FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

astronomi dalam Quran Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

astronomi dalam Quran Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

astronomi dalam Quran

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

astronomi dalam Quran Empty astronomi dalam Quran

Post by keroncong Tue Jul 31, 2012 5:27 am

Qur-an itu penuh dengan pemikiran-pemikiran tentang langit.
Dalam fasal yang lalu yang membicarakan penciptaan alam,
kita telah melihat bahwa adanya langit-langit dan bumi-bumi
telah disebutkan; begitu juga tentang adanya ciptaan tengah
(antara langit dan bumi) yang telah ditunjukkan kebenarannya
oleh Sains modern. Ayat-ayat tentang penciptaan alam, telah
menunjukkan secara tidak langsung ide umum tentang isi
langit-langit, artinya tentang segala sesuatu yang berada di
luar bumi kita.

Di samping ayat-ayat yang khusus menggambarkan penciptaan,
ada lebih dari 40 ayat Qur-an yang memberikan kepada
astronomi (ilmu bintang) keterangan-keterangan tambahan,
sebagian dari ayat-ayat tersebut hanya merupakan renungan
tentang keagungan zat Pencipta dan Pengatur segala sistem
bintang-bintang dan planet-planet yang kita ketahui, dan
yang dipelihara dalam keseimbangan dengan peraturan yang
diketemukan oleh Newton, yaitu peraturan daya tarik antara
benda-benda (law of gravitation).

Ayat-ayat pertama yang kita muat di sini tidak akan
memberikan bahan untuk pemikiran ilmiah; maksud ayat-ayat
tersebut hanya untuk menarik perhatian kekuasaan Tuhan.
Walaupun begitu kita harus menyebutkannya, agar kita
memperoleh idea real tentang caranya teks Qur-an menguraikan
organisasi kosmos, 14 abad yang lalu.

Yang saya katakan ini merupakan suatu fakta baru dalam wahyu
Ilahi. Empat Injil dalam Perjanjian Baru dan juga Perjanjian
Lama tidak membicarakan pengaturan alam. (Kita sudah
membicarakan ketidak benaran riwayat Bibel tentang
penciptaan alam secara umum). Tetapi Qur-an membicarakan
soal penciptaan alam dengan panjang. Apa yang dimuat oleh
Qur-an adalah penting, tetapi apa yang tidak dimuat juga
penting. Qur-an tidak memuat teori yang pada waktu Qur-an
diwahyukan merupakan teori yang terhormat tentang pengaturan
alam samawi akan tetapi yang oleh Sains telah dibuktikan
kesalahannya; nanti kita akan memberikan contoh hal ini.
Untuk sementara, aspek negatif ini perlu digaris bawahi.14

A. PEMIKIRAN UMUM TENTANG LANGIT

Surat 50 ayat 6, mengenai manusia secara umum:
[Tulisan Arab]

Artinya: "Apakah mereka tidak melihat akan langit yang
ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya
dan menghiasinva dan langit-langit itu tidak
mempunyai retak-retak sedikitpun."

Surat 31 ayat 10:
[Tulisan Arab]

Artinya: "Dia menciptakan langit tanpa tiang yang
kamu melihatnya."

Surat 13 ayat 2:
[Tulisan Arab]

Artinya: "Allahlah yang meninggikan langit tanpa tiang
(sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia
bersemayan di atas Arsy dan menundukkan matahari
dan bulan."

Dua ayat yang terakhir ini merupakan sangkalan terhadap
kepercayaan bahwa langit itu dapat bertahan karena ada
tiang-tiang yang menegakkannya supaya jangan jatuh di atas
bumi.

Surat 55 ayat 7:
[Tulisan Arab]


Artinya: "Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia
telah meletakkan neraca (keadilan)."

Surat 22 ayat 65:
[Tulisan Arab]


Artinya: "Dan Dia menahan langit jatuh ke bumi
melainkan dengan izinNya."

