FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

saatnya meninggalkan tradisi kejawen Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

saatnya meninggalkan tradisi kejawen Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

saatnya meninggalkan tradisi kejawen

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

saatnya meninggalkan tradisi kejawen Empty saatnya meninggalkan tradisi kejawen

Post by keroncong Wed Jul 11, 2012 1:12 am

Semua praktek itu tidak dikenal dalam ajaran Islam. Tapi merupakan prosesi yang berlatar belakang budaya jawa pra Islam. Dan kalau hal-hal seperti itu dianggap sebagai bagian dari ritual keagamaan, maka merupakan bid`ah yang diada-adakan yang tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Namun penting untuk dicermati bahwa Islam adalah agama yang dipeluk oleh hampir semua jenis ras dan budaya manusia. Setelah sebelumnya mereka menjadi pemeluk agama lain atau berlatar belakang budaya yang paganis. Sehingga di kelompok masyarakat manapun, disana sini masih terlihat sisa-sisa budaya lama mereka.

Khusus di jawa (baca : Indonesia), Islam tersebar secara berangsur-angsur dan perlahan tapi pasti. Ketika mendarat di pantai pesisir utara pulau jawa, para juru dakwah generasi pertama yang datang ke nusantara ini tahu persis bahwa masyarakat jawa adalah orang yang tidak bisa dipisahkan dengan budayanya begitu saja. Untuk itu, berbagai pendekatan dilakukan sedemikian rupa sehingga meski masih kental dengan budaya jawa, namun sedikit demi sedikit ajaran Islam semakin dominan.

Memang semua itu adalah sebuah proses yang tidak boleh berhenti di tengah jalan. Islamisasi di tanah jawa sebenarnya adalah proses yang secara umum boleh dikatakan cukup berhasil. Karena bila kita lihat latar belakangnya yang kental dengan animisme, dinamisme, hindu dan budha, maka Islam adalah agama yang paling berhasil merangkul orang jawa. Bahkan dibandingkan zending dan misi kriten sekalipun.

Bahkan para raja Hindu dan Budha di tanah jawa pun akhirnya ramai-ramai memeluk Islam setelah rakyatnya. Hanya segelintir dari mereka yang berkeras hati dan akhirnya membentuk ‘benteng’ pertahanan yang terkonsentrasi di Bali hingga kini. Sehingga sudah menjadi aksioma bahwa jawa itu identik dengan Islam, sebagaimana arab itu identik dengan Islam.

Bahwa pada prakteknya, masih ada kepercayaan kejawen dan beragam ritual yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, itu sangat tergantung dari intensitas dakwah di suatu daerah dan pasang surutnya. Bila basic dakwah disitu kurang dominan, biasanya pengaruh peninggalan Hindu Budha itu terkadang satu-dua masih terselip. Ini adalah suatu yang yang manusiawi. Jangankan di jawa, di tanah arab saja yang konon negeri para nabi, praktek kemusyrikan dan sihir pun masih banyak hingga kini. Meski dakwah salafiyah dominan, namun di banyak pelosok praktek seperti di jawa pun masih sering ditemukan.

Sebagai orang Indonesia, kita adalah muslim yang paling tahu bagaimana melakukan Islamisasi dan pendekatannya. Secara umum, pendekatan dakwah kepada orang jawa itu bukanlah pendekatan debat dan adu argumen, tapi lebih kepada pendekatan psikologis dan sosial. Barangkali karena itulah dahulu wali di tanah jawa mengembangkan seni wayang untuk dakwah, lepas dari kontroversi di kalangan mereka sendiri.

Tentu saja bukan berarti kini kita harus menghidupkan wayang di zaman ini, tapi raihlah generasi muda jawa ini dengan pendidikan dan peradaban. Bila strategi ini berhasil, mereka sendiri yang akan meninggalkan semua ritual yang tidak sesuai dengan aqidah Islam.

Sayangnya, proses seperti ini tidak selalu berjalan mulus. Akibatnya, masih ada saja yang menjalankan ritual-ritual seperti itu. Seharusnya, para da`i dan muballlgih tidak hanya berpikir pada batas ceramah dan fatwa, tetapi juga pembinaan generasi muda, pendidikan, kesehatan dan sosial. Bila ini ditekuni, maka akan lahir generasi baru yang benar-benar punya wawasan Islam yang baik. Generasi ini akan melahirkan generasi yang lebih baik hingga proses Islamisasi antara generasi itu berjalan secara baik pula.

Sedangkan pendekatan fatwa yang menyederhanakan masalah bahwa ini haram, itu bid`ah, ini praktek kejawen dan itu musrik, maka tidak semua orang jawa dengan mudah bisa menerimanya. Alih-alih mau mendengarkan, bahkan bisa jadi mereka malah membuat front untuk bertahan atau malah melawan.

Jadi ajaran Islam itu bila disampaikan dengan cara yang baik, umumnya akan membuat agama ini semakin banyak pengikutnya. Dan bila disampaikan dengan cara yang kurang simpatik, hanya akan melahirkan masalah baru yang bertumpuk.
keroncong
keroncong
KAPTEN
KAPTEN

Male
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67

Kembali Ke Atas Go down

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik