qirat of reward every day. Zuhri said: The words of Abu Huraira (Allah be pleased with him) were conveyed to Ibn Umar who said: May Allah have mercy upon Abu Huraira; he owned a field.

Book 10, Number 3824:
Abu Huraira (Allah be pleased with him) reported Allah's Messenger (may peace be upon him) as saying: He who kept a dog would lose out of his deeds equal to one qirat every day. except (one kept) for watching the field or herd.

Book 10, Number 3825:
A hadith like this has been transmitted on the authority of Abu Huraira.

Book 10, Number 3826:
This hadith has been reported on the authority of Yahya b. Abu Kathir with the same chain of transmitters.

Book 10, Number 3827:
Abu Huraira (Allah be pleased with him) reported Allah's Messenger (may peace be upon him) as saying: He who kept a dog, but not meant for hunting or watching the herd, would lose one qirat of reward every day.

Book 10, Number 3828:
Sufyan b. Abu Zuhair (he was a person belonging to the tribe of Shanu'a and was amongst the Conpanions of Allah's Messenger [may peace be upon him ) said: I heard Messenger of Allah (may peace be upon him) as saying: He who kept a dog (other than that) which is indispensable for watching the field or the animals would lose one qirat out of his deeds every day. As-Sa'ib b Yazid (one of the narrators) said: Did you hear it from Allah's Messenger (may peace be upon him)? He said: Yes. by the Lord of this mosque.

Book 10, Number 3829:
This hadith has been narrated on the authority of Sufyan b. Abu Zuhair al-Shana'i.

...Mari kita kelompokkan ayat-ayat hadits tersebut di atas.
1. Perintah pembunuhan semua anjing di Madina, tanpa kecuali. (3809-3811).
2. Perintah menghentikan pembunuhan anjing kecuali anjing hitam dengan dua noktah di keningnya, karena anjing itu adalah iblis (3813)
3. Boleh memelihara anjing untuk tiga tujuan: berburu, menjaga ternak atau menjaga tanaman (3812, 3814)
4. Ganjaran atau denda terhadap pemelihara anjing di luar ketiga tujuan di atas: satu qirat per hari (3821, 3824, 3827, 3828) atau dua qirat per hari (3815, 3816, 3817, 3818, 3819, 3820, 3821, 3822, 3823).
...Apa hubungan antara hadits di atas dengan kegiatan awal Muhammad cs di Madina? Penjelasan yang paling masuk akal adalah bahwa anjing menghalangi Muhammad cs mencuri. Musuh utama pencuri, yang biasanya beroperasi di malam hari, adalah anjing.
...Tidak mustahil Muhammad atau pengikutnya ada yang sempat digigit anjing hitam. Peluang anjing hitam menggigit orang lebih besar dibanding anjing berwarna lain, karena tidak kelihatan datang mendekat dan menyerang dalam kegelapan. Itu lah sebabnya ada perintah khusus untuk membunuh anjing hitam dengan dua noktah di keningnya.
...Jadi, mencuri di malam hari adalah pekerjaan atau mata pencaharian Muhammad cs dalam 7-9 bulan pertama tinggal di Madinah untuk menopang hidup mereka. Oleh karena mencuri adalah pekerjaan yang memalukan dan dilakukan secara rahasia, maka sangat wajar bila kegiatan tersebut tidak tercatat dalam riwayat Muhammad.
...Sebagai pendatang, Muhammad pasti menyadari bahwa lambat atau cepat kegiatan tersebut akan ketahuan. Mereka bisa diusir dari Madinah, dan yang lebih krusial lagi bagi Muhammad, kenabiannya bisa berantakan.
...Oleh karena itu, mereka beralih menjadi perampok karavan para pedagang Mekkah. Karena masih dalam proses belajar, maka perampokan pertama hingga ke-tujuh, seperti sudah diuraikan dalam kutipan sebelumnya, tidak berhasil.
...Setelah mereka beralih ke usaha merampok karavan, yang dilakukan di luar kota Madina, maka gangguan atau halangan dari anjing menjadi tidak berarti lagi. Muhammad memerintahkan penghentian pembunuhan anjing. Yang perlu dibunuh hanya anjing hitam dengan dua noktah di keningnya, mungkin karena dia atau pengikutnya pernah digigit oleh anjing seperti itu.
...Lebih lanjut perintahnya diubah lagi menjadi boleh memelihara anjing tetapi hanya untuk tiga tujuan: berburu, menjaga ternah atau tanaman. Memelihara di rumah sebagai anjing kesayangan tetap dilarang dan akan mengurangi pahala pemeliharanya senilai satu atau dua qirat per hari.

...Dengan uraian di atas, maka lengkap sudah uraian pencurian, perampokan dan pembunuhan yang dilakukan atau diperintahkan oleh Muhammad.
Andi Cactusa
Andi Cactusa
LETNAN DUA
LETNAN DUA

Male
Posts : 784
Kepercayaan : Protestan
Location : Jakarta
Join date : 08.10.12
Reputation : 30

Kembali Ke Atas Go down

Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim - Page 15 Empty Re: Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim

Post by Andi Cactusa Tue Apr 09, 2013 11:53 pm

Modus Operandi Islam


Sabtu, Maret 23, 2013 6:19, Oleh Anand



Setiap agama terdiri dari dua bagian - teori dan praktek. Begitu pula Islam.

Bagian teori Islam adalah: Quran, Hadis dan Sira (biografi Muhammad).

Bagian praktek adalah: Lima kali shalat berjamaah harian, Berdoa bersama di hari Jumat disertai khotbah, Jihad, Haji (meniru penyembahan berhala bangsa Arab pagan), dan penerapan hukum syariah.

Mayoritas Muslim tidak membaca teori, karena banyak dari mereka yang buta huruf dan sebagian besar tidak tahu bahasa Arab untuk memahami sepenuhnya teks-teks suci itu. Sekarang dengan bantuan internet, dan teks-teks Islam suci tersedia dalam banyak bahasa, mereka sudah mulai memahami bagian teori Islam. Ketika mereka sudah memahaminya, mereka menjadi atheis. Tetapi mayoritas Muslim masih belum menyadari tentang teori-teori ini. Mereka mengikutinya membabi buta. Mereka hanya melakukan bagian prakteknya, yang mereka ambil sebagai praktek sosial yang merupakan bagian dari pertumbuhan mereka. Dengan cara ini, tanpa mereka sadari menjadi korban Islam.

Di masa Muhammad, Muslim hanya mengikuti aspek praktek dari Islam atau melakukan apa yang diperintahkan oleh Muhammad. Teks-teks teoritis belum tersedia. Quran diterbitkan beberapa dekade setelah kematian Muhammad dalam jumlah yang terbatas. Biografi Muhammad mulai ditulis hampir 150 tahun setelah kematian Muhammad dan Hadis dikumpulkan 200 tahun kemudian atau lebih. Oleh karena itu, untuk menjadi seorang Muslim, bagian yang paling penting adalah memahami sisi praktek Islam. Walau pemahaman teori penting, namun tidak esensial.

Sholat 5 kali sehari, diutamakan secara berjamaah, merupakan pilar pertama praktek Islam. Berdoa berjamaah pada Jumat siang (Juma) adalah suatu keharusan. Shalat berjamaah membangun rasa kebersamaan atau ikatan kelompok. Dan para Imam dalam khotbah-khotbah mereka, mengutip dari Quran dan Sunnah, menghasut mereka untuk berjihad. Akibatnya, paling banyak kerusuhan oleh Muslim terjadi setelah khotbah Jumat.

Khotbah-khotbah menghasut umat Islam dalam sholat berjama'ah untuk mengobarkan kekerasan terhadap orang yang dianggap menghina Islam dan nabi, atau melawan cara-cara yang tidak islami, untuk menerapkan syariah, atau sekadar menganiaya orang-orang kafir.

Syariah adalah konstitusi Arab Saudi. Sebenarnya, Islam adalah syariah dan syariah adalah Islam. Dengan demikian, Islam bukanlah sebuah gerakan spiritual atau agama, melainkan murni sebuah gerakan politik.

Salah satu teman Muslim saya pernah berkata dengan angkuh, "Islam adalah tentara Allah, Imam adalah kapten dan Muslim adalah prajurit". Ketika saya amati dengan dekat modus operandi Islam, saya temukan bahwa klaim itu sungguh benar. Jihad, yaitu membunuh, memperkosa dan merampok non-Muslim, adalah praktek Islam. Naik haji, penyembahan berhala pra-Islam Arab, adalah juga praktek Islam.

Muslim membangun mesjid, memanggil untuk shalat (azan), menciptakan kesesakan, menghasut peserta doa dengan kebencian melalui khotbah Jumat untuk berjihad, dan menerapkan Syariah melalui cara baik atau jahat. Ini lah modus operandi Islam.

Jika Anda melihat Muslim akan menghadiri shalat Jumat, dan sesuatu yang dianggap menyinggung Islam terjadi di daerah itu atau lebih jauh sedikit, Anda harus waspada karena kekerasan Jihad mungkin akan segera menyusul.

Tentu saja beberapa Muslim adalah manusia yang baik, yang percaya pada pluralisme dan kebebasan iman. Tapi di mana umat Islam berkedudukan sebagai mayoritas, mereka menolak kebebasan iman untuk non-Muslim, atau menganiaya mereka melalui segala macam cara dan alat kebijakan. Di tempat-tempat seperti itu, saat-saat setelah shalat Jumat adalah saat yang sangat mengkhawatirkan dan alarm bagi non-Muslim. Ini adalah bagian dari modus operandi Islam.

Disadur dari: Islamwatch
Andi Cactusa
Andi Cactusa
LETNAN DUA
LETNAN DUA

Male
Posts : 784
Kepercayaan : Protestan
Location : Jakarta
Join date : 08.10.12
Reputation : 30

Kembali Ke Atas Go down

Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim - Page 15 Empty Re: Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim

Post by aco.setang Wed Apr 10, 2013 12:56 am

Mayoritas Muslim tidak membaca teori, karena banyak dari mereka yang buta huruf dan sebagian besar tidak tahu bahasa Arab untuk memahami sepenuhnya teks-teks suci itu. Sekarang dengan bantuan internet, dan teks-teks Islam suci tersedia dalam banyak bahasa, mereka sudah mulai memahami bagian teori Islam. Ketika mereka sudah memahaminya, mereka menjadi atheis. Tetapi mayoritas Muslim masih belum menyadari tentang teori-teori ini. Mereka mengikutinya membabi buta. Mereka hanya melakukan bagian prakteknya, yang mereka ambil sebagai praktek sosial yang merupakan bagian dari pertumbuhan mereka. Dengan cara ini, tanpa mereka sadari menjadi korban Islam.

tul.....
menjadi babi buta
aco.setang
aco.setang
SERSAN SATU
SERSAN SATU

Male
Posts : 189
Kepercayaan : Protestan
Location : Indonesia
Join date : 17.02.13
Reputation : 1

Kembali Ke Atas Go down

Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim - Page 15 Empty Re: Kepemimpinan Muhammad dan Dampaknya bagi Islam dan Muslim

Post by Sponsored content


Sponsored content


Kembali Ke Atas Go down

Halaman 15 dari 26 Previous  1 ... 9 ... 14, 15, 16 ... 20 ... 26  Next

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik