Muhammad menikah dengan gadis di bawah umur

First topic message reminder :

Ini lagi yang teramat aneh. Mereka mencaci seorang arab buta huruf yang telah dimuliakan, yang telah menundukkan jazirah arab, yang telah memporak-porandakan kekaisaran Romawi, dan telah membentuk empirium (daerah kekuasaan) terbesar dalam sejarah kehidupan manusia, yakni membentang mulai dari perbatasan India hingga pasir putih tepi pantai Samudera Atlantik. (100 tokoh dunia: www.media.isnet.org)

Terus Anda siapa?
Anda belum pernah menundukkan ¼ bagian pulau Madura sekalipun!
Anda juga bukan panglima perang yang tak terkalahkan, bukan ahli pemerintahan, bukan ahli sejarah, meskipun Anda tidak buta huruf. Gelar tertinggi Anda –mungkin- hanya sebatas .Lc (Lumayan ceroboh) atau M.Sc (manusia sangat ceroboh).

Anda keberatan dengan Muhammad karena menikahi seorang gadis berusia 6 tahun secara syah? Apa Anda orang tuanya? Atau Anda hanya sok ngatur saja? Anda tak sepantasnya mengatur orang yang lebih cerdik dan jauh lebih berwibawa dari Anda.

Dan Anda menyebut Muhammad sebagai pedofil hanya karena ia telah menikahi anak perempuan berumur 6th, begitu ‘kan?

Beliau adalah seorang nabi dan tak bertindak secara asal-asalan. Beliau bertindak dengan alasan tersendiri, yakni salah satunya untuk memperkuat hubungan kekeluargaan dengan tokoh bangsa Arab yang terpandang, guna penyebaran Risalahnya. Pernikahan beliau dengan Aisyah juga telah menghasilkan hikmah tersendiri bagi umat Islam, khususnya untuk kaum wanita. Mengapa? Karena Aisyah lah yang paling mengenal Nabi saw. dan ia juga yang paling tahu hukum-hukum Islam perihal masalah wanita karena memperoleh pelajaran langsung dari nabi saw.. Muhammad tak punya saudara perempuan untuk dijadikan sebagai objek pembelajaran Islam tentang wanita. Jika Aisyah tidak dinikahi oleh Muhammad saat itu juga, yakni ketika ia masih anak-anak, maka kepada siapa Muhammad harus mengajarkan masalah hukum-hukum Islam perihal kewanitaan, terutama hal yang paling sensitif? Sementara wanita terbaik dalam hal kecerdasan dan silsilah keturunan pada saat itu adalah keturunan sahabatnya sendiri, Abu Bakar. Sebab itu jika beliau tidak menikahi Aisyah, tapi hanya sebatas mengajarinya saja, maka apa pendapat umat Islam kalau beliau berada sangat dekat kepada Aisyah untuk mengajari ajaran Islam perihal kewanitaan, sementara status mereka berdua bukan suami-isteri? Itu justru akan lebih mengundang gossip dan aneka prasangka buruk terhadap Muhammad.

Tapi Anda menyebut tindakan Muhammad yang sangat bijak tersebut dengan sebutan “pedofil”. Pelit sekali Anda memberikan julukan terhadap seorang yang berwibawa. Dari sini saja sudah terbukti akan kedangkalan pikiran Anda dalam memahami suatu perkara, yang cenderung ceroboh dalam membuat kesimpulan.

Isteri beliau banyak, dan beliau mania sex?

Ini lagi, salah satu bukti kecerobohan Anda dalam membuat kesimpulan. Anda menjuluki beliau “mania sex” karena memiliki isteri yang banyak secara syah? Apa Anda tidak melihat latar belakang isteri-isteri beliau yang rata-rata sudah janda dan berumur lanjut itu, dan terkadang juga miskin dalam hal materi. Beliau menikahi mereka semua dengan alasan yang sangat bijak, salah satunya yakni alasan sosial untuk mempererat hubungan antar suku, dan untuk menghindari perpecahan (permusuhan) dalam kelompok, juga untuk memenuhi kebutuhan ekonomi wanita tersebut. Jika beliau menginginkan wanita terpandang (kaya) lagi cantik dan seksi, itu sama sekali bukan kendala bagi beliau mengingat status beliau yang selalu dimuliakan dan selalu ditaati oleh kaumnya. Beliau sangat bisa sekali untuk mengawini wanita kelas atas. Hal itu bagi beliau, semudah membalikkan telapak tangan. Tapi beliau tidak melakukan demikian, karena beliau ingin memberikan contoh teladan yang baik bagi umatnya, bahwa setiap orang, tak terkecuali janda, harus diperhatikan dengan baik dan dimuliakan. Isteri beliau yang beliau nikahi dalam keadaan gadis hanya satu orang, yakni Aisyah.

