Apa itu SA'AH..?? Apa itu KIAMAT..??

Dari sinih..
https://laskarislam.indonesianforum.net/t2456-apakah-yesus-tahu-kapan-hari-kiamat#17799

Jagona wrote:Ma'af, aku cuma ingin meluruskan pemahaman tentang "Sa'ah". Umumnya Sa'ah diterjemahkan dengan "Kiamat", padahal kedua istilah ini mempunyai perbedaan yang khas.

Sa'ah, adalah masa berakhirnya sejarah kehidupan makhluk berjiwa di dunia kini, ditandai dengan kematian total makhluk berjiwa.
Kiamat/Qiamat, adalah masa dimulainya kehidupan di Akhirat, diitandai dengan bangun dari mati (gamaratul maut) bagi makhluk berjiwa yang pernah mengalami hidup di dunia.

Sehingga terjemah Ayat 43/61 menjadi ; Bahwa dia (Isa Almasih) adalah keilmuan bagi Sa'ah maka janganlah ragu pada Sa'ah itu, dan ikutlah AKU. Ini adalah tuntunan yang kukuh (Shirathul Mustaqiem).

Yang dimaksud ALLAH dengan Shirathul Mustaqiem adalah ajaran Alquran sendiri, maka ikutlah ALLAH dengan mengamalkan hukum yang terkandung dalam Alquran itu, sesuai dengan keterangan Ayat 6/126. Tuntunan yang kukuh demikian dimohonkan minimal 17 x setiap hari dalam Sholat, semoga ALLAH berkenan menunjukannya segala kandungan ilmu yang termuat dalam Alquran yang dengannya setiap orang beriman akan meningkat menjadi orang yang yakin. Maka Ayat 43/61 bagai menegaskan bahwa pengetahuan tentang Sa'ah sudah tercantum dalam Alquran, tidak akan didapati keterangannya dan pengetahuan tentang itu selain dalam Alquran sendiri.

Walowpun agak SEDIKIT EKSTRIM...tapi gak ada salahnya kalo dibahas....
Al-Quran sendiri MENANTANG kita untuk membuktikan kebenarannya..
Mudah2an Allah SWT Meridhoi..Aminn.

Wasalam,

Buat NARASUMBER...silahkan untuk memberikan Tausiahnya...Insya Allah bermanfaat.. :lkj:

mang odoy wrote:Buat NARASUMBER...silahkan untuk memberikan Tausiahnya...Insya Allah bermanfaat.. :lkj:

Ikut nyimak dulu mang.. biar yang lebih jago pada kasih argumen dulu :)

mang odoy wrote:Dari sinih..
https://laskarislam.indonesianforum.net/t2456-apakah-yesus-tahu-kapan-hari-kiamat#17799

Jagona wrote:Ma'af, aku cuma ingin meluruskan pemahaman tentang "Sa'ah". Umumnya Sa'ah diterjemahkan dengan "Kiamat", padahal kedua istilah ini mempunyai perbedaan yang khas.

Sa'ah, adalah masa berakhirnya sejarah kehidupan makhluk berjiwa di dunia kini, ditandai dengan kematian total makhluk berjiwa.
Kiamat/Qiamat, adalah masa dimulainya kehidupan di Akhirat, diitandai dengan bangun dari mati (gamaratul maut) bagi makhluk berjiwa yang pernah mengalami hidup di dunia.

Sehingga terjemah Ayat 43/61 menjadi ; Bahwa dia (Isa Almasih) adalah keilmuan bagi Sa'ah maka janganlah ragu pada Sa'ah itu, dan ikutlah AKU. Ini adalah tuntunan yang kukuh (Shirathul Mustaqiem).

Yang dimaksud ALLAH dengan Shirathul Mustaqiem adalah ajaran Alquran sendiri, maka ikutlah ALLAH dengan mengamalkan hukum yang terkandung dalam Alquran itu, sesuai dengan keterangan Ayat 6/126. Tuntunan yang kukuh demikian dimohonkan minimal 17 x setiap hari dalam Sholat, semoga ALLAH berkenan menunjukannya segala kandungan ilmu yang termuat dalam Alquran yang dengannya setiap orang beriman akan meningkat menjadi orang yang yakin. Maka Ayat 43/61 bagai menegaskan bahwa pengetahuan tentang Sa'ah sudah tercantum dalam Alquran, tidak akan didapati keterangannya dan pengetahuan tentang itu selain dalam Alquran sendiri.

Walowpun agak SEDIKIT EKSTRIM...tapi gak ada salahnya kalo dibahas....
Al-Quran sendiri MENANTANG kita untuk membuktikan kebenarannya..
Mudah2an Allah SWT Meridhoi..Aminn.

Wasalam,

ok laahhhh mang, sanajan henteu bebeja oge ..... silakan di lanjuuuutttt ...... aku cuma jaga pintu .......... yaaa maaangngng

@atas

yaaaaa.....anda ini gimana...???
Justru anda ini NARA SUMBER di tret ini...



Silahkan bro...jangan malu malu untuk BERBAGI disini..

mang odoy wrote:@atas

yaaaaa.....anda ini gimana...???
Justru anda ini NARA SUMBER di tret ini...



Silahkan bro...jangan malu malu untuk BERBAGI disini..

oohhhh gitu mangngng ...... kirain cuma jaga pintu ...... iyaa gehhh dari mana mulainya ..
gini aja mang....
Kata Alquran bahwa kehidupan dalam tatasurya ini akan ditutup sekaligus secara mendadak dengan alasan dan pembuktian yang logis.

Sebagai alasan, bahwa kini memang sengaja diciptakan ALLAH untuk pengujian manusia ramai. Dengan ujian ini akan didapatlah nilai tertentu bagi setiap diri untuk ditempatkan pada golongan yang baik atau yang jahat di akherat nanti. Yang menang ujian akan melakukan pengabdian langsung kepada ALLAH, tiada manusia lain selain mereka. Sedangkan yang kafir (gagal dalam ujian) akan berubah menjaadi batu atau besai dengan roh dalam kehidupan amat sengsara serta penyesalan yang tidak putus-putusnya.

Selaku pembuktian atas kebenaran pemberitaan Alquran, dulunya telah dilaksanakan pemusnahan kecuali yang sengaja diselamatkan ALLAH dalam perahu nabi Nuh. Hal ini berlaku di seluruh permukaan planet (Ayat 53/16 dan 53/54). Pemusnahan total ini sengaja dilaksanakan di samping sebagai hukuman juga untuk perbaikan susunan planet-planet untuk tempat kehidupan manusia. kalau pemusnahan pertama ini meneruskan keturunan manusia untuk berkembang biak, maka pemusnahan ke dua nanti akan menutup pembiakan itu sementara menunggu kebangkitan untuk pengulangan hidup bagi setiap diri yang pernah lahir di dunia kini.

Hari pemusnahan total itu oleh Alquran dinamakan 'SA'AH', yaitu waktu penutupan kehidupan massal yang ditentukan ALLAH, tidak seorangpun yang mengetahui bilamana berlakunya Sa'ah itu. Sa'ah itu tetap dirahasiakan waktunya dengan mana setiap diri dapat diuji Iman dan Ilmunya. meskipun demikian Alquran menerangkan juga secara ilmiah bahwa Sa'ah itu akan terlaksana sesudah manusia tatasurya ini mengalami peradaban antar planet (Ayat 18/99).

Ayat 6/116 : Dan jika engkau ikutlah kebanyakan orang di Bumi ini, maka mereka akan menyesatkan engkau dari garis hukum ALLAH, yang mereka ikuti hanyalah dugaan dan mereka hanya mengira-ngira.
Ayat 20/15 : Bahwa Sa'ah pasti datang, hampir saja AKU sembunyikan (ilmunya) untuk penguji setiap diri tentang apa yang diusahakan.
Ayat 25/11 : Tetapi mereka mendustakan adanya Sa'ah itu dan KAMI janjikanlah siksaan untuk orang-orang yang mendustakan Sa'ah.
Ayat 34/3 : Dan berkatalah orang-orang kafir ; "Tidak akan datang Sa'ah itu pada kita". Katakanlah ; "Awaslah, dan TUHAN-ku akan mendatangkan-NYA padamu". DIA mengetahui hal ghaib, tidak tersembunyi dari pada-NYA sebesar atompun di planet-planet dan di Bumi begitu juga yang lebih kecil dari itu begitupun yang lebih besar, kecuali dalam ketetapan nyata.
Ayat 40/59 : Bahwa Sa'ah itu pasti datang, tiada keraguan padanya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mempercayai.
Ayat 47/18 ; Maka apa lagi yang meereka nantikan kecuali Sa'ah yang akan datang pada mereka secara mendadak. Sungguh telah datang tanda-tandanya, maka apa lagi gunanya pemikiran mereka ketika dia datang nantinya pada mereka.
Ayat 7/187 : Mereka bertanya padamu tentang Sa'ah bila memusatya, katakanlah : "Tidak ada yang sanggup membuktikan waktunya kecuali DIA, amat berat keadaannya pada planet-planet dan Bumi ini. Tidaklah dia datang padamu kecuali mendadak". Mereka menanyakannya padamu seolah-olah engkau mengetahui waktunya. Katakanlah : "Ilmunya pada ALLAH tetapi kebanyakan majusia itu tidak mengetahui".
Ayat 16/77 : Dan kepunyaan ALLAH keghaiban di [planet-planet dan di Bumi ini, dan tidaklah urusan Sa'ah itu kecuali sekejap mata atau lebih cepat lagi, bahwa ALLAH itu menentukan atas tiap sesuatu.
Ayat 22/7 : Dan bahwa Sa'ah itu pasti datang, tiada keraguan padanya dan bahwa ALLAH akan membangkitkan semua yang di dalam kubur.
Ayat 22/1 : Wahai manusia, insyaplah pada TUHAN-mu, bahwa goncangan Sa'ah itu adalah sesuatu yang amat besar.

Dengan segala alasan dan pembuktian yang disebutkan di atas, dapatlah diyakini bahwa Sa'ah itu pasti datang, pada waktu mana seluruh makkhluk yang erjiwa dalam daerah tatasurya ini akan menemui maut secara massal mendadak. Tidak seorangpun yang dapat menentukan waktunya.
Ayat 16/77 menyebutkan bahwa kedatangan Sa'ah itu lebih cepat dari kejapan mata. menurut hukum fisika, kecepatan pandangan mata sama besar dengan kecepatan gerak sinar. Kecepatan yang melebihi sinar adalah kecepatan gerak Mar'a atau Comet. Jadi sa'ah itu b erlaku cepat sekali seperti kecepatan Comet, dan memang Comet itulah yang dijadikan ALLAH selaku penyebab terjadinya Sa'ah.
Ayat 7/187 menyatakaan bahwa tidak seorangpun dapat meramlkan waktu kedatangan Comet itu selaku penyebab Sa'ah, karena memang ilmunya hanya pada ALLAH. Namun demikian peristiwa Sa'ah ini dapat ditelusuri dari Ayat-ayat berikut :
Ayat 25/22 : Pada hari mereka melihat malaikat, tiadalah lagio kegembiraan bagi oraang-oraang berdosa dan mereka mengatakan (comet yang datang) batu-batu berkumpul.
Ayat 25/25 : Dan pada hari terpecahnya tatasurya ini dengan bencana besar (kedatangan comet) dan diturunkan malaikat dengan turunnya.
Ayat 39/68 : Dan ditiupkanlah comet lalu matilah siapa yang di planet-planet dan siapa yang ada di Bumi .................................
Ayat 51/1 : Demi (Comet) yang terbang dalam keadaan bebas.
Ayat 51/2 : Demi (Comet) yang membawa beban berat (bintang-bintang terseret jadi ekornya)
Ayat 51/3 : Demi (Comet) yang bergerak dengan mudahnya (cepat sekali layangnya)
Ayat 51/4 : Demi (Comet) yang mebagi-bagi urusan (setiapnya dengan tugas tertentu)
Ayat 51/5 : Bahwasanya (kedatangan comet) yang dijanjikan itu benar.
Ayat 52/9 : Pada hari tarasurya ini di bawa lari (oleh comet) dalam keadaan terseret.
Ayat 52/10 : Dan bewrjalanlah gunung-gunung itu dengan jalannya.
Ayat 54/46 : Malah Sa'ah itu janjian untuk mereka, dan sa'ah itu lebih tegas danm lebih cepat.
Ayat 55/37 : Maka ketika terpecah tatasurya ini (oleh comet) maka jadilah dia seperti gas berbanjaran (jadi ekor comet)
Ayat 56/75 : Maka janganlah AKU bdersumoah dengan (comet) yang menimpa biontang-bintang (yang semuanya jadi ekor comet)
Ayat 56/76 : Dan bahwa dia adalah sumpah sangat besar kalau kau mengetahui.
Ayat 69/13 : Maka ketika ditiupkan comet dengan sekali tiup.
Ayat 69/14 : Dan terbawalah Bumi ini dan gunung-gunung, lalu bergoncanglah dia dengan sekali goncang.
Ayat 69/15 : Maka ketika itu menimpalah (comet) yang menimpa.
Ayat 69/16 : Dan terpecahlah tatasurya ini, maka ketika itu dia (tatasurya) jadi penurut.
Ayat 69/17 : dan yang menguasai itu berada atas bagian-bagian dan membawa semesta TUHAN-mu di atas mereka, ketika itu jumlahnya delapan.
Ayat 73/14 : Pada hari tergoncang Bumi dan gunung, dan jadilah gunung-gunung itu seperti pasir yang hancur.
Ayat 73/18 : Dan tatasurya terseret padanya (comet itu) dan adalah janjian-NYA pasti terlaksana.
Ayat 79/1 : Demi (Comet) yang membentur dengan penenggelaman (seluruh makhluk hidup)
Ayat 79/2 : Demi (Comet) yang menerobos dengan tabrakan.
Ayat 79/3 : Demi (Comet) yang melayang dengan cepatnya
Ayat 79/4 : Demi (Comet) yang terdahulu (dari ekornya) dengan megahnya.
Ayat 79/5 : Demi (Comet) yang memperikutkan urusan (membentur bintang satu persatu)
Ayat 79/6 : Adalah hari bergoncang yang bergoncang (tatasurya dibentur comet)
Ayat 79/7 : Mengikutinya (bintang-bintang) yang mengiring