Orang mengetahui bahwa menjauhkan benda-benda samawi dalam
jarak yang sangat besar dan sesuai dengan pentingnya
benda-benda tersebut, merupakan dasar daripada
keseimbangannya. Lebih jauh benda itu, lebih lemahlah daya
yang menarik satu benda kepada benda lainnya. Lebih dekat
benda itu, lebih kuat daya tarik di antara mereka; ini
adalah kasus bulan yang dekat kepada bumi. Dan bulan itu,
dengan daya tariknya mempengaruhi posisi air dalam laut atau
fenomena pasang surut. Jika dua benda samawi ini terlalu
berdekatan satu dengan lainnya, maka bentrokan tak dapat
dielakkan, maka sikap tunduk kepada suatu perintah merupakan
syarat mutlak untuk tidak terjadinya kekacauan.

Inilah sebabnya menyerahnya langit-langit kepada perintah
Allah seringkali disebutkan.

Surat 23 ayat 86:
[Tulisan Arab]


Artinya: "Katakanlah Hai Muhammad: Siapa yang empunya
langit yang tujuh dan yang empunya Arsy yang
besar?"

Kita telah mengetahui bahwa langit tujuh artinya
langit-langit yang banyak sekali dan tak dapat dibatasi
dengan angka. Surat 45 ayat 13:

Artinya: "Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit
dan apa yang ada di bumi semuanya (sebagai satu rahmat)
daripadaNya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat
tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir."

Surat 55 ayat 5:
[Tulisan Arab]

Artinya: "Dan matahan dan langit {beredar)
menurut perhitungan."

Surat 6 ayat 96:
[Tulisan Arab]

Artinya: "Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam
untuk beristirahat dan menjadikan matahari dan
bulan untuk perhitungan."

Surat 14 ayat 33:
[Tulisan Arab]

Artinya: "Dan Dia telah menundukkan pula bagimu matahari
dan bulan yang terus menerus beredar (dalam
orbitnya) dan telah menundukan bagimu malam dan
siang."

Di sini, sesuatu ayat menyempurnakan ayat yang lain.
Perhitungan-perhitungan yang disebutkan di sini
mengakibatkan peredaran yang teratur dari benda-benda
samawi. Hal ini dijelaskan dengan kata "daib" yang berarti
bekerja dengan gairah dan mantap. Di sini berarti bahwa
matahari dan bulan itu beredar dengan hati-hati, terus
menerus. Tidak menyimpang dari peraturan yang diberikan:

Surat 36 ayat 39:
[Tulisan Arab]

Artinya: "Dan telah kami tetapkan bagi bulan manzilah-
manzilah sehingga (setelah dia sampai ke manzilah
yang terakhir), kembalilah dia sebagai bentuk
tandan yang tua."

Ini adalah isyarat kepada melengkungnya papah kurma, yang
mengambil bentuk bulan tanggal muda selagi papah itu
mengering. Komentar ini akan diteruskan kemudian.

Surat 16 ayat 12:
[Tulisan Arab]

Artinya: "Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari
dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu
ditundukkan (untukmu) dengan perintahNya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu ada
tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang
memahaminya."

Qur-an menyebutkan adanya pengaturan samawi yang sempurna
ini dengan menekankan faedahnya untuk mempermudah gerak
manusia di bumi dan di laut, begitu juga untuk mempermudah
perhitungan waktu. Hal ini dapat dimengerti dengan mudah
jika orang mengingat bahwa Qur-an pada mulanya merupakan
petunjuk bagi sekelompok manusia yang hanya dapat memahami
bahasa yang sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Itulah
sebabnya kita dapatkan pemikiran-pemikiran sebagai berikut:

Surat 6 ayat 97:
[Tulisan Arab]

Artinya: "Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang
bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam
kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami
telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami)
kepada orang-orang yang mengetahui."

Surat 16 ayat 16:
[Tulisan Arab]

Artinya: "Dan (Dia ciptakan) tanda-tanda (petunjuk jalan).
Dan dengan bintang-bintang itu mereka mendapat
petunjuk (untuk lalu lintas)."

Surat 10 ayat 15:
[Tulisan Arab]

Artinya: "Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan
bulan bercahaya dan ditetapkanNya
manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan
bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun
dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan
yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia
menjelaskan tanda-tanda (kebesaranNya) kepada
orang-orang yang mengetahui."

Di sini ada catatan penting. Bibel memberi sifat kepada
matahari dan bulan dengan kata "yang memberi
cahaya"'matahari dikatakan besar, bumi dikatakan kecil.
Qur-an membedakan antara matahari dan bulan dengan
perbedaan-perbedaan yang lain. Memang perbedaan itu hanya
perbedaan lafal (verbal). Tetapi bagaimana berbicara kepada
orang-orang pada waktu itu, dengan tidak menyesatkan, dengan
mengatakan bahwa matahari dan bulan bukan planet yang
mempunyai sifat-sifat yang identik.
keroncong
keroncong
KAPTEN
KAPTEN

Male
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67

Kembali Ke Atas Go down

astronomi dalam Quran Empty Re: astronomi dalam Quran

Post by SEGOROWEDI Tue Jul 31, 2012 10:07 am

ichreza wrote:Surat 50 ayat 6, mengenai manusia secara umum:
[Tulisan Arab]
Artinya: "Apakah mereka tidak melihat akan langit yang
ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya
dan menghiasinva dan langit-langit itu tidak
mempunyai retak-retak sedikitpun."


ayat itu berdiri sendiri atau ada perikop/konteksnya?
misalnya bicara soal: langit
avatar
SEGOROWEDI
BRIGADIR JENDERAL
BRIGADIR JENDERAL

Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124

Kembali Ke Atas Go down

astronomi dalam Quran Empty Re: astronomi dalam Quran

Post by Jagona Tue Jul 31, 2012 12:14 pm

ichreza wrote:

Lebih dekat benda itu, lebih kuat daya tarik di antara mereka; ini
adalah kasus bulan yang dekat kepada bumi.
Jika dua benda samawi ini terlalu berdekatan satu dengan lainnya, maka bentrokan tak dapat dielakkan, maka sikap tunduk kepada suatu perintah merupakan syarat mutlak untuk tidak terjadinya kekacauan.


Kenapa matahari dan Bumi tidak pernah terjadi bentrokan ....... padahal di saat-saat tertentu jarak matahari dan Bumi dekat kadang-kadang menjauh yang ditandai dengan "asrul huruum"
avatar
Jagona
KAPTEN
KAPTEN

Male
Age : 77
Posts : 4039
Kepercayaan : Islam
Location : Banten
Join date : 08.01.12
Reputation : 18

Kembali Ke Atas Go down

astronomi dalam Quran Empty Re: astronomi dalam Quran

Post by keroncong Tue Jul 31, 2012 12:18 pm

SEGOROWEDI wrote:
ichreza wrote:Surat 50 ayat 6, mengenai manusia secara umum:
[Tulisan Arab]
Artinya: "Apakah mereka tidak melihat akan langit yang
ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya
dan menghiasinva dan langit-langit itu tidak
mempunyai retak-retak sedikitpun."


ayat itu berdiri sendiri atau ada perikop/konteksnya?
misalnya bicara soal: langit

satu perikop pak, dengan topik Kejadian-kejadian dalam alam membuktikan kebenaran adanya hari berbangkit .

silakan dibaca Qaaf 50:6-11
keroncong
keroncong
KAPTEN
KAPTEN

Male
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67

Kembali Ke Atas Go down

astronomi dalam Quran Empty Re: astronomi dalam Quran

Post by Sponsored content


Sponsored content


Kembali Ke Atas Go down

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik