FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

penciptaan langit dan bumi menurut Qur'an Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

penciptaan langit dan bumi menurut Qur'an Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

penciptaan langit dan bumi menurut Qur'an

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

penciptaan langit dan bumi menurut Qur'an Empty penciptaan langit dan bumi menurut Qur'an

Post by keroncong Tue Aug 07, 2012 5:21 am

Dalam dua paragraf daripada Qur-an yang baru saja kita
sebutkan, terdapat ayat mengenai penciptaan langit-langit
dan bumi (surat 7 ayat 54), dan di lain tempat disebutkan
penciptaan bumi dan langit-langit (surat 41 ayat 9 s/d 12),
nampak bahwa Qur-an tidak menunjukkan urut-urutan dalam
penciptaan langit-langit dan bumi.

Terdapat beberapa ayat yang menyebutkan penciptaan bumi
lebih dahulu seperti dalam surat 2 ayat 29, dan dalam surat
20 ayat 4. Akan tetapi terdapat lebih. banyak ayat-ayat di
mana langit-langit disebutkan sebelum bumi (surat 7 ayat 54,
surat 10 ayat 3, surat 11 ayat 7, surat 25 ayat 59, surat 32
ayat 4, surat 50 ayat 38, surat 57 ayat 4, surat 79 ayat 27,
dan surat 91 ayat 5 s.d. 10).

Jika kita tinggalkan surat 79, tak ada suatu paragraf dalam
Qur-an yang menunjukkan urutan penciptaan secara formal.
Yang terdapat hanya huruf "wa" yang artinya "dan" serta
fungsinya menghubungkan dua kalimat. Terdapat juga kata
"tsumma" yang sudah kita bicarakan di atas dan yang dapat
menunjukkan, sekedar sesuatu di samping sesuatu lainnya,
atau urutan.

Pada hemat saya, hanya terdapat satu paragraf dalam Quran,
di mana disebutkan urutan antara kejadian-kejadian
penciptaan secara jelas, yaitu ayat 27 s.d. ayat 33 surat 79

[Tulisan Arab]

Artinya: "Apakah kamu yang lebih sulit penciptaannya
ataukah langit? Allah telah membinanya Dia
meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya.
Dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita dan
menjadikan siangnya terang benderang, dan bumi
sesudah itu dihamparkannya. Ia memancarkan
daripadanya mata airnya dan menumbuhkan
tumbuh-tumbuhannya, dan gunung-gunung
dipancangkannya dengan teguh Semua itu untuk
kesenanganmu dan untuk binatang-binatang
ternakmu."

Perincian nikmat-nikmat Dunia yang Allah berikan kepada
manusia, yang diterangkan dalam bahasa yang cocok bagi
petani atau orang-orang pengembara (nomad) di Jazirah
Arabia, didahului dengan ajakan untuk memikirkan tentang
penciptaan alam. Akan tetapi pembicaraan tentang tahap Tuhan
menggelar bumi dan menjadikannya cocok untuk tanaman,
dilakukan pada waktu pergantian antara siang dan malam telah
terlaksana. Terang bahwa di sini ada dua hal yang
dibicarakan: kelompok kejadian-kejadian samawi dan kelompok
kejadian-kejadian di bumi yang diterangkan dengan waktu.
Menyebutkan hal-hal tersebut mengandung arti bahwa bumi
harus sudah ada sebelum digelar dan bahwa bumi itu sudah ada
ketika Tuhan membentuk langit. Dapat kita simpulkan bahwa
evolusi langit dan bumi terjadi pada waktu yang sama, dengan
kait mengkait antara fenomena-fenomena. Oleh karena itu tak
perlu memberi arti khusus mengenai disebutkannya bumi
sebelum langit atau langit sebelum bumi dalam penciptaan
alam. Tempat kata-kata tidak menunjukkan urutan penciptaan,
jika memang tak ada penentuan dalam hal ini pada ayat-ayat
lain.

Proses fundamental daripada pembentukan kosmos dan
kesudahannya dengan penyusunan alam

Dalam dua ayat Qur-an disajikan suatu sintesa singkat
daripada fenomena-fenomena yang menyusun proses fundamental
tentang pembentukan kosmos.

Surat 21 ayat 30:
[Tulisan Arab]

Artinya: "Dan apakah orang-orang yang kafir
tidak mengetahui bakwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian
Kami pisahkan antara keduanya. Dan daripada air,
Kami jadikan segala sesuatu yang hidup, maka
mengapakah mereka tiada juga beriman?"

Dalam surat 41 ayat 11, kita dapatkan sebagai berikut:

[Tulisan Arab]

Artinya: "Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit
dan dia (langit itu masih merupakan) asap, lalu
Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: Datanglah
kamu keduanya menurut perintah Ku dengan suka hati
atau terpaksa. Keduanya menjawab: Kami datan8
dengan suka hati."

Nanti kita akan membicarakan tentang asal kehidupan yang
dikatakan "air," di samping masalah-masalah biologi yang
terdapat dalam Qur-an. Untuk sementara kita dapat
menyimpulkan sebagai berikut:

a). Menetapkan adanya suatu kumpulan gas dengan
bagian-bagian kecil yang sangat halus. Dukhan = asap. Asap
itu terdiri dari stratum (lapisan) gas dengan bagian-bagian
kecil yang mungkin memasuki tahap keadaan keras atau cair,
dan dalam suhu rendah atau tinggi

b). Menyebutkan proses perpisahan (fatq) dari suatu kumpulan
pertama yang unik yang terdiri dari unsur-unsur yang
dipadukan (ratq). Kita tegaskan lagi, "fatq" dalam bahasa
Arab artinya memisahkan dan "ratq" artinya perpaduan atau
persatuan beberapa unsur untuk dijadikan suatu kumpulan yang
homogen.

Konsep kesatuan yang berpisah-pisah menjadi beberapa bagian
telah diterangkan dalam bagian-bagian lain dari Qur-an
dengan menyebutkan alam-alam ganda. Ayat pertama dari surat
pertama dalam Qur-an berbunyi: "Dengan nama Allah, Maha
Pengasih dan Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan
sekalian alam."

Kata-kata alamin (alam-alam) terdapat berpuluh kali dalam
Qur-an. Langit-langit juga disebutkan sebagai ganda, bukan
saja dalam bentuk kata jamak; tetapi dengan angka simbolik
yaitu angka tujuh. Angka tujuh dipakai dalam Qur-an 24 kali
untuk maksud bermacam-macam. Sering kali angka tujuh itu
berarti "banyak" dan kita tidak tahu dengan pasti sebabnya
angka tersebut dipakai. Bagi orang-orang Yunani dan
orang-orang Rumawi, angka 7 juga mempunyai arti "banyak"
yang tidak ditentukan. Dalam Qur-an angka 7 dipakai 7 kali
untuk memberikan bilangan kepada langit, angka 7 dipakai
satu kali untuk menunjukkan langit-langit yang tidak
disebutkan. Angka 7 dipakai satu kali untuk menunjukkan 7
jalan di langit.

Bacalah ayat-ayat di bawah ini. Surat 2 ayat 29.

[Tulisan Arab]


Artinya: "Dialah .Allah, yang menyaksikan segala yang
ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak
(menciptakan) langit, lalu dijadikanNya tujuh
langit Dan Dia maha mengetahui segala sesuatu."

Surat 23 ayat 17.
[Tulisan Arab]

Artinya: "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan di
atas kamu tujuh buah jalan, dan Kami sekali-
kali tidaklah lengah terhadap ciptaan."

Surat 67 ayat 3
[Tulisan Arab]

Artinya: "Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-
lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada
ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang
tidak seimbang. Karena itu lihatlah berulang-
ulang adakah kamu lihat sesuatu yang tidak
seimbang?"

Surat 71 ayat 15-16
[Tulisan Arab]

Artinya: "Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah
telah menciptakan tujuh langit bertingkat-
tingkat. Dan Allah menciptakan padanya bulan
sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai
pelita?"

Surat 78 ayat 12.
[Tulisan Arab]

Artinya: "Dan Kami bina di atas kamu tujuh buah langit
yang kokoh, dan Kami jadikan pelita yang amat
terang (matahari)."10

Untuk ayat-ayat tersebut para ahli tafsir Qur-an sepakat
bahwa angka 7 menunjukkan "banyak" dengan tak ada perinci.11

Langit-langit adalah banyak, dan bumi juga banyak. Pembaca
modern yang membaca Qur-an akan heran bahwa ia menemukan
dalam suatu teks dan abad VI suatu benda yang
mengatakan bahwa bumi-bumi seperti bumi kita terdapat dalam
kosmos, padahal manusia pada zaman kita sekarang ini, sampai
hari ini belum dapat membuktikan.

Sesungguhnya surat 65 ayat 12 berbunyi:
[Tulisan Arab]

Artinya: "Allahlah yang menciptakan tujuh langit dan
seperti itu pula bumi, berlaku perintah {Allah) di
antaranya, (Allah menciptakan yang demikian)
supaya kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa
atas segala sesuatu. Dan sesungguhnya Allah,
ilmunya benar-benar meliputi segala sesuatu."

Karena angka tujuh menunjukkan "ganda" yang tak ditentukan,
kita dapat mengambil konklusi bahwa teks Qur-an menunjukkan
dengan jelas bahwa tidak hanya terdapat suatu bumi, bumi
manusia, tetapi terdapat bumi-bumi lain yang serupa dalam
kosmos ini.

Suatu hal lain yang mentakjubkan pembaca Qur-an pada abad 20
ini adalah ayat-ayat yang menyebutkan tiga macam benda-benda
yang diciptakan, yaitu:

Benda-benda yang terdapat di langit
Benda-benda yang terdapat di atas bumi.
Benda-benda yang terdapat di antara langit-langit dan bumi.

Bacalah ayat 6 surat 20:
[Tulisan Arab]

Artinya: "KepunyaanNyalah semua yang ada di langit,
semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya
dan semuanya yang di bawah tanah."

Surat 25 ayat 59 :
[Tulisan Arab]

Artinya: "Yang menciptakan langit dan bumi dan apa
yang ada di antara keduanya dalam enam masa."

Surat 32 ayat 4 .
[Tulisan Arab]

Artinya: "Allahlah yang menciptakan langit dan bumi
dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam
masa, kemudian Ia bersemayam di atas 'arsy."

Surat 50 ayat 38.
[Tulisan Arab]

Artinya: "Dan sesunggahnya telah Kami ciptaan langit
dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam
enam masa dan Kami sedikitpun tidak ditimpa
keletihan."12

Kata-kata "yang ada di antara langit dan bumi," terdapat
juga dalam surat 21 ayat 16, surat 44 ayat 7 dan 38, surat
78 ayat 37, surat 15 ayat 85, surat 46 ayat 3 dan surat 43
ayat 85.

Penciptaan di luar langit dan bumi yang berkali-kali
tersebut dalam Qur-an, secara apnori kurang dapat
digambarkan. Untuk memahami ayat-ayat tersebut, kita perlu
kembali kepada penemuan manusia yang paling modern tentang
adanya bahan-kosmik ekstra galaktik, dan untuk itu kita
harus mengarah dan yang paling sederhana kepada yang paling
kompleks dan mengikuti hasil-hasil Sains masakini mengenai
terbentuknya kosmos. Hal ini akan kita bicarakan dalam
paragraf yang akan datang.

Tetapi sebelum memasuki pemikiran-pemikiran yang bersifat
ilmiah murni, saya rasa baik untuk meringkaskan dasar-dasar
pokok yang dipakai oleh Qur-an untuk memberi penerangan
kepada kita tentang penciptaan kosmos. Menurut hal-hal yang
telah kita bicarakan, dasar-dasar tersebut adalah sebagai
berikut:

1. Adanya enam penode untuk penciptaan pada umumnya
2. Adanya jaringan yang berkaitan antara tahap-tahap
penciptaan langit-langit dan tahap-tahap penciptaan bumi.
3. Penciptaan kosmos mula-mula dari kumpulan yang unik yang
merupakan kesatuan dan kemudian terpecah.
4. Terdapatnya banyak langit dan banyak bumi.
5. Terdapatnya benda-benda ciptaan Tuhan antara
langit-langit dan bumi.
keroncong
keroncong
KAPTEN
KAPTEN

Male
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67

Kembali Ke Atas Go down

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik