FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

alam binatang dalam Qur;an Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

alam binatang dalam Qur;an Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

alam binatang dalam Qur;an

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

alam binatang dalam Qur;an Empty alam binatang dalam Qur;an

Post by keroncong Tue Aug 07, 2012 5:26 am

Dalam Qur-an persoalan-persoalan yang ada hubungannya dengan
alam binatang menjadi sasaran pengkritik yang memerlukan
kita berhadapan dengan Sains mengenai hal-hal tertentu.
Tetapi jika kita tidak menyebutkan ayat yang menyebutkan
unsur-unsur alam binatang dengan maksud supaya manusia
memikirkan nikmat besar yang diberikan Allah kepadanya maka
rasanya kita belum memberikan gambaran yang sempurna tentang
isi Qur-an. Ayat di bawah ini kita sebutkan untuk memberi
gambaran bagaimana Qur-an menyebutkan penyesuaian yang
harmonis antara penciptaan alam dan hajat-hajat manusia,
yakni manusia di desa-desa . Surat 16 ayat 5 s/d 8:

[Tulisan Arab]

Artinya: "Dan Dia telah menciptakan binatang ternak
untuk kamu, padanya ada (bulu) yang menghangatkan
dan berbagai-bagai manfaat, dan kamu makan (apa
yang dapat dimakan) daripadanya. Dan kamu
memperoleh pandangan yang indah padanya ketika
kamu membawanya kembali ke kandang dan ketika kamu
melepaskannya ke tempat penggembalaan. Dan ia
memikul beban-bebanmu ke suatu negeri yang kamu
tak sanggup sampai kepadanya melainkan dengan
kesukaran-kesukaran yang memayahkan diri.
Sesungguhnya Tuhanmu adalah Maha Pengasih dan
Penyayang. Dan Dia telah menciptakan kuda, bigal
dan keledai agar kamu menungganginya dan
menjadikannya perhiasan; dan Allah menciptakan apa
yang kamu tidak mengetahuinya."

Di samping pemikiran-pemikiran secara umum, Qur-an
menyebutkan beberapa permasalahan tentang hal-hal yang
bermacam-macam:

reproduksi dalam alam binatang.
adanya masyarakat binatang.
pemikiran tentang lebah, laba-laba dan burung-burung.
permasalahan mengenai asal susu binatang.

1. REPRODUKSI DALAM ALAM BINATANG

Hal ini secara sangat singkat disebutkan dalam ayat 45 dan
46 daripada surat 53:
[Tulisan Arab]


Artinya: "Dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-
pasangan laki-laki dan perempuan, dari air mani
apabila dipancarkan."

Pasangan adalah kata-kata yang sama yang kita dapatkan dalam
ayat-ayat yang membicarakan reproduksi tumbuh-tumbuhan. Di
sini soal sex ditegaskan. Perincian yang sangat mengagumkan
adalah gambaran yang tepat tentang beberapa tetes zat cair
yang diperlukan untuk reproduksi. Kata yang sama yang
menunjukkan sperma dipakai juga untuk membicarakan
reproduksi manusia dan hal ini akan kita bicarakan dalam
fasal yang akan datang.

2. TENTANG ADANYA MASYARAKAT BINATANG

Surat 6 ayat 38:
[Tulisan Arab]

Artinya: "Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi
dan burung-burung yang terbang dengan kedua
sayapnya melainkan umat-umat (juga) seperti kamu.
Tiadalah Kami alpakan sesuatupun di dalam al
Kitab, kemudian kepada Tuhan merekalah, mereka
dihimpunkan."

Beberapa hal dalam ayat tersebut harus kita beri komentar.
Pertama-tarna: nasib binatang-binatang sesudah mati perlu
disebutkan. Dalam hal ini nampaknya Qur-an tidak mengandung
sesuatu doktrin. Kemudian soal taqdir secara umum, yang
kelihatannya menjadi persoalan di sini, dapat difahami
sebagai taqdir mutlak atau taqdir relatif, terbatas pada
struktur atau organisasi fungsional yang mengkondisikan
tindakan (behaviour). Binatang bereaksi kepada fakta luar
yang bermacam-macam sesuai dengan kondisi-kondisi tertentu.

Menurut Blachere, seorang ahli tafsir kuno seperti Al Razi
berpendapat bahwa ayat ini hanya menunjukkan
tindakan-tindakan instinktif yang dilakukan oleh binatang
untuk memuji Tuhan.

Syekh si Baubekeur "Hamzah" (Sayid Abubakar Hamzah, seorang
ulama Maroko) dalam tafsirnya menulis: "Naluri yang
mendorong makhluk-makhluk untuk berkelompok dan
berreproduksi, untuk hidup bermasyarakat yang menghendaki
agar pekerjaan tiap-tiap anggauta dapat berfaedah untuk
seluruh kelompok."

Cara hidup binatang-binatang itu pada beberapa puluh tahun
terakhir telah dipelajari secara teliti dan kita menjadi
yakin akan adanya masyarakat-masyarakat binatang. Sudah
terang bahwa hasil pekerjaan kolektif telah dapat meyakinkan
orang tentang perlunya organisasi kemasyarakatan. Tetapi
penemuan tentang mekanisme organisasi beberapa macam
binatang baru terjadi dalam waktu yang akhir-akhir ini.
Kasus yang paling banyak diselidiki dan diketahui adalah
kasus lebah. Nama Von Frisch dikaitkan orang dengan
penyelidikan tersebut. Pada tahun 1973 Von Frisch, Lorenz
dan Tinbergenmendapat hadiah Nobel karena penyelidikan
mereka.

3. PEMIKIRAN-PEMIKIRAN TENTANG LEBAH,
LABA-LABA DAN BURUNG-BURUNG

Jika para ahli sistem syaraf ingin memberi contoh tentang
organisasi yang mengatur kelakuan binatang, maka binatang
yang paling sering disebut adalah lebah, laba-laba dan
burung; khususnya burung-burung yang berpindah-pindah. Kita
dapat menguatkan bahwa tiga macam binatang tersebut memberi
contoh yang sangat baik tentang organisasi yang tinggi.

Bahwa Qur-an menyebutkan tiga macam binatang tersebut adalah
sesuai dengan ciri-ciri yang sangat menarik perhatian dari
segi ilmiah mengenai binatang-binatang tersebut.

LEBAH

Lebah ini dalam Qur-an menjadi sasaran komentar yang paling
panjang.

Surat 16 ayat 68-69:
[Tulisan Arab]

Artinya: "Dan Tuhan mewahyukan kepada lebah:
Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di
pohon-pohon kayu dan di rumah-rumah yang didirikan
manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam)
buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah
dimudahkan (bagimu).. Dari perut lebah itu keluar
minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di
dalamnya terdapat obat-obat yang menyembuhkan
manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu
terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang
yang memikirkan."

Adalah sukar untuk mengetahui apa yang dimaksudkan dengan
mengikuti jalan Tuhan dengan rasa tunduk, kecuali jika kita
memahaminya secara umum. Apa yang dapat kita katakan, sesuai
dengan pengetahuan kita tentang kelakuan binatang-binatang
itu adalah bahwa di sini sebagai juga dalam tiap-tiap kasus
daripada tiga macam binatang yang disebutkan sebagai contoh
dalam Qur-an, suatu penyusunan syaraf yang sangat istimewa
merupakan pendorong atau dasar kelakuannya. Kita mengetahui
umpamanya bahwa dengan menari, lebah dapat mengadakan
perhubungan antara mereka. Dengan perantaraan tarian
tersebut lebah dapat memberi pengarahan kepada lebah lain
atau memberi tahu di mana terdapat bunga yang harus mereka
isap. Pengalaman Von Frisch yang masyhur menunjukkan arti
gerakan lebah ini yang dimaksudkan untuk pertukaran
informasi antara lebah-lebah pekerja.

LABA-LABA

Laba-laba disebutkan dalam Qur-an untuk menekankan keremehan
rumahnya, rumah yang paling tidak tahan apa-apa. Adalah
suatu tempat perlindungan yang sangat lemah, mereka yang
mencari Tuhan selain Allah, begitulah kata-kata Qur-an.

Surat 29 ayat 41.
[Tulisan Arab]

Artinya: "Perumpamaan orang-orang yang mengambil
pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti
laba-laba yang membuat rumah, padahal sesungguhnya
rumah yang paling lemak ialah rumah laba-laba
kalau mereka mengetahui."

Sarang laba-laba tersusun dari benang sutra yang dikeluarkan
oleh kelenjar-kelenjar binatang itu, daya tahannya sangat
rendah, dan karena keremehannya orang tak memerlukan
menirunya.

Ahli-ahli alam (natur) mempertanyakan pola pekerjaan yang
luar biasa daripada sel-sel syaraf laba-laba yang
memungkinkannya untuk membikin suatu rajut yang ukurannva
sangat sempurna' Qur-an tidak membicarakan soal ini.

BURUNG-BURUNG

Burung-burung sering disebut dalam Qur-an. Kita dapatkan
dalam hikayat Ibrahim, Yusuf, Dawud, Sulaiman dan Nabi Isa.
Tetapi disebutkannya burung dalam hikayat-hikayat tersebut
tak ada hubungannya dengan pembicaraan kita sekarang ini.

Kita telah menyebutkan ayat yang menyinggung adanya
masyarakat binatang-binatang bumi dan burung-burung.

Surat 6 ayat 38.
[Tulisan Arab]

Artinya: "Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi
dan burung-burung yang terbang dengan kedua
sayapnya melainkan umat-umat juga seperti kamu."

Ada dua ayat lainnya yang menonjolkan tunduknya
burung-burung kepada kekuasaan Allah secara total.

Surat 16 ayat 79.
[Tulisan Arab]

Artinya: "Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang
dimudahkan terbang di angkasa bebas, tidak ada
yang menahannya selain daripada Allah.
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat
tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang yang
beriman."

Surat 67 ayat 19.
[Tulisan Arab]

Artinya: "Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-
burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya
di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di
udara) selain yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia
maha Melihat segala sesuatu."

Terjemahan suatu kata dalam dua ayat tersebut di atas adalah
sulit. Terjemahan yang kita muat di sini menunjukkan bahwa
Tuhan itu menguasai burung-burung. Kata kerja bahasa Arab
adalah "amsaka" yang arti dasarnya, memegang.

Kita dapat merasakan hubungan antara ayat-ayat yang
menekankan ke bersandaran kelakuan burung kepada pengaturan
Tuhan dengan hasil-hasil penyelidikan ilmiah yang
menunjukkan kemahiran beberapa jenis burung dalam mengatur
kepindahan mereka dari satu daerah ke daerah vang lain.
Memang hanya adanya program kepindahan yang terdapat dalam
watak sesuatu macam binatanglah yang dapat menjadikan
binatang-binatang itu mengerti trayek yang sukar dan
berbelit-belit bagi burung muda yang tidak punya pengalaman
dan tak punya orang yang menunjukkan jalan, serta dapat pula
kembali pada tanggal yang pasti kepada tempat asal mulanya.

Dalam bukunya, Kekuatan dan Kelemahan (La puissance et la
Fragilite), Professor Hamburger menyebutkan contoh yang
mashur mengenai burung ("multon") di lautan Pasifik dan
pergeserannya dalam jarak 8 sampai 25.000 kilometer. Para
ahli sudah mengakui bahwa petunjuk-petunjuk yang kompleks
untuk perjalanan itu telah tertulis dalam sel syaraf
burung-burung tersebut. Memang hal-hal tersebut sudah
teratur. Tetapi siapa yang mengaturnya.

4. ASAL ZAT-ZAT SUSU BINATANG

Asal zat-zat susu binatang dibicarakan dalam Qur-an dan
sesuai dengan Sains modern (surat 16 ayat 66). Terjemahan
dan tafsiran ayat ini adalah terjemahan dan tafsiran pribadi
pengarang buku ini oleh karena terjemahan-terjemahan
modernpun biasanya memberi ide yang sudah tak dapat diterima
lagi. Umpamanya:

Terjemahan Blachere: "Sesungguhnya kamu dapat pelajaran
dalam binatang-binatangmu. Aku memberi kamu minum dari susu
yang murni dan segar untuk peminum, yang berasal dalam perut
mereka daripada bahan-bahan di antara makanan yang telah
dikunyah dan darah."

Terjemahan Hamidullah: "Sungguh terdapat hal-hal yang perlu
difikirkan dalam ternakmu. Daripada yang terdapat dalam
perut, antara kotoran dan darah. Aku beri minum kepadamu
susu yang murni dan mudah diminum oleh peminumnya."

Ahli-ahli Psikologi yang ditanya mengenai teks tersebut
mengatakan bahwa teks itu kabur, karena tidak sesuai dengan
Sains modern yang paling elementer. Kedua tafsir tersebut di
atas adalah karya orang-orang ahli ke Islaman yang ternama.
Tetapi kita tahu bahwa seorang penterjemah walaupun ia ahli
ke Islaman, dapat saja melakukan kesalahan dalam terjemahan
ilmiah, jika ia tidak menjadi spesialis dalam ilmu yang ia
terjemahkan.

Terjemahan yang sesuai menurut pemikiran saya adalah sebagai
berikut: "Sesungguhnya bagi kamu, dalam binatang ternakmu
terdapat suatu pelajaran. Aku memberi minum kepadamu, dari
zat yang terdapat dalam badan ternak itu dan yang terjadi
karena hubungan antara zat yang ada dalam usus dan darah,
susu murni yang mudah ditelan oleh mereka yang minum."

Tafsiran di atas sangat dekat dengan tafsiran Muntakhab,
cetakan tahun 1973 yang disusun oleh Majlis Tertinggi Urusan
Islam di Cairo dan yang berdasarkan penyelidikan-penyelidik-
an psikologi modern.

Dari segi arti kata, terjemahan yang saya usulkan dapat
diterangkan sebagai berikut. Saya menterjemahkan: "dalam
badan mereka" dan tidak seperti terjemahan Blachere dan
Hamidullah, "dalam perut mereka" oleh karena kata "batn"
berarti juga tengah-tengah dan di dalam sesuatu, di samping
arti "perut." Kata "batn" tidak mempunyai arti anatomi yang
pasti. Jadi terjemahan "di dalam badan binatang" menurut
pendapat saya sesuai dengan konteks.

Soal "asal" zat-zat SUSU diterangkan dengan huruf "min"
(dari) dan soal "hubungan" diterjemahkan dengan huruf
"baina" (antara) sebagai yang terdapat dalam dua terjemahan
lain, tetapi "baina" juga dipakai untuk menunjukkan antara
benda-benda atau antara orang-orang.

Dari segi ilmiah, kita harus ingat kepada pemikiran
psikologis agar dapat mengerti arti ayat tersebut.

Zat-zat yang pokok yang menjamin makanan sesuatu organisme
datang dari transformasi kimia yang terjadi sepanjang
anggauta-anggauta pencernakan, zat-zat itu timbul dari
unsur-unsur yang terdapat dalam usus. Jika unsur-unsur dalam
usus itu sudah sampai waktunya untuk bertransformasi,
unsur-unsur itu menembus kulit-kulit usus dan mengarah ke
alat-alat sirkulasi. Perpindahan ini terjadi dengan dua
cara: cara langsung dengan yang dinamakan "saluran-saluran
Lymphatique" atau cara tidak langsung dengan melalui pintu
sirkulasi yang akan menyampaikan kepada lever (hati) tempat
unsur-unsur itu mengalami perubahan. Dari hati, unsur-unsur
itu menuju ke sirkulasi umum. Dengan cara ini, semua zat
diedarkan dengan peredaran darah.

Unsur-unsur susu itu keluar dari kelenjar-kelenjar penyusuan
yang mendapat bahan dari kunyahan makanan-makanan yang
dibawa oleh darah yang beredar. Jadi darah itu bertindak
sebagai pengumpul dan pembawa bahan-bahan yang berasal dari
makanan untuk dijadikan bahan bagi kelenjar-kelenjar
penyusuan yang menghasilkan susu atau dibawa ke
anggauta-anggauta lain.

Dalam hal ini semuanya bermula dari adanya isi usus dan
dinding usus. Pemikiran yang jitu ini sesuai dengan
hasil-hasil penyelidikan kimia dan psikologi pencernakan.
Hal ini tak diketahui orang pada zaman Nabi Muhammad, dan
hanya baru diketahui pada zaman modern. Adapun peredaran
darah, baru saja diketemukan oleh Halvey, yakni 10 abad
sesudah Qur-an diwahyukan.

Saya berpendapat bahwa adanya ayat-ayat dalam Qur-an yang
mengisyaratkan kepada ide-ide itu tak dapat diberi
penjelasan manusiawi mengingat bahwa ide-ide itu terbentuk
pada zaman modern.
keroncong
keroncong
KAPTEN
KAPTEN

Male
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67

Kembali Ke Atas Go down

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik