FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

jihad ala ahmadiyah Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

jihad ala ahmadiyah Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

jihad ala ahmadiyah

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

jihad ala ahmadiyah Empty jihad ala ahmadiyah

Post by keroncong Fri Apr 20, 2012 10:13 am

Masalah yang ketiga ini, merupakan salah satu model
pembaharuan yang dicanangkan oleh al-Mahdi, yang dalam
doktrinnya sangat berkaitan dengan misi kemahdiannya.
Sebagaimana diketahui, jihad dalam Islam yang dilakukan oleh
Nabi SAW. dan para sahabatnya adalah berperang di jalan
Allah untuk menghadapi ancaman musuh-musuh Islam dan ummat
Islam, sebagai suatu alternatif untuk membela atau
mempertahankan diri. Akan tetapi para orientalis Barat
menyelewengkan pengertian jihad tersebut, untuk merusak
citra Islam. Dua macam jihad dalam Islam dikenal dengan
Jihadul-Asgar atau jihad kecil,yaitu berperang melawan
musuh. Kedua, Jihadul-Akbar atau jihad paling besar, yaitu
berperang melawan hawa nafsu.

Selain dua macam jihad di atas, menurut paham Mahdi
Ahmadiyah, masih ada satu lagi jihad yang diistilahkannya
dengan Jihadul-Kabir atau jihad besar, seperti: tablig dan
dakwah. Jihad besar dan jihad yang paling besar terus
berjalan sepanjang masa, sedangkan jihad kecil, memiliki
beberapa syarat dan berlakunya secara insidentil.40

Dalam hubungan ini, pendiri aliran tersebut menjelaskan
bahwa dalam menjalankan tugas-tugas kemahdian serta dalam
mencapai tujuan, yaitu menghidupkan ajaran Islam dan
mengembangkannya guna meraih kembali kejayaan dan wibawa
Islam di seantero dunia. Adapun cara serta jalan yang
ditempuh untuk mencapai maksud tersebut, adalah dengan jalan
damai, bukan dengan jalan kekerasan atau dengan mengangkat
senjata. Cara-cara seperti ini, bagi kaum Ahmadiyah adalah
mencontoh cara-cara Nabi 'Isa. Oleh karena itu, berjihad
dalam berperang di jalan Allah, untuk mempertahankan Islam
bagi kaum Ahmadiyah, sudah tidak diperlukan atau tidak
relevan lagi untuk masa-masa sekarang ini. Mereka beralasan
bahwa cara tersebut, hanyalah merupakan jihad kecil semata,
sedangkan jihad besar dan yang paling besar banyak dilupakan
orang. Dan sebagai gantinya -jihad kecil- dapat digunakan
media cetak, dengan menerbitkan berbagai karya tulis untuk
memahamkan Islam kepada masyarakat non-Muslim. Oleh karena
itu, di saat seperti sekarang ini, masyarakat memiliki
kebebasan berbicara, beragama, dan Islam pun tidak
membenarkan para pengikutnya memaksakan keyakinan atau
agamanya pada orang lain. Dalam kaitan ini NazirAhmad
menyatakan:

"Sungguh Allah telah mewajibkan kepada ummat Islam suatu
kewajiban yang lebih besar daripada berperang, yang
karenanya syari'at itu diturunkan, yaitu jihad besar dan
yang paling besar ialah mendamaikan jiwa dan
mempropagandakan agama serta dakwah di jalan Allah, di
tengah-tengah masyarakat dunia."41

Adanya pemahaman seperti di atas, pendiri Ahmadiyah menolak
berjihad melawan kaum kolonial Inggris di India saat itu
sebagaimana ia menyatakan:

"... oleh karena itu, aku menolak jihad. Aku bukan orang
yang tertipu oleh pemerintah Inggris, dan sesungguhnya yang
benar, adalah bahwa pemerintah Inggris tidak melakukan
sesuatu (tindakan) terhadap Islam dan syi'ar agama. Dia pun
tidak pula secara terang-terangan menyebarkan agamanya
dengan pedang. Perang atas nama agama yang seperti itu,
haram dalam tuntunan al-Quran. Demikian pula pemerintah
Inggris tidak menyebabkan perang agama."42

Kehadiran al-Mahdi ke dunia untuk menyebarkan Islam dengan
pedang, dalam pandangan Ahmadiyah adalah sangat keliru,
bahkan harus diberantas. Sebab cara demikian tidak cocok
dengan nama Islam itu sendiri, sebagai agama perdamaian.
Islam tidak pernah menggunakan kekerasan dan paksaan untuk
mendapatkan kemenangan spiritualnya. Dan oleh karena itu,
Mirza (al-Mahdi) merasa telah menerima keterangan dari
Tuhan, bahwa kehadiran al-Mahdi yang menghunus pedang untuk
memerangi kaum kafir dan memaksa mereka masuk Islam, sama
sekali tidak pernah disebutkan dalam wahyu yang diterimanya.

Pembaharuan tentang makna jihad dalam misi kemahdian Mirza,
tampaknya justru menambah keyakinan Muslim non-Ahmadiyah,
bahwa kaum Qadiani telah menjadi alat pemerintah Inggris
untuk memecah-belah kesatuan ummat Islam. Oleh karena itu,
pemerintah Inggris di India tetap memberi hak hidup sekte
ini untuk berkiprah dan memberikan jaminan keamanan mereka.

Akhirnya tiga persoalan -masalah kewahyuan, kenabian, dan
masalah jihad- di atas, disamping ia merupakan identitas
misi Mahdiisme Ahmadiyah, juga merupakan salah satu faktor
timbulnya perselisihan dan permusuhan yang hebat antar
sesama ummat Islam. Sehingga tidak mustahil dampak negatif
ini dimanfaatkan oleh Pemerintah Inggris untuk mengokohkan
kekuasaannya di India.

Catatan kaki:
1 Lothrop Stoddard, Dunia Baru Islam, terj. Panitia
Penerbit, (Jakarta: Panitia Penerbit, 1966), hlm. 27.
2 K. 'Ali History of India, Pakistan & Bangladesh, (Dacca:
'Ali Publication, 1980), hlm. 496.
3 Maulana Muhammad Ali, Mirza Ghulam Ahmad of Qadian, His
Life and Mission, (Lahore: Ahmadiyah Anjuman Isha'at Islam,
1959), hlm. 12.
4 Wilfred Cantwell Smith, Modern Islam in India, (New
Delhi: Usha Publication, 1979), hlm. 368.
5 Abul-A'la al-Maududi, Ma Hiyal-Qadiyaniyyah, selanjutnya
disebut al-Maududi, (Beirut: Darul-Qalam Kuwait, 1969),
hlm. 12.
6 Ibid., hlm. 12-3.
7 Ibid.
8 Wilfred Cantwell Smith. op. cit., hlm. 369.
9 S. Ali Yasir, Gerakan Pembaharuan dalam Islam, vol. I,
(Yogyakarta: PP. Yayasan Perguruan Islam Republik Indonesia,
1978), hlm. 71-2; Saleh A. Nahdi, Ahmadiyah Selayang
Pandang, (Yogya Rapem, 1979), hlm. 25.
10 Saleh A. Nahdi, Masalah Imam Mahdi,
(Surabaya Raja Pena, 1966), hlm. 9.
11 Maulana Sadiq H. A., "Kedatangan al-Masih dan al-Mahdi,"
Sinar Islam, Februari 1980, hlm. 21.
12 Ibid., hlm. 19-20.
13 Al-Maududi, op. Cit., hlm. 22.
14 Maulana Muhammad 'Ali, op. Cit., hlm. 2.
15 Ibid., hlm. 17.
16 Mirza Ghulam Ahmad, Itmamul-Hujjah'alal-Lazi Lajja wa
Zaga'anil-Mahajjah, (Lahore: Kalzar Muhammadi, 1311 H),
hlm. 3.
17 Al-Maududi, op. cit., hlm. 23.
18 Ibid., hlm. 24.
19 Maulana Muhammad 'Ali, op. cit., hlm. 8-10.
20 Ibid., hlm. 15.
21 Mirza Ghulam Alunad, Hamamat al-Busyra ila Ahlil-Makkata
wa Shulaha'i Ummil-Qura, (Sialkot Al-Munsyi Ghulam Qadir
al-Fashih, 1311 H/ 1892 M), hlm. L9. Selanjutnya disebut
Hamamat al-Busyra.
22 Maulana Muhammad 'Ali, op. Cit., hlm. 20.
23 Al-Maududi, op. Cit., hlm. 16-9.
24 Maulana Muhammad 'Ali, op. cit., hlm 21-2.
25 Muhammad Abu Zahrah, op. cit., hlm. 255.
26 Syafi R. Batuah, Ahmadiyah Apa dan Mengapa,
(Jemaat Ahmadiyah Indonesia, 1985), hlm. 21.
27 Ibid., hlm. 22.
28 HAR. Gibb and J.H. Kramers, op. cit., hlm. 44.
29 Nazir Ahmad, al-Qawl as-Sharih fi Zuhur al-Mahdiy wa
al-Masih, (Lahore: Nawa-i Waqt Printers Ltd., 1389/1970),
hlm. 66.
30 S. Ali Yasir, op. Cit., hlm. 35-6.
31 Hamamatul-Busyra, op. cit., hlm. 29-30.
32 Susmoyo Djoyosugito., op. cit., hlm. 4.
33 Team Dakwah PB GAI, 'Aqidah Gerakan Ahmadiyah Lahore
Indonesia, (Bagian Tablig dan Tarbiyah, 1984), hlm. 9.
34 Muhammad Shadiq, H.A., Analisa Tentang Khatam al-Nabiyyin
(Jemaat Ahmadiyah Indonesia, 1984), hlm. 12.
35 Nazir Ahmad, op. cit., hlm. 195.
36 Hamamatul Busyra. op. cit.. hlm. 313.
37 Al-Maududi, op. cit., hlm. 32.
38 Al-Maududi, op. cit., hlm. 115.
39 Ibid., hlm. 116.
40 Nazir Ahmad, op. cit., 69-70.
41 Ibid., hlm. 81.
42 Ibid.
keroncong
keroncong
KAPTEN
KAPTEN

Male
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67

Kembali Ke Atas Go down

jihad ala ahmadiyah Empty Re: jihad ala ahmadiyah

Post by Kedunghalang Sun May 13, 2012 5:44 pm

Bismillaahirrahmanirrahiim. Assalamu'alaikum wa rahmatullah!

@ Ichreza

Saya menasihatkan kepada anda, jika anda ingin memahami Ahmadiyah dengan benar, maka sebaiknya tanyakanlah kepada orang-orang Jemaat Ahmadiyah yang memahaminya. Jika anda membaca tulisan-tulisan yang berasal dari orang-orang yang bukan Jemaat Ahmadiyah, apalagi dari para penentangnya, maka akan seperti isi artikel yang anda tulis di atas.

Wassalam
Love for All, Hatred for None
avatar
Kedunghalang
LETNAN KOLONEL
LETNAN KOLONEL

Male
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0

Kembali Ke Atas Go down

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik