FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

freemasonry Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

freemasonry Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

freemasonry

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

freemasonry Empty freemasonry

Post by keroncong Mon Jan 02, 2012 2:04 pm

Freemasonry secara bahasa terdiri dari dua kata, Free dan Mason. Free artinya
merdeka dan mason artinya tukang bangunan. Dengan demikian Freemasonry secara
etimologis berarti “tukang-tukang bangunan yang merdeka”.

Secara hakikat,
Freemasonry atau Al-Masuniyyah (dalam bahasa Arab) adalah sebuah organisasi
Yahudi Internasional bawah tanah yang tidak ada hubungannya dengan tukang-tukang
bangunan yang terdapat pada abad pertengahan.

Freemasonry di atas juga
tidak ada hubungannya dengan kegiatan pembangunan kapal atau katedral besar
seperti yang banyak diduga oleh sebagian orang. Tetapi maksud Freemasonry di
sini adalah tidak terikat dengan ikatan pihak manapun kecuali sesama freemason.


Freemasonry berasal dari gerakan rahasia yang dibuat oleh sembilan orang
Yahudi di Palestina pada tahun 37 M, yang dimaksudkan sebagai usaha untuk
melawan pemeluk Masehi, dengan cara pem­bunuhan terhadap orang per-orang.


Menurut buku "Kabut-kabut Freemasonry", salah
seorang yang disebut sebagai pendirinya adalah Herodes Agrida I
(meninggal 44 M). Ia dibantu oleh dua orang Yahudi, Heram Abioud dan
Moab Leomi. Freemasonry selanjutnya menempatkan dirinya sebagai musuh
terhadap agama Masehi maupun Islam.

Pada tahun 1717 M gerakan rahasia
ini melangsungkan seminar di London di bawah pimpinan Anderson. Ia secara formal
menjabat sebagai kepala gereja Protestan, namun pada hakikatnya adalah seorang
Yahudi. Dalam seminar inilah gerakan rahasia tersebut memakai nama Freemasonry
sebagai nama barunya. Sebagai pendirinya adalah Adam Wishaupt, seorang tokoh
Yahudi dari London, yang kemudian mendapatkan dukungan dari Albert Pike, seorang
jenderal Amerika (1809-1891).

Organisasi ini sulit dilacak karena
struktur­nya sangat rahasia, teratur, dan rapi. Tujuan gerakan Freemasonry
secara umum adalah:

  1. Menghapus semua agama.
  2. Menghapus sistem keluarga.
  3. Mengkucarkacirkan sistem politik dunia.
  4. Selalu bekerja untuk menghancurkan kesejahteraan manusia dan merusak
    kehidupan politik, ekonomi, dan sosial negara-negara non-Yahudi atau Goyim
    (sebutan dari bangsa lain di luar Yahudi).





Tujuan akhir dari gerakan Freemason adalah mengembalikan bangunan Haikal
Sulaiman yang terletak di Masjid Al-Aqsha, di kota Al-Quds (Yerussalem),
mengibarkan bendera Israel, serta mendirikan pemerintahan Zionis Internasional,
seperti yang diterapkan dalam Protokol para cendekiawan Zionis.

Buku
Protokol ini berisikan langkah-langkah yang telah ditetapkan oleh para hakkom,
catatan pembicaraan yang dilakukan di dalam setiap rapat mereka, serta berisikan
24 bagian (ayat) yang mencakup rencana politik, ekonomi, dan keuangan, dengan
tujuan menghancurkan setiap bangsa dan pemerintahan non-Yahudi, serta menyiapkan
jalan penguasaan bagi orang-orang Yahudi terhadap dunia Internasional.


Dalam gerakannya, Freemasonry menggunakan tangan-tangan cendekiawan
dan hartawan Goyim, tetapi di bawah kontrol orang Yahudi pilihan. Hasil dari
gerakan ini di antaranya adalah mencetuskan tiga perang dunia, tiga revolusi
(Revolusi Perancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Industri di Inggris),
melahirkan tiga gerakan utama (Zionisme, Komunisme, dan Nazisme)



FREEMASON GLOBAL

Freemansory terbagi ke dalam tiga tingkatan:
(1) Majelis Rendah atau
Freemansory Simbolis;
(2) Fremansory Majelis Menengah; dan
(3)
Fremansory Majelis Tinggi.


Dalam penerimaan keanggotaan, Freemasonry
tidak mempersoal­kan agama calon anggota. Bahkan calon anggota disumpah sesuai
dengan agama yang dianutnya. Dalam Freemasonry diadakan model kenaikan pangkat
hingg level ke-33 bagi orang-orang Goyim. Orang-orang yang berhasil dijaring
kemudian diberikan tugas untuk menyebarkan paham Freemasonry dan bekerja untuk
mereali­sasikan tujuannya.

Orang-orang tertarik kepada Freemasonry karena
mereka menganggap bahwa organi­sasi ini bergerak di bidang kemanusiaan. Di balik
itu mereka menanamkan doktirn “Pengembangan Agama” atau “Polotisme”, yang
mengatakan semua agama itu sama, baik, dan benar. Lebih jauh Freemasonry dengan
secara halus membawa anggotanya memahami Atheisme.

Peranan Freemasonry dalam Meruntuhkan Khilafah Turki
Utsmani

Dalam usaha menguasai Palestina, selain strategi langsung
menemui Sultan Abdul Hamid II, penguasa terakhir Daulah Turki Utsmani yang
paling terkemuka. Kaum Yahudi-Zionis juga melancarkan strategi tidak langsung
melalui gerakan Freemansory. Gerakan ini memiliki hubungan yang sangat kuat
dengan organisasi “Ittihat ve Terrakki” (Al-Ittihad wa At-Tarraqqi; Persatuan
dan Kemajuan) yang berkembang sangat pesat di Salonika,
Yunani.

Anggota-anggota Komite Persatuan dan Kemajuan, yang dikenal
sebagai kelompok Turki Muda (Young Turks), diketahui sangat dekat dengan militer
dan banyak anggota-anggotanya yang merupakan orang Yahudi (Jews) dan Cryto Jews
Salonika. Untuk menjalankan roda organisasi, mereka mendapatkan dukungan
finansial dari orang-orang Dunama, yaitu sekelompok Yahudi yang masuk Islam,
namun secara diam-diam tetap mempertahankan keyahudiannya.

Komite Persatuan dan Kemajuan sesuai dengan program utamanya yang
dipublikasi­kan, berusaha kuat menekan Sultan Abdul Hamid II untuk memberlakukan
kembali Konstitusi 1879 yang dirancang oleh Midhat Pasha seorang Dunama anggota
Freemasonry. Usaha ini berhasil sehingga Sultan Abdul Hamid II memberlakukan
kembali perlembagaan 1879 dan membentuk kembali parlemen yang sudah
dibubarkan.

Pemberlakuan kembali perlembagaan 1879 telah menyulut
kerusuhan yang terjadi pada tanggal 13 April 1909 yang menunjukkan penolakan
masyarakat yang mayoritas Muslim terhadap kekuasaan Komite Persatuan dan
Kemajuan sekaligus wujud kebencian terhadap Freemasonry, terutama dari kalangan
ulama. Para ulama menilai bahwa perlembagaan 1879 dapat membawa Khilafah
Utsmaniyah ke arah sekularisme dan pemberangusan terhadap syariat
Islam.

Untuk “memulihkan ketertiban”, para pejabat militer Macedonia
mengirimkan pasukan Harekat Ordusu dari Salonika.

Akan tetapi pasukan
yang dipimpin oleh Dunama-Freemason bernama Ramzy Bey ini malah berbalik
menyerang kedudukan Sultan dan menghancurkan barikade-barikade pertahanan para
penentang konstitusi. Akibat peristiwa ini kemudian dipecatnya Sultan Abdul
Hamid II dari kedudukannya sebagai Sultan-Khalifah oleh
parlemen.

Terhadap peristiwa pemecatan ini, Sultan Abdul Hamid II
menuding kelompok Yahudi sebagai pihak yang bertanggung jawab. Hal ini terungkap
dalam surat Sultan Abdul Hamid II kepada salah seorang gurunya, Syekh Mahmud Abu
Syamad, yang berbunyi:

“...Saya meninggalkan kekhalifahan bukan karena suatu sebab
tertentu, melainkan karena tipu daya dengan berbagai ancaman dari tokoh-tokoh
Organisasi Persatuan yang dikenal dengan sebutan Cun Turk (Jeune Turk), sehingga
terpaksa saya meninggalkan kekhalifahan itu. Sebelum­nya, organisasi ini telah
mendesak saya berulang-ulang agar menyetujui dibentuknya sebuah negeri nasional
bagi bangsa Yahudi di Palestin. Saya tetap tidak menyetujui permohonan
berulang-ulang yang memalukan ini. Akhirnya mereka menjanji­kan uang sebesar 150
juta poun­sterling emas. Saya tetap dengan tegas meno­lak tawaran itu. Saya
menjawab dengan kata-kata,

~ Seandainya kalian membayar dengan seluruh
isi bumi ini, aku tidak akan menerima tawaran itu. Tiga puluh tahun lebih aku
hidup mengabdi kepada kaum Muslimin dan kepada Islam itu sendiri. Aku tidak akan
mencoreng lembaran sejarah Islam yang telah dirintis oleh nenek moyangku, para
Sultan dan Khalifah Uthmaniah. Sekali lagi aku tidak akan menerima tawaran
kalian ~

Setelah mendengar dan mengetahui sikap dari jawaban saya itu,
mereka dengan ke­kuatan rahsia yang dimiliki memaksa saya menanggalkan
kekhalifahan, dan mengan­cam akan mengasingkan saya di Salonika. Maka terpaksa
saya menerima keputusan itu daripada menyetujui permintaan mereka.

Saya
banyak bersyukur kepada Allah, ka­rena saya menolak untuk mencoreng Daulah
Utsmaniyah, dan dunia Islam pada umum­nya dengan noda abadi yang diakibatkan
oleh berdirinya negeri Yahudi di tanah Palestina. Biarlah semua berlalu. Saya
tidak bosan-bosan mengulang rasa syukur kepada Allah Ta’ala, yang telah
menyelamatkan kita dari aib besar itu. Saya rasa cukup di sini apa yang perlu
saya sampaikan dan sudilah anda dan segenap ikhwan menerima

salam hormat
saya. Guruku Yang Mulia, mungkin sudah terlalu banyak yang saya sampaikan.
Harapan saya, Anda beserta jamaah yang Anda bina bisa memaklumi semua
itu.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

22 September
1909

ttd
Pelayan Kaum Muslimin,

Abdul Hamid bin Abdul Majid

(Carr, 1991:21)

Penurunan Sultan Abdul Hamid II dari kedudukannya sebagai Sultan-Khalifah
menandai berkuasanya Komite Persatuan dan Kemajuan secara langsung dalam
pemerintahan Uthmaniah. Untuk melempangkan kekuasaan­nya, maka kemudian Komite
Persatuan dan Kemajuan mengambil garis tegas untuk menjalankan ide Turanisme
(Nasionalisme Turki) di berbagai bidang.

Sementara itu, pada tanggal 21
November terjadi perjanjian antara Inggris dan Turki untuk membahas penyelesaian
masalah Turki. Dalam kesempatan tersebut Inggris mengaju­kan syarat-syarat agar
pasukannya dapat ditarik dari wilayah Turki, yang dikenal dengan “Perjanjian
Luzon”
, yaitu:


  1. Turki harus menghapuskan Khilafah Islamiyah serta mengusir khalifahnya
    dan menyita semua harta kekayaannya.

  2. Turki harus berjanji untuk menghalangi setiap gerakan yang membela
    kekhalifahan.

  3. Turki harus memutuskan hubungannya dengan dunia Islam.
  4. Turki harus menerapkan hukum sipil sebagai pengganti hukum Daulah
    Utsmaniyah yang bersumberkan Islam.


Persyaratan tersebut diterima oleh Musthafa Kamal dan
perjanjian ditandatangani pada tanggal 24 Juli 1923. Dan akhirnya, setelah
melalui perdebatan alot dan tekanan pada tanggal 3 Maret 1924, Majlis Raya
Nasional menghapus jabatan Khalifah, dan khalifah waktu itu, Sultan Abdul Majid
II diusir ke luar negeri.


Penghapusan khilafah ini kemudian diikuti
dengan pemberangusan segala unsur Islam dalam masyarakat. Dari mulai penutupan
dan pengalihfungsian masjid-masjid, pelarangan penggunaan bahasa Arab, tulisan
Arab dan pakaian Muslim, hingga penghapusan Mah­kamah Syariah dan perubahan
penanggalan ke kalender Masehi. Dengan demikian berakhirlah Khilafah Turki
Utsmani yang telah dipertahankan selama sekitar 640 tahun.

Prestasi
Musthafa Kamal Attaturk, agen Freemasonry dalam menghapuskan Khilfah Turki
Utmani tersebut sangat dibanggakan oleh Freemasonry, hingga disebutkan dalam
Ensiklopedi Freemasonry:

“Revolusi Turki (yang dimulai) pada tahun
1918 yang diprakarsai oleh saudara yang mulia Mustafa Kamal Attaturk sangat
me­ngun­tungkan rakyat, melenyapkan ke­kuasaan Sultan, memberantas Khilafah,
menghi­langkan Mahkamah


Syariat, menyingkirkan perananan agama
Islam, dan menghapuskan kementerian Wakaf (Agama). Bukankah semua ini meru­pakan
pembaruan yang dike­hen­daki Freemasonry dalam setiap bangsa yang sedang
bangkit? Siapakah di antara tokoh Freemasonry yang dapat menandingi Attaturk,
baik dulu maupun sekarang?” (Al-Kailani, 1992: 190).

Wallahu
a’lam.

Sumber: Ar-risalah
1. Dr. Nashir Al-‘Aql, Muqaddimat fil
Iftiraq wal Bida’.
2. WAMY, Al-Mausu’ah Al-Muyassarah fi Adyan wal Madzahib
Al-Mu’ashirah.
3. Dr. Majid Al-Kailani, Bahaya Zionisme terhadap Dunia
Islam.
4. Adelmazeder, Parasit Aqidah.
5. William G. Carr, Yahudi
Menggenggam Dunia, Pustaka Al-Kautsar.
6. Irfan S. Awwas dan Drs. Muh. Thalib
(Ed.), Doktrin Zionisme dan Ideologi, Wihdah Press.
7. www.alislam.or.id, www.geocities.com/sabiluna, dll.
Link Freemason

  1. http://freemasonrywatch.org
  2. http://en.wikipedia.org/wiki/Freemasonry
  3. http://www.bilderberg.org/masons.htm
  4. http://www.gaiaguys.net/symbols.htm
keroncong
keroncong
KAPTEN
KAPTEN

Male
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67

Kembali Ke Atas Go down

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas


Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik