FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

Pengakuan Iman Rasuli Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

Pengakuan Iman Rasuli Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Pengakuan Iman Rasuli

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

Pengakuan Iman Rasuli Empty Pengakuan Iman Rasuli

Post by Wong Edan Sun Sep 30, 2012 8:52 am

Berbagai macam ajaran yang menyesatkan umat Kristen awal abad ke-21, seperti yang sudah saya jelaskan melalui blog ini, bisa diatasi kalau semua gereja Kristen berpegang pada satu pengakuan iman. Salah satu yang dipakai sejak masa awal Gereja adalah Pengakuan Iman Rasuli.

Pengakuan Iman Rasuli mencapai bentuknya sekarang dan dipakai secara universal sejak sekitar tahun 200 Masehi. Dengan kata lain, ia sudah dipakai selama lebih dari 1.800 tahun atau lebih dari satu setengah milenium. Ia memberi stabilitas pada gereja-gereja yang memakainya.

Ada juga Pengakuan Iman Nicea-Konstatinopel. Pada hakekatnya, kedua jenis pengakuan iman orang Kristen ini sama. Kedua-duanya meringkaskan kepercayaan inti dari 99 persen orang Kristen di dunia masa kini.

Di Indonesia, Pengakuan Iman Rasuli diucapkan bersama-sama dalam ibadah mingguan Gereja Katolik dan gereja-gereja Protestan aliran utama. Yang disebut terakhir mencakup Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB), Gereja Kristen Indonesia (GKI), Gereja Kristen Pasundan (GKP), Gereja Kristen Jawa (GKJ); dan gereja-gereja Protestan aliran utama lain di daerah, seperti Gereja Kristen Toraja, Gereja Masehi Injili Minahasa, Gereja Protestan Maluku, dan Gereja Kristen Injili di Tanah Papua .

Tidak diketahui apakah gereja-gereja Kristen lainnya yang bukan aliran utama memakai juga Pengakuan Iman Rasuli. Barangkali, mereka mempunyai bentuk pengakuan iman yang berbeda tapi isinya sama atau secara esensial sama dengan yang ada dalam Pengakuan Iman Rasuli.

Fokus bab ini pada Pengakuan Iman Rasuli. Karena itu, Pengakuan Nicea-Konstatinopel tidak akan dibicarakan.

Timbulnya Pengakuan Iman Rasuli

Sebelum dan selama abad ke-2 Masehi, ada berbagai ajaran, terutama dari aliran-aliran Kristen yang murtad, yang tidak sesuai dengan ajaran Kristen sesungguhnya. Aliran-aliran menyesatkan itu berasal dari, misalnya, Kaum Gnostik, Marsionit, dan Manikean.

Kaum Gnostik adalah orang yang percaya pada Gnostisisme. Gnostisisme adalah suatu gerakan religius masa pra-awal dan awal Kristen. Gerakan ini mengajarkan bahwa keselamatan datang dengan belajar tentang kebenaran rohani yang esoterik (hanya diketahui dan dipahami beberapa orang saja). Kebenaran rohani macam ini membebaskan kemanusiaan dari dunia material, dari dunia bendawi; menurut kepercayaan kaum Gnostik, dunia material jahat.

Kaum Marsionit adalah anggota suatu gerakan murtad Kristen abad ke-2 Masehi. Oleh gereja-gereja yang benar-benar berdasarkan Alkitab, kaum Marsionit dikutuk sebagai suatu kemurtadan Kristen. Mengapa? Kaum ini tidak saja menolak Perjanjian Lama. Mereka juga menolak kepercayaan Kristen bahwa Allah menjelma sebagai seorang manusia dalam diri Yesus Kristus.

Kaum Manikean memperkeruh kebenaran alkitabiah dengan menyebarkan suatu dualisme dalam agama Kristen. Kepercayaan murtad Kristen ini mengatakan materi atau benda dan roh pada hakekatnya terpisah.

Rupa-rupa ajaran murtad seperti ini bukan saja menyesatkan umat Kristen masa awal. Ajaran-ajaran itu mengancam juga kelangsungan karya penginjilan dan stabilitas Gereja masa awal.

Timbullah upaya Gereja berdasarkan Alkitab untuk mengatasi ajaran-ajaran Kristen yang menyesatkan itu. Selama suatu jangka waktu yang panjang, Gereja mencari perumusan iman Kristen yang berisi inti kepercayaan umat Kristen, seperti yang ada dalam Alkitab. Iman, bagi mereka, adalah dasar Kristen. Perumusan iman Kristen mempertimbangkan bentuknya yang tepat dan penerimaannya oleh semua aliran Kristen. Ia harus ringkas dan diungkapkan dalam bahasa yang jelas dan sederhana. Isinya adalah ringkasan inti kepercayaan orang Kristen berdasarkan Alkitab. Akhirnya, lahirlah Pengakuan Iman Rasuli, suatu hasil konsensus gereja-gereja, pada abad ke-2 Masehi.

Pengakuan Iman Rasuli tidak ditulis oleh para rasul Yesus. Meskipun demikian, ia mencerminkan ajaran-ajaran mereka, dan ajaran-ajaran dalam Perjanjian Baru.

Louvre-Apostles1phlow Pahatan lima dari kedua belas rasul Yesus

Sejak abad ke-2, Pengakuan Iman Rasuli berperan dalam berbagai acara Kristen. Ia adalah pengakuan iman mereka yang beralih menjadi pemeluk Kristen sebelum mereka dibaptis. Ia suatu pra-syarat baptisan. Hanya orang yang mengaku percaya yang bisa dibaptis. Untuk anak-anak yang dibaptis di masa awal Gereja, pengakuan iman mereka diwakili orang lain yang sudah dewasa, seperti orang tua mereka.

Berapa pasal ada dalam Pengakuan Iman Rasuli? Dua belas.

Isi Pengakuan Iman Rasuli

Aku percaya kepada Allah, Bapa yang mahakuasa,

Khalik langit dan bumi.
Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita, yang dikandung daripada Roh Kudus,
lahir dari anakdara Maria, yang menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus,
disalibkan, mati dan dikuburkan, turun ke dalam kerajaan maut,
pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati, naik ke sorga,
duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang mahakuasa,
dan akan datang dari sana untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
Aku percaya kepada Roh Kudus; gereja yang kudus dan am;
persekutuan orang kudus;
pengampunan dosa;
kebangkitan daging;
dan hidup yang kekal.

Amin

Tanggapan terhadap Ajaran yang Menyesatkan

Kebenaran dalam Pengakuan Iman Rasuli berlaku sepanjang zaman dan tempat. Ia mampu bertahan melewati semua tantangan ajaran-ajaran menyesatkan atau yang melawannya, tidak hanya pada zamannya tapi juga sesudahnya. Ia sampai sekarang diucapkan bersama-sama oleh semua yang mengikuti ibadah Kristen setiap Minggu.

Kedua belas pasal tadi merupakan tanggapan bersama aliran-aliran Kristen berdasarkan Alkitab terhadap berbagai ajaran Kristen dan non-Kristen yang menjadi tantangan iman dan menyesatkan bagi orang Kristen pada zaman itu dan sesudahnya. Pasal-pasal yang diucapkan bersama setiap hari Minggu tidak memperjelas sejarah perumusannya; sejarah itu dibayangi tantangan berbagai doktrin yang anti-alkitabiah.

Di balik layar, ajaran-ajaran anti-alkitabiah manakah yang ditanggapi para perumus Pengakuan Iman Rasuli? Ajaran-ajaran Kristen, seperti dari Kaum Gnostik, dan non-Kristen, seperti dari mitologi Yunani kuno, yang menyesatkan.

Allah bukan Pencipta alam semesta

Kaum Gnostik bersikukuh alam semesta fisikal jahat. Alam semesta fisikal yang jahat tidak mungkin diciptakan Allah.

Terhadap ajaran menyesatkan ini, para perumus Pengakuan Iman Rasuli membuka kredonya dengan pernyataan, “Aku percaya kepada Allah, Bapa yang mahakuasa”, disusul pasal 1.

Allah tidak mengambil rupa atau tubuh manusia

Menentang ajaran Kristen, kaum Gnostik membantah Allah mengambil rupa atau suatu tubuh manusia. Beberapa di antaranya menyangsikan keilahian Yesus; mereka menurunkan atribut ini sedikit dengan mengatakan Dia agak ilahi.

Kemudian, mereka mengatakan Yesus dan Kristus berbeda: Yesus adalah manusia sementara Kristuslah yang memiliki sifat ilahi! Karena itu, Yesus sebagai seorang manusia paling tinggi adalah suatu sarana bagi Kristus untuk berbicara. Tapi peranan-Nya sebagai suatu sarana baru berlaku bukan sebelum melainkan sesudah Roh Kudus turun ke atas-Nya ketika Dia dibaptis.

Apakah Roh Kudus tetap menyertai Dia sesudah itu? Tidak. Roh Kudus kemudian meninggalkan Dia sebelum penyaliban-Nya. Jadi, Roh Kudus punya hubungan yang singkat dan renggang dengan Yesus sebagai manusia.

Sebagian kaum Gnostik radikal. Mereka mengatakan lelaki bernama Yesus sama sekali tidak ada. Yang muncul di Yudea dan Samaria awal abad pertama Masehi bukan Yesus, seperti yang orang Kristen percayai, melainkan penampakan seorang lelaki. Melalui penampakannya, ajaran-ajaran bijak diberikan pada murid-muridnya yang pertama.

Terhadap sanggahan-sanggahan kaum Gnostik, orang-orang Kristen ortodoks (yang mengikuti doktrin Kristen tradisional) menegaskan Yesus dikandung melalui peranan Roh Kudus. Penegasan mereka menangkis posisi kaum Gnostik bahwa Roh Kudus tidak punya urusan apa pun dengan Yesus sampai waktu Dia dibaptis. Selain itu, mereka menegaskan bahwa Yesus lahir. Dia bukan sekadar suatu penampakan; kelahiran-Nya berarti Dia punya suatu tubuh yang sejati. Kemudian, kelahiran-Nya melalui seorang anakdara. Artinya, Dia seorang yang unik bukan hanya ketika Dia dibaptis melainkan sejak saat pertama hidup-Nya.

Ajaran-ajaran menyesatkan kaum Gnostik tadi mendapat tanggapan pada pasal 2 dan bagian pertama pasal 3: “lahir dari anakdara Maria”. Tanggapan ini sekaligus menyajikan sebagian inti kepercayaan Kristen yang sejati.

Penderitaan Yesus suatu fakta sejarah

Yesus menderita sengsara pada suatu waktu dan tempat yang khusus. Banyak sumber sejarah memberi kesaksian tentang kapan dan di mana Dia lahir, dibesarkan, dan menderita sengsara. Sesudah menderita sengsara karena proses penyaliban yang panjang dan brutal, Dia mati di salib semasa pemerintahan Pontius Pilatus, seorang pejabat pemerintah Roma kuno, di Yudea antara tahun 26 dan 36 Masehi atau selama pemerintahan Kaisar Tiberius. Bagian kedua pasal 3 Pengakuan Iman Rasuli menegaskan fakta sejarah tentang penderitaan Yesus.

Kematian Yesus suatu fakta sejarah

Pada zaman Yesus di Yudea dan Samaria, sudah beredar berbagai mitologi tentang tokoh yang mati lalu bangkit dari kematian. Di antara kumpulan mitos itu, ada yang berisi kisah yang melambangkan pembaharuan tanaman setiap musim semi sesudah apa yang tampak seperti kematian tanaman yang diakibatkan musim dingin.

Suatu contoh adalah mitos Yunani kuno tentang Adonis. Dia seorang lelaki muda yang tampan dan dicintai oleh dua orang dewi. Yang pertama, Afrodit, dewi cinta dan kecantikan dan sekaligus puteri Zeus, penguasa dewa-dewa Yunani kuno. Yang kedua, Persefon, puteri Demeter dan Zeus. Persefon kemudian diculik Hades, raja dunia bawah. Sang puteri melewatkan separuh hidupnya di dunia bawah dan separuhnya lagi di Bumi. Kembalinya dia ke Bumi melambangkan tibanya musim semi. Adonis tewas ketika berburu celeng, tapi dia dihidupkan Zeus supaya dia bisa berbagi waktu dengan Afrodit di Bumi dan Persefon di dunia bawah.

Mereka yang hafal cerita Adonis pada zaman Yesus tidak tahu persis apakah dia seorang tokoh sejarah atau tidak. Karena itu, mereka sulit memastikan kapan dia mati dan dihidupkan Zeus; mereka juga menambahkan bahwa kalaupun Adonis ada, zaman kehidupannya jauh sekali di masa lampau. Sesungguhnya, Adonis adalah seorang tokoh mitis, suatu bagian dari mitologi Yunani kuno, suatu kumpulan kisah khayalan.

Berbeda dengan Adonis, Yesus, berdasarkan fakta sejarah, benar-benar mati. Dia bukan seorang tokoh mitis, seorang yang berasal dari kisah khayalan. Dia disalibkan pada salib yang dibuat dari kayu. Dia mati. Tubuh-Nya nyata, demikian juga jasad-Nya. Jasad itu dibaringkan dalam sebuah kubur. Ajaran-ajaran menyesatkan dan anti-alkitabiah lain mengatakan sebenarnya Yesus tidak mati tapi hanya tidak sadar. Sesudah dalam kubur, Dia siuman dan diselamatkan murid-murid-Nya. Ini jelas tidak benar karena tidak ada dalam Alkitab dan sumber-sumber konfirmasi lain di luar Alkitab. Di dalam kubur itu, Yesus bukan dalam keadaan koma, bukan dalam keadaan tidak sadar; dia benar-benar mati selama tiga hari. Roh-Nya meninggalkan tubuh-Nya dan pergi ke dunia bawah.

Apa yang Dia lakukan di dunia bawah? Tradisi kepercayaan Kristen populer mengatakan Dia membawa jiwa-jiwa mereka yang sudah mati tapi yang percaya pada janji-janji yang dibuat dalam Perjanjian Lama ke luar dari kerajaan maut dan masuk dalam kemuliaan sorgawi. Mereka mencakup Abraham, Musa, Daud, Elia, dan masih banyak lagi.

Acuan kepada turunnya Yesus ke dalam kerajaan maut menjelaskan bahwa kematian-Nya bukanlah suatu hasil rekayasa murid-murid-Nya. Kematian-Nya benar-benar terjadi, bukan keadaan koma. Pasal 3 Pengakuan Iman Rasuli mengukuhkan kebenaran ini.

Doktrin Kristen untuk orang yang terpilih

Kaum Gnostik percaya doktrin Kristen yang penting dikhususkan bagi sedikit orang yang terpilih. Dengan kata lain, kasih Allah kepada isi dunia sangat terbatas; karena itu, penginjilan pun sangat dibatasi pada orang-orang pilihan saja.

Ajaran menyesatkan ini tidak sesuai ajaran Kristen. Kepercayaan ortodoks Kristen mengatakan kepenuhan Injil harus disampaikan kepada seluruh umat manusia. Itulah sebabnya ada istilah “am” (universal) dalam Pengakuan Iman Rasuli; kata ini membedakan orang Kristen dengan kaum Gnostik.

Apa tanggapan tegas Gereja masa awal terhadap tantangan kaum Gnostik tadi? Para bapa Gereja merumuskan tanggapan mereka dalam pasal 5, 6, 7, dan 8.

Orang membutuhkan pencerahan, bukan pengampunan

Ajaran Kristen sesuai Alkitab mengatakan bukan kebajikan melainkan anugerah Allah yang menyelamatkan manusia. Hanya oleh anugerah manusia selamat.

Itu tidak benar, sanggah kaum Gnostik. Yang benar adalah keselamatan melalui kebajikan yang mencakup pencerahan manusia. Karena itu, apa yang orang butuhkan bukan pengampunan atas dosa-dosa manusia, permohonan akan anugerah Allah, melainkan kebajikan, perbuatan baik, yang mencakup pencerahan.

Kebodohan yang manusia lakukan bukan bersumber pada perbuatan dosanya. Sumber sesungguhnya adalah kebodohan mereka. Untuk membebaskan diri dari kebodohan, mereka membutuhkan bukan pengampunan melainkan pencerahan.

Kata yang disebut terakhir bisa berarti pembebasan orang dari kebodohan, prasangka, atau tahyul. Ia juga bisa berarti realisasi pemahaman rohani atau religius. Apapun artinya, pencerahan diperoleh melalui kebajikan, seperti kegiatan pendidikan.

Alkitab mengatakan manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Dia punya tubuh, jiwa, dan roh, bergantung pada Allah, jatuh ke dalam dosa, dan takluk kepada maut. Tapi oleh anugerah Allah, dia diselamatkan melalui iman di dalam Kristus dan menjadi manusia baru.

Ajaran menyesatkan kaum Gnostik mengabaikan ajaran Kristen tadi. Menurut beberapa penganut Gnostisisme, tubuh manusia tanpa harapan akan keselamatan oleh anugerah Allah. Katanya, tubuh manusia adalah suatu perangkap dan khayalan. Untuk membebaskan diri dari tubuhnya, manusia harus berusaha sekuat tenaga melalui kebajikan. Apa bentuk kebajikannya yang hebat? Pertapaan atau tapabrata yang hebat. Jadi, hanya oleh kebajikan, manusia bisa selamat dari tubuhnya sebagai pengekang kebebasannya.

Kaum Gnostik yang lain mengabaikan ajaran Kristen bahwa manusia merupakan suatu kesatuan dari tubuh, jiwa, dan roh. Mereka percaya bahwa tubuh sangat terpisah dari jiwa. Mengapa? Tubuh najis, tercemar, bernoda sementara jiwa suci! Kecemaran tubuh tidak bisa memengaruhi kesucian jiwa dan sebaliknya. Karena itu, apa pun yang dilakukan tubuh yang tercemar tidak ada akibatnya pada jiwa yang suci. Karena jiwa sudah suci, tidak diperlukan lagi tapabrata untuk menyucikan jiwa.

Dengan menempuh salah satu dari kedua ajaran kaum Gnostik tadi, mereka menolak doktrin Kristen tentang pengampunan. Doktrin ini asing baginya.

Terhadap ajaran-ajaran menyesatkan kaum Gnostik tadi, para bapa Gereja memberikan tanggapan yang tegas melalui Pengakuan Iman Rasuli. Mereka merumuskan pasal 9 dan 10.

Mereka ingin masuk sorga sebagai Roh Murni

Alkitab mengatakan Yesus tidak menyelamatkan hanya tubuh, jiwa, atau roh manusia. Dia menyelamatkan semuanya yang membentuk manusia. Kemudian, hanya mereka yang ditebus Allah, yang dilepaskan dari dosa-dosanya, yang bisa menjadi warga sorga, yaitu, warga yang sudah dibaharui secara utuh oleh Tuhan kita. Jadi, yang diselamatkan bukan hanya rohnya, apalagi Rohnya yang Murni, tapi seluruh dirinya.

Kaum Gnostik menyanggah ajaran Kristen ini. Tujuan utama mereka adalah untuk membebaskan diri selama-lamanya dari noda-noda materi atau benda dan belenggu tubuh. Ini melalui kebajikan atau perbuatan baik mereka. Dengan usaha pembebasan diri demikian, mereka percaya tidak akan mengalami kebangkitan daging karena istilah ini mengacu pada noda-noda materi dan tubuh yang membelenggunya. Yang mereka dambakan adalah bisa kembali ke kerajaan sorga sebagai Roh Murni. Ini bukan Roh Kudus melainkan roh yang sudah mencapai tahap penyaringan spiritual tertinggi.

Terhadap ajaran menyesatkan tadi, para bapa Gereja masa awal memberi tanggapan yang tegas dalam Pengakuan Iman Rasuli. Itulah pasal 11 dan 12.

Waspadalah terhadap Ajaran-Ajaran Menyesatkan

Banyak orang Kristen, khususnya remaja dan pemuda, yang kurang kuat imannya sudah terperangkap ke dalam perangkap ajaran-ajaran menyesatkan dari para nabi palsu yang mengajarkan Injil palsu. Doa kita kiranya Tuhan Yesus mau menyadarkan mereka agar kembali ke gereja-gereja Kristen yang mengajarkan Injil sejati, sebelum keadaannya menjadi terlambat bagi mereka untuk menjadi orang tebusan Allah.

Bagi Anda yang belum terperangkap, kami tidak henti-hentinya memberi peringatan: waspadalah! Bacalah dan renungkanlah Alkitab setiap hari atau secara teratur dan hayatilah berkat-berkat-Nya melalui rencana dan tindakanmu setiap hari. Ujilah setiap firman yang disampaikan para pendeta, pastor, penginjil, atau siapa pun yang lain apakah itu berasal dari Allah atau tidak. Blog ini bisa membantu Anda mempertajam persepsi dan daya kritismu. Perkayalah dirimu dengan proses penalaran yang benar dan ilmu pengetahuan yang sejati. Kedua-duanya, dengan permohonan tuntunan Roh Kudus, terbukti sangat manjur dalam menangkis dan menghancurkan penipuan para nabi palsu!

Kalau Anda ingin punya suatu ringkasan dari inti kepercayaan Kristen sebagai penuntun lain, pelajari dan hayatilah Pengakuan Iman Rasuli. Ia hasil pergulatan yang panjang dari Gereja masa awal. Fakta bahwa ia sudah dipakai selama lebih dari 1.800 tahun dan oleh 99 persen orang Kristen di dunia masa kini membuktikan bahwa hasil pergulatan bapa-bapa gereja abad ke-2 Masehi masih menjadi berkat bagi banyak orang Kristen di seluruh dunia.

Percayalah pada Pengakuan Iman Rasuli dan lakukanlah ke-12 pasalnya. Ia suatu senjata rohani yang kuasanya sudah tahan uji selama lebih dari satu setengah milenium. Ia bertahan begitu lama karena ia memang berdasarkan Alkitab, tidak menyesatkan, tidak menambah atau mengurangi firman Allah. Ia menjadi berkat bagi begitu banyak orang Kristen di seluruh dunia. Jadi, mengapa tidak mengucapkan dan mengakui dan melakukan dengan sepenuh hati, akal budi, roh dan jiwa, dan kekuatanmu kebenaran dalam salah satu dokumen Kristen paling berpengaruh ini: Pengakuan Iman Rasuli? Anda akan mendapat berkat-berkat Tuhan sebagai ganjarannya!

Sekali lagi, waspadalah! Waspadalah terhadap serigala-serigala berbulu domba: para nabi palsu yang menyebarkan Injil palsu. Mereka jelas anti-Alkitab, anti-Tuhan kita, dan anti Pengakuan Iman Rasuli.

http://kristenskeptis.blogspot.com/
Wong Edan
Wong Edan
SERSAN SATU
SERSAN SATU

Male
Posts : 136
Location : Surga
Join date : 10.09.12
Reputation : 4

Kembali Ke Atas Go down

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik