FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

esensi paham ahmadiyah Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

esensi paham ahmadiyah Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

esensi paham ahmadiyah

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

esensi paham ahmadiyah Empty esensi paham ahmadiyah

Post by keroncong Sun Apr 08, 2012 2:32 am

Sekarang kita sampai kepada esensi paham Ahmadiyyah.
Pembahasan tentang sumber-sumber dan cara berfungsinya
gagasan-gagasan Majusi pra-Islam, melalui saluran-saluran
Tasawwuf, yang telah mempengaruhi pemikiran pendiri paham
[Ahmadiyyah] tersebut sangat menarik bila dilihat dari sudut
[ilmu] perbandingan agama. Namun tidak mungkin bagi saya
untuk membahasnya di sini. Barangkali cukup bila dikatakan
bahwa sifat hakiki dari paham Ahmadiyyah terletak di balik
Tasawwuf dan Ilmu Kalam abad pertengahan itu.

Oleh karena itu organisasi Indian Ulama menganggapnya
sebagai gerakan teologik murni dan tampil dengan
mempergunakan senjata-senjata teologik untuk menghadapinya.
Tetapi saya yakin bahwa ini bukan metode yang tepat untuk
menghadapi gerakan tersebut; dan karena itu keberhasilan
organisasi Ulama itu hanya bersifat parsial. Analisis yang
cermat dari sisi psikologik terhadap wahyu-wahyu yang
diterima oleh pendiri paham tersebut barangkali merupakan
suatu cara yang efektif untuk menyingkap kehidupan batin
pribadinya. Dalam hubungan ini saya dapat menyebutkan
kumpulan wahyu pendiri paham tersebut yang disusun oleh
Maulvi Manzur Elahi, yang berisi banyak bahan dan yang
beraneka-ragam untuk penelitian psikologik itu. Menurut
pendapat saya buku [kumpulan wahyu] itu merupakan kunci
untuk memahami sifat dan kepribadian pendiri paham tersebut;
dan saya juga berharap bahwa pada suatu saat sejumlah
pengkaji psikologi modern akan melakukan kajian secara
cermat terhadapnya. Bila dia mempergunakan Al-Qur'an sebagai
ukuran, karena memang dengan berbagai alasan yang tidak
dapat dijelaskan di sini dia harus mempergunakannya, dan
mengembangkan kajiannya sampai kepada penelaahan secara
komparatif terhadap pengalaman-pengalaman pendiri gerakan
Ahmadiyyah itu dengan pengalaman-pengalaman tokoh mistik
kontemporer yang bukan Muslim, seperti Rama Dishna dari
Benggali, dia pasti akan menemukan lebih dari satu hal yang
mengejutkan mengenai sifat pengalaman yang menjadi alasan
kenabian sebagaimana diakui oleh pendiri paham Ahmadiyyah
itu.

Metode lain yang juga efektif dan lebih bermanfaat, dari
sudut pandang orang yang berhati lurus, adalah memahami
kandungan yang sebenarnya dari paham Ahmadiyyah dari sudut
pandang sejarah pemikiran teologik Islam di India,
setidak-tidaknya sejak tahun 1799. Tahun 1799 ini
benar-benar sangat penting dalam sejarah dunia Islam. Pada
tahun ini Sultan Tippu jatuh, dan kejatuhannya berarti
padamnya harapan-harapan ummat Muslim untuk mendapatkan
prestise politik di India. Pada tahun yang sama terjadi
pertempuran di Navarneo yang menyaksikan kehancuran pasukan
Turki. Nubuwwah adalah kata-kata penulis kronogram kejatuhan
Tippu yang ditemukan oleh para pengunjung Serangapatam
terpahat di dinding makam Tippu: "Telah hilang kejayaan
Indus dan juga kejayaan Roum." Jadi pada tahun 1799 itulah
kehancuran politik Islam di Asia mencapai puncaknya. Tetapi
sebagaimana munculnya bangsa Jerman modern setelah hancurnya
Jerman di hari Jena, secara tepat dapat dikatakan bahwa
setelah hancurnya Islam di tahun 1799 itu muncullah Islam
modern berikut persoalan-persoalan yang dihadapinya. Hal ini
akan saya jelaskan kemudian. Untuk sekarang saya ingin
meminta perhatian para pembaca mengenai beberapa masalah
yang telah timbul di India yang Islam sejak jatuhnya Tippu
dan perkembangan imperialisme Eropa di Asia.

Apakah gagasan Khilafah dalam Islam merupakan lembaga
keagamaan? Bagaimana ummat Muslim India, dan demikian juga
bagaimana semua ummat Muslim di luar Turki harus dikaitkan,
dengan Khilafah Turki 'Usmani? Apakah India itu Darul-Harb
ataukah Darul-Islam?[1] Apakah makna yang sebenarnya dari
doktrin jihad dalam Islam? Apakah makna "dari antara kamu"
dalam ayat Al-Qur'an: "Taatlah kepada Allah, dan taatlah
kepada Rasul dan para penguasa di antara kamu?[2]
Bagaimanakah kedudukan hadis Nabi yang meramalkan akan
datangnya Imam Mahdi? Masalah-masalah ini dan beberapa
masalah lain yang timbul sesudahnya, dengan berbagai
alasan yang ada, merupakan masalah-masalah bagi ummat
Muslim India saja. Tetapi imperialisme Eropa, yang pada
saat itu dengan cepat menyusup ke dunia Islam, juga
menaruh perhatian besar terhadap masalah-masalah tersebut.

(bersambung 2/3)

Catatan kaki:
[1] Darul-Harb [secara harfiah berarti negara yang harus
diperangi] dan Darul-Islam [Negara Islam] adalah
istilah-istilah yang dicetuskan oleh para fuqaha di masa
lampau. Pembedaan negara ke dalam dua istilah atau sebutan
itu didasarkan: (1) apakah ia diperintah oleh ummat Muslim
atau bukan, dan (2) apakah hukum Islam di negara tersebut
ataukah tidak. Bila diperintah oleh ummat Muslim atau hukum
Islam berlaku di suatu negara, ia disebut Darul-Islam; dan
bila sebaliknya ia disebut Darul-Harb. (MH)
[2] Q.S. 4:59

------------------------------------------------------------
ISLAM DAN AHMADIYYAH

oleh Sir Muhammad Iqbal

JAWABAN TERHADAP PERTANYAAN-PERTANYAAN PANDIT JAWAHARLAL
NEHRU

Diterjemahkan oleh Machnun Husein (IAIN Walisongo Semarang)

ISLAM DAN AHMADIYYAH Judul asli : ISLAM AND AHMADISM Replay
to Questions Raised by Pandit Jawaharlal Nehru Pengarang:
Sir Muhammad Iqbal Penerjemah: Machnun Husein

Edisi bahasa Indonesia ini diterbitkan oleh PT BUMI AKSARA
Jakarta Anggota IKAPI

Cetakan pertama, Oktober 1991 Dicetak oleh Radar Jaya Offset
Disain kulit oleh Ibnu Wahyudi

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)

IQBAL, Muhammad, Sir. Islam dan ahmadiyah: jawaban terhadap
pertanyaan-pertanyaan Jawaharlal Nehru/oleh Sir Muhammad
Iqbal; penerjemah, Machnul Husein. -Ed.1, Cet. 1.- Jakarta:
Bumi Aksara, 1991. xviii, 68 hlm,; 21 cm.

Judul asli: Islam and Ahmadism, with a reply to questions
raised by Pandit Jawaharlal Nehru.

Untuk umum dan mahasiswa

ISBN 979-526478-2.

1. Islam - Aliran dan sekte. 2. Ahmadiyah I. Judul. II.
Husein, Makhnun.
keroncong
keroncong
KAPTEN
KAPTEN

Male
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67

Kembali Ke Atas Go down

esensi paham ahmadiyah Empty Re: esensi paham ahmadiyah

Post by Kedunghalang Sun May 13, 2012 5:46 pm

Bismillaahirrahmanirrahiim. Assalamu'alaikum wa rahmatullah!

@ Ichreza

Saya menasihatkan kepada anda, jika anda ingin memahami Ahmadiyah dengan benar, maka sebaiknya tanyakanlah kepada orang-orang Jemaat Ahmadiyah yang memahaminya. Jika anda membaca tulisan-tulisan yang berasal dari orang-orang yang bukan Jemaat Ahmadiyah, apalagi dari para penentangnya, maka akan seperti isi artikel yang anda tulis di atas.

Wassalam
Love for All, Hatred for None
avatar
Kedunghalang
LETNAN KOLONEL
LETNAN KOLONEL

Male
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0

Kembali Ke Atas Go down

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik