sihir harry potter

Sobat, pasti udah nggak asing ama Harry de Fretes yang sering nongol di TV lewat Lenong Rumpinya, ataupun Hary Lasso (baca: Ary Lasso) yang mempesona dengan suaranya. Tetapi soal Harry yang satu ini telah membuat publik seantero jagad terlena dengan sihirnya, dan dialah (Eeng Ing Eeeng!!!) Harry Potter, yang filmnya lagi di putar di bioskop 21 di Surabaya

Di daerah Pivet Drive di Inggris pinggiran, tinggallah Harry Potter, bocah berumur 11 tahun, bersama paman, bibi, dan sepupunya. Harry tinggal di rumah saudara perempuan ibunya itu sejak ia kecil, orang tuanya dibunuh oleh Voldemort, si penyihir jahat. Sebenarnya Harry juga mao dibunuh oleh si penyihir, tapi gagal. Harry hanya terluka di bagian dahinya. Sejak itu, Voldemort menghilang. Pada ulang tahunnya ke-11, Harry kedatangan Rubeus Hagrid yang bermaksud membawanya ke sekolah sihir Hogwarts. Harry sebenarnya terlahir sebagai seorang penyihir pilihan dan lewat sekolah itulah ia memenuhi takdirnya. Setelah belanja tongkat, burung hantu, dan keperluan sihir lainnya, Harry berangkat ke Hogwarts. Di sana ia bertemu dengan Ron Weasley dan Hermione Granger yang di kemudian hari menjadi sahabat-sahabat terbaiknya. Tapi Harry juga punya musuh, namanya Draco Malfoy. Kepala sekolah Hogwarts adalah Albus Dumbledore, dan guru-guru Harry antara lain Prof. Minerva McGonagall, Prof. Quirrell, Prof. Flitwick, dan Prof. Snape. Di tengah-tengah masa belajarnya itulah Harry mencurigai salah seorang gurunya melakukan persekongkolan jahat dengan kekuatan hitam yang bersembunyi di dalam hutan dekat sekolahnya. Bla…,bla…,bla .. n' ampe pilemnya kelar dah!

Yah, yang namanya pilem Hollywood nggak jauh-jauh dari yang namanya tujuan komersil alias cari lembaran George Washington mesem. Tapi, ternyata kalo sampeyan jeli, sebenernya ada juga sih misi-misi tertentu dari nyang punya pilem. Tak terkecuali filmnya mas Harry Potter itu. Sadar nggak kalo sebenarnya ente sebagai anak muda sekarang jadi sasaran pendangkalan aqidah melalui film-film barat (mocok ce'?) ya udah, daripada berabe, mendingan sekarang mari kita "telanjangi" si Harry, ups bukan ding ! filmnya….

Sim Salabiiim
Salah satu daya tarik yang membuat sobat-sobat muda berduyun-duyun ngecenk ke bioskop adalah kemajuan visual efek di film itu, emang canggih orang-orang barat kalo bikin film (baca: nipu). Jadi mereka mencoba membuat film-film yang begitu impossible menjadi begitu enjoy ditonton. Siapa yang nggak terkagum-kagum bisa melihat orang terbang pake sapu, siapa yang nggak seneng kalo seandainya semua permintaan kita bisa terpenuhi hanya dengan komat-kamit. En Sobat di film itu, ternyata manusia dibagi menjadi dua yaitu, dunia Muggle (manusia non penyihir) kayak kita-kita ini, dan dunia non Muggle (manusia penyihir, mbah dukun, paraabnormal, dll.) yang dengan kemampuan tertentu bisa menciptakan, memindahkan benda, terbang en' kemampuan-kemampuan lain yang tidak dimiliki oleh usual person.

So, yang perlu kita soroti sekarang di film Harry Potter adalah tentang sihir, penyihir en pernik2nya. Yup that's right! It's all about black magic…Kamu pasti pada bertanya-tanya, lho kenapa harus sihir? Bukankah sihir itu ada yang putih ada yang item, kalo itu sihir putih kan no problem ?? Sik ta la Rek, ojok mbanggel dhisik… Yaa meskipun ada sihir putih, hitam , abu2, lorek, biru donker, sihir tetep sihir Coy!

Yang namanya black magic alias sihir, itu ternyata macem-macem bentuknya ada yang pake mantra, jimat, asmak, prewangan, de el el….(itu kalo di Jawa). Sekedar tahu aja, di film Harry Potter, ente bisa ngeliat betapa ajaibnya sapu terbang, tongkat ajaib, makhluk-makhluk aneh seperti balilisk, unicorn, centaur dan naga, yang dapat diaktifkan dengan berbagai mantra sihir.

Namun, nggak sesimpel itu lho Rek, dalam praktek kehidupan sehari-hari ternyata seringkali kita temuin berbagai fakta menjurus ke sihir guna mempercayai segala kekuatan supranatural baik dimiliki oleh orang-orang tertentu maupun oleh benda-benda mistik, seperti praktek dukun santet, gendam, pelet, dst. Cuman, permasalahannya kan gini…film Harry Potter itu mencoba mengajak kamu berilusi terlalu jauh dan berlebihan, bahkan bisa-bisa ngerubah pemahaman kamu untuk jadi bersikap positif en lebih permisif terhadap yang namanya sihir-menyihir yang jelas-jelas dilarang oleh Islam. Nah kalo sampe gara-gara Harry Potter kamu secara pelan-pelan nganggep pelet itu nggak pa-pa, santet itu oke-oke aja, ramal-meramal itu baik saja (asalkan cocok), de el el, itu kan bisa berdampak pada keimanan dan aqidah kamu. Kalo udah gitu, gawat jadinya khan, Friend? Truss siapa yang bertanggung jawab dengan semuanya ?

Sihir dan Islam
Di sinetron atau film model begituan mendapat tempat tersendiri di negrinya Grandong ini, kita liat aja ada namanya Misteri Nini Pelet, ada Mak Lampir, ada Angling Dharma, ada Romansa, ada Keajaiban de es te. Entah apa maksud sutradara mengusung sinetron, macam begituan, tapi yang jelas itulah yang disebut "fever taste of theme" artinya, dulu ketika TPI menampilkan film India, banyak orang mencemooh tapi nyatanya, film India kian populer, dan terjadi demam hampir semua teve kini menayangkan film India. Demikian pula, nggak bedalah film sihir, mungkin sekarang banyak dicuekin, tapi sinetron Jin dan Jun, Tuyul dan Mbak Yul masih tetap laku khan? Gimana, brur? Masih tetap mungkir kalo kamu juga ikut terkena demam sihir Harry Potter!

Dalam pandangan Islam mahluk macam Jin, Syetan, Iblis, Malaikat adalah mahluk ciptaan Allah juga seperti kita. Tapi kalo mereka tergolong makhluk halus, dan kita tergolong makhluk kasar. Segala sesuatu yang terkait dengan mereka, baik tentang hidupnya, penciptaanya, hanya Allah yang tahu tentang ciptaanNya. Nah kita bisa mengetahui tentang mereka ketika Allah memberitakannya kepada kita, sekali lagi, melalui Al-Qur'an atau Hadits Muttawatir.

Ternyata yang namanya sihir itu udah ada sejak jaman Adam sampe sekarang. Nggak percaya? Coba lihat di jaman Nabi Adam AS., gimana waktu itu betapa gigihnya Iblis LA. (baca : laknatullah 'alaih) mencoba mengelabui Adam dengan menjelma menjadi seekor ular. Juga di jaman Nabi Sulaiman (QS. Al Baqarah 102), Nabi Musa (QS.Yunus 79-82), Nabi Isa, dan begitu pula dijaman Rasulullah Saw. yang semuanya nggak lepas dari makhluk yang bernama jin, iblis en konco-konconya yang bernama syetan untuk menjerumuskan manusia. Wuiih sereeeme Rek! Enggaak, wong makhluk-makhluk ghoib itu, sebenernya tidak lepas dari ijin dan tangguh waktu dari Allah SWT. Coba ente baca QS. Shad 79-81, pasti kamu temuin jawabannya.

Sihir diajarkan oleh syetan kepada manusia (QS. Al Baqarah 102). Karena udah menjadi tabiat syetan untuk menyesatkan manusia, cara apapun akan mereka lakukan asalkan niat mereka untuk menjadikan teman sebanyak-banyaknya di neraka nanti dari golongan manusia bisa terwujud. Padahal, kita udah diberi tahu oleh Allah bahwa syetan dan kroni-kroninya adalah musuh kita yang nyata ('aduwwum mubbin) (QS. Al Hasyr 7) artinya kita nggak boleh jadi temennya setan bin iblis dengan menjadi tukang sihir, tukang tenung (pelet), tukang santet, tapi kalau tukang sayur nggak opo-opo Rek, tak iye?

Trus gimana kalo percaya sihir? Atau datang ke tempat tukang sihir, mempercayai ucapannya, melaksanakan perintahnya atau mengorbankan apa saja termasuk aqidah untuk bisa memenuhi hasrat sihir kita?? Wah, jangan berat-berat dong pertanyaanya, jadi pusing nih, ngejawabnya, augh..ah…. gelap …. gelap!

Sihir Vs Mu'jizat
Ctek!! (lampunya nyala, nggak gelap lagi deh!), OK gini sobat, Al Qur'an telah mengisahkan kepada kita dalam Q.S. Yunus 79-82, yang artinya : "Fir'aun berkata (kepada pemuka kaumnya), "Datangkan kepadaku semua ahli-ahli sihir yang pandai." Maka tatkala ahli-ahli sihir itu datang, Musa berkata kepada mereka, "Lemparkanlah apa yang hendak kamu lemparkan." Maka setelah mereka lemparkan, Musa berkata, "Apa yang kamu lakukan itu, itulah sihir, sesungguhnya Allah akan menampakkan ketidakbenarannya." Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang-orang yang membuat kerusakan. Dan Allah akan mengokohkan yang benar dengan ketetapan-Nya. Walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak menyukai(nya)."

Dan di Q.S.Thaha 68-69, Allah berfirman yang artinya : "Kami berkata, "Janganlah kamu takut, sesungguhnya kamulah yang paling unggul (menang). "Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat, sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu dari mana saja ia datang." Di kedua ayat tersebut kita bisa tahu mana yang disebut mu'jizat dan mana sihir. Yang dibawa oleh Nabi Musa adalah mu'jizat dan yang dibawa oleh bawahannya Fir'aun adalah sihir (lho koq bisa tau?). Ya, jelas azza, Allah-lah yang telah mengabarkan kepada kita tentang keduanya lewat nash, yang jelas-jelas nggak diragukan lagi kebenarannya. Kedua ayat tadi juga jelasin bahwa Allah melarang dengan tegas praktek-praktek sihir dalam segala bentuk apapun (lihat arti ayat yang digarisbawahi). Sehingga udah jelas bagi kita untuk menghindari bahkan harus meninggalkan tetek bengek tentang sihir or dukun dalam bahasa kita. Lagipula buat apa sih, kita pergi ke mbah dukun, lalu mengharapkan sesuatu yang kita impikan dapat terwujud, dengan berbagai syarat-syarat yang belum tentu kebenarannya, belum pasti hasilnya, namun terbukti keharamannya (eee…wis duit entek, tiba'no haram!).

Ok, jelas sudah bahwa film macam Harry Potter, bisa membuat ente kehilangan akal, waduh gila dong? Ya, nggak lah, ya, artinya kita akan dibawa oleh sang sutradara untuk mengenal alam ghaib atau sesuatu yang terkait dengan hal-hal ghaib. Padahal kita nggak tahu alam ghaib itu seperti apa? Kita khan nggak diberi tahu oleh Allah mengenai alam ghaib itu sendiri. Kita nggak bisa bayangin alam jin atau syetan seperti yang digambarkan di film atau sinetron tersebut. Seakan-akan mas sutradara udah pernah ke alam ghaib dan ketemu ama roh-roh yang gentayangan, ya moga-moga aja nggak ketemu ama Mak Lampir atau Grandong, wah bisa diajak main sinetron nanti!! Hiihiii

Aqidah Islam yang memancarkan didalamnya aturan Islam (baca : hukum syara) telah menggariskan dengan tegas bahwa "Mereka bertanya kepadamu (Ya Muhammad) mengenai ruh. Katakanlah: Ruh itu adalah urusan Tuhanku" (terjemahan QS. Al Isro 85). Yah, kita patut kasihan ama mereka yang nyibukin buat film atau sinetron yang bertema alam ghaib, udah ngabisin diut banyak ehh dosa lagi. Itu namanya udah jatuh ketimpa tangga ditambah genteng, wah sakitnya nggak ketulungan

Jadi, tentang ruh itu sendiri kita ndak bisa ngreka-reka, Allah-lah Maha Tahu tentang hal itu, dan ngapain lagi, kita bertanya tentang ruh dan alam ghaib, toh di akhirat nanti pertanggung jawaban kita tidak terkait dengan hal seperti itu. Pertanggung jawaban kita di akhirat hanya terkait dengan perbuatan kita, termasuk perbuatan kita melakukan sihir atau mempercayai sihir.

Maka sudah jelas bin terang bagi kita bahwasanya Islam telah mengatur secara gamblang tentang masalah sihir yang di dalamnya banyak mengandung virus TBC (takhayul, berhala, dan churafat), sehingga udah wajib bagi kita untuk mencegah virus itu masuk, tentunya dengan PIN (Pembinaan Islam Ndong!).

Menjegal Laju Sihir
Harry Potter hanya merupakan salah satu dari sekian banyak film dan hiburan yang telah menggoncangkan iman kaum muslimin. Di Indonesia sendiri keberadaan film-film seperti itu sudah nggak ke itung berapa jumlahnya. Hampir di seluruh kegiatan kita sehari-hari, kita temui berbagai hal yang telah nampak secara gamblang bertolak belakang dengan Islam sebagai way of life (perhatiin serius nih..!). Hidup kita sepertinya diprogram untuk mengikuti gaya orang-orang barat yang sekular (memisahkan agama dan kehidupan), tapi anehnya kita nggak merasa dipermainkan oleh mereka (tul nggak??), bahkan kita cenderung untuk enjoy dengan life style kayak ginian.

Sudah saatnya kita sadar (tangi..Rek!!) bahwa kemunduran kualitas iman or aqidah kaum muslimin adalah karena runtuhnya 3 pilar utama bangunan yang kita miliki selama ini karena tidak berlandaskan Islam (1) Pilar individu, ini tergantung sejauh mana kualitas keimanan dan ketakwaan kita. Sebenarnya nih, pilar ini merupakan pilar terakhir pertahanan sebuah bangunan Islam. Pilar inilah yang akan njaga kamu dari segala macam bentuk kemaksiatan, dia akan jadi benteng yang dapat menjadi pertahanan ketika ada 'pasukan-pasukan' dari luar Islam mau menerjang masuk ke dalam benteng aqidah kamu. Pilar ini hanya bisa diperkuat dengan 'jamu' yang namanya tsaqofah Islam yang nantinya kita jadikan mafahim bagi tingkah laku kita. Tahu nggak sih? Tsaqofah dan mafahim, wah kalo nggak tau, emang jelas-jelas nggak gaul and kuper, makanya gaul sama ustad-ustad di Islamuda, ya, nggak brur?

(2) Pilar Kedua adalah pilar masyarakat. Kita udah ditakdirkan tidak bisa hidup menyenderi atau menyepi, menjauh dari orang lain. Kita dijadikan oleh Allah bermasyarakat atau berkelompok dengan manusia lain. Artinya tidaklah cukup kita hanya mengandalkan keimanan plus ketakwaan kita doang, jikalau masyarakat yang kita hidup di dalamnya tidak juga menjadi pilar yang cukup kuat untuk bisa memproteksi individu-individu yang udah punya ketakwaan tadi. Maksudnya masyarakat juga harus kita persiapkan sebagai pilar yang memiliki satu pemikiran, perasaan dan aturan dengan standar atau bahasa arabnya miqiyasul 'amal dari Islam.

(3) Pilar Negara adalah pilar yang kompleks dan komprehensif (bingung yo…!). Kompleks artinya kedua pilar sebelumnya tidak terjamin dapat diterapkan secara konsekuen tanpa "cawe-cawe" dari negara yang mengatur keberadaan masyarakatnya. Sedang komprehensif artinya peraturan yang diterapkan, harus menyeluruh dalam semua bidang kehidupan. Peran negara sebagai pengatur dan pengelola kesejahteraan masyarakat atau umat jelas harus menerapkan aturan yang melarang praktek sihir baik yang terang-terangan maupun yang sembunyi-sembunyi di kolong jembatan (emangnya ada?). Negara juga harus mempunyai aturan yang melarang penyebaran ilmu atau pembuatan film, sinetron, komik yang berbau sihir atau ilmu ghaib lainnya. Keberadaan negara disini bahkan menjadi suatu keniscayaan, jikalau kita benar-benar ingin menjegal laju sihir tadi. Sebab tanpa negara yang nantinya akan menerapkan hukuman bagi tukang sihir, aturan atau larangan tadi hanya jadi 'macan-macan' kertas yang hanya menakutkan ketika dibacakan oleh hakim, atau selebihnya akan menjadi undang-undang yang dibuat untuk dilanggar.

Khatimah
Naah Sobat, setelah kamu-kamu tau gimana sih bentuknya udang dibalik batu dari film Harry Potter itu? Kita-kita yakin kamu udah siap buat ngambil sikap en langkah selanjutnya. Pokok'e, nggak usah lah kita ngikutin tren yang coba dimunculin ama si Potter, apalagi kamu udah mulai ikutan percaya ama sihir kayak santet, pelet, ramalan-ramalan, de el el. Emangnya kamu mau dipotter-potter ama si Harry Potter? Jangan ah ! Syilik itu kan doca becal lhoo…! Apalagi Rasulullah SAW pernah bersabda, yang artinya : “Barang siapa yang mendatangi Kahin (dukun, tukang santet, tukang ramal, paraabnormal, dll), dan membenarkan apa yang ia katakan, sungguh ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad SAW” (HR. Abu Dawud). Tuuhh, kaan…Rasain, lho!

Bukannya kita ngelarang setiap perbuatan yang sobat muslim lakuin, tapi setiap perbuatan bagi seorang muslim adalah berharga banget. Setiap jejak yang kita langkahkan akan dinilai oleh Allah, kalo sesuai dengan perintah dan nggak nglanggar aturan dari Allah, jelas Allah akan membalasnya dengan surga. Sebaliknya, jikalau kita dalam berbuat perintah Allah kita nggak lakuin, dan laranganNya kita langgar, neraka adalah tempat yang pas buat kamu.
So, yang jelas mulai sekarang en selamanya kamu kudu ikutan pembinaan-pembinaan Islam intensif. Biar yang namanya paham-paham kejawen, kebarat-baraten, de el el nggak akan ngaruh dalam aqidah kita. Do you agree?
Wallahu a’lam bisshowab!

Wah, ente bener mas
salut sama ente

salut gue sama ente, udah tau cerita fiksi ae di bahas