......... aduh nyambung nih ....... tunggu yah

@atas

Masalah SA'AH.....semuahnyah LOGIS...

Gimana dengan KIAMAT....."""

mang odoy wrote:@atas

Masalah SA'AH.....semuahnyah LOGIS...

Gimana dengan KIAMAT....."""

Kejadian pra Kiamat, sebagai lanjutan kejadian Sa'ah ......

Di waktu Sa'ah berlaku nanti, suatu comet membentur tatasurya kita sembari menarik seluruh Mar'a yang harus berkumpul dengannya, baik dari atom yang membentuk tubuh Matahari maupun dari atom yang membentuk setiap planet. Maka otomatis waktu itu ionosfer planet akan hilang bergabung dengan comet,dan tinggalah atmosfer bagaikan telanjang hingga pandangan mata orang yang hidup kembali nantinya akan mencapai benda angkasa lainnya tanpa penghalang.

Sesudah delapan rombongan comet selesai membentur dan menyeret semua bintang berupa ekornya, berlaku dengan ketentuan ALLAH, maka kosonglah angkasa luas itu dari bintang gemerlapan, dan comet itu terus melayang dengan kecepatan yang lebih tinggi tanpa penghalang. Karena setiap comet memiliki sifat bergabung sesamanya, setelah tidak ada lagi penghalang langsunglah kedelapan rombongan comet yang cepat itu membuat belokan melengkung yang amat besar untuk bergabung jadi satu.

Masing-masing rombongan comet akhirnya menuju ke arah satu titik pertemuan, masing-masing diikuti jutaan tatasurya, pada titik tersebut berantukanlah semua comet itu secara tepat. Itulah ledakan terbesar dalam sejarah semesta raya yang amat luas.
Kalau benturan comet pada tatasurya kita yang biasa disebut orang 'terompet pertama', sudah begitu hebatnya (matahari dengan sepuluh planet termasuk Bumi di dalamnya ditabrak dengan mendadak oleh comet yang menyeret jutaan bintang), maka alangkah dahsyatnya benturan delapan rombongan comet sekaligus (disebut terompet ke dua).

Tentang kejadian itu Alquran menerangkan :
Ayat 20/100 : Siapa yang berpaling dari padanya (Alquran) maka dia orang itu membawa beban yang berat pada hari Kiamat.
Ayat 20/101 : Mereka tetap dalam keadaan itu dan amat jahatlah beban bagi mereka pada hari Kiamat.
Ayat 20/102 : Yaitu hari ditiupkan comet (benturan ke dua) dan KAMI kumpulkan orang-orang berdosa ketika itu dalam bertanggung jawab.
Ayat 23/101 : Maka ketika itu ditiupkan comet (benturan kedua) maka tiada lagi relasi diantara sesama mereka dan tidaklah mereka saling bertanya.
Ayat 27/87 : Dan pada hari ditiupkan comet (benturan ke dua) maka bangunlah yang ada di planet-planet dan siapa yang ada di Bumi kecuali yang ALLAH kehendaki, dan setiapnya datang pada-NYA secara patuh.
Ayat 39/68 : Dan ditiupkan comet maka matilah siapa yang ada di planet-planet dan siapa yang ada di Bumi kecuali siapa yang ALLAH kehendaki (tatasurya yang belum di bentur), kemudian ditiupkan yang lain (delapan rombongan comet) maka ketika itu mereka berdiri menantikan.
Ayat 50/19 : Dan datanglah sakratul maut dengan hal logis, itulah yang engkau tidak dapat menentangnya.
Ayat 50/20 : Dan ditiupkan comet (benturan ke dua), itulah hari janjian.
Ayat 50/42 : Yaitu hari yang mereka mendengar ledakan besar dengan hal logis. Itulah hari keluar (hidup kembali).
Ayat 50/43 : Bahwa KAMI-lah yang menghidupkan dan KAMI-lah yang mematikan dan kepada KAMI-lah tempat kembali.
Ayat 78/18 : Hari ditiupkan comet (benturan ke dua) maka kamu akan datang berbondong
Ayat 99/1 : Ketika digoncang Bumi ini dengan goncangnya (benturan ke dua).
Ayat 99/2 : Dan Bumi itu mengeluarkan beban-bebannya.

Demikian Alquran memberikan keterangan mengenai tugas comet yang tersebut pada Ayat 37/2 (Demi comet yang membentur dengan benturan), bahwa nantinya akan berlaku benturan pada tatasurya kita dengan akibat mematikan, kemudian kedelapan sombongan comet saling berbenturan pada titik pertemuan yang ditentukan ALLAH. Semua itu akan berlaku secara logis dan benar.
Semua kejadian yang berlaku di dunia kini maupun di akhirat nanti adalah hal-hal yang logis yang dapat dicapai oleh pemikiran wajar, untuk itulah Alquran diturunkan ALLAH selaku tuntunan hidup. Seorang yang menggunakan pikiran secara jujur dan kritis tidak akan membantah apa yang ditentukan ALLAH dalam Alquran.
Alquran diturunkan sebagai rakhmat-NYA bagi semua manusia termasuk orang yang sengaja mengingkarinya. Terserah kepada manusia itu apakah mau bersyukur atau mau kafir.

Sewaktu benturan ke dua, semua planet dan Bumi yang memang tetap utuh, kebetulan melekat dempet dengan Matahari itu jadi terguncang hebat (Ayat 99/1). Dan memang logis berlaku bahwa guncangan yang demikian hebat akhirnya melepaskan setiap planet yang melekat tadi dan langsung mengadakan orbit keliling Matahari tadi seperti keadaannya semula, hanya berbeda dalam wujud. Planet-planet dan Bumi tanpa ionosfer hingga pandangan tidak terhalang, setiap benda berwujud permanent karena Mar'a telah berangkat sewaktu di bentur comet, dan daratan di permukaan planet dan Bumi berbentuk baru sempurna yang tidak bisa diramalkan. Inilah tempat hidup di Akhirat nanti.

Ayat 14/48 : (Yaitu) waktu Bumi ini diganti dengan Bumi lain (dalam rupanya) begitu juga planet-planet dan mereka menghadap ALLAH yang Esa Kuasa.
Ayat 29/20 : Katakanlah, berjalanlah di Bumi ini maka perhatikanlah betapa DIA memulai ciptaan itu kemudian ALLAH mewujudkan perwujudan terakhir (di Akhirat) bahwa ALLAH itu menentukan atas tiap sesuatu.
Ayat 76/20 :Ketika engkau melihat di sana akan engkau lihat kenikmatan dan kerajaan yang besar (di Akhirat nanti)

Waktu setiap diri dihidupkan kembali di akhirat nanti, terdapatlah dua bentuk manusia yang berbeda sangat menyolok. Akhli Surga memiliki rupa yang amat sempurna, sedangkan yang ditentukan masuk neraka berupa batu dan besi berjiwa.
Kebangkitan untuk hidup kembali berlaku sekaligus di seluruh planet yang ada di semesta, mereka muncul dari tanah dan langsung diterbangkan menuju alamat tertentu (ke Sorga atau ke Neraka).
..............inilah awal kehidupan di Akhirat .... yang diistilahkan dengan Kiamat ...... selanjutnya adalah "KAMPUNG AKHIRAT"

:lul: :lul: :lul:

@jagona
sudah penjelasannyah?

apakah anda memang selalu berbahasa endonesah dalam kegiatan tafsir menafsir al quran?

jujur aja sayah bingung membacanyah...

QS 39/68
الصُّورِ anda maknai sebagai komet.sedangkan الصُّورِ termasuk kata benda abstrak...bukankah komet benda non abstrak?kamsutnyah sayah terdefinisi....

QS 51/1
وَالذَّارِيَات anda bilang demi (komet) .............. sedangkan وَالذَّارِيَات yang kata benda non abstrak dan menjadi subjek.

bugimanah penjelasan anda ttg abstrak dan non abstrak berdasarkan bahasa...?
sementara itu dulu....
wassalam

abu hanan wrote:@jagona
sudah penjelasannyah?

apakah anda memang selalu berbahasa endonesah dalam kegiatan tafsir menafsir al quran?

jujur aja sayah bingung membacanyah...

QS 39/68
الصُّورِ anda maknai sebagai komet.sedangkan الصُّورِ termasuk kata benda abstrak...bukankah komet benda non abstrak?kamsutnyah sayah terdefinisi....

QS 51/1
وَالذَّارِيَات anda bilang demi (komet) .............. sedangkan وَالذَّارِيَات yang kata benda non abstrak dan menjadi subjek.

bugimanah penjelasan anda ttg abstrak dan non abstrak berdasarkan bahasa...?
sementara itu dulu....
wassalam

Benar, aku memang selalu menggunakan bahasa Indonesia, dalam mengambil terjemahan dari sumbernya. Aku yakin bahwa penerjemah Alquran (termasuk Nazwar Syamsu) pasti menggunakan ilmu-ilmu yang diperlukan. Aku tinggal merangkai aja, aku pilih yang masuk logika sesuai dengan masalah yang dikemukakan.
Seperti yang uwa tanyakan ... وَالذّٰرِيٰتِ aku pilih Comet, daripada memilih angin karena lebih logis, dan comet inilah yang ditugaskan sebagai penyebab Sa'ah, (wa bisa pelajari pada Ayat 69/17), lantas .... الصُّورِ aku pilih Comet daripada memilih sangkakala, alasannya lebih logis, masuk akal.

Memang kedengarannya janggal, seharusnya diterjemahkan 'sangkakala' sesuai dengan bunyi istilahnya, tetapi itu pemikiran beberapa ratus tahun yang lalu. Justru ini akan mengundang pertanyaan ..... sebesar apa sangkakala yang ditiup, sehingga sekali tiup bisa mematikan manusia di langit dan di Bumi ?. Bagaimana uwa bisa menjawab pertanyaan ini ?.
Padahal ketetapan ALLAH itu "logis" bisa dianalisa dan berlaku sampai akhir zaman.

Aku memang menyayangkan .... semua terjemah Alquran maupun tafsir Alquran yang beredar di masyarakat Indonesia (aku tidak tahu di luar Indonesia) baik dari depagri, buya Hamka, HB Yasin, M.Said, Kurais Shihab, semuanya 'sama' beda dikit-dikit susunan kalimatnya, tidak ada yang berani untuk memperbaiki atau menyempurnakan sehingga tidak terkesan "kadaluwarsa". (Ma'af ... aku belum baca terjemah dari Mohamad Tholib).

Abstrak itu tidak bisa dilihat oleh mata telanjang, tetapi masih bisa dirasakan
non-abstrak (kongkrit) bisa dilihat dan dirasakan
Salam

masalah beda terjemahan itu belakangan lah...
bugini...

QS 39/68
الصُّورِ anda maknai sebagai komet.sedangkan الصُّورِ termasuk kata benda abstrak...bukankah komet benda non abstrak?kamsutnyah sayah terdefinisi....

komet adalah benda non abstrak atau benda yg terdefinisi.sedangkan QS 39/68 adalah tentang benda abstrak/tak terdefinisi...

menjadi kontradiksi karena
QS 51/1
وَالذَّارِيَات anda bilang demi (komet) .............. sedangkan وَالذَّارِيَات yang kata benda non abstrak dan menjadi subjek.

dan kedua kata yg berbeda sifat (abstrak dan non abstrak) anda letakkan sbg benda yg sama...dalam konteks yg sama dan situasi yg sama....

51/4
فَالْمُقَسِّمَاتِ kan termasuk kata benda juga tetapi pasif...kemudian menujukkan subjek adalah berpikir..jadi makin bingung sayah kok komet bisa berpikir?
terlepas dari kekuasaan Allah tetapi sayah ingin ada porsi yg imbang dalam pembahasan ini...

wassalam

tafsir ala nazwar syamsu toh..
paingan nyeleneh...

abu hanan wrote:masalah beda terjemahan itu belakangan lah...
bugini...

QS 39/68
الصُّورِ anda maknai sebagai komet.sedangkan الصُّورِ termasuk kata benda abstrak...bukankah komet benda non abstrak?kamsutnyah sayah terdefinisi....

komet adalah benda non abstrak atau benda yg terdefinisi.sedangkan QS 39/68 adalah tentang benda abstrak/tak terdefinisi...

menjadi kontradiksi karena
QS 51/1
وَالذَّارِيَات anda bilang demi (komet) .............. sedangkan وَالذَّارِيَات yang kata benda non abstrak dan menjadi subjek.

dan kedua kata yg berbeda sifat (abstrak dan non abstrak) anda letakkan sbg benda yg sama...dalam konteks yg sama dan situasi yg sama....

51/4
فَالْمُقَسِّمَاتِ kan termasuk kata benda juga tetapi pasif...kemudian menujukkan subjek adalah berpikir..jadi makin bingung sayah kok komet bisa berpikir?
terlepas dari kekuasaan Allah tetapi sayah ingin ada porsi yg imbang dalam pembahasan ini...

wassalam

Bukan ..... Comet adalah kumpulan Mar'a (non-partikel), tentunya tidak bisa dilihat dan termasuk abstrak ...... adapun yang terlihat (kalaupun menggunakan teropong) adalah ekor dari comet itu yang terdiri dari jutaan bintang yang telah diseretnya (ini kongkrit) .... jadi bisa abstrak juga non abstrak.
Menurut terjemah umum الصُّورِ = angin ...... gak bisa dilihat (abstrak), tetapi kalo dia membawa debu, kita akan bilang 'angin' juga ..... bukan debu (konkrit karena kelihatan)

Gak usah bingung .... Comet yang bertugas untuk Sa'ah itu ada 8 rombongan, masing-masing sudah mempunyai tugas tertentu yang ditetapkan ALLAH ..... bukan Comet yang berpikir.

Justru aku mengajak rekan-rekan untuk membuka hati dan pikiran untuk memahami Alquran ini setara dengan perkembangan peradaban. Memang aku bukan akhlinya, aku sekedar menyampaikan untuk bersama-sama mengkajinya, dengan harapan menambah luas wawasan dalam pemahaman Alquran.

Salam

kumpulan non partikel?atow kumpulan non materi?

mas,berbeda abstrak dan non abstrak.kamsutnyah sayah,abstrak sesuai ayat adalah sesuatu yg immateri.bukan gaib dari mata.dengan mata telanjang emang abstrak tapi jadi non abstrak kalow pake alat.sedangkan maksud ayat eh kamsut ayat tuh bener2 beda antara abstrak dan non abstrak.

mbok yg tau sains bantu sayah dunk...

satria bergitar wrote:tafsir ala nazwar syamsu toh..
paingan nyeleneh...

Ma'af baru kebuka/dibuka ............. darimana anda menilai "nyeleneh" ? Apakah karena berbeda dengan yang ooom punya ? ................. okeh deh

abu hanan wrote:kumpulan non partikel?atow kumpulan non materi?

mas,berbeda abstrak dan non abstrak.kamsutnyah sayah,abstrak sesuai ayat adalah sesuatu yg immateri.bukan gaib dari mata.dengan mata telanjang emang abstrak tapi jadi non abstrak kalow pake alat.sedangkan maksud ayat eh kamsut ayat tuh bener2 beda antara abstrak dan non abstrak.

mbok yg tau sains bantu sayah dunk...

non partikel = non materi (abstrak)
penjelasan aku di atas .... yang abstrak adalah cometnya, karena terbentuk dari kumpulan Mar'a. Sedangkan ekornya termasuk non-abstrak karena terdiri dari jutaan bintang.