Sekarang, tengok diri Anda sendiri,
Hal ini jauh berbeda dengan diri Anda yang ketika mengejar anak gadisnya orang selalu bersusah payah dengan berkorban pulsa mati-matian dan cenderung mengobral janji-janji palsu yang sudah kadaluwarsa. Sesuatu yang hanya mampu dilakukan oleh pecundang.

Dan sekalipun Muhammad memiliki isteri yang banyak, hal itu tidak menurunkan kewibawaan beliau, karena beliau bisa bersikap adil kepada semuanya. Beliau sama sekali tidak seperti sebagian besar raja yang kerajaannya mengalami keruntuhan hanya gara-gara 1 selir wanitanya. Para isteri beliau saw. malah turut serta mewarnai perkembangan kemajuan Islam, agama yang luhur (murni) yang tak menganut sistem dogma (dongo’ amat). Dan isteri-isteri beliau tidak saling bertengkar satu sama lain.

Nah, bagaimana dengan Anda?
Anda mungkin beristrikan 1 orang, tapi –terkadang– tidak bisa bersikap adil. Dan tak menutup kemungkinan Anda masih harus rajin mengoleksi WIL yang tak terhitung jumlahnya. Itu ‘kan yang berwibawa menurut Anda?

Juga,
Sebagian pembesar agama Anda mungkin adalah orang suci, karena tidak menikah, … tapi hanya melibatkan diri dalam kasus pelecehan atau skandal. Itu ‘kan yang menurut Anda lebih terhormat karena tak perlu repot-repot mengurus surat nikah? Amat besar kebodohan kalian karena telah mencaci orang yang paling jujur dan paling baik

EbisuSensei wrote:
Karena pedofil berkaitan dengan persetubuhan.
Kalau hanya pake alasan dinikahi, nggak ada hubungannya.

Bukti bersetubuh, kamu nggak ada.
Bukti syeh puji menyetubuhi istrinya saat masih belia, kamu nggak ada.

Mulai unjuk gagal mental?

sangat berhubungan..
karena gak ada yang boleh menyetubuhi siapapun kalau tidak nikah
kalau ingin memedo maka si pedo harus mengawini si bocah dulu

tanpa ditulispun..
kalau suami-isteri tinggal serumah pasti bersetubuh
bukan main dakon

sebelum ditangkap karena kebiadabannya mengawini bocah yang terakhir
ternyata beberapa ister-isterinya terdahulu juga bocah-bocah
tanya aja mereka! apa cuman diajak main dakon..

gagal menutupi kebiadaban junjungannya langsung personal attacking?

SEGOROWEDI wrote:
sangat berhubungan..
karena gak ada yang boleh menyetubuhi siapapun kalau tidak nikah
kalau ingin memedo maka si pedo harus mengawini si bocah dulu

emanganya nikah = ijin untuk menyakiti pasangan?

ya/nggak?

EbisuSensei wrote:

SEGOROWEDI wrote:
sangat berhubungan..
karena gak ada yang boleh menyetubuhi siapapun kalau tidak nikah
kalau ingin memedo maka si pedo harus mengawini si bocah dulu

emanganya nikah = ijin untuk menyakiti pasangan?

ya/nggak?

pedofilist mana mikir sejauh itu, su..
malah ada yang dikasih 'bonus' ditaboki

SEGOROWEDI wrote:

EbisuSensei wrote:

SEGOROWEDI wrote:
sangat berhubungan..
karena gak ada yang boleh menyetubuhi siapapun kalau tidak nikah
kalau ingin memedo maka si pedo harus mengawini si bocah dulu

emanganya nikah = ijin untuk menyakiti pasangan?

ya/nggak?

pedofilist mana mikir sejauh itu, su..
malah ada yang dikasih 'bonus' ditaboki

Lha kok malah delusi nggak karuan...........

Halusinasi dan delusi, adalah ciri2 umum dari penderita sizofren.
Dan ini yang saat ini keliatan dari kamu:
http://id.wikipedia.org/wiki/Skizofrenia#Skizofrenia_diferntiatif

Jenis skizofrenia dimana penderita penyakitnya memiliki delusi, halusinasi dan perilaku tidak teratur tetapi tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid, tidak teratur, atau katatonik.

Dan akan saya tunjukkan sedikit demi sedikit tanda2 dari kamu, kalau kamu sizofren.

Gimana, masih mau menggunakan halusinasi/delusimu sebagai bukti untuk menuduh?

ayo: fokus ke soal pedofil nabimu!
jangan menggok

SEGOROWEDI wrote:
ayo: fokus ke soal pedofil nabimu!
jangan menggok

Siapa yang menggok dari masalah bukti perilaku pedofil, ke masalah nikah = ijin menyakiti pasangan untuk seseorang tertentu.

Gimana, bisa ngasih bukti apa /nggak?
Kalau istri syeh puji disetubuhi saat belia?

Atau bukti bahwa Aisyah ra, menjalani hubungan suami istri, saat masih belia.
Mana ............... ?

Atau malah mau menggok ke nikah?

nikahi bocah ada kaitan erat dengan pedofilnya dia
sebab tanpa nikah ia tidak boleh memedo si bocah
dan pernikahan bukan bertujuan mencari teman main dakon

SEGOROWEDI wrote:
nikahi bocah ada kaitan erat dengan pedofilnya dia
sebab tanpa nikah ia tidak boleh memedo si bocah
dan pernikahan bukan bertujuan mencari teman main dakon

Mendefinsisikan nikah sebagai ijin untuk melegalisir tindakan pedofil, bagi orang-orang tertentu

Inikan definisimu sendiri, dari kamus antah berantahmu kan?

Lha kok senang sekali menggunakan kamus khayalanmu?

EbisuSensei wrote:
Mendefinsisikan nikah sebagai ijin untuk melegalisir tindakan pedofil, bagi orang-orang tertentu
Inikan definisimu sendiri, dari kamus antah berantahmu kan?
Lha kok senang sekali menggunakan kamus khayalanmu?

khayalan apanya?
faktanya muhammad-mu mengawini balita
mengawini tentu bukan untuk cari teman main dakon

SEGOROWEDI wrote:

EbisuSensei wrote:
Mendefinsisikan nikah sebagai ijin untuk melegalisir tindakan pedofil, bagi orang-orang tertentu
Inikan definisimu sendiri, dari kamus antah berantahmu kan?
Lha kok senang sekali menggunakan kamus khayalanmu?

khayalan apanya?
faktanya muhammad-mu mengawini balita
mengawini tentu bukan untuk cari teman main dakon

Menikah untuk membentuk ikatan, status sosial, dan ibadah.

Masalah hubungan suami istri, ditunda sampai kedua pasangan siap.

EbisuSensei wrote:
Menikah untuk membentuk ikatan, status sosial, dan ibadah.
Masalah hubungan suami istri, ditunda sampai kedua pasangan siap.

- gak harus mengawini balita juga bisa kalee...
- kalau mo nunda jangan dikawini dong? biar dirawat ortunya dulu sampai dewasa..

SEGOROWEDI wrote:

EbisuSensei wrote:
Menikah untuk membentuk ikatan, status sosial, dan ibadah.
Masalah hubungan suami istri, ditunda sampai kedua pasangan siap.

- gak harus mengawini balita juga bisa kalee...

Dinikahi sebagai bukti telah ada ikatan perjanjian.
Dan supaya menjaga pandangan dari orang lain, terhadap pasangan yang dinikahi.

Misalkan ada seorang pemuda yang tertarik untuk menikahi nantinya.

- kalau mo nunda jangan dikawini dong? biar dirawat ortunya dulu sampai dewasa..

Nabi/Rasul adalah orang terpercaya, seharusnya nggak masalah bila ortunya mempercayakan.

- tapi jangan balita dong..
- keberatan kok secara halus, tapi muhammad ngeyel mengawini..

SEGOROWEDI wrote:
- tapi jangan balita dong..

Sudah saya jelaskan, supaya setelah dewasa dan matang tidak ada yang berani melirik, karena sudah terikat pernikahan.

- keberatan kok secara halus, tapi muhammad ngeyel mengawini..

Kok tiba2 menggok ke masalah keberatan yang halus?

Suka bicara melompat-lompat merupakan ciri orang yang gagal mental.

- tunangan aja dulu..
- kan kamu bilang ortunya gak masalah? padahal...

SEGOROWEDI wrote:
- tunangan aja dulu..
- kan kamu bilang ortunya gak masalah? padahal...

Kalau tunangan bisa batal kapan aja.
Perjanjiannya kurang kuat dalam Islam.

Dan nggak usah melompat-lompat ke masalah orang tua.
Ini masalah tuduhan pedofil yang tidak bisa dibuktikan dalam kenyataan.

- lha nabi mosok mencla-mencle? mbatalin pertunangan..
- gak usah cuap-cuap ortunya dong..

SEGOROWEDI wrote:
- lha nabi mosok mencla-mencle? mbatalin pertunangan..

Lha kalo tunangannya yang minta batal?
Nabipun tidak bisa berbuat apa-apa.

- gak usah cuap-cuap ortunya dong..

Yang bawa2 ortu, siapa duluan?

- mana berani si bocah mbatalin? bokapnya aja takut..
- bentar.. keknya gak menggok, wong terkait topik! cuman kamu keliru bilang abu bakar gak keberatan, sebab sebenarnya keberatan secara halus, tapi muhammad-nya yang ngeyel dan nekad mengawini si bocah

SEGOROWEDI wrote:
- mana berani si bocah mbatalin? bokapnya aja takut..

Wes, mulai delusi lagi ............
Nggak punya bukti kuat terus berhalusinasi ..........................
Waras bener kamu wed ........................?

- bentar.. keknya gak menggok, wong terkait topik! cuman kamu keliru bilang abu bakar gak keberatan, sebab sebenarnya keberatan secara halus, tapi muhammad-nya yang ngeyel dan nekad mengawini si bocah

Jelas menggok jauh, kita sedang bicara ciri2 korban pedofil kok.

Kok ngomongin ortu segala.

EbisuSensei wrote:
Wes, mulai delusi lagi ............
Nggak punya bukti kuat terus berhalusinasi ..........................
Waras bener kamu wed ........................?

alasan dirawat, mentok
alasan diganggu orang, mentok
alasan dibatalkan, mentok
alasan ikatan, mentok
alasan status, mentok

alasan pedofil, cocok

SEGOROWEDI wrote:
alasan dirawat, mentok
alasan diganggu orang, mentok
alasan dibatalkan, mentok
alasan persahabatan, mentok
alasan politik, mentok

alasan pedofil, cocok
 

Kalau berpikirnya tidak secara waras ya bisa bener.
Kalau berpikir waras jelas nggak.

Kalau berpikir waras, setelah menikah itu bukan harus sesegera mungkin berhubungan suami istri.

Tinggal kamu pilih cara berpikir yang mana?

EbisuSensei wrote:
Kalau berpikir waras, setelah menikah itu bukan harus sesegera mungkin berhubungan suami istri.

main dakon dulu 10 taon?
 

SEGOROWEDI wrote:

EbisuSensei wrote:
Kalau berpikir waras, setelah menikah itu bukan harus sesegera mungkin berhubungan suami istri.

main dakon dulu 10 taon?
 

Saya memang belum ketemu hadisnya.
Tetapi seingat saya, Nabi Muhammad SAW juga ikut bermain-main dengan Aisyah ra, saat Aisyah ra masih belia.
Namun saat itu sudah menjadi istri beliau.

ngaku kalau nabinya mengawini balita..